Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Studi Agama dan Masyarakat ISSN: 1829-8257; E ISSN: 2540-8232

Vol. 16, No 2, Desember, p. 163-171 163

PENGEMBANGAN MATA KULIAH HADIS TARBAWI PADA


PERGURUAN TINGGI ISLAM
M. Zuhri Abu Nawasa,1,*, Sapruddinb,2
a,b IAIN Palopo, Jl. Agatis Balandai, Kota Plaopo, 91914, Indonesia
1 zuhriabunawas@iainpalopo.ac.id*; 2 sapruddin@iainpalopo.ac.id

ARTICLE INFO ABSTRACT


Article history: The Tarbawi Hadith material development is a study carried out in
Received : 2020-09-15
Revised : 2020-10-20
the framework of development and component results and approach
Accepted : 2020-12-22 analysis. This included the development of tarbawi hadith course
accessed by integrating and interconnecting science. This research
provided inspiration and innovation in the development of
Keywords:
Development,
constructive scientific quality and presenting reinforcement of
Tarbawi Hadith learning formulation material as a scientific study program. This
study applied an exploratory-descriptive research designed
qualitatively. The development of the Tarbawi hadith material
required systemic steps and applied by maximizing the sustainable
aspect of inter-connectivity between the basic structured of allied
subject matter for the aspects of material functions and the
methodology of the study of hadith material related to the
contemporary religious studies.

ABSTRAK
Kata kunci: Kajian Hadis tarbawi adalah studi yang dilakukan dalam rangka
Pengembangan,
Hadis tarbawi
pengembangan dan hasil analisis komponen dan pendekatan. Ini
termasuk pengembangan mata kuliah hadis tarbawi yang diakses
dengan mengintegrasikan dan interkoneksi. Penelitian ini, dapat
memberikan inspirasi dan inovasi dalam pengembangan kualitas
ilmiah yang konstruktif dan penyajian materi formulasi
pembelajaran penguatan sebagai program studi ilmiah. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian eksploratif-deskriptif yang dirancang
secara kualitatif. Pengembangan mata kuliah hadis tarbawi
membutuhkan langkah-langkah sistemik dan dapat diterapkan
dengan memaksimalkan aspek keberlanjutan inter-konektivitas
antara asas materi pelajaran serumpun yang terstruktur untuk aspek
fungsi materi dan metodologi studi materi hadis terkait dengan
situasi masalah studi agama kontemporer.

peletakan batu pertama untuk Universitas


I. Pendahuluan Islam Internasional Indonesia (UIII) untuk
Studi Islam atau Islamic Studies telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu
mengalami perkembangan di berbagai negara kiblat studi Islam dunia.
dalam beberapa tahun terakhir. Di Indonesia, Fokus studi keislaman antara lain: Ulumul
studi keislaman banyak dilakukan di berbagai Qur’an, Ulumul Hadis, Fiqh, Ekonomi Islam,
perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKI) Pemikiran Islam dan Sejarah Peradaban
seperti UIN/IAIN/STAIN, dan juga di Islam. Namun pada perkembangannya, kajian
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta terhadap ilmu-ilmu tersebut tidak mengalami
dan Ma’had Aly. Bahkan dalam perkembangan yang sama. Hal ini
perkembangan terakhir, telah dilakukan memberikan dampak pada karya-karya yang

DOI: 10.23971/jsam.v16i2.2240 W : http://e-journal.iain-palangkaraya.ac.id/index.php/jsam


E : Jsam.iainpky@gmail.com
164 Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Vol. 16, No. 2, Desember 2020, p. 163-171

