Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS MATERI SINTAKSIS DARI BUKU DAN SILABUS MA

KELAS 10-12

Deva Az-Zahra Aditiya1, Najah Jelita2


Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Jl. Ir H. Juanda No. 95, Cemp. Putih, Kec. Ciputat Tim., Kota Tangerang Selatan, Banten 15412
Email : devaazzahra.aditiya21@mhs.uinjkt.ac.id, nata.enje21@mhs.uinjkt.ac.id

Abstrak
Penelitian ini berjudul analisis materi sintaksis dari buku
dan silabus MA kelas 10-12. Penelitian ini dilatar belakangi
oleh pembelajaran materi sintaksis pada kelas 10 sampai 12
MA. Hal ini sangat mempengaruhi teknik pengumpulan
data dan analisis yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini
terdiri dari beberapa bentuk, disesuaikan dengan rancangan
buku, artikel silabus yang menjadi sumber media analisis.
Analisis ini juga dilakukan dengan metode kualitatif.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
analisis dokumen dengan cara membaca dan mencatat.
Instrumen pada penelitian ini adalah penelitian
berkelompok yaitu sebagai instrrumen kunci dengan
bantuan instrumen pendukung yaitu buku dn artikel jurnal
yang menjadi sumber rujukan. Hasil penelitian analisis
materi sintaksis dari buku dan silabus MA kelas 10-12,
yaitu kebahasaan pada kalimat, konjungsi, promina, dll
dalam teks biografi, klasifikasi klausa pada buku dan silabus
MA kelas 10 sampai 12.

Kata Kunci : sintaksis, materi, buku, silabus

Abstract
This research is entitled analysis of syntactic material from
books and syllabus of MA grades 10-12. This research is
motivated by learning syntax material in grades 10 to 12 of
MA. This greatly affects the technique of data collection
and analysis to be carried out. In this study, it consists of
several forms, adapted to the design of the book, syllabus
articles which are the source of media analysis. This
analysis was also carried out using qualitative methods. The
data collection technique in this study was document
analysis by reading and taking notes. The instrument in this
study was group research, namely as a key instrument with
the help of supporting instruments, namely books and
journal articles which were sources of reference. The results
of the analysis of the syntactic material from books and
syllabus for MA grades 10-12, namely language in
sentences, conjunctions, pronouns, etc. in biographical texts,
classification of clauses in books and syllabus for MA
grades 10 to 12.

