Anda di halaman 1dari 10

Diterima : 4 April 2023

Volume 3 Nomor 2
Direvisi : 20 April 2023
Mei 2023
Disetujui : 30 April 2023
p-ISSN : 2747-0725 Diterbitkan : 31 Mei 2023
e-ISSN : 2775-7838

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DI SEKOLAH DASAR


(Tinjauan Literature dalam Implementasi Kurikulum Merdeka)
Marzoan
STKIP Hamzar, Indonesia
e-mail: marzoanswandy@gmail.com

Abstrak: Kurikulum Merdeka merupakan upaya pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan di
Indonesia melalui pendekatan pembelajaran yang lebih fleksibel dan kreatif. Salah satu strategi
pembelajaran yang disarankan dalam Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berdiferensiasi, yaitu
pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik secara individual.
Kajian ini bertujuan untuk memberikan tinjauan literatur tentang penerapan pembelajaran
berdiferensiasi di sekolah dasar dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Metode kajian studi literatur
digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber-sumber tertulis seperti jurnal, buku, laporan, dan
dokumen lainnya. Berdasarkan hasil analisis, pembelajaran berdiferensiasi dalam konteks Implementasi
Kurikulum Merdeka di sekolah dasar, secara konseptual dengan merujuk sumber-sumber yang relevan
diduga kuat dapat memberikan manfaat yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar dan motivasi
belajar peserta didik. Namun demikian, bahwa untuk mendapatkan hasil pembelajaran berdiferensiasi
yang optimal maka dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi memerlukan persiapan dan
penyesuaian yang matang dari kepala sekolah dan guru, termasuk pemahaman terhadap karakteristik
peserta didik, penggunaan teknologi, serta perencanaan pembelajaran yang berfokus pada hasil yang
diharapkan. Kurikulum Merdeka memberikan ruang dan peluang yang cukup besar bagi guru dan
kepala sekolah untuk mengorganisir pembelajaran yang berfokus pada keberagaman peserta didik
melalui pembelajaran berdiferensiasi. Diharapkan hasil kajian literatur tentang penerapan pembelajaran
berdiferensiasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik terutama bagi guru, kepala sekolah
dan stakeholder Pendidikan lainnya di sekolah dasar dalam konteks Implementasi Kurikulum Merdeka
dan menjadi bahan referensi bagi para pendidik dan peneliti di bidang pendidikan.

Kata Kunci: Pembelajaran berdiferensiasi, kurikulum merdeka, sekolah dasar

IMPLEMENTATION OF DIFFERENTIATE LEARNING IN ELEMENTARY


EDUCATION
(Literature Review in the Implementation of the Merdeka Curriculum)

Abstract: The Merdeka Curriculum is a government effort to improve the quality of education in Indonesia through
a more flexible and creative learning approach. One of the recommended learning strategies in the Merdeka
Curriculum is differentiated learning, which is tailored to the individual needs and abilities of students. This study
aims to provide a literature review on the implementation of differentiated learning in primary schools within the
context of the Merdeka Curriculum. The literature review method was used to collect data from written sources such
as journals, books, reports, and other documents. Based on the analysis, differentiated learning in the context of the
implementation of the Merdeka Curriculum in primary schools conceptually with reference to relevant sources is
strongly believed to provide significant benefits in improving student learning outcomes and motivation. However,
to obtain optimal differentiated learning outcomes, the implementation of differentiated learning requires thorough
preparation and adjustment from school principals and teachers, including an understanding of student
characteristics, the use of technology, and lesson planning focused on expected outcomes. The Merdeka Curriculum
provides sufficient space and opportunities for teachers and principals to organize learning that focuses on student
diversity through differentiated learning. It is hoped that the literature review on the implementation of
differentiated learning will provide better understanding, especially for teachers, school principals, and other
education stakeholders in primary schools within the context of the Merdeka Curriculum, and become a reference
for educators and researchers in the field of education.

Keywords: Differentiated learning, Merdeka Curriculum, primary schools


Renjana Pendidikan Dasar - Vol. 3 No. 2 Mei 2023 113
memberikan pemahaman yang lebih baik
PENDAHULUAN tentang penerapan pembelajaran
Pendidikan merupakan salah satu aspek berdiferensiasi di sekolah dasar dalam
penting dalam pembangunan nasional. hubungannya dengan Implementasi
Kualitas pendidikan yang baik diharapkan Kurikulum Merdeka dan menjadi bahan
dapat menciptakan sumber daya manusia referensi bagi para pendidik dan peneliti di
yang berkualitas, mampu bersaing di dunia bidang Pendidikan, khususnya di sekolah
global, dan mampu memajukan bangsa. dasar.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah
Indonesia telah melakukan berbagai upaya METODE PENELITIAN
termasuk dengan mengembangkan Penelitian ini merupakan kajian studi
kurikulum yang lebih fleksibel dan kreatif, literatur yang bertujuan untuk memberikan
yaitu Kurikulum Merdeka. Salah satu strategi tinjauan literatur tentang penerapan
pembelajaran yang dianjurkan oleh pembelajaran berdiferensiasi di sekolah dasar
kurikulum ini adalah pembelajaran dan relevansinya dengan implementasi
berdiferensiasi, yaitu pembelajaran yang Kurikulum Merdeka. Metode kajian studi
disesuaikan dengan kebutuhan dan literatur digunakan untuk mengumpulkan
kemampuan peserta didik secara individual. data dari sumber-sumber tertulis seperti
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi jurnal, buku, laporan, dan dokumen lainnya.
