PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN
LAPANGAN SEPAK BOLA &
LINTASAN TRACK ATLETIK
UNIVERSITAS CENDRAWASIH
JAYAPURA, PAPUA
2019
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
1.1. Data Teknis
1.2. Peta Lokasi Kegiatan
1.3. Lingkup Pekerjaan
1.4. Gambar Tampak
LAIN-LAIN
3.1. Manajemen Mutu
3.2. Identifikasi Masalah & Solusi
PENUTUP
1
METHODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pembangunan Lapangan Sepakbola & Lintasan
Lari Atletik Universitas Cendrawasih Jayapura,
Papua.
1.1 DATA TEKNIS
4 Waktu Pelaksanaan
2
METHODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pembangunan Lapangan Sepakbola & Lintasan
Lari Atletik Universitas Cendrawasih Jayapura,
Papua.
1.2. PETA LOKASI
Universitas Cendrawasih
Lapangan Sepakbola
Jayapura, Papua
Sumber:
https://www.google.com/maps/search/universitas
+cenderawasih/@-
2.9780399,130.4223223,1781383m/data=!3m1!
1e3
3
METHODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pembangunan Lapangan Sepakbola & Lintasan
Lari Atletik Universitas Cendrawasih Jayapura,
Papua.
1.3. LINGKUP PEKERJAAN
A PEMBANGUNAN LAPANGAN SEPAKBOLA
I PEKERJAAN PERSIAPAN
II PEKERJAAN TANAH
III PEKERJAAN KHUSUS SISTEM DRAINASE LAPANGAN
IV PEKERJAAN PERSIAPAN LAHAN RUMPUT
V PEKERJAAN SISTEM PENYIRAMAN LAPANGAN
JARINGAN PIPA UTAMA
QUICK COUPLING, VALVE DAN KEY
ISOLATION VALVE
AIR VALVE
PEMIPAAN LATERAL
KONTROL VALVE
SPRINKLER SYSTEM
PENGADAAN DAN PEMASANGAN HEADER
PENGADAAN DAN PEMASANGAN POMPA SENTRIFUGAL (22 KW)
KABEL POWER DARI PANEL KE POMPA
PENGADAAN DAN PEMASANGAN PANEL POMPA
PONDASI POMPA & RUMAH POMPA (UKURAN 4 X 4)
TEAM COMMISSIONING
GROUND WATER TANK (KAPASITAS 60 M3)
DEEP WEEL
VI PEKERJAAN TIANG GAWANG DAN GARIS PERMAINAN
VII PEKERJAAN KANSTEEN TEPI LAPANGAN
4
METHODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pembangunan Lapangan Sepakbola & Lintasan
Lari Atletik Universitas Cendrawasih Jayapura,
Papua.
1.4. GAMBAR
5
METHODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pembangunan Lapangan Sepakbola & Lintasan
Lari Atletik Universitas Cendrawasih Jayapura,
Papua.
Gambar Site Plan
6
METHODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pembangunan Lapangan Sepakbola & Lintasan
Lari Atletik Universitas Cendrawasih Jayapura,
Papua.
Gambar Kabel Trench & Bak Kontrol
7
METHODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pembangunan Lapangan Sepakbola & Lintasan
Lari Atletik Universitas Cendrawasih Jayapura,
Papua.
Gambar Sistem Drainase
8
METHODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pembangunan Lapangan Sepakbola & Lintasan
Lari Atletik Universitas Cendrawasih Jayapura,
Papua.
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
maka akan dilaporkan secara tertulis kepada Pengawas (MK) untuk selanjutnya
dilakukan pengecekan bersama.
9
METHODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pembangunan Lapangan Sepakbola & Lintasan
Lari Atletik Universitas Cendrawasih Jayapura,
Papua.
SITE PLAN PROYEK
5
2
11 7 3
Dalam penentuan titik posisi bangunan ini perlu dilakukan pengecekan dan verifikasi
ulang data-data yang ada di gambar dan kondisi eksisting lahan.Titik patok acuan/
Benchmark juga perlu di check secara periodik, dan apabila terjadi perubahan
(penurunan/ pergeseran) maka titik BM eksisting tersebut perlu diperbaiki.
