Anda di halaman 1dari 3

GIGITAN BINATANG BERBISA ( EVENOMASI)

A. RABIES
1. Pengertian
Rabies merupakan penyakit infeksi virus akut pada system saraf pusat mamalia ( manusia)
yang biasanya bersifat fatal dan menginfeksi manusia melalui secret dan gigitan hewan yang
terinfeksi.
Infeksi didapat dengan masuknya virus lewat luka pada kulit atau mukosa. Paling sering
disebabkan oleh anjing, tapi bisa juga melalui kucing, rubah kera rakun, serigala, kelalawar
atau binatang menyusui lainnya yang terinfeksi.

2. Cara penyebaran
Virus ini akan ditularkan ke hewan lain atau ke manusia terutama melalui :
a. Lewat luka gigitan pada kulit atau membrane mukosa
b. Jilatan pada luka / kulit yang tidak utuh
c. Jilatan pada selaput mukosa yang utuh
d. Menghirup udara yang tercemar virus rabies ( inhalasi), seperti goa kelelawar
e. Kecelakaan kerja di laboraturium / akibat vaksinasi rabies yang masih hidup.

3. Gambaran klinis rabies


Terdiri dari tiga fase, yaitu prodromal, rangsangan dan kelumpuhan. Masing-masing fase
mempunyai gejala-gejala tersendiri

Fase Gejala dan tanda


prodromal Demam ( panas ), nyeri kepala, disfogia, anoreksia, mual, muntah,
malaise, kulit hipersensitif.

rangsangan Gejala itritabilutas, gelisah, gugup, respon berlebihan terhadap


rangsangan suara dan cahaya yang mendadak, hidrofobia, salivasi,
agresif, serangan konvulsi, hidrofobia, berkeringat

kelumpuhan Hipoksemia, aritmia jantung. Inkontinesia urin maupun alvi,


hemiparesis, koma sampai kematian

4. Penatalaksanaan
a. Luka gigitan harus segera dicuci dengan sabun atau deterjen dengan air mengalir selama
10-15 menit
b. Debridement luka
c. Diberikan desinfektan seperti alcohol 40-70 %. Tinktura yodii, atau larutan ephiran 0,1 %
d. Luka gigitan tidak dibenarkan untuk dijahit kecuali jahitan situasi
e. Rujuk ke rumah sakit untuk vaksinasi anti rabies.
B. REPTILIA
1. Gejala Klinis
Gejala dan tanda gigitan ular berbisa dapat dibagi menjadi beberapa kategori :
a. Efek Lokal
Rasa sakit dan perlunakan didaerah gigitan, luka dapat membengkak hebat dan dapat
berdarah serta melepuh
b. Perdarahan
Koban dapat berdarah dari luka gigitan atau berdarah spontan dari luka yang lama.
Perdrahan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan syok atau bahkan kematian.
c. Efek sistem syaraf
Bisa ular depat bereaksi menghentikan otot-otot pernafasan. Gejala awalnya korban
dapat menderita masalah visual, kesulitan bicara, bernafas dan kesemutan.
d. Kematian otot
Jaringan parut dapat menyebabkan penyumbatan ginjal, yang mencoba menyaring
protein. Hal ini dapat mnyebabkan gagal ginjal
e. Mata
Semburan bisa ular kobra dapat secara tepat mengenai mata korban, menghasilkan
sakit dan kerusakan, bahkan kebutaan sementara pada mata.

2. Penatalaksanaan
a. Rendahkan tempat luka gigitan dari jantung
b. Imobilisasi dengan cara memasang bidai
c. Atau segera rujuk ke rumah sakit

C. SENGATAN TAWON
1. Gejala Klinis
Pada orang yang tidak sensitive hanya mengeluh sakit setempat, bengkak, kemerahan.
Sedangkan yang sensitive, gejala bisa berupa gatal-gatal dan kemerahan yang berat berupa
syok sebagai reaksi histamine.

2. Pertolongan Pertama
a. Kompres air es
b. Berikan krem yang mengandung soda di sekitar sengatan
c. Pengobatan : anti histamine lokal dan parenteral
D. SENGATAN KALAJENGKING
1. Gejala klinis
a. Nyeri lokal meluas dengan cepat
b. Hiperestesia berlanjut menjadi hipostesia
c. Timbul rasa gatal pada hidung, mulut, dan kerongkongan, lidah terasa tebal, trismus
ontinesia, berbuih, salivasi, hipersalivasi, laringospasme, kejang
d. Bila korban mampu melewati masa kritis yaitu 3 jam pertama maka prognosis baik
2. Pertolongan pertama
a. Pemasangan tourniquet di proksimal sengatan
b. Eksisi tempat sengatan
c. Kompres es.

E. GIGTAN LABA-LABA
1. Gejala Klinis
a. Gigtan pada ekstremitas inferior menyebabkan nyeri abdomen dan rigiditas mirip
peritonitis
b. Gigitan pada ekstrimitas superior menyebabkan nyeri dada, retensi urin, mual, muntah,
keringat dingin, vertigo, insomnis, priappisme (ereksi penis yang terus –menerus)
2. Pengobatan
a. Suntikan 10 % caliumgluconat, 10 ml yang disuntikan IV dengan perlahan-lahan
b. Berikan analgetik
c. Diazepam untuk serangan kejang
- Dewasa : mulai dari 5-10 mg
- Anak – anak : mulai lebih sedikit dari 5 mg.

DAFTAR PUSTAKA
dr. Hardisman, MHID,DrPH. 2014. Gawat darurat medis praktis. Yogyakarta : Pustaka baru.

Anda mungkin juga menyukai