Anda di halaman 1dari 39

P

erbandingan
• Jika pengujian pada anova menghasilkan hipotesis nol yang ditolak,
berarti terdapat perbedaan yang berarti diantara taraf-taraf perlakuan,
rata-rata
maka dilakukan uji lanjut untuk menentukan perlakuan mana yang saling
berbeda
• Beberapa uji lanjut yang dapat digunakan:
Perlakuan
1. Beda Nyata Terkecil (BNT)
2. Beda Nyata Jujur (BNJ)
3. Student Newman-Keuls (SNK)
4. Duncan
5. Dunnet
6. Kontras Ortogonal
7. Scheffe
METODE UJI BNT
(Beda Nyata Terkecil)
Uji BNT (Beda Nyata Terkecil) atau yang lebih dikenal
sebagai uji LSD (Least Significance Different) adalah metode
yang diperkenalkan oleh Ronald Fisher. Metode ini menjadikan
nilai BNT atau nilai LSD sebagai acuan dalam menentukan apakah
rata-rata dua perlakuan berbeda secara Statistik atau tidak, maka dilakukan
perbandingan nilai LSD yang telah dihitung dengan
selisih mutlak kedua rata-rata tersebut.
Syarat Penggunaan Uji BNT
1. Uji BNT hanya digunakan jika Hipotesis nol pada
statistik F ditolak.
2. Jangan gunakan uji BNT untuk seluruh perbandingan
antara dua perlakuan yang mungkin tersusun dari
sejumlah perlakuan, apabila perlakuan lebih dari lima.
3. Gunakan uji BNT untuk perbandingan yang sudah
direncanakan sebelum percobaan dilakukan.
Langkah Pengerjaan Uji BNT
1. Hitunglah rata-rata perlakuan •  
untuk tiap taraf perlakuan jika hasil
uji F nya adalah berbeda nyata.
2. Urutkan rata-rata perlakuan
tersebut berdasarkan rangking (dari
yang kecil ke terbesar)
3. Carilah selisih dari rata-rata
antara dua pasangan perlakuan

5. Jika rata-rata perlakuan lebih kecil dibanding nilai


uji, maka dikatakan bahwa antara kedua perlakuan tidak
ada pengaruh yang nyata, jika rata-rata
perlakuan lebih besar maka dibanding nilai uji
maka dikatakan bahwa antara kedua perlakuan
ada pengaruh yang nyata.
Contoh Soal
Terdapat 4 waktu (pagi, siang, sore dan Berikut tabel hasil ujian :
malam) untuk menyampaikan pelajaran
matematika kepada siswa SMA. Ingin diteliti Waktu
Hasil Ujian Jumlah
apakah ada perbedaan pengaruh waktu Pagi Siang Sore Malam
terhadap hasil pengajaran. Faktor-faktor lain
1 56 60 43 41 200
yang diduga akan mem-
pengaruhi hasil belajar, selain waktu 2 55 59 39 43 196
misalnya cara mengajar, situasi kelas, 3 50 62 45 45 202
bahan pelajaran dan lain-lain, dibuat 4 61 55 46 39 201
sama. Dimisalkan ada 20 orang anak
dengan dasar yang sama akan dijadi- 5 64 56 45 42 207
kan percobaan. Secara acak diambil 5 Jumlah 286 292 218 210 1006
anak untuk tiap waktu. Pada akhir percobaan Banyak
yang dilakukan dengan metode 5 5 5 5 20
Pengamatan
pengajaran dan materi yang sama,
diadakan ujian Rata-rata 57,2 58,4 43,6 42 201,2
Penyelesaian
 

Derajat Jumlah Kuadrat


Sumber Variansi F hitung F tabel 5%
Bebas Kuadrat Tengah
Perlakuan 3 1135 378,3 29,79 3,24
Galat 16 203,2 12,7
Total 19 1338,2
 
