Anda di halaman 1dari 10

Vol.17 No.2.

Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X

SISTEM INFORMASI MONITORING KERETA API


BERBASIS WEB SERVER MENGGUNAKAN LAYANAN GPRS
Oleh:

Muhammad Andang Novianta1, Emy Setyaningsih2


1
Jurusan Teknik Elektro Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
2
Jurusan Sistem Komputer Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta
Kampus ISTA Jl. Kalisahak No. 28 Kompleks Balapan Yogyakarta
Telp 0274-563029, Fax 0274-563847,
E-mail address: m_andang@akprind.ac.id

ABSTRAK
Makalah ini membahas tentang rancangan web base server sebagai sistem pemantaun secara on-line yang
memanfaatkan jaringan GSM menggunakan layanan GPRS. Komunikasi server dengan black box (alat pemantau)
menggunakan teknologi yang berbasis raw socket (via UPD/TCP). Alat pemantau pada penelitian ini dianggap sebagai
client yang terkoneksi ke server, sehingga lokasi koordinat kereta dapat divisualisasikan pada halaman web yang telah
dibuat dalam bentuk peta digital menggunakan Google Maps dan marker. Aplikasi ini juga mampu menghasilkan
informasi pergerakan kereta api yang terpantau secara on-line dan dapat diunduh serta disimpan dalam format teks
pada database. Diharapkan dengan adanya web base, pengguna dapat mengakses alat pemantau dengan menggunakan
aplikasi browser yang tertampil pada halaman web melalui PC Client yang terkoneksi ke internet.

Kata Kunci : Database, GPS, Google Maps, web base server, raw socket

ABSTRACT
This paper discussed the design a web-based server monitoring system on-line utilizing the GSM network
using GPRS service. Communication server with black box (the monitor) uses a technology based on raw socket (via
UPD / TCP). The monitor in this research is considered as a client connected to the server, so that location coordinates
of trains can be visualized on a web page that has been created in the form of digital maps using Google Maps and
markers. This application is also able to produce train movement information that is monitored on-line and can be
downloaded and stored in text format in the database. Hopefully, by the web-based, users can access the monitor by
using a browser application that is displayed on a web page through the Client PC connected to the Internet.

Key words : Database, GPS, Google Maps, web base server, raw socket

1. Pendahuluan dinamis dengan tantangan yang terus


Jaringan kereta api di Indonesia berkembang. Sejak dulu hingga kini kereta api
sebagian besar merupakan peninggalan jaman selalu berhadapan dengan tantangan kompetisi
Belanda meliputi lintasan sepanjang 6.482 km yang tinggi dari moda lain. Jika dulu
yang tersebar di Jawa dan Sumatera, dimana berhadapan dengan perkembangan otomotif,
70% diantaranya terletak di pulau Jawa. Usia maka kini tantangan datang dari perangkutan
jaringan KA umumnya sudah sangat tua, 25% udara dengan tarif yang sangat kompetitif.
sudah berusia 70-137 tahun, 44% berusia Namun yang saat ini mengganggu
antara 10-70 tahun. Sampai saat ini kereta api perkererataapian Indonesia adalah tingginya
masih dianggap sebagai tulang punggung tingkat kecelakaan.
sistem transportasi darat di berbagai wilayah Tabrakan antar KA merupakan
di belahan dunia, baik untuk angkutan barang kecelakaan dalam kategori malapetaka besar
ataupun penumpang. Namun demikian, di (catastrophic), yang secara teoritis seharusnya
Indonesia peran kereta api masih sangat dapat dan harus dicegah. Kecelakaan ini
marginal. Dari sisi market share angkutan memiliki potensi korban jiwa yang sangat
antar moda, saat ini share kereta api untuk besar mengingat kapasitas angkut KA ratusan
angkutan penumpang hanya sebesar 7.3% dan orang, dan juga berpotensi menimbulkan
angkutan barang lebih kurang 0.6%. kerugian finansial yang sangat besar akibat
Permasalahan perkeretaapian Indonesia kerusakan sarana/prasarana.
saat ini memang diakui sangat rumit, sulit,
58
Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X

Penyebab tingginya kecelakaan kereta sebagai Client yang terkoneksi ke server.


