Anda di halaman 1dari 28

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Cerme Gresik


Kelas/Semester : X / Gasal
Mata pelajaran : Gambar Teknik
Topik : Membedakan garis-garis gambar teknik
berdasarkan bentuk dan fungsi garis
Pertemuan : ke - 6
Alokasi Waktu : 1x 30 menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik
untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR
1.1. Menyadari sempurnanya konsep Tuhan tentang benda-benda dengan fenomenanya untuk
dipergunakan sebagai aturan garis-garis gambar teknik dan cara proyeksi untuk
menggambarkan benda.
1.2. Mengamalkan nilai-nilai ajaran agama sebagai tuntunan dalam pembuatan gambar
konstruksi geometris dan gambar proyeksi untuk menggambarkan benda. 1.1.
Mengamalkan perilaku jujur, disiplin, teliti, kritis, rasa ingin tahu, inovatif dan tanggung
jawab dalam menerapkan aturan garis gambar dalam tugas menggambar konstruksi garis
dan gambar proyeksi 1.2. Menghargai kerjasama, toleransi, damai, santun, demokratis,
dalam menyelesaikan masalah perbedaan konsep berpikir dan cara menggambar
konstruksi geometris dan gambar proyeksi. 1.3. Menunjukkan sikap responsif, proaktif,
konsisten, dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam melakukan tugas menggambar konstruksi
geometris dan gambar proyeksi.
1.2.Membedakan garis-garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi garis

C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Setelah mengikuti pembelajaran siswa diharapkan :
1. Terlibat aktif dalam pembelajaran memilih peralatan dan kelengkapan gambar teknik
berdasarkan fungsi dan cara penggunaan
2. Mampu bekerjasama dalam kegiatan kelompok
3. Toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif
4. Mampu membedakan garis-garis gambar teknik berdasarkan bentuk dan fungsi garis
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui pengamatan bentuk-bentuk garis gambar, peserta didik dapat membedakan
berdasarkan bentuk dan fungsi garis ;
2. Mengkondisikan situasi belajar untuk membiasakan mengajukan pertanyaan secara aktif
dan mandiri tentang bentuk-bentuk dan fungsi garis serta cara membuat garis;
3. Melalui pengumpulan data melalui benda konkrit, dokumen, buku, eksperimen) untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan tentang bentuk dan fungsi garis serta cara
membuat garis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
I.      IDENTITAS PELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 CERME GRESIK
Mata pelajaran : Menerapkan Dasar- dasar Gambar Teknik
Program keahlian : Teknik Bangunan
Kelas / semester :X/1
Alokasi waktu : 8 x 45 menit
Pertemuan ke : 8 dan 9

  II.     STANDAR KOMPETENSI :


Menerapkan dasar – dasar gambar teknik

III.     KOMPETENSI DASAR :


Menggambar proyeksi benda

IV.     INDIKATOR PENCAPAIAN :


a.    Memahami istilah- istilah dalam proyeksi benda (ortogonal)
b.   Mengindentifikasi macam-macam proyeksi yang dilihat dari beberapa sisi pandang
c.    Memahami perbedaan proyeksi amerika dan proyeksi eropa.
d.   Mampu menggambarkan benda kedalam proyeksi dengan sistem eropa dan sistem
amerika.
  V.     TUJUAN PEMBELAJARAN :
Dengan diberikan penjelasan tentang dasar – dasar gambar teknik siswa dapat
mengidentifikasi dan memahami serta mangaplikasikan :
1. Menggambar bidang proyeksi orthogonal (Proyeksi Amerika dan Proyeksi Eropa)
dengan baik dan benar.
2. Menggambar benda ke dalam bentuk proyeksi dengan sistem Amerika dan sistem
Eropa.

