Anda di halaman 1dari 16

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

A. Identitas Program Pendidikan, meliputi:

Nama Sekolah : …...........................................................................


Mata Pelajaran : Gambar Teknik
Komp. Keahlian : Teknik Pemesinan
Kelas/Semester : X Pemesinan/2
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Alokasi Waktu : 144 JP

B. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar


Kompetensi Inti *)
1. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi tentang
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kajian Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti pada tingkat teknis, spesifik, detail dan kompleks berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam
konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional dan
internasional.
2. Keterampilan
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat informasi dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah
sederhana sesuai dengan lingkup kajian Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti.Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif
dan solutif dalam ranah abstrak, terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah.Menunjukkan keterampilan mempersepsi,
kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir, menjadikan gerak alami,
dalam ranah kongkrit terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah
Kompetensi Dasar *)
1. (3.6) Menganalisis rancangan gambar proyeksi piktorial (3D)
2. (4.6) Menampilkan gambar proyeksi piktorial (3D)
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. (3.6.1) Mengoreksi rancangan gambar proyeksi piktorial (3D) yang salah
2. (3.6.2) Menemukan kesalahan gambar proyeksi piktorial (3D
3. (3.6.3) Mengedit Rancangan gambar proyeksi piktorial (3D)
4. (4.6.1) Menggambar proyeksi piktorial (3D)
5. (4.6.2) Menampilkan gambar proyeksi piktorial (3D)
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi dan menggali informasi,peserta didik dapat mengoreksi
rancangan gambar proyeksi piktorial (3D) sesuai standart ISO dan
percaya diri
2. Melalui diskusi dan menggali informasi,peserta didik dapat menemukan
kesalahan gambar proyeksi piktorial (3D) sesuai standart ISO dan
percaya diri
3. Melalui diskusi dan kerja kelompok peserta didik dapat mengedit
Rancangan gambar proyeksi piktorial (3D) sesuai standart ISO dan
percaya diri
4. Disediakan alat gambar peserta didik akan dapat menggambar proyeksi
piktorial (3D) sesuai standart ISO dan percaya diri
5. Diberikan gambar proyeksi piktorial (3D) dan disediakan alat gambar
peserta didik dapat menampilkan gambar proyeksi piktorial (3D ) sesuai
ketentuanya.
E. Materi Pembelajaran
1. (Rincian dari Materi Pokok Pembelajaran) GAMBAR PROYEKSI
PIKTORIAL Untuk menampilkan gambar – gambar tiga dimensi pada
sebuah bidang dua dimensi, dapat kita lakukan dengan beberapa
macam cara proyeksi sesuai dengan aturan menggambar. Beberapa
macam cara proyeksi itu antara lain :
A. proyeksi piktorial dimetris.
B. proyeksi piktorial isometris.
C. proyeksi piktorial miring.
D. perspektif.

Untuk membedakan masing – masing proyeksi tersebut, dapat


kita lihat pada gambar 2.27.
Gambar 2.27

A. Proyeksi isometris / Ciri proyeksi isometris


Untuk mengetahui apakah suatu gambar disajikan dalam bentuk
proyeksi isometris atau untuk menyajikan gambar tiga dimensi pada
bidang dengan proyeksi isometris, perlu kiranya kita mengetahui terlebih
dahulu ciri dan syarat – syarat untuk membuat gambar dengan
proyeksi tersebut. Adapun ciri – ciri gambar dengan proyeksi isometris
adalah sebagai berikut :

Ciri pada sumbu


 Sumbu x dan sumbu
y mempunyai sudut 30 terhadap garis mendatar.
0

 Sudut antara sumbu


satu dan sumbu lainnya 120 Untuk lebih jelasnya, perhatikan
0

gambar 2.27

Ciri pada ukuran


Panjang gambar pada masing – masing sumbu sama dengan
panjang benda yang digambarnya (lihat gambar 2.27!).
Gambar 2.28

B. Penyajian proyeksi isometris


Penyajian gambar dengan proyeksi isometris dapat dilakukan
dengan kedudukan normal, terbalik atau horizontal.

- Proyeksi isometris dengan kedudukan normal


Kedudukan normal mempunyai sumbu dengan sudut – sudut seperti
tampak pada gambar 2.29.

Gambar 2.29
- Proyeksi isometris dengan kedudukan terbalik

Mengenai hal ini dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu :

- Memutar gambar dengan sudut 180 0 ke kanan dari kedudukan


normal, sesuai dengan kedudukan sumbunya (lihat gambar 2.30
berikut!).