lahir pada bidang ilmu tersebut. Sebagai Indonesia (KKNI) yang bertumpu pada sikap,
contoh, karya pakar tafsir di Indonesia lebih keterampilan umum dan keterampilan khusus
berkembang dibandingkan para pakar di (Direktorat Pembelajaran dan
bidang hadis. Demikian pula pada karya Kemahasiswaan 2014).
akademik mahasiswa, skripsi, tesis dan
Namun berdasarkan pengamatan serta
disertasi tentang hadis lebih sedikit
evaluasi terhadap sejumlah mahasiswa,
dibandingkan bidang kajian lainnya.
penguasaan mahasiswa terhadap hadis
Mata kuliah hadis adalah mata kuliah tarbawi belum mencapai tingkat yang
wajib di seluruh fakultas pada PTKI. Di memuaskan. Salah satu faktor yang dianggap
Fakultas Tarbiyah, selain terdapat mata kuliah mempengaruhi fenomena ini adalah materi
Ulumul Hadis, juga terdapat mata kuliah hadis hadis tarbawi yang belum dikemas dan
tarbawi yang menjadi mata kuliah penting disajikan secara komprehensif. Dalam
bagi mahasiswa Fakultas Tarbiyah. Mata konteks inilah pengembangan Ilmu Hadis
kuliah ini menjadi pendukung kompetensi khususnya Hadis tarbawi merupakan sebuah
mahasiswa agar mampu menjadi pendidik keniscayaan dalam rangka meningkatkan
yang menguasai dasar-dasar ilmu pendidikan kompetensi dan wawasan alumni khususnya
berdasarkan hadis. Alumni Fakultas Tarbiyah wawasan ketarbiyahan (hadis-hadis
selain dituntut memiliki kompetensi pendidikan).
pedagogis yang handal sesuai tuntutan UU
Berdasarkan uraian di atas, tujuan
No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
penelitian ini untuk memetakan muatan mata
maka alumni Fakultas Tarbiyah juga
kuliah hadis tarbawi pada berbagai PTKI di
diharapkan memiliki wawasan keislaman dan
Indonesia. selain itu juga, untuk merumuskan
ketarbiyahan yang luas dan komprehensif
peningkatan kompetensi mahasiswa fakultas
(Tim Penyusun 2005).
PTKIN dalam kajian Hadis tarbawi.
Salah satu indikator yang dapat digunakan Penelitian ini dapat menjadi inspirasi untuk
untuk mengukur kemampuan dan wawasan melakukan penelitian kandungan tarbiyah
ketarbiyahan mahasiswa Fakultas Tarbiyah hadis-hadis Nabi Muhammad saw.
adalah penguasaan terhadap mata kuliah
Secara umum model diartikan sebagai
Hadis tarbawi (hadis-hadis pendidikan).
kerangka konseptual yang digunakan sebagai
Dalam mata kuliah ini mencakup tiga
pedoman dalam melakukan suatu kegiatan.
komponen, yaitu: al-Qur'an, Ilmu Pendidikan,
Dalam pengertian lain model juga diartikan
dan hadis. Untuk mendapatkan pemahaman
sebagai barang atau benda sesungguhnya,
yang komprehensif dalam mata kuliah ini
seperti globe yang merupakan model dari
ketiga komponen diintegrasikan secara
bumi tempat kita hidup. Atas dasar pemikiran
cermat dan analitis.
tersebut, maka yang dimaksud model belajar-
Dalam mata kuliah ini, beberapa tujuan mengajar adalah kerangka konseptual dan
yang ingin dicapai antara lain; pertama, prosedur yang sistematik dalam
mahasiswa diarahkan untuk mengkaji, mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
menganalisis dan memahami implikasi mencapai tujuan belajar tertentu, berfungsi
kependidikan dan nilai-nilai edukatif dari sebagai pedoman bagi perancang pengajaran,
hadis-hadis. Kedua, mahasiswa dapat serta para dosen dalam merencanakan dan
mengetahui langkah-langkah yang ditempuh melaksanakan aktivitas belajar mengajar
untuk melakukan mendapatkan pemahaman (Majid 2013:13). Menurut Agus Suprijono
yang komprehensif dari suatu hadis. Ketiga, model pembelajaran adalah pola yang
mahasiswa mengetahui dan memahami digunakan sebagai pedoman dalam
istilah-istilah yang berkaitan dengan hadis merencanakan pembelajaran di kelas maupun
tarbawi seperti: asbâb al-wurûd, sanad, tutorial (Suprijono 2013:45).
matan, rawi dan kualitas kesahihan hadis.
Menurut Trianto, model pembelajaran
Keempat, mahasiswa mampu menarik
adalah suatu perencanaan atau pola yang
kesimpulan tentang konsep pendidikan yang
dapat digunakan untuk mendesain pola-pola
bersumber dari hadis khususnya dalam corak
mengajar secara tatap muka di dalam kelas
normatif/prenialis (ajaran). Hal tersebut
atau mengatur tutorial, dan untuk menentukan
sejalan dengan Kerangka Kualifikasi Nasional
material atau perangkat pembelajaran

M Zuhri Abu Nawas et.al (Pengembangan Mata Kuliah) ISSN: 1829-8257; ISSN: 2540-8232
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat 165
Vol. 16, No. 2, Desember 2020, p. 163-171

termasuk di dalamnya buku-buku, program- d. Penentuan cara pendekatan, metode dan