di sekolah dasar dalam implementasi Proses penelitian dilakukan dengan
Kurikulum Merdeka masih menjadi topik langkah-langkah sebagai berikut: (1)
yang menarik untuk diteliti. Berbagai Identifikasi topik penelitian dan
penelitian telah dilakukan untuk pengumpulan data, yaitu melakukan
mengidentifikasi manfaat dan tantangan identifikasi topik penelitian tentang
dalam penerapan pembelajaran penerapan pembelajaran berdiferensiasi di
berdiferensiasi di sekolah dasar. Dalam sekolah dasar dalam implementasi
konteks Kurikulum Merdeka, penerapan Kurikulum Merdeka. Kemudian, dilakukan
pembelajaran berdiferensiasi diharapkan pengumpulan data dari sumber-sumber
dapat memberikan manfaat yang signifikan tertulis seperti jurnal, buku, laporan, dan
dalam peningkatan hasil belajar dan motivasi dokumen lainnya yang relevan dengan topik
belajar peserta didik. penelitian; (2) Seleksi data: Data yang telah
Namun, dalam penerapannya, dikumpulkan kemudian dipilah dan diseleksi
pembelajaran berdiferensiasi memerlukan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah
persiapan dan penyesuaian yang matang dari ditentukan, seperti keterkaitan dengan topik
kepala sekolah dan guru, termasuk penelitian, kualitas dan relevansi data, dan
pemahaman terhadap karakteristik peserta tahun publikasi; (3) Analisis data: Data yang
didik, penggunaan teknologi, serta telah diseleksi kemudian dianalisis untuk
perencanaan pembelajaran yang berfokus menemukan pola, tema, dan kesimpulan yang
pada hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, terkait dengan topik kajian; (4) Interpretasi
penting untuk dilakukan tinjauan literatur dan penulisan hasil: Hasil analisis data
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih kemudian diinterpretasi dan dituliskan dalam
baik tentang penerapan pembelajaran bentuk artikel yang sesuai dengan struktur
berdiferensiasi di sekolah dasar dalam penulisan ilmiah.
konteks Kurikulum Merdeka.
Dalam kajian ini, dilakukan tinjauan HASIL & PEMBAHASAN
literatur tentang penerapan pembelajaran Hasil
berdiferensiasi di sekolah dasar dalam Sumber rujukan yang digunakan dalam
implementasi Kurikulum Merdeka. Metode tulisan ini merujuk pada sumber-sumber
kajian studi literatur digunakan untuk mutakhir selama kurun waktu tiga tahun
mengumpulkan data dari sumber-sumber terakhir (2020 – 2023) yang cukup dipercaya,
tertulis seperti jurnal, buku, laporan seperti naskah akademik yang dikeluarkan
penelitian, dan dokumen tertulis lainnya. oleh pihak yang berwenang, hasil-hasil-hasil
Diharapkan hasil dari kajian ini dapat penelitian dan sumber tertulis lainnya. Dari
114 Renjana Pendidikan Dasar - Vol. 3 No.2 Mei 2023
hasil identifikasi sumber-sumber seperti pelajari, yaitu aspek konten yang mau
jurnal, buku, laporan, dan dokumen lainnya diajarkan, aspek proses atau kegiatan-
dijumpai cukup banyak hasil kajian terkait kegiatan bermakna yang akan dilakukan oleh
topik pembelajaran berdiferensiasi dan peserta didik di kelas, dan aspek ketiga adalah
Kurikulum Merdeka. Dari sumber yang asesmen berupa pembuatan produk yang
cukup banyak tersebut, kemudian diseleksi dilakukan di bagian akhir yang dapat
dan dari seleksi puluhan sumber tersebut mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
kemudian di pilih 2 dari buku bacaan, 4 dari Ditegaskan pula bahwa dalam
jurnal dan 1 dari laporan penelitian sehingga pembelajaran berdiferensiasi, guru harus
total sumber literatur yang di kaji dalam memahami dan menyadari bahwa tidak ada
tulisan ini sebanyak 7 sumber literatur. hanya satu cara, metode, strategi yang
Berikut adalah hasil kajian dari sumber- dilakukan dalam mempelajari suatu bahan
sumber tersebut : pelajaran. Guru perlu menyusun bahan
pelajaran, kegiatan-kegiatan, tugas-tugas
1. Judul : Naskah Akademik Prinsip harian baik yang dikerjakan di kelas maupun
Pengembangan Pembelajaran yang di rumah, dan asesmen akhir sesuai
Berdiferensiasi (Differentiated dengan kesiapan peserta didik dalam
Instruction) Pada Kurikulum Fleksibel mempelajari bahan pelajaran tersebut, minat
Sebagai Wujud Merdeka Belajar atau hal apa yang disukai peserta didik dalam
(Kemendikbud Ristek, 2021). Pusat belajar, dan bagaimana cara menyampaikan
Kurikulum dan Pembelajaran, BSKAP, pelajaran yang sesuai dengan profil belajar
Kemendikbud Ristek, Republik Indonesia. peserta didik (Kemendikbud Ristek, 2021).