Tabel F
f
Penyelesaian

Agar mempermudah perhitungan maka perlakuan diberi kode seperti Pagi = A , Siang= B , Sore = C dan
Malam = D

Perlakuan Rata-rata Perlakuan Rata-rata


A 57,2 D 42
B 58,4 C 43,6
C 43,6
A 57,2
D 42
B 58,4
Penyelesaian
 
f
Penyelesaian
 

 
Penyelesaian
 
Kesimpulan

Besar
Perlakuan Rata-Rata Perlakuan Rata-Rata Keterangan
Selisih
Tidak
Malam 42 vs Sore 43,6 1,6 2,12
Signifikan
Malam 42 vs Siang 58,4 15,2 2,12 Signifikan
Malam 42 vs Pagi 57,2 16,4 2,12 Signifikan
Sore 43,6 vs Siang 58,4 13,6 2,12 Signifikan
Sore 43,6 vs Pagi 57,2 14,8 2,12 Signifikan
Tidak
Siang 58,4 vs Pagi 57,2 1,2 2,12
Signifikan
Uji Lanjut dengan SPSS
1. Input data
2. klik Analyze>Compare Means>One-way ANOVA

3. Masukan variabel pada “Dependent List” dan “Factor”


• Klik “PostHoc” dan pilih uji yang akan digunakan.
Tentukan juga significance level yaitu 0,05

• Kemudian klik “Continue” dan “OK”


Uji Lanjut dengan Minitab
1. Input data
2. klik “Stat” -> “ANOVA” -> “One-Way”

3. Masukan variabel pada “Response” dan “Factor”


• Klik “Comparison” dan pilih uji yang akan digunakan.

• Kemudian klik “OK”


Uji BNJ (Beda Nyata Jujur)

Uji BNJ (Beda Nyata Jujur) atau biasa disebut dengan Uji Tukey diperkenalkan oleh Tukey (1953). Prosedur
pengujiannya mirip dengan LSD (Least Square Differences) yaitu mempunyai satu pembanding dan digunakan
sebagai alternatif pengganti LSD apabila kita ingin menguji seluruh pasangan rata-rata perlakuan tanpa rencana.

Uji Tukey digunakan untuk membandingkan seluruh pasangan rata-rata perlakuan setelah uji analisis ragam
dilakukan. Perlu diketahui bahwa uji BNJ ini dilakukan hanya apabila hasil analisis ragam minimal berpengaruh
nyata.

Syarat-syarat Uji BNJ


1. Data terdiri dari hasil-hasil pengamatan dan data ini membentuk dua sampel acak bebas berukuran n dan m.
Jika n dan m tidak sama, maka n diperuntukan sampel yang lebih besar,

2. Skala pengukuran sekurang-kurangnya ordinal, dan


3. Variabel-variabel acaknya kontinu.
CONTOH SOAL
Misalkan ada suatu percobaan dibidang peternakan tentang pengaruh berbagai
campuran ransum (makanan), katakanlah campuran A,B,C dan D terhadap pertambahan
bobot badan selama masa percobaan (dalam kg). Hewan pecobaan yang digunakan adalah
domba jantan yang terdiri dari umur yang berbeda. Karena berbeda umur, maka dilakukan
pengelompokkan dan katakanlah ada empat kelompok berdasarkan tingkat umur domba
tersebut.

Tabel 1. Data pertambahan berat badan (kg) dari 16 ekor domba jantan yang memperoleh makanan berbeda

Kel. Umur Perlakuan Total


A B C D Kelompok
1 2 5 8 6 21
2 3 4 7 5 19
3 3 5 10 5 23
4 5 5 9 2 21
Total perlakuan 13 19 34 18 84
Rata-rata 3,25 4,75 8,50 4,50 5,25
Penyelesaian :

Sumber Derajat Jumlah Kuadrat


Keragaman Bebas Kuadrat Tengah
Kelompok 3 2 0,6667
Perlakuan 3 61,5 20,5 10,54 3,86
Galat 9 17,5 1,9444
Total 15 81

