06 Hubungan Linear
06 Hubungan Linear
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Almasdi Syahza, SE., MP.
Email : asyahza@yahoo.co.id
Website: http://almasdi.unri.ac.id
HUBUNGAN LINEAR
a. Penggal dan Lereng Garis Lurus
b. Pembentukan Persamaan Linear
c. Hubungan Dua Garis Lurus
d. Pencarian Akar
Akar--akar
e. Penerapan Ekonomi
1
Penggal dan Lereng Garis Lurus
Fungsi linear atau fungsi derajat satu adalah
fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya
adalah pangkat satu
Sesuai dengan namanya, setiap persamaan linear
apabila digambarkan akan menghasilkan sebuah
garis (garis lurus)
Bentuk umum persamaan linear:
Y = a + bX
Nilai a adalah penggal garis pada sumbu vertikal
Nilai b adalah koefisien arah atau lereng garis,
yang mencerminkan besarnya tambahan nilai Y
untuk setiap tambahan satu unit X
Penggal a mencerminkan nilai Y pada kedudukan
X=0
∆Y=b
∆X
a
1 2 3 4 5 6 X
2
Dalam kasus tertentu, apabila lereng
garisnya sama dengan nol
Y
X=c
Y=a
a
1 2 3 4 5 6 X
c
Penerapan Ekonomi
P Lukislah kurva dari Fungsi
Permintaan P=15 – Q
Apabila Q=0, maka P=15
15 Apabila P=0, maka Q=15
P=15 – Q
0
15 Q
3
Penerapan Ekonomi (lanjutan…)
P=3 – 0,5Q
-6 0 Q
a. Dwi Koordinat
b. Koordinat lereng
c. Penggal Lereng
d. Dwi Penggal
4
a. Dwi Koordinat
Apabila diketahui titik A (2,3) dan titik
B(6,5)
Tentukan persamaan linearnya?
Y − Y1 X − X1 Y −3 X −2 Y −3 X −2
= = =
Y2 − Y1 X 2 − X 1 5−3 6− 2 2 4
Y
Y=2+0,5X Y=2+0,5X
-4 X
b. Koordinat Lereng
Dari sebuah titik dan suatu lereng dapat
dibentuk ssebuah persamaan linear yang
memenuhi titik dan lereng tersebut
Apabila diketahui titik A(2,3) dan lereng
garisnya 0,5, maka persamaan linear yang
dipenuhi adalah
Y-Y1=b(X
=b(X--X1)
Y-3=0,5(X-
3=0,5(X-2) Y=2+0,5X
Y-3=0,5X-
3=0,5X-1
5
c. Cara Penggal Lereng
Sebuah persamaan linear
dapat juga dibentuk jika
diketahui penggalnya
pada salah satu sumbu Y
dan lereng garis yang
memenuhi persamaan
tersebut Y=4+0,8X
Y=a+bX
a= penggal; b=lereng 4
a
Y = a − X
c
a = penggal vertikal;
b penggal horizontal
6
Penggal sebuah garispada sumbu vertikal dan
horizontal masing-
masing-masing 3 dan -4, maka
persamaan linear yang memenuhinya adalah:
a 3
Y = a− X Y = 3− X
c −6
Y=3+0,5X Y=3+0,5X
c slope=delta
3
a
-6 X
c
Y2 − Y1
Y − Y1 = X − X1
X 2 − X1
Menurut cara koordinat lereng
Y2 − Y1
Y-Y1 = b (X-X1) b=
X 2 − X1
berarti
7
Hubungan Dua Garis Lurus
Dua buah garis lurus akan berimpit apabila persamaan
garis yang satu merupakan kelipatan dari (proposional
terhadap) persamaan garis yang lain.
Garis Y1= a1+b1X akan berimpit dengan garis Y2= a2+b2X
jika
Y1 = nY2
a1 = na2
Y
b1 = nb2
8
Hubungan Dua Garis Lurus
(Kuis: Penerapan Ekonomi)
Dalam sebuah keadaan pasar diperoleh persamaan fungsi
penawaran P=5 +2Q dan permintaan P= 20 - Q
Dengan beban pajak produk per unit Rp 2,-
2,- tentukan:
a. Harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum
pajak?
b. Harga dan jumlah keseimbangan pasar setelah
pajak?
c. Jumlah pajak perunit dan total pajak yang harus
dibayar oleh konsumen dan produsen kepada
pemerintah?
d. Gambarlah grafik keadaan sebelum dan sesudah
pajak!
