Anda di halaman 1dari 82

Pemeriksaan Tanda Vital (Vital Sign)

Develop by : Ns. Lisa maryati, S.Kep


Tanda-Tanda Vital
Tanda-tanda ‘vital’, adalah petunjuk penting ‘kondisi
kerja’ beberapa bagian tubuh, yang dituangkan
dalam bentuk ‘angka’. Berapa angka yang normal
sebenarnya sangat bervariasi dari waktu ke waktu,
dari jam ke jam, dan dari hari ke hari.

Berhub dg fungsi jantung


Harus dilihat secara total
Memonitor fungsi2 tbh
Merupakan gbran perub fs.tbh
TERMASUK:

1. SUHU TUBUH Status fisiologis fungsi


2. NADI tubuh seseorang
3. PERNAFASAN dapat direfleksikan
4. TEKANAN DARAH oleh indikator
5. (NYERI : sering TTV perubahan
disebut tanda-tanda
vital yang ke-5)
TTV indikasikan
perub. kesehatan
Pengukuran TTV
• Sesuai permintaan, untuk melengkapidata dasar
pengkajian
• Sesuai permintaan dokter
• Sekali sehari  klien stabil
• Setiap 4 jam  1 /> TTV abnormal
• Setiap 5 – 15mnt  klien tidak stabil atau resiko
perubahan fisiologi secara cepat post op
• Ketika kondisi klien tampakberubah
• Setiap menit atau lebih sering, bila ada
perubahan signifikan dari hasil pengukuran
sebelumnya
• Ketika klien merasa tidak seperti biasa
• Sebelum,selama dan setelah transfusi
• Sebelum pemberian obat  efek perubahan
TTV
Definisi Suhu tubuh

• Keseimbangan antara
panas yang
dihasilkan oleh tubuh
dan hilangnya panas
tubuh ke lingkungan
SUHU TUBUH

 SUHU TUBUH MENUNJUKKAN


KEHANGATANTUBUH MANUSIA
 Panas tubuh Diproduksi : exercise
dan metabolisme
Hilang : melalui kulit, makanan
paru, dan produk
sisa melalui proses
radiasi,
konduksi,konveksi,
evaporasi
• Suhu tubuh mencerminkan keseimbangan
antara produksi panas dan kehilangan panas,
dan diukur dalam unit panas yang disebut
derajat.
• Ada 2 macam suhu tubuh:
1. Suhu inti  jaringan dalam tubuh: rongga
abdomen dan rongga pelvic  Relatif konstan
2. Suhu permukaan  suhu kulit, SC, dan lemak SC
 naik dan turun merespon thd lingkungan
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRODUKSI PANAS
1. BMR : jumlah energi yang digunakan ubuh
untuk melakukan aktivitas utama seperti
bernafas
2. AKTIVITAS OTOT: termasuk menggigil,
meningkatkan metabolisme rate
3. TYROXINE OUTPUT: meningkatnya output
tyroxine akan meningkatkan metabolisme sel
seluruh tubuh
4. Stimulasi/respon Epineprin, norephinephrine,
simpatis. Hormon ini dengan seketika
meningkatkan metbolisme sel dibeberapa
jaringan tubuh
5. Fever, meningkatkan jumlah metabolisme
tubuh
MEKANISME KEHILANGAN PANAS
Radiasi pemindahan panas dari
permukaan objek tertentu ke permukaan
objek yang lain tanpa adanya kontak antara
kedua objek, yang paling sering adalah dengan
sinar inframerah (penyebaran panas dengan
gel elektromagnetik)
Konduksi perpindahan panas ke objek lain
melalui kontak langsung (kompres )
Evaporasi (penguapan) perubahan dari
cairan menjadi uap. Seperti cairan tubuh
dalam bentuk keringat menguap dari kulit
Konveksi penyebaran panas oleh karena
pergerakan udara dengan kepadatan yang
tidak sama. orang yang menggunakan kipas
angin
Mekanisme perpindahan panas
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUHU
TUBUH
Circadian Rhythms perubahan fisiologis,
seperti perubahan suhu dan TTV yang lain
secara fluktuatif : pagi hari lebih rendah
dibandingkan sore hari, suhu tubuh
berfluktuasi 0,28o – 1,1oC selama periode
24jam
Usia  suhu tuuh bayi dan anak-anak berubah
lebih cepat dalam merespon perubahan panas
dan dingin
Hormonal  perempuan cenderung lebih
fluktuatif dibandingkan dengan laki-laki,
karena perubahan hormon
Stress  respon tubuh terhadap stress fisik dan
emosi akan meningkatkan produksi epineprin
dan nor epineprin sehingga mengakibatkan
peningkatan metabolisme rate
peningkatan suhu tubuh
SUHU TUBUH NORMAL
• Suhu Permukaan : 36,8o – 37,4o C (96,6o – 99,3o F)
• Suhu inti : 36,4o – 38o C (97,5o – 100,4o F)

Suhu diukur dengan termometer.