Proses pengendalian biaya proyek dimulai pada saat membuat Rencana Anggaran
Proyek Kendali dan Contract Review. Realisasi pemakaian anggaran dicek dan
PENGENDALIAN MUTU
PERSYARATAN PELAKSANAAN
c. Material / Bahan
Guna menjaga mutu hasil pelaksanaan, material bahan yang akan dipergunakan
diajukan contoh untuk mendapat persetujuan dari MK/Pengawas. Semua material
yang akan dipergunakan untuk pekerjaan ini dilengkapi dengan spesifikasi dan
produsen sesuai dengan brosur serta mengacu kepada persyaratan / RKS dan
ketentuan teknik.
Papan nama ini berisi nama pemilik proyek, nama proyek, nama konsultan,
pengawas, Nama kontraktor, nilai kontrak dan waktu pelaksanaan yang ditentukan
berdasar arahan dari Pengawas/Direksi. Papan nama ini berfungsi memberi
informasi secara tertulis kepada masyarakat sekitar bahwa tempat tersebut akan
dibangun sebuah bangunan. Papan nama ditempatkan di depan lokasi proyek
menghadap jalan utama agar dapat terlihat dan terbaca dengan jelas dari luar
lokasi proyek.
Air kerja sangat diperlukan dalam menunjang pelaksanaan pekerjaan, dimana air kerja
berfungsi untuk pekerjaan testing comissioning dan campuran adukan pekerjaan lainnya.
Untuk pengadaan air kerja diperlukan satu buah mesin pompa untuk distribusi air kerja.
Pemasangan pompa air dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan pemantekan untuk
mendapatkan sumber air, kemudian dilakukan pemasangan pipa dan kran air. Air untuk
keperluan kerja ditampung dalam toren air atau drum air. Air kerja dapat juga diperoleh dari
sumber existing yang ada dengan penyambungan dan membayar sejumlah biaya yang
telah ditentukan.
Selain itu tenaga keamanan proyek, untuk menjaga keamanan dibuat pagar pengaman
proyek yang berfungsi untuk pembatas area kegiatan pekerjaan dan mengamankan area
pekerjaan dari tindakan orang luar yang mengganggu dan membahayakan.
P e k e r j a a n D ir e k s i K e e t d a n G u d a n g
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dilapangan dapat berhasil dengan baik dari segi
waktu dan kualitasnya/mutu bila dikelola dengan baik. Salah satu sarana untuk dapat
mengelola proyek dengan baik adalah tersedianya tempat bagi pengawas proyek dan
kontraktor yang berupa direksi keet, untuk :
Bahan untuk bangunan direksi keet lapangan menggunakan rangka kayu kaso,
penutup dindingnya dari multiplek 9 mm dan penutup atap menggunakan asbes
gelombang atau seng gelombang, lantai dengan discreeding.
Selain bangunan direksi keet lapangan, juga diperlukan bangunan gudang untuk
menyimpan alat kerja dan material yang rentan terhadap cuaca dan yang mudah hilang
seperti : bor listrik,
gerinda listrik, vibrator, semen, keramik, cat, kabel, alat sanitair dan lainnya.
Bangunan gudang menggunakan rangka kayu kaso, penutup dinding dari multiplek 9
mm dan penutup atap menggunakan asbes/seng gelombang, lantai dengan
discreeding. Direksi keet lapangan dan gudang didirikan pada area yang tidak
mengganggu proses berlangsungnya pelaksanaan pekerjaan.
Bouwplank adalah alat bantu untuk membuat sudut (90°) dan ketinggian/elevasi
lantai. Bouwplank dibuat dari papan atau kaso. Pemasangan bouwplank
dilakukan pada jarak 1 m di luar denah yang akan dibuat, tujuannya agar
bouwplank tidak terbongkar saat penggalian pondasi.
