Rencana Pengembangan Sekolah Bayu Pertiwi 2011 2015
Rencana Pengembangan Sekolah Bayu Pertiwi 2011 2015
RENCANA
PENGEMBANGAN
SEKOLAH
SMA SWASTA
BAYU PERTIWI
Visi : Terwujudnya Peserta
SUNGGAL Didik yang Berjiwa
Kompetitif Berbasis
TAHUN 2011- Karakter Bangsa
2015 Misi : 1. Menanamkan nilai-
nilai keimanan dan
ketakwaan melalui
pengamalan ajaran
agama
2. Mengoptimalkan
proses pembelajaran
dan bimbingan
Meretas prestasi tanpa sensasi 3. Mengembangkan
bidang Ilmu
Pengetahuan dan
Meretas prestasi tanpa sensasi Teknologi berdasarkan
minat, bakat, dan
potensi peserta didik
4. Membina kemandirian
peserta didik melalui
kegiatan pembiasaan,
kewirausahaan, dan
pengembangan diri yang
terencana dan
berkesinambungan
5. Menciptakan suasana
sekolah yang asri dan
Oleh : nyaman berwawasan
lingkungan
Tim Penyusun RPS SMA Bayu Pertiwi
LEMBAR PENGESAHAN
b. Komite Sekolah
c. Tokoh Masyarakat
Sunggal, 2011
i
KATA PENGANTAR
Ir. Zulkarnain
ii
DAFTAR ISI
PENUTUP ……….…………………………………… 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
2
B. DASAR
SMA Swasta Bayu Pertiwi Sunggal sebagai lembaga pendidikan formal mengemban
amanah untuk mencapai dan mendukung visi dan misi pendidikan nasional serta pendidikan di
daerah masing – masing. Oleh karena itu SMA Swasta Bayu Pertiwi Sunggal perlu memiliki visi
dan misi sekolah. Dengan adanya visi dan misi SMA Swasta Bayu Pertiwi Sunggal dapat
dijadikan arah pijakan untuk bertindak dalam mencapai tujuan pendididkan yang dicita – citakan.
Berikut ini visi, misi dan tujuan pendidikan SMA Swasta Bayu Pertiwi Sunggal
A. Visi Sekolah
B. Misi Sekolah
C. Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah serta tujuan umum pendidikan dasar, maka tujuan
sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan keagamaan
2. Semua kelas melaksanakan pendekatan pembelajaran aktif pada semua mata pelajaran.
3. Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar di kelas berbasis pendidikan
karakter bangsa.
4. Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial yang menjadi bagian dari pendidikan karakter
bangsa.
5. Menjalin kerja sama dengan lembaga lain dalam merealisasikan program sekolah.
6. Memanfaatkan dan memelihara fasilitas mendukung proses pembelajaran berbasis TIK.
4
BAB III
KEADAAN SEKOLAH
- Silabus sekolah telah sesuai dengan SI, SKL, dan panduan KTSP.
- Silabus sekolah telah dikaji dan dikembangkan secara teratur oleh guru secara mandiri atau
berkelompok.
- Sembilan puluh persen (13 orang) pendidik pada sekolah telah memiliki silabus.
- Silabus dikembangkan didasarkan pada Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Dan
KTSP.
- Silabus mengarah pada pencapaian SKL
- Silabus selalu dikaji setiap tahun untuk disesuaikan dengan Perobahan kebutuhan
pembelajaran
- RPP disusun oleh setiap guru untuk setiap kompetensi dasar berdasarkan prinsip-prinsip
perencanaan pembelajaran.
- Sumber belajar yang tersedia berupa buku teks, buku pengayaan, buku referensi,
perpustakaan, laboratorium, Lingkungan, dan lainnya.
- Buku teks tidak cukup untuk satu siswa satu buku.
- Selain teks, guru menggunakan sumber belajar lainnya yaitu Panduan guru, buku
pengayaan, buku referensi, buku sumber belajar lainnya
- Sebagian kecil guru kami memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.
- Sebagian kecil siswa memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.
- Guru-guru kami menggunakan berbagai jenis sumber dan media pembelajaran di sekolah
serta memanfaatkan tempat belajar lain di luar sekolah dengan melibatkan siswa.
- Semua pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang dipersiapkannya.