Termometer yang paling dikenal Celsius (C),
Reaumur (rankine) (R), Fahrenheit (F),
Kelvin (K), dengan perbandingan antara
satu dan lainnya mengikuti:
C:R:(F-32) = 5:4:9
Contoh: oC=5/9(F-32) dan F=9/4R+32
PENGATURAN SUHU
Suhu manusia dikendalikan
oleh HIPOTHALAMUS

Anterior  Posterior  produksi


hilangnya panas dan menyimpan panas

1. Menyesuaikan dengan
Vasodilatasi dan sirkulasi darah
bengkak 2. Piloerectile (mengatur
konstriksi atau dilatasi pori-
pori kulit)
3. Respon menggigil
Hipotalamus meningatkan produksi panas denngan
cara meningkatkan metabolisme melalui sekresi
hormon thyroid, yaitu epinephrin dan
norepinephrin medulla adrenalis

Dalam keadaan normal, hipotalamus menjaga suhu


inti “set point”(suhu tubuh optimal) sebesar 1˚C
oleh perubahan suhu permukaan tubuh dan
darah

Suhu > 41°C, dan < 34°C


indikasi kerusakan di
pusat pengaturan
hipotalamus
Pengaturan Suhu Tubuh oleh
HIPOTALAMUS
PENGUKURAN SUHU
1. ORAL
Termometer diletakkan di
dibawah lidah
sublingual artery
- biasanya hasil
pengukuran 0,5 – 0,8 °C
dibawah suhu inti
KONTRA INDIKASI
PENGUKURAN SUHU DI ORAL:

1. Klien tidak kooperatif


2. Bayi atau toodler
3. Tidak sadar
4. Dalam keadaan menggigil
5. orang yang biasa bernafas dengan mulut
6. Pembedahan pada mulut
7. Pasien tidak bisa menutup mulut
Untuk menjamin keakuratan hasil
pengukuran perlu dikaji:
Pengukuran dilakukan 30 menit setelah klien :
1. Mengunyah permen/permen karet
2. Merokok
3. Makan dan minum panas atau dingin
2. Rektal
• Berbeda 0,1°C dengan
suhu inti

Kontraindikasi
• Diare
• Pembedahan rektal
• Clotting disorders
• Hemorrhoids
3. Aksila
Hasil pengukuran 0,6°C lebih rendah dibandingkan
suhu oral
Paling sering dilakukan mudah, nyaman

Contraindication of axillary temperature


• Pasien kurus
• Inflamasi Lokal daerah aksila
• Tidak sadar, shock
• Konstriksi pembuluh darah perifer
Ekuivalen Pengukuran suhu
TEMPAT CELCIUS
PENGUKURAN
Oral 37°
Rektal (setara) 37,5°
Aksila (setara) 36,4 °
4. Telinga (Aural)
• Riset menunjukkan suhu ditelinga pada
membran timpani paling mendekati suhu inti
tubuh
• Kesimpulan ini didasarkan pada 2 fakta
anatomi:
1. Membran tympani hanya berjarak 3,8 cm dari
hipotalamus
2. Darah pada arteri karotis internadan eksterna,
adalah pembuluh darah yang menyuplai
hipotalamus dan membran tympani
Tympanic Thermometer
PENINGKATAN SUHU TUBUH
1. Pyrexia : istilah yang digunakan untuk
menggambarkan suhu tubuhlebih tinggi dari set
point normal
2. Fever (demam) : suhu tubuh > 37,4°C, tanda dan
gejala:
- Kulit kemerahan
- Gelisah,
- irratibilitas (lekas marah)
- Tidak nafsu makan
- Pandangan menurun dan sensitif terhadap cahaya
– Banyak Keringat
– Sakit kepala
– Nadi dan RR meningkat
– Disorientasi dan bingung (jika suhu terlalu tinggi)
– Kejang pada infantdan anak-anak

