Anda di halaman 1dari 4

Muhammad Fajar Parakassi

XI MIPA 4

LOMPAT TINGGI

A. Pengertian Lompat Tinggi

Lompat tinggi ialah salah satu olahraga cabang atletik yang mengharuskan atlet
melakukan lompatan setinggi-tingginya melewati mistar tanpa bantuan alat.

B. Teknik Dasar Lompat Tinggi

Sesuai dengan namanya, lompat tinggi membutuhkan keterampilan untuk melewati


mistar yang disangga oleh kedua tiang.

Biasanya untuk memperoleh lompatan yang lebih tinggi, mereka harus memiliki
kekuatan, kecepatan tungkai dalam melakukan tolakan, posisi yang benar melewati
mistar beserta gerakan awalan.

Semua keterampilan itu juga harus disesuaikan jenis gaya lompat tinggi yang akan
digunakan. Nah, yuk kita simak aja macam-macam gaya lompat tinggi berikut ini.

1. Teknik Awalan
Teknik awalah ialah suatu teknik dasar lompat tinggi untuk atlet dalam melakukan
lompatan. Biasanya mereka melakukan awalan ini dengan cara berlari. Dimulai dari lari
dengan kecepatan yang masih rendah hingga kencang, tidak sekencang lari dalam
lompat jauh.

Hal tersebut disesuaikan dengan strategi ancang-ancang dari masing-masing atlet


sampai mendapatkan momentum untuk melakukan tolakan. Nah, sudah tahu belum
bagaimana awalan lompat tinggi yang baik dan benar? Yuk, langsung kita simak aja
cara melakukannya seperti berikut ini.

 Pastikan menggunakan awalan berlari dengan kecepatan sedang menuju mistar


dengan sudut tepat sesuai gaya yang digunakan. Hal ini karena setiap gaya lompat
tinggi memiliki sudut awalan yang berbeda-beda. Tujuannya memaksimalkan tolakan
atau lompatan.
 Ancang-ancang dengan mengambil langkah sekitar 9 hingga 15 langkah sebelum
melakukan tolakan.
 Usahakan menggunakan kaki terkuat untuk melakukan tolakan, agar
menghasilkan lompatan yang maksimal.

2. Teknik Tolakan
Teknik tolakan biasa dilakukan dengan menggunakan kaki terkuat agar seluruh tubuh
terangkat hingga menuju dan melewati mistar. Tugas kaki ini tidak semata melakukan
tolakan dengan kaki terkuat, tetapi juga melakukan ayunan menggunakan kaki yang
lainnya. Tujuannya tentu untuk menghasilkan hasil lompatan yang tinggi.

Nah, hal yang penting diperhitungkan bagi seorang atlet ketika melakukan tolakan ialah
memastikan tubuhnya tidak menyentuh mistar. Oleh karena itulah seorang atlet, apalagi
masih pemula harus memahami teknik dasar lompat tinggi. Berikut ini penjelasan cara
melakukan tolakan lompat tinggi:

 Ketika tolakan gunakanlah kaki terkuat atau paling dominan.


 Usahakan ketika tolakan, posisi badan sedikit condong ke belakang (kecuali
gaya flop).
 Lakukanlah tolakan dengan cepat dan kuat atau tenaga penuh agar menghasilkan
lompatan yang tinggi karena dorongan yang didapat besar.
 Jangan lupa untuk mengayunkan lengan agar mendapatkan tambaan daya dorong
yang maskismal.

3. Teknik Melayang di Udara


Gerakan melayang pada gaya ini adalah memposisikan tubuh dengan sedemikian rupa.
Caranya, saat melompat atau melakukan tolakan gunakanlah kaki terkuat. Ketika tubuh
melayang di udara melewati (tanpa menyentuh) mistar, usahakan memposisikan tubuh
sesuai gaya lompat tinggi yang digunakan.

Seorang atlet dapat menggunakan beberapa gaya pada saat melayang, yaitu gaya
gunting, gaya gulingsisi, gaya straddle dan gaya flop, penggunaan gaya ini disesuaikan
dengan keinginan dan kemampuan atlet, tujuannya hanya satu, yaitu mendapatkan
lompatan setinggi-tingginya.

4. Teknik Mendarat
Tahap terakhir lompat tinggi adalah melakukan pendaratan. Nah, pendaratan ini
bertujuan agar kalian dapat mendarat diatas matras dengan sempurna. Meskipun
pendaratan ini sifatnya bukan yang utama dalam penilaian. Akan tetapi, mendarat
dengan baik akan terhindar dari resiko cedera. Sederhananya, penilaian dari lompat
tinggi terletak dari hasil lompatan yang setingi-tingginya.

C. Lapangan Lompat Tinggi

D. Peraturan Lompat Tinggi

1. Para atlet diharuskan melewati mistar yang telah disediakan tanpa


menjatuhkannya ataupun menyentuhnya. Jika atlet tidak mampu melanjutkan
lompatan akan dinyatakan di diskualifikasi. Termasuk jika atlet tidak melompat.
2. Setiap atlet atau pelompat memiliki kesempatan melewati mistar sebanyak 3 kali
dengan ketinggian yang sama. Catatannya, jika dalam ketiga kesempatan tersebut
gagal melewati mistar maka dinyatakan gugur.
3. Tolakan yang diperbolehkan dalam lompat tinggi hanya dengan salah satu kaki.
4. Peserta hanya boleh menggunakan pakaian dan atribut yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan panitia.
5. Atlet memiliki kewajiban meneruskan lompatan (meskipub semua peserta lain
gagal) hingga dia tidak mampu.
6. Ketinggian lompatan diukur secara berkala sehingga minim terjadi kecurangan.

Anda mungkin juga menyukai