Kode 6a
9
Hubungan Dua Garis Lurus
Dua buah garis lurus akan SALING TEGAK
LURUS apabila lereng garis yang satu
merupakan kebalikan dari lereng garis yang lain
dengan tanda yang berlawanan
Garis Y = a1+b1X akan tegak lurus dengan garis
Y =a2+b2X jika
b1 = -1/b2 atau b2 = -1 Y
Diketahui:
Fungsi Permintaan P=15 – Q
Fungsi Penawaran P= 3+0,5Q
a. Carilah harga keseimbangan
b. Lukis Kurvanya
Penyelesaian
D: P=15 – Q Q=15-
Q=15-P
S: P= 3+0,5Q Q=-
Q=-6+2P
Keseimbangan
Qd=Qs
10
P
Q=15-P
Q=15- harga
keseimbangan
Q=-
Q=-6+2P
15
15
15--P= -6+2P P=15–
P=15 –Q
P=7 P=3+0,5Q
E
Q=15--P
Q=15 7
Q=15--7
Q=15 3
Q=8 -6 8 15 Q
0
Jadi P=7 dan Q=8
11
Penyelesaian
Harga dan jumlah keseimbangan sebelum pajak:
P=7 dan Q=8 (penyelesaian sebelumnya)
Penawaran sebelum pajak: P= 3+0,5Q
Penawaran sesudah pajak:
P= 3+0,5Q+3
P=6+0,5Q, sehingga Q=-
Q=-12+2P
Persamaan permintaan tetap: P=15
P=15--Q Q=15
Q=15--P
Keseimbangan: Qd=Qs
15
15--P=-
P=-12+2P
3P=27, P=9
Q=15--P, Q=15
Q=15 Q=15--9, maka diperoleh Q=6
harga
keseimbangan
setelah pajak
15 P=15–
P=15 –Q
P=3+0,5Q+3
harga
E’ keseimbangan
9
E P=3+0,5Q
7
-6 0 6 8 15 Q
12
Pencarian Akar-
Akar-akar
a. Cara Subsitusi
b. Cara eleminasi
Cara Subsitusi
Dua persamaan dengan dua bilangan
tertentu dapat diselesaikan dengan
cara menyelesaikan terlebih dahulu
sebuah persamaan untuk salah satu
bilangan tertentu, kemudian
mensubsitusikannya ke dalam
persamaan yang lain
Contoh:
2X +3Y =21 dan X + 4Y =23
13
Penyeleaian
14
Penyelesaian:
Harga dan jumlah keseimbangan sebelum
pajak:
P=7 dan Q=8 (penyelesaian
sebelumnya)
Penawaran setelah pajak, dengan
t=25%=0,25
P=3+0,5Q+0,25P
0,75P=3+0,5Q Keseimbangan pasar:
P=4+2/3Q Qd=Qs
Q=-
Q=-6+1,5P 15-P=-6+1.5P
Q=15--P
Q=15 2,5P=21
Q=15--8,4
Q=15 P=8,4
Q=6,6
15 P=15–
P=15 –Q
P=4+2/3Q
E’
8,4 P=3+0,5Q
7 E
harga
keseimbangan
3
-6 15 Q
0 6,6 8
15
Cara eleminasi
Penyeleaian
2X +3Y =21 X1 2X +3Y =21
X + 4Y =23 X2 2X +8Y =46
2X +3Y =21
2X +8Y =46
-5Y =-
=-25
Y=5 Akar-akar persamaan
X + 4Y =23 tersebut
X + 4(5
4(5) =23 X = 3 dan Y = 5
X=3
16
Penerapan Ekonomi (kuis-
(kuis-6b)
Permintaan barang Y,
Qdy=9-
=9-3Py+4Px
Qsy=-3+7Py
17
Semoga Anda sukses…!
sukses…!
18