Anda di halaman 1dari 9

JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)

Volume 5, Nomor 1, Januari 2022 (234-242)

Konsep Wahyu Memandu Ilmu sebagai Paradigma


Keilmuan UIN Sunan Gunung Djati

Wawan Ridwan1, Nanat Fatah Natsir2, Erni Haryanti3


1,2,3Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia

E-mail: cikajangridwan@gmail.com, nanatfatahnatsir@uinsgd.ac.id, erni_hk@uinsgd.ac.id

Article Info Abstract


Article History This study describes the concept of revelation guiding science as a scientific paradigm
Received: 2021-11-20 at UIN Sunan Gunung Djati. The method used in this study uses a library research
Revised: 2021-12-15
Published: 2022-01-09 method or approach, that library research can be interpreted as a series of activities
related to the methods of collecting library data, reading and taking notes and
processing research materials. The results of this study indicate that UIN Sunan
Keywords: Gunung Djati Bandung (abbreviated as UIN Bandung) carries a clear and distinct vision
Concept;
from other universities. The UIN campus also continues to strive to improve
Revelation;
Knowledge; management and technology as a mainstay feature to achieve higher education quality.
Paradigm; This institution uses the WMI (Wahyu Menandu Ilmu) paradigm as its philosophical
UIN Sunan Gunung Djati. foundation, making the vision of UIN Bandung very distinctive compared to others.
Consider the following vision of UIN Bandung: To be a State Islamic University that is
Superior and Competitive Based on Revelation, Guiding Science in the Frame of Akhlak
Karimah in ASEAN in 2025. With this vision, the scientific paradigm of UIN Bandung
and the policy of developing higher education are integrated with revealed values
(religion), which is something that is not partial or dichotomous. The WMI paradigm is
thus not only a basis in determining the direction and policies of the institution but
becomes a guideline for the implementation of Higher Education. In the academic
realm where the core business is providing education, this paradigm becomes a
reference in personality formation and the development of scientific disciplines.
Artikel Info Abstrak
Sejarah Artikel Penelitian ini menjelaskan tentang konsep wahyu memandu ilmu sebagai paradigma
Diterima: 2021-11-20 keilmuan UIN Sunan Gunung Djati. Metode yang digunakan dalam kajian ini
Direvisi: 2021-12-15
Dipublikasi: 2022-01-09 menggunakan metode atau pendekatan kepustakaan (library research), bahwa studi
pustaka atau kepustakaan dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan yang
berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta
Kata kunci: mengolah bahan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa UIN Sunan
Konsep; Gunung Djati Bandung (disingkat UIN Bandung) mengusung visi yang jelas dan pasti
Wahyu;
berbeda (distinct) dengan Perguruan Tinggi yang lain. Kampus UIN juga terus
Ilmu;
Paradigma; berupaya meningkatkan manajemen dan teknologi sebagai fitur andalan untuk
UIN Sunan Gunung Djati. mencapai kualitas Perguruan Tinggi. Institusi ini menggunakan paradigma WMI
(Wahyu Memandu Ilmu) sebagai landasan filofisnya, menjadikan visi UIN Bandung
menjadi sangat khas dibandingkan dengan yang lain. Perhatikan visi UIN Bandung
berikut: Menjadi Universitas Islam Negeri yang Unggul dan Kompetitif Berbasis Wahyu
Memandu Ilmu dalam Bingkai Akhlak Karimah di ASEAN tahun 2025. Dengan visi ini,
paradigma keilmuan UIN Bandung dan kebijakan pengembangn Perguruan Tinggi
bersifat terintegrasi dengan nilai-nilai wahyu (agama), yakni sesuatu yang tidak
bersifat parsial atau dikotomis. Paradigma WMI dengan demikian bukan sekedar
landasan dalam menetukan arah dan kebijakan lembaga tetapi menjadi pedoman
penyelenggaraan Perguruan Tinggi. Pada ranah akademik dimana core bussines-nya
menyelenggarakan pendidikan, paradigma tersebut menjadi acuan dalam
pembentukan kepribadian dan pengembangan disiplin ilmu.
I. PENDAHULUAN manusia sebagai khalifah di muka bumi, serta
Integrasi keilmuan merupakan sebuah konsep tujuan yang dirancang Tuhan dari penciptaan-
pola pendidikan dan pengajaran yang holistik nya. Hal ini sangat menentukan maju tidaknya
sehingga menimbulkan kesadaran dalam diri suatu umat atau suatu bangsa negara. Di kota
para penuntut ilmu dalam hal keterkaitan antara Bandung Jawa Barat, DIY Yogyakarta, Ibu Kota
ilmu pengetahuan dengan ketuhanan, keberaga- Jakarta, Medan Sumatera Utara, Malang Jawa
maan, kebermoralan, kemanusiaan, serta peran Timur misalnya merupakan kota-kota metropo-