- Dalam proses pembelajaran 50 % (8 orang) pendidik menggunakan metode yang interaktif,
inspiratif menyenangkan,menantang, dan memotivasi peserta didik.
- Dalam proses pembelajaran 25 % (4 orang) pendidik menerapkan siklus pembelajaran yang
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan, (eksploratif, kolaboratif, konfirmatif)
- Sepuluh persen (2 orang) pendidik mengelola kelas secara efektif. (mengatur tempat duduk
sesuai karakter pembelajaran, memajang hasil karya siswa)
- Guru-guru kami melaksanakan kegiatan pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menye-
nangkan dan menantang sesuai dengan RPP yang disusunnya.
- Guru-guru kami memberikan kesempatan pada peserta didik untuk melakukan ekplorasi
dan elaborasi, serta mendapatkan konfirmasi di setiap proses pembelajaran.
- Para Guru memiliki kemampuan mengimplementasikan pengelolaan kelas yang efektif
5
6
- RPP memperhatikan perbedaan gender, kemampuan awal, tahap intelektual, minat, bakat,
motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosional, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai-nilai, dan lingkungan peserta didik.
- Guru menghargai pendapat peserta didik
B. Kesiswaan
- Jumlah siswa yang masuk setiap tahun relative stabil sesuai dengan kapasitas ruangan yang
dimiliki dengan komposisi pria dan wanita berimbang. Setiap kelas memiliki jumlah kelas
paralel tunggal dengan jumlah siswa rata-rata 33 orang per kelas yang berasal dari lulusan
SMP dari sekolah yang ada di sekitar SMA Bayu Pertiwi, yang sebagian merupakan sisa
hasil seleksi SMA Negeri Kecamatan Sunggal.
- Peserta didik memperlihatkan prestasi belajar yang lebih baik, namun tidak konsisten.
7
- Peserta ujian (siswa kelas dua belas) memiliki rata-rata nilai ujian … (melebihi standar
ketuntasan belajar nasional pada seluruh mata pelajaran, sesuai standar nasional pada mata
pelajaran tertentu masih dibawah standar nasional untuk semua mata pelajaran)
- Siswa memiliki rata-rata nilai (raport) …(melebihi standar ketuntasan belajar nasional pada
seluruh mata pelajaran, sesuai standar nasional pada mata pelajaran tertentu, masih di
bawah standar nasional pada mata pelajaran tertentu, masih di bawah standar nasional
untuk semua mata pelajaran)
- Pencapaian prestasi akademik peserta didik mengalami kemajuan.
- Sekolah melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran
pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku laporan
pendidikan
- Sekolah melaporkan hasil Bimbingan dan Konseling terhadap orangtua peserta didik.
- Peserta didik mampu menjadi pembelajar yang mandiri.
- Sebagian peserta didik memiliki motivasi belajar dan rasa percaya diri yang tinggi.
- Sekolah menawarkan beberapa kegiatan ekstra kurikuler tetapi belum diikuti oleh seluruh
peserta didik.
- Peserta didik menunjukkan sikap yang baik di sekolah dan di tengah masyarakat luas, akan
tetapi mereka belum terlalu memahami tentang disiplin, toleransi, kejujuran, kerja keras,
dan perhatian kepada orang lain.
- Peserta didik memahami ajaran agama dan nilai-nilai budaya serta mampu menerapkan
dalam kehidupan mereka sehari-hari.
- Delapan puluh persen peserta didik berperilaku sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku.
- Enam puluh persen peserta didik menerapkan ajaran agama dalam kehidupan mereka
secara konsisten.
- Potensi dan minat dari 80 % peserta didik telah berkembang melalui partisipasi mereka
dalam berbagai jenis kegiatan.
- Sekolah menyediakan berbagai kegiatan pengembangan diri.
C. Ketenagaan
Tenaga Kependidikan :
- Jumlah pendidik di sekolah sudah memadai sesuai dengan standar yang ditetapkan.
- Jumlah tenaga kependidikan di sekolah sudah memadai sesuai dengan syarat minimal yang
ditentukan.
- Kualifikasi pendidik di sekolah sudah memenuhi syarat minimal yang ditentukan.
- Kompetensi pendidik di sekolah sudah memadai sesuai dengan syarat minimal yang
ditentukan
8
Kepala Sekolah
- Tingkat pendidikan Kepala Sekolah adalah S-1
- Jenis Pendidikan : Akta-IV
- Kepala Sekolah sudah bersertifikat Guru.