api merupakan akumulasi dari banyak faktor, Informasi yang dikirim black box menuju
diantaranya masalah regulasi, manajemen, server menggunakan protokol HTTP dengan
kondisi prasarana dan sarana, SDM, dan lain- metode GET yang dibangun didalam protokol
lain. Faktor kelalaian manusia sebagai TCP/IP pada layer aplikasi. Informasi yang
penyebab kecelakaan masih cukup tinggi telah disimpan di dalam database ditampilkan
(17%), antara lain berupa pelanggaran sinyal pada halaman web yang telah dilengkapi
atau PSAD (Passed Signal at Danger), dengan peta digital (yang ditanam API Google
masinis tertidur, PPKA salah memberi sinyal, Map), serta dilengkapi marker status dan
dan PPKA tertidur. posisi objek. Diharapkan dengan adanya
Pemantauan lalu lintas kereta api saat aplikasi web base, pengguna (user) dapat
ini masih berupa tanda atau indikator yang mengakses black box dengan menggunakan
berupa tanda lampu. Sinyal yang dipasang di aplikasi browser melalui PC client yang
emplasemen sebuah stasiun dapat terkoneksi ke internet tanpa kendala waktu
dikategorikan menjadi sinyal utama, sinyal dan tempat, sehingga data-data hasil
langsir, sinyal berangkat dan sinyal berangkat pemantauan (monitoring) dapat disajikan
yang dirangkai dengan sinyal langsir. Sinyal kepada masyarakat luas (user) untuk
juga dipasang menjelang masuk stasiun mengetahui informasi terkini dari pemantauan
sebagai indikator apakah kereta api boleh yang telah dilakukan.
masuk ke stasiun. Tentu saja model
persinyalan ini kurang efektif dan masih Studi Pendahuluan Yang Dilakukan
banyak tingkat kesalahan dan resiko terjadi Bagian ini memuat tinjauan mengenai
kecelakaan pada kereta api. beberapa penelitian terdahulu yang terkait
Untuk mencegah terulangnya kembali dengan pemanfaatan GPS pada teknologi
berbagai tragedi tersebut berbagai upaya bergerak.
sudah dilakukan, baik oleh pemerintah a) Pengembangan aplikasi Fleet
maupun KAI, antara lain dengan melakukan Management System (FMS) yang dewasa
modernisasi persinyalan serta pemanfaatan ini mengalami perkembangan yang cukup
teknologi terkini untuk memantau pergerakan pesat seiring dengan berkembangnya
KA sehingga kejadian tubrukan antar KA teknlogi GPS, Sistem Informasi Geografis
dapat dihindari. (SIG) dan komunikasi data. Integrasi
GPS (Global Positioning System) teknologi web ke dalam aplikasi fleet
adalah sistem satelit navigasi dan penentuan management system akan mempermudah
posisi yang dimiliki dan dikelola oleh proses pemantauan sehingga posisi
Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk kendaaan tidak hanya dapat diakses pada
memberikan posisi dan kecepatan tiga pusat kontrol saja melainkan kapan dan
dimensi serta informasi mengenai waktu, dimana melalui internet tanpa ada batasan
secara kontinyu di seluruh dunia tanpa waktu dan tempat (Setyarini, 2008)
bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak b) Pemanfaatan GPS untuk pemantauan
orang secara simultan. GPS sudah banyak posisi dan ruang gerak kendaraan
digunakan orang di seluruh dunia dalam bermotor. Aplikasi yang dikembangkan
berbagai bidang aplikasi yang menuntut dapat digunakan untuk memantau terus-
informasi tentang posisi, kecepatan, menerus keberadaan sebuah kendaraan
percepatan ataupun waktu yang teliti. bermotor menggunakan teknologi GPS
Pada penelitian ini proses pengolahan (Global Positioning System)
konten koordinat posisi dan status black box, (Bangsawan, 2009)
kemudian informasi dikirim melalui internet c) Perancangan sistem pelacak kendaraan
pada jaringan GSM menggunakan layanan dengan GPS dan GPRS. Pembahasan
GPRS menuju server. Komunikasi server dipusatkan pada bagaimana cara
dengan black box (alat pemantau) menginstall Software OpenGTS, data
menggunakan teknologi yang berbasis Raw posisi yang dikirimkan oleh GPS
Socket. Ini berarti alat pemantau dianggap Tracking Unit, serta cara mem-parsing

