Anda di halaman 1dari 8

Gagasan Pendidikan Indonesia, Vol.1, No.1, 2023, pp.

1-
p-ISSN 2721-9240, e-ISSN 2722-0982

Implementasi Kurikulm Merdeka Sekolah SMA/K di Provinsi Banten


Disubmit: 27 Juni 2023. Diterima:

Assyfa Rizqy Rahmawaty1*, Dita Febriliana 2, Fajar Izza Ramdhani 3, Najly Fairuz Syarifah4, Serly Ida
Nursapfitri5, Lulu Tunjung Biru6.
Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas FKIP, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten
Email : *assyfarahma97@gmail.com

DOI: 10.30870/gpi.vxix.xxxx

Abstrak
Kurikulum ialah system yang memiliki komponen-komponen yang saling terikat guna menunjang satu sama
lain. Kemendikbudristek menerapkan kurikulum merdeka guna mengembangkan soft dan hard skills siswa yang
dibutuhkan pada abad 21 agar terciptanya kualitas Pendidikan Indonesia yang lebih baik. Kurikulum ialah jantung
dalam sebuah Pendidikan. Tidak hanya perubahan kurikulum, tetapi bagaimana pengimplementasian itulah yang
menjadi factor utama keberhasilan dari suatu Pendidikan. Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk melakukan
penelitian dengan judul “Implementasi Kurikulum Merdeka SMA Provinsi Banten” untuk melihat sejauh
mana ketepatan implementasi kurikulum merdeka SMA di Provinsi Banten dengan kebijakan-kebijakan yang telah
dibuat oleh pemerintah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA dan SMK Provinsi Banten. Pada penelitian ini instrumen penelitian yang
digunakan berupa Lembar Angket Tertutup. Lembar angket pemenuhan kurikulum sekolah digunakan untuk
mengetahui pelaksanaan kurikulum pada sekolah. Lembar observasi penelitian ini mengenakan skala Guttman
untuk menganalisis data, setiap kategori diberikan opsi “Ya” dan “Tidak” pernyataan terdiri dari 5 indikator
dengan 20 pernyataan. Hasil dari penelitian ini adalah SMA dan SMK Provinsi Banten sudah melaksanakan
kurikulum merdeka yang sudah sesuai dengan kebijakan-kebijakan pemerintah.

Kata Kunci: Kurikulm Merdeka, Profile Pelajar Pancasila, Modul Ajar

PENDAHULUAN
Revolusi industri 4.0 ialah sebuah era perkembangan teknologi dan informasi termasuk
internet, teknologi komunikasi, peningkatan akses informasi, dan teknologi dalam bidang ilmu
pengetahuan berkembang secara pesat. Oleh karena itu, dibutuhkan kurikulum yang dapat
menjawab kebutuhan skill pada revolusi industry 4.0.
Kurikulum ialah sebuah bahan rujukan yang memuat arah dan tujuan pendidikan.
Kurikulum ialah system yang memiliki komponen-komponen yang saling terikat guna
menunjang satu sama lain. Adapun komponen dalam kurikulum ialah tujuan pendidikan dan
pembelajaran, materi pembelajaran, metode, dan evaluasi pembelajaran.
Kurikulum nasional perlu perubahan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh era revolusi
industry 4.0. Dengan demikian, Kemendikbudristek menerapkan kurikulum merdeka guna
mengembangkan soft dan hard skills siswa yang dibutuhkan pada era ini agar terciptanya
kualitas Pendidikan Indonesia yang lebih baik.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pengertian kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pengertian kurikulum menurut definisi Murray Print yang mengemukakan pendapatnya bahwa

1
Gagasan Pendidikan Indonesia, Vol.1, No.1, 2023, pp. 1-
p-ISSN 2721-9240, e-ISSN 2722-0982
pengertian kurikulum adalah sebuah ruang pembelajaran yang terencana, yang diberikan secara
langsung kepada siswa oleh sebuah lembaga pendidikan dan pengalaman yang dapat dinikmati
oleh semua siswa pada saat kurikulum diterapkan.
Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler
yang beragam, di mana konten yang disajikan kepada siswa akan lebih optimal dengan tujuan
agar peserta didik dapat memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep serta menguatkan
kompetensi.
Dalam Kurikulum Merdeka, guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai
perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat
peserta didik. Kurikulum Merdeka menggunakan basis projek untuk menguatkan pencapaian
profil pelajar Pancasila.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa tepat sekolah SMA
provinsi banten meneraapkan kurikulum merdeka sesuai degan kebijakan-kebijakan
pemerintah. Penelitian ini dilakukan di SMA Provinsi Banten