Guru
- Jumlah guru sebanyak 15 orang
- Jumlah guru kelas 3 0rang
- Seluruh guru berpendidikan S1 Pendidikan
- Delapan puluh persen (12 orang) guru memiliki latar pendidikan sesuai dengan mata
pelajaran yang diampu
- Enam puluh persen (9 orang) guru telah bersertifikat
Tenaga Non-Kependidikan :
1. Tenaga Administrasi
- Jumlah 1 orang, (kurang)
- Pendidikan SLTA
2. Pustakawan
- Jumlah 1 orang, (kurang)
- Pendidikan SLTA
3. Laboran
- Jumlah 1 orang, (kurang)
- Pendidikan SMA
4. Konselor
- Jumlah 1 orang, (cukup)
- Pendidikan S1
5. Penjaga
- Jumlah 2 orang, (kurang)
- Pendidikan SLTA
6. Tukang kebun
- Jumlah 1 orang, (kurang)
- Pendidikan SD
Lahan Sekolah :
- Luas lahan 1356 m2
- Rasio luas lahan terhadap peserta didik 13,7 m2
- Bukti kepemilikan lahan berupa Sertifikat Hak Milik
Bangunan Gedung
- Luas lantai 192 m2
- Rasio luas lantai terhadap peserta didik 2 m2
- Dilengkapi instalasi listrik dengan daya 1300 watt
Sarana
1. Ruang Kelas :
- Banyaknya ruang kelas : 3 ruang yang memenuhi rasio minimum (2 m2 / siswa)
2. Ruang Perpustakaan
- Luas ruang perpustakaan 64 m2
- Ruang perpustakaan mudah diakses
- Sarana ruang perpustakaan yang tersedia fasilitas membaca
3. Laboratorium IPA
- Luas laboratorium 72 m2
- Sarana laboratorium yang tersedia Kit Percobaan, kran air, alat pemadam
4. Ruang Pimpinan
- Luas ruang pimpinan 35 m2
- Sarana ruang pimpinan yang tersedia …
5. Ruang Guru
- Luas lantai 60 m2
- Rasio luas lantai 2 m2/pendidik
- Ruang guru dilengkapi dengan kipas angin dan white board
6. Tempat beribadah
- Luas lantai 100 m2
- Sarana yang tersedia pengeras suara, mihrab, mimbar
7. Ruang UKS
- Luas lantai 16 m2
- Sarana yang tersedia matras, tempat tidur, sarana P3K
8. Jamban
- Jumlah jamban 3 buah
- Luas lantai tiap jamban 4 m2
- Setiap jamban tersedia air yang cukup
- Sarana yang tersedia meliputi Septi tank, dan bak air
10
9. Gudang
- Luas lantai 60 m2
- Sarana yang tersedia lemari , meja, dan kursi
10. Ruang Sirkulasi 6
11. Tempat Bermain / Berolahraga
- Tempat bermain berfungsi sebagai area bermain, berolah raga, pendidikan
jasmani, upacara, dan kegiatan ekstra kurikuler
- Luas tempat bermain/berolah raga 500 m2.
- Rasio tempat bermain/berolahraga 5 m2/peserta didik
12. Ruang Tata Usaha
- Luas ruangan 10 m2
- Ratio luas ruangan 10 m2/petugas
- Sarana yang tersedia dalam ruang tata usaha : computer, meja, lemari
13. Ruang Konseling
- Luas ruangan 16 m2
- Sarana yang tersedia dalam ruang konseling : meja, kursi, lemari
14. Ruang Organisasi Kesiswaan
- Luas ruangan 16 m2
- Sarana yang tersedia dalam ruang : matras, meja, kursi, lemari
Prasarana
Prasarana penunjang pembelajaran semua kelas tersedia sesuai dengan jumlah siswa,
serta dalam kondisi baik.
Mebeler
Kursi dan meja di kelas – kelas dalam keadaan baik.
Buku
Jumlah buku dan sumber belajar belum lengkap, untuk kelas X sampai dengan kelas XII
belum semua buku pelajaran tersedia.
E. Keuangan
Kondisi keuangan SMA Bayu Pertiwi cukup baik, sudah mampu memenuhi kebutuhan
operasional sekolah. Sumber dana selain berasal dari SPP siswa juga diperoleh dari R-BOS
dan bantuan insidentil instansi terkait serta kontribusi pihak dunia industri.