VI.     MATERI PEMBELAJARAN

PROYEKSI
A. Konsep :
* Proyeksi merupakan penggambaran bentuk tiga dimensi benda / objek gambar
menjadi bentuk dua dimensi.
* 4 faktor yang harus diperhatikan dalam menggambar proyeksi antara lain : titik
pandangan, garis proyeksi, bidang proyeksi dan benda.
1. Titik pandangan : merupakan posisi dimana mata pengamat memendang benda
yang akan di proyeksikan
2. Bidang gambar : permukaan bidang dua dimensi tempat meletakkan gambar
proyeksi .
3. Garis proyeksi: garis maya yang digunakan sebagai alat bantu untuk
memindahkan obyek gambar ke dalam bidang gambar.
4. Obyek / bendar : benda yang akan dibuat gambar proyeksinya atau
diproyeksikan.
Ilmu proyeksi adalah bayangan khayalan dari benda yang dipandang namun pada
keyataannya bayangan khayalan tersebut merupakan gambar, yang menunjukkan
bayangan benda yang dipandang oleh pengamat (observer). Bayangan dari benda
tersebut ditentukan oleh garis-garis pandangan pengamat yang disebut garis-garis
proyeksi (proyektor). Dalam ilmu proyeksi dipelajari cara-cara memproyeksi sebuah
titik, garis, bidang, dan benda tiga dimensi (piktorial) dalam ruang. Dimana secara
umum dapat dikatakan bahwa :
  Proyeksi titik akan menghasilkan sebuah titik pada satu bidang proyeksi.
  Proyeksi garis akan menghasilkan sebuah garis pada satu bidang proyeksi.
  Proyeksi bidang akan menghasilkan sebuah bidang pada satu bidang proyeksi.
  Proyeksi ruang akan menghasilkan sebuah ruang pada satu bidang proyeksi.

Bukaan pada bidang proyeksi

Tiga bidang proyeksi yang telah disedehanakan :

b. Prinsip :
 Pada proyeksi amerika, bidang proyeksi terletak antara pengamat dengan benda, letak
bidang yang diproyeksikan sama dengan arah pandangannya.
 Sedangkan pada proyeksi eropa, benda terletak antara pengamat dengan
bidang proyeksi, letak bidang yang diproyeksikan terbalik dengan arah pan
dangannya.
c. Prosedur : - Cara menggambar proyeksi amerika antara lain :

 Tampak atas benda terletak di kuadran atas


 Tampak kiri benda terletak di kuadran kiri
 Tampak kanan benda terletak di kuadran kanan
 Tampak bawah benda terletak di kuadran bawah
- Cara menggambar proyeksi eropa antara lain :

 Tampak atas benda terletak di kuadran bawah


 Tampak kiri benda terletak di kuadran kanan
 Tampak kanan benda terletak di kuadran kiri
 Tampak bawah benda terletak di kuadran atas

VII.     ALOKASI WAKTU : 8 x 45 menit

VIII.   Metode Pembelajaran :


a.       Ceramah
b.      Penugasan
c.       Tanya jawab
d.      Asistensi tugas

IX.     KEGIATAN PEMBELAJARAN :


Pertemuan ke- 8 dan 9
N
Uraian kegiatan pembelajaran Metode Waktu Media
o
1. Kegiatan awal
      Pembukaan
Ceramah 25 Papan
      Membaca do’a
menit tulis
      absensi

     Apersepsi untuk menciptakan situasi

belajar yang kondusif

2. Kegiatan inti
 Eksplorasi
   Guru menjelaskan dan menggambar
proyeksi orthogonal (Proyeksi Amerika
dan Proyeksi Amerika).
   Guru menjelaskan perbedaan antar
proyeksi dngan sistem eropa dan sistem
amerika.
   Guru melakukan tanya jawab tentang
menggambar proyeksi orthogonal
(Proyeksi Amerika dan Proyeksi
Amerika).
   Guru menugaskan kepada siswa untuk
membuat gambar proyeksi eropa dan
proyeksi amerika.