METODE PENELITIAN
Metode pada penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Di mana
suatu rumusan masalah dapat menuntun jalannya suatu penelitian dan dapat menelusuri
mengeksplorasi suatu kondisi social secara luas, menyeluruh, dan mendalam. Data yag
didapatkan berupa kata dalam bentuk lisan atau tulisan dari subjek penelitian.
Penelitian ini dilakukan pada beberapa sekolah di Provinsi Banten dengan partisipan
yaitu wakil kepala sekolaah bidang kurikulum atau guru. Instrumen penelitian yang digunakan
adalah berupa angket tertutup. Dimana Responden hanya bisa memilih jawaban “YA” dan
mendapat point 1 atau “TIDAK” dan mendapat poin 0 pada kolom yang telah disediakan
(Arikunto, 2010). Angket ini berisikan 5 indicator dari tiap indicator berisikan 4 pertanyaan.
Indicator yang diukur dalam penelitian ini adalah modul ajar sebagai media pembelajaran, focus
pembelajaran praktik, profil pelajar Pancasila, Pembelajaran flexible, memfokuskan materi
essensial.
Angket yang sudah diisi oleh responden kemudian akan diolah data nya menggunakan
skala guttman. Dengan rumus sebagai berikut:

2
Gagasan Pendidikan Indonesia, Vol.1, No.1, 2023, pp. 1-
p-ISSN 2721-9240, e-ISSN 2722-0982

Lalu, dilihat kategori kevalidan instrument melalui table berikut


Tabel 1. Kriteria Lembar Observasi

Nilai reliabilitas Kategori

100 - 81 Sangat Tinggi

80 – 61 Tinggi

60 – 41 Cukup

40 – 21 Rendah

0 0 20 Sangat rendah

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penerapan Kurikulum Merdeka pada sekolah SMA dan SMK di Provinsi Banten
diperoleh berdasarkan hasil angket yang sudah diberikan kepada pihak sekolah terkait dengan
beberapa pernyataan-pernyataan sesuai dengan indikator yang sudah ditentukan. Indikator
tersebut terdiri dari Modul ajar sebagai media pembelajaran, Fokus pembelajaran praktik yang
sesuai dengan kebutuhan lingkungan hasil kolaborasi beberpa mata pelajaran, Profil pelajar
pancasila, Pembelajaran fleksibel, dan Memfokuskan materi esensial.
a. Modul ajar sebagai media pembelajaran
Dari hasil pengisian angket didapatkan data bahwa pada indikator penggunaan
modul ajar sebagai media pembelajaran sudah diterapkan oleh kedua pihak sekolah yang
terkait dengan dibuktikan jawaban responden 1 dan 2 menjawab “Ya” pada hasil angket.
Seperti yang diketahui bahwa dalam kurikulm merdeka ini, modul ajar digunakan
sebagai perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran, membantu
mengarahkan proses pembelajaran mencapai Capaian Pembelajaran (CP) dan format yang
lebih lengkap dibandingkan dengan RPP dan bearagam karena dirancang agar sesuai
dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Didalam modul ajar ini juga dilengkapi dengan
kolom evaluasi untuk tenaga pendidik dan peserta didik agar mengetahui ketercapaian
pembelajaran yang sudah dilaksanakan.

3
Gagasan Pendidikan Indonesia, Vol.1, No.1, 2023, pp. 1-
p-ISSN 2721-9240, e-ISSN 2722-0982
Perangkat ajar pada kurikulum merdeka memiliki sistematika penulisannya yang
berdasar pada Panduan Pembelajaran dan Asesmen dengan komponen dalam perangkat ajar
ditentukan oleh tenaga pendidik berdasarkan kebutuhannya. Seperti yang sudah diketahui
bahwa kurikulm merdeka ini merupakan kurikulm dengan pembelajaran intrakurikuler yang
beragam dan konten akan lebih optimal. Hal ini bertujuan agar peserta didik memiliki waktu
yang cukup untuk mendalami konsep dan penguatan kompetensi. Dalam hal ini, guru akan
lebih leluasa dalam memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat
disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Adapun beberapa perangkat ajar yang digunakan pada kurikulum merdeka antara
lain:
1. Buku teks pelajaran
Buku teks pelajaran merupakan jenis perangkat ajar dalam bentuk buku
pelajaran pada bidang mata pelajaran tertentu. Buku teks pelajaran ini biasanya
dijadikan sebagai salah satu buku pegangan oleh guru dalam memberikan materi kepada
peserta didik. Buku teks pelajaran ini terdiri dari buku teks utama dan buku teks
pendamping.
2. Modul ajar
Modul ajar merupakan perangkat pembelajaran kurikulum merdeka yang
digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran dalam Upaya mencapai profil
pelajar Pancasila dan capaian pembelajaran (C). mModul ajar ini dibuat lebih rinci
dibandingkan dengan RPP dari alur tujuan pembelajaran
3. Modul projek Pengetahuan profil pencasila atau LKPD
Modul projek merupakan perangkat ajar yang dikembangkan untuk memandu
siswa dalam melaksanakan proyek penguatan profil pelajar Pancasila. Modul projek ini
menggambarkan perancangan pembelajaran dengan konsep pembelajaran berbasik
projek.
4. Video pembalajaran
Video pembelajaran diberikan pada siswa sebagai salah satu bahan referensi
dalam pembelajaran agar memudahkan siswa dalam memahami konsep materi
b. Fokus pembelajaran praktik
Dari hasil pengisian angket didapatkan data bahwa pada indikator Fokus
pembelajaran praktik yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan hasil kolaborasi beberapa
mata pelajaran sudah diterapkan oleh kedua pihak sekolah yang terkait dengan dibuktikan
jawaban responden 1 dan 2 menjawab “Ya” pada hasil angket.

