Anda di halaman 1dari 75

PEDOMAN POSYANDU

KESEHATAN JIWA
PENULIS MODUL

Heni Dwi Windarwati


Mahasiswa Program Doktoral
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Kampus UI Depok, Indonesia

Prof. Dr. Budi Anna Keliat, SKp., M.App.Sc.


Guru Besar Keperawatan
Departemen Keperawatan Jiwa
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Kampus UI Depok, Indonesia

Prof. Dr. dr. Raden I. Ismail, Sp.KJ(K)., M.Epid


Guru Besar Kedokteran
Departemen Psikiatri
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Kampus UI Salemba, Indonesia

dr Adang Bachtiar., MPH.Ds.c


Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Kampus UI Depok, Indonesia

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita sebagai hambanya,
sehingga sampai saat ini kita masih bisa melaksanakan apa yang menjadi
tanggung jawab sebagai perwujudan dari ibadah yang kita jalankan di
muka bumi ini.
Penyusunan Modul Pedoman Posyandu Kesehatan Jiwa ini
bertujuan untuk media internalisasi tenaga kesehatan khususnya
perawat dalam memahami ilmu keperawatan dari pendekatan
masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai dasar dalam
mengembangkan ilmu dan praktik keperawatan jiwa berbasis
masyarakat.
Pada Kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra Junaiti Sahar, SKp.,MappSc, PhD selaku Dekan di Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia yang telah memberikan
kesempatan kepada saya untuk meningkatkan pengetahuan bidang
keperawatan di Fakultas yang dipimpinnya.
2. Ibu Prof. Dra. Elly Nurachmah, SKp.,MappSc., DNSc. Sebagai Ketua
Program Doktor Keperawatan Pascasarjana Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia yang telah memberikan semangat
kepada saya dalam meningkatkan profesionalitas bidang keperawatan.
3. Prof. Dr. Budi Anna Keliat, SKp., M.App.Sc. selaku promotor disertasi
atas bimbingan dan tuntunan kemampuan bidang keperawatan saya
sebagai individu yang ”the truth” selama saya menyelesaikan
pendidikan program doktoral di Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia dan mengabdikan diri bagi masyarakat
4. Prof. Dr. dr. Raden Irawati Ismail, Sp.KJ(K)., M.Epid, selaku ko-promotor
1 atas bimbingan manajemen diri dalam memahami teori
keperawatan sebagai dasar peningkatan profesionalitas perawat
5. dr Adang Bachtiar., MPH.Ds.c selaku ko-promotor 2 atas kesabarannya
dalam membimbing saya memahami metode penelitian keperawatan
yang baik dan menjadikan individu yang berguna bagi masyarakat

iii
6. Dr. Dr. Fidiansjah, Sp.KJ.,MPH selaku penguji yang telah meluangkan
waktu untuk menyempurnakan penelitian yang saya lakukan.
7. Dr. Novy Helena C.D., SKp., MSc selaku penguji yeng telah banyak
memberikan dorongan semangat, inspirasi dan masukan untuk
mengembangkan keperawatan jiwa di Indonesia
8. Seluruh pengajar program Doktoral Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia yang telah memberikan pengetahuan dalam
mengembangkan ilmu keperawatan
9. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur yang telah menjadi tim yang
kompak dalam menyelesaikan permasalahan pasung di wilayah Jawa
Timur.
10.Rekan-rekan Program Doktoral Pascasarjana Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia yang selalu kompak memberikan
motivasi dalam mengembangkan keperawatan di Indonesia
11.Ibu, bapak dan mertuaku tercinta yang selalu memberi dukungan dan
doa buatku tanpa henti-hentinya
12. Suamiku tercinta ”Muzamil Kurniawan” serta permata hatiku terkasih
”Shatara Belva Maritza” dan ”Nazhifa Safira Putri Vanisya” yang selalu
memberikan cinta, kesabaran dalam menemani dan mendukung
langkahku serta memberiku inspirasi di setiap coretan hidupku.
Akhir kata terima kasih pada semuanya dan kami sadar bahwa
modul pedoman posyandu kesehatan jiwa ini masih perlu
penyempurnaan lebih lanjut, maka kami berharap masukan, koreksi dan
kritik membangun demi kesempurnaan pedoman posyandu kesehatan
jiwa.

Jakarta, Juni 2016


Penulis

iv
GAMBARAN MODUL

Modul pedoman posyandu kesehatan jiwa merupakan sebuah


panduan yang menjelaskan tentang apa itu posyandu kesehatan jiwa dan
bagaimana melaksanakan posyandu kesehatan jiwa. Posyandu
kesehatan jiwa merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk
melakukan pemantauan perkembangan perawatan ODGJ dan melakukan
rehabilitasi secara berkelompok dengan tujuan meningkatkan
kemandirian dan produktifitas ODGJ.

Tim pelaksana posyandu kesehatan jiwa wajib memahami setiap


langkah yang harus dilakukan dalam mengembangkan posyandu
kesehatan jiwa. Bagian-bagian penting dalam modul ini akan dicirikan
dengan teks yang dicetak tebal. Penambahan keterangan untuk
memperjelas bagian yang diuraikan dibantu dengan ilustrasi berupa
gambar, diagram atau tabel.

Penulis berharap pedoman ini menjadi sarana yang mampu


memberikan pengetahuan bagi pelaksana pengembangan kesehatan
jiwa. Mari kita wujudkan pusat rehabilitasi ODGJ yang dekat dengan
masyarakat dan mampu terjangkau di masyarakat.

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul........................................................................................................... i
Penulis Modul............................................................................................................ ii
Kata Pengantar.......................................................................................................... iii
Gambaran Modul...................................................................................................... v
Daftar Isi....................................................................................................................... vi
Peta Kedudukan Modul.......................................................................................... ix
Keterangan Modul................................................................................................... x
Glosarium.................................................................................................................... xiii
Daftar Singkatan....................................................................................................... xiv

BAB I: PENDAHULUAN......................................................................................... 1
1.1. Deskripsi....................................................................................................... 1
1.2. Waktu............................................................................................................. 1
1.3. Prasyarat....................................................................................................... 2
1.4. Petunjuk Penggunaan Modul................................................................ 3
1.5. Tujuan Akhir................................................................................................ 3

BAB 2: KONSEP POSYANDU KESEHATAN JIWA........................................ 4


2.1 Deskripsi Singkat....................................................................................... 4
2.2 Tujuan Pembelajaran............................................................................... 4
2.2.1 Tujuan Pembelajaran Umum....................................................... 4
2.2.2 Tujuan Pembelajaran Khusus...................................................... 4
2.3 Sub Pokok Bahasan.................................................................................... 5
2.4 Sasaran Pembaca........................................................................................ 5
2.5Landasan Hukum ........................................................................................ 5
2.6 Uraian Materi................................................................................................ 6
A. Definisi Posyandu Kesehatan Jiwa................................................... 6
B. Tujuan Posyandu Kesehatan Jiwa..................................................... 7
C. Kegiatan Pokok Posyandu Kesehatan Jiwa.................................... 7
D. Pelaksanaan Layanan Posyandu Kesehatan Jiwa....................... 8
E. Indikator Keberhasilan......................................................................... 10
F. Sasaran Posyandu Kesehatan Jiwa.................................................... 11

vi
G. Instrumen Pendamping Pelaksanaan Posyandu
Kesehatan Jiwa....................................................................................... 12
H. Proses Pembentukan Posyandu Kesehatan Jiwa..................... 13

BAB 3: PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN


POSYANDU KESEHATAN JIWA............................................................. 14
3.1 Deskripsi Singkat....................................................................................... 14
3.2 Tujuan Pembelajaran............................................................................... 14
3.2.1 Tujuan Pembelajaran Umum.................................................... 14
3.2.2 Tujuan Pembelajaran Khusus................................................... 14
3.3 Sub Pokok Bahasan................................................................................... 14
3.4 Sasaran Pembaca....................................................................................... 15
3.5 Uraian Materi.............................................................................................. 15
A. Meja 1 (Meja Pendaftaran dan Pemantauan
Kesehatan Fisik...................................................................................... 16
B. Meja 2 (Pemantauan Gejala, Pemberian Terapi
Psikofarmaka, Vitamin dan Penambahan Nutrisi).................. 18
C. Meja 3 (Terapi non psikofarmaka: pengendalian
gejala oleh perawat)............................................................................. 20
D. Meja 4 (Peningkatan Ketrampilan Perawatan Diri).............. 22
E. Meja 5 (Peningkatan Ketrampilan Hidup Sehari-hari
dan Produktifitas)................................................................................. 27

BAB 4: PENCATATAN DAN PELAPORAN POSYANDU


KESEHATAN JIWA ......................................................................... 34
4.1 Deskripsi Singkat....................................................................................... 34
4.2 Tujuan Pembelajaran............................................................................... 34
4.2.1 Tujuan Pembelajaran Umum.................................................... 34
4.2.2 Tujuan Pembelajaran Khusus................................................... 34
4.3 Sub Pokok Bahasan................................................................................... 34
4.4 Sasaran Pembaca....................................................................................... 34

vii
4.5 Uraian Materi............................................................................................... 35
A. Pencatatan Posyandu Kesehatan Jiwa........................................... 36
B. Pelaporan Posyandu Kesehatan Jiwa............................................ 37

BAB 5: MONITORING DAN EVALUASI POSYANDU KESEHATAN


JIWA................................................................................................. 39
5.1 Deskripsi Singkat...................................................................................... 39
5.2 Tujuan Pembelajaran............................................................................... 39
5.2.1 Tujuan Pembelajaran Umum...................................................... 39
5.2.2 Tujuan Pembelajaran Khusus..................................................... 39
5.3 Sub Pokok Bahasan................................................................................... 39
5.4 Sasaran Pembaca....................................................................................... 40
5.5 Uraian Materi............................................................................................... 40
A. Monitoring Posyandu Kesehatan Jiwa.......................................... 40
B.Evaluasi Posyandu Kesehatan Jiwa................................................. 42

BAB 6. PENUTUP......................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Viii
PETA KEDUDUKAN MODUL

MODUL MODUL MODUL MODUL MODUL

A B C D E

PELEPASAN PASUNG
BERBASIS MASYARAKAT

MODUL MODUL MODUL MODUL

F G H I

MODUL F1 MODUL G.1 MODUL H.1 MODUL I.1

MODUL F1.1

MODUL F2 MODUL G.2 MODUL H.2 MODUL I.2

MODUL F2.1

MODUL F3

MODUL F3.1

MODUL F4

MODUL F4.1

ix
KETERANGAN MODUL

NO. KODE MODUL NAMA MODUL


Keperawatan Jiwa Dalam Pembebasan
1 MODUL A Pasung Berbasis Masyarakat Bagi Perawat

Keperawatan Jiwa Dalam Pembebasan


2 MODUL B
Pasung Berbasis Masyarakat Bagi Kader

Pemberdayaan Masyarakat Dalam


3 MODUL C
Pembebasan Pasung Berbasis Masyarakat
Pemberdayaan Keluarga Dalam
4 MODUL D Pembebasan Pasung Berbasis Masyarakat

Pedoman Pelepasan Pasung Pada Orang


5 MODUL E
Dengan Gangguan Jiwa Berbasis Masyarakat
Buku Aktivitas Pelepasan Pasung Berbasis
6 MODUL E1 Masyarakat

Petunjuk Teknis Pengisian Buku Aktivitas


7 MODUL E2
Pelepasan Pasung Berbasis Masyarakat

8 MODUL F Posyandu Kesehatan Jiwa

9 MODUL F1 Buku Menuju Sehat Jiwa

10 MODUL F1.1 Petunjuk Teknis Pengisian Buku Menuju


Sehat Jiwa

MODUL F2 Kartu Grafik Gejala pada Orang Dengan


11
Gangguan Jiwa

x
NO. KODE MODUL NAMA MODUL
Petunjuk Teknis Pengisian Kartu Grafik
12 MODUL F2.1 Gejala pada Orang Dengan Gangguan Jiwa