program media komputer dan kurikulum teknik mengajar (determination of
(Trianto 2011:52). Berdasarkan pendapat di strategy)
atas dapat diketahui bahwa model e. Pengelompokkan mahasiswa
pembelajaran adalah suatu pola yang (organization of groups)
digunakan dosen dalam mendesain perangkat f. Penyediaan waktu (allocation of time)
pembelajaran seperti buku-buku baik di dalam g. Pengaturan ruangan (allocation of space)
kelas maupun tutorial. h. Pemilihan media/ sumber belajar
(selection of resources)
Menurut Dewey dalam Joice dan Weil
i. Evaluasi (evaluation of performance)
model pembelajaran adalah suatu rencana atau
j. Analisis umpan balik (analysis of
pola yang dapat digunakan untuk merancang
feedback)
tatap muka di kelas, atau pembelajaran
tambahan di luar kelas dan untuk menajamkan Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
materi pelajaran (Majid 2013:28). disimpulkan bahwa metode penelitian dan
pengembangan menurut Gerlach dan Ely
Berdasarkan pendapat para ahli di atas
merupakan metode penelitian yang digunakan
dapat disimpulkan bahwa model
untuk menspesifikasi isi pokok bahasan
pembelajaran adalah suatu teori yang
berdasarkan tujuan pembelajaran dan
dirancang untuk mendesain proses belajar
pengumpulan data mahasiswa, penentuan
mengajar di dalam kelas, baik segi alat-alat
cara, metode dan teknik mengajar, ketersedian
yang akan dibutuhkan, strategi, dan juga
ruang dan waktu, evaluasi dan umpan balik
kurikulum guna membantu mahasiswa untuk
mahasiswa.
mencapai tujuan dalam pembelajaran.
Model pembelajaran Jeroid E. Kemp
Model-model Penelitian Pengembangan
terdiri dari delapan langkah yaitu(Rusman
Pengertian penelitian pengembangan 2013:169):
menurut Borg & Gall adalah suatu proses
a. Menentukan tujuan pembelajaran umum,
yang dipakai untuk mengembangkan dan
yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam
memvalidasi produk Pendidikan (Setyosari
mengerjakan masing-masing pokok
2010:194) Penelitian pengembangan itu
bahasan.
sendiri dilakukan berdasarkan suatu model
b. Membuat analisis tentang karakteristik
pengembangan berbasis industri, yang
mahasiswa. Analisis ini diperlukan
temuan-temuannya dipakai untuk mendesain
antara lain untuk mengetahui, apakah
produk dan prosedur, yang kemudian secara
latar belakang pendidikan dan sosial
sistematis dilakukan uji lapangan, dievaluasi,
budaya mahasiswa memungkinkan untuk
disempurnakan untuk memenuhi kriteria
mengikuti program, dan langkah-langkah
keefektifan, kualitas, dan standar tertentu.
apa yang perlu diambil.
Dari uraian di atas penelitian pengembangan
c. Menentukan tujuan pembelajaran
adalah kegiatan yang menghasilkan produk
khusus, yaitu tujuan yang spesifik,
ataupun menyempurnakan produk kemudian
operasional dan terukur dengan demikian
diteliti keefektifan dan kelayakan dari produk
mahasiswa akan tahu apa yang harus
tersebut.
dipelajari, bagaimana mengerjakannya,
Model pembelajaran Gerlach dan Ely dan apa ukurannya bahwa mahasiswa
dikembangkan berdasarkan sepuluh unsur telah berhasil.
yaitu(Rusman 2013:156): d. Menentukan materi atau bahan pelajaran
a. Spesifikasi isi pokok bahasan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
(specification of content) khusus.
b. Spesifikasi tujuan pembelajaran e. Menentukan strategi belajar mengajar
(specification of objectives) dan sumber belajar sesuai.
c. Pengumpulan dan penyaringan data f. Koordinasi sarana penunjang yang
tentang mahasiswa (assessment of diperlukan meliputi: biaya, fasilitas,
entering behaviors) peralatan, waktu dan tenaga.

ISSN: 1829-8257; ISSN: 2540-8232 M Zuhri Abu Nawas et.al (Pengembangan Mata Kuliah)
166 Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Vol. 16, No. 2, Desember 2020, p. 163-171

