Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN KEGIATAN ROKRIS

 
I. Judul : Doa Pagi RoKris SMAN 77
II. Hari/tanggal : Selasa, 28 April 2020
III. Kelas : XI MIPA 1
IV. Nama wali kelas : Bu Sri Widjiati
V. Bacaan :
A. Bacaan I (Yohanes 3 : 14 - 21) : ketetapan untuk menyelamatkan
Hal - hal yang dilarang orang tua biasanya merupakan hal yang disukai
anak - anak. Kemudian larangan tersebut diterjemahkan sebagai tanda
tidak sayang. Tidak jarang kita sebagai anak - anak Allah melanggar
perintah Allah dan menganggap perintah tersebut sebagai belenggu
ruang gerak kita. Tetapi sesungguhnya kita harus sadar bahwa semua
ketetapan yang dibuat oleh Allah merupakan sebuah wujud kasihNya
bagi kita. Dengan pengorbanan putra tunggalNya kita dapat memperoleh
pemulihan hidup dari kubangan dosa. Enggan menghidupi ketetapan
Tuhan sama saja dengan menyianyiakan pengorbanan Tuhan Yesus di
kayu salib.
B. Bacaan II (Lukas 9 : 51 - 56) : menghadapi penolakan
Penolakan merupakan hal yang tidak enak apabila hal tersebut terjadi
kepada kita. Tetapi kita semua pasti pernah merasakan penolakan. Yesus
pun berkali - kali mendapatkan penolakan, seperti pada ayat 53. Dalam
perikop ini Yakobus dan Yohanes pun murka dan meminta restu agar api
turun dari langit dan membinasakan orang Samaria. Tetapi Yesus tidak
merestui tersebut tetapi ingin agar orang Samaria merasakan kasih. Hal
ini menunjukkan kasih yang besar dari Kristus bahkan kepada mereka
yang menolak kehadiran Kristus sekalipun. Kita harus meneladani
Kristus dan menghadapi penolakan dengan kasih.
C. Bacaan III (Matius 27 : 1 - 10) : respon terhadap penyesalan
Setelah melakukan kesalahan orang - orang mempunyai respon yang
berbeda - beda. Ada yang menyesali kesalahan tersebut lalu bertobat dan
juga ada orang yang menyesal lalu berlarut - larut dalam penyesalan
seperti dalam ayat 5 yaitu Yudas. Petrus pun sangat menyesal
penyangkalan yang ia lakukan tetapi kemudian ia bertobat dan kembali
mengikuti jalan Yesus. Penyesalan yang dilakukan Yudas dinamakan
dukacita dunia. Dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan
pertobatan (metanoia). Tak seorang pun pernah luput dari kesalahan dan
mungkin membawa kita ke dalam penyesalan yang mendalam. Tetapi
kita harus mengampuni diri kita sendiri, orang lain, Tuhan karena berkat
Tuhan pun tetap ada dan tersedia untuk kita sampai hari ini. Penyesalan
yang benar dan berdasarkan Yesus Kristus pasti membawa kita ke dalam
pertobatan.

Anda mungkin juga menyukai