 Elaborasi
   Siswa dapat menangkap apa yang telah
Ceramah 320 Papan
dipelajari tentang menggambar proyeksi
dan menit tulis,
orthogonal (Proyeksi Amerika dan
demonstrasi gambar,
Proyeksi Amerika).
benda
   Siswa dapat menjelaskan kembali apa
kerja
yang telah di pelajari tentang menggambar
proyeksi orthogonal (Proyeksi Amerika
dan Proyeksi Amerika).
   Siswa mampu menjawab pertanyaan
tentang perbedaan proyeksi eropa dan
proyeksi amerika.
   Siswa mampu menggambar proyeksi
sistem eropa dan sistem amerika dengan
baik dan benar.
 Konfirmasi
   Memberikan kuis-kuis kecil kepada
siswa.
   Meminta anak menjelaskan apa yang
telah di pelajari tentang menggambar
proyeksi orthogonal (Proyeksi Amerika
dan Proyeksi Amerika).
   Menegaskan kembali apa yang telah
disampaikan kepada anak apa sudah jelas
apa belum.
   Melakukan asistensi setiap tugas yang
dikerjakan siswa.
3. Penutup
     Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan materi dari awal Ceramah 15 menit
pembelajarn sampai akhir.
     Guru memberikan ulasan tentang materi
yang berikutnya.
     Guru menutup pelajaran dengan
membaca hamdalah.

  X.     PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT


  Penilaian kognitif : Tes secara lisan
  Penillaian afektif : observasi dalam KBM
  Penilaian psikomotor : Mempraktekkan penggambaran bukaan bidang pada proyeksi
Amerika dan proyeksi Eropa, asistensi serta hasil tugas.

Evaluasi
Soal :
1)      Sebutkan 4 faktor yang penting dalam penggambaran proyeksi ?
2)      Apa yang dimaksud dengan poyeksi sistem Amerika ?
3)      Apayang dimaksud dengan proyeksi sistem Eropa ?
4)      Buatlah bukaan proyeksi pada gambar dibawah ini,dengan menggunakan sisten Eropa
atau
sistem Amerika.
a.
b.

Kunci jawaban :
1). a. Titik pandangan
b. Bidang gambar
c. Garis proyeksi
d. Obyek / benda
2). * Pada proyeksi amerika, bidang proyeksi terletak antara pengamat dengan benda, letak
bidang yang diproyeksikan sama dengan arah pandangannya.
3) * Sedangkan pada proyeksi eropa, benda terletak antara pengamat dengan bidang
proyeksi, letak bidang yang diproyeksikan terbalik dengan arah pandangannya.
4). a.

b.
BOBOT PENILAIAN
NO Nomor Soal Bobot Keterangan
1 1 20
2 2 20
3 3 20
4 4 40
Jumlah 100

XI.   SUMBER BELAJAR


Materi ajar Buku “Dasar-dasar Menggambar Teknik Bangunan”. Terbitan Andi Publisher,
Yogyakarta. F.

Bahan Ajar Gambar Teknik Dan Modul menggambar teknik.2002.

Mengetahui Gresik, Juli 2015


Kepala SMKN 1 Cerme Guru Mapel

Drs. YOYOK TRI HARYOKO Kholiq Afandi, S.Pd.


NIP.19650409 199802 1 001 NIP. 197108271994011002
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
I.          IDENTITAS PELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 CERME GRESIK
Mata pelajaran : Menerapkan Dasar- dasar Gambar Teknik
Program keahlian : Teknik Bangunan
Kelas / semester :X/1
Alokasi waktu : 12 x 45 menit
Pertemuan ke : 10 s/d 12

  II.     STANDAR KOMPETENSI :


Menerapkan dasar – dasar gambar teknik

III.     KOMPETENSI DASAR :


Menggambar proyeksi aksonometri

IV.     INDIKATOR PENCAPAIAN :


a.    Memahami macam-macam proyeksi aksonometri .
b.   Mengetahui pengertian masing-masing proyeksi aksonometri.
c.    Memahami perbedaan antara proyeksi isometri , proyeksi dimetri dan proyeksi
miring.
d.   Mampu menggambarkan benda ke dalam proyeksi isometri, proyeksi dimetri dan
proyeksi miring.

