Anda di halaman 1dari 10

BLOK 20

KESEHATAN GIGI DAN MULUT MASYARAKAT

DOSEN PENGAMPU :
Dr. drg. Hj. Helwiah Umniyati, MPH

KELOMPOK 3
Aulia Rahma Ning Tyas Mega Nataza (1112016009)
Faradilla rochmana (1112017024)
Milawati (1112017037)
Vio Nica Fisri (1112017057)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS YARSI
2020-2021
TOPIKAL FLUORIDE
Fluoride ampuh dalam pencegahan karies selama lebih dari 60 tahun. Serangkaian
sistematik review Cochrane menemukan bahwa Topikal Fluoride (varnish, gel, obat
kumur dan pasta gigi), digunakan baik secara tersendiri atau dikombinasi, secara
signifikan mengurangi karies pada anak-anak dan remaja dibandingkan dengan
plasebo atau tanpa perawatan. Tidak ada modalitas topikal fluoride yang ditemukan
lebih unggul dari yang lain dalam perbandingan head-tohead.

1. Pasta Gigi Fluoride


Pasta gigi Fluoride adalah bentuk topikal fluoride yang paling banyak digunakan
di seluruh dunia. Di Irlandia, 95% pasta gigi mengandung fluoride. Telah
disarankan bahwa menyikat gigi dengan pasta gigi berfluoride baik untuk metode
kesehatan masyarakat yang ideal karena penggunaannya nyaman, murah,
disetujui secara budaya dan tersebar luas serta penggunaannya diperlukan
kepatuhan untuk mencapai hasil yang optimal.

Sistematis review tentang efektivitas pasta gigi berfluoride dalam mencegah


karies gigi pada anak-anak dan remaja menemukan bahwa:
 Pasta gigi fluoride efektif mencegah karies pada anak-anak dan remaja.
 Menyikat dua kali sehari lebih efektif daripada menyikat sekali sehari.
 Pasta gigi yang mengandung 1.500 ppm F lebih efektif daripada pasta
gigi standar 1.000 / 1.100 ppm F dalam mencegah karies pada gigi
permanen.
 Pasta gigi yang mengandung 1.000 ppm F lebih efektif daripada pasta
gigi yang mengandung 250 ppm F dalam mencegah karies pada gigi
permanen.

Pasta gigi fluoride rendah, mengandung kurang dari 600 ppm F telah
diperkenalkan secara khusus untuk anak-anak yang memiliki ketidakmampuan
untuk meludah, cenderung menelan sebagian besar pasta gigi yang diletakkan
pada sikat. Bukti efektivitas pasta gigi fluoride rendah (mengandung kurang dari
600 ppm F) dalam mencegah karies pada gigi sulung tidak cukup, karena terbatas
pada tiga randomised controlled trials atau uji coba terkontrol secara acak yang
berbeda dalam kualitas, desain, populasi yang diteliti dan hasil.

Bukti bahwa penggunaan awal pasta gigi berfluoride mencegah karies


terbatas, dan definisi dari apa yang disebut "awal" bervariasi, sehingga sulit
untuk menarik kesimpulan. Studi cross sectional Irlandia telah menemukan
bahwa memulai menyikat gigi sebelum usia 12 bulan secara signifikan
berhubungan dengan tingkat karies yang lebih rendah pada gigi primer pada usia
5 dan pada usia 8 tahun, setelah mengendalikan fluoridasi air dan status kartu
medis. Creedon dan O'Mullane menemukan bahwa anak-anak yang mulai
menyikat gigi setelah 24 bulan memiliki tingkat karies yang secara signifikan
lebih tinggi pada usia 5 tahun. Sebuah studi cross sectional dari 4.468 anak-anak
usia 7-tahun di Flemish menunjukkan Odds Ratio (OR) yang signifikan dari 1,22
(95% CI, 1,14-1,30) untuk peningkatan risiko karies ketika usia pada awal
menyikat gigi meningkat satu tahun. Probabilitas bebas karies pada usia 7 tahun
untuk anak-anak yang mulai menyikat gigi sebelum usia 3 tahun adalah 46%,
dibandingkan dengan anak-anak mulai menyikat gigi setelah usia 3 tahun 36%
untuk.

Membilas dengan volume air yang besar setelah menyikat dapat


mengurangi efek pencegahan karies dari pasta gigi berfluoride. Dua randomised
trials atau percobaan acak menemukan bahwa anak-anak yang dibilas dengan
volume air yang besar memiliki peningkatan karies yang lebih tinggi daripada
mereka yang menggunakan volume yang lebih kecil.

Sebuah studi cross sectional Irlandia juga menemukan bahwa tingkat


karies secara signifikan lebih tinggi untuk anak berusia 15 tahun yang
menggunakan segelas air untuk berkumur setelah menyikat dibandingkan dengan
mereka yang menggunakan metode lain untuk berkumur (p = 0,006).