Kartu Grafik Stigma Pada Orang Dengan


13 MODUL F3
Gangguan Jiwa

Petunjuk Teknis Pengisian Kartu Grafik


14 MODUL F3.1
Stigma Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa
Kartu Grafik Kemampuan Orang Dengan
15 MODUL F4 Gangguan Jiwa

Petunjuk Teknis Pengisian Kartu Grafik


16 MODUL F4.1
Kemampuan Orang Dengan Gangguan Jiwa
Modul Peningkatan Ketrampilan Perawatan
17 MODUL G Diri Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa

Buku Aktivitas Peningkatan Ketrampilan


18 MODUL G1 Perawatan Diri Pada Orang Dengan
Gangguan Jiwa

Petunjuk Teknis Pengisian Buku Aktivitas


19 MODUL G2
Peningkatan Ketrampilan Perawatan Diri

Modul Peningkatan Ketrampilan Hidup


20 MODUL H Sehari-Hari Pada Orang Dengan Gangguan
Jiwa

Buku Aktivitas Peningkatan Ketrampilan


21 MODUL H1 Hidup Sehari-Hari Pada Orang Dengan
Gangguan Jiwa

xi
NO. KODE MODUL NAMA MODUL
Petunjuk Teknis Pengisian Buku Aktivitas
22 MODUL H1.1 Peningkatan Ketrampilan Hidup Sehari-
Hari Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa
Modul Peningkatan Kemandirian dan
23 MODUL I Produktifitas Pada Orang Dengan Gangguan
Jiwa

Buku Aktivitas Peningkatan Kemandirian


24 MODUL I.1 dan Produktifitas Pada Orang Dengan
Gangguan Jiwa
Petunjuk Teknis Pengisian Buku Aktivitas
25 MODUL I.2 Peningkatan Kemandirian dan
Produktifitas Pada Orang Dengan Gangguan
Jiwa

xii
GLOSARIUM

Kemandirian : Keadaan dimana seseorang melakukan aktivitas


sendiri tanpa bergantung pada orang lain.

Pemberdayaan :Proses secara bertahap di mana masyarakat


berinisiatif untuk memulai proses aktivitas
sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi
diri sendiri atau lingkungan sendiri.

Produktifitas : Kemampuan menghasilkan sesuatu.

Rehabilitasi :Pemulihan untuk kembali pada keadaan yang


sebelumnya/ semula.

Stigma : Label dari masyarakat yang memandang dari


sudut pandang negatif.

xiii
DAFTAR SINGKATAN

BC CMHN :Basic Course Community Mental Health Nursing

BMSJ :Buku Menuju Sehat Jiwa

CMHN :Community Mental Health Nursing

GP plus :General Practitioner Plus

KKJ :Kader Kesehatan Jiwa

MMD :Musyawarah Masyarakat Desa

ODGJ :Orang Dengan Gangguan Jiwa

ODMK :Orang Dengan Masalah Kejiwaan

Posyandu :Pos Pelayanan Terpadu

RSJ :Rumah Sakit Jiwa

SDM :Sumber Daya Manusia

xiv
PEDOMAN POSYANDU
KESEHATAN JIWA
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Deskripsi
Dalam modul ini pembaca akan mempelajari tentang posyandu
kesehatan jiwa. Posyandu kesehatan jiwa merupakan pengembangan
program rehabilitasi yang dilakukan dengan prinsip pemberdayaan
masyarakat dengan tujuan melibatkan seluruh unsur masyarakat dalam
rehabilitasi ODGJ, dilakukan di lingkungan tempat tinggal ODGJ dengan
tujuan akhir adalah tidak terjadi stigma gangguan jiwa di masyarakat.

Modul pedoman posyandu kesehatan jiwa ini merupakan modul


yang dilengkapi dengan beberapa alat bantu lain. Modul posyandu
kesehatan jiwa menyajikan pemahaman pengetahuan tentang
pelaksanaan posyandu kesehatan jiwa. Modul ini terdiri dari empat
bagian yaitu konsep posyandu kesehatan jiwa, pedoman teknis
pelaksanaan posyandu kesehatan jiwa, pencatatan dan pelaporan
posyandu kesehatan jiwa serta monitoring dan evaluasi posyandu
kesehatan jiwa.

1.2. Waktu
Waktu yang diperlukan untuk mempelajari modul pedoman
posyandu kesehatan jiwa ini diuraikan dalam tabel 1.1

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 1


MODUL F
Tabel 1.1.
Kurikulum Modul F
Modul Pedomana Posyandu Kesehatan Jiwa

METODE PEMBELAJARAN (JPL)


NO TOPIK DK dan
Ceramah Presentasi
Role Play Praktik Lab

1 Konsep Posyandu Kesehatan Jiwa 1 1

Pedoman Teknis Pelaksanaan


2 1 1 1 1
Posyandu Kesehatan Jiwa

Pencatatan dan Pelaporan


3 1 1 1 1
Posyandu Kesehatan Jiwa

Monitoring dan Evaluasi Posyandu


4 1 1 1 1
Kesehatan Jiwa

4 4 3 3
TOTAL WAKTU
14 JPL

1.3. Prasyarat
Modul ini mudah dipelajari jika pembaca telah menguasai:
a. Telah lulus kompetensi modul A
b. Telah lulus kompetensi modul B
c. Telah lulus kompetensi modul C
d. Telah lulus kompetensi modul D
e. Telah lulus kompetensi modul E
f. Memahami istilah-istilah yang telah dijelaskan dalam glosarium

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 2


MODUL F
1.4. Petunjuk penggunaan modul
1) Pelajari daftar isi serta skema kedudukan modul dengan cermat
dan teliti. Peta modul menjelaskan kedudukan modul yang
sedang saudara pelajari dan kegiatannya dengan modul-modul
yang lain.
2) Perhatikan penjelasan dari setiap langkah-langkah teknis yang
dijelaskan pada setiap bab untuk memudahkan pemahaman
dan ketrampilan pada setiap bab posyandu kesehatan jiwa
3) Pahami setiap ilmu dan teori dasar yang melandasi penguasaan
materi yang saudara baca. Bila ada evaluasi maka kerjakan
evaluasi sebagai sarana latihan untuk mengukur pencapaian
pemahaman dan ketrampilan saudara
4) Jawablah tes formatif secara jelas dan sesuai dengan apa yang
diminta oleh pertanyaan
5) Bila ada penugasan, kerjakan dan konsultasikan dengan
instruktur atau pengajar sehingga akan ada umpan balik

Catatlah seluruh kesulitan yang saudara temukan dan


diskusikan dengan instruktur atau pengajar. Membaca referensi lain
merupakan keharusan untuk menambah pengetahuan saudara
tentang pelepasan pasung berbasis masyarakat

1.1. Tujuan Akhir


Pedoman ini disusun dengan tujuan untuk:
1. Meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan tentang konsep
posyandu kesehatan jiwa
2. Meningkatkan pengetahuan petugas tentang pelaksanaan
posyandu kesehatan jiwa.
3. Meningkatkan pengetahuan petugas tentang pencatatan dan
pelaporan posyandu kesehatan jiwa.
4. Meningkatkan pengetahuan petugas tentang monitoring dan
evaluasi posyandu kesehatan jiwa

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 3


MODUL F
PEDOMAN POSYANDU
KESEHATAN JIWA
KONSEP POSYANDU KESEHATAN JIWA
BAB 2

2.1. Deskripsi Singkat


Konsep posyandu kesehatan jiwa adalah segala hal yang
menjelaskan tentang gambaran posyandu kesehatan jiwa. Penjelasan
konsep posyandu kesehatan jiwa dimulai dengan penjelasan definisi
posyandu kesehatan jiwa, tujuan posyandu kesehatan jiwa, kegiatan
pokok posyandu kesehatan jiwa, pelayanan posyandu kesehatan jiwa,
indikator keberhasilan posyandu kesehatan jiwa, sasaran posyandu
kesehatan jiwa dan instrumen pendamping posyandu kesehatan jiwa.

2.2. Tujuan Pembelajaran


Tujuan pembelajaran modul ini terbagi menjadi dua bagian. Bagian
pertama menjelaskan tujuan pembelajaran umum. Bagian kedua adalah
tujuan pembelajaran khusus.

2.2.1 Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah mengikuti pembelajaran ini, pembaca mampu menjelaskan
tentang konsep posyandu kesehatan jiwa.

2.2.2 Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti pembelajaran ini, pembaca mampu:
1. Menjelaskan definisi posyandu kesehatan jiwa
2. Menjelaskan tujuan posyandu kesehatan jiwa
3. Menjelaskan kegiatan pokok posyandu kesehatan jiwa
4. Menjelaskan pelayanan posyandu kesehatan jiwa
5. Menjelaskan indikator keberhasilan posyandu kesehatan jiwa
6. Menjelaskan sasaran posyandu kesehatan jiwa
7. Menjelaskan instrumen pendamping posyandu kesehatan jiwa
8. Mempraktekkan posyandu kesehatan jiwa

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 4


MODUL F
2.3 Sub Pokok Bahasan
Sub Pokok bahasan yang dibahas dalam modul ini adalah:
Sub Pokok Bahasan A : Definisi Posyandu Kesehatan Jiwa
Sub Pokok Bahasan B : Tujuan Posyandu Kesehatan Jiwa
Sub Pokok Bahasan C : Kegiatan Pokok Posyandu Kesehatan
Jiwa
Sub Pokok Bahasan D : Pelayanan Posyandu Kesehatan Jiwa
Sub Pokok Bahasan E : Indikator Keberhasilan Posyandu
Kesehatan Jiwa
Sub Pokok Bahasan F : Sasaran Posyandu Kesehatan Jiwa
Sub Pokok Bahasan G : Instrumen Pendamping Posyandu
Kesehatan Jiwa
2.4 Sasaran Pembaca
Sasaran dari modul posyandu kesehatan jiwa ini adalah semua
pemangku kepentingan terkait masalah kesehatan jiwa baik
dari sektor kesehatan maupun non kesehatan. Pemangku
kepentingan tersebut yaitu:
2.4.1 Orang dengan gangguan jiwa dan keluarga
2.4.2 Tenaga kesehatan baik di tingkat layanan primer
2.4.3 Tokoh agama
2.4.4 Tokoh masyarakat
2.4.5 Perangkat Desa
2.4.6 Lintas sektor terkait
2.4.7 Masyarakat
2.4.8 Pemerintah daerah

2.5 Landasan Hukum


2.5.1 Undang-Undang Dasar RI 1945 Pasal 28
2.5.2 Undang-Undang RI No. 4 Tahun 1997 Tentang Penyandang
Cacat
2.5.3 Undang-Undang RI No. 39 Tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 5


MODUL F
2.5.4 Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4235). berurutan setelah UU
No.39 ttg HAM
2.5.5 Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 95,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4419)
2.5.6 Undang-undang kesehatan jiwa no 18 tahun 2014
2.5.7 Undang-undang no 38 tahun 2014 tentang keperawatan
2.5.8 Undang-undangn no 36 tahun 2014 tentang tenaga
kesehatan
2.5.9 PMK no 39 tahun 2016 tentang penyelenggaraan program
Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga pasal 3;
penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan
tidak ditelantarkan
2.5.10 PMK no 43 tahun 2016 tentang standar pelayanan minimal
untuk gangguan jiwa di puskesmas

2.6 Uraian Materi

A. Definisi Posyandu Kesehatan Jiwa

Pemahaman tentang definisi posyandu kesehatan jiwa kita


kembangkan dari dua aspek yaitu pemahaman tentang posyandu dan
kesehatan jiwa. Posyandu merupakan singkatan dari pos pelayanan
terpadu. Posyandu adalah pemeliharaan kesehatan yang dilakukan dari,
oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait (Departemen
Kesehatan RI, 2005). Posyandu dilakukan pada karakteristik populasi.

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 6


MODUL F
tertentu seperti anak, lansia atau pada masalah kesehatan jiwa.
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat emosional, psikologis dan
sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan,
perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif , kestabilan
emosional (Johnson, 1997), keadaan menyenangkan, penuh kepuasan,
gembira, sukses, optimis atau penuh harapan (Stuart, 2013). Dengan
demikian posyandu kesehatan jiwa adalah pemeliharaan kondisi sehat
emosional, psikologis dan sosial yang dilakukan dari, oleh dan untuk
masyarakat yang dibimbing petugas yang memiliki kemampuan,
ketrampilan dan kemauan untuk meningkatkan kesehatan jiwa.