·Menyiapkan lahan yang akan digali dengan memberi patok dan bowplank pada
area tanah asli yang akan digali dan diberi tanda berwarna / dicat
·Menentukan lebar & kedalaman galian tanah yang akan digali yang mengacu
pada bowplank
·Membuat garis bantu dengan tali yang diikatkan pada bowplank untuk kerapian
dan kelurusan galian tanah agar dimensi pondasi terpenuhi
·Menyiapkan bak ukur yang standar untuk mengukur kedalaman dari galian
tanah
·Bagian tanah yang digali adalah galian tanah existing yang dilakukan dengan
menggunakan excavator
·Galian tanah digali dengan ketentuan ukuran sesuai kebutuhan volume
bangunan Ex. Galian ditempatkan sementara disisi lubang galian dan
kemudian diangkut keluar proyek dengan menggunakan dump truck
Urugan tanah padat ini dilakukan pada pekerjaan lapangan sepakbola atau pekerjaan-pekerjaan
bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah. Untuk mendapatkan kualitas urugan tanah
yang baik, maka perlu diikuti langkah-lanngkah sebagai berikut , disertai contoh perhitungan
kebutuhan bahan, tenaga kerja dan waktu pelaksanaan :
1. Tahap persiapan
Dalam tahapan persiapan ini, pastinya Anda harus meninjau langsung area
yang hendak diurug. Peninjauan ini sangat diperlukan untuk melihat spesifikasi
tanah dan luas area yang hendak diurug. Berdasarkan spesifikasi tanah yang
sudah diidentifikasi, selanjutnya bisa ditentukan jenis tanah yang akan dipakai
sebagai urug.
Dari peninjauan ini pula dapat diketahui perkiraan volume tanah urug yang
dibutuhkan. Volume kebutuhan tanah urug memang tidak bisa dipastikan dengan
tepat sebab ada faktor penyusutan tanah yang harus dipertimbangkan. Meskipun
begitu, perkiraan kebutuhan volume tanah urug bisa ditentukan kurang lebih 130%
dari volume gambar dengan memasukkan faktor susut sekitar 30%. Nantinya jika
membutuhkan volume tanah urug yang besar, tentunya diperlukan alat bantu
seperti dozer, excavator, dan beberapa alat bantu lainnya.
2. Tahap Turap
Jika tahapan persiapan sudah dilakukan dengan cermat, selanjutnya tahapan
turap bisa dikerjakan. Turap merupakan dinding vertikal yang relatif tipis dan
berfungsi menahan tanah serta air agar tidak masuk ke lubang galian. Dengan kata
3. Tahap pengurugan
Tahapan berikutnya adalah tahapan pengurugan yang diawali dengan
membersihkan area yang hendak diurug dari berbagai sampah. Setelah itu,
pasanglah batasan-batasan dan patok. Kemudian tarik benang dari patok ke patok.
Tujuan pemasangan benang ini adalah untuk mendapatkan permukaan tanah yang
rata sesuai dengan ketinggian yang diharapkan.
Jika sudah, barulah pengurugan tanah bisa dimulai. Sebaiknya lakukan
pengurugan tanah lapis demi lapis sesuai dengan ketentuan. Misalnya saja
masing-masing lapis setinggi 40cm. Pada setiap lapisan tersebut, lakukan
pemadatan sebelum ditambahkan dengan material urug untuk lapisan berikutnya.
Untuk mendapatkan hasil pemadatan yang maksimal, gunakan alat bantu yang
dirancang khusus untuk pemadatan seperti baby roller, stamper dan alat bantu
sejenis lainnya. Pada setiap pekerjaan pemadatan yang dilakukan, jangan lupa
untuk melakukan test kepadatan tanah sesuai dengan ketentuan.
4. Tahap pemeriksaan
Saat pekerjaan pengurugan sudah selesai dikerjakan, jangan abaikan tahapan
yang terakhir yakni tahapan pemeriksaan. Tahapan ini penting dilakukan supaya
pekerjaan pengurugan tanah benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan standar
kelayakan. Tahapan pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan batas urugan,
kemiringan tanah urugan, jenis tanah urugan, kepadatan urugan, sistem proteksi
dan dewatering.
Nah, berbekal informasi mengenai jenis-jenis tanah urug dan cara pengurugan
tanah yang benar, maka Anda akan mendapatkan hasil pengurugan yang padat
dan kokoh. Hasil pengurugan yang padat dan kokoh pastinya akan berpengaruh
bagi kekuatan konstruksi bangunan. Bangunan akan berdiri kokoh dan tahan lama.
lapangan harus mempunyai sistem drainase yang didesain untuk menghilangkan air
dari permukaan lapangan dengan cepat untuk mencegah terjadinya genangan, serta
untuk memastikan air sisa tersebut tidak menyebabkan kerusakan pada struktur
sistem drainase yang berada di bawah lapangan.