G. Layanan Khusus
SMA Swasta Bayu Pertiwi Sunggal terletak di Jl. Inpres Km 16 Sei Semayang
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Sekolah yang berdiri pada tahun
2001 ini di bangun diatas tanas seluas 2000 m2 dengan status Hak milik atas kepemilikan tanah
tersebut. Sekolah ini dibangun dengan dana swasta yang pelaksanaan pembangunannya dibantu
oleh masyarakat sekitar. Sekolah ini letaknya sangat strategis dan mudah dijangkau oleh
kendaraan dengan infrastuktur dan sarana transportasi yang baik serta dikelilingi oleh
pemukiman penduduk, perumahan, dan lokasi kegiatan usaha masyarakat, sehingga membuat
SMA Swasta Bayu Pertiwi Sunggal menjadi salah satu tujuan utama masyarakat untuk
menyekolahkan anaknya.
Sekolah ini berada di lingkungan pedesaan dengan mata pencaharian penduduk bertani
dan tingkat pendapatan per kapita rendah, sehingga mempengaruhi konsumsi gizi makanan dan
daya belajar siswa. Kondisi ini menyebabkan sulitnya fihak sekolah untuk memaksakan siswa
memiliki sarana pendukung belajar seperti buku dan kebutuhan sekolah lainnya, yang pada
gilirannya menghambat pencapaian prestasi optimal siswa.
Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, ada sejumlah prestasi yang telah dicapai oleh
SMA Bayu Pertiwi antara lain lulusan setiap tahun selalu 100 %. sehingga membuat sekolah ini
menjadi salah satu tujuan utama masyarakat untuk menyekolahkan anaknya. Prestasi lainnya
ditorehkan dalam bidang olahraga Volley dengan memenangi berbagai event kejuaraan, baik
tingkat kabupaten maupun provinsi. Pada tahun 2010, sejumlah pemain volley SMA Bayu
Pertiwi yang tergabung dalam tim bola volley pelajar Sumut berhasil meraih prestasi
membanggakan untuk tingkat nasional dengan menduduki posisi runner up di bawah tim bola
volley pelajar Provinsi Jawa Timur. Prestasi serupa juga dihasilkan oleh pemain bola volley putri
SMA Bayu Pertiwi yang berulangkali ikut mewakili Sumut untuk mengikuti kejuaran pada
tingkat nasional.
Kondisi pendidikan Indonesia pada saat ini banyak mengalami kemajuan dibandingkan
dengan beberapa tahun lalu. Perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terhadap
bidang pendidikan cukup tinggi, baik dalam hal upaya pemerataan memperoleh pendidikan,
peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kualitas guru, dsb. Namun mutu
pendidikan secara umum masih rendah. Hal itu bisa dilihat dari angka standar kelulusan yang
masih dipatok pada level di bawah nilai 6 (enam), tingginya angka putus sekolah, serta
12
13
kompetensi lulusan yang tidak siap melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Di sisi lain,
pendidikan dituntut untuk senantiasa mengikuti dinamika yang terjadi dalam kehidupan sosial,
ekonomi, informasi dan teknologi. Untuk itu pemerintah menetapkan standar nasional minimal
yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pendidikan/sekolah.
Sejalan dengan tuntutan perkembangan jaman dan harapan pemerintah/masyarakat serta
peluang dan kesempatan untuk meningkatkan diri, SMA Bayu Pertiwi berupaya semaksimal
mungkin untuk dapat mencapai sekolah standar nasional.
Kemajuan ilmu pengetahuan , teknologi dan informasi menuntut kesiapan sumber daya
manusia Indonesia dalam berbagai bidang. Kebutuhan dunia kerja dan persaingan global pada
masa yang akan datang membutuhkan tenaga kerja berkualitas yang trampil dan handal. Dengan
pesatnya perkembangan arus teknologi dan informasi, perkembangan dunia menjadi sulit
diprediksi. Tumbuh berkembangnya sekolah-sekolah asing di Indonesia, yang dalam berbagai
hal lebih maju baik managemen, sarana dan prasarana maupun kurikulumnya, dapat dijadikan
sebagai cambuk peningkatan mutu pendidikan di Indonesia, dan dalam berbagai hal dapat
dijadikan barometer penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.