Gambar 2.30

- Mengubah kedudukan benda yang digambar dengan tujuan untuk


memperlihatkan bagian bawah benda tersebut (lihat gambar 2.31 dan
2.32 berikut!).

Gambar 2.31
Gambar 2.32

- Proyeksi isometris dengan kedudukan horizontal


Sebagaimana cara yang dilakukan untuk menggambar kedudukan
proyeksi isometris terbalik, yaitu dengan memutar sumbu utama
1800 dari sumbu normal, maka untuk kedudukan horizontal nya
2700 ke kanan dari kedudukan sumbu normalnya (lihat gambar
2.33!).

Gambar 2.33

- Mengubah kedudukan benda, yaitu untuk memperlihatkan bagian


samping kiri (yang tidak terlihat) sebagaimana terlihat pada gambar
2.34.
Gambar 2.34

C. Proyeksi dimetris

Proyeksi dimetris mempunyai ketentuan sebagai


berikut.

- Sumbu utamanya mempunya sudut dan (lihat


gambar 2.35!).
Perbandingan skala ukuran pada sumbu x 1 : 1, pada sumbu y = 1 :
2 dan pada sumbu z = 1 : 1.

Gambar 2.35
Gambar kubus yang digambar dengan proyeksi
dimetris di bawah ini, mempunyai sisi 40 mm.

Gambar 2.36

Keterangan :

 Ukuran pada sumbu


x digambar 40 mm.
 Ukuran pada sumbu
y digambar setengahnya, yaitu 20 mm.
 Ukuran pada sumbu
z digambar 40 mm.

D. Proyeksi miring (sejajar)

Pada proyeksi miring, sumbu x berimpit dengan garis horizontal atau


mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45 0 dengan garis menfatar.
Skala ukuran untuk proyeksi miring ini sama dengan skala pada
proyeksi dimetris, yaitu skala pada sumbu x = 1 : 1, pada
sumbu y = 1 : 2 dan skala pada sumbu z = 1 : 1 (lihat gambar dibawah
ini!).
Gambar 2.37

F. Pendekatan, Strategi dan Metode


Diskusi,Model Problem Based Learning
G. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan 1. Berdoa 15 Menit
2. Melakukan Presensi (dan
kesiapan peserta didik)
3. Mengkondisikan suasana belajar
yang menyenangkan.
4. Mendiskusikan kompetensi yang
telah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya
terkait dengan kompetensi yang
akan dipelajari.
5. Menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai dan tujuan
pembelajaran manfaatnya bagi
kehidupan.
6. Menyampaikan lingkup dan
teknik penilaian
Kegiatan inti Model Problem Based Learning 150 Menit
Mengorientasikan  Guru menjelaskan tujuan
peserta didik pembelajaran dan alat gambar
terhadap masalah yang dibutuhkan.
 Guru menyampaikan materi
tentang pengertian gambar
proyeksi piktorial, jenis-jenis,
dan ketentuan menggambar
proyeksi piktorial.
 Siswa mempelajari materi
tentang pengertian gambar
proyeksi piktorial, jenis-jenis,
dan ketentuan menggambar
proyeksi piktorial.
 Siswa mengidentifikasi materi
tentang pengertian gambar
proyeksi piktorial, jenis-jenis,
dan ketentuan menggambar
proyeksi piktorial.
 Guru mempasilitasi siswa untuk
melakukan tanya jawab

Penutupan  Guru memberikan pertanyaan 15 Menit


untuk mengetahui ketercapaian
tujuan pembelajaran.
 Guru memberi kesempatan
kepada siswa yang masih belum
menyelesaikan tugasnya agar
diselesaikan dirumah.
 Guru menyampaikan informasi
tentang materi yang akan
disampaikan pada pertemuan
selanjutnya.