Tahun 2021. Naskah akademik ini Lebih lanjut ditegaskan dalam naskah
bertujuan untuk membantu pendidik akademik ini bahwa pembelajaran yang
mengembangkan pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan guru untuk
berdiferensiasi. Naskah akademik ini memberi peserta didik dukungan yang
dilengkapi dengan cara merancang dan mereka butuhkan, yang sangat mungkin
mengimplementasikan pembelajaran berbeda-beda satu sama lain. Alih-alih
berdiferensiasi di sekolah. Asumsinya, menyatukan mereka dalam satu kelompok
dengan merujuk naskah akademik ini besar di kelas dengan satu cara untuk semua,
satuan pendidikan dapat memberikan pembelajaran berdiferensiasi yang diberikan
layanan pembelajaran berdiferensiasi dalam kelompok belajar yang lebih kecil
kepada peserta didik sesuai dengan memudahkan guru untuk melihat peserta
karakteristik mereka masing-masing didik mana yang telah menguasai tujuan
dalam upaya membangun kurikulum yang pelajaran dan telah memiliki keterampilan
fleksibel sebagai wujud merdeka belajar. untuk melanjutkan pembelajaran. Di saat
yang sama, guru juga dapat melihat peserta
Secara konseptual, pembelajaran didik yang masih membutuhkan dukungan
berdiferensiasi (differentiated instruction) atau intervensi (Kemendikbud Ristek, 2021).
dalam naskah akademik ini merujuk pada Kesimpulannya adalah naskah
(Tomlinson & Moon, 2013) yang akademik ini perlu di baca oleh pendidik
mendefinisikan pembelajaran berdiferensiasi karena sudah cukup jelas menguraikan
sebagai proses belajar mengajar dimana mengenai prinsip, elemen, dan praktik dari
peserta didik dapat mempelajari materi pembelajaran berdiferensiasi sebagai
pelajaran sesuai dengan kemampuan, apa perwujudan dari penerapan kurikulum yang
yang disukai, dan kebutuhannya masing- fleksibel dalam mendukung merdeka belajar.
masing sehingga mereka tidak frustasi dan
merasa gagal dalam pengalaman belajarnya 2. Judul : Strategi Pembelajaran
(Breaux & Magee, 2010); (Fox & Hoffman, Berdiferensiasi di Sekolah Inklusif
2011); (Tomlinson, 2017). Dalam naskah (Marlina, 2020). Buku ini ditulis
akademik ini disebutkan bahwa pembelajaran berdasarkan hasil penelitian penulis
berdiferensiasi mencakup tiga aspek yang tentang penerapan model pembelajaran
bisa dibedakan oleh guru agar peserta d dapat berdiferensiasi untuk peningkatan
mengerti bahan pelajaran yang mereka keterampilan sosial anak berkebutuhan
Renjana Pendidikan Dasar - Vol. 3 No. 2 Mei 2023 115
khusus di sekolah inklusif. Buku ini di tulis tentang filosofi dan pendekatan pedagogis
berdasrkan pengalaman lapangan penulis diferensiasi agar dapat
dengan melibatkan beberapa stakeholder mengimplementasikannya. Guru perlu
kunci Pendidikan, seperti guru-guru mengubah cara berpikir mereka dalam
sekolah inklusif, pemerhati pendidikan merencanakan, merancang dan memberikan
Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), dosen pembelajaran menuju pendekatan yang lebih
Pendidikan Khusus, unit layanan berpusat pada peserta didik. Namun
disabilitas, dan dinas pendidikan terkait. demikian, pada saat yang bersamaan, guru
juga tidak boleh selalu menjadi pihak yang
Pada bab awal buku ini membahas disalahkan, karena jika sistem pendidikan
tentang konsep dasar pembelajaran tidak mendukung mereka dalam menerapkan
berdiferensiasi, termasuk menguraikan pembelajaran berdiferensiasi, maka guru juga
tujuan pembelajaran berdiferensiasi, secara teknis akan kesulitan menerapkan
komponen pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran berdiferensiasi di sekolah.
prinsip-prinsip pembelajaran berdiferensiasi Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum
dan komitmen dalam pembelajaran flesksibel yang ditawarkan pemerintah
berdiferensiasi. Adapun terkait pembelajaran melalui Kemendikbud Ristek akhir-akhir ini
berdiferensiasi yang lebih spesifik pada ABK memberikan peluang yang luas bagi guru
di bahas pada bab berikutnya yang untuk dapat mengimplementasikan
menguraikan tentang cara mengenal peserta pembelajaran berdiferensiasi.
didik dan menemukenali ABK; mengasesmen
pembelajaran berdiferensiasi, memulai 3. Judul : Pembelajaran Berdiferensiasi
pembelajaran berdiferensiasi dan bentuk- dalam Program Guru Penggerak pada
bentuk diferensiasi dalam pembelajaran. Modul 2.1 (Aiman Faiz et al., 2022). Penulis
Sebelum menerapkan pembelajaran : Aiman Faiz, Anis Pratama, dan Imas
berdiferensiasi, maka diperlukan identifikasi Kurniawaty. Publikasi : Jurnal Basicedu.
awal kondisi anak sebelum memberikan Volume 6 Nomor 2 Tahun 2022. Kajian ini
perlakuan pembelajaran yang sesuai. bertujuan untuk menjelaskan konsep
Mengingat identifikasi awal peserta didik pembelajaran berdiferensiasi dengan
merupakan prasyarat pembelajaran merujuk berbagai sumber melalui studi
berdiferensiasi, maka pada buku ini juga literatur, khususnya pada Modul 2.1 pada
ditunjukkan instrumen identifikasi dan Program Guru Penggerak.