3. Hiperthermi : suhu tubuh > 40,6°C


sangat beriko terjadi kerusakan otak bahkan
kematian  kerusakan pusat pernafasan
TAHAPAN DEMAM (FEVER)
1. Prodromal phase : gejala tidakspesifik
sebelumpeningkatan suhu
2. Onset or invasion phase (fase serangan)
peningkatan suhu tubuh, menggigil
3. Stationary phase : demam menetap
4. Resolution phase : suhu kembali normal
Intervensi Keperawatan klien dengan
fever:
• Monitor tanda-tanda vital
• Kaji warna kulit dan temperatur
• Monitor sel darah putih, HCT, dan hasil laboratorium
lain yang mengindikasikan infeksi dan dehidrasi
• Gunakan pakaian yang tipis pada klien merasa
kepanasan, dan gunakan baju hangat pada klien
kedinginan
• Ukur intake dan output
• Berikan nutrisi dan cairan yang adequat
• Kurangi aktivitas fisik untuk menurunkan produksi
panas.
• Kolaborasi pemberian antipyretic
• Lakukan oral hygiene untuk menjaga
kelembaban mukosa mulut.
• Berikan kompres hangat untuk meningkatkan
kehilangan panas dengan konduksi.
• Berikan baju dan linen kering.
Hypothermia; adalah suhu inti tubuh dibawah
batas normal. Mekanisme fisiologis
hypothermia adalah:
• Kehilangan panas yang berlebihan
• Inadequate produksi panas untuk
mengimbangai kehilangan panas
• Lemahnya hypothalamic thermoregulation
Tanda-tanda klinis hypothermia:
1. penurunan suhu tubuh, nadi, dan respirasi
rate
2. Menggigil
3. Perasaan dingin dan kedinginan
4. Pucat, kulit dingin
5. Hypotensi
6. Penurunan output urin
7. Penurunan koordinasi otot
8. Disorientasi
9. Penurunan kesadaran sampai koma
10.Frostbite (nose, fingers, toes)
Intervensi Keperawatan pada klien
Hypothermia
1. Ciptakan lingkngan yang hangat
2. Berikan pakaian yang kering
3. Kenakan baju hangat
4. Jaga ekstremitas tubuh tertutup
5. Cover the client's scalp with a cap
6. Supply warm oral or intravenous fluids
7. Apply warming pads
DIAGNOSA KEPERAWATAN BERHUBUNGAN DENGAN
SUHU TUBUH