Pertemuan ke 2
Pendahuluan  Berdoa 15 Menit
 Melakukan Presensi (dan
kesiapan peserta didik)
 Mengkondisikan suasana belajar
yang menyenangkan.
 Mendiskusikan kompetensi yang
telah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya
terkait dengan kompetensi yang
akan dipelajari.
 Menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai dan tujuan
pembelajaran manfaatnya bagi
kehidupan.
 Menyampaikan lingkup dan
teknik penilaian
Kegiatan inti Model Problem Based Learning 150 Menit
Mengorientasikan  Guru memotivasi peserta didik
peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas
terhadap masalah mengoreksi kesalahan gambar
proyeksi piktorial (3D) yang
dipilih atau ditentukan.
Mengorganisasi  Guru membantu peserta didik
peserta didik untuk mendefinisikan proyeksi piktorial
belajar (3D) dan mengorganisasi tugas
belajar yang berhubungan
dengan proyeksi piktorial (3D)
yang sudah diorientasikan pada
tahap sebelumnya.
 Melalui kegiatan tanya jawab
(menanya), guru mengingatkan
kembali langkah-langkah
menggambar proyeksi piktorial.
Proyeksi Piktorial dapat disajikan
dalam bentuk isometric, dimetris
dan miring.

Penutupan  Guru memberikan pertanyaan 15 Menit


untuk mengetahui ketercapaian
tujuan pembelajaran.
 Guru memberi kesempatan
kepada siswa yang masih belum
menyelesaikan tugasnya agar
diselesaikan dirumah.
 Guru menyampaikan informasi
tentang materi yang akan
disampaikan pada pertemuan
selanjutnya.

Pertemuan ke 3
Pendahuluan  Berdoa 15 Menit
 Melakukan Presensi (dan
kesiapan peserta didik)
 Mengkondisikan suasana belajar
yang menyenangkan.
 Mendiskusikan kompetensi yang
telah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya
terkait dengan kompetensi yang
akan dipelajari.
 Menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai dan tujuan
pembelajaran manfaatnya bagi
kehidupan.
 Menyampaikan lingkup dan
teknik penilaian
Kegiatan Inti Pertemuan ke 3 150 Menit
Mengorganisasi  Guru mengorganisasi peserta
peserta didik untuk didik untuk belajar dalam bentuk
belajar diskusi kelompok kecil. Guru
dapat menjelaskan lebih rinci
rancangan proyeksi piktorial.
 Guru membimbing peserta didik
secara individual maupun
kelompok dalam merancang
proyeksi pictorial. Masing-masing
kelompok menyajikan rancangan
proyeksi piktorial untuk
mendapat saran dari kelompok
lain maupun dari guru.
Kelompok-kelompok lain maupun
guru dapat memberikan
penilaian dan saran terhadap
presentasi tersebut. Kelompok
yang dinilai paling baik
memperoleh penghargaan.
Penutupan  Guru memberikan pertanyaan 15 Menit
untuk mengetahui ketercapaian
tujuan pembelajaran.
 Guru memberi kesempatan
kepada siswa yang masih belum
menyelesaikan tugasnya agar
diselesaikan dirumah.
 Guru menyampaikan informasi
tentang materi yang akan
disampaikan pada pertemuan
selanjutnya.

Pertemuan ke 4-5
Pendahuluan  Berdoa 15 Menit
 Melakukan Presensi (dan
kesiapan peserta didik)
 Mengkondisikan suasana belajar
yang menyenangkan.
 Mendiskusikan kompetensi yang
telah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya
terkait dengan kompetensi yang
akan dipelajari.
 Menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai dan tujuan
pembelajaran manfaatnya bagi
kehidupan.
 Menyampaikan lingkup dan
teknik penilaian
Kegiatan Inti Pertemuan ke 4 dan 5 150 Menit
Mengembangkan Guru membantu peserta didik
dan menyajikan untuk berbagi tugas, dengan
hasil karya berbagai gambar proyeksi pictorial
dan merencanakan atau
menyiapkan rancangan gambar
proyeksi piktorial yang sesuai
dengan ketentuan gambar proyeksi
piktorial sebagai hasil pemecahan
masalah dalam bentuk gambar atau
model
Penutupan  Guru memberikan pertanyaan 15 Menit
untuk mengetahui ketercapaian
tujuan pembelajaran.
 Guru memberi kesempatan
kepada siswa yang masih belum
menyelesaikan tugasnya agar
diselesaikan dirumah.
 Guru menyampaikan informasi
tentang materi yang akan
disampaikan pada pertemuan
selanjutnya.