4
Gagasan Pendidikan Indonesia, Vol.1, No.1, 2023, pp. 1-
p-ISSN 2721-9240, e-ISSN 2722-0982
Fokus pembelajaran materi dan praktik dibedakan, dengan praktik yang dilakukan
sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh lingkungan sekitar. Pembelajaran praktik ini
diajarkan oleh sekolah dengan berkolaborasi antar mata pelajaran untuk melatih skill siswa
seperti dapat berpikir kritis, kreatif, bertanggung jawab dalam tim dan mampu memecahkan
masalah.
Sesuai dengan prinsip dari pembelajaran pada kurikulum merdeka salah satunya
yaitu Konsep pembelajarn praktik ini merupakan pembelajaran yang relevan dimana proses
pembelajaran yang mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik
secara holistic dan berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
c. Profil pelajar Pancasila (PPP)
Dari hasil pengisian angket didapatkan data bahwa pada indikator Profil pelajar
pancasila sudah diterapkan oleh kedua pihak sekolah yang terkait dengan dibuktikan
jawaban responden 1 dan 2 menjawab “Ya” pada hasil angket.
Penerapan profil pelajar Pancasila ini sudah terlaksana dengan baik dilihat dari data
yang didapatkan melalui hasil angket. Keterlaksanaan penerapan profil pelajar Pancasila ini
salah satunya dibuktikan dengan program PPP ini membantu tenaga pendidik dalam
membentuk karakter peserta didik dengan menerapkan nilai-nilai dalam Pancasila, sesuai
dengan fungsi dari profil pelajar Pancasila itu sendiri yaitu mewujudkan pedoman
pembelajaran di kurikulum merdeka. Pada kurikulum merdeka ini juga mengintegrasikan
pembelajaran nilai-nilai Pancasila dalam pembentukan kesadaran dan komitmen siswa
terhadap nilai-nilai Pancasila. Dimana profil pelajar Pancasila ini juga sudah diatur oleh
guru sepenuhnya sebagai strategi pembelajaran yang digunakan.
Sesuai dengan pengertian profil pelajar Pancasila itu sendiri yaitu serangkaian
kegiatan karakter yang menguatkan pemahan siswa dalam menghadapi kompetisi secara
global namun masih tetap disesuaikan dengan nilai-nilai Pancasila.
Profil pelajar Pancasila menurut peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kemendikbud Tahun 2020-2024 yang
mengartikan bahwa pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagi
belajar sepanjang hayat yang memiliki komtensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila.
Profil pelajar Pancasila memiliki beberapa fugsi yang harus diketahui oleh gurm
merdekmewujudkan pedoman pembelajaran di kurikulm merdek, antara lain :
1. Menerjemahkan tujuan dan visi Pendidikan ked alam format yang meudah untuk
dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan Pendidik
2. Menjadi titik pusat bagi pendidik dan pelajar indonesia
5
Gagasan Pendidikan Indonesia, Vol.1, No.1, 2023, pp. 1-
p-ISSN 2721-9240, e-ISSN 2722-0982
3. Tujuan akhir segala pembelajaran, program, dan kegiatan di satuan Pendidikan.
Dapat dijabrakan bahwa fungsi profil pelajar Pancasila adalah menjadi pedoman yang akan
menuntuk pendidik untuk menjabarkan tujuan Pendidikan nasional melalui modul
pembelajaran yang lebih efektif dan berkesinambungan. Terdapat 6 elemen profil pelajar
Pancasila yaitu anatara lain :
a. Beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dan berakhlak mulia
b. Berkebinekaan global
c. Mandiri
d. Gotong royong
e. Bernalar krits
f. Kreatif