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 234
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2022 (234-242)
litan di mana geliat keilmuan, khusus universitas (UIN) Sunan gunung Djati Bandung. Di mana
Islam dan sekolah tinggi Islam sudah banyak rumusan umum tersebut diuraikan menjadi
didirikan dan berperan dalam mencerdaskan beberapa rumusan terperinci tentang karakteri-
masyarakat muslim. stik konsepsi integrasi keilmuan yang dibangun
Penelitian yang dilakukan oleh (Simamora, oleh UIN Sunan Gunung Djati Bandung; dan
2016) yang dilatarbelakangi oleh asumsi yang bagaimana Kontekstualisasinya terhadap Perke-
telah adanya upaya atau pemikiran untuk mbangan Pendidikan di Indonesia.
mengintegrasikan keilmuan dalam rancangan
dan pemikiran para pendiri universitas Islam II. METODE PENELITIAN
tersebut, meskipun berbeda konsep dan tingk- Sesuai dengan karakteristik masalah yang dian-
atannya. Secara teoritis bagaimana sejarah dan gkat dalam penelitan ini maka menggunakan
perkembangan integrasi keilmuan sepanjang Metode Riset kualitatif, yaitu menekankan anali-
sejarah peradaban Islam, dan sudah sampai di sanya pada data deskriptif berupa kata-kata
mana upaya-upaya yang diterapkan oleh para tertulis yang diamati. Pendekatan kualitatif
pengelola perguruan tinggi Islam di Indonesia. penulis gunakan untuk menganalisis kajian
Hasil Peneliti tersebut temukan bahwa semua konsep wahyu memandu ilmu sebagai paradigma
universitas Islam maupun sekolah tinggi Islam keilmuan UIN Sunan Gunung Djati, maka dengan
telah melakukan upaya-upaya integrasi keilmuan sendirinya penganalisaan data ini lebih
dengan bentuk dan tingkatan yang berbeda-beda. difokuskan pada Penelitian Kepustakaan (Library
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Research), yakni dengan membaca, menelaah dan
Bandung misalnya, upaya-upaya integrasi yang mengkaji buku-buku dan sumber tulisan yang
telah diterapkan di sana terletak pada bagaimana erat kaitannya dengan masalah yang dibahas.
memadukan ilmu agama dan ilmu umum yang Metode yang digunakan dalam kajian ini
selama ini dikotomis, penyelenggaraan seminar menggunakan metode atau pendekatan kepusta-
dan workshop tentang integrasi keilmuan baik di kaan (library research), menurut Zed dalam
kalangan Dosen, pegawai administrasi, pemben- (Rahayu, 2020) bahwa studi pustaka atau kepu-
ahan kontens dari mata kuliah dengan prinsip- stakaan dapat diartikan sebagai serangkaian
prinsip ajaran Islam, studi banding ke universitas kegiatan yang berkenaan dengan metode pengu-
Islam yang telah menerapkan sebuah model mpulan data pustaka, membaca dan mencatat
integrasi. Begitu juga dengan kampus-kampus serta mengolah bahan penelitian.
swasta lainnya, mereka melakukan upaya Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
integrasi melalui pelatihan atau semacam Menurut Ibnu dalam (Nasser, 2021) penelitian
workhop implementasi integrasi sains dan nilai kualitatif adalah suatu penelitian yang datanya
keislaman kedalam kurikulum perguruan tinggi dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis
masing-masing yang ada di jawa barat khususnya tanpa menggunakan teknik statistik. Berdasar-
seputar kota Bandung, pelaksanaan integrasi kan beberapa definisi penelitian kualitatif di atas,
pengetahuan ini diwujudkan dalam perluasan dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif
beberapa fakultas dan program studi melalui adalah suatu penelitian yang datanya dinyatakan
penambahan fakultas sekuler dan departemen, dalam bentuk verbal, tidak menggunakan angka
dan reposisi dari departemen yang ada dalam dan analisisnya tanpa menggunakan teknik
studi Islam. Implementasi ini juga dapat dilihat statistik.
pada pergeseran kurikulum baru yang menga- 1. Objek Penelitian
dopsi kedalam ilmu alam, ilmu sosial, dan huma- Dalam penelitian ini objek penelitian terdiri
niora. dari 2 (dua), yaitu objek formal dan objek
Proses integrasi pengetahuan telah dibentuk material (Arifudin, 2019). Objek formal dalam
oleh respon internal dan eksternal yang dinamis penelitian ini berupa data yaitu data yang
baik untuk kepentingan guna mendorong atau- berhubungan dengan tinjauan konsep wahyu
pun menghambat proses. Menurut (Irwansyah, memandu ilmu sebagai paradigma keilmuan
2021) bahwa proses pembentukan pengetahuan UIN Sunan Gunung Djati. Sedangkan objek
merupakan hasil daripada kebiasaan yang materialnya berupa sumber data, dalam hal
dibentuk dalam waktu yang panjang, sehingga ini adalah tinjauan kritis terhadap konsep
menjadi sebuah budaya, Pokok permasalahan wahyu memandu ilmu sebagai paradigma
yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu keilmuan UIN Sunan Gunung Djati.
bagaimana konsep dan implementasi Paradigma
Integrasi Keilmuan Universitas Islam Negeri