  V.     TUJUAN PEMBELAJARAN :


Dengan diberikan penjelasan tentang dasar – dasar gambar teknik siswa dapat
mengidentifikasi dan memahami serta mangaplikasikan :
1.      Menggambarkan bentuk sumbu serta sudut masing-masing proyeksi aksonometri.
2.      Menggambar benda ke dalam bentuk proyeksi dengan sistem Amerika dan sistem
Eropa.
VI.     MATERI PEMBELAJARAN

PROYEKSI AKSONOMETRI
A. Konsep :
Proyeksi aksonometri adalah cara penggambaran benda dalam bentuk tiga dimensi.
Gambar proyeksi aksonometri dibagi menjadi 3 yaitu :
1.    Proyeksi Isometri
2.    Proyeksi Dimetri
3.    Proyeksi miring

a.    Proyeksi Isometri adalah menggambarkan sebuah benda dalam bentuk tiga dimensi,
dengan sudut kemiringan 30˚. Skala perbandingan antara sumbu x : y : z adalah 1 : 1 : 1.

b.      Proyeksi dimetri adalah Selain menggambar bentuk isometrik ada juga bentuk lain
yang jarangdigunakan yaitu dimetri. Kemiringan satu sisinya 7º atau perbandingan 1 : 8
dengan panjangsisinya = a,sisi lain kemiringannya 40º atau perbandingan 7 : 8 dengan
panjang sisinya ½ a, dan tinggi sisinya = a.

c.    Proyeksi miring ( obliq )


1.   Oblique Kavalier Gambar Oblique kavalier memiliki perbandingan rusuk 1:1:1.
Kelebihan dari oblique kavalier adalah ukuran obyek dapat dihitung sesuai dengan skala
gambar.
2.   Oblique Kabinet Gambar oblique kabinet memiliki perbandingan rusuk x:y=1:1 sedang
untuk panjang sumbu z dilakukan reduksi. Untuk kemiringan sumbu z : - 60 panjang rusuk
z tereduksi 1/3 - 45 panjang rusuk z tereduksi ½ - 30 panjang rusuk z tereduksi ¾
VII.        ALOKASI WAKTU : 12x 45 menit

VIII.     METODE PEMBELAJARAN :


a.       Ceramah
b.      Penugasan
c.       Tanya jawab
d.      Asistensi tugas

IX.          KEGIATAN PEMBELAJARAN :


Pertemuan ke – 10 s/d 12
N URAIAN KEGIATAN
METODE WAKTU MEDIA
O PEMBELAJARAN
Kegiatan awal
1.
      Pembukaan

      Membaca do’a


Ceramah 25 menit Papan tulis
      absensi

      Apersepsi

2. Kegiatan inti
 Eksplorasi
   Guru menjelaskan dan menggambar
proyeksi aksonometri (Isometri,
Dimetri, dan proyeksi miring ).
   Guru menampilkan topik – topik
tentang menggambar proyeksi
aksonometri (Isometri, Dimetri, dan
proyeksi miring ).
   Guru menjelaskan perbedaan antar
proyeksi isometri,dimetri dan proyeksi Ceramah
miring (oblique). dan
   Guru melakukan tanya jawab tentang demonstrasi 490 Papan tulis,
menggambar proyeksi isometri,dimetri menit gambar,
dan proyeksi miring (oblique). benda kerja
   Guru menugaskan kepada siswa untuk
membuat gambar proyeksi
isometri,dimetri dan proyeksi miring
(oblique).

 Elaborasi
   Siswa dapat memahami apa yang telah
dipelajari tentang menggambar proyeksi
aksonometri (Isometri, Dimetri dan
proyeksi miring ).
   Siswa dapat menjelaskan kembali apa
yang telah di pelajari tentang
menggambar proyeksi aksonometri
(Isometri, Dimetri dan proyeksi miring ).
   Siwa mampu menanggapi pertanyaan
yang di berikan oleh guru dengan benar.
   Siswa mampu menggambarkan bentuk
proyeksi isometri, dimetri dan proyeksi
miring.
 Konfirmasi
  Guru memberikan kuis-kuis kecil
kepada anak.
  Guru meminta anak menjelaskan apa
yang telah di pelajari tentang
menggambar proyeksi aksonometri
(Isometri, Dimetri dan proyeksi miring ).
  Guru mencek apa yang telah
disampaikan kepada anak apa sudah
jelas apa belum.

3. Penutup
i.    Guru membimbing siswa untuk
menyimpulkan materi dari awal Ceramah 25  menit
pembelajarn sampai akhir.
ii.  Guru memberikan ulasan tentang
materi yang berikutnya.
iii. Guru menutup pelajaran dengan
membaca hamdalah.