B. Tujuan Posyandu Kesehatan Jiwa

Posyandu Kesehatan Jiwa bertujuan sebagai berikut:


1. Menurunkan angka kekambuhan pada orang dengan gangguan
jiwa (ODGJ) melalui tiga indikator yaitu penurunan tanda dan
gejala gangguan jiwa, peningkatan kemandirian dan
produktifitas.
2. Mempertahankan kondisi sehat jiwa melalui indikator
kemandirian dan produktifitas.
3. Meningkatkan peran serta masyarakat untuk mengembangkan
kegiatan kesehatan jiwa serta kegiatan lainnya yang menunjang
tercapainya masyarakat sehat jiwa sejahtera dan penurunan
stigma pada ODGJ

C. Kegiatan Pokok Posyandu Kesehatan Jiwa

Posyandu kesehatan jiwa disusun dengan kegiatan pokok sebagai


berikut:
1. Pemantauan status atau kesehatan fisik dan nutrisi pada ODGJ
2. Terapi psikofarmaka dan non psikofarmaka

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 7


MODUL F
3. Peningkatan ketrampilan perawatan diri
4. Peningkatan ketrampilan aktivitas sehari-hari
5. Peningkatan produktifitas dan penurunan stigma

D. Pelaksanaan Layanan Posyandu Kesehatan Jiwa

Pelayanan Posyandu Kesehatan Jiwa dilakukan dengan mengacu


pada 5 meja. Masing-masing meja memiliki spesifikasi kegiatan yang
berbeda.
1. Meja 1 (Meja Pendaftaran dan Pemantauan Kesehatan
Fisik)
Meja 1 merupakan meja pendaftaran dan pemantauan fisik yang
dilakukan oleh kader kesehatan jiwa (KKJ). Pada kegiatan
pendaftaran, instrumen yang disiapkan adalah format
pendaftaran yang berisi nomor, tanggal, nomor register, nama,
usia, jenis kelamin, alamat dan nomor telepon (lampiran 1).
Pada kegiatan pemantauan kesehatan fisik dilakukan
penimbangan berat, pengukuran tinggi badan dan pemeriksaan
fisik yang pendokumentasian dilakukan pada buku menuju
sehat jiwa (BMSJ). Petugas yng diperlukan di meja 1 adalah
seorang perawat kesehatan jiwa masyarakat/ perawat CMHN
dan satu orang kader kesehatan jiwa
2. Meja 2 (Pemantauan Gejala, Pemberian Terapi
Psikofarmaka, Vitamin dan Penambahan Nutrisi)
Meja 2 merupakan meja yang menjalankan fungsinya untuk
pemantauan tanda dan gejala gangguan jiwa dan pemenuhan
kebutuhan psikofarmaka, vitamin serta nutrisi. Cek list
pemantauan tanda dan gejala didokumentasikan dalam BMSJ.
Petugas yang dibutuhkan di meja dua ini adalah satu orang
dokter terlatih kesehatan jiwa dan satu orang kader kesehatan
jiwa.

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 8


MODUL F
3. Meja 3 (Terapi non psikofarmaka: pengendalian gejala oleh
perawat)
Meja 3 adalah meja yang berfungsi untuk melakukan latihan
pengendalian gejala sesuai dengan diagnosis keperawatan yang
ditemukan pada ODGJ. Daftar cek list latihan pengendalian
gejala sesuai dengan diagnosis keperawatan didokumentasikan
dalam BMSJ. Petugas yang harus ada di meja 3 posyandu
kesehatan jiwa adalah seorang perawat CMHN. Meja 3 disebut
juga sebagai meja konsultasi keperawatan.
4. Meja 4 (Peningkatan Ketrampilan Perawatan Diri)
Meja 4 memberikan layanan berupa peningkatan ketrampilan
perawatan diri secara mandiri. Meja 4 dibagi menjadi 4 meja
kecil sesuai kebutuhan ODGJ. Adapun 4 meja kecil tersebut
adalah
4A. meja ketrampilan kebersihan diri
4B. meja ketrampilan berdandan
4C. meja ketrampilan maka
4D. meja ketrampilan toileting
Setiap meja kecil dipandu oleh satu orang kader kesehatan jiwa.
Panduan untuk melakukan peningkatan ketrampilan perawatan
diri dapat dilihat pada modul G. Meja 4 dapat dimodifikasi jika
jumlah kader yang dimiliki sangat terbatas. Jika jumlah kader
yang dimiliki terbatas maka pelaksanaan meja 4A, 4B, 4C dan 4D
dapat dilakukan secara bergilir setiap satu bulan sekali.
5. Meja 5 (Peningkatan Ketrampilan Hidup Sehari-hari dan
Produktifitas)
Meja 5 memberikan layanan peningkatan ketrampilan hidup
sehari-hari dan peningkatan produktifitas. Kegiatan
ketrampilan hidup sehari-hari meliputi pemeliharaan barang
dan ruang pribadi seperti mencuci baju dan membersihakan
kamar pribadi. Pedoman peningkatan ketrampilan sehari-hari
dapat dilihat pada modul ketrampilan hidup sehari-hari

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 9


MODUL F
Kegiatan peningkatan hubungan dan komunikasi dilakukan
dengan mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang
sehat jiwa melalui kegiatan peningkatan kemandirian dan
produktifitas. Pedoman peningkatan kemandirian dan
produktifitas dapat dilihat pada modul I. Contoh kegiatan
peningkatan kemandirian dan produktifitas diantaranya adalah
latihan membuat bros, keset, tenun atau tas sesuai dengan
peminatan ODGJ. Petugas yang diperlukan untuk membantu di
meja 5 adalah lima orang kader kesehatan jiwa. Jika jumlah
kader yang dimiliki terbatas maka pelaksanaan meja 5A, 5B, 5C,
5D dan 5E dapat dilakukan secara bergilir setiap satu bulan
sekali.

E. Indikator Keberhasilan

Indikator pencapaian keberhasilan posyandu kesehatan jiwa


dapat diukur melalui empat indikator yaitu indikator masukan (input),
indikator keluaran (output), indikator proses dan indikator dampak.
Berikut ini diuraikan penjelasan masing-masing indikator.
a. Indikator masukan (input)
Indikator masukan (input) meliputi
1. Tersedianya sumber daya manusia (SDM) dokter, perawat
dan kader yang telah mendapatkan pelatihan kesehatan
jiwa
2. Tersedianya peralatan yang dapat digunakan untuk
melaksanaan posyandu kesehatan jiwa
3. Tersedianya dana operasional untuk melaksanakan
posyandu kesehatan jiwa
4. Tersedianya standar, pedoman dan panduan tentang
posyandu kesehatan jiwa
5. Tersedianya bahan alat tulis kantor, formulir pendaftaran,
dan BMSJ untuk melaksanakan posyandu kesehatan jiwa

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 10


MODUL F
c. Indikator Proses
Indikator proses meliputi
1. Dilaksanakannya posyandu kesehatan jiwa
2. Dilaksanakannya pendaftaran dan pemantauan fisik pada
ODGJ di posyandu kesehatan jiwa
3. Dilaksanakannya pemantauan gejala, pemberian terapi
psikofarmaka, vitamin dan penambahan nutrisi ODGJ di
posyandu kesehatan jiwa
4. Dilaksanakannya terapi non psikofarmaka: pengendalian
gejala oleh perawat pada ODGJ di posyandu kesehatan jiwa
5. Dilaksanakannya peningkatan ketrampilan perawatan diri
ODGJ di posyandu kesehatan jiwa
6. Dilaksanakannya peningkatan ketrampilan hidup sehari-hari
dan produktifitas ODGJ di posyandu kesehatan jiwa

d. Indikator dampak
Indikator dampak keberhasilan posyandu kesehatan jiwa
ditetapkan berdasarkan BELADIRI PROMA
1. BELA : Bebas Gejala
2. DIRI : Mandiri
3. PRO : Produktif
4. MA : Bebas Stigma

F. Sasaran Posyandu Kesehatan Jiwa

Peserta posyandu kesehatan jiwa adalah


1. ODGJ yang pernah dipasung
2. ODGJ yang tidak pernah dipasung
3. Keluarga ODGJ

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 11


MODUL F
G. Intrumen Pendamping Pelaksanaan Posyandu Kesehatan
Jiwa

Instrumen pendamping yang dapat digunakan untuk


meningkatkan kualitas posyandu kesehatan jiwa diantaranya adalah
1. Buku Menuju Sehat Jiwa (BMSJ)
BMSJ adalah buku yang digunakan untuk mencatat dan
memantau perkembangan kesehatan jiwa dengan indikator
penurunan gejala, peningkatan kemandirian dan produktifitas.
2. Kartu Grafik Gejala pada Orang Dengan Gangguan Jiwa
3. Kartu Grafik Stigma Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa
4. Kartu Grafik Kemampuan Orang Dengan Gangguan Jiwa
5. Modul Peningkatan Ketrampilan Perawatan Diri Pada Orang
Dengan Gangguan Jiwa
6. Buku Aktivitas Peningkatan Ketrampilan Perawatan Diri Pada
Orang Dengan Gangguan Jiwa
7. Modul Peningkatan Ketrampilan Hidup Sehari-Hari Pada Orang
Dengan Gangguan Jiwa
8. Buku Aktivitas Peningkatan Ketrampilan Hidup Sehari-Hari
Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa
9. Modul Peningkatan Kemandirian dan Produktifitas Pada Orang
Dengan Gangguan Jiwa
10. Buku Aktivitas Peningkatan Kemandirian dan Produktifitas
Pada Orang Dengan Gangguan Jiwa

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 12


MODUL F
H. Proses Pembentukan Posyandu Kesehatan Jiwa

Posyandu Kesehatan jiwa dikembangkan melalui suatu proses yang


berkesinambungan. Adapun langkah pembentukan posyandu kesehatan
jiwa adalah
1. Pendataan ODGJ di satu wilayah desa tertentu
2. Penyiapan sumber daya manusia meliputi
a. 2 orang perawat terlatih minimal BC CMHN
b. 1 orang dokter terlatih GP plus
c. 4-11 kader kesehatan jiwa
3. Pelaksanaan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
a. Menetapkan nama posyandu kesehatan jiwa
b. Menetapkan sumber pendanaan posyandu kesehatan jiwa
c. Sosialisasi kegiatan posyandu kesehatan jiwa
4. Pelaksanaan Posyandu Kesehatan Jiwa
5. Monitoring dan Evaluasi Posyandu Kesehatan Jiwa

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 13


MODUL F
PEDOMAN POSYANDU
KESEHATAN JIWA
PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN
BAB 3 POSYANDU KESEHATAN JIWA

3.1 Deskripsi Singkat


Pedoman teknis pelaksanaan posyandu kesehatan jiwa adalah suatu
panduan yang digunakan dalam pelaksanaan posyandu kesehatan jiwa.
Pedoman ini disusun secara teknis sehingga memudahkan pembaca
untuk memahami secara teknis pelaksanaan posyandu kesehatan jiwa.