asesmen yang berisi tentang instrumen
asesmen pembelajaran berdiferensiasi yang Hasil kajian ini menunjukkan bahwa
bisa dijadikan sebagai inspirasi atau rujukan apabila merujuk pada LMS Modul 2.1 pada
bagi guru Ketika akan menerapkan Program Guru Penggerak dapat diketahui
pembelajaran berdiferensiasi. Bagian akhir bahwa inti pembelajaran berdiferensiasi
dari buku ini menyajikan langkah-langkah memiliki makna pada serangkaian keputusan
penerapan strategi pembelajaran masuk akal yang dibuat oleh guru dan
berdiferensiasi. Walaupun Langkah-langkah berorientasi pada peserta didik. Indikator
pembelajaran berdiferensiasi yang disajikan keputusan tersebut merujuk pendapat
lebih fokus di sekolah inklusif, namun masih (Suwartiningsih, 2021) mencakup : 1)
tetap relevan bila diadaptasi dan diadopsi Bagaimana menciptakan lingkungan belajar
oleh guru pada ruang-ruang kelas reguler. yang dapat menstimulus peserta didik untuk
Kesimpulan dari buku ini adalah bahwa mencapai tujuan belajar yang tinggi; 2)
pembelajaran berdiferensiasi akan berjalan Bagaimana guru memberikan respon
dengan baik apabila di dukung oleh kebutuhan belajar bagi peserta didik yang
kompetensi guru dalam melaksanakan meliputi rencana pembelajaran, sumber
pembelajaran berdiferensiasi. Karena guru belajar, media pembelajaran, strategi
adalah kunci menuju implementasi pembelajaran, penugasan dan penilaian yang
pembelajaran berdiferensiasi yang efektif, berbeda; 3) Bagaimana mengatur kelas yang
maka tingkat pengetahuan pedagogis guru efektif mencakup prosedur, rutinitas yang
memiliki peran penting dan krusial. Guru dapat memungkinkan fleksibilitas dengan
harus memiliki pengetahuan yang mendalam struktur yang jelas meskipun melakukan
116 Renjana Pendidikan Dasar - Vol. 3 No.2 Mei 2023
kegiatan yang berbeda namun kelas tetap dengan baik dan merasa belum pernah
dapat berjalan dengan baik. melakukan asesmen diagnostik; dan 77,27%
Kesimpulan dari kajian ini adalah guru tidak pernah mengikuti sosialisasi atau
bahwa modul guru penggerak yang pelatihan terkait asesmen diagnostik.
membahas pembelajaran berdiferensiasi pada Merujuk pada data-data yang ditemukan di
modul 2.1 merupakan strategi pembelajaran lapangan dapat diketahui bahwa guru-guru
yang dikembangkan yang berpusat kepada di SD Kecamatan Tanjung belum siap
analisis kebutuhan peserta didik. Pemetaan menggunakan asesmen diagnostic. Guru-
kesiapan belajar dan kebutuhan belajar guru masih memerlukan sosialisasi dan
peserta didik perlu berlandaskan pada pelatihan tentang asesmen diagnostic.
cakupan indokator profil belajar yang mampu Adapun pada aspek kesiapan guru
memberikan kesempatan bagi peserta didik dalam menerapkan kurikulum Merdeka, dari
agar dapat belajar dengan cara yang lebih data yang terkumpul dapat diketahui bahwa
natural dan efisien. Peran guru menjadi 90,91% guru mengetahui tentang kurikulum
sangat penting dan strategis dalam merdeka, 68,18% guru mendapatkan
mengimplementasikan pembelajaran informasi tentang kurikulum merdeka dari
berdiferensiasi dalam rangka mengantarkan media sosial, 59,09% guru masih ragu
peserta didik menuju keberhasilan dan mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
kebahagiaan dalam pembelajaran. pada semester berikutnya. Hasil kajian ini
menunjukkan bahwa guru SD di Kecamatan
4. Judul : Analisis Kesiapan Guru dalam Tajung masih ragu untuk menerapkan
Mengimplementasikan Asesmen Kurikulum Merdeka, lebih disebabkan
Diagnostik pada Kurikulum Merdeka kurangnya pemahaman guru dan belum
(Laulita et al., 2022). Penulis : Ulfa Laulita, adanya sosialisasi secara khusus kepada
Marzoan, Fitriani Rahayu. Publikasi : guru-guru SD di Kecamatan Tanjung terkait
Jurnal Pendidik Indonesia (JPIN). Volume Kurikulum Merdeka.