  X.     PENILAIAN DAN TINDAK LANJUT

  Penilaian kognitif : Tes secara lisan


  Penillaian afektif : observasi dalam KBM
 Penilaian psikomotor : Mempraktekkan penggambaran proyeksi isometric, dimetri,
proyeksi miring kavalier dan proyeksi miring kabinet, asistensi
serta hasil tugas.

Evaluasi
Soal : 1). Diketahui sebuah kubus dengan panjang sisi 4 cm, buatlah gambar dalam bentuk :
a.       Proyeksi isometric
b.      Proyeksi dimetri
c.       Proyeksi miring kavalier
d.      Proyeksi miring cabinet

Kunci jawaban :
BOBOT PENILAIAN
NO Nomor Soal Bobot Keterangan
1 1 25
2 2 25
3 3 25
4 4 25
Jumlah 100

XI.        SUMBER BELAJAR

Drs. Soetarman; Soetarto, BSc Menggambar Teknik Bangunan I Direktorat Pendidikan


Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1977.
Mengetahui Gresik,
Kepala SMKN 1 Cerme Guru Mapel

Drs. YOYOK TRI HARYOKO Kholiq Afandi, S.Pd.


NIP.19650409 199802 1 001 NIP. 197108271994011002

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)
I.            Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 1 BATIPUH
Mata pelajaran : Menerapkan Dasar- dasar Gambar Teknik
Program keahlian : Teknik Bangunan
Kelas / semester :X/1
Alokasi waktu : 16 x 45 menit
Pertemuan ke : 13 s/d 16

II.            Standar Kompetensi :


Menerapkan dasar – dasar gambar teknik

III.           Kompetensi Dasar :


Menggambar Proyeksi Terpusat (perspektif).

IV.            Indikator Pencapaian :


a.    Mengindentifikasi macam-macam proyeksi dilihat dari beberapa sisi pandang.
b.         Mengetahui pengertian dari masing-masing gambar perspektif.
c.    Memahami perbedaan antara perspektif 1 titik lenyap , 2 titik lenyap, dan 3 titik lenyap.
d.   Mampu menggambarkan objek dalam bentuk proyeksi terpusat dengan cara perspektif 1 titik
lenyap dan 2 titik lenyap.
V.            Tujuan Pembelajaran :
Dengan diberikan penjelasan tentang dasar – dasar gambar teknik siswa dapat
mengidentifikasi dan memahami serta mangaplikasikan :
1.      Menggambarkan bentuk benda dengan cara 1 titik lenyap, 2 titik lenyap, dan tiga titik
lenyap..

VI.            Materi Pembelajaran


MENGGAMBAR PERSPEKTIF

Pada saat mempelajari proyeksi kita akan teringat bahwa perspektif merupakan bagian
daripada proyeksi.
Pengertian perspektif adalah cara menggambarkan kembali penglihatan mata kita pada
suatu bidang datar (kertas gambar) dari suatu objek yang kita lihat. Perspektif berasal dari
bahasa latin dari kata yang berarti TO SEE THROUGH atau melihat melalui sesuatu.
Sesuatu disini yang dimaksud adalah bidang khayalan yang transparan misalnya bidang dari
kaca atau dapat juga berupa kertas gambar.
  Macam-macam gambar perspektif berdasarkan sudut pandang
1.      Sudut pandang mata burung
Pada sudut pandang mata burung, posisi mata kita seolah-olah berada di atas dan melihat
benda barada di bawah. Jadi letak garis horizon berada pada garis itu, bisa di bagian kanan,
kiri dan tengah. Garis tersebur bersumber dari titih hilang/ titik lenyap.
2.      Sudut pandang mata kucing
Pada sudut pandang mata burung, posisi mata kita seolah-olah berada di bawah dalam possisi
tiarap dan melihat sehingga penampakan objek bagian atas akan lebih domain. Jadi letak
garis horizon berada di bagian bawah bidang gambar, dan letak titik hilang pada garis
horizon.
3.      Sudut pandang normal
Pada sudut pandang normal, diri kita berada normal yang memandang objek lurus kedepan
sehingga bagian atas dan bawahnya terlihat seimbang.letak garis horizon tepat di tengah-
tengah bidang dan titik hilang bisa diletakkan dimna saja pada garis tersebut.
Pada prinsipnya dalam menggambar perspektif ada tiga macam cara penggambarannya
yaitu:
● Perspektif 1 titik hilang
● Perspektif 2 titik hilang
● Perspektif 3 titik hilang
A. Perspektif 1 titik hilang biasanya digunakan untuk menyatakan pandangan seni ruang dalam
(interior) dari suatu ruangan. Tetapi sebenarnya dapat juga untuk menyatakan pandangan dari
luar suatu bangunan atau yang sering disebut dengan eksterior.
Pada prinsipnya perspektif 1 titik hilang mempunyai batas pandangan (titik hilang) atau
vanishing point hanya satu saja. Dan titik hilangnya terletak pada garis horizon (cakrawala),
biasanya garis horizonnya tidak digambarkan karena akan menganggu dalam penggambaran.