3.2 Tujuan Pembelajaran


Tujuan pembelajaran pada bab 3 dijelaskan dalam dua bagian.
Bagian pertama adalah tujuan pembelajaran umum. Bagian kedua adalah
tujuan pembelajaran khusus.
1.1.1 Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini, pembaca mampu
melaksanakan posyandu kesehatan jiwa.
1.1.2 Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran ini, pembaca mampu:
1. Menjelaskan pelaksanaan posyandu kesehatan jiwa
2. Mempraktikkan pelaksanaan kegiatan posyandu kesehatan jiwa

3.3 Sub Pokok Bahasan


Sub Pokok bahasan yang dibahas dalam modul ini adalah:
Sub Pokok Bahasan A : Meja 1 (Meja Pendaftaran dan
Pemantauan Kesehatan Fisik)
Sub Pokok Bahasan B : Meja 2 (Pemantauan Gejala, Pemberian
Terapi Psikofarmaka, Vitamin dan
Penambahan Nutrisi)
Sub Pokok Bahasan C : Meja 3 (Terapi non psikofarmaka:
pengendalian gejala oleh perawat)

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 14


MODUL F
Sub Pokok Bahasan D :Meja 4 (Peningkatan Ketrampilan
Perawatan Diri)
Sub Pokok Bahasan E :Meja 5 (Peningkatan Ketrampilan Hidup
Sehari-hari dan Produktifitas)

3.4 Sasaran Pembaca


Sasaran dari pedoman teknis pelaksanaan posyandu kesehatan
jiwa adalah semua pemangku kepentingan terkait masalah kesehatan
jiwa baik dari sektor kesehatan maupun non kesehatan. Pemangku
kepentingan tersebut yaitu:
3.4.1 Orang dengan gangguan jiwa dan keluarga
3.4.2 Tenaga kesehatan baik di tingkat layanan primer,
sekunder, maupun tersier
3.4.3 Tokoh agama
3.4.4 Tokoh masyarakat
3.4.5 Perangkat Desa
3.4.6 Lintas sektor terkait
3.4.7 Masyarakat
3.4.8 Pemerintah daerah

3.5 Uraian Materi


Berdasarkan konsep yang dijelaskan pada bab sebelumnya maka
posyandu kesehatan jiwa dilakukan sesuai dengan meja dalam kegiatan
posyandu. Berikut ini diuraikan teknis pelaksanaan di setiap meja
posyandu kesehatan jiwa. Penjelaskan teknis pelaksanaan posyandu
kesehatan jiwa diuraikan berdasarkan tujuan, seting, alat dan bahan,
metode, langkah-langkah, dokumentasi dan evaluasi.

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 15


MODUL F
A. Meja 1
(Meja Pendaftaran dan
Pemantauan Kesehatan Fisik)

Tujuan meja 1 posyandu kesehatan jiwa adalah agar ODGJ dan


keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
CMHN, dokter, kader kesehatan jiwa, ODGJ dan serta keluarga yang ikut
dalam posyandu kesehatan jiwa. Tujuan lain yang diharapkan adalah
ODGJ dan keluarga mampu menyampaikan kondisi kesehatan fisik yang
dialami oleh ODGJ.

Seting pelaksanaan meja 1 digambarkan dalam bentuk meja


konsultasi, duduk berhadapan dengan satu sisi kursi ditempati oleh
perawat CMHN dan kader kesehatan jiwa dan sisi lain adalah ODGJ dan
keluarga. Adapun gambaran seting pelaksanaan meja 1 digambarkan
dalam gambar 2.1 KKJ
PERAWAT CMHN

KELUARGA
ODGJ

Gambar 2.1. Seting meja 1

Alat dan bahan yang diperlukan di meja 1 meliputi alat dan bahan
untuk pendaftaran serta alat dan bahan untuk pemantauan kesehatan
fisik. Alat dan bahan yang diperlukan untuk pendaftaran adalah form
pendaftaran, pulpen berwarna hitam, biru dan merah, pensil, penggaris
dan penghapus pensil dan pulpen. Alat dan bahan untuk pemeriksanan

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 16


MODUL F
Metode yang digunakan di meja 1 adalah melalui wawancara atau
tanya jawab, pemeriksaan fisik dan observasi.

Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan di meja 1 adalah sebagai


berikut
1. Orientasi
1.1 Salam
a. Salam dari perawat CMHN dan KKJ
b. Perawat CMHN dan KKJ memperkenalkan diri
c. Perawat CMHN dan KKJ menanyakan nama dan panggilan ODGJ/
keluarga

1.2 Menanyakan kabar


Menanyakan kabar/ perasaan klien atau keluarga saat ini
1.3 Menyampaikan kontrak
Menjelaskan tujuan yaitu untuk mencatat data ODGJ/
keluarga serta melakukan pemeriksaaan fisik
· Menyepakati kegiatan di meja 1 selama 5 menit
2. Kerja
2.1. Menuliskan tanggal kegiatan posyandu dilaksanakan pada
format pendaftaran
2.2. Mengisi nomor register ODGJ/ keluarga
2.3. Menanyakan nama lengkap ODGJ/ keluarga
2.4. Menanyakan usia klien
2.5. Mencatat jenis kelamin klien
2.6. Menanyakan alamat ODGJ/ keluarga
2.7. Menimbang berat badan klien
2.8. Mencatat berat badan klien
2.9. Mengukur tinggi badan klien
2.10.Mencatat tinggi badan klien
2.11.Melakukan pemeriksaan fisik
2.12.Memberikan kesempatan ODGJ/ keluarga menyampaikan
pertanyaan atau keluhan

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 17


MODUL F
3. Terminasi
3.1. Mengucapkan terima kasih kepada ODGJ dan keluarga
3.2. Mempersilahkan klien/ keluarga menuju meja 2
3.3. Mengucapkan salam
4. Dokumentasi
4.1. Pencatatan meja pendaftaran dilakukan pada format
pendaftaran (lampiran 1)
4.2. Pencatatan hasil pemeriksaan fisik dilakukan pada BMSJ

B. Meja 2
(Pemantauan Gejala, Pemberian Terapi Psikofarmaka, Vitamin
dan Penambahan Nutrisi)

Tujuan pertama meja 2 posyandu kesehatan jiwa adalah agar ODGJ


dan keluarga dapat menyampaikan gejala gangguan jiwa yang masih
dirasakan baik oleh ODGJ maupun keluarga. Tujuan kedua adalah agar
ODGJ mendapatkan terapi psikofarmaka secara tepat, vitamin dan nutrisi
tambahan untuk menjaga kesehatan fisik ODGJ.

Seting pelaksanaan meja 2 digambarkan dalam bentuk meja


konsultasi, duduk berhadapan dengan satu sisi kursi ditempati oleh
dokter terlatih GP plus dan kader kesehatan jiwa dan sisi lain adalah ODGJ
dan keluarga. Meja dua dapat juga melibatkan ahli gizi yang ada di
puskesmas untuk membantu diet ODGJ. Adapun gambaran seting
pelaksanaan meja 2 digambarkan dalam gambar 2.2
DOKTER (GP PLUS)
KKJ/ AHLI GIZI

KELUARGA
ODGJ

Gambar 2.2. Seting meja 2

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 18


MODUL F
Alat dan bahan yang diperlukan di meja 2 meliputi alat dan bahan
untuk pemantauan tanda dan gejala gangguan jiwa serta alat dan bahan
untuk terapi psikofarmaka, pemberian vitamin dan penambahan nutrisi.
Alat dan bahan yang diperlukan untuk pemantauan gejala adalah BMSJ,
dan pulpen berwarna hitam atau biru. Alat dan bahan untuk terapi
psikofarmaka, pemberian vitamin dan penambahan nutrisi diantaranya
adalah obat-obatan gangguan jiwa, berbagai vitamin dan nutrisi yang
disiapkan oleh ahli gizi atau kader gizi dan kader kesehatan jiwa.

Metode yang digunakan di meja 2 adalah melalui wawancara atau tanya


jawab, diskusi, role play dan observasi.

Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan di meja 2 adalah sebagai


berikut
1. Orientasi
1.1 Salam
a. Salam dari dokter terlatih GP plus dan KKJ/ kader gizi
b. Dokter terlatih GP plus dan KKJ/ kader gizi memperkenalkan
diri
c. Dokter terlatih GP plus dan KKJ/ kader gizi menanyakan nama
dan panggilan ODGJ/ keluarga
1.2 Menanyakan kabar
Menanyakan kabar/ perasaan ODGJ atau keluarga saat ini
1.3 Menyampaikan kontrak
Menjelaskan tujuan yaitu untuk pemantauan gejala, pemberian
terapi psikofarmaka, vitamin dan penambahan nutrisi.
Menyepakati kegiatan di meja 2 selama 10 menit
2. Kerja
2.1. menanyakan keluhan fisik yang dirasakan oleh klien yang
meliputi sulit tidur, malas makan, badan kaku, sakit kepala dan
jantung berdebar.

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 19


MODUL F
2.2. menanyakan perilaku yang dirasakan oleh klien meliputi
keengganan untuk merawat diri, tidak mau berinteraksi atau
bergaul dengan orang lain, malas minum obat, keengganan
melakukan kegiatan yang biasa dilakukan, ingin marah, melihat
atau mendengar sesuatu, menyendiri, merasa dirinya menjadi
sesuatu seperti menjadi nabi, presiden dan yang lainnya
2.3. menanyakan perasaan dan pikiran yang saat ini dirasakan oleh
klien seperti bingung, sedih atau senang berlebihan
2.4. Pemberian terapi psikofarmaka
2.5. Pemberian vitamin
2.6. Penambahan nutrisi
3. Terminasi
3.1 Mengucapkan terima kasih kepada ODGJ dan keluarga
3.2 Mempersilahkan klien/ keluarga menuju meja 3
3.3 Mengucapkan salam
4. Dokumentasi
4.1 Pencatatan pemantauan gejala, pemberian terapi psikofarmaka,
vitamin dan penambahan nutrisi dilakukan pada BMSJ

C. Meja 3
(Terapi non psikofarmaka: pengendalian gejala oleh perawat)

Tujuan meja 3 posyandu kesehatan jiwa bagi ODGJ adalah agar ODGJ
dapat melakukan pengendalian gejala melalui asuhan keperawatan yang
dilakukan berdasarkan pada diagnosis keperawatan. Tujuan bagi
keluarga adalah agar keluarga mampu melakukan perawatan kepada
ODGJ di rumah.

Seting pelaksanaan meja 3 digambarkan dalam bentuk meja


konsultasi, duduk berhadapan dengan satu sisi kursi ditempati oleh
perawat CMHN dan sisi lain adalah ODGJ dan keluarga. Adapun gambaran
seting pelaksanaan meja 3 digambarkan dalam gambar 2.3

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 20


MODUL F
PERAWAT CMHN

KELUARGA
ODGJ

Gambar 2.3. Seting meja 3

Alat dan bahan yang diperlukan di meja 3 meliputi alat dan bahan
untuk melatih pengendalian gejala berdasarkan tujuh diagnosis
keperawatan. Adapun alat dan bahan yang diperlukan adalah buku tulis,
pulpen, leaflet atau lembar balik.

Metode yang digunakan di meja 2 adalah melalui wawancara atau


tanya jawab, diskusi, role play dan demontrasi.
Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan di meja 3 adalah sebagai
berikut
1. Orientasi
1.1 Salam
a. Salam dari perawat CMHN
b. Perawat CMHN memperkenalkan diri
c. Perawat CMHN menanyakan nama dan panggilan ODGJ/
keluarga
1.2 Menanyakan kabar
Menanyakan kabar/ perasaan ODGJ atau keluarga saat ini
1.3 Menyampaikan kontrak
Menjelaskan tujuan yaitu untuk melatih pengendalian gejala
yang dirasakan oleh ODGJ dan melatih keluarga melakukan
perawatan ODGJ di rumah
Menyepakati kegiatan di meja 3 selama 5-10 menit
2. Kerja
2.1. Mengidentifikasi masalah yang dirasakan oleh ODGJ dan
keluarga.

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 21


MODUL F
2.2. Melatih pengendalian gejala yang dirasakan oleh ODGJ
2.3. Melatih keluarga melakukan perawatan pada ODGJ berdasarkan
gejala yang ditemukan
2.4. Meminta ODGJ dan keluarga memperagakan latihan yang
diberikan
2.5. Memberikan pujian terhadap keberhasilan ODGJ dan keluarga
3. Terminasi
3.1 Mengucapkan terima kasih kepada ODGJ dan keluarga
3.2 Mempersilahkan klien/ keluarga menuju meja 4
3.3 Mengucapkan salam

4. Dokumentasi
Pencatatan terapi non psikofarmaka: pengendalian gejala oleh
perawat dilakukan pada BMSJ

D. Meja 4
(Peningkatan Ketrampilan Perawatan Diri)

Tujuan meja 4 posyandu kesehatan jiwa bagi ODGJ adalah agar ODGJ
dapat melakukan perawatan diri secara mandiri. Perawatan diri yang
dimaksud meliputi kebersihan diri, berdandan, makan dan toileting.