Namun perlu dicatat bahwa orientasi pendidikan yang menggiring kita untuk meng-
akomodir tuntutan globalisasi haruslah tetap mengedepankan tugas yang lebih penting yaitu
mengawal karakter bangsa, sehingga pendidikan di Indonesia mengalami peningkatan tetapi
tetap memiliki semangat nasionalisme yang bersandarkan kepada budaya bangsa.
Tantangan nyata yang dihadapi dunia pendidikan/sekolah pada kurun 5 tahun ke depan,
secara umum adalah peningkatan mutu lulusan baik dalam bidang akademis maupun non-
akademis. Untuk dapat meningkatkan mutu lulusan dibutuhkan antara lain; isi kurikulum yang
relevan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan jaman, proses pembelajaran yang efektif,
validitas sistem penilaian, sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai, pengelolaan
manajemen pendidikan yang sistemik, tenaga-tenaga pendidik yang berkompeten dalam
bidangnya, dan terpenuhinya anggaran yang dibutuhkan.
Dunia pendidikan dituntut memiliki pemahaman yang jernih terhadap persoalan-
persoalan besar yang menghampar di berbagai lapangan kehidupan, di luar konteks dunia
pendidikan. Perekonomian yang rentan dilanda krisis, misalnya, harus dimengerti oleh dunia
pendidikan sebagai akibat logis dari terlampau kuatnya tendensi persaingan dibandingkan
dengan kerja sama. Dengan persaingan, seseorang terlatih melacak secara bengis kelemahan
orang lain. Tetapi dengan kerja sama, seseorang terlatih mencerna kelebihan-kelebihan orang
lain. Upaya dunia pendidikan menghargai perbedaan budaya juga merupakan tantangan yang tak
14
Besarnya
No Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa datang
tantangan nyata
a Bidang akademik:
- Tersusun silabus 5 mapel kelas X - Tersusun silabus semua mapel Silabus 12 mapel
- Tersusun silabus 5 mapel kelas XI - Tersusun silabus semua mapel Silabus 12 mapel
- Tersusun silabus 5 mapel kelas XII - Tersusun silabus semua mapel Silabus 12 mapel
c Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
- Tersusun RPP 5 mapel kelas X - Tersusun RPP semua mapel RPP 12 mapel
- Tersusun RPP 5 mapel kelas XI - Tersusun RPP semua mapel RPP 12 mapel
- Tersusun RPP 5 mapel kelas XII - Tersusun RPP semua mapel RPP 12 mapel
15
Besarnya
No Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa datang
tantangan nyata
3. Standar Proses
- Kepemilikan silabus oleh guru: 30% - Kepemilikan silabus oleh guru: 70%
memiliki 100% memiliki
- Kepemilikan RPP oleh guru: 30% - Kepemilikan RPP oleh guru: 70%
memiliki 100% memiliki
- Kepemilikan sumber belajar/bahan - Kepemilikan sumber belajar/ 20%
ajar: 80% bahan ajar: 100%
- Pengembangan perangkat - Pengembangan perangkat 70%
instrumen untuk pemahaman guru instrumen untuk pemahaman
terhadap karakteristik siswa: 30% guru terhadap karakteristik
siswa: 100%
- Dll - Dll
b Persyaratan Pembelajaran
Besarnya
No Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa datang
tantangan nyata
a Kepala sekolah:
Besarnya
No Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa datang
tantangan nyata
- Ruang Lab. Bahasa: tidak ada - Ruang Lab. Bahasa: 2 buah 2 R Lab Bahasa
- Ruang Lab. Komputer: tidak ada - Ruang Lab. Komputer: 1 buah 1 R Lab
- Ruang multi media: tidak ada - Ruang multi media: 1 buah Komputer
- Ruang akademik dan - Ruang akademik dan 1 R multi media
pengembangan SDM: tidak ada pengembangan SDM: 1 buah Terbangun 1 R
- Ruang kantin: tidak standar - Ruang kantin: standar akademik dan
(<10m2) SDM
- Dll - Dll Terbangun R.