5 Nomor 2 bulan Oktober 2022. Penelitian Kesimpulan dari penelitian ini adalah
ini bertujuan untuk menganalisis kesiapan kesiapan guru dalam mengimplementasikan
guru dalam mengimplementasikan asesmen diagnostik pada Kurikulum
asesmen diagnostik pada Kurikulum Merdeka belum menunjukkan kesiapan yang
Merdeka. Asesmen diagnostik merupakan optimal atau masih ragu untuk menerapkan
prasyarat pembelajaran berdiferensiasi asesmen diagnostic pada Kurikulum
karena hasil asesmen diagnostic atau hasil Merdeka. Hal ini disebabkan oleh kurangnya
asesmen awal inilah yang akan digunakan pemahaman guru dan belum adanya
guru sebagai dasar intervensi sosialisasi secara khusus kepada guru-guru
pembelajaran. Studi ini dilakukan di SD di Kecamatan Tanjung terkait Kurkulum
sekolah dasar se Kecamatan Tanjung Merdeka. Hasil kajian ini juga menegaskan
dengan mengambil sampel secara bahwa pembelajaran berdiferensiasi dalam
purposive. Secara spesifik, penelitian ini Kurikulum Merdeka pada sekolah dasar di
bertujuan untuk menganalisis kesiapan Lombok Utara kemungkinan belum dapat
guru dalam mengimplementasikan diimplementasikan secara efektif disebabkan
asesmen diagnostik sebagai salah satu oleh belum siapnya guru melakukan asesmen
bagian penting dalam Kurikulum diagnostik sebagai salah satu prasyarat dalam
Merdeka. Penelitian ini merupakan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis
studi kasus. 5. Judul : Analisis Penerapan Pembelajaran
Berdiferensiasi dalam Kurikulum
Hasil penelitian menunjukan bahwa Merdeka pada Materi Tata Surya Di
pada aspek kesiapan guru dalam Kelas VII SMP (Fitra, 2022). Penulis : Devi
menggunakan asesmen diagnostik, hasil Kurnia Fitra. Publikasi : Jurnal Penelitian
penelitian menunjukan bahwa 63,64% guru Ilmu Pendidikan. Volume 5, Nomor 2,
sudah mengetahui asesmen diagnostik; Agustus 2022. Kajian ini bertujuan untuk
45,45% guru pernah melakukan asesmen mengetahui efektivitas pembelajaran
diagnostik; 40,91% guru belum memahami berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Renjana Pendidikan Dasar - Vol. 3 No. 2 Mei 2023 117
di SMP. Metode penelitian yang digunakan pembelajaran IPS yang dilakukan secara
adalah penelitian tindakan kelas (PTK) berdiferensiasi. Penelitian ini
dengan melibatkan 32 peserta didik. PTK menggunakan metode kualitatif dengan
dilakukan dalam dua siklus pembelajaran pendekatan studi kasus, teknik analisis
yang di awali dengan pra siklus dengan data memakai triangulasi teknik yang
setiap siklus terdiri dari perencanaan, mengkonfirmasi data berdasarkan hasil
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data observasi, wawancara, dan dokumentasi.
diperoleh melalui observasi dan
wawancara dengan guru dan peserta Hasil penelitian ini menyebutkan
didik. bahwa pelaksanaan pembelajaran
berdiferensiasi telah berhasil diterapkan oleh
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru. Guru menggunakan diferensiasi
penerapan pembelajaran berdiferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi
dalam Kurikulum Merdeka memberikan produk. Hasil pembelajaran berdiferensiasi
manfaat dalam penigkatan hasil belajar memberikan dampak yang positif baik dari
peserta didik. Hasil belajar peserta didik pada sisi pendidik maupun peserta didik. Melalui
siklus pertama terlihat dari dua tujuan pembelajaran berdiferensiasi guru merasa
pembelajaran, dengan lima indikator senang karena peserta didik lebih antusias
pencapaian tujuan pembelajaran tersebut, dalam belajar, hal ini terlihat dari bentuk
secara klasikal peserta didik mengalami produk yang dihasilkan peserta didik.
peningkatan dari prasiklus. Persentase Kesimpulan dari penelitian ini adalah
ketuntasan tujuan pembelajaran secara bahwa pembelajaran berdiferensiasi
klasikal pada siklus pertama sebesar 76.87%, memberikan dampak positif bagi peserta
artinya peserta didik sudah dapat didik dan guru. Penerapan pembelajaran
memenuhi/memadai dalam pencapaian berdiferensiasi yang dilakukan guru dalma
tujuan pembelajaran. Pada siklus kedua penelitian ini menggunakan tiga tahapan
terjadi peningkatan pemahaman dalam lima yaitu :1) diferensiasi konten atau materi yang
indikator tujuan pembelajaran sebesar 90,63% direncanakan akan dikuasai peserta didik, 2)
dari peserta didik yang sudah menguasai atau diferensiasi proses yaitu guru menyampaikan
memenuhi pencapian tujuan pembelajaran. materi pembelajaran sesuai dengan tingkat
Kesimpulan dari penelitian ini adalah kemampuan dan minat peserta didik, dan 3)
bahwa penerapan pembelajaran diferensiasi produk, yaitu memberikan
berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka kebebasan kepada peserta didik dalam
memberikan manfaat dalam penigkatan hasil menyusun tugas sesuai tema yang
belajar peserta didik di setiap siklusnya dalam ditentukan. Dengan demikian, dapat
pencapaian tujuan pembelajaran yang ditegaskan bahwa pembelajaran
dilaksanakan dengan asessmen formatif. berdiferensiasi membuat suasana
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi pembelajaran menjadi menyenangkan dan
secara konten, proses dan produk terbukti peserta didik dapat bebas mngekspresikan
dapat meningkatkan aktivitas peserta didik potensi sesuai minatnya. Pembelajaran
untuk aktif dalam pembelajaran. Penelitian ini berdiferensiasi dapat dijadikan trobosan
dilakukan di SMP, namun demikian hasilnya untuk menciptakan kemerdekaan dalam
diasumsikan tidak jauh berbeda dengan pembelajaran sesuai dengan kurikulum baru
penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang sudah dikenalkan pemerintah saat ini,
dalam kurikulum merdeka di sekolah dasar. yaitu Kurikulum Merdeka. Kandati demikian,
dalam penelitian ini peneliti menjumpai guru
6. Judul : Penerapan Pembelajaran IPS masih bingung dengan konsep diferensiasi
Berdiferensiasi pada Kurikulum proses. Guru masih kebingungan saat
Merdeka Belajar (Sulistyosari et al., 2022). membedakan bahan ajar yang harus
Penulis : Yunike Sulistyosari, Hermon diberikan pada peserta didik yang bervariasi.