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 235
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2022 (234-242)
2. Waktu Penelitian sumber pustaka primer maupun skunder yang
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Nove- berkaitan dengan tema.
mber sampai dengan Desember tahun 2021. 6. Prosedur Penelitian
3. Teknik Pengumpulan Data Data pada penelitian ini dicatat, dipilih dan
Pengumpulan data yang dilakukan dengan kemudian diklasifikasikan sesuai dengan kate-
menggunakan teknik dokumentasi yaitu men- gori yang ada. Pendekatan yang digunakan
gadakan survey bahan kepustakaan untuk adalah pendekatan deskriptif analitis. Menu-
mengumpulkan bahan-bahan, dan studi litera- rut (Marantika, 2020) bahwa deskriptif
tur yakni mempelajari bahan-bahan yang analitis (descriptive of analyze research), yaitu
berkaitan dengan objek penelitian. Teknik pencarian berupa fakta, hasil dari ide
pengumpulan data menurut (Bahri, 2021) pemikiran seseorang melalui cara mencari,
mengemukakan bahwa merupakan langkah menganalisis, membuat interpretasi serta
yang paling strategis dalam penelitian karena melakukan generalisasi terhadap hasil peneli-
tujuan untama dari penelitian adalah tian yang dilakukan. Prosedur penelitian ini
mendapatkan data. Terdapat beberapa cara adalah untuk menghasilkan data deskriptif
atau teknik dalam mengumpulkan data, yang berupa data tertulis setelah melakukan
diantaranya adalah observasi dan dokumen- analisis pemikiran (content analyze) dari
tasi. Sumber data yang digunakan dalam suatu teks. Setelah penulis mengumpulkan
penelitian ini mencakup data primer dan bahan-bahan yang berhubungan dengan
sekunder. Menurut (Hanafiah, 2021) bahwa masalah yang akan di bahas dalam penelitian
data primer adalah data yang dikumpulkan ini, kemudian penulis menganalisis dan
langsung dari individu-individu yang menarasikan untuk diambil kesimpulan.
diselidiki atau data tangan pertama. Sedangk-
an data sekunder adalah data yang ada dalam III. HASIL DAN PEMBAHASAN
pustaka-pustaka. Data primer dalam peneli- Dalam pembahasan ini akan dibahas tentang
tian ini adalah buku-buku terkait konsep Paradigma Pendidikan Islam, dan Konsep
wahyu memandu ilmu sebagai paradigma Integrasi Keilmuan UIN di Indonesia.
keilmuan UIN Sunan Gunung Djati, dan data 1. Paradigma Pendidikan Islam
sekunder didapatkan dari jurnal-jurnal baik Paradigma jika dikaitkan kedalam disiplin
nasional maupun internasional. intelektual merupakan cara pandang orang
4. Alat Pengumpulan Data terhadap diri dan lingkungannya yang akan
Dalam penelitian ini, penulis akan menggu- mempengaruhinya baik dalam berpikir dan
nakan metode dokumentasi sebagai alat untuk bersikap, serta bertingkah laku. Robert
pengumpul data karena penelitian ini adalah Friedrichs dalam (Na’im, 2021) berpendapat
penelitian kepustakaan. Dengan kata lain, bahwa Paradigma yaitu sekumpulan tata nilai
menurut (Juhji, 2020) bahwa teknik ini yang membentuk pola pikir seseorang sebagai
digunakan untuk menghimpun data-data dari titik tolak pandangannya dan membentuk
sumber primer maupun sekunder. citra subjektif seseorang terhadap realita yang
5. Teknik Analisis Data ada sehingga dapat menentukan cara menan-
Analisis data tidak saja dilakukan setelah data gani kenyataan atau realita tersebut. Dasar
terkumpul, tetapi sejak tahap pengumpulan dari paradigma pendidikan Islam adalah al-
data proses analisis telah dilakukan. Penulis Qur’an dan al-Sunnah yang digunakan sebagai
menggunakan strategi analisis “kualitatif”, rujukan utama dalam membuat dan mengem-
strategi ini dimaksudkan bahwa analisis bert- bangkan konsep, prinsip, teori, dan teknik
olak dari data-data dan bermuara pada kesim- pendidikan. Dapat disimpulkan bahwa ideol-
pulan-kesimpulan umum. Berdasarkan pada ogi atau paradigma pendidikan merupakan
strategi analisis data ini, dalam rangka memb- gambaran utuh antara ketauhidan, akhlak,
entuk kesimpulan-kesimpulan umum analisis alam semesta dan tentang manusia yang dik-
dapat dilakukan menggunakan kerangka pikir aitkan dengan teori pendidikan Islam. Secara
“induktif”. Menurut (Sugiyono, 2015) bahwa historis, pendidikan benar-benar telah mam-
metode pembahasan menggunakan metode pu membangun sebuah peradaban, sehingga
deskriptif-analisis, yaitu menjelaskan serta adanya sebuah paradigma pendidikan Islam
mengelaborasi ide-ide utama yang berkenaan yang merupakan sebuah keniscayaan
dengan topik yang dibahas. Kemudian (Bashori, 2017).
menyajikannya secara kritis melalui sumber-

