Anda di halaman 1dari 33

GARIS LURUS

MATEMATIKA
UNU PURWOKERTO
PERSAMAAN GARIS LURUS
y l A. Garis sejajar sumbu-sumbu koordinat

✓ Garis l melalui titik P (a, 0) dan sejajar sumbu y. titik-titik Q dan


Q R terletak pada garis l. karena l sejajar dengan sumbu y maka
absis titik Q dan R adalah a. Bahkan semua titik pada garis l
selalu mempunyai absis yang sama dengan a sehingga dapat
x
0 P ( a, 0 )
dikatakan bahwa garis l adalah himpunan semua titik yang
berabsis a, ditulis {(x, y)| x = a}.

✓ Sehingga bisa dikatakan jika x = a merupakan persamaan


R
garis l, yaitu garis yang sejajar sumbu y dan melalui titik (a, 0)
✓ Garis k sejajar sumbu x dan melalui titik (0,b). Titik T dan
y
D terletak pada garis k, maka ordinat-ordinat titk T dan D
adalah b pula. Lebih dari itu, semua titik yang terletak
pada garis k selalu mempunyai ordinat b. sehingga dapat
T D k
P ( 0, b )
dikatakan bahwa garis k merupakan himpunan semua

x titik yang mempunyai ordinat b atau dituliskan sebagai


0
{(x,y) y = b}.

✓ Selanjutnya dikatakan bahwa y = b merupakan


persamaan garis k, yaitu persamaan garis yang sejajar
sumbu x dan melalui titik (0, b)
B. Garis Melalui Titik Asal dan Sebuah Titik Tertentu

✓ Diambil sembarang titik T pada garis l dan titik R adalah


y
proyeksi titik T pada sumbu x, misalkan T (X2, Y2) maka R
(X2,0). Perhatikan OPQ dengan TR || PQ, maka :
P ( x1 , y1 )
TR : OR = PQ : OQ
T ( x2 , y2 ) y2 : x2 = y1 : x1
y2 y1
=
x2 x1

x
0 R ( x2 , 0 ) Q ( x1 , 0 ) ✓ Jika  adalah sudut yang dibentuk garis l dengan sumbu x
arah positif, maka :
y2 y1
= = tan 
x2 x 1
■ Sehingga perbandingan ordinat dan absis setiap titik garis l adalah tan . Jika titik (x, y) terletak pada
garis l, maka :
y
= tan 
x
y1
■ Mengingat titik P (x1, y1) diketahui, maka harga tan  tertentu yaitu tan  = diperoleh,
x1
y y1  y1 
= → y = x
x x1  x1 

■ Jadi persamaan garis lurus l yang melalui titik asal O dan P (x1, y1) adalah

 y1 
y = x
 x1 
Contoh 1
■ Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik O (0, 0) dan P (-6, 2)

Penyelesaian :

Persamaan garis lurus yang melalui P (-6, 2) dan titik asal O (0,0) adalah

 y1 
y = x
 x1 
2
y= x
−6
1
y=− x
3
1
Sehingga dapat ditentukan pula gradien dari persamaan tersebut yaitu m = −
3
C. Garis Melalui Dua Titik yang Diketahui

Garis lurus yang melalui titik A (x1, y1) dan B (x2, y2) yang
y
diketahui. Perhatikan ABC, BAC =  karena AC sejajar
g
B ( x2 , y2 ) dengan sumbu X,

P AC = x2 − x1
A ( x1 , y1 ) CB = y2 − y1

C
 Sehingga,
x
0 CBy2 − y1
tan  = =
AC x2 − x1
■ Ambil sembarang titik P (x, y) pada garis lurus g, maka gradien garis lurus g sama juga dengan gradien
ruas garis AP yakni
y − y1
tan  =
x − x1

Karena gradien ruas garis AP sama dengan gradien ruas garis AB, maka diperoleh

y − y1 y2 − y1
=
x − x1 x2 − x1
Karena P (x, y) adalah sembarang titik pada garis lurus g, maka persamaan terkahir merupakan
persamaan garis lurus yang melalui titik A (x1, y1) dan B (x2, y2).
Contoh 2
■ Diketahui dua titik A (2,5) dan B (4, -1). Tentukan gradien dan persamaan garis lurus yang melalui titik-titik
A dan B

Penyelesaian :