Sistem drainase biasanya terdiri dari saluran air yang tersusun secara lateral (berada
di sisi) di bawah lapangan dengan jarak antara 8 hingga 15 meter, tergantung kondisi
lapangan. Saluran pipa lateral akan menyambungkan ke pipa perimeter yang terdapat
di luar lapangan, yang nantinya akan menuju ke saluran pembuangan.
Gambar 1. Layout sistem drainase lapangan sepakbola (FA artificial pitch guideline)
Tipe ini paling banyak digunakan karena konstruksinya yang efektif untuk penyerapan
air dari permukaan lapangan. Selain itu, biaya pembangunannya juga cukup
terjangkau. Konstruksi ini terdiri dari pipa drainase dengan tambahan pasir yang
mengelilingi pipa drainase dengan kedalaman sekitar 15 cm dan lebar 2 cm,
sedangkan jarak antar pipa didesain antara 26 hingga 30 cm.
Sistem drainase ini memang telah terbukti cukup ampuh untuk mengurangi genangan
air di lapangan. Namun, bukan serta merta membuat lapangan aman. Sekali lagi,
kejadian alam tidak bisa dihindari. Awal musim lalu, laga AS Roma melawan
Sampdoria di Stadion Olimpico sempat membuat laga tertunda sehari akibat curah
hujan yang tinggi dan menyebabkan lapangan tergenang.
Selain Inggris, Australia juga telah menerapkan standard yang sama untuk
pembangunan lapangan sepak bola. Bahkan, di Australia sekaligus telah menetapkan
sistem jaringan irigasi yang memungkinkan lapangan tetap dalam kondisi yang bagus.
Indonesia sudah memulai dengan pemugaran Stadion Utama Gelora Bung Karno
yang sudah diuji coba tempo hari.
Rumput dapat digunakan sebagai karpet alami pada lapangan bola, golf, taman,
wilayah terbuka pada perkotaan, dan sebagainya. Perawatan dan manajemen rumput
Urutan kegiatan penanaman rumput di stadion pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Tahap Penggalian parit sebagai tempat Pipa HDPE sebagai saluran bawah
tanah. Setelah menyerap lewat pasir (media tanam), maka air akan dialirkan ke
Pipa HDPE (pipa Horizontal Drain) setelah itu dialirkan ke drainase utama
stadion. Pipa HDPE disini merupakan pipa perforated dan berlobang / berpori
sehingga air lebih mudah terserap dan dialirkan.Sedangkan untuk geotextile
digunakan sebagai pemisah antara tanah asli dengan media drainase dan
tumbuh sehingga tidak bercamput saat hujan.
2. Pemasangan Geotextile non woven di parit untuk pemisah dengan lapisan
tanah asli. Setelah itu, dipasang Pipa HDPE dan ditutup dengan split butiran
kasar sebagai penyaluran air ke pipa . Untuk lapisan terakhir digunakan
geotextile non woven lagi sebagai pemisah dengan pasir sebagai media tanam
dan drainase.
3. Tahap pembentukan elevasi kemiringan sebagai run off air sehingga air dapat
dialirkan masuk ke parit dan dialirkan oleh Pipa HDPE. untuk kemiringan
menggunakan alat baby roller sehingga lebih mudah.
Jumlah total distribusi musiman curah hujan tidak selalu cukup untuk menjaga kualitas
hijau. Bila terdapat kekurangan air untuk menjaga kerapatan dan warna rumput yang
diinginkan, maka diperlukan usaha irigasi atau penyiraman. Air ini sangat penting
karena air merupakan bagian terbesar (80-85%) dari total berat tanaman rumput.
Dengan adanya irigasi ini maka iklim mikro didaerah berumput yang disiram akan
berubah. Tanah dan udara disekitar tempat yang disiram menjadi lebih dingin.
Kelembaban relatif lingkungan atmosferiknya juga menjadi lebih tinggi.