Maurits Karwur, Habibi Sultan. Publikasi : Kesalahpahaman guru dalam memahami
Jurnal Harmony. Volume 7, Nomor 2, konsep diferensiasi proses membuat guru
November 2022. Penelitian ini bertujuan tidak maksimal dalam memlaksanakannya.
untuk mengetahui penerapan
118 Renjana Pendidikan Dasar - Vol. 3 No.2 Mei 2023
7. Judul : Kepemimpinan Kepala Sekolah sekolah. Oleh karena itu, seorang kepala
dalam Menerapkan Konsep Merdeka sekolah dituntut memiliki kompetensi yang
Belajar di Sekolah Dasar (Sikumbang et baik dalam mendorong kemajuan lembaga
al., 2023). Penulis : Efridawati Sikumbang, pendidikan yang dikelolanya dikarenakan ia
Putra Mahendra dan Gunawan Nasution. menjadi penentu keberhasilan sekolah dalam
Publikasi : Edukatif (Jurnal Ilmu mencapai visi, misi dan tujuan di masing-
Pendidikan) Vol 5 No 1 Februari 2023. masing satuan pendidikan. Kajian ini
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengutip Minsih (2019) yang menyatakan
bagaimana kepemimpinan kepala sekolah bahwa kepemimpinan kepala sekolah
dalam menerapkan konsep merdeka memberi pengaruh yang besar terhadap
belajar di sekolah dasar. Penelitian ini kemajuan sekolah, mempengaruhi hingga
menggunakan metode penelitian kualitatif 75% kemajuan sekolah. Asumsinya adalah
dengan pendekatan deskriptif dan kajian bahwa sekolah dapat berkembang dengan
literatur. baik jika dikelola oleh seorang pimpinan
sekolah yang memahami perannya sebagai
Hasil kajian ini menemukan bahwa pemimpin di sekolah. Dari hasil kajian dapat
pelaksanaan program merdeka belajar di ditegaskan bahwa untuk mewujudkan
sekolah sebagian besar merupakan tanggung merdeka belajar dalam rangka implementasi
jawab kepala sekolah. Hal tersebut karena Kurikulum Merdeka di sekolah dasar tidak
kepala sekolah memegang peranan kunci bisa terlepas dari peran kepemimpinan kepala
dalam menetapkan kebijakan dalam sekolah. Kepala sekolah merupakan actor
memajukan sekolah. Peran kepala sekolah kunci yang menentukan arah implementasi
sangat strategis karena mencakup bayak Kurikulum Merdeka.
kegiatan penting, mulai dari tugas inti Berdasarkan tinjauan literatur seperti
administrasi, pengembangan di dunia usaha disarikan dalam point-point tersebut di atas
hingga manajemen sekolah. Peran ini dapat diketahui bahwa penerapan
sekaligus juga memberikan ruang bagi kepala pembelajaran berdiferensiasi di sekolah dasar
sekolah dalam melaksanakan merdeka dapat meningkatkan hasil belajar peserta
belajar. Secara spesifik, kajian ini didik, memperbaiki kualitas pembelajaran,
merekomendasikan pendekatan yang dapat dan memperkuat inklusi pendidikan.
dilakukan oelah kepala sekolah agar dapat Implementasi Kurikulum Merdeka
mengimplementasikan konsep merdeka memberikan kesempatan bagi guru untuk
belajar yaitu : 1) kepala sekolah merancang pembelajaran berdiferensiasi yang
mengimplementasikan program yang mempertimbangkan perbedaan kemampuan,
mendorong terlaksananya merdeka belajar di minat, dan gaya belajar peserta didik.
sekolah; 2) mendukung pendidik bersikap Beberapa strategi pembelajaran
terbuka sehingga senang belajar; 3) berdiferensiasi yang dapat dilakukan oleh
mendorong kesiapan peserta didik dalam guru di sekolah dasar meliputi pembelajaran
pembelajaran, berpikir kritis, memiliki rasa kooperatif, penggunaan media dan teknologi
ingin tahu, dan berperan secara aktif dalam pembelajaran, pembelajaran mandiri,
proses belajar mengajar; 4) mengikutsertakan pembelajaran berbasis proyek, dan
secara aktif wali peserta didik dan masyarakat pembelajaran terpadu. Selain itu, guru juga
setempat untuk berperan dalam mengawasi perlu memperhatikan faktor-faktor
prestasi belajar peserta didik serta mendorong pendukung seperti lingkungan belajar yang
kerja sama antara sekolah, lingkungan kondusif, kerjasama dengan orang tua peserta
masyarakat dan tempat tinggal; 5) bekerja didik, dan dukungan dari kepala sekolah dan
sama dengan Dinas Pendidikan atau rekan kerja. Namun, penerapan pembelajaran
stakeholder Pendidikan lainnya untuk berdiferensiasi juga menghadapi beberapa
peningkatan kualifikasi pendidik dalam tantangan, seperti kurangnya pemahaman
rangka pelaksanaan merdeka belajar. dan keterampilan guru dalam merancang dan
Kesimpulan dari kajian ini adalah melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi,
bahwa kepala sekolah sebagai pimpinan keterbatasan waktu dan sumber daya, serta
paling tinggi di sekolah mempunyai peran ketidakmampuan untuk menangani
dan pengaruh penting terhadap kemajuan perbedaan peserta didik yang sangat ekstrem,
Renjana Pendidikan Dasar - Vol. 3 No. 2 Mei 2023 119
termasuk dukungan kepala sekolah melalui kebutuhan-kebutuhan belajar siwa.