Pertemuan ke 6
Pendahuluan  Berdoa 15 Menit
 Melakukan Presensi (dan
kesiapan peserta didik)
 Mengkondisikan suasana belajar
yang menyenangkan.
 Mendiskusikan kompetensi yang
telah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya
terkait dengan kompetensi yang
akan dipelajari.
 Menyampaikan kompetensi yang
akan dicapai dan tujuan
pembelajaran manfaatnya bagi
kehidupan.
 Menyampaikan lingkup dan
teknik penilaian
Kegiatan Inti Pertemuan ke 6 150 Menit
Menganalisis dan Guru membantu peserta didik
mengevaluasi untuk melakukan refleksi atau
proses pemecahan evaluasi dalam menampilkan
masalah bentuk gambar proyeksi piktorial
terhadap proses pemecahan
masalah yang dilakukan
Penutupan  Guru memberikan pertanyaan 15 Menit
untuk mengetahui ketercapaian
tujuan pembelajaran.
 Guru memberi kesempatan
kepada siswa yang masih belum
menyelesaikan tugasnya agar
diselesaikan dirumah.
 Guru menyampaikan informasi
tentang materi yang akan
disampaikan pada pertemuan
selanjutnya.

H. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


1. Alat dan bahan: Pensil, busur derajat, penggaris, penghapus, kertas
gambar, lembar latihan, lembar penilaian
2. Media: Flipchart atau presentasi powerpoint
I. Sumber Belajar
 Modul gambar teknik
 Sato G., Takeshi, N. Sugiharto H (1983), “Menggambar Mesin menurut
Standar ISO”, PT. Pradnya Paramita, Jakarta
 Hantoro, Sirod dan Parjono. (2005), “Menggambar Mesin” Adicita, Jakarta
 Tables for the electric trade (GTZ) GmbH,Eschborn Federal Republic of
Germany
 Buku referensi dan artikel yang sesuai

J. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
Pengamatan, tes tertulis dan menggambar teknik

Prosedur penilaian :
No Teknik Waktu
Aspek yang Dinilai
. Penilaian Penilaian
1 Sikap Pengamatan Selama
a. Terlibat aktif dalam pembelajaran pembelajaran
pengenalan jenis gambar proyeksi dan saat
orthogonal. diskusi
b. Bekerjasa dalam kegiatan
kelompok.
c. Toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda
dan kreatif.
2 Pengetahuan Pengamatan Penyelesaian
a. Menjelaskan pengertian gambar dan Tes tugas
proyeksi orthogonal. individu dan
b. Menjelaskan cara dan penyajian kelompok
gambar proyeksi orthogonal.
3 Ketrampilan Pengamatan Penyelesaian
Terampil membuat gambar proyeksi dan Tugas tugas
orthogonal secara sketsa dan menggambar individu dan
menggunakan alat. saat di dalam
kelas

2. Instrumen Penilaian

Tes formatif.
Soal :
1. Tuliskan ciri-ciri bentangan bidang pada proyeksi Eropa !
2. Jelaskan perbandingan antara proyeksi Eropa dengan proyeksi
Amerika !
3. Tuliskan dua keuntungan proyeksi Amerika !

Kunci jawaban :

1. Ciri-ciri bentangan bidang pada proyeksi Eropa :


 Pandangan depan tetap berada didepan.
 Pandangan atas berada di sebelah bawah pandangan depan.
 Pandangan samping kanan berada di sebelah kiri pandangan
depan.
 Pandangan samping kiri berada di sebelah kanan pandangan
depan.

2. Perbandingan antara proyeksi Eropa dengan proyeksi Amerika :


 Proyeksi Eropa
 Proyeksi Eropa hanya digunakan pada bidang dari suatu benda
tiga dimensi agar memberikan informasi lebih detail
 Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Eropa
terbalik dengan arah pandangannya.
 Proyeksi Amerika
 Proyeksi Amerika hanya digunakan pada bidang dari suatu
benda tiga dimensi agar memberikan informasi lebih detail.
 Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Amerika
sama dengan arah pandangannya.
3. Keuntungan proyeksi Amerika :
 Dari gambar, bentuk benda dapat langsung dibayangkan. Dengan
pandangan depan sebagai patokan dan bendanya muncul seperti
aslinya.
 Gambarnya mudah dibaca, karena hubungan anatara gambar
yang satu dengan yang lain dekat. Tidak saja mudah dibaca, tetapi
jarang terjadi salah pengertian.cukup mudah lagi (terutama) pada benda-
benda yang panjang, susunan pandangan depan dan pandangan samping
mudah sekali dibaca.

Mengetahui ______________, _________


Kepala …….......................... Guru Mata Pelajaran,

NIP NIP

Anda mungkin juga menyukai