Irigasi merupakan salah satu aspek budidaya rumput yang sangat penting namun
sulit. Kegiatan irigasi adalah hal vital dalam pembangunan lapangan sepak bola,
dapat dibuat secara manual dan otomatis. Diperlukan pemasangan instalasi air yang
materialnya adalah paralon air khusus untuk menyalurkan air bertekanan. Sumber air
yang volumenya tinggi harus diperhitungkan dengan cermat. Pompa air khusus yang
sesuai spesifikasi tekanannya dengan keperluan air untuk penyiraman lapangan
sepak bola. Valve, springkle, nozle adalah peralatan yang diperukan untuk
Sekali irigasi dilakukan pada musim kemarau, maka hal ini harus dilakukan selama
musim itu. Irigasi sporadik tidaklah efektif dan bahkan dapat merugikan rumput dalam
hal penurunan cadangan karbohidrat, ketegaran, dan ketahanan terhadap
kekeringan. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan
program irigasi antara lain :
a) frekuensi irigasi
b) jumlah air yang diberikan
c) sumber air
d) kualitas air
e) cara irigasi
Untuk antisipasi penggunaan lapangan yang padat, missal menjelang turnamen atau
hari Minggu, irigasi harus dijadwalkan supaya kelembaban tanah tidak terlalu tinggi.
Dengan kelembaban tanah yang cukup rendah sebelum puncak pemakaian lapangan,
maka masalah pemadatan tanah dapat dikurangi. Jumlah air yang diaplikasikan
tergantung pada (a) jumlah air dalam tanah, (b) sifat-sifat retensi air tanah, dan (c)
kecepatan perkolasi dan infiltrasi tanah. Jumlah air irigasi yang diaplikasikan
berhubungan dengan ukuran dan lamanya aplikasi. Irigasi dilakukan sampai
membasahi sebagian besar daerah perakaran, normalnya sampai kedalaman sekitar
20 cm.
Irigasi yang cukup dalam akan merangsang perakaran yang dalam dan menghasilkan
hamparan rumput yang berkualitas tinggi dan tegar. Namun jumlah irigasi yang
berlebihan akan menurunkan kandungan oksigen dalam tanah, menghambat
perakaran, meningkatkan perkembangan penyakit, meningkatkan kecenderungan
pemadatan, dan merupakan pemborosan karena air akan hilang melalui aliran
permukaan dan mungkin membawa nutrisi keluar. Irigasi yang terlalu sering dapat
menurunkan ketegaran dan kualitas rumput sebagaimana irigasi yang kurang sering.
Penurunan kualitas ini ditunjukkan oleh adanya pengurangan pertumbuhan tajuk dan
akar. Kemudian rumput menjadi lebih hijau pucat dan kurang tahan terhadap stres
lingkungan. Frekuensi irigasi yang berlebihan sulit didefinisikan karena variasi yang
besar dalam tanah dan tingkat pemakaian air. Irigasi tiga kali seminggu mungkin
Sumber air yang berkualitas baik dengan jumlah air yang cukup dan independen
sangatlah penting bagi lapangan bola yang harus disiram secara teratur. Jumlah air
yang tersedia harus cukup sehingga tidak membatasi penyampaian air oleh system
irigasi, dan sistem irigasi dapat dioperasikan pada kapasitas penuh sesuai dengan
disain awalnya. Sumber air harus terletak dekat dengan pusat wilayah yang akan
diairi.
Di masa yang akan datang mungkin akan digunakan air selokan atau air industri yang
diolah. Air dari berbagai sumber ini harus bersih dari ganggang, gulma, Lumpur dan
kotoran lainnya. Suatu filter mungkin perlu dipasang untuk mencegah bahan-bahan
yang tidak diinginkan masuk kedalam sistem irigasi.
Beberapa bahan terlarut seperti nitrat, potassium, calcium dan magnesium adalah
bahan yang dapat digunakan untuk pertumbauhan rumput. Namun, chloride, sodium
dan sulfat dapat merugikan. Irigasi yang terus berlanjut dengan menggunakan air
yang mengandung berbagai garam mungkin mengakibatkan akumulasi sampai tingkat
yang beracun, bila drainase tanahnya buruk atau tidak cukup air diaplikasikan untuk
mencuci garam-garam kebawah keluar dari daerah perakaran. Kualitas air untuk
system irigasi harus juga meliputi bahan-bahan yang tersuspensi. Dalam air irigasi
sebaiknya bebas dari pasir, Lumpur, ganggang dan partikel asing lainnya yang dapat
merusak, khususnya terhadap sistem yang otomatis.
Terdapat tiga cara irigasi yang utama untuk rumput, yaitu (a) irigasi diatas permukaan
(overhead), (b) irigasi permukaan, dan (c) irigasi dibawah permukaan (subirrigation).