1. Resiko Trauma
2. Hyperthermia
3. Hypothermia
4. Resiko ketidakseimbangan suhu tubuh
5. Ineffektif termoregulasi
PROSEDUR PEMERIKSAAN SUHU
1. Pastikan frekuensi dan cara pemeriksaan suhu
sesuai dengan permintaan dokter atau rencana
keperawatan (nursing care plan)
2. Identifikasi pasien
3. Jelaskan prosedur pemeriksaan kepada pasien
4. Pastikan termometer dalam keadaan siap pakai
5. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila ada
indikasi
6. Pilih letak pemasangan termometer
7. Ikuti tahap-tahap pengukuran sesuai
pedoman secara berurutan menyesuaikan
dengan jenis termometer
8. Cuci tangan
9. catat hasil pengukuran
NADI
• aliran darah yang menonojol dan dapat diraba
di berbagai tempat pada tubuh,nadi
merupakkan indikator status sirkulasi.Supaya
sel berfungsi secara normal harus ada aliran
darah yang kontnu dan dengan volume sesuai
yang didistribusika darah ke sel-sel yang
membutuhkan nutrien.
Fisiologi
• Aliran darah mengaliri tubuh, Impuls elektris dari
nodus sinoatrial(SA)ke nodus atrioventrikel(AV)
menuju otot jantung untuk menstimulasi kontraksi
jantung.setiap kontraksi ventrikel,darah yang masuk
ke aorta sekitar 60 sampai 70 ml (volume sekuncup).
• setiap ejeksi volume sekuncup,dinding aorta
berdistensi,menciptakan gelombang denyut dengan
cepat berjalan melalui bagian akhir arteri,pada saat
nadi mencapai arteri perifer,dapat dirasakan dengan
mempalpasi arteri dengan ringan pada dasar tulang
atau otot.jumlah denyut yang terjadi dalam 1 menit
adalah kecepatan nadi
Tempat Nadi
• Temporal di atas tulang tengkorak,di atas dan
lateral terhadap mata
• Karotid sepanjang tepi medial otot
sternokleidomastoid di leher
• Apikal :Rongga interkosta ke empat sampai ke
lima pada garis midklavikula kiri
Lanjutan
• Brakial alur diantara otot bisep dan trisep pada fosa
antekubiti
• Radial pada pergelangan tangan
• Femoral di bawah ligamen inguinal,di tengah antara
simfisis fubis dan spina iliaca anterior superior
• Pedis dorsal sepanjang bagian atas kaki,diantara
tendon ekstensi dari jari kaki pertama dan besar
Faktor yang mempengaruhi Frekuensi
Nadi
• Latihan fisik jangka pendek meningkatkan frekuensi
nadi,Atlet yang dilatih dalam jangka waktu yang lama
akan memiliki frekuensi jantung istirahat yang
rendah sehingga menurunkan prekuensi nadi
• Suhu Demam dan panas meningkatkan frekuensi
nadi,hipotermia menurunkan frekuensi nadi
lanjutan
• Emosi
• Obat-obatan
• Hemoragi
• Perubahan postur
• Gangguan paru
Prosedur Mengkaji Frekuensi Nadi
Persiapan
• Sebelum pengukuran nadi,pertimbangkan faktor yang
mempengaruhi secara normal karakter nadi (mis;
usia,latihan,dan perubahan postur)
• Anjurkan klien untuk rileks dan tidak bicara (jika klien baru
melakukan kegiatan aktif,tunggu 5 sampai 10 menit)
• Siapkan peralatan dan bahan : Jam tangan dengan detik,
pena,formulir pencatatan, dan stetoskop
• cuci tangan
Mengukur nadi radialis
• Jika klien telentang,letakan lengan bawah menyilangi
dada bawah atau di samping tubuh dengan
pergelangan tangan sedikit fleksi dan telapak tangan
menghadap ke bawah,jika klien duduk,tekuk siku 90
derajat dan sokong lengan bawah pada kursi atau
pada lengan perawat,fleksikan sedikit pergelangan
tangan dengan telapak tangan menghadap ke bawah
• Letakkan ujung dua jari pertama di atas alur
sekitar bagian radial atau ibu jari bagian
dalam pergelangan tangan klien
• Tekan sedikit pada radius,abaikan nadi
awalnya,kemudian rilekskan tekanan
sehingga nadi dapat di raba dengan mudah
• Jika nadi teratur,hitung frekuensi selama 60
detik.kaji frekuensi dan pola serta
ketidakteraturan.
Frekuensi Jantung normal
(denyut/menit)
Usia Frekunsi Jantung
• Bayi 120-160/mnt
• Todler 90-140/mnt
• Prasekolah 80-110/mnt
• Usia sekolah 75-100/mnt
• Remaja 60-90/mnt
• Dewasa 60- 100/mnt
Dua jenis ketidaknormalan yang biasa
terjadi pada frekuensi nadi
Takikardia adalah frekuensi jantung yang
meningkat secara tidak normal,di atas 100
denyut permenit pada dewasa, Bradikardia
adalah frekuensi yang lambat,di bawah 60
denyut permenit pada dewasa.
PERNAPASAN
Kelangsungan hidup manusia bergantung pada
kemampuan oksigen (O2) untuk mencapai sel-
sel tubuh dan karbondioksida (CO2)
dikeluarkan dari sel
Faktor yang mempengaruhi Karakter
Pernapasan
• Olahraga
• Nyeri Akut
• Merokok
• Anemia
Penurunan kadar hemoglobin menurunkan jumlah
pembawa O2 dalam darah,individu
• Posisi Tubuh
Frekuensi Pernapasan rata-rata
normal
• Usia Frekuensi
• Bayi baru lahir 35-40
• Bayi (6 bln) 30-50
• Todler 25-32
• Anak-anak 30-20
• Remaja 16-19
• Dewasa 12-20
Prosedur mengkaji Pernapasan
• Kaji faktor yang secara normal mempengaruhi
karakter pernapasan
• Jika klien sedang aktif,tunggu 5 sampai 10 menit
• Pastikan klien dalam posisi nyaman
• Siapkan peralatan dan bahan:Jam tangan dengan
detik,pena,dan lembar pencatatan
• Pastikan dada klien dapat di lihat
lanjutan
• Observasi siklus pernapasan komplit (satu inspirasi dan satu
ekspirasi)
• Jika irama teratur pada orang dewasa,hitung jumlah