59
Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X

data posisi tersebut sehingga akhirnya Kajian Global System for Mobile
dapat ditampilkan di sistem berupa titik Communication (GSM)
koordinat di Google Map. Dengan GSM (Global System for Mobile
memadukan software OpenGTS dan GPS Communication) adalah sebuah sistem
Tracking (Ernastuti dan Bintang, 2010) telekomunikasi terbuka, tidak ada pemilikan
d) Penelitian untuk membangun simulasi (non-proprietary) yang berkembang secara
sistem pemantauan posisi, yang dapat pesat dan konstan. Keunggulan utamanya
digunakan untuk memantau dan adalah kemampuannya untuk internasional
mengawasi posisi suatu kendaraan dengan roaming (Murota and Hirade, 2001).
memanfaatkan teknologi GPS. Alat Dengan GSM satelit roaming, pelayanan juga
pemantau lokasi berbasis GPS via dapat mencapai daerah-daerah yang terpencil.
komunikasi seluler ini dirancang untuk SMS diciptakan sebagai bagian dari standart
melacak lokasi kendaraan dan GSM. Seluruh operator GSM network
menginformasikan keberadaan kendaraan mempunyai Message Centre (MS), yang
melalui SMS (Hanifah, dkk, 2010) bertanggung jawab terhadap pengoperasian
e) Pengembangkan aplikasi mobile jalur atau manajemen dari berita-berita yang ada.
alternatif sepeda di kota Yogyakarta Short Message Service adalah salah satu
memanfaatkan Google Maps untuk jasa layanan dari perusahaan operator telepon
informasi lokasinya. Aplikasi hasil selular GSM. Dengan sarana ini maka telepon
penelitian ini dapat diakses menggunakan selular dapat menerima dan mengirimkan
browser yang terdapat dalam perangkat pesan-pesan pendek dengan bentuk teks
telepon seluler. Namun demikian, aplikasi dengan panjang maksimal sebanyak 160
ini tidak dapat diakses oleh semua tipe karakter untuk alfabet latin dan 70 karakter
telepon seluler (Subekti, 2011) untuk alfabet non latin, seperti : alfabet Arab
atau Cina. Ada satu hal yang sangat menarik
Kajian Global Positioning System (GPS)
dari layanan ini, yaitu tawaran tarif yang
Global Positioning System (GPS)
relatif murah untuk setiap kali pengiriman
adalah sistem radio navigasi dan penentuan
pesan.
posisi menggunakan satelit, dengan nama
resminya NAVSTAR GPS (Navigation
Kajian General Packet Radio Service
Satellite Timing and Ranging Global
(GPRS)
Positioning System) (Abidin, 2007).
GPRS atau general packet radio service
Pesawat penerima GPS menggunakan
adalah layanan non-voice (bukan suara) yang
sinyal satelit untuk melakukan triangulasi
memungkinkan informasi dikirimkan dan
posisi yang hendak ditentukan dengan cara
diterima melalui jaringan telepon genggam.
mengukur lama perjalanan waktu sinyal
Layanan ini melengkapi teknologi yang sudah
dikirimkan dari satelit, kemudian
ada sekarang, yaitu circuit switched data
mengalikannya dengan kecepatan cahaya
(CSD) dan short message service (SMS).
untuk menentukan secara tepat berapa jauh
GPRS merupakan standar komunikasi data
pesawat penerima GPS dari setiap satelit.
pada jaringan GSM yang mempunyai
Dengan mengunci sinyal yang ditransmit oleh
kecepatan transfer data mencapai 115 kbps.
satelit minimum 3 sinyal dari satelit yang
Sistem GPRS dapat digunakan untuk transfer
berbeda, pesawat penerima GPS dapat
data yang berkaitan dengan e-mail, data
menghitung posisi tetap sebuah titik yaitu
gambar (MMS), wireless application protocol
posisi lintang dan bujur bumi (Latitude &
(WAP), dan world wide web (WWW). Cara
Longitude) atau sering disebut dengan 2D fix.
kerja GPRS secara garis besar terdiri dari
Penguncian sinyal satelit yang keempat
beberapa prosedur. Prosedur-prosedur tersebut
membuat pesawat 7 penerima GPS dapat
meliputi GPRS attach, PDP (Packet Data
menghitung posisi ketinggian titik tersebut
Protocol) context activation, dan GPRS
terhadap muka laut rata-rata (Mean Sea/Level)
context deactivation and detach (Susilo, dkk,
atau disebut 3D fix dan keadaan ini yang ideal
2014). Penjelasan dari prosedur-prosedur
untuk melakukan navigasi (Abidin, 2007).
tersebut adalah sebagai berikut:

60
Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X

a) GPRS attach: Prosedur ini digunakan merupakan protocol transport dan


MS (mobile station) untuk meminta dikirim ke alamat yang merupakan
layanan GPRS serta digunakan SGSN protocol berikutnya yaitu hyper text
(serving GPRS support node) untuk transfer protocol (HTTP). Data yang di-
mengetahui lokasi dimana MS tersebut parsing dari browser ke web server
berada. disebut sebagai HTTP request yang
b) PDP (packet data protokol) Context: meminta halaman web dan kemudian web
activation: Pada prosedur ini, PDP server akan mencari data HTML yang
konteks harus diaktifkan di MS, SGSN, dibutuhkan dan dikemas dalam TCP
dan GGSN (gateway GPRS support protocol kemudian dikirim kembali ke
node) agar user dapat memulai transfer browser. Data yang dikirim dari server
data. Prosedur ini dimulai oleh MS yang ke browser disebut sebagai HTTP
dianalogikan sebagai user yang sedang response. Jika data yang diminta oleh
Log on ke jaringan tujuan. browser tidak ditemukan pada web
c) GPRS context deactivation and detach: server maka akan menampilkan error
Untuk dapat mengakhiri pertukaran pada web page yaitu Error: 404 Page
paket, GPRS menyediakan dua prosedur Not Found.
yaitu mandiri (independent) dan implicit.
Penon-aktifkan PDP secara mandiri Antara web server, browser dan user
terjadi ketika user telah memanggil adalah suatu proses yang tri-dimensional,
prosedur detach. Prosedur ini berfungsi artinya pengguna internet dapat mengakses
menon-aktifkan PDP context dengan cara dari satu dokumen ke dokumen yang lain
menutup koneksi yang telah dibangun hanya dengan mengklik beberapa bagian dari
oleh GGSN dan memberi indikasi kepada halaman-halaman dokumen (web) itu. Proses
DNS server bahwa IP sudah tidak yang dimulai dari permintaan web-client
dipergunakan lagi. Penon-aktifan PDP (aplikasi browser), diterima web server,
secara implisit terjadi ketika MS diproses dan dikembalikan hasil prosesnya
memanggil prosedur detach. oleh web server ke web client lagi yang
dikerjakan secara transparan. Setiap orang
Kajian Web Server dapat dengan mudah mengetahui apa yang
Web server merupakan software yang terjadi pada tiap-tiap proses. Secara garis
memberikan layanan data, berfungsi besarnya web server hanya memproses semua
menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari masukan yang diperolehnya dari web client
client yang dikenal dengan browser web dan (http://9triliun.com/artikel/1288/ pengertian-
mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk web-server.html)
halaman-halaman web yang umumnya
berbentuk dokumen HTML, konsep web
server antara lain: 2. Metodologi
a) Web server merupakan mesin aplikasi Materi Penelitian
atau software yang beroperasi dalam Materi penelitian yang akan dikaji
medistribusikan web page ke user, tentu menyangkut pada teknis penerapan dan
saja sesuai dengan permintaan user. pengujian sistem yang terdiri dari beberapa
b) Hubungan antara web server dan browser hal:
internet merupakan gabungan atau a) Protokol komunikasi alat pemantau dan
jaringan komputer yang berada diseluruh server menggunakan layanan GPRS.
dunia. Setelah terhubung secara fisik, b) Memvisualisasikan posisi kereta api dan
protocol TCP/IP (networking protocol) marker status pada halaman web.
yang memungkinkan semua komputer c) Format web base server.
dapat berkomunikasi antar satu dengan d) Stasiun Induk Data.
lainnya. Pada saat aplikasi browser e) Sistem Basis Data.
meminta data web page ke server maka f) Data-data variabel.
instruksi permintaan data oleh browser g) Pengolahan dan penyajian data-data
tersebut dikemas dalam TCP yang variabel berbasis halaman web.
61
Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X