Keywords: syntax, materials, books, syllabus

PENDAHULUAN Selain itu beberapa ahli berpendapat


Dalam suatu bangsa, Pendidikan tentang pengertian pendidikan seperti yang di
sangat penting dan diperlukan untuk ungkapkan oleh Lengeveld bahwa pendidikan
mendukung suatu perkembangan serta adalah usaha mempengaruhi, melindungi
pertumbuhan seorang individu dan bangsa itu serta memberikan bantuan yang tertuju
sendiri. Pendidikan memiliki peran yang kuat kepada kedewasaan anak didiknya atau
untuk keberlangsungan hidup dan nilai suatu dengan kata lain membantu anak didik agar
bangsa. Pengertian pendidikan tertuang dalam cukup mampu dalam melaksanakan tugas
Undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun hidupnya sendiri tanpa bantuan orang lain.
2003 yaitu pendidikan adalah usaha sadar Dalam pengertian tersebut bimbingan dan
dan terencana untuk mewujudkan suasana pengaruh serta perlindungan
belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan akhlak mulia serta keterampilan
yang diperlukan dirinya masyarakat, bangsa
dan negara.
diberikan harus mengandung nilai nilai luhur sebagai pendidik belum merasa merdeka
sesuai dengan hakekat dan martabat dalam mengajar akan mengakibatkan tidak
kemanusiaan, dengan tujuan akhir pendidikun adanya merdeka yang dirasakan oleh peserta
adalah adanya kempuan atau kemandirian didik. Sedangkan pendidik masih dibebani
hidup peserta didik. Tanpa mengarah kepada banyak tugas daripemerintah yang tidak ada
hal tersebut maka kegiatan pengaruh dan hubungannya dengan perkem-bangan peserta
bimbingan yang diberikan tersebut bukanlah didik seperti tugas-tugas administratif, dan
kegiatan pendidikan. Di Indonesia sendiri ketentuan-ketentuan birokrasi seperti
pendidikan formal terbagi menjadi beberapa akreditasi dan nilai yang sebenarnya sebagai
tahapan mulai dari sekolah dasar (SD), cara bukan tujuan dari pendidikan. Dengan
sekolah menengah pertama (SMP) dan kondisi ini peserta didik tidak dapat
sekolah menengah atas (SMA). Sekolah berkembang secara optimal dalam
menengah atas adalah sekolah akhir lanjutan pembelajaran yang disebabkan semuanya
setelah sekolah menengah pertama sebelum bergantung pada nilai. Sedangkan Merdeka
menuju ke dalam perguruan tinggi. Belajar tidak hanya dilakukan di dalam
Kurikulum yang berlaku saat ini di ruangan kelas,melainkan dimanapun dan
Indonesia adalah kurikulum merdeka belajar. kapanpun sepanjang peserta didik
Kurikulum ini terfokus kepada beberapa menemukan hal-hal yang baru sesuai dengan
peningkatan indikator, diantaranya yaitu: minat bakat dan kemampuan dalam belajar.
pertama, numerasi yang dimaksudkan untuk Kemampuan belajar dari peserta didik
mampu meningkatkan kemampuan memiliki tingkat kecerdasan yang berbeda-
penguasaan terkait dengan angka-angka. beda dalam menerima ilmu pendidikan.
Kedua, literasi yakni terkait dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
kemampuan individu dalam hal (RPP) memiliki peran penting untuk
menganalisa bacaan serta memahami pelaksanaan pendidikan di sekolah. Melalui
bagaimana karakter dalam melakukan perencanaan pembelajaran yang baik, guru
pembelajaran terkait dengan ke-Bhinekaan lebih akan mudah melaksanakan
dan sebagainya. pembelajaran dan siswa lebih terbantu dalam
Merdeka belajar adalah program proses pembelajaran. Setiap guru pada satuan
kebijakan baru Kementerian Pendidikan dan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
Kebudayaan Republik Indone-sia yang secara lengkap dan sistematis agar
dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan pembelajaran dapat berlangsung dengan baik,
Kebu-dayaan Republik Indonesia Nadiem sesuai dengan standar proses, guru harus
Makarim. Merdeka Belajar sendiri dapat melaksanakan pembelajaran dengan
diartikan sebagai kemerdekaan berpikir. interaktif, inspiratif, menyenangkan,
Esensi utama dari kemerdekaan berpikir menantang, memotivasi siswa untuk
berasal dari pendidik atau guru. Apabila berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi kreativitas dan kemandirian mengkaji wacana, kalimat, klausa, dan frasa
sesuai dengan bakat, minat, dan (Sitaresmi, 2005) Dalam pembelajaran bahasa
perkembangan fisik serta psikologis peserta Indonesia di MA juga diajarkan mengenai
didik. kalimat sehingga hal ini menunjukkan bahwa
Banyak kita jumpai berbagai macam kajian ilmu sintaksis diterapkan dalam
ilmu yang dituangkan dalam bentuk kertas pembelajaran Bahasa Indonesia di MA.
lalu disusun menjadi sebuah buku, bahkan Berdasarkan beberapa uraian tersebut
buku menjadi alat utama dalam berbagai penulis tertarik untuk menganalisis materi
bidang khususnya dalam pendidikan. Buku sintaksis pada buku dan artikel silabus
merupakan lembaran yang berisikan Bahasa Indonesia pada jenjang Madrasah
informasi dan ilmu, baik berupa tulisan, Aliyah (MA). Adapun tujuan penelitian ini
gambar, hingga bermacam tempelan. untuk melakukan analisis mengenai
Bahasa Indonesia merupakan pengertian, jenis dan aspek kebahasaan
pembelajaran wajib untuk seluruh siswa di berkaitan dengan materi sintaksis serta
Indonesia. Materi yang termuat didalamnya menguraikan lebih lanjut tentang materi
salah satunya berkenaan dengan linguistik bahasa Indonesia yang berkaitan dengan
yaitu ilmu tentang kebahasaan. Berdasarkan rumpun ilmu sintaksis khususnya tingkat
pandangan linguistik, para peneliti bahasa Madrasah Aliyah (MA).
atau linguistik berpendapat bahwa bahasa
dapat dianalisis menggunakan kajian METODE PENELITIAN
linguistik karena bahasa merupakan objek Metode yang digunakan dalam
kajian linguistik. Hal itu dikarenakan bahasa penelitian ini adalah metode kualitatif. Sala
sebagai objek linguistik yang dapat ditelaah satu pertimbangan dalam memilih masalah
dengan menggunakan tiga subdisiplin ilmu penelitian adalah ketersediaan sumber data.
linguistik yang saling berkaitan antara satu Yang dimaksud sumber data dalam penelitian
dengan yang lain, yaitu sintaksis, semantik, adalaj subyek dari mana data dapat diperoleh.
dan pragmatik (Pateda, 1991). Sintaksis Adapun sumber data dalam penelitian ini
adalah subdisiplin yang akan dibahas secara adalah teknik pengumpulan data berupa
khusus pada penelitian ini dalam ranah dokumentasi untuk mencari dan mendapatkan
Madrasah Aliyah (MA). data mengenai hal-hal yang tertulis.
Satuan terbesar dalam sintaksis
adalah wacana sedangkan satuan terkecil HASIL DAN PEMBAHASAN
dalam sintaksis adalah frasa. Ilmu sintaksis Pada penelitian ini penulis
membahas satuan gramatis terbesar, yaitu menemukan pembahasan materi sintaksis
wacana dan satuan terkecil, yaitu frasa. Pada pada buku dan silabus yang ada dikelas 10-12
dasarnya ilmu sintaksis itu mengkaji satuan
gramatis terbesar hingga terkecil yang
MA. Adapun manteri sintaksis yang Menurut Kosasih dalam (2011:64)
ditemukan sebagai berikut : kalimat langsung merupakan jenis
Materi Sintaksis Kelas 10 MA kalimat yang secara cermat menirukan
1. Kebahasaan apa yang diucapkan orang. Kalimat
Kalimat nominal dan kalimat verbal langsung memiliki keragaman pada
(aktif dan aktif intrasintif).1 kalimat berita yang mengungkapkan
peristiwa atau kejadian dari sumber lain
Kalimat Nomina adalah kalimat yang yang urutannya diubah oleh pembicara
bisa diubah ke kalimat negtaif. Sedangkan lain.3
kalimat verba adalah kalimat yang
menggunakan kata kerja.2 3. Teks Biografi
Pronominsl, pengacu dan yang diacu,
dan konjungsi.

2. Kalimat langsung, penggunaan kata


kerja, kalimat seru, kalimat retoris,
kata kerja seru, kalimat perintah,
kalimat seru. Pronomina merupakan kategori yang
Terdapat di teks anekdot berfungsi untuk menggantikan nomina.
Menurut Sailan dkk. (1995:86) jika
dilihat dari maknanya, pronomina adalah
kata yang dipakai untuk mengacu ke
nomina lain. Pronomina dapat dikatakan
sebagai kata ganti. Dikatakan sebagai
kata ganti karena pronomina itu sendiri
yang berfungsi menggantikan nimina
yang menjadi antesedennya.4
Konjungsi merupakan kajian bahasa
yang mudah dipahami, konjungsi terdapat
bagian-bagianya yaitu, koordinatif,
subordinatif, korelasi, dan antar kalimat,
konjungsi selalu ada pada tulisan-tulisan,
baik dalam karya tulis ataupun pelajaran,
baik dimedia koran maupun media
digital.5
4. Silabus kelas 10 MA
Pada uraian dan gambar diatas dapat
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
diilihat materi yang terkait dengan sintaksis
Wajib
pada buku paket Bahasa Indonesia MA
Kelas : X (sepuluh)
terdapat kebahasaan yang dimana didalamnya
Semester : Ganjil dan Genap
membahas mengenai macam-macam kalimat,
Alokasi waktu : 2 jam
pada materi teks anekdot terdapat kalimat
pelajaran/minggu
langsung, dan pada materi teks biografi
terdapat pronominal dan konjungsi.
Kebahasaan :
Silabus adalah sebuah modul yang
Kalimat nominal dan kalimat verbal
berbentuk cara kerja pada setiap sekolah,
(aktif transitif dan aktif intransitif)
pada silabus yang telah dipaparkan diatas
terdapat materi yang berkaitan dengan
Kata dan frasa idiomatis.6
sintaksis yaitu kalimat nominal dan kalimat
verbal, frasa dan idiomatis, prominal dan
konjungsi.