Seting pelaksanaan meja 4 digambarkan dalam bentuk 4 meja


konsultasi yang disusun menyerupai huruf V atau U. Setiap meja akan
duduk berhadapan dengan satu sisi kursi ditempati oleh kader kesehatan
jiwa dan sisi lain adalah ODGJ dan keluarga. Latihan ketrampilan
perawatan diri dapat juga dilakukan secara berkelompok. Adapun
gambaran seting pelaksanaan meja 4 digambarkan dalam gambar 2.4

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 22


MODUL F
LATIHAN LATIHAN CARA MAKAN
BERDANDAN
ODGJ ODGJ
ODGJ ODGJ KKJ
KKJ

ODGJ
ODGJ
ODGJ ODGJ
ODGJ ODGJ

LATIHAN
LATIHAN KEB- TOILETING
ERSIHAN DIRI ODGJ ODGJ
KKJ
ODGJ ODGJ
KKJ
ODGJ
ODGJ ODGJ ODGJ
ODGJ ODGJ

Gambar 2.4. Seting meja 4

Alat dan bahan yang diperlukan di meja 4 meliputi alat dan bahan
untuk melatih ketrampilan perawatan diri. Alat dan bahan yang
diperlukan untuk latihan kebersihan diri adalah gayung, sabun, sampo,
sikat gigi, pasta gigi, handuk, pakaian bersih dan lembar balik. Alat dan
bahan yang diperlukan untuk melatih berdandan diantaranya sisir,
pencukur kumis, bedak,, lisptik dan lembar balik. Alat dan bahan untuk
melatih cara makan yang baik adalah piring, sendok, garpu, serbet , sabun
pencuci piring dan lembar balik. Alat dan bahan untuk melatih
ketrampilan toileting adalah lembar balik, tissue dan sabun.

Metode yang digunakan di meja 4 adalah melalui wawancara atau


tanya jawab, diskusi, role play dan demontrasi.

Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan di meja 4 adalah sebagai


berikut:
Meja 4A: latihan kebersihan diri dapat dilakukan secara individu
atau berkelompok
1. Orientasi
1.1 Salam
a. Salam dari kader kesehatan jiwa
b. Kader Kesehatan jiwa memperkenalkan diri

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 23


MODUL F
1.2 Menanyakan kabar
Menanyakan kabar/ perasaan ODGJ atau keluarga saat ini
1.3 Menyampaikan kontrak
Menjelaskan tujuan yaitu untuk melatih kebersihan pada ODGJ
dan melatih keluarga melakukan perawatan kebersihan diri
pada ODGJ di rumah
Menyepakati kegiatan di meja 4 selama 10 menit
2. Kerja
2.1. Mengidentifikasi masalah yang dirasakan oleh ODGJ dan
keluarga.
2.2. Melatih kebersihan diri pada ODGJ
2.3. Melatih keluarga melakukan perawatan kebersihan diri pada
ODGJ
2.4. Meminta ODGJ dan keluarga memperagakan latihan yang
diberikan
2.5. Memberikan pujian terhadap keberhasilan ODGJ dan keluarga

3. Terminasi
3.1 Mengucapkan terima kasih kepada ODGJ dan keluarga
3.2 Mempersilahkan klien/ keluarga menuju meja 5 yang
disarankan
3.3 Mengucapkan salam
Meja 4B: latihan berdandan dapat dilakukan secara individu atau
berkelompok
1. Orientasi
1.1 Salam
a. Salam dari kader kesehatan jiwa
b. Kader kesehatan jiwa memperkenalkan diri
c. Kader kesehatan jiwa menanyakan nama dan panggilan ODGJ/
keluarga
1.2 Menanyakan kabar
Menanyakan kabar/ perasaan ODGJ atau keluarga saat ini

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 24


MODUL F
1.3 Menyampaikan kontrak
Menjelaskan tujuan yaitu untuk melatih kemampuan berdandan
pada ODGJ dan melatih keluarga melakukan perawatan
berdandan pada ODGJ di rumah
Menyepakati kegiatan di meja 4B selama 10 menit
2. Kerja
2.1. Mengidentifikasi masalah yang dirasakan oleh ODGJ dan
keluarga.
2.2. Melatih cara berdandan pada ODGJ
2.3. Melatih keluarga melakukan perawatan berdandan pada ODGJ
2.4. Meminta ODGJ dan keluarga memperagakan latihan yang
diberikan
2.5. Memberikan pujian terhadap keberhasilan ODGJ dan keluarga
3. Terminasi
3.1 Mengucapkan terima kasih kepada ODGJ dan keluarga
3.2 Mempersilahkan klien/ keluarga menuju meja 5 yang
disarankan
3.3 Mengucapkan salam

Meja 4C: latihan cara makan dapat dilakukan secara individu atau
berkelompok
1. Orientasi
1.1 Salam
a. Salam dari kader kesehatan jiwa
b. Kader kesehatan jiwa memperkenalkan diri
c. Kader kesehatan jiwa menanyakan nama dan panggilan ODGJ/
keluarga
1.2 Menanyakan kabar
Menanyakan kabar/ perasaan ODGJ atau keluarga saat ini
1.3 Menyampaikan kontrak
Menjelaskan tujuan yaitu untuk melatih cara makan pada ODGJ
dan melatih keluarga melakukan perawatan cara makan pada
ODGJ di rumah

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 25


MODUL F
Menyepakati kegiatan di meja 4C selama 10 menit
2. Kerja
2.1. Mengidentifikasi masalah yang dirasakan oleh ODGJ dan
keluarga.
2.2. Melatih cara makan pada ODGJ
2.3. Melatih keluarga melakukan perawatan cara makan pada ODGJ
2.4. Meminta ODGJ dan keluarga memperagakan latihan yang
diberikan
2.5. Memberikan pujian terhadap keberhasilan ODGJ dan keluarga
3. Terminasi
3.1 Mengucapkan terima kasih kepada ODGJ dan keluarga
3.2 Mempersilahkan klien/ keluarga menuju meja 5 yang
disarankan
3.3 Mengucapkan salam

Meja 4D: latihan toileting dapat dilakukan secara individu atau


berkelompok
1. Orientasi
1.1 Salam
a. Salam dari kader kesehatan jiwa
b. Kader kesehatan jiwa memperkenalkan diri
c. Kader kesehatan jiwa menanyakan nama dan panggilan ODGJ/
keluarga
1.2 Menanyakan kabar
Menanyakan kabar/ perasaan ODGJ atau keluarga saat ini
1.3 Menyampaikan kontrak
Menjelaskan tujuan yaitu untuk melatih toileting pada ODGJ dan
melatih keluarga melakukan perawatan toileting pada ODGJ di
rumah
Menyepakati kegiatan di meja 4D selama 10 menit
2. Kerja
2.1. Mengidentifikasi masalah yang dirasakan oleh ODGJ dan
keluarga.

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 26


MODUL F
2.2. Melatih toileting pada ODGJ
2.3. Melatih keluarga melakukan perawatan toileting pada ODGJ
2.4. Meminta ODGJ dan keluarga memperagakan latihan yang
diberikan
2.5. Memberikan pujian terhadap keberhasilan ODGJ dan keluarga
3. Terminasi
3.1 Mengucapkan terima kasih kepada ODGJ dan keluarga
3.2 Mempersilahkan klien/ keluarga menuju meja 5 yang
disarankan
3.3 Mengucapkan salam
4. Dokumentasi
Pencatatan latihan ketrampilan perawatan diri oleh kader kesehatan
jiwa dilakukan pada BMSJ

CATATAN:
1. Setiap ODGJ hanya disarankan melalui salah satu meja 4
untuk setiap pertemuan posyandu
2. Ketrampilan yang lainnya terkait meja 4 dapat dilakukan
pada pertemuan posyandu bulan berikutnya.

E. Meja 5
(Peningkatan Ketrampilan Hidup Sehari-hari dan
Produktifitas)

Tujuan meja 5 posyandu kesehatan jiwa bagi ODGJ adalah agar ODGJ
dapat melakukan peningkatan ketrampilan hidup sehari-hari dan
produktifitas secara mandiri. Ketrampilan hidup sehari-hari yang
dimaksut meliputi semua kegiatan untuk melakukan aktivitas
pemeliharaan barang dan ruang pribadi seperti mencuci baju dan
membersihkan kamar pribadi. Ketrampilan produktifitas diantaranya
kegiatan membuat bros, keset atau tas

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 27


MODUL F
Seting pelaksanaan meja 5 digambarkan dalam bentuk 5 meja
konsultasi yang disusun menyerupai huruf V atau U. Setiap meja akan
duduk berhadapan dengan satu sisi kursi ditempati oleh kader kesehatan
jiwa dan sisi lain adalah ODGJ dan keluarga. Latihan ketrampilan hidup
sehari-hari dan produktifitas dapat juga dilakukan secara berkelompok.
Adapun gambaran seting pelaksanaan meja 5 digambarkan dalam
gambar 2.5 LATIHAN MEMBUAT BROS

ODGJ ODGJ
KKJ

ODGJ
ODGJ ODGJ

LATIHAN MEM- LATIHAN MEMBUAT


BERSIHKAN KAMAR KESET
ODGJ ODGJ
ODGJ ODGJ KKJ
KKJ

ODGJ
ODGJ
ODGJ ODGJ
ODGJ ODGJ
LATIHAN MEMBUAT
LATIHAN MENCUCI TENUN/ TAS
BAJU
ODGJ ODGJ
KKJ
ODGJ ODGJ
KKJ
ODGJ
ODGJ ODGJ ODGJ
ODGJ ODGJ

Gambar 2.4. Seting meja 5

Alat dan bahan yang diperlukan di meja 5 meliputi alat dan bahan
untuk melatih ketrampilan hidup sehari-hari Alat dan bahan yang
diperlukan untuk latihan mencuci baju adalah gayung, sabun cuci baju,
pakaian kotor, ember dan lembar balik. Alat dan bahan yang diperlukan
untuk membersihakan kamar diantaranya kemoceng, sapu lidi untuk
tempat tidur, sapu, alat pel dan lembar balik. Alat dan bahan untuk
melatih membuat bros adalah pita, lem tembak, genting, monte, hiasan
bros dan lembar balik atau video. Alat dan bahan untuk melatih
ketrampilan membuat keset adalah lembar balik atau video, kain perca,
gunting dan alat untuk membuat pola keset. Alat dan bahan untuk melatih
ketrampilan membuat tas adalah lembar balik atau video, tali dua warna,
gunting dan penghiasa tas.

Metode yang digunakan di meja 5 adalah melalui diskusi, role play


dan demontrasi.

