Bagi anda yang terjun di dunia teknik, pasti anda tidak asing dengan istilah gambar
teknik. Setiap orang teknik harus benar-benar paham dengan gambar ini.
Gambar teknik ini digunakan dalam berbagai bidang teknik. Mulai dari teknik sipil,
arsitektur, teknik mesin, elektro dan semacamnya.
Dan masing-masing bidang memiliki ciri khasnya masing-masing. Untuk lebih jelasnya
simak pembahasan berikut ini.
Ada berbagai ketentuan baku yang harus ditaati dan dipatuhi dalam membuat gambar
teknik. Ketentuan baku ini bertujuan agar gambar yang disajikan bisa dibaca dan
diterjemahkan oleh semua pihak yang berkepentingan.
Maka dari itu gambar sering disebut juga sebagai “Bahasa Teknik”. Karena gambar
merupakan bahasa teknik, maka diharapkan dapat memberikan keterangan atau
informasi dari si juru gambar.
Juru gambar harus dapat memberikan gambar yang tepat dengan mempertimbangkan
pembacanya. Untuk pembaca, harus teliti dalam membaca gambar.
Gambar mempunyai tugas meneruskan maksud dari perancang dengan tepat kepada
orang yang bersangkutan.
Gambar merupakan data teknis yang sangat ampuh. Dimana informasi yang begitu
banyak dapat dipadatkan dan dikumpulkan dalam bentuk gambar.
Ketika bagian suatu produk diperbaiki, kita dapat melihat gambar untuk menentukan
seperti apa perbaikan yang dibutuhkan.
Gambar juga diperlukan sebagai bahan informasi untuk rencana-rencana baru. Karena
orang teknik akan melakukan perbaikan berkelanjutan untuk hal yang lebih baik.
Maka dari itu penyimpanan gambar dan kodifikasi nomor urut gambar sangat penting.
Dalam perencanaan konsep abstrak yang melintas dalam pikiran, diwujudkan dalam
bentuk gambar melalui suatu proses. Pertama-tama menganalisa masalah dan wujudkan
dengan bentuk gambar.
Kemudian teliti dan evaluasi gambar. Ulangi proses tersebut sehingga dapat
menghasilkan gambar yang sempurna.
Dengan demikian, gambar tidak hanya untuk menyampaikan informasi. Tetapi berfungsi
juga sebagai peningkat daya berfikir bagi perencana.
1. Komunikatif
Suatu gambar harus dapat menyampaikan informasi yang akan disampaikan oleh juru
gambar kepada para pembacanya dengan mudah.
2. Normatif
Gambar yang dibuat harus sesuai aturan atau standar yang berlaku. Seperti aturan ISO
dan semacamnya.
3. Akurat
Gambar yang dibuat ukurannya tidak boleh asal-asalan. Sehingga harus presisi dan
tepat teknisnya.
4. Terukur
Suatu gambar harus memiliki skala tertentu agar dapat ditampilkan secara rapi dan
proporsional.
5. Efektif
Gambar yang dibuat harus tepat dalam penggunaanya. Harus sesuai bidangnya masing-
masing.
Teknik Menggambar
1. Gambar Manual
Menggambar dengan cara manual kini sudah jarang digunakan. Karena sudah
digantikan dengan adanya software untuk menggambar.
Namun untuk anak SMK atau mahasiswa baru wajib memiliki keterampilan menggambar
manual. Agar kemampuannya bisa terasah dengan baik dan bisa digunakan pada
kondisi-kondisi tertentu.
mas-tono.com
1. Meja gambar
2. Kertas gambar
3. Pensil
4. Jangka
5. Penggaris
6. Mal
7. Mistar
8. Penghapus
9. Alas gambar
10. Meja gambar
11. Rapido
2. Menggunakan Software
1. Autocad
2. Sketchup
3. 3dmax
4. Archicad
5. Inventor
6. dan lain-lain
Dengan menggunakan software, pembuatan gambar jadi lebih mudah. Dan tidak perlu
ribet dalam mengelola file gambar yang sudah banyak. Anda juga dapat membagikan
gambar dengan mudah dalam bentuk softfile.
Jenis-Jenis Garis
rebanas.com
Digunakan untuk garis–garis ukur arsir, dan garis proyeksi serta garis bantu lainya.
Etiket
Setiap gambar kerja harus memiliki etiket atau kepala gambar. Di dalamnya tercantum
Gambar arsitektur atau presentasi memang dibuat untuk keperluan showcase. Maka dari
itu dibuat tampak sangat estetik.
Bahkan, tak jarang gambar ini diberi sentuhan efek dramatis agar lebih tampak impresif.
Tujuannya agar menarik perhatian dan menunjukkan pesona dari arsitektur itu sendiri.
2. Gambar proyeksi
1. Proyeksi Piktorial
Untuk menampilkan gambar tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi, dapat
dilakukan dengan beberapa macam cara proyeksi. Cara yang dimaksud antara lain :
2. Proyeksi Isometris
Dengan ciri-ciri sumbu X dan sumbu Y memiliki sudut 30° terhadap garis mendatar.
Besar sudut antara satu dengan yang lain sebesar 120°. Panjang gambar pada masing-
masing sumbu sama dengan panjang benda yang digambar.
3. Proyeksi Dimetris
Dengan ciri-ciri sumbu utama memiliki ? = 7° dan ? = 40°. Perbandingan skala pada
sumbu X = 1:1, pada sumbu Y = 1:2, dan pada sumbu Z = 1:1.
Pada proyeksi miring, sumbu X berhimpit dengan garis horizontal atau mendatar. Sumbu
Y memiliki sudut 45° dengan garis horizontal.
Skala proyeksi miring sama dengan proyeksi dimetri. Yaitu skala pada sumbu X = 1:1,
pada sumbu Y = 1:2, dan pada sumbu Z = 1:1.
3. Gambar perspektif
1 Titik Hilang
artheary.com
2 Titik Hilang
artheary.com
3 Titik Hilang
weebly.com
4 Titik Hilang
artheary.com
5 Titik Hilang
artheary.com
Tanpa titik hilang
artheary.com
4. Proyeksi ortogonal
Merupakan gambar proyeksi yang bidang proyeknya memiliki sudut tegak lurus terhadap
proyektornya. Setiap garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi
disebut proyektor.
Selain tegak lurus terhadap bidang proyeksi, setiap garis proyektornya juga sejajar satu
sama lain.
Macam-macam pandangan
Untuk memberikan informasi lengkap suatu benda dimensi dengan gambar ortogonal,
membutuhkan lebih dari satu bidang proyeksi.
5. Proyeksi Eropa
proyeksi eropa
Yaitu gambar proyeksi yang meletakkan gambar pandangan depan di kuadran I. Gambar
pandangan samping kiri di kuadran II. Dan gambar pandangan atas di kuadran III.
6. Proyeksi Amerika
proyeksi amerika
Yaitu gambar proyeksi yang meletakkan gambar pandangan depan di kuadran III.
Gambar pandangan atas di kuadran II. Dan pandangan samping kanan di kuadran III.