1.1. Konsentrasi pasta gigi fluoride


Konsentrasi pasta gigi fluoride telah dikaitkan dengan flurosis. Tindak
lanjut dari anak-anak di daerah karies tinggi yang tidak berfluoride, barat
laut Inggris, yang telah berpartisipasi dalam uji coba secara acak yang
melibatkan distribusi pasta gigi yang mengandung 440 ppm F atau 1.450
ppm F dari usia 12 bulan hingga usia 5-6 tahun, menentukan bahwa secara
keseluruhan prevalensi fluorosis yang lebih parah (TF≥2 dan TF≥3) secara
signifikan lebih tinggi pada usia 9-10 tahun di antara anak – anak yang
telah menerima pasta gigi F 1.450 ppm dibandingkan dengan mereka yang
telah menerima pasta gigi F 4450 ppm (7% vs 2% untuk TF≥2, dan 2% vs
0.2% dari TF≥3).

Terbukti dari penelitian observasional bahwa jumlah pasta gigi yang


digunakan adalah faktor yang berkontribusi terhadap risiko fluorosis
dengan pengguna pasta gigi. sebuah penelitian observasional kecil dengan
10 anak menemukan bahwa kadar fluoride di saliva secara signifikan lebih
rendah pada anak-anak ketika mereka menggunakan 0,25 g pasta gigi
fluoride dibandingkan dengan ketika mereka menggunakan 1 g pasta gigi
yang sama. Para peneliti menyimpulkan bahwa mengurangi penggunaan
jumlah pasta gigi daripada konsentrasi fluoride dalam pasta gigi mungkin
merupakan cara paling efisien untuk meningkatkan keberhasilan sekaligus
mengurangi risiko fluorosis.

Jumlah pasta gigi “ukuran kacang” diterima dengan luas sebagai


ukuran pasta gigi yang direkomendasikan untuk anak-anak untuk
mengurangi konsumsi berlebihan. Gambar 4.2 menunjukkan sejumlah kecil
pasta gigi sukuran kacang polong 0,25 g pada ukuran sikat gigi anak dan
sikat gigi standar. Pasta gigi “smear” juga direkomendasikan untuk anak di
bawah usia 2 atau 3 tahun ketika menyikat dengan pasta gigi yang
mengandung setidaknya 1.000 ppm F.

Gambar 4.2

Diterima bahwa anak-anak dibawah usia 7 tahun harus diawasi oleh


orang tua ketika menyikat gigi, untuk memastikan jumlah pasta gigi yang
benar. Untuk mencegah anak menelan pasta gigi dan juga untuk
memastikan bahwa gigi dibersihkan dengan benar. Kami tidak menemukan
studi yang menguji pengaruh pengawasan orang tua terhadap menyikat gigi
dirumah. Dua sistematis review menemukan bahwa menyikat gigi dengan
pengawasan di lingkungan sekolah lebih efektif daripada menyikat gigi
tanpa pengawasan dalam mencegah karies, yang menunjukan bahwa
elemen pengawasan memastikan kepatuhan yang lebih besar.

1.2. Pasta gigi berfluoride dan faktor risiko / manfaatnya


Penilaian keseimbangan karies untuk suatu populasi harus didasarkan pada
seberapa banyak menggunakan fluoride, status kesehatan mulut dan status
sosial ekonomi. Sebagian besar anak-anak Irlandia mendapatkan sumber
fluorida berasal dari air berfluoridasi sebanyak 71% dan pasta gigi
berfluoride. Prevalensi fluorosis pada gigi permanen anak-anak dan remaja
di Irlandia telah meningkat sejak 1984 dan 2002. Sebagian besar
pengalaman fluorosis dikategorikan sebagai “Dipertanyakan” atau “Sangat
Ringan”.

Forum Fluoridasi (2002) merekomendasikan penurunan level fluoride


dalam air di Irlandia dari 0,8–1,0 ppm hingga 0,6-0,8 ppm sebagai bagian
dari strategi untuk menghasilkan “pengurangan pada kerusakan gigi
sekaligus mengurangi risiko dari peningkatan fluorosis”. Tingkat fluoride
dalam air berkurang pada 2007, kemudian adanya rekomendasi tentang
penggunaan pasta gigi fluoride juga dikeluarkan, sebagai tambahan untuk
meminimalkan risiko fluorosis. Rekomendasi ini diperbarui oleh Badan
Pakar Fluoride dan Kesehatan pada 2008 dan dipertimbangkan oleh
Guideline Development Group.

Setelah itu dilakukan diskusi mengenai risiko / manfaat dari


penggunaan pasta gigi fluoride dan efektivitas pasta gigi fluoride rendah
dalam mencegah karies pada anak-anak pra-sekolah, Guideline
Development Group menyimpulkan bahwa tidak ada cukup bukti untuk
pasta gigi berfluoride sebagai pencegahan karies pada anak kecil dan
mendukung rekomendasi Badan Pakar Fluoride dan Kesehatan bahwa
penggunaan pasta gigi fluoride harus dipertimbangkan untuk anak di
bawah usia 2 tahun dinilai berisiko tinggi karies.