Gradien garis lurus yang melalui titik-titik A dan B sama dengan gradien ruas garis AB, yakni :
y −y −1 − 5 6
m= 2 1 →m= = − = −2
x2 − x1 4−2 3
Dengan menggunakan persamaan yang ada, maka persamaan garis lurus yang melalui titik-titik A (2, 5) dan
B (4, -1) yakni y − y1 y2 − y1
=
x − x1 x2 − x1
y −5 x −2
 =
−1 − 5 4 − 2
y −5 x −2
 =
−6 2
 2 ( y − 5 ) = −6 ( x − 2 )
 2 y − 10 = −6 x + 12
 2 y + 6 x = 12 + 10
 2 y + 6 x = 22
 y + 3 x = 11

■ Jadi persamaan garis lurus yang dicari adalah y + 3 x = 11


D. Garis Melalui Suatu Titik Tertentu dengan Gradien
y yang Diketahui
g
Diketahui garis lurus yang melalui titik A (x1, y1) dan
P ( x, y )
diketahui pula gradien garis g, yaitu m, kemudian akan
ditentukan persamaan garis lurus g. diambil sembarang titik P (x,
A ( x1 , y1 ) y) pada garis g, maka gradien ruas garis AP yang sama dengan
gradien garis g,yakni
y − y1
=m
x x − x1
Karena P (x, y) adalah sembarang titik pada garis lurus g, maka
persamaan garis lurus yang melalui titik (x1, y1) dengan gradien
m adalah
y − y1 = m ( x − x1 )
Contoh 3
■ Tentukan persamaan garis lurus yang melalui titik (3, 5) dan gradien – ½
Penyelesaian :
Persamaan garis lurus yang melalui titik (3, 5) dan gradien – ½ adalah

y − y1 = m ( x − x1 )
1
 y − 5 = − ( x − 3)
2
 2 y − 10 = − ( x − 3)
 2 y − 10 = − x + 3
 2 y + x − 13 = 0
E. Garis dengan Perpotongan Kedua Sumbu Diketahui

Diketahui suatu garis yang melalui titik A (a, 0) dan B (0, b) maka
y
persamaan garisnya :
y − y1 x − x1
=
y2 − y1 x2 − x1
B ( 0, b ) y−0 x−a
 =
b−0 0−a
y x−a
 =
b −a
y x
 = +1
b −a
y x
x  + = 1 → ay + bx = ab
0 A ( a,0 ) b a
Jadi persamaan garis lurus yang melalui titik A (a, 0) dan B (0, b)
adalah
ay + bx = ab
Contoh 4
■ Tentukan persamaan garis yang melalui titik A (-4, 0) dan B (0, 3)
Penyelesaian :
y − y1 x − x1
=
y2 − y1 x2 − x1
y − 0 x − ( −4 )
 =
3 − 0 0 − ( −4 )
Persamaan garis yang melalui titik A (-4, 0) dan B (0,
y x+4
 = 3) adalah
3 4 3
y = 3+ x
 4 y = 3( x + 4) 4
 4 y = 3 x + 12
 4 y − 3 x = 12
3
 y = 3+ x
4
PERSAMAAN NORMAL SUATU GARIS LURUS
y ■ Suatu garis dapat ditentukan dengan menentukan jarak (p)
g garis tersebut ke titik asal, dan sudut  yaitu sudut arah
positif yang dibentuk oleh sumbu X dengan garis nrmalnya
yang ditetapkan sebagai arah dari titik asal terhadap garis.
Q
■ Dari gambar di samping, |OQ| = p adalah Panjang garis
R
P ( x, y ) normal garis g. Dimana OQ tegak lurus dengan garis g dan
Q sudut  adalah sudut yang diapit oleh garis normal OQ dan

x sumbu X arah positif.
O S
■ Diambil sembarang titik P (x,y) pada garis g. titik S
merupakan proyeksi titik P pada sumbu X dan titik R
merupakan proyeksi titik S pada OQ. Maka didapat :
OSR +  = 90
OSR + PSR = 90
Sehingga, PSR = 90
Jadi PSQ = 90 − 
Proyeksi tegak lurus OS pada OQ adalah

OR = OS cos  = x cos 

Proyeksi tegak lurus dari SP pada OQ adalah


RQ = SP cos ( 90 −  ) = y sin 

Serta perhatikan bahwa


OR + RQ = OQ = p
Maka, Persamaan normal persamaan garis g dengan p
x cos  + y sin  = p adalah Panjang normal dan p bernilai positif
Contoh 5
■ Tentukan persamaan normal suatu garis lurus dengan Panjang normal 10 satuan dan besar sudut apit
garis tersebut dengan sumbu x arah positif adalah 150.