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi dalam Penggambaran Perspektif 1 Titik Hilang

Agar dalam penggambaran perspektif 1 titik hilang mendekati pandangan yang


sebenarnya, maka perlu diperhatikan ketentuan-ketentuan yang dapat mempengaruhi, antara
lain sebagai berikut.
1) Letak Bidang Gambar
Dalam penggambaran perspektif 1 titik hilang letak benda yang digambar tidak terlalu
menentukan sekali. Akan tetapi peletakan bidang gambar sangat menentukan karena letak
bidang gambar sangat
penting sebagai pedoman dalam pengukuran tinggi, panjang/lebar suatu benda atau objek
yang digambar.
2) Batas Penglihatan Mata
Batas penglihatan mata atau batas pandangan untuk perspektif 1 titik hilang kurang lebih
30º. Tetapi dalam penggambaran kadang-kadang atau kebanyakan batas sudut pandangannya
tidak mendapatkan perhatian. Ini dikarenakan kita ingin memperlihatkan benda-benda yang
ada dalam ruangan sebanyak mungkin. Dan juga kita berkeinginan gambar kelihatan lebih
besar dan pemakaian kertas gambar tidak terlalu besar atau berlebihan.
3) Arah Pandangan
Arah pandangan mata sesuai dengan kehendak orang yang melihat, yaitu hasil gambar
berbentuk simetris atau tidak simetris. Sedangkan garis yang dibentuk oleh station point (SP)
dan vanishing
point (VP) tetap tegak lurus terhadap garis horizon atau cakrawala.
4) Jarak Orang Melihat
Sebaiknya jarak tempat orang yang melihat atau jarak station point (SP) terhadap bidang
datar yang tegak atau bidang gambar sesuai dengan sudut batas pandangan pada objek. Dan
biasanya besar sudutnya melebihi dari 30º.
5) Letak Bidang Gambar
Letak bidang gambar hendaknya diambil yang praktis untuk memudahkan penggambaran
ataupun dalam penetapan sebagai pedoman pengukuran. Untuk itu sebaiknya terletak tepat
pada bidang
tegak yaitu dinding.
6) Tinggi Horizon
Letak horizon atau tinggi horizon biasanya sesuai dengan tinggi orang yang melihat ±
1,60 m. Tetapi dalam penggambaran dapat dilaksanakan sesuai selera atau kesan yang akan
dicapai terhadap benda/objek yang dilihat. Sehingga letak horizon dapat lebih tinggi ataupun
lebih rendah, jadi tidak harus dengan ketinggian 1,60 m.
7) Titik Hilang (Vanishing Point)
Titik hilang pada perspektif ini hanya terdapat satu saja karena letak bidang objeknya ada
yang sejajar dengan bidang gambar. Akibat dari ini maka bidang objek yang sejajar dengan
bidang gambar tidak
mempunyai titik hilang (vanishing point) menurut penglihatan mata kita.
C. Perspektif 2 Titik Hilang
Pada dasarnya dalam penggambaran perspektif 2 titik hilang sama dengan perspektif 1
titik hilang. Bedanya perspektif 2 titik hilang mempunyai batas pandangan (titik hilang) dua
buah yang letaknya pada garis horizon (cakrawala). Perspektif 2 titik hilang biasanya
digunakan untuk menyatakan pandangan seni tata ruang luar (eksterior) dari suatu bangunan,
tetapi sebenarnya dapat juga untuk menyatakan pandangan dari ruangan, dengan cara
melihatnya ditujukan pada sudut ruangan sehingga bidang yang saling bertemu membentuk
sudut. Dengan demikian batas pandangannya menjadi 2 titik.