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 236
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2022 (234-242)
Paradigma Pendidikan Islam adalah panda- tukan keilmuan yang selama ini dianggap
ngan menyeluruh yang mendasari rancang dikotomis sehingga menghasilkan satu pola
bangun suatu sistem pendidikan (Nasrudin, pemahaman yang integrative tentang konsep
2008). Pada saat ini dalam memahami ilmu pengetahuan. Bagi Kuntowijoyo, inti dari
paradigma pendidikan Islam, maka kata yang integrasi yaitu sebuah upaya menyatukan,
tersirat adalah pendidikan yang bercirikan bukan sekedar menggabungkan saja antara
khas Islam sehingga mengindikasikan konsep wahyu Tuhan dan temuan manusia atau ilmu-
pendidikan yang secara akurat bersumber ilmu integralistik, tidak mengucilkan Tuhan
pada ajaran Islam. Ilmu pendidikan Islam atau sekularisme atau bahkan mengucilkan
didasarkan pada konsep dan teori yang manusia other worldly asceticism (Kuntow-
dikembangkan dari nilai-nilai Islam yaitu al- ijoyo., 2006). Definisi lainnya Integrasi yaitu
Qur’an dan as-Sunnah dan ijtihad (Roqib, menjadikan al-Qur’an dan al-Sunnah sebagai
2009). Di samping itu, hakikat pendidikan grand theory ilmu pengetahuan, sehingga
islam yaitu suatu proses untuk mencapai ayat-ayat Qauliyah dan kauniyah-nya dapat
tujuan bahwa manusia di dunia ini adalah digunakan (Suprayogo, 2005).
hanya menjalankan amanah Allah SWT dalam Disertasi (Tabroni, 2017) menemukan
arti beribadah kepadaNya. Hal tersebut bahwa Pendidikan dalam hal ini berkaitan
sejalan dengan firman Allah dalam surat Q.S. dengan sanksi yang ada di dunia Pendidikan,
al-Dzariyat ayat 56 yang artinya “Dan aku khususnya pendidikan di Pondok Pesantren,
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan beliau menjelaskan bahwa pertama, dalam
supaya mereka mengabdi kepada-Ku)”. sanksi di Pesantren merupakan hukuman
Pendidikan dan pendidikan Islam khusu- yang telah disepakati oleh pihak pesantren
snya menjadi perhatian dalam kehidupan bagi santri yang telah melanggar tata tertib
individu, masyarakat baik berbangsa dan dengan tujuan agar mereka tidak mengulangi
bernegara. Pendidikan yang baik dan maju lagi perbuatan serupa (mendidik), kedua,
turut menentukan majunya suatu bangsa Jenis pelanggaran diantaranya pelanggaran
(Hasbi, 2021). Sebaliknya, bangsa yang mund- ringan, sedang, berat, dan volume. Pelaksana
ur adalah wujud dari mundurnya pendidikan sanksi hanyalah boleh dilakukan oleh para
yang ada pada bangsa itu sendiri. Pendidikan pengurus, ustadz, dan kiai, ketiga; sanksi di
merupakan proses seseorang mengembang- tiga pesantren ini efektif untuk mengubah
kan kemampuan sikap dan tingkah laku di perilaku santri, keempat pandangan dari
dalam masyarakat tempat ia hidup, juga pihak pesantren, santri, orang tua, dan
pendidikan itu adalah proses sosial yang masyarakat mengenai sanksi di pondok
terjadi pada orang yang dihadapkan pada pesantren ialah baik dan efektif untuk
pengaruh lingkungan yang terpilih dan memberikan efek jera kepada santri yang
terkontrol (khususnya yang datang dari sekol- melanggar, berbeda dengan KPAI dan Komnas
ah), sehingga mereka dapat memperoleh pen- HAM, kelima; rumusan konsep model sanksi
gembangan kemampuan sosial dan kema- dalam perspektif pendidikan Islam ialah
mpuan individu yang optimal (Fattah, 2008). hukuman psikis dan fisik yang ditetapkan oleh
pihak pesantren bagi santri yang melanggar
Konsep Integrasi Keilmuan UIN di dengan tetap memperhatikan prinsip pendid-
Indonesia ikan Islam. Teknik pelaksanaan atas sanksinya
Istilah integrasi berasal dari kata to sebagai berikut: menentukan jenis pelangg-
integrate yang secara leksikal berarti combine aran pertama; pengaruh negatif pola asuh
or something so that it becomes fully a part of orang tua dan lingkungan pergaulan anak,
somethings else. Jika diartikan sebagai kata bentuk sanksi berupa psikis; memberikan
benda, maka integrasi atau integration berarti keteladanan dengan sifat kasih sayang dan
mix or be together as one group (Manser, lemah lembut sesuai dengan prinsip pendid-
1991), pada intinya jadi integrasi dapat dima- ikan Islam, jenis pelanggaran kedua; melihat
knai menyatupadukan, menggabungkan, me- tipologi santri, bentuk sanksi; mengarahkan,
mpersatukan dua hal atau lebih menjadi satu. menyindir, memberi petunjuk, memberi tegu-