 
Perlakuan Rata Rata
A 3,25
D 4,50
B 4,75
C 8,50
BNJ 5% 3,08
Langkah Selanjutnya, jumlahkan Nilai Kritis BNJ 5% dengan nilai rata-rata perlakuan terkecil
pertama, yaitu 3,25+3,08 = 6,33

Perlakuan Rata - Rata


A 3,25 a
D 4,50 a
B 4,75 a
C 8,50
BNJ 5% 3,08
Langkah Selanjutnya, jumlahkan Nilai Kritis BNJ 5% dengan nilai rata-rata perlakuan kedua, yaitu
4,50+3,08 = 7,58

Perlakuan Rata Rata Perlakuan Rata Rata


A 3,25 a A 3,25 a
D 4,50 ab D 4,50 a
B 4,75 ab B 4,75 a
C 8,50 C 8,50
BNJ 5% 3,08 BNJ 5% 3,08
Langkah Selanjutnya, jumlahkan Nilai Kritis BNJ 5% dengan nilai rata-rata perlakuan ketiga, yaitu
4,75+3,08 = 7,83

perlakuan Rata-rata perlakuan Rata-rata


A 3,25 a A 3,25 a
D 4,50 a D 4,50 a
B 4,75 ab B 4,75 a
C 8,50 C 8,50
BNJ 5% 3,08 BNJ 5% 3,08
Langkah Selanjutnya, jumlahkan Nilai Kritis BNJ 5% dengan nilai rata-rata perlakuan keempat,
yaitu 8,50+3,08 = 11,58

perlakuan Rata-rata

A 3,25 a

D 4,50 a

B 4,75 a

C 8,50 b

BNJ 5% 3,08
Langkah akhir, untuk menentukan perlakuan terbaik

Perlakuan Rata-rata
A 3,25 a
B 4,75 a
C 8,50 b
D 4,50 a
BNJ 5% 3,08
▪ Pilih rata-rata yang tertinggi dari perlakuan
▪ Lihat kode yang terdapat pada perlakuan tertinggi
▪ Lihat perlakuan apa saja yang diikuti oleh kode yang sama dengan perlakuan rata-rata yang
tertinggi
▪ Pertimbangkan secara logis perlakuan mana yang terbaik
Kesimpulan

Karena C merupakan perlakuan tertinggi yang diikuti kode b dan tidak ada perlakuan
lain yang diikuti kode b maka hanya perlakuan C yang merupakan perlakuan terbaik.
Sehingga, ada satu perlakuan yang berpengaruh terhadap pertambahan bobot badan
domba jantan. Yaitu perlakuan C.
Tabel Tukey
Uji Lanjut dengan SPSS
1. Input data
2. klik Analyze lalu pilih pada menu General Linear Model (GLM)
lalu klik pada menu Univariate,
3. Masukan variabel pada “Dependent Variable” dan “Fixed Factors”
4. Lalu klik “Model” sehingga muncul:

klik “Continue”
• Klik “PostHoc” dan pilih uji yang akan digunakan. Tentukan juga
significance level yaitu 0,05

• Kemudian klik “Continue” dan “OK”


Terlihat bahwa perlakuan
yang berbeda signifikan
adalah
A vs C, B vs C, dan D vs C
Uji Lanjut dengan Minitab
1. Input data
2. klik “Stat  >> ANOVA >> General Linear Model >>
Fit General Linear Model”
3. Masukan variabel pada
“Responses” dan “Factors”
Hasil ANOVA menunjukkan bahwa makanan berpengaruh signifikan
terhadap bobot, maka uji BNJ dapat dilakukan dengan melakukan kembali
uji
one-way ANOVA, lalu klik “Comparison” dan pilih “Tukey”, kemudian “OK”

Anda mungkin juga menyukai