Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

DI UPT PUSKESMAS BAYONGBONG


Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memenuhi Ujian Nasional
Kompetensi (UNK)

Oleh :

Lisa Nurhasanah

SMK BHAKTI ADI HUSODO

Jl. Raya Bayongbong KM 10 Saung Cendol Desa Ciela

(0262) 543320 Garut

2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar belakang.............................................................................................1
1.2 Maksud & Tujuan.........................................................................................2
1.3 Waktu & Tempat Praktek Kerja Industri (Prakerin)......................................2
BAB II KAJIAN TEORI......................................................................................2
1.1 Laporan pendahuluan gastritis.....................................................................3
1.1.1 Definisi.....................................................................................................3
1.1.2 Anatomi fisiologi.......................................................................................3
1.1.2 Etilogi.......................................................................................................3
1.1.3 Tanda & gejala.........................................................................................4
1.1.4 Faktor pencetus atau resiko.....................................................................4
2.1.5 Fatofisiologi................................................................................................5
2.1.6 Phatway.....................................................................................................8
2.1.7 Pemeriksaan diagnostik.............................................................................8
2.1.8 Komplikasi..................................................................................................9
2.1.9 Penatalaksanaan....................................................................................... 9
2.2 Proses Keperawatan....................................................................................11
2.2.1 Pengkajian................................................................................................11
2.2.2 Pemeriksaan Fisik.....................................................................................12
2.2.3 Diagnosa Keperawatan.............................................................................13
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................14
3.1 ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA NY. T DENGAN GANGGUAN
PENCERNAAN GASTRITIS DIRUANG ANYELIR 4 UPT PUSKESMAS
BAYONGBOBG.................................................................................................14
3.1.1 Pengkajian................................................................................................14
3.1.2 Riwayat kesehatan....................................................................................15
3.1.3 Pemeriksaan fisik......................................................................................16
3.1.4 Pemeriksaan fisik head to toe...................................................................16
3.1.5 Aktivitas sehari-hari...................................................................................18
3.1.6 Pemeriksaan penunjang...........................................................................19
3.1.7 Therapy.....................................................................................................19
3.1.8 Analisa data..............................................................................................20
3.1.9 Diagnosa Keperawatan.............................................................................23
3.1.10 Proses Keperawatan...............................................................................24
BAB IV...............................................................................................................30
Penutup..............................................................................................................30
4.1Kesimpul.......................................................................................................30
4.2 Saran...........................................................................................................31
DAFTAR FUSAKA............................................................................................32

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin. Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Sholawat serta salam kita curah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada sahabatnya,
kepada pengikutnya dan seluruh umatnya sampai kepada kita semua selaku umatnya.
Karena atas izin-Nya penulis telah menyelesaikan laporan akhir Praktek Kerja industri
(PRAKERIN).
Dalam proses pengerjaan laporan ini, banyak hambatan dan rintangan yang telah
saya hadapi. Namun demikian, laporan ini dapat selesai dengan bantuan dan dukungan
berbagai pihak yang bersangkutan dan saya selaku penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Iwan Sulistyawan, S.Si.Apt selaku Kepala Sekolah SMK Bhakti Adi
Husodo
2. Ibu Desti Rahmawati, S.Kep., Ners selaku pembimbing dari sekolah sekaligus
guru kompetensi keperawatan
3. Bapak Rahman, S.Kep.Ners selaku pembimbing lapangan UPT Puskesmas
Bayongbong
4. Bapak Asep Nurjaman, S.Kep selaku guru kompetensi keperawatan
5. Ibu Asty Sri Octaviany S.Kep.Ners selaku guru kompetensi keperawatan
6. Seluruh staff karyawan Puskesmas Bayongbong yang telah banyak
membimbing saya selama melaksanakan praktek kerja industri ini
7. Kepada orang tua dan keluarga yang selalu memberikan do’a, dukungan moril
serta materil
8. Rekan-rekan yang telah membantu dalam menyusun laporan ini yang tidak bisa
saya sebutkan satu persatu.

Saya menyadari bahwa penulisan laoran ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat saya
harapkan sebagai masukan dan perbaikan untuk kedepannya.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih banyak untuk semuanya, semoga laporan
ini dapat bermanfaat baik bagi saya pribadi maupun orang lain, amiin.