pola manejemen yang mendukung Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan
implementasi Kurikulum Merdeka. Secara murid melalui asesmen yang dilakukan, guru
keseluruhan, penerapan pembelajaran kemudian merespon kebutuhan belajar
berdiferensiasi di sekolah dasar dalam tersebut dengan penyusunan strategi
implementasi Kurikulum Merdeka dapat pembelajaran yang sesuai. Guru dapat
menjadi alternatif yang efektif untuk memutuskan bagaimana pembelajaran itu
meningkatkan kualitas pembelajaran dan dirancang, dilaksanakan dan dievaluasi.
hasil belajar peserta didik. Namun, tantangan Pembelajaran berdiferensiasi melalui
dan hambatan dalam implementasi perlu pendekatan pembelajaran berbasis
diperhatikan dan diatasi agar pembelajaran kemampuan merupakan salah satu fokus dari
berdiferensiasi dapat dijalankan secara efektif Kurikulum Merdeka yang baru saja disahkan
dan optimal, khususnya di sekolah dasar. pemerintah. Mengingat Kurikulum Merdeka
merupakan kurikulum baru dan masih
Pembahasan banyak kepala sekolah dan guru yang belum
Penyelenggaraan layanan proses menerapkannya, maka diperlukan hasil
pembelajaran di sekolah oleh banyak pihak kajian litertaur yang dapat meyakinkan guru
sejauh ini dianggap masih memandang dan kepala sekolah dalam menerapkan
peserta didik sebagai entitas yang sama pembelajaran berdiferensiasi. Hasil telaah
dengan perlakuan yang seragam. Anggapan literatur ini diharapkan dapat menjadi
ini cukup masuk akal, karena realitas di inspirasi bagi guru dan kepala sekolah untuk
ruang-ruang kelas sekolah kita masih dapat menerapkan pembelajaran
menunjukkan praktik tersebut. Padahal, berdiferensiasi terutama dalam kaitannya
seperti yang umum kita lihat dan ketahui dengan implementasi Kurikulum Merdeka.
bahwa setiap orang atau peserta didik adalah Merujuk berbagai sumber dan hasil
pribadi-pribadi yang unik, yang tidak sama penelitian yang dilakukan oleh banyak pihak,
antara satu peserta didik dengan peserta didik dapat diketahui bahwa penerapan
lainnya, yang memiliki potensi dan pembelajaran berdiferensiasi di sekolah dasar
kemampuan belajar yang beragam. Bila dapat membantu meningkatkan hasil belajar
penyelenggaraan Pendidikan bertujuan peserta didik, memperbaiki kualitas
untuk mengembangkan potensi setiap peserta pembelajaran, dan memperkuat inklusi
didik secara optimal, maka layanan pendidikan. Strategi pembelajaran
Pendidikan semestinya memberikan ruang berdiferensiasi seperti pembelajaran
dan peluang yang memungkinkan bagi setiap kooperatif, penggunaan media dan teknologi
peserta didik untuk dapat mengembangkan pembelajaran, pembelajaran mandiri,
kapasitas dirinnya secara maksimal. pembelajaran berbasis proyek, dan
Pemerintah melalui kementerian terkait pembelajaran terpadu dapat membantu guru
melihat bahwa sudah saatnya proses merancang strategi pembelajaran yang
pembelajaran di sekolah lebih berpihak mempertimbangkan perbedaan kemampuan,
kepada peserta didik dengan memberikan minat, dan gaya belajar peserta didik.
ruang dan peluang yang memungkinkan bagi Meskipun penerapan pembelajaran
setiap peserta didik untuk dapat berdiferensiasi memiliki banyak manfaat,
mengembangkan kapasitas dirinnya secara terdapat juga beberapa tantangan yang perlu
maksimal, yaitu melalui pembelajaran diatasi. Tantangan yang ditemukan di
berdiferensiasi. Pembelajaran berdiferensiasi lapangan adalah kurangnya pemahaman dan
merupakan pembelajaran yang memberi keterampilan guru dalam merancang dan
keleluasaan pada peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi.
meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan Factor kepemimpinan kepala sekolah juga
kesiapan belajar, minat, dan profil belajar masih menjadi kendala, karena belum semua
peserta didik tersebut. Secara praktis, kepala sekolah dapat memahami dengan baik
pembelajaran berdiferensiasi di awali dengan makna merdeka belajar dalam Kurikulum
melakukan identifikasi awal kebutuhan Merdeka. Oleh karena itu, diperlukan
belajar peserta didik agar guru dapat pelatihan dan workshop bagi guru dan kepala
merespon secara lebih tepat terhadap sekolah untuk meningkatkan keterampilan
120 Renjana Pendidikan Dasar - Vol. 3 No.2 Mei 2023
mereka dalam merancang dan melaksanakan guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran berdiferensiasi bagi dan pembelajaran berdiferensiasi, factor
meningkatkan keterampilan manajerial bagi kemampuan manajerial kepala sekolah,
kepala sekolah. keterbatasan waktu dan sumber daya yang
Selain itu, ada juga tantangan terkait tersedia, dan perbedaan kemampuan peserta
dengan keterbatasan waktu dan sumber daya didik yang sangat ekstrem. Oleh karena itu,
yang tersedia. Dalam kondisi ini, guru dapat diperlukan pelatihan dan dukungan yang
memanfaatkan sumber daya yang tersedia tepat untuk guru dan kepala sekolah, serta
secara maksimal dan mengembangkan kerjasama yang baik antara semua pihak
kerjasama dengan orang tua peserta didik dan terkait.
