Anda di halaman 1dari 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Buahdua


Kelas/Semester : X/Genap
Mata pelajaran : Gambar Teknik
Topik : Cara dan penyajian gambar proyeksi ortogonal
Pertemuan ke - 7-12

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

KOMPETENSI INTI :
KI-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujurr, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Materi Pokok Kompetensi Dasar Indikator
Cara dan 1.1 Mengamalkan nilai-nilai ajaran 1. Menunjukkan rasa syukur terhadap Tuhan
penyajian agama dalam perancangan terkait anugerah akal budi pada manusia.
gambar 2.1 Memiliki motivasi internal, 1. Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam
proyeksi kemampuan bekerjasama, pembelajaran Peralatan dan kelengkapan
ortogonal: konsisten, rasa percaya diri, dan gambar teknik.
 sudut sikap toleransi dalam perbedaan
pertama/ konsep berpikir, dan strategi
Proyeksi menyelesaikan masalah dalam
Eropa gambar teknik.
 sudut ketiga/
Proyeksi 2.2 Mampu mentransformasi diri dalam
Amerika berperilaku: teliti, kritis, disiplin,
dan tangguh mengadapi masalah
dalam melakukan tugas
menggambar teknik.
2.3 Menunjukkan sikap bertanggung
jawab, rasa ingin tahu, santun, jujur,
dan perilaku peduli lingkungan
dalam melakukan tugas dan hasil
gambar teknik.
3.3 Memahami dan menganalisis konsep 3.1.1 Peralatan dan kelengkapan gambar teknik
dan aturan gambar proyeksi diidentifikasi berdasarkan fungsi dan cara
penggunaannya.
Materi Pokok Kompetensi Dasar Indikator
3.1.2 Peralatan dan kelengkapan gambar teknik
dipersiapkan sesuai rencana kerja
4.2 Menyajikan/menghasilkan gambar 4.1.1 Peralatan dan kelengkapan gambar
benda sesuai aturan gambar teknik digunakan sesuai fungsinya
proyeksi 4.1.2 Peralatan dan kelengkapan gambar
teknik digunakan sesuai prosedur
penggunaannya

A. Tujuan
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini peserta didik mampu:
1. Mengidentifikasi fungsi dan cara penggunaan peralatan dan kelengkapan gambar teknik
2. Mempersiapkan peralatan dan kelengkapan gambar teknik sesuai rencana kerja
3. Menggunakan peralatan dan kelengkapan gambar teknik sesuai dengan fungsi dan
prosedur penggunaannya

B. Materi Pembelajaran
Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menggambar Proyeksi Ortogonal
1.   Metode-Metode Menggambar Proyeksi Ortogonal  Sesuai Referensi yang Berlaku
a)            Proyeksi Ortogonal/ Proyeksi

Pengamat benda pada jarak yang tak terbatas dari bidang gambar sehingga garis – garis
proyeksi dari mata ke obyek menjadi sejajar satu sama lain dan tegak lurus pada bidang gambar atau
bidang proyeksi. Pada proyeksi orotogonal benda yang dipandang akan digambarkan pada bidang
proyeksi dengan bentuk dan dimensi yang sebenarnya, sedangkan gambar yang dihasilkan pada
bidang proyeksi hanya menampilkan satu sisi saja, oleh karena itu untuk mendapatkan gambar yang
lengkap diambil beberapa bidang proyeksi kemudian dari beberapa gambar tersebut digabungkan
menjadi satu

Gambar proyeksi ortogonal dipergunakan untuk memberikan informasi yang lengkap dan tepat
dari suatu benda tiga dimensi. Untuk mendapatkan hasil demikian, benda diletakkan sedemikian rupa
sehingga bidang – bidangnya sejajar dengan bidang proyeksi, terutama bidang yang penting
diletakkan sejajar dengan bidang proyeksi vertikal. Berikut ini beberapa contoh proyeksi ortogonal
(titik, garis dan bidang datar).