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 28


MODUL F
Langkah-langkah kegiatan yang dilakukan di meja 5 adalah sebagai
berikut
Meja 5A: latihan mencuci baju dapat dilakukan secara individu atau
berkelompok
1. Orientasi
1.1 Salam
a. Salam dari kader kesehatan jiwa
b. Kader kesehatan jiwa memperkenalkan diri
c. Kader kesehatan jiwa menanyakan nama dan panggilan ODGJ/
keluarga
1.2 Menanyakan kabar
Menanyakan kabar/ perasaan ODGJ atau keluarga saat ini
1.3 Menyampaikan kontrak
Menjelaskan tujuan yaitu untuk melatih mencuci baju pada
ODGJ dan melatih keluarga melakukan peningkatan ketrampilan
mencuci baju pada ODGJ di rumah
Menyepakati kegiatan di meja 5A selama 10 menit
2. Kerja
2.1. Mengidentifikasi masalah yang dirasakan oleh ODGJ dan
keluarga.
2.2. Melatih mencuci baju pada ODGJ
2.3. Melatih keluarga melakukan perawatan dengan peningkatan
ketrampilan mencuci baju pada ODGJ
2.4. Meminta ODGJ dan keluarga memperagakan latihan yang
diberikan
2.5. Memberikan pujian terhadap keberhasilan ODGJ dan keluarga
3. Terminasi
3.1 Mengucapkan terima kasih kepada ODGJ dan keluarga
3.2 Mengucapkan salam
Meja 5B: latihan membersihkan kamar dapat dilakukan secara
individu atau berkelompok
1. Orientasi
1.1. Salam

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 29


MODUL F
a. Salam dari kader kesehatan jiwa
b. Kader kesehatan jiwa memperkenalkan diri
c. Kader kesehatan jiwa menanyakan nama dan panggilan ODGJ/
keluarga
1.1. Menanyakan kabar
Menanyakan kabar/ perasaan ODGJ atau keluarga saat ini
1.2. Menyampaikan kontrak
Menjelaskan tujuan yaitu untuk melatih membersihkan kamar
pada ODGJ dan melatih keluarga melakukan peningkatan
ketrampilan membersihkan kamar pada ODGJ di rumah
Menyepakati kegiatan di meja 5B selama 10 menit
2. Kerja
2.1. Mengidentifikasi masalah yang dirasakan oleh ODGJ dan
keluarga.
2.2. Melatih membersihkan kamar pada ODGJ
2.3. Melatih keluarga melakukan perawatan dengan peningkatan
ketrampilan membersihkan kamar pada ODGJ
2.4. Meminta ODGJ dan keluarga memperagakan latihan yang
diberikan
2.5. Memberikan pujian terhadap keberhasilan ODGJ dan keluarga
3. Terminasi
3.1 Mengucapkan terima kasih kepada ODGJ dan keluarga
3.2 Mengucapkan salam
Meja 5C: latihan membuat bros dapat dilakukan secara individu
atau berkelompok
1. Orientasi
1.1. Salam
a. Salam dari kader kesehatan jiwa
b. Kader kesehatan jiwa memperkenalkan diri
c. Kader kesehatan jiwa menanyakan nama dan panggilan ODGJ/
keluarga
1.2. Menanyakan kabar
Menjelaskan tujuan yaitu untuk melatih membuat bros pada

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 30


MODUL F
atau keluarga saat ini
1.3. Menyampaikan kontrak
· Menjelaskan tujuan yaitu untuk melatih membuat bros pada
ODGJ dan melatih keluarga melakukan peningkatan ketrampilan
membuat bros pada ODGJ di rumah
· Menyepakati kegiatan di meja 5C selama 10 menit
2. Kerja
2.1. Mengidentifikasi masalah yang dirasakan oleh ODGJ dan
keluarga.
2.2. Melatih membuat bros pada ODGJ
2.3. Melatih keluarga melakukan perawatan dengan peningkatan
ketrampilan membuat bros pada ODGJ
2.4. Meminta ODGJ dan keluarga memperagakan latihan yang
diberikan
2.5. Memberikan pujian terhadap keberhasilan ODGJ dan keluarga
3. Terminasi
3.1 Mengucapkan terima kasih kepada ODGJ dan keluarga
3.2 Mengucapkan salam
Meja 5D: latihan membuat keset dapat dilakukan secara individu
atau berkelompok
1. Orientasi
1.1 Salam
a. Salam dari kader kesehatan jiwa
b. Kader kesehatan jiwa memperkenalkan diri
c. Kader kesehatan jiwa menanyakan nama dan panggilan ODGJ/
keluarga
1.2 Menanyakan kabar
· Menanyakan kabar/ perasaan ODGJ atau keluarga saat ini
1.3 Menyampaikan kontrak
· Menjelaskan tujuan yaitu untuk melatih membuat keset pada
ODGJ di rumah
Menyepakati kegiatan di meja 5D selama 10 menit

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 31


MODUL F
2. Kerja
2.1. Mengidentifikasi masalah yang dirasakan oleh ODGJ dan
keluarga.
2.2. Melatih membuat keset pada ODGJ
2.3. Melatih keluarga melakukan perawatan dengan peningkatan
ketrampilan membuat keset pada ODGJ
2.4. Meminta ODGJ dan keluarga memperagakan latihan yang
diberikan
2.5. Memberikan pujian terhadap keberhasilan ODGJ dan keluarga
3. Terminasi
3.1 Mengucapkan terima kasih kepada ODGJ dan keluarga
3.2 Mengucapkan salam

Meja 5E: latihan membuat tas dapat dilakukan secara individu atau
berkelompok
1 Orientasi
1.1. Salam
a. Salam dari kader kesehatan jiwa
b. Kader kesehatan jiwa memperkenalkan diri
c. Kader kesehatan jiwa menanyakan nama dan panggilan ODGJ/
keluarga
1.2. Menanyakan kabar
· Menanyakan kabar/ perasaan ODGJ atau keluarga saat ini
1.3. Menyampaikan kontrak
· Menjelaskan tujuan yaitu untuk melatih membuat tas pada ODGJ
dan melatih keluarga melakukan peningkatan ketrampilan
membuat tas pada ODGJ di rumah
· Menyepakati kegiatan di meja 5E selama 10 menit
2. Kerja
2.1 Mengidentifikasi masalah yang dirasakan oleh ODGJ dan
keluarga.
2.2 Melatih membuat tas pada ODGJ
2.3 Melatih keluarga melakukan perawatan dengan peningkatan

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 32


MODUL F
ketrampilan membuat tas pada ODGJ
2.4 Meminta ODGJ dan keluarga memperagakan latihan yang
diberikan
2.5 Memberikan pujian terhadap keberhasilan ODGJ dan keluarga
3. Terminasi
3.1 Mengucapkan terima kasih kepada ODGJ dan keluarga
3.2 Mengucapkan salam

Catatan:
1. Setiap ODGJ hanya disarankan melalui salah satu meja 5 untuk
setiap pertemuan posyandu
2. Ketrampilan yang lainnya terkait meja 5 mulai 5C, 5D dan 5E
dapat dilakukan berdasarkan keinginan dan kemampuan ODGJ
3. Meja produktifitas dapat diberikan berbagai macam
ketrampilan dengan berkoordinasi dengan dinas sosial,atau
pemerhati sosial lainnya .

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 33


MODUL F
PEDOMAN POSYANDU
KESEHATAN JIWA
PENCATATAN DAN PELAPORAN
BAB 4
POSYANDU KESEHATAN JIWA

4.1 Deskripsi Singkat


Pencatatan dan pelaporan posyandu kesehatan jiwa
merupakan suatu indikator keberhasilan dari kegiatan posyandu
kesehatan jiwa. Pencatatan dan pelaporan akan menghasilkan
suatu bentuk komunikasi terkait dengan persiapan, pelaksanaan
dan evaluasi posyandu kesehatan jiwa.

4.2 Tujuan Pembelajaran


Tujuan pembelajaran pada bab ini terbagi menjadi dua.
Pertama adalah tujuan pembelajaran umum. Kedua adalah tujuan
pembelajaran khusus.
4.2.1 Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini, pembaca
mampu melakukan pencatatan dan pelaporan posyandu
kesehatan jiwa.
4.4.2 Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti pembelajaran ini, pembaca mampu:
1. Menjelaskan pelaksanaan posyandu kesehatan jiwa
2. Mempraktikkan pelaksanaan kegiatan posyandu kesehatan
jiwa
4.3 Sub Pokok Bahasan
Sub Pokok bahasan yang dibahas dalam modul ini adalah:
Sub Pokok Bahasan A :Pencatatan posyandu kesehatan jiwa
Sub Pokok Bahasan B :Pelaporan posyandu kesehatan jiwa

4.4 Sasaran Pembaca


Sasaran pembaca materi pencatatan dan pelaporan
posyandu kesehatan jiwa adalah semua pemangku kepentingan
terkait masalah kesehatan jiwa baik dari sektor kesehatan
maupun non kesehatan. Pemangku kepentingan tersebut yaitu:

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 34


MODUL F
4.4.1 Orang dengan gangguan jiwa dan keluarga
4.4.2 Tenaga kesehatan baik di tingkat layanan primer
4.4.3 Tokoh agama
4.4.4 Tokoh masyarakat
4.4.5 Perangkat Desa
4.4.6 Lintas sektor terkait
4.4.7 Masyarakat
4.4.8 Pemerintah daerah

4.5. Uraian Materi

A. Pencatatan Prosyandu Kesehatan Jiwa

Definisi pencatatan posyandu kesehatan jiwa adalah kegiatan atau


proses pendokumentasian kegiatan posyandu kesehatan jiwa dalam
bentuk tulisan. Pencatatan dilakukan di setiap aktivitas meja posyandu
kesehatan jiwa.

Jenis pencatatan posyandu kesehatan jiwa dalah


a. Pencatatan data ODGJ menggunakan form register posyandu
kesehatan jiwa yang berisi pencatatan data pasien meliputi nomor,
tanggal, nomor register, nama, usia, jenis kelamin, alamat dan nomor
telepon (lampiran 1)
b. Pencatatan aktivitas posyandu kesehatan jiwa1.Meja 1 (Meja
Pendaftaran dan
Pemantauan Kesehatan Fisik)2.Meja 2 (Pemantauan Gejala,
Pemberian Terapi Psikofarmaka, Vitamin dan Penambahan
Nutrisi)3.Meja 3 (Terapi non psikofarmaka: pengendalian gejala oleh
perawat)4.Meja 4 (Peningkatan Ketrampilan Perawatan Diri)5.Meja
5 ( Pe n i n g k a t a n Ke t ra m p i l a n H i d u p S e h a r i - h a r i d a n
Produktifitas)dilakukan menggunakan buku menuju sehat jiwa
c. Pencatatan tenaga kesehatan yang terlibat dalam posyandu
kesehatan jiwa (lampiran 2)

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 35


MODUL F
4.4.1 Orang dengan gangguan jiwa dan keluarga
4.4.2 Tenaga kesehatan baik di tingkat layanan primer
4.4.3 Tokoh agama
4.4.4 Tokoh masyarakat
4.4.5 Perangkat Desa
4.4.6 Lintas sektor terkait
4.4.7 Masyarakat
4.4.8 Pemerintah daerah

4.5. Uraian Materi

A. Pencatatan Prosyandu Kesehatan Jiwa

Definisi pencatatan posyandu kesehatan jiwa adalah kegiatan atau


proses pendokumentasian kegiatan posyandu kesehatan jiwa dalam
bentuk tulisan. Pencatatan dilakukan di setiap aktivitas meja posyandu
kesehatan jiwa.

Jenis pencatatan posyandu kesehatan jiwa dalah


a. Pencatatan data ODGJ menggunakan form register posyandu
kesehatan jiwa yang berisi pencatatan data pasien meliputi nomor,
tanggal, nomor register, nama, usia, jenis kelamin, alamat dan nomor
telepon (lampiran 1)
b. Pencatatan aktivitas posyandu kesehatan jiwa1.Meja 1 (Meja
Pendaftaran dan
Pemantauan Kesehatan Fisik)2.Meja 2 (Pemantauan Gejala,
Pemberian Terapi Psikofarmaka, Vitamin dan Penambahan
Nutrisi)3.Meja 3 (Terapi non psikofarmaka: pengendalian gejala oleh
perawat)4.Meja 4 (Peningkatan Ketrampilan Perawatan Diri)5.Meja
5 ( Pe n i n g k a t a n Ke t ra m p i l a n H i d u p S e h a r i - h a r i d a n
Produktifitas)dilakukan menggunakan buku menuju sehat jiwa
c. Pencatatan tenaga kesehatan yang terlibat dalam posyandu
kesehatan jiwa (lampiran 2)

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 36


MODUL F
Tujuan pencatatan kegaiatan posyandu kesehatan jiwa diantara lain
sebagai berikut:
1. Sebagai media komunikasi kegiatan posyandu kesehatan jiwa.
2. Sebagai tanggung gugat pelaksanaan posyandu kesehatan jiwa.
3. Sebagai sarana untuk melakukan evaluasi terhadap tindakan yang
telah diberikan kepada ODGJ di posyandu kesehatan jiwa.
4. Sebagai data yang dibutuhkan secara administratif dan legal
formal.
5. Memenuhi persyaratan hukum, akreditasi dan profesional.
6. Untuk memberikan data yang berguna dalam bidang pendidikan
dan penelitian.

