ubi jalar merupakan sumber karbohidrat dan sumber energi yang cukup tinggi selain padi, jagung, dan ubi kayu (Widyaningtyas, M., & Susanto, W. H., 2014). Tanaman ubi jalar memiliki varietas yang berbeda-beda. Menurut Zuraida, N., (2019), perbedaan varietas ubi jalar dapat dilihat dari perbedaan bentuk umbi, ukuran atau berat umbi, warna kulit umbi, warna daging umbi, tekstur daging umbi, rasa umbi, kandungan gizi (pati dan beta karoten), ketahanan terhadap penyakit, produktivitas, dan daya adaptasi terhadap lingkungan. Varietas dari ubi jalar ini contohnya ada varietas antin-3 dan beta-2, dimana varietas antin mengandung zat antosianin atau antioksidan dan varietas beta mengandung beta karoten. pada varietas ubi jalar antin memiliki diameter umbi yang lebih besar dibandingkan dengan varietas beta, bobot umbi per tanaman dan jumlah umbi juga lebih besar pada varietas antin daripada beta dan panjang umbi pada varietas antin juga lebih panjang daripada varietas beta (Santosa, S. J., 2018). Ubi jalar dengan varietas beta memiliki warna daging umbi kuning, sedangkan pada varietas antin memiliki warna daging ungu bercampur putih. Widyaningtyas, M., & Susanto, W. H. (2014). PENGARUH JENIS DAN KONSENTRASI HIDROKOLOID (CARBOXY METHYL CELLULOSE, XANTHAN GUM, DAN KARAGENAN) TERHADAP KARAKTERISTIK MIE KERING BERBASIS PASTA UBI JALAR VARIETAS ASE KUNING [IN PRESS APRIL 2015]. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(2), 417-423. Zuraida, N. (2019). Status ubi jalar sebagai bahan diversifikasi pangan sumber karbohidrat. Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian Santosa, S. J. (2018). PENGARUH KONSENTRASI AIR KELAPA MUDA TERHADAP HASIL TIGA VARIETAS UBI JALAR (Ipomoea batatas L). Innofarm: Jurnal Inovasi Pertanian, 18(2).