Penyelesaian :

Misalkan garis lurus g adalah garis dengan Panjang normal p = 10 satuan dan bersudut apit dengan sumbu
x arah positif adalah 150.
y
maka  = 60, yaitu besar sudut apit normal dengan sumbu x arah
g
positif. Jadi persamaan garis g adalah
x cos  + y sin  = p
x cos 60 + y sin 60 = 10
1 1
p = 10 x+ 3 y = 10
2 2
 150
x
■ Persamaan garis Ax + By + C = 0 dapat dijadikan persamaan normal . Berikut langkah-langkahnya:
1. Mengalikan kedua ruas persamaan umum garis lurus dengan konstanta k, dengan k  0, yakni :
kAx + kBy + kC = 0
2. Membandingkan persamaan kAx + kBy + kC = 0 dengan persamaan normal x cos  + y sin  − p = 0
3. Diperoleh,
kAx = x cos  → kA = cos 
kBy = y sin  → kB = sin 
kC = − p
sehingga,
k 2 A2 + k 2 B 2 = cos 2  + sin 2 
k 2 A2 + k 2 B 2 = 1
k 2 ( A2 + B 2 ) = 1
1
k = 2
2

A + B2
1 1
k = 2 = 
A + B2 A2 + B 2
■ Selanjutnya diperoleh
kA = cos  kB = sin  kC = − p
1 1 1
 A = cos   B = sin   C=p
A +B
2 2
A +B
2 2
A +B
2 2

A B C
cos  =  sin  =  p=
A +B2 2
A +B 2 2
A2 + B 2
■ Oleh karena itu persamaan kAx + kBy + kC = 0 dapat ditulis
 Ax By C 
 + + =0
 A +B A +B A +B 
2 2 2 2 2 2

Ax + By + C
 =0
A2 + B 2
■ Tanda  dapat dipilih sedemikian hingga p bernilai positif sedangkan kC harus negatif, maka tanda k
dipilih sedemikian hingga harga kC negatif, yaitu harga k yang berlawanan tanda dengan C.
Contoh 6
■ Ubahlah persamaan 6 x − 8 y − 15 = 0 ke dalam persamaan normal!
Penyelesaian :
A = 6, B = −8, C = −15
1
k =
A2 + B 2
1 1 1
k = = =
6 + ( −8 ) 10
2
2 100
1
Karena C = -15 bernilai negatif, maka k dipilih yang bertanda positif sehingga diperoleh k =
10
Selanjutnya, kalikan nilai k ke persamaan awalnya, k 6 x − k 8 y − k15 = 0
6 x 8 y 15
− − =0
10 10 10
3x 4 y 3
− − =0
5 5 5
■ Persamaan terakhir menunjukkan bahwa,
3
cos  =
5
4
sin  = −
5
3
p=
2
KEDUDUKAN ANTARA DUA GARIS LURUS
■ Misalkan dua garis yang berpongan yaitu
y g1 : y = m1 x + n1
g1 g 2 : y = m2 x + n2
g2
■ Gradien garis g1 adalah m1 = tan 
■ Gradien garis g 2 adalah m2 = tan 

■ Sudut  merupakan sudut yang dibentuk oleh perpotongan garis g1
dan g 2 . Di dapat pula,
 +  + 180 −  = 180

  +  = 180
O  x  = −
tan  = tan ( −  )
tan  − tan 
tan  =
1 + tan  tan 
■ Diketahui sebelumnya jika m = tan  danm = tan  , maka
1 2

m1 − m2
tan  =
1 + m1m2
 m1 − m2 
 = tan −1  
 1 + m1 2 
m

■ Untuk  = 0 → tan  = 0 sehingga,


m1 − m2
tan  =
1 + m1m2
m1 − m2
0=
1 + m1m2
0 = m1 − m2  m1 = m2

■ Yang berarti dua garis itu sejajar atau berhimpit.


■ Untuk  = 90 sehingga tan  nilainya tak berhingga, maka
m1 − m2
tan  =
1 + m1m2
m1 − m2
=
1 + m1m2

■ Ini terjadi apabila m1 − m2  0 dan 1 + m1m2 mendekati nol sehingga


1 + m1m2 = 0
m1m2 = −1
−1
m1 =
m2

■ Ini berarti dua garis tersebut saling tegak lurus


Contoh 7
■ Tentukan persamaan garis yang melalui titik P (1,3) dan sejajar garis 2 x + 4 y − 1 = 0
Penyelesaian :
Misalkan g1 : 2 x + 4 y − 1 = 0 dan g 2 merupakan garis yang dicari sehingga
Gradien dari garis 2 x + 4 y − 1 = 0 adalah
2x + 4 y −1 = 0
4 y = −2 x + 1
1 1
y =− x+
2 4