bekerjasama secara terpadu. Kedua sistem


Alat Penelitian tersebut adalah:
Alat penelitian berupa perangkat keras 1) Sistem mikrokontroler yang mengatur
dan perangkat lunak, yaitu: dan membaca sensor-sensor yang
1. Hardware: terpasang di kereta api, kemudian
 Unit Modul GSM/GPRS SIM900A. mengirimkan datanya ke web server.
 Unit Modul GPS Ublox Neo-6M. Sistem mikrokontroler dibangun
 Mikrokontroller ATMega128A. menggunakan komponen-komponen
 PC (Personal Computer) Processor elektronik yang seluruhnya diatur secara
2.40GHz, Memory 24GB (6x4GB), terpusat dari sebuah mikrokontroler
1333MHz, Harddisk 500GB. berdasarkan instruksi-instruksi program
 Ethernet adapter dan alamat IP yang dibuat secara khusus untuk sistem
Public. tersebut. Sistem ini dilengkapi dengan
2. Software: sensor GPS untuk membaca koordinat
 Code vision AVR lokasi kereta api, kecepatan pergerakan
kereta api, dan status kereta api yang
 Apache web server.
menunjukkan apakah sistem sedang aktif
 Sistem Operasi: Windows 2008 R2.
merekam atau tidak. Sistem ini mengirim
 Web browser (mozila firefox,
data ke web server menggunakan
chrome).
protokol HTTP GET melalui jaringan
 PHP dan MySQL.
internet.
2) Sistem pemantauan on-line berbasis web
Pelaksanaan Penelitian yang berfungsi menerima data dari
mikrokontroler melalui protokol
Pada penelitian ini dirancang web base komunikasi HTTP, menyimpan data
server sebagai sistem pemantauan secara on- tersebut di server web, kemudian
line dengan memanfaatkan jaringan GSM menampilkan informasi posisi dan status
menggunakan layanan GPRS. Komunikasi
kereta api secara on-line dan real time.
server dengan blackbox (alat pemantau) Sistem web on-line terdiri atas beberapa
menggunakan teknologi yang berbasis raw aplikasi yang bekerja secara terintegrasi
socket. Ini berarti alat pemantau dianggap dan diinstall di server yang tersedia di
sebagai client yang terkoneksi ke server. jaringan internet sehingga dapat diakses
dari mana saja melalui jaringan internet.
Aplikasi web on-line ini terdiri atas
beberapa aplikasi, yaitu:
 Apache web server untuk melayani
web request.
 Aplikasi PHP yang berfungsi untuk
menyimpan data dan merespon
permintaan data/informasi kereta api
secara on-line.
 MySQL database server yang
berfungsi sebagai pengelola data.

Sedangkan perancangan sistem dibuat


Gambar 1. Garis Besar Sistem Monitoring menggunakan UML (Unified Modeling
Kereta Api Berbasis Web Language). Dalam hal ini, perancangan sistem
disajikan dalam beberapa diagram, dari mulai
Secara garis besar sistem monitoring identifikasi penggunaan, relasi antar kelas,
kereta api berbasis web adalah sebuah sistem interaksi dalam satu waktu hingga alur
pemantauan posisi dan status kereta api yang aktifitas aplikasi antara lain:
terbagi atas dua sistem terpisah yang a) Use Case Diagram

62
Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X

Use case diagram adalah dasar dari database SQLite dan GPS, user memilih
diagram lain. Use case diagram Id Kereta yang diinginkan, lalu
mempresentasikan sebuah interaksi menggunakan koneksi internet untuk
antara aktor dengan sistem. Aktor adalah menampilkan peta dan kemudian
obyek manusia dalam sistem ini adalah database SQLite memberikan informasi
admin dan user yang berinteraksi dengan berupa tanggal, jam, latitude, longitude,
sistem untuk melakukan pekerjaan- kecepatan kereta dan status.
pekerjaan tertentu. Berikut Use case
diagram yang penulis gunakan nampak
pada Gambar 2.

Gambar 4. Sequence Diagram Admin

Gambar 2. Use Case Diagram

b) Class Diagram
Class diagram menggambarkan struktur
dan deskripsi class, package dan obyek
beserta hubungan satu sama lain seperti
admin, user, tabel id kereta, GPS, dan
Google Maps. Gambar 5. Sequence Diagram User

d) Activity Diagram
Activity diagram merupakan gambaran
narasi proses antara aktivitas user dengan
sistem yakni jalur event yang berada di
dalam event tabel.