B. Pelaporan Posyandu Kesehtaan Jiwa

Pelaporan adalah mekanisme yang digunakan oleh tenaga kesehatan


untuk melaporkan kegiatan posyandu kesehatan jiwa yang telah
dilakukan kepada instansi yang lebih tinggi dalam hal ini (Dinas
Kesehatan kabupaten/Kota)

Jenis-jenis laporan meliputi:


a. Laporan bulanan data ODGJ yang mengikuti posyandu
kesehatan jiwa berdasarkan diagnosa medik dan diagnosa
keperawatan. Laporan berisi jumlah ODGJ baru dan ODGJ lama
berdasarkan usia dan jumlah ODGJ yang melakukan kunjungan
ke posyandu kesehatan jiwa
b. Laporan bulanan pelayanan posyandu kesehatan jiwa berisi
jumlah ODGJ yang mendapatkan pelayanan posyandu kesehatan
jiwa, jenis pelayanan kesehatan jiwa yang diberikan di posyandu
kesehatan jiwa, hasil pelayanan di posyandu kesehatan jiwa
(tingkat kemandirian ODGJ), jumlah fasilitas dan tenaga
kesehatan jiwa di posyandu kesehatan jiwa.

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 37


MODUL F
Mekanisme Pencatatan dan pelaporan digambarkan sebagai berikut
1. Masukan (Input)
Peserta posyandu kesehatan jiwa didapat dari deteksi dini di
masyarakat oleh perawat CMHN, dibantu kader kesehatan jiwa pada
saat melakukan kunjungan rumah, pasien datang ke puskesmas,
dirujuk tenaga kesehatan lain di puskesmas, serta ditemukan oleh
masyarakat dan LSM. Khusus untuk masyarakat dan LSM disebarkan
selebaran informasi (leaflet) tentang posyandu kesehatan jiwa.

2. Proses
Perawat CMHN melakukan pencatatan seluruh kegiatan
pelayanan keperawatan kesehatan jiwa masyarakat. Adapun
pencatatan yang dilakukan meliputi:
a. Mencatat data ODGJ yang berkunjung ke posyandu kesehatan
jiwa dalam buku register. Pencatatan dilakukan setiap
pelaksanaan posyandu kesehatan jiwa dan direkapitulasi setiap
bulan
b. Membuat dokumentasi aktivitas 5 meja posyandu kesehatan
jiwa dalam buku menuju sehat jiwa.

3. Hasil (Output)
Perawat melakukan pelaporan tentang pelayanan posyandu
kesehatan jiwa setiap bulan, mencakup:
a. Laporan bulanan data ODGJ yang mengikuti posyandu
kesehatan jiwa dan merupakan rekapitulasi data ODGJ yang
diperoleh dari catatan harian posyandu kesehatan jiwa dalam
form register
b. Laporan bulanan pelayanan posyandu kesehatan jiwa
merupakan rekapitulasi data ODGJ yang mengikuti pelayanan
posyandu kesehatan jiwa yang dilakukan, hasil posyandu
kesehatan jiwa, tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang
tersedia yang diperoleh dari catatan harian dalam buku register,
buku menuju sehat jiwa dan data tenaga kesehatan/fasilitas
kesehatan.

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 38


MODUL F
PEDOMAN POSYANDU
KESEHATAN JIWA
MONITORING DAN EVALUASI
BAB 5
POSYANDU KESEHATAN JIWA

5.1 Deskripsi Singkat


Monitoring dan evaluasi merupakan dua kegiatan yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Monitoring dan evaluasi secara luas diakui
sebagai suatu elemen penting dalam pengelolaan dan implementasi
program posyandu kesehatan jiwa. Penggunaan informasi atau temuan
dari hasil monitoring dan evaluasi selama dan sesudah pelaksanaan
posyandu kesehatan jiwa dapat dilihat sebagai hal pokok dari sistem
pelaporan dan akuntabilitas dalam menunjukkan kinerja, dan atau untuk
belajar dari pengalaman dalam rangka meningkatkan kinerja posyandu
kesehatan jiwa di masa mendatang.

5.2 Tujuan Pembelajaran


Tujuan pembelajaran adalah hal yang ingin dicapai dalam suatu
proses pembelajaran. Tujuan pembelajaran dalam pokok bahasan ini
terbagi mendi dua yaitu tujuan pembelajaran umum dan tujuan
pembelajaran khusus.
5.2.1Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah mengikuti pembelajaran ini, pembaca mampu
melaksanakan monitoring dan evaluasi posyandu kesehatan
jiwa.

5.2.2Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah mengikuti pembelajaran ini, pembaca mampu:
1. Menjelaskan pelaksanaan monitoring posyandu kesehatan jiwa
2. Menjelaskan pelaksanaan evaluasi posyandu kesehatan jiwa
3. Mempraktikkan pelaksanaan monitoring dan evaluasi
posyandu kesehatan jiwa

5.1 Sub Pokok Bahasan


Sub Pokok bahasan yang dibahas dalam modul ini adalah:

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 39


MODUL F
Sub Pokok Bahasan A : Monitoring Posyandu Kesehatan Jiwa
Sub Pokok Bahasan B: Evaluasi Posyandu Kesehatan Jiwa

5.4 Sasaran Pembaca


Sasaran dari pembaca pokok bahasan monitoring dan evaluasi ini
adalah semua pemangku kepentingan terkait masalah kesehatan jiwa
baik dari sektor kesehatan maupun non kesehatan. Pemangku
kepentingan tersebut yaitu:
5.4.1 Orang dengan gangguan jiwa dan keluarga
5.4.2 Tenaga kesehatan baik di tingkat layanan primer, sekunder,
maupun tersier
5.4.3 Tokoh agama
5.4.4 Tokoh masyarakat
5.4.5 Perangkat Desa
5.4.6 Lintas sektor terkait
5.4.7 Masyarakat
5.4.8 Pemerintah daerah

5.4 Uraian Materi

A. Monitoring Posyandu Kesehatan Jiwa

Monitoring posyandu kesehatan jiwa adalah sesuatu penilaian


(assesment) yang rutin dilakukan terkait aktivitas dan perkembangan
posyandu kesehatan jiwa yang sedang berlangsung. Monitoring
dilakukan untuk melihat apa yang sedang dilakukan dalam pelayanan
posyandu kesehatan jiwa. Monitoring dilakukan berdasarkan pada fungsi
kontinyu dengan menggunakan pengumpulan data secara sistematik
terhadap indikator posyandu kesehatan jiwa untuk menginformasikan
kepada manajemen maupun stakeholder utama tentang kegiatan
posyandu kesehatan jiwa yang sedang berlangsung dalam hal
perkembangan dan pencapaian hasil serta penggunaan dana maupun
bantuan.

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 40


MODUL F
Fungsi monitoring posyandu kesehatan jiwa adalah:
a. Compliance (kesesuaian/kepatuhan)
Menentukan kesesuaian implementasi posyandu kesehatan jiwa
dengan standard dan prosedur yang telah ditentukan.
b. Auditing (pemeriksaan)
Menentukan ketercapaian pelayanan posyandu kesehatan jiwa
kepada kelompok sasaran (target groups) yaitu ODGJ dan
keluarga.
c. Accounting (Akuntansi)
Menentukan perubahan sosial dan ekonomi apa saja yang
terjadi setelah implementasi posyandu kesehatan jiwa dari
waktu ke waktu.
d. Explanation (Penjelasan)
Menjelaskan tingkat ketercapaian (hasil) program (kebijakan)
posyandu kesehatan jiwa terhadap dengan tujuan yang
ditetapkan.

Beberapa contoh pertanyaan dalam monitoring posyandu


kesehatan jiwa diantaranya adalah
1. Purpose: apakah tujuan yang direncanakan dapat dicapai?
2. Keluaran: apakah keluaran mengarah pada tujuan?
3. Aktivitas: apakah aktivitas mengarah pada pencapaian output
yang diharapkan?
4. Apakah aktivitas telah dilaksanakan sesuai jadwal dan
anggaran?
5. Apakah yang menyebabkan keterlambatan / penundaan atau
menyebabkan hasil yang tidak diharapkan?
6. Apakah ada sesuatu kejadian yang menyebabkan manajemen
harus memodifikasi rencana implementasi?
7. Input: apakah keuangan, personel, materi tersedia tepat waktu
dengan kuantitas dan kualitas yang memadai?
a. Bagaimana kondisi persediaan saat ini? apa saja yang sudah
habis?

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 41


MODUL F
b. Apakah pemerintah, dan mitra kerja memberikan
keuntungan sesuai rencana?
c. Apakah struktur manajemen tersedia, dan seberapa baik
mereka berkontribusi?
Asumsi:
Apakah ada faktor eksternal yang signifikan memberikan
efek pada kemajuan posyandu kesehatan jiwa?
Apakah efek tersebut positif atau negatif?
8. Aktivitas:
a. Apakah layanan didistribusikan sesuai jadwal dan dalam
kuantitas yang direncanakan?
b. Apakah aktivitas lainnya dilakukan sesuai rencana?
c. Siapa saja yang berpartisipasi dalam kegiatan operasional
posyandu kesehatan jiwa?
9. Outcomes:
a. A p a ka h p e n e r i m a m a n fa a t , m a m p u m e n ga ks e s ,
menggunakan, dan puas dengan layanan yang diberikan
dalam posyandu kesehatan jiwa?
b. Apakah kegiatan masih dalam jalur untuk mencapai
tujuannya?
c. Apakah capaian fisik dari kegiatan posyandu kesehatan jiwa?
d. Apakah kelompok target menerima setiap layanan posyandu
kesehatan jiwa baik dalam kuantitas maupun kualitas sesuai
dengan yang direncanakan?
e. Apakah asset posyandu kesehatan jiwa dipelihara sesuai
rencana?
f. Apakah layanan lain posyandu kesehatan jiwfdibuat tersedia
sesuai rencana?

B. Evaluasi Posyandu Kesehatan Jiwa

Evaluasi posyandu kesehatan jiwa adalah penilaian yang bersifat


periodik terkait semua pencapaian dalam pelayanan posyandu kesehatan
jiwa. Evaluasi memeriksa apa yang sudah dicapai atau apa dampak yang

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 42


MODUL F
sudah berhasil dibuat dalam pelayanan posyandu kesehatan jiwa.
Evaluasi merupakan penilaian secara sistematik dan objektif terhadap
kegiatan, program atau kebijakan posyandu kesehatan jiwa yang sedang
berjalan atau yang sudah selesai dilaksanakan (terkait dengan desain,
implementasi, dan hasilnya). Tujuannya adalah untuk menentukan
relevansi dan pemenuhan tujuan, misalnya efisiensi, efektifitas, dampak,
dan sustainabilitasnya.

Fungsi evaluasi posyandu kesehatan jiwa adalah


a. Penilaian (Evaluasi) berkaitan erat dengan monitoring, karena
evaluasi menggunakan data yang disediakan melalui kegiatan
monitoring:
Mengidentifikasi faktor gagal dan sukses dalam implementasi
program posyandu kesehatan jiwa.
Mencari solusi atau tindak lanjut untuk menjamin peningkatan
kinerja posyandu kesehatan jiwa.
Memberikan dasar pertimbangan dalam penyusunan rencana
kerja posyandu kesehatan jiwa pada periode selanjutnya.
b. Penyusunan rencana hendaknya didasarkan pada hasil evaluasi
sebagai dasar peningkatan kinerja posyandu kesehatan jiwa secara
berkelanjutan.
c. Evaluasi diarahkan untuk mengendalikan ketercapaian tujuan
posyandu kesehatan jiwa.
d. Evaluasi berhubungan dengan hasil informasi tentang nilai serta
memberikan gambaran tentang manfaat program posyandu
kesehatan jiwa.

Bentuk evaluasi posyandu kesehatan jiwa adalah


a. Evaluasi Administratif
Evaluasi administratif pada umumnya dibatasi pada pengkajian
tentang efisiensi penyampaian pelayanan posyandu kesehatan jiwa
dan penentuan kesesuaian penggunaan dana dikaitkan dengan
tujuan yang telah dicapai.

