TOPIK :
PERAN DIPLOMASI DAN NEGOSIASI DALAM MENCEGAH PERANG
1. Pengantar.
Dalam mencegah suatu perang antar Negara, maka peran diplomasi dan negosiasi
sangat penting untuk menghindari terjadinya perang 1. Indonesia berhasil mencegah perang
setelah kemerdekaan 17 Agustus 1945 seperti Konferensi Meja Bundar (KMB) tahun 1949,
Perjanjian Linggar Jati tahun 1946, Perjanjian Roem Royen 1949, Perjanjian Renville 1948.
Setiap Negara mempunyai cerita sejarah Diplomasi dan Negosiasi masing-masing dalam
mencegah terjadinya perang sehingga negara tersebut aman dan damai.
Dalam mencapai hasil diplomasi dan negosiasi yang diinginkan diperlukan kemampuan
berkomunikasi yang efektif dan persuasif serta mampu melakukan lobby yang efektif 2. Pada
tingkat kepentingan negara, diplomasi selalu menjadi pilihan negara sebagai cara dominan
untuk meraih tujuan tersebut. Dalam pelaksanaannya, negara dapat menggunakan sumber-
sumber kekuatan yang dimiliki seperti kekuatan militer. Untuk bisa bernegosiasi dengan baik,
kekuatan bargaining position merupakan syarat penting yang harus dimiliki oleh suatu
bangsa. Posisi tawar suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh national power bangsa dan salah
satu komponen yang menonjol dari national power tersebut adalah komponen militer
disamping komponen yang lain. Hal inilah yang membuat militer sulit untuk dipisahkan dari
diplomasi Negara
Semua pihak pasti sepakat bahwa dalam berdiplomasi, negosiasi merupakan inti dari
diplomasi, sehingga kemenangan dalam bernegosiasi juga bisa diartikan sebagai
kemenangan dalam berdiplomasi. Harus diingat bahwa Diplomation without Power like
smilling without teeth ( Diplomasi tanpa kekuatan sama dengan macan ompong).
1
Junjungan Sigalingging, “Pentingnya Diplomasi”,Diakses dari https://kumparan.com/junjungan-sigalingging tanggal 15
Desember 2020
2
Naskah Departemen Sos Tek Nomor : 52 – 07 – C1 – B1.0202, Skep Danseskoad Nomor Kep/59/X/2019 tanggal 4 Oktober
2019 tentang Sub Bidang Studi Teknologi Komunikasi Strategis Mata Pelajaran Diplomasi dan Negosiasi.
2
Dari penjelasan tersebut diatas memberikan arti bahwa semua negara di dunia
melaksanakan kegiatan diplomasi dan negosiasi bagi negaranya dalam mencegah terjadinya
perang.
2. Penugasan.
c. Judul Esai antar Pasis tidak boleh sama, tulisan harus mengalir (tulisan bebas),
logis, argumentatif dan memiliki referensi yang dapat dipertanggungjawabkan.
d. Produk esai Pasis agar dikirim ke Departemen Sostek dengan alamat Email:
departemen.sostek@gmail.com paling lambat tanggal 11 Februari 2021 dengan file
pengiriman Nosis-Nama-Kelompok-MP. Contoh (60001- Mayor Inf Akhmad-Pok I-
MP. Diplomasi dan Negosiasi) dan dipaparkan hari Jumat, 19 Februari 2021 JP 1 s.d
6 (pukul 07.00 s.d 15.50) di masing-masing kelas/kelompok.
e. Membuat dan melampirkan Mind Mapping (Pemetaan pikiran) dari Esai yang
dibuat.
3. Referensi.
3
Naskah Departemen Sos Tek Nomor : 52 – 07 – C1 – B1.0202, Skep Danseskoad Nomor Kep/59/X/2019 tanggal 4 Oktober
2019 tentang Sub Bidang Studi Teknologi Komunikasi Strategis Mata Pelajaran Diplomasi dan Negosiasi hal 21
3
a. Wajib.
5. Penutup. Demikian TOR ini dibuat untuk dijadikan sebagai pedoman dalam
pembuatan Esai Pasis.