d. Pembelajaran yang fleksibel


Dari hasil pengisian angket didapatkan data bahwa pada indikator Pembelajaran
yang fleksibel sudah diterapkan dan terlaksan dengan baik oleh kedua pihak sekolah yang
terkait dengan dibuktikan jawaban responden 1 dan 2 menjawab “Ya” pada hasil angket.
Dari hasil data yang diperoleh dapat disimpulakn bahwa indikator ini sudah
terlaksana dengan baik yang ditandai dengan proses pembelajaran yang memudahkan
peserta didiknya dalam memahami materi yang sudah disampaikan oleh guru, dapat
dilakukan dimana saja untuk menuntut peserta didik untuk lebih aktif dan kreatif dalam
memahami materi, ketercapain CP dalam proses pembelajaran, dan membantu dalam
memantau, memastikan, dan mengevaluasi efektifitas pembelajaran dengan standar
akademik yang tetap tetap terpenuhi.
Seperti pada salah satu prinsip pembelaaran pada kurikulm merdeka yaitu
kurikulum merdeka memberikan fleksibilatas bagi setiap sekolah untuk merancang
kurikulum operasionalnya sendiri dan bagi tenaga Pendidikan untuk menyesuaikan
pembelajarannya yang sesuai dengan tingkat kemampuan pada peserta didik di setiap
sekolah masing-masing.
e. Pemfokusan materi esensial
Dari hasil pengisian angket didapatkan data bahwa pada indikator Profil pelajar
pancasila sudah diterapkan oleh kedua pihak sekolah yang terkait dengan dibuktikan
jawaban responden 1 dan 2 menjawab “Ya” pada hasil angket. Namun pada pernyataan ke-
17, SMA di Provinsi Banten menjawab “Tidak” pada pernyataan “Kurikulum merdeka hanya
memfokuskan pada materi esensial untuk mengefisienkan waktu, mengingat terdapat
pembelajaran parktik”
6
Gagasan Pendidikan Indonesia, Vol.1, No.1, 2023, pp. 1-
p-ISSN 2721-9240, e-ISSN 2722-0982
Hasil yang diperolah dari penyebaran angket ini mengenai indikator pemfokusan
materi esnsial didapatkan hasil yaitu keterlaksanaan penerapan kurikum merdeka pada
pemfokusan materi esnsial untuk mengefisienkan waktu, materi yang dijadikan materi
esensial dipilih berdasarkan materi yang paling banyak menjawab problem dalam
kehidupan sehari-hari, adanya penerapan pembelajaran praktik (pembuatan proyek) untuk
lebih mendalami materi esensial, dan dilakukannya evaluasi untuk memastikan bahwa
peserta didik telah mencapai pemahaman materi esensial yang sudah diberikan.
Pemfokusan materi esensial ini berfungsi agar peserta didik lebih leluasa dalam
meperdalam materi pembelajaran yang diberikan. Sehingga tenaga pendidik tidak lagi
terbebani akan banyaknya materi sehingga bisa melakukan asesmen awal dan
menyesuaikan kesepatan mengajarnya sesuai dengan kemampuan peserta didik.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil survey dinyatakan bahwa dari kedua sekolah yaitu SMA Provinsi
Banten sudah tepat dan sesuai dengan kebijakan-kebijakan pemerintah saat
mengimplementasikan kurikulum merdeka, hal tersebut dilihat dari penerapan beberapa
indicator yang menjadi kebijakan utama atau ciri utama dalam mengimplementasikan kurikum
merdeka.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Astuti, T., Saputra, D., & Soleh, M. (2022). Social Learning Dalam Pembelajaran Pada Era
New Normal. Bina Gogik: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9(1), 108–
115.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2023. Kurikulum Merdeka. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2023. Profil Pelajar Pancasila. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Indonesia. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor
4301. Sekretariat Negara. Jakarta.
Purba, N dkk. (2021). “REVOLUSI INDUSTRI 4.0 : PERAN TEKNOLOGI DALAM
EKSISTENSI PENGUASAAN BISNIS DAN IMPLEMENTASINYA”. Jurnal
Perilaku Dan Strategi Bisnis 9, no. 2 (2021): 91 – 98

7
Gagasan Pendidikan Indonesia, Vol.1, No.1, 2023, pp. 1-
p-ISSN 2721-9240, e-ISSN 2722-0982
Riduwan. 2013. Dasar-dasar Statistik. Bandung: Alfabeta.
Setiawan, Guntur. (2004). Implementasi Dalam Birokrasi Pembangunan. Bandung:Remaja
Rosdakarya Offset
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cetakan ke-26. Penerbit
Alfabeta. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai