Anda di halaman 1dari 1

Healthy relationship?

Menurutku itu bukan sesuatu yang tidak mungkin untuk dijalani, tetapi juga
bukan sesuatu yang mudah untuk ditepati. Saat dengar tentang “healthy relationship” atau dalam
Bahasa Indonesianya adalah “hubungan sehat”, terus terang saja yang terlintas pertama kali di
benakku adalah sesuatu yang sehat secara harafiah. Ya, itulah pikiranku dulu saat masih
menggunakan seragam putih-biru. Seiring waktu, akupun mulai mencoba memahami makna dari
kata “sehat” yang ada pada frasa “hubungan sehat”.

Di saat kita, seseorang dari kita, menjalin hubungan dengan seseorang dari mereka, itu berarti
mereka berdua bukanlah lagi seseorang yang asing satu sama lain. Hubungan sehat tidak berbicara
soal percintaan saja, hubungan lainnya seperti sesama keluarga, teman ataupun rekan bisnis juga
perlu dijalani dengan sehat. Karakteristik utama hubungan sehat menurutku adalah kejujuran. Siapa
sih yang mau dibohongin? Sehalus apapun alasannya, meskipun terlihat seakan-akan menyenangkan
hati kita, tetapi kalau ternyata itu semua bohong, sama saja dong. Justru rasa sakitnya akan lebih
parah daripada saat sudah tahu di awal-awal. Melihat tak jarang hubungan retak akibat salah satu
partnernya tidak jujur, bisa disimpulkan bahwa kejujuran adalah fondasi, kunci dari langgengnya
suatu hubungan.

Sikap jujur mampu menanamkan kepercayaan. Bersosialisasi dengan siapapun membutuhkan rasa
percaya. Di saat bertemu seseorang baru dan kita mengajaknya ngobrol, tanpa sadar kita percaya,
kita menganggapnya sebagai seseorang yang baik dan mungkin cocok untuk diajak berteman. Jika
kita terlebih dahulu mengetahui bahwa ia adalah seorang perampok, penipu, terkenal jahat dan
kejam, apakah masih kita mengajaknya ngobrol atau menyapanya dengan hangat? Kepercayaan
timbul dari perbuatan. Dalam hubungan sangat diperlukan rasa saling percaya. Caranya gimana
supaya bisa saling percaya? Jadilah pribadi yang jujur dan bijak. Kalau kita jujur, kita pasti dipercaya.
Kalau kita dipercaya, itu tandanya kita jujur. Sekali saja kita bersikap tidak jujur, segala kejujuran kita
yang kemarin-kemarin bisa lenyap dalam sekejap di pandangan mereka. Orang akan mulai untuk
menimbang-nimbang perkataan kita, tidak akan langsung percaya lagi seperti dulu. Hal ini berlaku
pula dengan partner kita. Kalau ia jujur, kita percaya sama dia. Kalau sering bohong, kita tidak mudah
memercayainya lagi. Eits, tetapi beda ya jika kita sudah tahu dia tidak jujur, tetapi masih saja kita
percaya terus tanpa berpikir, ini namanya aneh. Itulah mengapa kita juga harus bijak, jangan
dibutakan oleh apapun itu.

Berada dalam suatu hubungan, kita tidak bisa egois. Kita harus saling memahami apa yang dialami
dan dibutuhkan oleh partner kita. Supaya partner kita mengetahui juga tentang kita, dibutuhkan
keterbukaan. Selain itu, keterbukaan. Bisa dibilang keterbukaan dan kejujuran ini berjalan
beriringan.

Anda mungkin juga menyukai