kantin standar
Besarnya
No Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa datang
tantangan nyata
f Dll Dll
Besarnya
No Kondisi pendidikan saat ini Kondisi pendidikan masa datang
tantangan nyata
a Frek. ulangan harian oleh guru: 50% Frek.ulangan harian oleh guru 100% 50%
k Dll Dll
g Dll Dll
BAB V
PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH
1. Pelatihan Guru
a. Pakem
b. Pembuatan Silabus/RPP
c. Pembuatan Alat Peraga
2. Pelatihan
a. Pakem
b. OJT
3. Pelaksanaan KKG/KKKS
4. Pendampingan
5. Studi Banding
B. KESISWAAN
1. Rapat-rapat
2. Kelas Unggulan
3. Pengayaan
4. Ulangan
a. Harian
b. Semester
c. Kenaikan Kelas
d. Ujian Akhir Kelas XII
6. Kesehatan
a. Tambahan Gizi
b. Imunisasi
c. Screning
d. Lingkungan Sekolah Sehat
7. Ekstrakurikuler
a. Pramuka
20
21
b. Seni Tari
c. Karate
C. KETENAGAAN
2. Penambahan Tenaga
- Penjaga
- SATPAM
D. SARANA PRASARANA
1. Pengadaan Mebeler
- Meja dan Kursi
3. Gedung
a. Membangun Ruang Serba Guna (AULA)
b. Ruang Perpustakaan
4. Media Pendidikan
a. 5 unit infokus
b. 10 unit Laptop dan LCD
c. Alat-alat olah raga
E. KEUANGAN
G. LAYANAN KHUSUS
2. Bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar, sekolah memberikan layanan khusus berupa
bimbingan oleh guru kelas di luar jam pelajaran dan tidak dipungut biaya.
3. Pemanfaatan peralatan musik
Penetapan Standar
(Indikator-Target)
Dokumen
Mutu
Komunikasi/
Komponen
Penunjang Program Sekolah Peningkatan
Kompetensi
Perencanaan
Pengkajian
Sistem
Rencana Penjaminan Mutu
Verifikasi Data
Program Panduan Studi/ & Validasi
Kerja Eksperimen
kegiatan
I. Pengembangan Kurikulum
PENGEMBANGAN SILABUS
ANLISIS KEBUTUHAN ALOKASI INDIKATOR
SK/KD PEMBEL.
PENGEMBANGAN WAKTU STANDAR/
KRITERIA SKL
PERBAIKAN TUJUAN SISWA LULUS UN,
MATERI
MATERI METODE
METODE
PEMBEL.
PEMBEL.
MELANJUTKAN
PEMBEL.
PEMBEL. PEMBEL.
PENDIDIKAN,
KTSP KEUNGGULAN
RENCANA
KEGIATAN SUMBER ALAT LOKAL, NASIONAL
SUMBER ALAT
PEMBEL. BELAJAR
BELAJAR EVALUASI
EVALUASI DAN GLOBAL
KONDISI NYATA
KONDISI IDEAL KEBUTUHAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PENGEMBANGAN
PENUGASAN PENUGASAN TAK
PROSES
TERSTRUKTUR TERSTRUKTUR
DOKUMEN RKJM Peningkatan
RKT Komptensi MONITORING/
PENJAMINAN/
Peningkatan dan Pendidik dan MUTU
Penjaminan Mutu Tenaga
Kependidikan EVALUASI REMEDIAL & Produk
PENGAYAAN belajar
A. RENCANA BIAYA
Rencana biaya sekolah terdiri dari rencana biaya RPS selama 4 tahun ke depan. Biaya
yang dibutuhkan oleh SMA Bayu Pertiwi sekitar Rp. 588.000.000,-
Adapun ringkasan rencana biaya tersebut dalam 4 (empat) tahun ke depan adalah sebagai
berikut :
Rencana Biaya SMA Bayu Pertiwi Tahun 2011 – 2012 s/d 2014 – 2015
Program
No 2011-2012 2012-2013 2013-2014 2014-2015 4 tahun
Kegiatan
1 PBM Rp Rp Rp 5.000.000,- Rp Rp 18.000.000,-
4.000.000,- 4.000.000,- 5.000.000,-
2 Kesiswaan Rp Rp Rp 6.000.000,- Rp Rp 22.000.000,-
5.000.000,- 5.000.000,- 6.000.000,-
3 Ketenagaan Rp Rp Rp 12.000.000,- Rp Rp 44.000.000,-
10.000.000,- 10.000.000,- 12.000.000,-
4 Sarana Rp Rp Rp Rp Rp450.000.000,-
Prasarana 50.000.000,- 200.000.000,- 150.000.000,- 50.000.000,-
B. SUMBER BIAYA
24
BAB VII
HARAPAN
Untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar perlu adanya kelengkapan administrasi
kelas yang lengkap dan benar dan penggunaan metode belajar yang menarik.