Guideline Development Group membuat sedikit modifikasi pada


rekomendasi dari Badan Pakar Fluoride dan Kesehatan, khususnya
mengenai waktu menyikat gigi, dan meludah dan tidak berkumur setelah
menyikat.

Rekomendasi :
Usia dibawah 2 tahun: Risiko pada anak
 Orang tua/wali harus memberi tahu anak cara menyikat gigi setelah gigi pertama tumbuh,
menggunakan sikat gigi lembut dan air D

Usia dibawah 2 tahun: Risiko tinggi karies anak


¾ Orang tua/ wali dengan anak yang dinilai berisiko tinggi karies harus didorong
untuk menyikat gigi anak mereka:
¾ Menggunakan pasta gigi berfluoride paling tidak 1,000 ppm F A
 Sehari 2 kali B
 Sebelum tidur dan di pagi hari GP
P
 Menggunakan ukuran pasta gigi sebesar biji jagung D

Usia 2 tahun dan lebih


¾ Semua anak harus didorong menyikat giginya:
¾ Menggunakan pasta gigi berfluoride mengandung paling tidak 1,000 ppm F A
 Dua kali sehari B
 Sebelum tidur dan di pagi hari GP
P
 Menggunakan pasta gigi dengan ukuran sebesar biji jagungn (hingga usia 7 th)* D
 Anak dibawah 7 tahun harus diawasi oleh orang dewasa saat menyikat gigi B

 Anak harus meludahkan hasil sikat giginya dan tidak untuk membilasnya setelah sikat B
gigi
*Anak anak di atas 7 tahun memiliki resiko untuk menelan pasta gigi lebih rendah dan untuk ukuran pasta giginya
bisa sebesar biji polong atau lebih banyak lagi

2. Fluoride yang diaplikasikan secara profesional


Sebuah pedoman tantang penggunaan topikal fluoride untuk pencegahan karies
pada anak-anak dan remaja Irlandia telah dikembangkan untuk layanan gigi
umum dan berisi rekomendasi tentang penggunaan fluoride yang ditetapkan
secara profesional.

3. Varnish fluoride dan Gel


Sebuah tinjauan sistematis Cochrane terhadap 7 percobaan efek varnish fluoride
dalam mencegah karies melaporkan pengurangan rata-rata peningkatan karies
sebesar 46% (95% CI, 30-63%; p <0,0001) pada gigi permanen dan 33% (95%
CI , 19–48%; p <0,0001) pada gigi sulung. Ini didasarkan pada perbandingan
penggunaan varnish 2 atau 4 kali setahun, dibandingkan dengan plasebo atau
tanpa pengobatan. Tinjauan sistematis berikutnya dan percobaan acak,
keduanya melihat keefektifan varnish fluoride dalam mencegah karies pada
anak-anak prasekolah, mendukung kemanjuran varnish fluoride dalam
mencegah karies pada gigi primer.

Tinjauan sistematis Cochrane yang melibatkan 14 uji coba terkontrol plasebo


melaporkan pengurangan rata-rata karies 21% (95% CI 14-28%), p <0,0001)
dengan penggunaan gel fluoride. Meskipun bukti efektivitas perbandingan
varnish dan gel fluoride tidak meyakinkan, dua penelitian observasional
melaporkan bahwa varnish fluoride lebih mudah diterapkan, dan lebih besar
diterima oleh pasien.

Rekomendasi

D
 Varnish fluoride harus digunakan dalam preferensi untuk gel fluoride untuk pencegahan
karies pada anak-anak yang dinilai berisiko tinggi karies
Usia 1– 7 tahun
 Aplikasi varnish fluoride berbasis resin (22.600 ppm F) harus ditawarkan kepada anak-anak A
yang dinilai berisiko tinggi karies, dengan interval 6 bulan atau 3 bulan
 Gel fluoride tidak boleh digunakan pada anak di bawah usia 7 tahun GP
P
Usia 7– 15 tahun
 Aplikasi pernis fluoride (setidaknya 22.600 ppm F) harus ditawarkan kepada anak-anak
yang dinilai berisiko tinggi karies, dengan interval 6 bulan atau 3 bulan A

 Jika preferensi operator atau pasien menentukan penggunaan gel fluoride daripada pernis
fluoride, aplikasi gel harus ditawarkan pada interval 6 bulan A
4. Penggunaan topikal fluoride dalam program berbasis komunitas
Penggunaan topikal fluoride dalam program berbasis masyarakat adalah contoh
dari strategi pencegahan populasi yang ditargetkan, yang membawa manfaat
pencegahan karies dari fluoride untuk kelompok atau populasi dengan risiko
karies tinggi. Pedoman fluoride topikal mencakup program berbasis komunitas
yang melibatkan penggunaan varnish fluoride, pasta gigi dan obat kumur.
Daftar Pustaka
Strategies to prevent dental caries in children and adolescents: guidance on
identifying high caries risk children and developing preventive strategies for high
caries risk children in ireland 2009

Anda mungkin juga menyukai