rekan kerja untuk membantu mendukung
pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi. Saran
Sementara itu, kepala sekolah juga dapat Penerapan pembelajaran berdiferensiasi
memberikan dukungan dan fasilitas yang dapat menjadi alternatif yang efektif untuk
diperlukan untuk memperkuat implementasi meningkatkan kualitas pembelajaran dan
pembelajaran berdiferensiasi di sekolah. hasil belajar peserta didik di sekolah dasar.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa Dalam konteks Kurikulum Merdeka,
penerapan pembelajaran berdiferensiasi pembelajaran berdiferensiasi dapat menjadi
harus dilakukan secara bertanggung jawab bagian dari upaya untuk menciptakan
dan hati-hati, terutama dalam menghadapi pendidikan yang inklusif dan berkeadilan
perbedaan kemampuan peserta didik yang bagi semua anak-anak Indonesia. Dengan
sangat ekstrem. demikian, pembelajaran berdiferensiasi perlu
Secara keseluruhan, pembahasan dari menjadi perhatian utama bagi semua pihak
hasil tinjauan literatur pada kajian ini yang terlibat dalam pendidikan, sehingga
mengungkapkan bahwa penerapan dapat memberikan manfaat yang besar bagi
pembelajaran berdiferensiasi dapat menjadi anak-anak Indonesia dalam mencapai masa
alternatif yang efektif untuk meningkatkan depan yang lebih baik.
kualitas pembelajaran dan hasil belajar
peserta didik di sekolah dasar. Dengan DAFTAR PUSTAKA
memperhatikan tantangan dan hambatan Aiman Faiz, Pratama, A., & Kurniawaty, I.
yang ada, pembelajaran berdiferensiasi dapat (2022). Pembelajaran Berdiferensiasi
dijalankan secara efektif dan optimal di dalam Program Guru Penggerak pada
sekolah dasar, sehingga dapat memberikan Modul 2.1. Jurnal Basicedu, 6(2).
manfaat yang besar bagi pendidikan anak- Breaux, E., & Magee, M. B. (2010). How the best
anak di Indonesia. teacher differentiate instruction. Eye on
Education.
PENUTUP Fitra, D. K. (2022). Analisis Penerapan
Pembelajaran Berdiferensiasi dalam
Simpulan
Kurikulum Merdeka pada Materi Tata
Berdasarkan hasil telaah dari berbagai Surya Di Kelas VII SMP. Jurnal Penelitian
sumber yang telah dilakukan dalam kajian ini, Ilmu Pendidikan, 5(2).
dapat disimpulkan bahwa penerapan Fox, J., & Hoffman, W. (2011). The differentiated
pembelajaran berdiferensiasi di sekolah, instruction book of lists. John Wiley & Sons.
khususnya di sekolah dasar dapat membantu Kemendikbud Ristek. (2021). Naskah Akademik
meningkatkan hasil belajar peserta didik, Prinsip Pengembangan Pembelajaran
memperbaiki kualitas pembelajaran, dan Berdiferensiasi (Differentiated Instruction)
memperkuat inklusi pendidikan. Strategi Pada Kurikulum Fleksibel Sebagai Wujud
pembelajaran berdiferensiasi dapat Merdeka Belajar.
membantu guru merancang strategi Laulita, U., Marzoan, & Rahayu, F. (2022).
pembelajaran yang mempertimbangkan Analisis Kesiapan Guru dalam
perbedaan kemampuan, minat, dan gaya Mengimplementasikan Asesmen
belajar peserta didik. Namun, terdapat Diagnostik pada Kurikulum Merdeka.
beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti Jurnal Pendidik Indonesia (JPIN), 5(2).
kurangnya pemahaman dan keterampilan Marlina. (2020). Strategi Pembelajaran
Renjana Pendidikan Dasar - Vol. 3 No. 2 Mei 2023 121
Berdiferensiasi di Sekolah Inklusif. Cv. Afifa
Utama.
Sikumbang, E., Mahendra, P., & Nasution, G.
(2023). Kepemimpinan Kepala Sekolah
dalam Menerapkan Konsep Merdeka
Belajar di Sekolah Dasar. Edukatif (Jurnal
Ilmu Pendidikan), 5(1).
Sulistyosari, Y., Karwur, H. M., & Sultan, H.
(2022). Penerapan Pembelajaran IPS
Berdiferensiasi pada Kurikulum
Merdeka Belajar. Jurnal Harmony, 7(2).
Suwartiningsih, S. (2021). Penerapan
Pembelajaran Berdiferensiasi untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada
Mata Pelajaran IPA Pokok Bahasan
Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan
di Kelas IXb Semester Genap SMPN 4
Monta Tahun Pelajaran 2020/2021. Jurnal
Pendidikan Dan Pembelajaran Indonesia,
1(2).
https://doi.org/https://doi.org/10.532
99/jppi.v1i2.39
Tomlinson, C. A. (2017). How to differentiate
instruction in academically diverse
classrooms. VA: ASCD.
Tomlinson, C. A., & Moon, T. R. (2013).
Assessment and student success in a
differentiated classroom. VA: ASCD.

122 Renjana Pendidikan Dasar - Vol. 3 No.2 Mei 2023

Anda mungkin juga menyukai