Integrasi berasal dari bahasa Inggris integr- ran, memberi seruan, jenis pelanggaran
ation yang memiliki arti kesempurnaan atau ketiga; melihat motif pelanggaran; bentuk
keseluruhan. Integrasi ilmu dimaknai sebagai sanksi; sama dengan kedua.
sebuah proses menyempurnakan atau menya-

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 237
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2022 (234-242)
Perguruan Tinggi (PT) dalam konteks tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu
Peguruan Tinggi Keagamaan Islam mempu- orang-orang yang mengingat Allah sambil
nyai kekhasannya (distinction) masing-masi- berdiri atau duduk atau dalam keadaaan
ng. PTKI bisa berkembang menjadi institusi berbaring dan mereka memikirkan tentang
yang membawa kekhasan agama dan ilmu penciptaan langit dan bumi seraya berkata: Ya
pengetahuan. Menurut (Arifudin, 2021) Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini
bahwa kekhasan sebuah PT yang paling dengan sia-sia, Mahasuci Engkau, maka
mudah dapat dilihat dari visi dan misi yang peliharalah kami dari siksa api neraka” (QS.
diusungnya. Visi dan misi dirumuskan dengan Ali Imran ayat 190-191).
melihat realitas masa sekarang dan menero- Ayat al-Qur’an lainnya berbunyi yang
pong kebutuhan masa dating, diantaranya UIN artinya Dan Aku tidak menciptakan Jin dan
Sunan Gunung Djati Bandung dengan konsep Manusia melainkan supaya menyembah-Ku
Wahyu Memandu Ilmu nya, dimana Roda (QS al-Dzariyat ayat 56) harus menjadi
Pedati atau wahyu memandu ilmu UIN pedoman bagi orang-orang yang berakal
Bandung. Lebih jauh dari itu, visi dan misi dalam mengamati dan menganalisis sebuah
dibuat dengan menggunakan landasan fenomena alam beserta isinya sebagai ciptaan
filosofis tentang keaadan ideal yang dihara- Allah untuk dimanfaatkan oleh manusia
pkan pada masa depan. UIN Sunan Gunung sekaligus dijadikan sebagai media untuk
Djati Bandung (disingkat UIN Bandung) mengabdikan diri kepada-Nya.
mengusung visi yang jelas dan pasti berbeda Dalam upaya integrasi ilmu agama dan
(distinct) dengan PT yang lain. Kampus UIN ilmu umum UIN Sunan Gunung Djati Bandung,
juga terus berupaya meningkatkan manaje- Prof Nanat mengilustrasikannya dalam “filos-
men dan teknologi sebagai fitur andalan untuk ofi atau metafora RODA” berikut ini: Ilustrasi
mencapai kualitas PT (Darmalaksana, 2019). filosofi RODA ini menandakan adanya titik-
Institusi ini menggunakan paradigma WMI titik persentuhan, antara ilmu dan agama.
(Wahyu Memandu Ilmu) sebagai landasan Artinya, pada titik-titik persentuhan itu, kita
filofisnya, menjadikan visi UIN Bandung menj- dapat membangun juga kemungkinan melaku-
adi sangat khas dibandingkan dengan yang kan integrasi keduanya. Bagaimana pula
lain. Perhatikan visi UIN Bandung berikut: dengan pandangan mengenai ilmu. Dalam
Menjadi Universitas Islam Negeri yang Unggul teori ilmu (theory of knowledge), suatu
dan Kompetitif Berbasis Wahyu Memandu pembagian yang amat populer untuk
Ilmu dalam Bingkai Akhlak Karimah di ASEAN memahami ilmu adalah pembagian bahasan
tahun 2025. Dengan visi ini, paradigma keil- secara ontologi, epistemologi, dan aksiologi.
muan UIN Bandung dan kebijakan pengemba- Maka lokus pandangan keilmuan UIN Sunan
ngan Perguruan Tinggi bersifat terintegrasi Gunung Djati Bandung yang utuh itu dibingkai
dengan nilai-nilai wahyu (agama), yakni ses- dalam metafora sebuah roda. Roda adalah
uatu yang tidak bersifat parsial atau dikot- simbol dinamika dunia ilmu yang memiliki
omis. Paradigma WMI dengan demikian daya berputar pada porosnya dan berjalan
bukan sekedar landasan dalam menetukan melewati relung permukaan bumi.
arah dan kebijakan lembaga tetapi menjadi
pedoman penyelenggaraan PT. Pada ranah
akademik dimana core bussines-nya menyele-
nggarakan pendidikan, paradigma tersebut
menjadi acuan dalam pembentukan kepriba-
dian dan pengembangan disiplin ilmu
(Irawan, 2019).
Hal ini sebagaimana dikatakan oleh (Natsir,
2013) Paradigma Wahyu Memandu Ilmu
dalam Pembidangan Ilmu-Ilmu Keislaman.
Natsir berusaha memadukan ilmu agama dan
ilmu umum yang selama ini dikotomis. Hal ini
disinggung dalam al-Qur’an surat Ali Imran
ayat 190-191 yang artinya: “Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi dan silih
Gambar 1. Metafora Roda Wahyu Memandu
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-
Ilmu. Sumber: (Konsorium 2018)