Gambar 4.1 Proyeksi ortogonal titi Gambar 4.2 Proyeksi Garis 4.3 Proyeksi bidang

b)            Jenis – jenis proyeksi pada menggambar teknik


Untuk menampilkan gambar secara utuh yang paling lengkap adalah dengan pandangan
tunggal. Gambar tersebut dapat digambar dengan perspektif, aksometri atau proyeksi miring.
Pada gambar teknik, terutama pada gambar kerja yang bentuknya rumit gambar pandangan tunggal
jarang dipakai karena sulit menampakkan seluruh bagian benda kerja terutama pada bentuk – bentuk
yang rumit (misal susunan suatu mesin). Disamping itu tidak bisa memberikan informasi yang
lengkap dan tepat serta kurang mampu menunjukkan dimensi yang sebenarnya dari benda kerja yang
bentuknya rumit.
Oleh karena itu gambar pandangan tunggal biasanya dipakai sebagai ilustrasi dalam buku pegangan
pemakai atau katalog dari produk – produk industri mesin dan untuk gambar shet / bagan, diagram
sistem pipa dan sebagainya.
Pada menggambar teknik terutama untuk menggambar benda kerja dipergunakan proyeksi
ortogonal, dimana garis – garis proyeksi dari pandangan pengamat sejajar satu sama lain dan tegak
lurus bidang proyeksi.
Bagian atau sisi benda yang akan digambar diletakkan sejajar dengan bidang proyeksi.
Adapun bidang – bidang yang tegak lurus satu sama lain yang berfungsi sebagai bidang –
bidang proyeksi ialah bidang proyeksi horisontal (H), bidang proyeksi vertikal (V) dan bidang
proyeksi profil (P). Bidang – bidang tersebut membagi seluruh ruang dalam empat kuadran (gambar
4.4).
·                Kuadran atau sudut pertama yaitu diatas H dan dimuka V
·                Kuadran atau sudut kedua yaitu diatas H dan dibelakang V
·                Kuadran atau sudut ketiga yaitu dibawah H dan dibelakang V
·                Kuadran atau sudut keempat yaitu dibawah H dan dimuka V

Gambar 4.4 Bidang koordinat utama dan kuadran - kuadran

Penempatan bidang proyeksi profil bisa di sebelah kiri atau kanan dan bidang ini biasanya
untuk menggambarkan pandangan samping kanan atau samping kiri suatu benda atau obyek. Bila
dengan pandangan depan atau atas belum mampu menggambarkan bentuk benda dengan
selengkapnya.
Ketiga bidang proyeksi H, V dan P saling berpotongan menurut tiga buah garis yang tegak
lurus satu sama lain maka diperoleh sumbu – sumbu utama OX = sumbu X, OY = sumbu Y dan OZ =
sumbu Z

Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika biasanya sering disebut sudut ketiga dan juga ada yang menyebutkan proyeksi
kuadran III. Proyeksi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah
pandanganya. Berikut contoh gambar dibawh ini :

Keterangan :
A : Pandangan depan.
B : Pandangan atas.
C : Pandangan kiri.
D : Pandangan kanan.
E : Pandangan bawah.
F : Pandangan belakang.
 Proyeksi Eropa hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga dimensi agar memberikan
informasi lebih detail, letak bidang yang diproyeksikanya dengan proyeksi Amerika sama dengan
arah pandanganya.
Berikut ini contoh gambar proyeksi Amerika

Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa disebut juga dengan sudut pertama, dan ada juga yang menyebutkan proyeksi kuadran
i. perbedaan sebuatan ini tergantung dari masing-masing pembaca, dapat diketahui proyeksi ini
merupakan letak proyeksi bidangnya terbalik dengan arah pandanganya, berikut contoh gambar
dibawah ini :

Keterangan :
A : Pandangan depan.
B : Pandangan atas
C : Pandangan kiri
D : Pandangan kanan
E : Pandangan bawah
F : Pandangan belakang.

Proyeksi Eropa hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga dimensi agar memberikan
informasi lebih detail, letak bidang yang diproyeksi dengan proyeksi Eropa terbalik dengan arah
pandanganya.
Berikut ini contoh gambar Eropa

Untuk pemilihan pandangan depan dari benda yang disajikan dalam gambar adalah sangat penting,
karena pandangan dapat langsung memberikan keterangan bentuk benda yang sebenarnya dan jumlah
pandangan dapat ditentukan oleh pandangan depan tersebut. Pandangan depan tidak selalu berarti
bagian depan dari benda itu sendiri pandangan depan adalah bagian benda yang dapat memberikan
cukup keterangan mengenai bentuk khas dan fungsinya.

C. EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Jelaskan pengertian gambar proyeksi?
2. Apa Tujuan dari gambar proyeksi?
3. Apa perbandingan proyeksi eropa dengan proyeksi amerika (1)?
4. Buatlah gambar yang ada dibawah ini di kertas selembar ukuran A3 dengan
skala 1:2
5. Usahakan etiketnya sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan
6. Soal nomer 1 sampai 3 kirim lewat email dhetrisman01@gmail.com untuk
menggambar dikumpulkan pas masuk sekolah
D. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik penilaian: observasi


2. Bentuk instrumen :
a. Lembar Pengamatan sikap (terlampir)
b. Penilaian proyek (terlampir)

3. Pedoman penskoran

4 = Baik sekali Kriteria Nilai : A = 85 – 100 (Sangat Baik )


3 = Baik B = 70-84 (Baik)
2 = Cukup C = 60 – 69 (Cukup)
1 = Kurang D = <60 (Kurang)

Pedoman Penilaian :

Nilai=
∑ Skor perolehan x 100
Skor Maksimal (24)
Mengetahui Buahdua Maret 2019
Kepala sekolah Guru Mapel

Drs.H.UU MULYANA,M.M Dede Trisman,S.Pd


Nip.19600608 198603 1 008

Anda mungkin juga menyukai