Anda di halaman 1dari 5

Masalah korupsi

 Pengertian
Berdasarkan Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999, korupsi adalah tindakan setiap
orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara

 Jenis-jenis:
1. Uang Negara
Jenis perbuatan yang merugikan negara ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu mencari
keuntungan dengan cara melawan hukum dan merugikan negara serta
menyalahgunakan jabatan untuk mencari keuntungan dan merugikan negara.

2. Suap Menyuap
suap adalah semua bentuk tindakan pemberian uang atau menerima uang yang
dilakukan oleh siapa pun baik itu perorangan atau badan hukum (korporasi)

3. gratifikasi
pemberian hadiah yang diterima oleh pegawai negeri atau penyelenggara
negara,dapat berupa uang, barang, diskon,dll.

4. Penggelapan Jabatan
tindakan seorang pejabat pemerintah yang dengan kekuasaaan yang dimilikinya
melakukan penggelapan laporan keuangan, menghilangkan barang bukti yang
bertujuan untuk menguntungkan diri sendiri dengan jalan merugikan negara.

5. Pemerasan
Pemerasan adalah tindakan yang dilakukan oleh pegawai negeri yang memaksa
seseorang memberikan sesuatu, membayar, atau menerima pembayaran dengan
potongan, atau untuk mengerjakan sesuatu bagi dirinya sendiri

6. Benturan Kepentingan dalam Pengadaan


Pengadaan adalah kegiatan yang bertujuan untuk menghadirkan barang atau jasa yang
dibutuhkan oleh instansi atau perusahaan

7. Perbuatan Curang
biasanya terjadi di proyek-proyek pemerintahan, seperti pemborong, pengawas
proyek, dan lain-lain yang melakukan kecurangan dalam pengadaan atau pemberian
barang

 Penyebab
Faktor Internal :
a) Adanya sifat serakah dalam diri manusia
b) himpitan ekonomi
c) mental yang kurang kuat
d) gaya hidup yang konsumtif
faktor eksternal:
a) Kurang adanya sikap keteladanan pimpinan
b) Tidak adanya kultur organisasi yang benar
c) Kurang meadainya sistem akuntabilitas yang benar
d) Kelemahan sistem pengendalian manajemen
e) Lemahnya pengawasan.

 Dampak:
Aspek ekonomi :

 Penurunan produktivitas dan lambatnya pertumbuhan ekonomi


 Rendahnya kualitas barang dan jasa produksi bagi publik
 Menurunnya tingkat pendapatan suatu Negara
 Menurunnya kepercayaan dari para investor
 Keterbelakangan perekonomian Negara

aspek Sosial dan Kemiskinan Masyarakat

 tingginya tingkat pengangguran

 Terhambatnya dalam mengentas kemiskinan

 Terbatasnya  akses bagi masyarakat miskin

 Kurangnya solidaritas sosial

Aspek politik dan demokrasi

 Hilangnya kepercayaan publik terhadap partai politik

 Munculnya pemimpin yang korupsi

 Hancurnya kedaulatan rakyat

Aspek penegakan hukum

 Ketidak percayaan publik terhadap lembaga hukum

 Lambatnya proses hukum

 Hukum dapat dibeli

 Sulit mendapatkan bukti

 Kurangnya solidaritas antara para penegak hukum


Aspek Pertahanan dan Keamanan

 Lemahnya alusista dan SDM

 Lemahnya garis batas negara.

 Menguatnya kekerasan didalam masyarakat

 Aspek Lingkungan

 Menurunnya kualitas lingkungan

 Menurunnya kualitas hidup

 Penanggulangan tindak korupsi


a) Adanya sistem penerimaan pegawai yang berdasarkan “achievement” dan bukan
berdasarkan sistem “ascription”.
b) Adanya kebutuhan pegawai negeri yang non-politik demi kelancaran administrasi
pemerintah.
c) Menciptakan aparatur pemerintah yang jujur.
d) Sistem budget dikelola oleh pejabat  yang mempunyai tanggung jawab etis tinggi,
dibarengi sistem kontrol yang efisien.
e) Herregistrasi (pencatatan ulang) terhadap kekayaan perorangan yang mencolok
dengan pengenaan pajak yang tinggi.
f) hukuman yang setimpal. Pada dasarnya, orang akan takut menerima resiko yang
akan mencelakakan dirinya, termasuk bila ditetapkan hukuman setimpal bagi para
koruptor
g) Pengawasan Masyarakat. Masyarakat dapat berperan menyuburkan atau
menghilangkan korupsi. Dari point-point tersebut dapat dieksplisitkan bahwa
pemberantasan korupsi harus melibatkan semua pilar masyarakat

Anda mungkin juga menyukai