Anda di halaman 1dari 6

RESPONS PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UBI JALAR (Ipomoea Batatas

L.) TERHADAP PEMBERIAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK

NOPENUS YERI

NIM. 2018330080

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI

MALANG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1. Lalar Belakang
Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) merupakan salah satu tanaman pangan
komoditi dan mengambil peran dalam pembangunan sektor pertanian
dibandingkan dengan tanaman pangan lainnya. Ubi jalar merupakan bahan
subsitusi selain beras dan jagung. Di samping itu ubi jalar merupakan salah satu
tanaman bergizi tinggi (Junaid,2020).
Ubi jalar merupakan tanaman umbi-umbian semusim yang terdiri dari
batang, akar, daun, umbi buah dan biji. Ubi jalar merupakan sumber energi yang
baik dalam bentuk karbohidrat. Warna kulit ubi jalar bervariasi dan tidak selalu
sama dengan warna umbi. Warna daging umbinya, ada yang berwarna putih,
ungu, merah kekuning, kuning, krem, jingga dan lain-lain. Ubi jalar yang
berwarna jingga atau oranye memiliki kandungan betakaroten yang lebih tinggi
dari pada ubi jalar lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut, maka permintaan
konsumen terhadap umbi ubi jalar terus meningkat. Namun demikian,
peningkatan permintaan tersebut belum diimbangi dengan meningkatnya kualitas
umbi yang dihasilkan. Hal ini dapat dibuktikan dengan masih banyaknya petani
yang menggunakan bahan kimia sintetis (pupuk dan pestisida) untuk kepentingan
peningkatan hasil.
Berhubungan dengan hal tersebut untuk mengembangkan ubi jalar bebas
residu dan menghasilkan produk hasil panen terus meningkat, menghasilkan rasa
yang khas, tahan lama dan awet, lebih aman dan sehat untuk di kosumsi.selain itu
dampak dari pengunaan pupuk anorganik dapat membuat tanah rusak dan
lingkungan tidak sehat. Maka pemanfaatan bahan organik merupakan salah satu
langkah yang dapat di lakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Namun demikian
besar kecilnya dampak bahan organik yang diaplikasikan akan sangat dipengaruhi
oleh sumber dan waktu aplikasi bahan organik.
Pupuk organik berperan dalam meningkatkan kesuburan fisik, kimia dan
biologi tanah serta mengefisienkan penggunaan pupuk anorganik. Kualitas dan
komposisi pupuk organik bervariasi tergantung dari bahan dasar kompos dan
proses pembuatannya. Penggunaan tanaman legum baik berupa tanaman lorong
(alley cropping) maupun tanaman penutup tanah (cover crop) serta bahan organik
insitu, perlu diintensifkan untuk mendukung pemanfaatan pupuk organik non
komersial dan pemulihan kesuburan tanah. Berbeda dengan pupuk kimia buatan
yang hanya menyediakan satu sampai beberapa jenis hara saja, pupuk organik
mempunyai peran penting dalam memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
Meskipun kadar hara yang dikandung pupukorganik relatif rendah, namun
peranan terhadap sifat kimia tanah, jauh melebihi pupuk kimia buatan. Peranan
pupuk organik terhadap sifat kimia tanah adalah sebagai (a) penyedia hara makro
(N, P, K, Ca, Mg dan S) dan mikro (Zn, Cu, Mo, Co, B, Mn dan Fe), (b)
meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah, (c) dapat membentuk
senyawa kompleks dengan ion logam beracun seperti Al, Fe dan Mn sehingga
logamlogam ini tidak meracuni,( Wiwik, Husnain, Widowati, 2015).

2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik
terhadapap pertumbuhan dan produksi ubi jalar.

3. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti
khususnya dan petani pada umumnya pada umunya dalam hal ini sebagai sumber
informasi dalam upaya pengembangan usaha tani ubi jalar.

4. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas L.) dan
pupuk organik, antara ubi jalar dan pupuk organik dapat memberikan
pertumbuhan dan produksi yang lebih baik.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Adapun sistematika menurut (Plantamor, 2012) tanaman ubijalar adalah


sebagai berikut:
 Kingdom : Plantae
 Subkingdom : Tracheobionta
 Super Divisi : Spermatophyta
 Divisi : Magnoliophyta
 Kelas : Magnoliopsida
 Sub Kelas : Asteridae
 Ordo : Solanales
 Famili : Convolvulaceae
 Genus : Ipomoea
 Spesies : Ipomoea batatas Poir
Ubi jalar mengadung bermacam kandungan yang berbeda pada setiap
warnanya. Menurut Heni, 2007 warna ubi jalar beraneka ragam seperti putih,
ungu, merah, kuning atau orange. Umbi jalar yang berwarna kuning kaya akan
beta karoten (provitamin A) dan vitamin C. Umbi berwarna ungu juga merupakan
sumber vitamin C dan beta karoten (provitamin A) yang sangat baik Sementara
itu, ubi jalar berdanging putih tidak mengandung vitamin tersebut atau sangat
sedikit. Namun, umbi yang berwarna putih dapat dijadikan tepung
karena berkadar bahan kering tinggi.
Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas. L) atau ketela rambat atau “sweet
potato” diduga berasal dari Benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian
memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia,
dan Amerika bagian tengah. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli botani
Soviet, memastikan daerah sentrum primer asal tanaman ubi jalar adalah Amerika
Tengah. Ubi jalar mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara
beriklim tropika pada abad ke-16. Orang-orang Spanyol menyebarkan ubi jalar ke
kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia. Cina merupakan
penghasil ubi jalar terbesar mencapai 90 persen (ratarata 114,7 juta ton) dari yang
dihasilkan dunia (FAO, 2004).
DAFTAR PUSTAKA

andiga, H. (2012). Ipomoea batatas (Ubi Jalar Ungu). Retrieved 21 maret 2013

Kelderak, J., Sholihah, S. M., & Muchtar, R. (2020). Respon Pertumbuhan dan Produksi
Beberapa Varietas Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.) terhadap Pupuk Organik Kotoran
Kelinci. Jurnal Ilmiah Respati, 11(2), 128-139.

Hartatik, W., Husnain, H., & Widowati, L. R. (2015). Peranan pupuk organik dalam
peningkatan produktivitas tanah dan tanaman. 107-120

Anda mungkin juga menyukai