Gambar 3. Class Diagram

c) Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan
interaksi antar obyek di dalam dan di
sekitar sistem. Sequence diagram terdiri
atas dimensi vertikal (waktu) dan dimensi
horizontal (obyek yang terkait).
Umumnya, diawali dari apa yang
memicu aktifitas tersebut, proses dan
perubahan yang terjadi secara internal
dan output apa yang dihasilkan. Proses
interaksi didalam sistem menjelaskan
langkah admin dalam mengisi data Id
kereta hingga selesai. Gambar 6. Activity Diagram
Kemudian interaksi antara user dengan
sistem, dimulai dari user mengakses
63
Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X

Perancangan ini membuat web base dengan mensimulasikannya di komputer lokal


server kereta api yang terpasang sistem GPS (bukan di jaringan internet publik), maka
yang divisualisasikan pada peta digital tahap development selesai. Selanjutnya sistem
(tertanam google map API) dengan koneksi web dapat ditransfer ke internet publik
internet. Sistem operasi yang mudah untuk (hosting) agar dapat diakses dari setiap
manajemen armada kereta api melalui komputer yang terhubung ke internet.
teknologi pelacakan GPS (Global Positioning Protokol HTTP (Hyper Text Transfer
System). Pemantauan otomatis yang bekerja Protocol) adalah protokol yang dipergunakan
sebagai pengelola armada ketika dihubungkan untuk mengirim dokumen dalam world wide
dengan peta web digital dapat menemukan web (WWW). Protokol ini adalah suatu
posisi armada kereta api. Sistem monitoring standar yang berfungsi untuk komunikasi
jarak jauh ini dapat menemukan semua antara sebuah web server dan sebuah web
armada kereta api, dimana saja diseluruh jalur client lewat hubungan TCP/IP dengan port 80.
lalu lintas kereta api. Sistem ini dirancang Komunikasi HTTP dimulai dengan perintah
agar posisi kereta dapat di update secara “GET /HTTP/1.1” oleh web client dan
otomatis dan merekam lalu lintas kereta api dijawab dengan ”200 OK” oleh web server
dari antar stasiun. atau pesan lain. HTTP mendefinisikan
beberapa metode (Request Method) yang
3. Hasil dan Pembahasan mengindikasikan aksi yang diinginkan untuk
Tahap development dijalankan pada resource yang teridentifikasi,
Pada tahap ini dibutuhkan komputer yaitu GET: meminta sebuah respon dari
dengan sistem operasi Windows, Apache web resource yang spesifik.
server, MySQL database server, PHP Web Informasi hasil monitoring oleh unit
Browser (Mozilla Firefox, Google Chrome), pemantau dikirimkan dengan memanfaatkan
Teks editor (Notepad), HeidiSQL atau jaringan GSM menggunakan layanan GPRS,
MySQLFront (opsional) yang divisulisasikan pada halaman web
Proses development dilakukan dengan terlihat seperti nampak pada Gambar 7.
menulis script HTML dan PHP di file teks Dengan menjalankan browser yang berada
standard menggunakan sembarang program pada komputer dan masukkan alamat
plain text editor, misal Notepad. Agar web masukan URL yaitu www.monitoringka.com.
yang sedang dibangun dapat ditampilkan Informasi yang ditransmisikan oleh unit
outputnya, kita akan memerlukan software pemantau menuju web server, adalah sebagai
Apache web server, PHP, dan web browser berikut:
(Mozilla Firefox atau Google Chrome). Agar a) ID atau nomer seri dari unit pemantau.
semua data terkelola dengan baik dan dapat b) Koordinat posisi (longtitude dan
dikontrol dengan mudah melalui script PHP latitude).
yang kita buat, kita memerlukan database c) Kecepatan kereta.
server, dalam hal ini kita gunakan MySQL d) Status perekaman suara.
database server. Untuk mempermudah
pembuatan tabel dan memeriksa data di
database, kita menggunakan HeidiSQL atau
MySQLFront.
File-file script yang telah dibuat direvisi
seperlunya jika output yang tampil di web
browser masih belum sesuai dengan yang
diharapkan. Proses penulisan script, test
output di web browser, troubleshooting dan
revisi pada tahap development ini dilakukan
terus menerus sampai seluruh fungsi yang
diinginkan dapat berfungsi sebagaimana yang
diharapkan. Setelah sistem web yang kita buat Gambar 7. Tampilan Utama pada Web
dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan Server yang Diakses Browser