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 238
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2022 (234-242)
Penjelasan dari metafora diatas adalah Pertama, as atau poros roda melambang-
Wahyu yang besumber dari Allah Swt adalah kan titik sentral kekuatan akal budi manusia
titik awal yang berfungsi memandu ilmu dan yang bersumber dan nilai-nilai ilahiyah, yaitu
sebagai titik akhir dari ilmu yang dipandu Allah sebagai sumber dari segala sumber.
oleh wahyu. Logika dari memandu dan dipan- Titik sentral ini mencerminkan pusat panca-
du secara metaforis ini dinisbatkan pada ran nilai-nilai keutamaan yang berasal dari
fungsi sebuah roda sebagai pengendali bagi si pemilik-Nya (Allah Swt), sekaligus titik tujuan
pengemudi atau dalam hal ini ilmuwan seluruh ikhtiar manusia. Dengan kata lain
Pendidikan, kemudian penyalur atau tenaga tauhidullah sebagai pondasi pengembangan
yang dalam hal ini adalah ilmu. Kemudian seluruh ilmu. Sebab itu, ibarat gaya sentrifugal
metaforis dari penopang dari kendaraan atau (gaya dari dalam menuju luar) yang terdapat
dalam hal ini akal, indera dan intuisi. dalam putaran roda, pancaran semangat
Selanjutnya penyerap atau tekanan dari perm- inilah yang di isi nilai-nilai ilahiyah menjadi
ukaan jalan (dunia empiris/alam semesta sumbu kekuatan utama dalam proses integ-
yang ditangkap oleh akal, indera dan intuisi). rasi keilmuan UIN. Dari titik inilah paradigma
Fungsi roda dalam sebuah kendaraan ini keilmuan UIN berasal, meskipun dalam
diibaratkan fungsi UIN Bandung pada masa perkembangannya dalam dunia ilmu ternyata
mendatang yang mampu menjadi sarana tak sepenuhnya ditentukan oleh argumentasi-
dalam integrasi antara ilmu dan agama dalam argumentasi logis, tetapi banyak pula
konstalasi perkembangan budaya, tradisi, dipengaruhi unsur sosiologis dan psikologis
teknologi dan pembangunan bangsa sebagai dengan menampakkan keragaman bentuk
tanggungjawab yang diembannya. Kekuatan yang berbeda dan problematik.
roda keilmuan UIN Bandung ini dapat Poros roda melambangkan titik inti penca-
memacu kreativitas untuk melihat kitab suci paian tujuan akhir. Ibarat gaya sentripetal
sebagai sumber ilham keilmuan yang relevan (gaya dari luar menuju dalam) pada sebuah
dengan bidang kehidupan secara dinamis. roda yang berputar, mencerminkan identitas
Karenanya, agar ilmu dan agama mampu keilmuan UIN Sunan Gunung Djati Bandung
selalu mentransendesi dirinya dalam upaya yang dinamik pada derajat kedalaman terte-
memajukan keluhuran budaya, kelestarian ntu merupakan hasil pengujian dengan kebe-
tradisi, penguasaan teknologi dan pembang- naran hakikinya yang lebih komprehensif dan
unan bangsa seiring dengan perubahan global menyentuh inti kehidupan yang bersum-
dalam kerangka memenuhi kepentingan berkan pada nilai-nilai ilahiyah. Kurikulum
kognitif dan praktis dari keduanya. yang dikembangkan ke arah penemuan (inve-
Metafora roda sebagai komponen vital ntion) dan pewarisan (discovery) khazanah
sebuah kendaraan melambangkan kesatuan keislaman merupakan hakikat ilmu pengeta-
utuh dan unsur-unsur yang paralel saling huan dalam upaya integrasi keilmuan UIN
menguatkan dan menserasikan. Secara fisik Sunan Gunung Djati Bandung. Karena itu,
sebuah roda adalah bagian as (poros), velg poros roda melambangkan titik awal sekaligus
(dengan jari-jannya) dan ban luar (ban karet). titik akhir dari upaya integrasi keilmuan UIN
Tiga bagian ini bekerja simultan dalam kesat- Sunan Gunung Djati Bandung. Proses integrasi
uan yang harmonis, yakni tata kerja roda. keilmuan UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Fungsi roda sebagai penopang beban memiliki mengedepankan corak nalar rasional dalam
cara kerja yang unik yang paralel saling menggali khazanah ilmu pengetahuan Islam
menguatkan dan menserasikan. Ketika roda yang bersumber langsung dan wahyu untuk
itu berputar, maka komponen-komponen menciptakan hasil kreasi ilmu Islami yang
yang melekat padanya ikut bekerja sesuai kontemporer, dan corak berfikir kritis dan
dengan fungsinya. Jika dihampiri ilustrasi itu selektif terhadap ilmu pengetahuan kontem-
antara ilmu dan agama dengan berbagai cara porer yang berkembang untuk menemukan
pendekatan dan pandangan, tampak tidak benang emas ilmu pengetahuan dan teknologi
saling menafikan, melainkan bisa saling dengan nilai-nilai yang Islami. Dengan demik-
mengoreksi dan memperkaya. Metafora filos- ian ayat-ayat qur’aniyyah dan ayat-ayat kaw-
ofi pengembangan sistem kerja dan semangat niyyah sebagai sumber ilmu yang terintegrasi
akademik UIN Sunan Gunung Djati Bandung di dan holistik yang kedua-duanya bersumber
masa depan mengacu pada rincian “Filosofi dari Allah Swt sebagai sumber segala sumber
Roda” ini sebagai berikut : kebenaran yang sejati. Dua corak ini