Materi Sintaksis Kelas 11 MA

Materi Sintaksi Kelas 12 MA


Pembahasan pada materi kelas 12 ini
menggunakan silabus kelas 12 MA sebagai
bahan penelitian.8

Frasa Idiomatik merupakan


suatu kelompok kata yang maknanya
adalah idiom atau ungkapan yang
memiliki makna konotatif.7

Kebahasaan biografi :
Pronominal dan yang diacu, dan
konjungsi
turunan yang dapat berbentuk kalimat tunggal
atau bisa juga berbentuk kalimat majemuk.
Sedangkan kalkulus predikat adalah suatu
metode bahasa formal yang dibutuhkan
komputer untuk memahami bahasa secara
alamiah.9

Menurut (Lenny, 2015) yang


dimaksud dengan verb merupakan kata yang
menyatakan perbuatan, dapat dikatakan
dengan modus perintah dan bervalensi
dengan aspek keberlangsungan yang
10
dinyatakan dengan kata ‘lagi’ (sedang).

Pada silabus ini siswa diminta untuk


menganalisis kalimat dan kata kerja, kalimat
pada sintaksis yang dibidakan berdasarkan
pola kalimat yaitu kalimat dasar dan kalkulus
predikat. Menurut (Ekowardono, 2002: 84)
kalimat dasar merupakan cikal bakal kalimat
i1
Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK, Di unduh
: Bukupaket.com, hal 92-127.

2
Ndayani, MEDIA SMART LOG UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS
KALIMAT PRESENT TENSE, Jurnal INOVASI
PENDIDIKAN, hal 199-200.

3
Nirwana Yopi, KEMAMPUAN MENGUBAH
KALIMAT LANGSUNG MENJADI TIDAK LANGSUNG
DALAM WAWANCARA, Jurnal Bahasa dan Sastra,
Volume 6, Nomor 1, Januari-Juni 2021, hal 96.

4
Asri Kamila Ramadhani, Firda Nur Rakhma, Lailil
Mufarrihah, Rumaisa Zida Fariha, Uswatun
Khasanah, Ahmad Imdadus Syarochil, Zuli Laila
Khafida, Millatuz Zakiyah, PENANDA LOKATIF
DALAM KALIMAT BAHASA Indonesia, Junal Kajian
Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Volume 2, Nomor 2, Januari 2022, ISSN 2774-
6097, hal 143.

5
Melia, ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI
BAHASA Indonesia PADA EDITORIAL SURAT
KABAR TRIBUN PONTIANAK, Jurnal Pendidikan
Bahasa, Volume 6, Nomor 2, Desember 2017, hal
283.

6
Silabus MA Kelas 10.

7
Sriana, ANALISIS TARJAMAH IDIOMATIK, Jurnal
Studi Islam dan Humaniora, Volume 2, Nomor 2,
Januari-Juni 2022, e-ISSN : 2745-4584, hal 3.

8
Silabus kelas 12 MAN 1 Cianjur, Bahasa Indonesia
(Perminatan), Bahasa dan Budaya, Kumpulan RPP
BAHASA Indonesia TAHUN PELAJARAN
2020/2021.

9
Siti Ainim Liusti, ANALISIS KALIMAT
BERDASARKAN POLA KALIMAT, Jurnal Adabiyyat,
Volume XV, Nomor 2, Desember 2016, hal 159-
162.

10
Julisah Izar, Neldi Harianto, Bella Cintya, Fariza Anggelina, Meisinta Ayu Teresia, JURNAL RAUDHAH, Volume 8,
Nomor 1, Januari-Juni 2020, ISSN : 2338-2163, hal 72.

Anda mungkin juga menyukai