64
Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X

Dengan memilih ID yang tertampil www.monitoringka.net, atau


pada halaman web, maka secara otomatis www.monitoringka.info.
aplikasi pemantau akan menunjukkan titik Selain domain, kita masih memerlukan
pantau pada google map, dengan menampikan hosting untuk menyimpan file-file web yang
mark dan status terakhir dari hasil informasi kita perlukan. Hosting dapat disewa secara
yang ditransmisikan oleh unit pemantau. terpisah maupun jadi satu paket dengan
domain. Pada saat memesan hosting, kita
dapat memilih paket yang paling sesuai
dengan kebutuhan dengan membandingkan
harga, kapasitas penyimpanan, batas kuota
akses, dan sebagainya.
Setelah domain dan jenis hosting yang
kita inginkan ditetapkan, tagihan dan prosedur
konfirmasi pembayaran akan dikirimkan oleh
pihak penyedia domain/hosting melalui email.
Proses pembayaran dilakukan dengan cara
transfer bank dengan mengikuti prosedur yang
telah ditentukan oleh pihak penyedia
Gambar 8. Visualisasi pada Halaman Web domain/hosting.

Instalasi Server Membuat Database dan Upload File


Tahap instalasi di server on-line Proses pemesanan domain/hosting,
membutuhkan Domain Name Server (DNS) pembayaran, sampai hosting siap digunakan,
yang berfungsi untuk mendaftarkan alamat dapat memakan waktu sampai 24 jam,
web serta Internet Hosting yang berfungsi tergantung kebijakan perusahan penyedia
sebagai penyimpanan file-file web server. Di layanan domain/hosting. Setelah proses
hosting harus tersedia beberapa aplikasi pembayaran domain dan hosting dikonfirmasi
berikut Apache web server, PHP, MySQL oleh pihak penyedia domain/hosting, maka
database server serta Software FileZilla untuk alamat website yang kita perlukan akan
upload file ke web server. tersedia dan sudah dapat digunakan.
Selanjutnya pihak penyedia domain/hosting
Pemesanan Domain dan Hosting akan mengirimkan alamat website control
Domain dan hosting disewa dari panel yang nantinya kita gunakan untuk
www.rumahweb.com dengan masa sewa upload file, beserta user id dan password.
minimum, yaitu domain untuk satu tahun, dan
hosting untuk tiga bulan. Jika masa sewa a) Masuk ke Control Panel
habis, domain dan hosting dapat diperpanjang Untuk masuk ke control panel dari
secara terpisah maupun sekaligus (jika masa website yang sudah kita sewa, jalankan
sewanya habis dalam waktu yang hampir browser dan masukkan alamat control
bersamaan). panel yang kita dapatkan pada saat
Pada saat memesan domain, kita akan pemesanan domain/hosting selesai
diminta memasukkan alamat web yang (misal: www.monitoringka. com/cpanel),
diinginkan, kemudian pihak penyedia domain kemudian masukkan user id dan
akan memeriksa terlebih dahulu apakah password. Konfigurasi database dan
alamat tersebut sudah digunakan atau belum. upload file baru dapat kita lakukan
Jika alamat tersebut sudah digunakan, maka setelah berhasil log in ke control panel.
alamat web yang kita inginkan harus diganti
dengan alamat lain. Contoh: jika kita b) Membuat Database Baru
memesan alamat domain Untuk membuat database baru caranya:
www.monitoringka.com, sedangkan alamat  Klik menu Databases.
tersebut sudah ada, kita dapat memesan  Klik menu Create new database.
alamat lain yang berbeda, misalnya  Masukkan nama database yang
diinginkan.
65
Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X

 Klik tombol OK/Submit.  Sistem monitoring on-line sudah


 Catat nama database, nama user, siap digunakan.
dan password database.
Ketika pengguna sudah masuk pada
c) Upload File level admin, maka semua hasil perekaman lalu
Langkah untuk upload file adalah: lintas kereta dapat diakses. Pengguna
 Jalankan program FileZilla, mempunyai kewenangan untuk menghapus ID
masukkan alamat, user id, dan unit pantau seperti terlihat pada Gambar 10
password FTP server yang atau mengunduh informasi unit pemantau,
diperoleh dari penyedia hasil unduhan berupa ekstensi teks (*.txt)
domain/hosting. seperti terlihat pada Gambar 11.
 Upload semua file web yang sudah
dibuat sebelumnya ke web server,
ke folder public_html yang sudah
tersedia.