g. Mengadakan evaluasi, yaitu untuk meningkatkan keilmuan kedua bidang


mengontrol dan mengkaji keberhasilan tersebut pada PTKIN. Sehingga prodi ilmu
program secara keseluruhan. hadis direspon positif dan memunculkan
ragam studi hadis yang berkembang di PTKIN
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat
dikaji secara kontekstual dan bahkan living
disimpulkan bahwa metode penelitian dan
hadis(Suryadilaga 2015). Diperlukan upaya
pengembangan menurut Jeroid E. Kemp
yang lebih serius agar Prodi Ilmu Hadis
merupakan metode penelitian yang digunakan
diminati dan melahirkan keunggulan di
untuk menentukan tujuan pembelajaran
lingkungan PTKI.
umum dan khusus yang ingin dicapai,
menganalisis karakteristik mahasiswa, Dari hasil penelitian oleh Qibtiyatul
menentukan materi serta strategi Maisaroh bahwa ada tiga model dalam ilmu
pembelajaran, lalu mengadakan evaluasi. hadis yaitu model romantisme konstruktif,
model historis dan model epistemologi.
Model pengembangan ADDIE terdiri atas
Model tersebut dipengaruhi oleh beberapa
lima tahapan yaitu: analisis
konteks yang mengitarinya mulai dari
(analysis),perencanaan (design), pengembang
pergeseran madzhab sampai penggantian
an (development), implementasi (implementta
status dari IAIN ke UIN serta kerjasama
tion) dan evaluasi (evaluation)
dengan kampus Umum. Serta masuknya
Berdasarkan penjelasan tersebut dapat literasi berbahasa asing dan pemikiran-
disimpulkan bahwa metode penelitian dan pemikran tokoh dari barat dan berorientasi di
pengembangan menurut ADDIE merupakan Perguruan Tinggi (Qibtiyatul Maisaroh 2017).
suatu metode yang menghasilkan suatu Model kajian hadis harus terus dikembangkan
produk yang harus melalui beberapa tahapan seiring dengan perubahan sosial yang berjalan
agar produk yang dihasilkan berkualitas baik, di era disrupsi saat ini.
bermanfaat dan dapat digunakan dalam
b. Konsep Metode yang Dikembangkan
kegiatan pembelajaran
Supriyono mendefinisikan metode
a. Studi Hadis di Perguruan Tinggi Islam pembelajaran adalah pola yang digunakan
Dinamika studi hadis di PTKI berjalan sebagai pedoman dalam merencanakan
dinamis. Menurut Suryadi bahwa setelah pembelajaran di kelas(Supriyono 2009:5).
nomenklatur baru, studi hadis telah memiliki
Dari pendapat tersebut dapat diketahui
prospek untuk dikembangkan di masa depan
di Indonesia. Adapun solusi yang diberikan bahwa metode pembelajaran pola atau
adalah untuk mengintegrasikan kembali studi cara yang dilakukan sebagai pedoman
Al-Qur'an dan studi hadis ke dalam studi dalam perencanaan pembelajaran yang
Tafsir Hadis dan untuk memisahkan dua dilakukan di kelas.
bidang hanya di tingkat pascasarjana dan Joy berpendapat bahwa pembelajaran
menciptakan konsorsium Ilmu Hadis adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
(Suryadilaga 2015). Peran konsorsium ini digunakan sebagai pedoman dalam
perlu ditingkatkan. Peran konsorsium ini perlu merencanakan pembelajaran di kelas atau
ditingkatkan. Konsorsium dosen-dosen hadis pembelajaran dalam tutorial dan untuk
dipersatukan dalam organisasi ASILHA menentukan perangkat- perangkat
(Asosiasi Dosen Ilmu Hadis) yang diketuai pembelajaran termasuk di dalamnya buku-
oleh Dr. Muhammad Fatih Suryadilaga, dosen buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sekaligus lain. Joy menyatakan bahwa setiap model
sebagai Ketua Program Studi Ilmu Hadis di pembelajaran mengarahkan kita ke dalam
Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga mendesain pembelajaran untuk membantu
Yogyakarta. peserta didik sedemikian rupa sehingga tujuan
Menurut Muhammad Alfatih Suryadilaga pembelajaran tercapai (Trianto 2011:5).
bahwa terdapat karakteristik khas yang Berdasarkan pendapat di atas, penulis
berbeda antara studi hadis dan studi al-Qur'an. menyimpulkan metode pembelajaran adalah
Keilmuan berada pada program studi tafsir langkah-langkah dan cara yang digunakan
hadis yaitu Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, serta dosen dalam menyajikan pembelajaran dari
Ilmu Hadis. Tujuan tersebut dalam upaya awal sampai akhir secara khas untuk
mencapai tujuan pembelajaran di kelas.

M Zuhri Abu Nawas et.al (Pengembangan Mata Kuliah) ISSN: 1829-8257; ISSN: 2540-8232
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat 167
Vol. 16, No. 2, Desember 2020, p. 163-171