Misalkan gradien garis g 2 yang dicari adalah m2 , maka


m1 − m2
tan 0 =
1 + m1m2
− 1 − m2 1 1
0= 2 → 0 = − − m2  m2 = −
1 − m2
1 2 2
2
■ Jadi persamaan garis g 2 adalah
1
y − 3 = − ( x − 1)
2
2 y − 6 = −x +1
2y − x = 7
Contoh 8
■ Tentukan persamaan garis yang melalui Q (3, 2) dan tegak lurus 4 x + 2 y + 3 = 0
Penyelesaian :
Misalkan g1 : 4 x + 2 y + 3 = 0 dan g 2 merupakan garis yang dicari. Gradien garis g1 adalah m1 = −2
Misalkan gradien g 2 adalah m2 , maka
m1 − m2
tan 90 =
1 + m1m2
1 1
Sehingga diperoleh m2 = − =
m1 2
Jadi persamaan garisnya
1
y−2= ( x − 3)
2
2y − 4 = x −3
2y − x =1
KEDUDUKAN TITIK DAN GARIS LURUS
■ Hubungan antara titik dan garis hanya dapat terjadi dalam dua kondisi yaitu titik pada garis atau titik
berada di luar garis.
1. Titik pada garis g
❑ Misalkan sebuah titik yang dimaksud adalah titik p dan
sebuah garis g. untuk kondisi titik pada garis dapat
digambarkan pada gambar di samping.
❑ Untuk mengetahu titik tersebut terletak pada garis yaitu p
dengan cara mensubstitusi absis dan ordinat titik yang
diketahui berturut-turut pada x dan y dalam persamaan garis
yang diketahui. Apabila substitusi ini menghasilkan
pernyataan yang benar, maka dapat disimpulkan jika titik
tersebut terletak pada garis.
Contoh 9
■ Selidiki apakah titik P(6,2) terletak pada garis g : 2 x + 3 y − 12 = 0
Penyelesaian :
Substitusi absis dan ordinat dari P (6, 2) berturut-turut pada x dan y dalam persamaan,
2 x + 3 y − 12 = 0
2 ( 6 ) + 3 ( 2 ) − 12 = 0
12 − 12 = 0
2. Titik di luar garis
g ❑ Misalkan sebuah titik yang dimaksud adalah P dan sebuah garis g
untuk kondisi titik di luar garis dapat digambarkan pada gambar di
samping.
p
❑ Letak titik di luar garis apabila titik tersebut tidak menjadi bagian
dari garis, atau apabila absis dan ordinat titik yang diketahui
disubstitusikan berturut-turut pada x dan y dalam persamaan garis
yang diketahui menghasilkan pernyataan yang salah.
Contoh 10
■ Buktikan bahwa titik P (3, -2) terletak di luar garis g : 2 x + 3 y − 12 = 0
Penyelesaian :
Substitusi absis da ordinat dari P (3,-2) berturut-turut pada x dan y dalam persamaan
2 x + 3 y − 12 = 0
2 ( 3) + 3 ( −2 ) − 12 = 0
6 − 6 − 12 = 0
− 12 = 0
Adalah pernyataan yang salah. Jadi dapat disimpulkan jika titik P (3,-2) terletak di luar garis g : 2 x + 3 y − 12 = 0
Jarak titik ke garis
■ Diketahui titik T (x1, y1) yang berjarak d dari garis g. Titik T terletak
sepihak dengan garis g atau berlainan dengan garis g selanjutnya
y
misalkan persamaan normal garis g1 melalui titik T (x1, y1) dan
sejajar dengan garis g.

■ Untuk titik T (x1, y1) terletak berlainan pihak terhadap garis g maka
didapatkan Panjang normal dari gattggfris g1 adalah (n + d) dan
T ( x1 , y1 ) persamaan normal garis g1 adalah

n d x cos  + y sin  − ( n + d ) = 0
 x
g1 ■ Karena titik T (x1, y1) pada garis g1 , maka dipenuhi persamaan
g
x1 cos  + y1 sin  − ( n + d ) = 0
d = x1 cos  + y1 sin  − n
■ Untuk titik T (x1, y1) yang terletak sepihak dengan garis g,
maka Panjang normal dari garis g2 adalah (n - d) dan
persamaan normal garis g2 adalah
x cos  + y sin  − ( n − d ) = 0

■ Jadi rumus jarak titik T yang sepihak terhadap garis g adalah

d = − ( x1 cos  + y1 sin  − n )

■ Karena d adalah jarak maka nilainya harus positif sehingga


harus diambil nilai mutlaknya, didapatkan
d = x1 cos  + y1 sin  − n

Anda mungkin juga menyukai