pernapasan dalam 30 detik dan kalikan 2.Pada bayi dan
anak kecil,hitung pernapasan satu menit penuh
• Pada orang dewasa jika irama tidak teratur hitung dalam 60
detik
• Catat kedalaman,irama dan siklus pernapasan
Gangguan dalam pola Pernapasan
• Bradipnea : Frekuensi bernapas teratur namun
lambat secara tidak normal
• Takipnea : napas teratur namun cepat secara tidak
normal
• Hiperpnea : napas sulit,peningkatan
kedalaman,peningkatan frekuensi,secara normal
terjadi setelah olahraga
• Apnea : Napas berhenti untuk beberapa detik
• Hiperventilasi : Frekuensi dan kedalaman pernapasan
meningkat
• Hipoventilasi : Frekuensi abnormal dalam kecepatan
dan kedalaman,ventilasi depresi
• Cheynestoke : Frekuensi dan kedalaman tidak
teratur,di tandai dengan periode apnea dan
hiperventilasi yang berubah-ubah
• Kussmaul: Pernapasan dalam secara tidak normal
dan frekuensi meningkat
• Biot : Pernapasan dangkal secara tidak normal untuk
dua atau tiga napas di ikuti periode apnea
Blood pressure
• Tekanan darah arteri mrp hasil perkalian curah
jantung dan tahanan vaskuler perifer
TD = COP X RVP
• TD seseorg secara lgs dipengaruhi oleh vol
darah pd sirkulasi sistemik
TEKANAN DARAH
Ada dua angka yang mengukur tekanan darah,
misalnya, 130/85.
Angka pertama merupakan tekanan systolic, yaitu
tekanan saat jantung memompa darah keluar untuk
beredar di seluruh tubuh.
Yang kedua adalah angka tekanan diastolik, saat
jantung dalam posisi relaks, antara berdetak dan diisi
kembali olah darah.atau tek. Min yg mendesak diding
arteri setiap waktu.
(untuk usia di atas 18 tahun)
• normal : di bawah 130/ di bawah 85 mm Hg
• tinggi : di atas 139/ di atas 89 mm Hg
• tebaik : di bawah 120/ di bawah 80 mm Hg
• rendah : di bawah 90/ di bawah 70 mm Hg
Lanjutan
• Pemeriksaan tekanan darah  indikator
dalam menilai fungsi kardiovaskuler
• Curah jantung : volume darah yang dipompa
jantung( VS ) selama 1 menit ( frek Jntg )
TEKANAN DARAH
• Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding
arteri oleh darah yang di dorong dengan tekanan dari
jantung,tekanan sitemik atau arteri darah.Aliran darah
mengalir pada sistem sirkulasi karena perubahan
tekanan,darah mengalir dari daerah yang tekanannya tinggi ke
daerah yang tekanannya rendah.kontraksi jantung mendorong
darah dengan tekanan tinggi ke aorta.Puncak dari tekanan
maksimum saat ejeksi terjadi adalah tekanan darah
sistolik,Pada saat ventrikel relaks,darah yang tetap dalam
arteri menimbulkan tekanan diastolik
Faktor-faktor vaskuler yang
mempengaruhi Tekanan Darah
• Tahanan Perifer
Sirkulasi darah melalui jalur arteri,arteriol,kapiler,venula dan
vena.Arteri dan arteriol dikelilingi oleh otot polos yang
berkontraksi atau relaks untuk mengubah ukuran
lumen,ukuran arteri dan arteriol berubah untuk mengatur
aliran darah bagi kebutuhan jaringan lokal,misalnya,apabila
lebih banyak darah yang dibutuhkan oleh organ utama,arteri
perifer kontriksi.
Volume darah
• Dalam sitem vaskuler normalnya volume
darah tetap konstan,jika volume
meningkat,tekanan terhadap dinding arteri
menjadi lebih besar,misalnya penginfusan
yang cepat dan tidak tertkontrol dari cairan
intravena meningkatkan tekanan darah
Viskositas
• Kekentalan darah mempengaruhi kemudahan
aliran darah melewati pembuluh yang
kecil.Apabila hematokrit meningkat dan aliran
darah lambat,tekanan darah arteri
naik,jantung harus berkontraksi lebih kuat lagi
untuk mengalirkan darah yang kental
melewati sistem sirkulasi.
Elastisitas
menurunnya elastisitas terdapat tahanan yang lebih
besar pada aliran darah akibatnya bila ventrikel kiri
mengejeksi volume sekuncup,pembuluh tidak lagi
memberi tekanan,volume darah yang di berikan
didorong melewati dinding arteri yang kaku dan
tekanan sistemik meningkat.
Tekanan darah normal rata-rata
• Bayi baru lahir : 40 (rerata)
• 1 bulan : 85/45
• 1 tahun : 95/65
• 6 tahun : 105/65
• 10-13 tahun : 110/65
• 14-17 tahun : 120/75
• Dewasa tengah : 120/80
• Lansia : 140/90
Pengukuran tekanan darah
Alat yang dibutuhkan
• Sfigmomanometer
• Stetoskop
• Jam pengukur waktu
Stetoskop
Cara pengukuran pada posisi berbaring
• Posisi klien berbaring,pasanglah manset
sfigmomanometer pada lengan atas klien
• carilah dengan palpasi denyut arteri brakhialis pada
fosa cubiti dan denyut a. Radialis pada pergelangan
lengan bawah
• Ukurlah tekanan darah klien dengan cara palpasi
• Ulangi pengukuran dengan cara auskultasi,naikkan
tekanan darah dengan memompakan sejumlah
udara ke dalam manset sambil meraba
a.radialis,setelah tidak teraba denyut
radialis,tambahkan sejumlah tekanan(setara
dengan 30 mmHg) ke dalam manset lalu letakkan
stetoskop di atas a.brakhialis.Turunkan tekanan di
dalam manset secara perlahan sampai terdengar
denyut pertama pada stetoskop,maka nilai sistol
tekanan darah sudah anda dapatkan,lanjutkan
penurunan tekanan dalam manset sampai tidak
terdengar lagi denyutan,dengan demikian nilai
diastol sudah anda dapatkan
Metode ; 5 fase korotkoff (K)
• K1 : suara jelas pertama yg terdgr saat drh mulai
mengalir ke pembuluh nadi