Model pembelajaran merupakan landasan


praktik pembelajaran hasil penurunan teori
psikologi pendidikan dan teori belajar yang
dirancang berdasarkan analisis terhadap Gambar.1 Bagan langkah penelitian
implementasi kurikulum dan implikasinya Penelitian ini dilaksanakan di Universitas
pada tingkat operasional kelas, model Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar,
pembelajaran dapat diartikan pula sebagai Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pare-
pola yang digunakan untuk penyusunan pare, dan IAIN Bone pada bulan juni sampai
kurikulum, mengatur materi, dan memberi November 2019. Subjek penelitian ini adalah
petunjuk kepada dosen kelas(Suprijono dosen mata kuliah Tafsir Tarbawi dan
2013:45–46). Sesuai dengan pendapat di atas mahasiswa Fakultas Tarbiyah di masing-
dapat diketahui bahwa metode pembelajaran masing Institusi.
yang digunakan harus sesuai dengan tujuan
yang akan di capai, bahan yang akan Teknik Pengumpulan data dengan
diberikan, waktu dan perlengkapan yang wawancara secara mendalam dengan
tersedia, kemampuan dan banyaknya murid, responden, angket, serta tes. Data yang
kemampuan dosen mengajar, sehingga dapat diperoleh adalah terkait mata kuliah hadis
disesuaikan dalam pemilihan metode tarbawi dilakukan mahasiswa saat
pembelajaran yang sesuai dengan perkuliahan berlangsung.
keseluruhannya dan tidak menyulitkan dosen
dan mahasiswanya dalam proses belajar III. Hasil dan Diskusi
mengajar sehingga bisa tercapai tujuan yang
Referensi Pembelajaran Hadis tarbawi
diinginkan.
Untuk referensi pengembangan mata
Pembahasan pada penelitian ini
kuliah Hadis tarbawi adalah sebagai berikut:
difokuskan pada beberapa aspek, antara lain:
Imam Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Asqalani,
1. Implementasi pembelajaran mata kuliah
Fathul Bari Syarah Shahih Al-Bukhari
hadis tarbawi dan muatannya pada PTKI
Maktabah Darussalam, Riyadh, Cetakan I,
yang dipilih.
tahun 1418 H/ 1997 M, Edisi Indonesia:
2. Pembahasan tawaran solusi peningkatan Syaikh Abdul Aziz Abdullah Bin Baz, (ed) ,
hasil pembelajaran mata kuliah hadis
Ghazirah Abdi Ummah (pen) Fathul Baari –
tarbawi, baik melalui perbaikan
Penjelasan Kitab Shahih Al-Bukhari (Fathul
muatan/isi, metode pembelajaran, media
Baari jilid l.- Fathul Baari jilid 2.- Fathul Baari
pembelajaran atau pada lingkungan
jilid 3.- Fathul Baari jilid 4.- Fathul baari jilid
pembelajaran.
5.- Fathul Baari jilid 6.- Fathul Baari Jilid 7.-
Fathul Baari Jilid 8.)
II. Metodologi Penelitian
Abdul Majid Khon. Hadis tarbawi: Hadis-
Penelitian ini merupakan penelitian Hadis Pendidikan. Prenadamedia Group,
pengembangan yang menghasilkan produk 2012. Burhanul Islam Al-Zarnuji, Ta'limul
berupa media pembelajaran. Dengan tujuan Muta'allim Tariq Al-Ta'allum ( ‫تعليم المتعلم طريق‬
penelitian ini untuk mengembangkan mata ‫)التعلم‬, Abdul Kadir Aljufri (ed), Surabaya:
kuliah hadis tarbawi pada perguruan tinggi mutiara ilmu, 2009. Peta Konsep Mata Kuliah
Islam, maka mengadaptasi model Hadis tarbawi
pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima
tahapan yang meliputi analisis, desain
pengembangan, implementasi dan evaluasi
(Mulyataningsih 2012:183).
Adapun langkah penelitian pengembangan
ADDIE dalam penelitian ini jika disajikan
dalam bentuk bagan adalah sebagai berikut:

Analisis Desain Pengembangan


(Analysis) (Design) (Development)

Evaluasi Implementasi
(Evaluation)
ISSN: 1829-8257; ISSN: 2540-8232 (Implementation) M Zuhri Abu Nawas et.al (Pengembangan Mata Kuliah)
168 Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Vol. 16, No. 2, Desember 2020, p. 163-171