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 239
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2022 (234-242)
ditamsilkan sebagai gaya dalam putaran prestasinya yang telah dicapai saat ini, tetapi
sebuah roda yang berasal dari dan menuju ke secara terus menerus melakukan pembahar-
porosnya. uan pada dirinya sesuai dengan perkemba-
Kedua, velg roda yang terdiri dari sejumlah ngan zaman. Dinamika inilah merupakan titik
jari-jari, lingkaran bagian dalam dan lingkaran singgung atau arsiran antar ilmu yang dapat
luar melambangkan rumpun ilmu dengan ditemukan secara jelas. Ibarat pergeseran
beragam jenis disiplin yang berkembang saat posisi sebuah jari-jari roda yang menyentuh
ini. Setiap ilmu memiliki karakteristiknya area tempat putaran jari-jari lainnya, ilmu
masing-masing yang memudahkan kita untuk yang satu akan saling mengisi dengan ilmu
membedakan satu dengan yang lainnya. lainnya atau korelasi.
Tetapi dalam perbedaan itu terdapat fungsi Ketiga, ban luar yang terbuat dari karet
yang sama, yakni ilmu sebagai alat untuk melambangkan realitas kehidupan yang tidak
memahami hakikat hidup. Selain itu, semua terpisahkan dari semangat nilai-nilai ilahiyah
ilmu memiliki fungsi serupa dalam wilayah dan gairah kajian ilmu. Pada sisi luar ban ini
empirik dan alat untuk memahami realitas dilambangkan tiga istilah, yaitu iman, ilmu
kehidupan. Oleh karena itu, walaupun berma- dan amal shaleh sebagai cita-cita luhur yang
cam-macam disiplin ilmu tidak menunjukan menjadi target akhir dari profil lulusan UIN.
keterpisahan, tetapi hanya pengklasifikasian Kekuatan iman berfungsi sebagai jangkar
ilmu saja sebab hakekatnya sumber ilmu yang dipancang kokoh dalam setiap pribadi
semua dari Allah SWT. lulusan UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Metafora velg roda dengan berbagai kom- Kekuatan iman ditanamkan melalui suatu
ponennya persis seperti ciri dan fungsi ilmu upaya pendidikan yang komplementer, men-
tadi. Jari-jari roda ibarat sejumlah disiplin cakup berbagai ikhtiar untuk membangun sit-
ilmu yang menopang hakekat hidup yang uasi kampus yang ilmiah dan religius. Kekua-
berada pada lingkaran bagian dalam kehidu- tan ilmu merupakan basis yang dimiliki UIN
pan kita. Begitu juga, kajian dalam beragam Sunan Gunung Djati Bandung yang mencer-
disiplin ilmu dapat menyentuh kehidupan minkan dinamika kampus sebagai zona pergu-
nyata yang berada pada lingkaran luar kehid- mulan para ilmuwan dan cendekiawan yang
upan manusia dan alam semesta. Karenanya, dapat tumbuh subur dengan menaruh hara-
ilmu -baik yang berkembang dari ayat-ayat pan besar pada pengembangan ilmu pengeta-
Kawniyyah maupun Qur’aniyyah- berada huan yang melahirkan generasi ‘aliman.
dalam satu kepemilikan, yakni milik Allah Swt, Indikator kesuburan ilmu pada lulusan tidak
bersumber dari kehendak-Nya dan dimanfa- hanya diukur oleh ciri-ciri kecerdasan nalar,
atkan manusia sebagai fasilitas hidupnya. tetapi juga oleh komitmen dalam menggu-
Metafora velg ini mencerminkan sikap nakan ilmu sebagai pembimbing tingkah laku
optimisme bahwa integrasi keilmuan UIN yang memiliki AL-Akhlak AL-Karimah.
Sunan Gunung Djati Bandung sangat relevan Sedangkan amal shaleh sebagai wujud
dengan hakikat keterkaitan dan keterikatan perilaku yang terbimbing oleh iman dan ilmu.
ilmu. Ilmu pengetahuan yang satu dengan Seperti halnya iman, ilmu, dan amal shaleh
yang lainnya bekerja sama secara simultan merupakan buah dan proses pendidikan yang
dan holistik guna meno-pang tantangan dibangun di atas konsep integrasi keilmuan
perkembangan zaman. Disparitas perbedaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan
dalam satuan wilayah keilmuan UIN Sunan kekuatan energi yang terpancar dari nilai-nilai
Gunung Djati Bandung yang beraneka warna Ilahi. Amal shaleh para lulusan benar-benar
(colorful) dibanding perguruan tinggi lain mencitrakan ketauladanan dan dampak yang
yang hanya mengungkap ayat-ayat kawniyyah luas bagi masyarakat yang membutuhkannya.
tidak lagi menjadi bagian dikhotomis dalam Ibarat sisi luar ban yang menempel pada
implementasi proses pendidikannya. permukaan bumi, amal shaleh ini akan benar-
Selain itu, harapan dan optimisme yang benar teruji dalam realitas kehidupan nyata.
tersirat dalam metapora velg sebuah roda Dasar pembidangan ilmu yang dikembang-
tercermin dari dinamika velg yang berputar. kan oleh UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Putaran ini melambangkan bahwa setiap ilmu nantinya berorientasi pada usaha memadukan
yang dikembangkan di UIN Sunan Gunung pertama, hubungan organis semua disiplin
Djati Bandung selalu memperluas cakrawala ilmu pada suatu landasan keislaman; kedua,
cakupannya. Ilmu-ilmu itu tidak berhenti pada hubungan yang integral diantara semua