d) Inisialisasi web server


Untuk dapat mengakses keseluruhan
informasi yang berada pada web server,
pengguna perlu masuk/log in terlebih Gambar 10. Tampilan Konten
dahulu, antara lain: Administrator
 Jalankan script dbsetup.php di web
server melalui browser, misal
www.monitoringka.com/dbsetup.php.
Script ini akan membuat tabel-tabel
yang diperlukan dan mengisi
beberapa tabel konfigurasi dengan
nilai awal (default) yang diperlukan
oleh sistem.
 Buka ke
www.monitoringka.com/manage.php,
masukkan user id dan password
administrator, kemudian klik Login.
User id = “mkaadm” Gambar 11. Data Informasi Pergerakan
Password = “admin” Setiap ID Kereta Hasil Unduhan

Secara default untuk setiap ID yang


ditransmisikan oleh unit pemantau hanya akan
ditampilkan pada halaman web ID unit
pantaunya saja. Sedangkan untuk
menambahkan keterangan/ nama unit
pemantau dapat diganti seperti Gambar 12.

Gambar 9. Menu Log In Administrator

 Klik menu Daftar Kereta, kemudian


masukkan beberapa nama kereta
beserta IDnya yang nantinya akan
dipantau.

 Klik menu Log out di sebelah kanan


atas.

66
Vol.17 No.2. Agustus 2015 Jurnal Momentum ISSN : 1693-752X

6. Daftar Pustaka
Abidin, H.Z. Penentuan Posisi Dengan GPS
Dan Aplikasinya. Jakarta. Pranya
Paramita. (2007).
Bangsawan, H. T., Pemanfaatan Teknologi
GPS Sebagai Sarana Informasi dan
Pembatas Daerah Operasi
Kendaraan Bermotor, Tugas Akhir,
ITS, Surabaya. (2009).
Gambar 12. Menu Edit Data Kereta Ernastuti dan Bintang M., Sistem Pelacak
Rute Kendaraan Dengan Teknologi
GPS dan GPRS, Jurnal, Universitas
4. Kesimpulan Gunadarma, Jakarta. (2010).
a) Adanya suatu alat yang mampu Hanifah R., Isnanto R., Christyono Y.,
memantau/memonitorinag objek Simulasi Sistem Informasi Geografis
bergerak/Kereta Api secara nirkabel (SIG) Pemantauan Posisi Kendaraan
dengan komunikasi dua arah dan Via SMS Gateway, Jurnal Transmisi,
mengirimkan informasi data yang dalam 12(2), pp. 45-49. (2010).
proses kerjanya mampu mengirimkan Murota, K. and Hirade, K., GMSK
berbagai macam kondisi Modulation for Digital Mobile Radio
b) Informasi lokasi koordinat dapat dilihat Telephony, IEEE Transactions on
pada halaman web yang telah dibuat Communications, vol COM-29, No. 7.
dalam bentuk peta dan marker. pp. 1044-1050. (2001).
c) Aplikasi ini mampu menghasilkan Setyarini D.W., Pembangunan Aplikasi WWW
informasi pergerakan kereta api yang Untuk Pemantauan Posisi Mobil
terpantau secara on-line. Dengan GPS, Tugas Akhir, ITS,
d) Hasil informasi pemantaun yang Surabaya. (2008).
ditransmisikan ke web server dapat Subekti, P.A., Aplikasi Jalur Alternatif
diunduh dan disimpan dalam format teks. Sepeda di Kota Yogyakarta Berbasis
e) Komunikasi server dengan blackbox (alat Web Mobile dengan Google Maps,
pemantau) menggunakan teknologi yang Skripsi, Fakultas Teknologi Industri,
berbasis raw socket (via UPD/TCP). Institut Sains & Teknologi
AKPRIND, Yogyakarta. (2011).
5. Ucapan Terima kasih Yosephat Suryo Susilo, Hartono Pranjoto,
a) Direktorat Penelitian dan Pengabdian Albert Gunadhi, Sistem Pelacakan
Masyarakat, Dirjen Dikti Republik Dan Pengamanan Kendaraan
Indonesia. Berbasis Gps Dengan Menggunakan
b) Rektor Institut Sains & Teknologi Komunikasi Gprs,jurnal Ilmiah Widya
AKPRIND Yogyakarta. Teknik,Vol. 13,No. 1,2014,ISSN
c) Kepala LPPM Institut Sains & Teknologi 1412-7350, (2014).
AKPRIND Yogyakarta. http://9triliun.com/artikel/1288/pengertian-
web-server.html (diakses 18
september 2014)

67

Anda mungkin juga menyukai