mempertimbangkan fleksibilitas dan


akuntabilitas keilmuan, sehingga penyajian
materi ajar dikembangkan dengan model dan
strategi pembelajaran yang variatif sesuai
dengan kebutuhan dan pemenuhan keilmuan
program studi. Sistem persentase penyajian
dari materi ajar pada RPS dapat saja
dirumuskan pada sub-sub bahasannya, namun
eksistensi pengkajian hadis disesuaikan
dengan tingkat efektivitas dan efisiensi
kondisi dan validasi keilmuan program studi
yang bersangkutan.
Gambar 2. Peta Konsep Matakuliah Hadis tarbawi
Upaya strategis yang dikembangkan oleh
Muatan Matakuliah Hadis di PTKI tenaga pengajar atau pengampuh mata kuliah
Pengembangan materi ajar atau mata hadis tarbawi adalah dengan melakukan
kuliah Hadis tarbawi diperlukan langkah- klasifikasi terhadap kebutuhan keilmuan pada
langkah sistemik dan bersifat aplikatif dengan masing-masing Program studi tertentu.
cara; (1) Memaksimalkan pada aspek Kemudian menjabarkan secara sistematik,
kesinambungan interkonektifitas antar materi aplikatif, dan kompetitif dalam ranah progam
mata kuliah serumpun dan materi mata kuliah studi. Format pengembangan bahan ajar
antar dan multi disiplin ilmu, utamanya dalam disajikan ke dalam RPS perkuliahan dengan
mengantar signifikansi kajian kehadisan menggunakan strategi presentasi penyajian
dengan materi bidang program studi yang berdasarkan kemampuan, kebutuhan, dan
sedang digeluti oleh mahasiswa; (2) kondisi pemahaman dasar-dasar ilmu hadis,
memaksimalkan penugasan mandiri dan yang didukung oleh akurasi validasi terhadap
terstruktur untuk memfungsikan substansi indikator penilaian untuk pemenuhan domain
materi dan metodologi kehadisan dalam capai pembelajaran.
domain pembelajaran; dan (3) memberikan Upaya pengembangan dalam memahami
keluasan dan kesempatan bagi mahasiswa Hadis tarbawi dan metodologi bagi
untuk mengkaji sebuah materi hadis yang mahasiswa akan lebih komprehensif dan
dianggap sangat dibutuhkan dan terkait mampu dikembangkan format konstektualitas
dengan mengkaji sebuah materi hadis tarbawi materi ajar yang disajikan apabila tetap harus
yang dianggap sangat dibutuhkan dan terkait memperhatikan beberapa prinsip metodologi,
dengan situasi masalah-masalah studi sebagai berikut:
keagamaan kontemporer
1. Prinsip ideologi
Menurut Ahmad Fattah dan Benny al- 2. Prinsip otoritas
Fadzy, Pemahaman Hadis Burhan al-Zarnuji 3. Prinsip Klasifikasi
dalam kitab Ta’lîm al-Muta’allim 4. Prinsip regulasi terbatas
menemukan bahwa Burhan al-Zarnuji Sebagai wujud kelengkapan dan
memiliki perspektif sufistik dalam memahami kesempurnaan bahan ajar oleh tenaga
hadis. Pemahaman tersebut dapat pengajar Hadis tarbawi dalam lingkup IAIN
dikembangkan secara kontekstual sehingga Parepare, maka strategis penyampaian bahan
relevan dengan dinamika masa kini(Fattah ajar dikembangkan dengan pola-pola
and al-Fadzy 2016). penyederhanaan konsep materi ajar, namun
Penerapan pembelajaran Hadis tarbawi dalam taraf pengaplikasiannya di dalam ruang
kelas diperlukan upaya maksimal agar
Konsep pengembangan dasar
pemanfaatannya terformat secara
pembelajaran sangat terkait dengan
komprehensif dan berkesinambungan.
pendekatan pembelajaran, sebagai wadah
Dikalangan para pengajar dominan
untuk menginspirasi, menguatkan, dan
menekankan pada pemenuhan aspek teoritik
mengakomodir secara spesifik metode
dan praktik secara bersama-sama.
pembelajaran. Format yang disarankan oleh
para tenaga pengajar lebih domain pada aspek Penyampaian bahan ajar oleh tenaga
domain pembelajaran psikomotorik dengan pengajar pengampuh mata kuliah Hadis

M Zuhri Abu Nawas et.al (Pengembangan Mata Kuliah) ISSN: 1829-8257; ISSN: 2540-8232
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat 169
Vol. 16, No. 2, Desember 2020, p. 163-171