• K2 : Suara tsb kedgran spt terhambat dan mungkin


menghilang. Berubahnya ukuran pembuluh krn
tekanan baru dilepaskan menimbulkan getaran yg
mengakibatkan suara tsb spt terhbt. Menghilangnya
suara tsb disebut “ ausculatory Gap”
• K3 : suara mjd lebih jelas krn tekanan manset yg
diperlonggar. Pembuluh nadi tetap terbuka/mengembang
selama terjadinya kuncup jtg (bunyi berubah mjd keras,
nadi rendah sampai bising …… deg ….deg)

• K4 : suaranya berubah & mjd terhbt krn tekanan dlm


pembuluh nadi saat pertamakali bunyi jelas melemah
mulai laminer, tdk ada tahanan lagi
( deg …deg… deg )  fase diastolik melemah  metode
lama
• K5 : semua suara hilang krn pembuluh nadi
tetap terbuka selama tjd seluruh siklus
gerak jantung  fase diastolik (metode
baru)

Metode lama : sistole terdengar pd K1 dan


diastole terdengar pd K4
Metode baru : sistole terdengar pd K1 dan
diastole terdengar pd K5
American Heart Association 1987
merekomendasikan
dua angka pengukuran tekanan darah: nilai pada
manometer di mana bunyi pertama terdengar untuk
sistolik dan nilai pada manometer d mana bunyi
kelima terdengar untuk diastolik,Beberapa institusi
merekomendasikan nilai di mana bunyi keempat
terdengar baik,khususnya pada klien dengan
hipertensi.Angka tersebut dipisahkan dengan garis
miring (mis: 120/80 atau 120/100/80)
Oxygen Saturation

Vital signs
Oxygen Saturation
• Over the past decade,
Oxygen Saturation
measurement of gas
exchange and red blood
cell oxygen carrying
capacity has become
available in all hospitals
and many clinics.
Oxygen Saturation
• Oxygen Saturation
provide important
information about
cardio-pulmonary
dysfunction and is
considered by many to
be a fifth vital sign.
Oxygen Saturation
• For those suffering from
either acute or chronic
cardio-pulmonary
disorders, Oxygen
Saturation can help
quantify the degree of
impairment.
THANK TOU

Anda mungkin juga menyukai