Cara yang pertama digunaan dengan sprinkler merupakan cara yang paling umum
digunakan di lapangan bola. Pada irigasi dengan sprinkler, air yang diaplikasikan
dalam bentuk penyemprotan menyerupai curah hujan alami. Air disalurkan melalui
pipa-pipa dengan tekanan tinggi (diatas 60 psi) atau rendah (15-30 psi). Keuntungan
irigasi sprinkler antara lain (a) dapat digunakan pada areal yang tidak rata, hasil cukup
merata dan kurang menimbulkan erosi. (b) dapat digunakan pada tanah yang banyak
mengandung pasir tanpa banyak kehilangan air akibat perkolasi yang dalam; (c)
jumlah air yang diberikan mudah diatur dan dirasionalisasikan pemakaiannya. (d)
dapat diotomatisasi. Kerugian yang utama adalah biaya yang tinggi pada awal
pemasangannya. Aspek-aspek dalam irigasi ini khususnya irigasi sprinkler, cukup luas
dan memerlukan pendalaman khusus bagi orang-orang yang terlibat langsung dalam
masalah ini. Misalnya saja mengenai tipe kepala sprinkler, jarak dan pola
Sistem drainase untuk lapangan olah raga bertujuan untuk mengeringkan lapangan
olah raga agar tidak terjadi genangan air apabila terjadi hujan. Genangan akan
mengganggu dan membahayakan pemakai lapangan. Drainase berguna sebagai
pengaturan peresapan air dengan tujuan agar lapangan sebagai sarana olah raga
sepak bola tetap berfungsi. Volume penyerapan air dengan baik dan cepat adalah
kunci agar lapangan tidak becek saat digunakan untuk bermain. Drainase perlu
mempertimbangkan media agar dapat tetap berfungsi dengan baik supaya tanaman
rumput bisa tumbuh dengan baik. Konstruksi sistem drainase diusahakan agar dapat
mengeringkan dengan cepat, tetapi tidak mengganggu pertumbuhan rumput. Daerah
yang akan ditangani cukup luas dan tidak memungkinkan untuk dibuat suatu lubang
pemasukan (inlet). Limpasan permukaan sekecil mungkin, erosi tidak dibolehkan.
Infiltrasi diharapkan terjadi sebesar mungkin. Piping dicegah dengan jalan memberi
filter pada sambungan-sambungan pipa. Pembebanan air dari luar dihilangkan dengan
membuat saluran di sekeliling lapangan.
DEFINISI UMUM
Sedangkan Jaminan mutu adalah proses evaluasi semua produk atau jasa
pelayanan secara teratur agar memberikan keyakinan bahwa produk dan
pelayanan jasa memenuhi standar mutu yang relevan.
Pengendalian Tingkat I
Pengendalian Tingkat II
Pengendalian Tingkat IV
Pengendalian oleh pimpinan Divisi Data, analisis, dan evaluator dilakukan oleh
Manajer Komersial-Operasi
Pengendalian Tingkat V
Pengendalian di tingkat pusat top manajemen yang dilakukan oleh Direktur Operasi.
Dalam melakukan pengendalian, data, analisisis dan Evaluator adalah M Dal
Rumah Gadang merupakan salah satu rumah tradisional yang terdapat di Indonesia,
terletak di Sumatera Barat. Rumah Gadang merupakan rumah tinggal bagi kaum
Minangkabau. Keberadaan Rumah Gadang saat ini masuk dalam kategori terancam
karena adanya bencana alam yaitu gempa, karena kawasan yang terdapat Rumah
Gadang merupakan daerah pergerakan lempeng bumi pada bagian barat Indonesia.
Selain itu, perawatan dan pemeliharaan Rumah Gadang semakin berkurang di
berbagai kawasan di Minangkabau. Kawasan Alam Surambi Sungai Pagu merupakan
salah satu kawasan yang masih banyak terdapat Rumah Gadang dan memiliki ruang
dalam yang asli dengan berbagai bentuk penambahan sesuai dengan kebutuhan
penghuninya. Kawasan ini juga disebut sebagai Nagari Saribu Rumah Gadang yang
terletak di Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Provinsi Sumatera
Barat. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan juga antara lain sebagai berikut;
NO IDENTIFIKASI MASALAH SOLUSI
Arianto Hartawan
Direktur