tarbawi menggunakan beberapa strategi, maksimal oleh sebahagian mahasiswa akibat


sebagai berikut; (1) Strategi urutan tingkat kemampuan mahasiswa yang kurang
penyampaian simultan, yaitu tenaga pengajar memahami dasar-dasar metodologi Hadis
menyampaikan materi pembelajaran lebih tarbawi secara praktis; (3) tingkat motivasi,
daripada satu, maka menurut strategi urutan inovasi, dan kreativitas mahasiswa dalam
penyampaian simultan, materi secara menyelesaikan tugas-tugas perkuliahan,
keseluruhan disajikan secara serentak, baru utamanya pada saat perampungan Ujian MID
kemudian diperdalam satu demi satu atau Semester dan Ujian Akhir Semester pada
lebih dikenal dengan istilah metode global; (2) setiap semester berjalan.
strategi urutan penyampaian suksesif, yakni
Pertama, pada faktor keragaman persepsi
tenaga pengajar menyampaikan materi
penyajian materi ajar masih belum tampak
pembelajaran lebih daripada satu, maka
adanya perubahan sistematik masih sangat
menurut strategi urutan penyampaian
tergantung pada hasil-hasil perencanaan dan
suksesif, sebuah materi secara sistematis
rumusan pengampuh mata kuliah, sehingga
disajikan secara mendalam, kemudian secara
sangat memberikan pengaruh dalam hasil
berurutan menyajikan materi berikutnya
penilaian dan capaian kompetensi serta
secara mendalam pula; (3) strategi
ketuntasan pembelajaran masih belum
penyampaian fakta, yakni tenaga pengajar
mengakomodir domain pembelajaran secara
menyajikan materi pembelajaran termasuk
baik.
jenis kasus-kasus yang terjadi yang merebak
di masyarakat atau dalam konteks kekinian; Kedua, ketersediaan literatur bahan
(4) strategi penyampaian konsep, yakni pembelajaran akibat tingkat kemampuan
materi berupa definisi atau pengertian. Tujuan mahasiswa yang kurang memahami dasar-
mempelajari konsep adalah agar mahasiswa dasar metodologi Hadis tarbawi secara
paham, dapat menunjukkan ciri-ciri, unsur, praktis. Hal ini pada dasarnya terletak pada
membedakan, membandingkan, upaya strategis materi ajar yang tersajikan
menggeneralisasi, dan seterusnya; (5) strategi karena belum maksimalnya materi
penyampaian materi pembelajaran prinsip, pembelajaran dalam mengarahkan mahasiswa
termasuk materi pembelajaran jenis prinsip kedalam bentuk aplikatif atau praktek
adalah dalil, rumus, hukum (law), postulat, metodologi pembelajaran hadis. Namun hal
teorema, dan sebagainya; dan (6) strategi ini dapat dimaklumi akibat penyajian meteri
penyampaian prosedur, tujuan mempelajari ilmu-ilmu hadis hanya tersajikan kedalam 2
prosedur adalah agar peserta didik dapat SKS saja atau maksimal 13 kali tatap muka
melakukan atau mempraktikkan prosedur perkuliahan, sehingga untuk mengembangkan
tersebut, bukan sekedar paham atau hafal. materi bahasan kehadisan belum banyak
Termasuk materi pembelajaran jenis prosedur menyentuh ranah aspek kompetensi program
adalah langkah-langkah mengerjakan suatu studi masing-masing, artinya masih berlaku
tugas secara struktural dan sistematik, baik umum dalam lingkup IAIN Parepare.
secara individu maupun kelompok. Ketiga, tingkat motivasi, inovasi, dan
kreativitas mahasiswa dalam menyelesaikan
Pemahaman Mahasiswa dalam kajian
tugas-tugas perkuliahan, pada saat Ujian MID
Hadis tarbawi
Semester dan Ujian Akhir Semester.
Kompetensi perkuliahan menunjukkan Berdasarkan pada rumusan materi ajar yang
adanya kesinambungan antara materi Hadis disajikan, maka membawa dampak pada
tarbawi dengan sedikit pengaplikasian dalam terciptanya iklim pembelajaran yang dapat
bentuk praktik dan penugasan sudah dapat mencerminkan hasil evaluatif secara sadar
diterapkan. Meskipun sepenuhnya belum bagi mahasiswa untuk diterapkan dalam
mampu mencapai target ketuntasan belajar proses perkuliahan. Dalam hal ini, maka
secara menyeluruh. Faktor utamanya, langkah yang dilakukan dalam upaya
ditemukan tiga bentuk penyebab terkait mengembangkan materi ajar adalah dengan
dengan hasil penyajian materi ajar, yakni; (1) memberikan keluasan untuk memilih topik-
faktor keragaman persepsi penyajian materi topik tertentu untuk dibahas, didiskusikan,
ajar; (2) ketersediaan literatur bahan dan utamanya dalam pemberian tugas, namun
pembelajaran yang masih dianggap kurang tetap mempertimbangkan signifikansi sub-sub

ISSN: 1829-8257; ISSN: 2540-8232 M Zuhri Abu Nawas et.al (Pengembangan Mata Kuliah)
170 Jurnal Studi Agama dan Masyarakat
Vol. 16, No. 2, Desember 2020, p. 163-171