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 43


MODUL F
b. Evaluasi Yudisial
Evaluasi yudisial adalah mengkaji kesesuaian kebijakan yang
dibuat dengan peraturan perundang-undangan (misalnya
pemenuhan HAM dan hak-hak individu ODGJ).
c. Evaluasi Politis
Evaluasi politis dilakukan pada waktu-waktu tertentu, terkait
dengan kondisi tertentu yang memiliki aspek politis.

Evaluasi yang biasanya banyak dilakukan adalah evaluasi


adminstratif. Berikut ini beberapa bentuk evaluasi administratif
a. Evaluasi Usaha (effort evaluation)
Evaluasi usaha bertujuan untuk mengukur kuantitas input
(masukan) program posyandu kesehatan jiwa untuk mencapai tujuan.
Input meliputi personil, tempat penyelenggaraan posyandu kesehatan
jiwa, komunikasi, transportasi, dan lain-lain, yang dihitung berdasarkan
biaya yang digunakan.
b. Evaluasi Kinerja (performance evaluation)
Evaluasi kinerja mengkaji ouput program. Contoh, output hasil
kegiatan posyandu kesehatan jiwa.
c. Evaluasi Efektivitas
Evaluasi efektivitas bertujuan untuk menilai pelaksanaan program
posyandu kesehatan jiwa dan kesesuaiannya dengan tujuan dan target
kinerja program/ kebijakan.
d. Evaluasi Proses
Evaluasi proses mengkaji peraturan-peraturan dan prosedur-
prosedur posyandu kesehatan jiwa yang digunakan dalam pelaksanaan
program kesehatan jiwa.

Beberapa pertanyaan yang dapat digunakan dalam evaluasi posyandu


kesehatan jiwa adalah
Impact: perubahan apa yang dihasilkan dari kegiatan posyandu
kesehatan jiwa? Apakah ada perubahan yang tidak diharapkan atau
tidak direncanakan?

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 44


MODUL F
Beberapa pertanyaan yang dapat digunakan dalam evaluasi posyandu
kesehatan jiwa adalah
Efektivitas: apakah tujuan kegiatan posyandu kesehatan jiwa
tercapai? Apakah keluaran mengarah pada dampak yang
diharapkan?

Efisiensi: apakah alat dan bahan tersedia dalam waktu dan kuantitas
maupun kualitasnya? Apakah aktivitas posyandu kesehatan jiwa
dilaksanakan sesuai jadwal dalam anggaran? Apakah keluaran
diperoleh secara ekonomis?
Keberlanjutan: apakah keuntungan dapat dijaga untuk beberapa
periode yang diharapkan setelah pendampingan selesai?
Relevansi: apakah tujuan kegiatan posyandu kesehatan jiwa
konsisten dengan kebutuhan?

Tahapan Evaluasi adalah merupakan langkah-langkah yang harus


dilakukan pada kegiatan posyandu kesehatan jiwa. Tahapan evaluasi
dimulai dengan menetapkan indikator dan standar posyandu kesehatan
jiwa. Setelah tersedia indikator dan standar langkah selanjutnya adalah
menentukan pengukuran, pelaksanaan dan hasil kegiatan posyandu
kesehatan jiwa. Langkah ketiga adalah pengukuran, pelaksanaan dan
memperoleh hasil kegiatan posyandu kesehatan jiwa. Hasil yang
diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan standar evaluasi. Proses
membandingkan standard an hasil inilah yang digunakan sebagai dasar
apakah diperlukan tindakan koreksi terhadap pelaksanaan posyandu
kesehatan jiwa. Tahapan peleksanaan evaluasi posyandu kesehatan jiwa
secara lengkap dapat dilihat pada bagan 5.1.

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 45


MODUL F
BAGAN 5.1
TAHAPAN PELAKSANAAN EVALUASI
POSYANDU KESEHATAN JIWA

Menentukan Pengukuran
Menetapkan Pengukuran, Pelaksanaan dan
Indikator dan Pelaksanaan dan hasil hasil pelaksanaan
Standar pelaksanaan kegiatan kegiatan

Pelaksanaan Pengambilan Pembandingan


tindakan koreksi Tindakan koreksi denganstandar
bila perlu bila perlu evaluasi

Langkah-langkah monitoring dan evaluasi posyandu kesehatan


jiwa adalah sebagai berikut
1. Menetapkan standar dan indikator untuk menilai proses
pelaksanaan kegiatan posyandu kesehatan jiwa. Standar biasa
mencakup semua input yang digunakan (dana, meteri/bahan, cara
atau metode, SDM, prosedur, tehnologi dll).
2. Mengumpulkan data dan melakukan investigasi kinerja
(pengamatan) dari pelaksanaan kegiatan/ proses kegiatan
posyandu kesehatan jiwa yang dipilih untuk dibandingkan dengan
standar/indikator (baik kualitatif maupun kuantitatif) yang telah
ditentukan.
3. Mengamati perubahan lingkungan dan mengumpulkan data
untuk pengkajian pengaruh lingkungan tersebut terhadap kegiatan
posyandu kesehatan jiwa yang sedang dilaksanakan.
4. Pengolahan, analisis data dan sistesis hasil. Data yang
dikumpulkan (termasuk perubahan lingkungan) diolah dan
dianalisis untuk membuat penilaian dan kesimpulan tentang

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 46


MODUL F
proses pelaksanaan kegiatan posyandu kesehatan jiwa. Hasil analisis
dan kesimpulan digunakan lebih lanjut untuk perumusan
rekomendasi tindak lanjut.
5. Pengambil keputusan melakukan tindakan (termasuk koreksi
dan penyesesuaian kegiatan, maupun perencanaan ulang posyandu
kesehatan jiwa).
6. Menyampaikan semua hasil monitoring, evaluasi dan tindak
lanjut kepada pihak yang berkepentingan sebagai wujud
akuntabilitas dan proses pengambilan keputusan lebih lanjut.

BAGAN 5.2
LANGKAH MONITORING DAN EVALUASI
POSYANDU KESEHATAN JIWA

Tidak Perlu
koreksi/
Penyesuaian

Menetapkan Mengukur Apakah ada


Standar/ Kegiatan (mll penimpangan TIDAK
Indikator monitoring)

Pengamatan Mengukur Apakah perlu


perubahan kegiatan (mll YA
monitoring)
penyesuaian
lingkungan

Rekomendasi untuk Analisa


Tindakan koreksi/
pengambilan Penyimpangan
penyesuaian Keputusan dan penyesuaian

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 47


MODUL F
BAB 6 PENUTUP

Keberhasilan kegiatan posyandu kesehatan jiwa sangat berpengaruh


terhadap kemampuan klien dan keluarga. Kegiatan berbasis pada
pemberdayaan masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan peran
serta keluarga dan masyarakat dalam kegiatan peningkatan kesehatan
jiwa berbasis masyarakat. Posyandu kesehatan jiwa diharapkan menjadi
salah satu bentuk pelayanan rehabilitasi bagi ODGJ di masyarakat.

PEDOMAN POSYANDU KESEHATAN JIWA 48


MODUL F
DAFTAR PUSTAKA

Dep.Kes (2005). Pedoman umum pengelolaan Posyandu. ¶ 1,


http://depkes.org, diakses tanggal 28 Maret 2016)

Johnson, B.S. (1997). Psychiatric-mental health nursing adaptation and


growth. (4th ed.). Philadelphia: Lippincott-Raven.

Stuart, G.W. (2013). Principles and Practice of psychiatric nursing. (10th


edition). St Louis: Mosby

Ali, Z. 2010. Dasar-Dasar Dokumentasi Keperawatan. EGC.Jakarta

49
Lampiran 1

FORM PENDAFTARAN POSYANDU KESEHATAN JIWA

Bulan : _____________ Tahun : ______________


Nama Posyandu : __________________________ Kode : ______________
Desa : __________________________ Kabupaten/Kota : ______________
Jenis Kelamin
NO Tanggal No. Reg Nama Usia L/P Alamat (Desa) No. Telp
Lampiran 2

DATA TENAGA KESEHATAN DAN PELAYANAN POSYANDU KESEHATAN JIWA

Puskesmas : __________________________________________________
Bulan : __________________________________________________
Tahun : __________________________________________________

NO Jenis Tenaga Kesehataan/ Fasilitas Kesehatan dan Pelayanan Jumlah


Kesehatan Jiwa
A Tenaga Kesehatan & Fasilitas kesehatan
1 Dokter mahir kesehatan jiwa (GP+)
2 Perawat CMHN
3 Kader Kesehatan Jiwa (KKJ)
4 Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) atau RW Siaga Sehat Jiwa
B Pelayanan kesehatan jiwa di Posyandu Kesehatan Jiwa
1 Petugas Kesehatan melakukan pendataan kesehatan fisik pada ODGJ
2 Petugas Kesehatan melakukan deteksi masalah kesehatan jiwa
3 Dokter GP Plus melakukan penatalaksanaan medis kepada ODGJ
4 Perawat CMHN melakukan asuhan keperawatan
5 Kader melakukan peningkatan ketrampilan perawatan diri pada ODGJ
6 Kader melakukan peningkatan ketrampilan aktivitas sehari-hari pada ODGJ
7 Kader melakukan peningkatan kemandirian dan produktifitas pada ODGJ
Lampiran 3

PEMBERITAHUAN !!!

APABILA ANDA MENEMUKAN ORANG DENGAN GEJALA BERIKUT INI:

1. SEDIH BERLEBIHAN DAN LAMA


2. KEGIATAN MENURUN
3. MOTIVASI TURUN ATAU MALAS
4. MARAH-MARAH TANPA SEBAB
5. BERBICARA ATAU TERTAWA SENDIRI
6. MENGAMUK
7. MENGURUNG DIRI ATAU TIDAK MAU BERGAUL
8. KEBERSIHAN DIRI KURANG
9. DIKURUNG ATAU DIPASUNG
10. BERPUTUS ASA DAN MAU BUNUH DIRI

SILAKAN HUBUNGI KAMI:

Puskesmas :______________________________

Nama Perawat CMHN :______________________________

No Telp Perawat CMHN :______________________________


Lampiran 4

LAPORAN BULANAN DATA ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA YANG MENDAPATKAN PELAYANAN POSYANDU
KESEHATAN JIWA BERDASARKAN DIAGNOSA MEDIK

Puskesmas : ______________
Bulan : ______________
Tahun : ______________

JUMLAH ODGJ YANG BERKUNJUNG KE POSYANDU KESEHATAN JIWA


Kode Jenis Penyakit
0-6 th 0-6 th 7-14 th 15-18 th 19-44 th 45-59 th 60-69 th 70th/> Total
F00# Gangguan Mental Organik
F10# Gangguan Penggunaan NAPZA
F20# Skizofrenia dan Gangguan
Psikotik kronik lain
F23 Gangguan Psikopat Akut
F31 Gangguan Bipolar
F32# Gangguan Depresif
F40# Gangguan Neurotik
F70 Retardasi mental
F80- Gangguan Mental Organik
90# Gangguan Mental Organik
G40# Epilepsi

Keterangan :
B: Baru; L: Lama;K : Kunjungan
Lampiran 5

LAPORAN BULANAN DATA ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA YANG MENDAPATKAN PELAYANAN POSYANDU
KESEHATAN JIWA BERDASARKAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
Puskesmas : ______________
Bulan : ______________
Tahun : ______________

JUMLAH ODGJ YANG BERKUNJUNG KE POSYANDU KESEHATAN JIWA


Kode Jenis Diagnosis Keperawatan
0-6 th 0-6 th 7-14 th 15-18 th 19-44 th 45-59 th 60-69 th 70th/> Total
A. Anak
1. Risiko perilaku kekerasan
2. Risiko bunuh diri
3. Ketidakberdayaan
B. Dewasa
1. Harga diri rendah
2. Isolasi sosial
3. Halusinasi
4. Waham
5. Risiko perilaku kekerasan
6. Risiko bunuh diri
7. Defisit perawatan diri
C. Lansia
1. Gangguan proses pikir : pikun
2. Risiko cidera : jatuh
3. Ketidakberdayaan
4. Risiko bunuh diri
5. Gangguan pola tidur

Keterangan :
B: Baru; L: Lama;K : Kunjungan
PEDOMAN POSYANDU
KESEHATAN JIWA

Anda mungkin juga menyukai