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 240
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2022 (234-242)
disiplin ilmu; ketiga, saling keterkaitan secara IV. SIMPULAN DAN SARAN
holistik semua disiplin ilmu untuk mencapai A. Simpulan
tujuan umum pendidikan nasional; keempat, Berdasarkan pemaparan pada penelitian
keutamaan ilmu pengetahuan yang disampa- ini dapat disimpulkan bahwa UIN Sunan
ikan berdasarkan ayat ayat qur’aniyyah dan Gunung Djati Bandung (disingkat UIN Band-
kawniyyah menjadi landasan pandangan ung) mengusung visi yang jelas dan pasti
hidup yang menyatu dalam satu tarikan nafas berbeda (distinct) dengan Perguruan Tinggi
keilmuan dan keislaman; kelima, kesatuan yang lain. Kampus UIN juga terus berupaya
pengetahuan yang diproses dan cara penca- meningkatkan manajemen dan teknologi
paiannya dikembangkan secara ilmiah akade- sebagai fitur andalan untuk mencapai kualitas
mis; keenam, pengintegrasian wawasan keis- Perguruan Tinggi. Institusi ini menggunakan
laman, kemodernan, dan keindonesiaan dalam paradigma WMI (Wahyu Memandu Ilmu)
spesialisasi dan disiplin ilmu menjadi dasar sebagai landasan filofisnya, menjadikan visi
bagi seluruh pengembangan disiplin akade- UIN Bandung menjadi sangat khas dibandi-
mis. Semua itu diabadikan untuk kesejaht- ngkan dengan yang lain. Perhatikan visi UIN
eraan manusia secara bersama-sama yang Bandung berikut: Menjadi Universitas Islam
merupakan tiga komponen utama dari Negeri yang Unggul dan Kompetitif Berbasis
peneguhan iman, ilmu, dan amal shaleh. Wahyu Memandu Ilmu dalam Bingkai Akhlak
Dengan ungkapan lain, implementasi proses Karimah di ASEAN tahun 2025. Dengan visi
belajar mengajar pada UIN Sunan Gunung ini, paradigma keilmuan UIN Bandung dan
Djati Bandung dapat menghasilkan kualifikasi kebijakan pengembangn Perguruan Tinggi
sarjana yang memiliki keagungan al-Akhlak bersifat terintegrasi dengan nilai-nilai wahyu
al-Karimah, kearifan spiritual, keluasan ilmu, (agama), yakni sesuatu yang tidak bersifat
dan kematangan Profesional. parsial atau dikotomis. Paradigma WMI deng-
Setelah kita melihat gambar di atas, kita an demikian bukan sekedar landasan dalam
melihat kemungkinan titik temu antara menetukan arah dan kebijakan lembaga tetapi
keduanya. Nantinya lewat temuan-temuan menjadi pedoman penyelenggaraan Perguru-
terbarunya, ilmu dapat merangsang agama an Tinggi. Pada ranah akademik dimana core
untuk senantiasa tanggap memikirkan ulang bussines-nya menyelenggarakan pendidikan,
keyakinan¬keyakinannya secara baru dan paradigma tersebut menjadi acuan dalam
dengan begitu menghindarkan agama itu pembentukan kepribadian dan pengembang-
sendiri dari bahaya stagnasi dan pengaratan. an disiplin ilmu.
Di samping temuan-temuan IPTEK pun dapat
memberi peluang baru bagi agama untuk B. Saran
makin mewujudkan konsep-konsepnya secara Pembahasan terkait penelitian konsep
nyata, di sini letaknya peran wahyu memandu wahyu memandu ilmu sebagai paradigma
ilmu. keilmuan UIN Sunan Gunung Djati dalam pen-
Pada dasarnya, ilmu pengetahuan manusia elitian ini masih sangat terbatas dan membu-
secara umum hanya dapat dikategorikan tuhkan banyak masukan. Saran untuk penulis
menjadi tiga wilayah pokok: Natural Sciences, selanjutnya adalah mengkaji lebih dalam dan
Social Sciences, dan Humanities. Oleh karena- secara komprehensif terkait konsep wahyu
nya, untuk pemberian sebuah universitas, memandu ilmu sebagai paradigma keilmuan
Departemen Pendidikan Nasional mensyar- UIN Sunan Gunung Djati.
atkan dipenuhi-nya 6 program studi umum
dan 4 program studi sosial. Persyaratan ini DAFTAR RUJUKAN
bagus, tetapi para ilmuwan sekarang menge- Arifudin, O. (2019). Manajemen Sistem
luh tentang output yang dihasilkan oleh model Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Sebagai
pendidikan universitas yang berpola demi- Upaya Meningkatkan Mutu Perguruan
kian. Sama halnya keluhan orang terhadap Tinggi. MEA (Manajemen, Ekonomi, &
alumni perguruan tinggi agama yang hanya Akuntansi), 3(1), 161–169.
mengetahui soal-soal normatif doktrinal
agama, tetapi kesulitan memahami empirisasi Arifudin, O. (2021). Implementasi Balanced
agama sendiri, lebih-lebih empirisasi agama Scorecard dalam Mewujudkan Pendidikan
orang lain, maka UIN sebagai jawabannya Tinggi World Class. Edumaspul: Jurnal
yang tepat. Pendidikan, 5(2), 767–775.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 241
JIIP-Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan (2614-8854)
Volume 5, Nomor 1, Januari 2022 (234-242)
Bahri, A. S. (2021). Pengantar Penelitian Kuntowijoyo. (2006). Islam Sebagai Ilmu:
Pendidikan (Sebuah Tinjauan Teori dan Epistemologi, Metodologi, dan Etika.
Praktis). Bandung : Widina Bhakti Persada. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Bashori. (2017). Paradigma Baru Pendidikan Manser. (1991). Oxford Learner’s Pocket
Islam: Konsep Pendidikan Hadhari. Jurnal Dictionary. London: Oxford University Press.
Penelitian, 2(1), 12–21.
Marantika, N. (2020). Manajemen Humas Sekolah.
Darmalaksana. (2019). Techno University to Bandung: Widina Bhakti Persada Bandung.
increase the quality of islamic higher
education in Indonesia. International Na’im, Z. (2021). Manajemen Pendidikan Islam.
Journal of Civil Engineering and Technology, Bandung : Widina Bhakti Persada.
10(1), 1264–1273.
Nasrudin. (2008). Humanisme Religius Sebagai
Fathirma'ruf, F., & M. Said, B. (2020). Paradigma Pendidikan Islam (Tinjauan
Pengembangan Perangkat Pembelajaran Filosofis atas Pemikiran Abdurrahman
Konstruktivistik Model Teaching with Mas’ud). Semarang: IAIN Walisongo.
Analogies (TWA) pada Mata Kuliah
Database Management System (DBMS) Nasser, A. A. (2021). Sistem Penerimaan Siswa
untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Baru Berbasis Web Dalam Meningkatkan
Kreatif Mahasiwa. Jurnal Teknologi Mutu Siswa Di Era Pandemi. Biormatika:
Informasi dan Ilmu Komputer, 7(5), 1051- Jurnal Ilmiah Fakultas Keguruan Dan Ilmu
1060. Pendidikan, 7(1), 100–109.
doi:http://dx.doi.org/10.25126/jtiik.20207
52388 Natsir. (2013). Paradigma Wahyu Memandu Ilmu
dalam Pembidangan Ilmu-Ilmu Keislaman.
Fattah. (2008). Landasan Menejemen Pendidikan. Bandung: UIN Sunan Gunung Djati.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rahayu, Y. N. (2020). Program Linier (Teori Dan
Hanafiah, H. (2021). Pelatihan Software Aplikasi). Bandung : Widina Bhakti Persada.
Mendeley Dalam Peningkatan Kualitas
Artikel Ilmiah Bagi Mahasiswa. Jurnal Karya Roqib. (2009). Ilmu Pendidikan Islam:
Abdi Masyarakat, 5(2), 213–220. Pengembangan Paradigma Pendidikan
Integratif. Yogyakarta: LkiS.
Hasbi, I. (2021). Administrasi Pendidikan
(Tinjauan Teori Dan Praktik). Bandung : Simamora. (2016). Integrasi Keilmuan Pada
Widina Bhakti Persada. Perguruan Tinggi Islam di Kota Medan.
Disertasi Universitas Islam Negeri Sumatera
Imansyah, M. N., & Asmedy, A. (2021). Akselerasi Utara.
covid-19 pada proses pembelajaran di era
pendidikan 4.0. JPPI (Jurnal Penelitian Suprayogo. (2005). Integrasi Ilmu dan Agama:
Pendidikan Indonesia), 7(2), 279-284. Interpretasi dan Aksi. Bandung: Mizan.

Irawan. (2019). Kalibrasi Spektrofotometer Tabroni. (2017). Sanksi (Ta’zir) dalam perspektif
sebagai Penjaminan Mutu Hasil Pengukuran pendidikan islam: studi tentang pelaksanaan
dalam Kegiatan Penelitian dan Pengujian. Ta`zȋr pada santri di Pondok Pesantren
Indonesian Journal of Laboratory, 1(2), 1–9. Manba`ul Ulum Kabupaten Cirebon, Al-
Mutawally Kabupaten Kuningan dan Baitul
Irwansyah, R. (2021). Perkembangan Peserta Arqom Kabupaten Bandung. Doctoral thesis
Didik. Bandung : Widina Bhakti Persada. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Juhji. (2020). Manajemen Humas Sekolah.


Bandung: Widina Bhakti Persada.

http://Jiip.stkipyapisdompu.ac.id 242

Anda mungkin juga menyukai