Contoh :
1. Silabus dan RPP
2. Silabus sudah sesuai/relevan dengan standar
3. Kurikulum telah menunjukan adanya alokasi waktu, rencana program remedial, dan
pengayaan bagi siswa.
4. RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik
5. Menggunakan sumber belajar yang sesuai berupa lingkungan siswa dan media lain
6. Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara tepat
7. Menggunakan buku panduan, buku pengayaan, buku referensi, dan sumber belajar lain
selain buku pelajaran secara tepat dalam pembelajaran untuk membantu dan memotivasi
peserta didik.
8. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik
9. Penggunaan alat peraga yang optimal
10. Pelaksanaan Pakem bisa terlaksana 100 %
11. Supervisi dan Evaluasi Proses Pembelajaran dilaksanakan secara berkala dan
berkelanjutan
12. Ketuntasan kompetensi 90 % untuk semua mata pelajaran
B. Kesiswaan
25
26
10. Meningkatkan jumlah lulusan yang masuk ke Perguruan Tinggi Negeri / Swasta baik lokal
maupun nasional
11. Meningkatkan jumlah lulusan yang memasuki instansi pemerintah / swasta
12. Prestasi akademik dan non akademik lebih meningkat dari tahun sebelumnya dari tingkat
kecamatan ke tingkat kabupaten dan tingkat propinsi
13. Kegiatan ekstrakulikuler sudah dilaksanakan rata-rata 90 %
14. Peserta didik dapat mengembangkan potensi penuh mereka sebagai anggota masyarakat
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. RPS telah disusun berdasarkan profil sekolah yang melibatkan unsure Kepala Sekolah,
Guru, Komite Sekolah dan Paguyuban Kelas
2. RPS disusun agar peningkatan mutu sekolah dapat dilaksanakan lebih terarah, efisien dan
efektif
3. Harapan dan pengembangan dalam rangka peningkatan mutu terdiri atas PBM, kesiswaan,
ketenagaan, sarana prasarana, keuangan, PSM dan layanan khusus
4. Perencanaan tentang biaya disusun berdasarkan program kerja. Sedangkan sumber dana
yang digunakan berasal dari dana SPP Siswa, BOS, kontribusi instansi terkait dan dunia
industri/usaha.
B. SARAN
1. RPS yang telah disusun perlu disosialisasikan kepada orang tua dan pihak-pihak yang
berkepentingan
2. Dalam melaksanakan RPS perlu didukung, dimonitor dan dibantu pelaksanaannya.
27
BAB IX
PENUTUP
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karuniaNya
kepada kami hingga dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah ini
sebagai pedoman untuk menentukan arah pengembangan sekolah ke depan dalam bentuk
Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Operasional (Renop). Renstra disusun mengacu kepada
Visi, Misi, dan Tujuan Institusi yang telah ditetapkan sebelumnya. Renstra terdiri dari rencana
jangka panjang 8 tahun, rencana jangka menengah 4 tahun, dan rencana jangka pendek 1 tahun.
Setiap tahapan dirumuskan program-program kerja yang lebih operasional. Program-program
tersebut disusun melalui Rapat Kerja Tahunan (Raker) yaitu dengan mengevaluasi pencapaian
tahapan sebelumnya, kemudian merancang program kerja dengan memperhatikan sumber daya
yang dimiliki.
Ucapan terima kasih ingin kami sampaikan kepada semua fihak, baik yang menjadi
perangkat internal sekolah maupun unsur pendukung yang menjadi pemangku kepentingan
sekolah yang tidak terlibat dalam pengelolaan operasional sekolah secara langsung atas segenap
kontribusi yang kami perlukan bagi rampungnya pekerjaan ini secara menyeluruh.
Kami menghadapi sejumlah kesulitan dalam mengumpulkan material yang dibutuhkan
untuk menghasilkan kesempurnaan penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah ini, oleh
karena itu kritik dan saran konstruktif sangat kami perlukan untuk perbaikannya. Akhirnya kami
berharap kiranya keberadaan RPS ini dapat menjadi panduan kami dalam mewujudkan
pengelolaan sekolah yang berkualitas sesuai dengan harapan kita semua.
28