MATEMATIKA
UNU PURWOKERTO
PERSAMAAN GARIS LURUS
y l A. Garis sejajar sumbu-sumbu koordinat
■ Jadi persamaan garis lurus l yang melalui titik asal O dan P (x1, y1) adalah
y1
y = x
x1
Contoh 1
■ Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik O (0, 0) dan P (-6, 2)
Penyelesaian :
Persamaan garis lurus yang melalui P (-6, 2) dan titik asal O (0,0) adalah
y1
y = x
x1
2
y= x
−6
1
y=− x
3
1
Sehingga dapat ditentukan pula gradien dari persamaan tersebut yaitu m = −
3
C. Garis Melalui Dua Titik yang Diketahui
Garis lurus yang melalui titik A (x1, y1) dan B (x2, y2) yang
y
diketahui. Perhatikan ABC, BAC = karena AC sejajar
g
B ( x2 , y2 ) dengan sumbu X,
P AC = x2 − x1
A ( x1 , y1 ) CB = y2 − y1
C
Sehingga,
x
0 CBy2 − y1
tan = =
AC x2 − x1
■ Ambil sembarang titik P (x, y) pada garis lurus g, maka gradien garis lurus g sama juga dengan gradien
ruas garis AP yakni
y − y1
tan =
x − x1
Karena gradien ruas garis AP sama dengan gradien ruas garis AB, maka diperoleh
y − y1 y2 − y1
=
x − x1 x2 − x1
Karena P (x, y) adalah sembarang titik pada garis lurus g, maka persamaan terkahir merupakan
persamaan garis lurus yang melalui titik A (x1, y1) dan B (x2, y2).
Contoh 2
■ Diketahui dua titik A (2,5) dan B (4, -1). Tentukan gradien dan persamaan garis lurus yang melalui titik-titik
A dan B
Penyelesaian :
Gradien garis lurus yang melalui titik-titik A dan B sama dengan gradien ruas garis AB, yakni :
y −y −1 − 5 6
m= 2 1 →m= = − = −2
x2 − x1 4−2 3
Dengan menggunakan persamaan yang ada, maka persamaan garis lurus yang melalui titik-titik A (2, 5) dan
B (4, -1) yakni y − y1 y2 − y1
=
x − x1 x2 − x1
y −5 x −2
=
−1 − 5 4 − 2
y −5 x −2
=
−6 2
2 ( y − 5 ) = −6 ( x − 2 )
2 y − 10 = −6 x + 12
2 y + 6 x = 12 + 10
2 y + 6 x = 22
y + 3 x = 11
y − y1 = m ( x − x1 )
1
y − 5 = − ( x − 3)
2
2 y − 10 = − ( x − 3)
2 y − 10 = − x + 3
2 y + x − 13 = 0
E. Garis dengan Perpotongan Kedua Sumbu Diketahui
Diketahui suatu garis yang melalui titik A (a, 0) dan B (0, b) maka
y
persamaan garisnya :
y − y1 x − x1
=
y2 − y1 x2 − x1
B ( 0, b ) y−0 x−a
=
b−0 0−a
y x−a
=
b −a
y x
= +1
b −a
y x
x + = 1 → ay + bx = ab
0 A ( a,0 ) b a
Jadi persamaan garis lurus yang melalui titik A (a, 0) dan B (0, b)
adalah
ay + bx = ab
Contoh 4
■ Tentukan persamaan garis yang melalui titik A (-4, 0) dan B (0, 3)
Penyelesaian :
y − y1 x − x1
=
y2 − y1 x2 − x1
y − 0 x − ( −4 )
=
3 − 0 0 − ( −4 )
Persamaan garis yang melalui titik A (-4, 0) dan B (0,
y x+4
= 3) adalah
3 4 3
y = 3+ x
4 y = 3( x + 4) 4
4 y = 3 x + 12
4 y − 3 x = 12
3
y = 3+ x
4
PERSAMAAN NORMAL SUATU GARIS LURUS
y ■ Suatu garis dapat ditentukan dengan menentukan jarak (p)
g garis tersebut ke titik asal, dan sudut yaitu sudut arah
positif yang dibentuk oleh sumbu X dengan garis nrmalnya
yang ditetapkan sebagai arah dari titik asal terhadap garis.
Q
■ Dari gambar di samping, |OQ| = p adalah Panjang garis
R
P ( x, y ) normal garis g. Dimana OQ tegak lurus dengan garis g dan
Q sudut adalah sudut yang diapit oleh garis normal OQ dan
x sumbu X arah positif.