bahasan sebagai komponen pokok kompetensi dikembangkan pada aspek teoritis dengan
perkuliahan. melakukan penguatan kajian kehadisan dalam
menempatkan hadis sebagai suatu mata kuliah
Selain faktor-faktor yang menyebabkan
komprehensif dalam lingkup institusi.
target belajar tidak sesuai, pembelajaran hadis
Meskipun dalam merencanakan materi ajar
tarbawi dapat meningkatkan atau pun
masih perlu dilakukan secara bertahap dengan
memberikan inspirasi bagi mahasiswa. Seperti
pertimbangan masih adanya keragaman
yang kemukakan oleh Ammar Munir (Munir
minat, motivasi, dan kemampuan mahasiswa
2015) bahwa kajian dapat memberikan
untuk mendalamai dan mengkaji hadis
inspirasi dan sangat diperlukan dalam
berdasarkan kontektualitas kasus-kasus di
konteks pendidikan dan pergaulan. Nurhaeni
masyarakat.
(Nurheni 2018), Jurusan Tarbiyah Prodi
Pendidikan Bahasa Arab juga mengatakan Format yang disarankan oleh para tenaga
bahwa Hadis tarbawi bukan hanya penting pengajar lebih dominan pada aspek domain
untuk peserta didik dan pendidik tetapi juga pembelajaran dengan mempertimbangkan
penting untuk dunia pendidikan karena Hadis fleksibilitas dan akuntabilitas keilmuan.
tarbawi mencakup semua persoalan yang Sehingga penyajian materi ajar dikembangkan
dibahas dalam dunia pendidikan terutama dengan model dan strategi pembelajaran yang
pendidikan Islam contohnya mengenai variatif sesuai dengan kebutuhan dan
kurikulum dan dasar tujuan pendidikan pemenuhan keilmuan Program Studi. Konsep
sehingga sampai kapan pun Hadis tarbawi pengembangan dasar pembelajaran sangat
tidak akan pernah lepas dari yang namanya terkait dengan pendekatan pembelajaran,
pendidikan (Tarbiyah). sebagai wadah untuk menginspirasi,
menguatkan, dan mengakomodir secara
Hadis tarbawi juga didalamnya mencakup
spesifik.
pendidik dan etika peserta didik, kurikulum
dan tujuan pendidikan dan lain sebagainya Daftar Pustaka
sebab Hadis tarbawi meliputi segala aspek
Andrian, Ririn. 2018. “Wawanacara Dengan
yang mencakup penyelenggaraan pendidikan
Mahasiswa.”
Islam. Hal ini senada dengan pendapat hasil
wawancara salah satu mahasiswi Jurusan Asdar. 2018. “Wawancara Dengan
Tarbiyah Prodi Pendidikan Agama Islam Mahasiswa.”
Ririn Adrianti (Andrian 2018) mengatakan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
bahwa Hadis tarbawi berpengaruh besar 2014. “Panduan Penyusunan Capain
terhadap pendidikan karena hadis merupakan Pembelajaran Lulusan Program Studi.”
sumber kedua setelah Al-Qur’an. Fattah, Ahmad, and Benny al-Fadzy. 2016.
Menurut Asdar, Jurusan Tarbiyah Prodi “Pemahaman Hadis Burhan Al-Zarnudji
Tadris Bahasa Inggris; Hadis tarbawi sangat Dalam Kitab Ta’lim Mutaaalim.” Jurnal
penting dalam dunia pendidikan karena Ulul Albab UIN Malang 17(2).
dengan mengetahui hadis dari suatu Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran.
pendidikan, kita akan mengetahui konsep Bandung: Remaja Rosdakarya.
belajar dan mengajar dalam Islam, akhlak Mulyataningsih, Endang. 2012. Metode
dalam menuntut ilmu dan adab dalam Penelitian Terapan Bidang Pendidikan.
menyampaikan suatu ilmu. Hadis tarbawi juga Bandung: Alfabeta.
mengarahkan kita memahami keislaman dan Munir, Ammar. 2015. “Hadis tarbawi Tentang
konsep kependidikan sesuai dengan makna Hadis Tentang Teman Bergaul.” Jurnal
yang terkandung dalam hadis (Asdar 2018). Shaut Al-‘Arabiyah, UIN Alauddin
Makassar 3(2).
IV. Kesimpulan Nurheni. 2018. “Wawancara Dengan
Pengembangan materi ajar atau mata Mahasiswa.”
kuliah Hadis Tarbawi diperlukan langkah- Qibtiyatul Maisaroh. 2017. “Kajian Ilmu
langkah sistemik dan bersifat aplikatif. Hadis Di Perguruan Tinggi (Studi Atas
Relevansi antara materi ajar dan metode Karya Tesis Di UIN Sunan Kalijaga
pembelajaran pada Perguruan Tinggi Tahun 1990-2010).” Institut Agama
Keagamaan Islam Negeri lebih dominan Islam Surakarta.

M Zuhri Abu Nawas et.al (Pengembangan Mata Kuliah) ISSN: 1829-8257; ISSN: 2540-8232
Jurnal Studi Agama dan Masyarakat 171
Vol. 16, No. 2, Desember 2020, p. 163-171

Rusman, Rusman. 2013. Model-Model Indonesia Dan Karakteristiknya : Studi


Pembelajaran Mengembangkan Atas Kurikulum IAIN Bukittinggi, IAIN
Profesionalisme Dosen Edisi Kedua. Batusangkar, UIN Sunan Kalijaga, Dan
Jakarta: Raja Grafindo Persada. IAIN Jember.” Journal of Qur’an and
Setyosari, Punaji. 2010. Metode Penelitian Hadith Studies, UIN Jakarta 4(2):215–
Pendidikan Dan Pengembangan. 47.
Jakarta: Kencana. Tim Penyusun. 2005. Memetakan Persoalan
Suprijono, Agus. 2013. Cooperatif Learning- Perguruan Tinggi Agama Islam. Jakarta:
Teori Dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Ditpertais Depag RI.
Pustaka Pelajar. Trianto, Trianto. 2011. Model Pembelajaran
Supriyono, Agus. 2009. Jenis-Jenis Model Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Note:
Suryadilaga, Muhammad Alfatih. 2015. No. Handphone/WA: 082291851902
“Ragam Studi Hadis Di PTKIN

ISSN: 1829-8257; ISSN: 2540-8232 M Zuhri Abu Nawas et.al (Pengembangan Mata Kuliah)

Anda mungkin juga menyukai