VII.            Alokasi Waktu : 16 x 45 menit


VIII.            Metode Pembelajaran :
1.    Ceramah
2.    Penugasan
3.    Tanya jawab
4.    Asistensi tugas

IX.            Kegiatan Pembelajaran :


Pertemuan ke – 13 s/d 16
No Uraian Kegiatan Pembelajaran Metode Waktu Media
1. Kegiatan awal
      Pembukaan

      Membaca do’a


Ceramah 30 menit Papan tulis
      absensi

      Apersepsi

2. Kegiatan inti
 Eksplorasi
 Guru menjelaskan tentang perspektif serta
unsur-unsur yang ada pada gambar
perspektif.
   Guru menjelaskan macam-macam gambar
perspektif (1 TL, 2 TL, 3 TL) serta
perbedaan masing-masing nya.
   Guru menjelaskan langkah-langkah dalam
memggambar perspektif.

 Elaborasi
   Siswa dapat memahami apa yang telah
dipelajari tentang menggambar proyeksi
perspektif (1 TL, 2 TL, 3 TL)
Ceramah 660 Papan tulis,
   Siswa mampu menjelaskan kembali apa
dan menit gambar,
yang telah di pelajari tentang menggambar
demonstrasi benda kerja
proyeksi perspektif (1 TL, 2 TL, 3 TL)
   Sisiwa mampu menggambarkan benda
dengan cara 1 TL, 2 TL, dan 3 TL.
 Konfirmasi
   Guru memberikan kuis-kuis kecil kepada
anak.
   Guru meminta anak menjelaskan apa yang
telah di pelajari tentang menggambar
proyeksi perspektif (1 TL, 2 TL, 3 TL)
   Guru mencek apa yang telah disampaikan
kepada anak apa sudah jelas apa belum.
3. Penutup

 Guru membimbing siswa untuk


Ceramah 30 menit
menyimpulkan materi dari awal
pembelajarn sampai akhir.
 Guru memberikan ulasan tentang materi
yang berikutnya.

 Guru menutup pelajaran dengan membaca


hamdalah.

X. Penilaian Dan Tindak Lanjut


  Penilaian kognitif : Tes secara lisan
  Penillaian afektif : observasi dalam KBM
   Penilaian psikomotor : Mempraktekkan penggambaran proyeksi perspektif 1 TL, 2 TL,
dan 3 TL , asistensi serta hasil tugas.

` Evaluasi
Soal :
1.      Jelaskan pengertian dari gambar perspektif ?
2.      Apa saja istilah atau unsur-unsur yang terdapat dalam gambar perspektif ?
3.      Buatlah contoh masing-masing gambar perspektif 1 titik lenyap dan 2 titik lenyap ?
Kunci jawaban :
1.    Gambar perspektif adalah gambar dalam bentuk 3 dimensi yang prinsipnya sebuah benda
yang yang sama tinggi makin jauh, digambarkan semakin pendek benda tersebut,
begitupun sebaliknya apabila bendayang sama tinggi makin dekat dilihat maka akan
semakin besar digambarkan.
2.    Unsure-unsure yang ada pada gambar perspektif adalah :
a.       Obyek / benda
b.      Pengamat
c.       Kerucut pandangan
d.      Garis horizon
e.       Bidang dasar / garis dasar
f.       Bidang gambar
g.      Titik lenyap
3.      a. perspektif 1 titik hilang

b.      perspektif 2 titik lenyap


BOBOT PENILAIN
NO Nomor Soal Bobot Keterangan
1 1 25
2 2 25
3 3 50
Jumlah 100

XI. Sumber Belajar


Drs. Soetarman; Soetarto, BSc Menggambar Teknik Bangunan I Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1977.

Mengetahui Gresik,
Kepala SMKN 1 Cerme Guru Mapel

Drs. YOYOK TRI HARYOKO Kholiq Afandi, S.Pd.


NIP.19650409 199802 1 001 NIP. 197108271994011002

Anda mungkin juga menyukai