O S
■ Diambil sembarang titik P (x,y) pada garis g. titik S
merupakan proyeksi titik P pada sumbu X dan titik R
merupakan proyeksi titik S pada OQ. Maka didapat :
OSR + = 90
OSR + PSR = 90
Sehingga, PSR = 90
Jadi PSQ = 90 −
Proyeksi tegak lurus OS pada OQ adalah
OR = OS cos = x cos
Penyelesaian :
Misalkan garis lurus g adalah garis dengan Panjang normal p = 10 satuan dan bersudut apit dengan sumbu
x arah positif adalah 150.
y
maka = 60, yaitu besar sudut apit normal dengan sumbu x arah
g
positif. Jadi persamaan garis g adalah
x cos + y sin = p
x cos 60 + y sin 60 = 10
1 1
p = 10 x+ 3 y = 10
2 2
150
x
■ Persamaan garis Ax + By + C = 0 dapat dijadikan persamaan normal . Berikut langkah-langkahnya:
1. Mengalikan kedua ruas persamaan umum garis lurus dengan konstanta k, dengan k 0, yakni :
kAx + kBy + kC = 0
2. Membandingkan persamaan kAx + kBy + kC = 0 dengan persamaan normal x cos + y sin − p = 0
3. Diperoleh,
kAx = x cos → kA = cos
kBy = y sin → kB = sin
kC = − p
sehingga,
k 2 A2 + k 2 B 2 = cos 2 + sin 2
k 2 A2 + k 2 B 2 = 1
k 2 ( A2 + B 2 ) = 1
1
k = 2
2
A + B2
1 1
k = 2 =
A + B2 A2 + B 2
■ Selanjutnya diperoleh
kA = cos kB = sin kC = − p
1 1 1
A = cos B = sin C=p
A +B
2 2
A +B
2 2
A +B
2 2
A B C
cos = sin = p=
A +B2 2
A +B 2 2
A2 + B 2
■ Oleh karena itu persamaan kAx + kBy + kC = 0 dapat ditulis
Ax By C
+ + =0
A +B A +B A +B
2 2 2 2 2 2
Ax + By + C
=0
A2 + B 2
■ Tanda dapat dipilih sedemikian hingga p bernilai positif sedangkan kC harus negatif, maka tanda k
dipilih sedemikian hingga harga kC negatif, yaitu harga k yang berlawanan tanda dengan C.
Contoh 6
■ Ubahlah persamaan 6 x − 8 y − 15 = 0 ke dalam persamaan normal!
Penyelesaian :
A = 6, B = −8, C = −15
1
k =
A2 + B 2
1 1 1
k = = =
6 + ( −8 ) 10
2
2 100
1
Karena C = -15 bernilai negatif, maka k dipilih yang bertanda positif sehingga diperoleh k =
10
Selanjutnya, kalikan nilai k ke persamaan awalnya, k 6 x − k 8 y − k15 = 0
6 x 8 y 15
− − =0
10 10 10
3x 4 y 3
− − =0
5 5 5
■ Persamaan terakhir menunjukkan bahwa,
3
cos =
5
4
sin = −
5
3
p=
2
KEDUDUKAN ANTARA DUA GARIS LURUS
■ Misalkan dua garis yang berpongan yaitu
y g1 : y = m1 x + n1
g1 g 2 : y = m2 x + n2
g2
■ Gradien garis g1 adalah m1 = tan
■ Gradien garis g 2 adalah m2 = tan
■ Sudut merupakan sudut yang dibentuk oleh perpotongan garis g1
dan g 2 . Di dapat pula,
+ + 180 − = 180
+ = 180
O x = −
tan = tan ( − )
tan − tan
tan =
1 + tan tan
■ Diketahui sebelumnya jika m = tan danm = tan , maka
1 2
m1 − m2
tan =
1 + m1m2
m1 − m2
= tan −1
1 + m1 2
m
■ Untuk titik T (x1, y1) terletak berlainan pihak terhadap garis g maka
didapatkan Panjang normal dari gattggfris g1 adalah (n + d) dan
T ( x1 , y1 ) persamaan normal garis g1 adalah
n d x cos + y sin − ( n + d ) = 0
x
g1 ■ Karena titik T (x1, y1) pada garis g1 , maka dipenuhi persamaan
g
x1 cos + y1 sin − ( n + d ) = 0
d = x1 cos + y1 sin − n
■ Untuk titik T (x1, y1) yang terletak sepihak dengan garis g,
maka Panjang normal dari garis g2 adalah (n - d) dan
persamaan normal garis g2 adalah
x cos + y sin − ( n − d ) = 0
d = − ( x1 cos + y1 sin − n )