Garut, Januari 2021

Pe
nulis

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Progam pembelajaran di SMK Bhakti Adi Husodo dirancang untuk menghasilkan
Asisten Keperawatan Jenjang Pendidikan Menengah (JMP). Asisten perawat adalah
orang yag bertugas membantu pekerjaan keperawatan orang yang sakit. Asisten
keperawatan hanya membantu tugas perawat pada saat tertentu saja.
Tugas Asisten keperawatan :
1. Memandikan pasien
2. Memasang pampers\popok
3. Membantu memberi makan pasien baik secara normal atau menggunakan alat
bantu seperti selang NGT\sonde
4. Memindahkan, memasang dan baju
5. Membantu minum obat
6. Memeriksa TTV
7. Mengecek gula darah
8. Memberi motivasi & semangat untuk kesembuhan pasien
9. Menghibur pasien untuk mengurangi rasa sakit
Namun mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
yang berkembang sangat pesat dwasa ini,maka pengetahuan & keterampilan yang
diberikan di bangku sekolah akan menjadi lebih baik apabila dilengkapi dengan
implementasi dil lapangan.
Untuk itu diperlukan kegiatan Praktek kerja industri (Prakerin) yang diharapkan
dapat memantapkan ketermpilan yang membentuk kemampuan peserta didik sebagai
bahan persiapan memasuki lapangan kerja sebagaimana di tuntut program pendidikan.

1.2 Maksud & Tujuan


 Mengetahui dan memahami kajian teori pasien dengan Ulkus Peptikum
 Melakukan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Ulkus
 Peptikum Memberi kesempatan kepada siswa untuk menerapkan pengetahuan &
keterampilan yang diperoleh selama penidikan secara terpadu
 Memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan &
keterampilan yang belum diberikan secaara intensif di sekolah
 Memantapkan keterampilan menyerap teknologi baru yang diperoleh di tempat
praktek
 Memberi kesempatan kepada siswa mengenal, menghadapi, & memahami sera
memecahkan masalah yang terjadi di lapangan
 Siswa dapat mencari masukan sebanyak-banyakya sebagai bahan untuk
peningkatan,penyelenggaraan pendidikan di sekolah menengah Kejuruan
Keperawatan Garut
1.3 Waktu & Tempat Praktek Kerja Industri (Prakerin)
Prakerin dilaksanakan di UPT Puskesmas Bayongbong yang beralamat di Jl. Raya
Simpang No. 180, Mulyasari, Kec. Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat
44162 selama 30 hari. Jadwal prakerin di Puskesmas Bayongbong ini dibagi dua
shift, yaitu shift pagi dari pukul 07.00 s\d 14.00 WIB dan shift siang dari pukul
14.00 s\d 20.00 WIB.

BAB II

KAJIAN TEORI
1.1 Laporan Pendahuluan Gastritis
1.1.1 Definisi
Gastritis adalah suatu istilah kedokteran untuk suatu keadaan inflamasi jaringan
mukosa (jaringan lunak) lambung. Gastritis atau yang lebih dikenal dengan maag
berasal dari bahasa Yunani yaitu gastro yang berarti perut atau lambung dan titis yang
berarti inflamasi atau peradangan. Gastritis bukan penyakit tunggal, tetapi berbentuk
dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung
(Refelina widja 2009).
Gastritis adalah proses inflamasi pada bagian mukosa dan submukosa lambung.
Secara histopatologi dapat dibuktikan dengan adanya inflamasi sel-sel radang daerah
tersebut. Gastritis merupakan salah satu penyakit dalam pada umumnya secara garis
besar, gastritis dapat dibagi menjadi beberapa macam : Gastritis akut adalah suatu
peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi.
Gastritis kronis adalah inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus
beingna atau maligna dari lambung,atau oleh bakteri Helicobacter pylori. (Soeparman
2001)
Gastritis merupakan inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan
mukosa gaster (Sujono Hadi, 1999 hal 492).Gastritis merupakan peradangan lokal atau
penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang dipenuhi bakteri (Chariene. J,
2001,hal :, 138).
Jadi, gastritis merupakan inflamasi peradangan mukosa lambung yang
disebabkan oleh berkembang nya bakteri Helicobacter pylori.
1.1.2 Anatomi

1.1.2 Etiologi
Infeksi kuman Helicobacter pylori merupakan penyebab gastritis yang amat
penting. Di Negara berkembang prevaluensi infeksi H. Pylori pada orang dewasa
mendekati 90%,sedangkan pada anak-anak prevaluensi infeksi H. Pylori lebih
tinggi lagi. Hal ini menunjungkan pentingnya infeksi pada masa balita. Di
Indonesia prevaluensi infeksi kuman H. Pylori menunjukkan tendensi menurun.
Di Negara maju, prevaluensi infeksi kuman H.pylori pada anak sangat rendah.
Diantara orng yang dewasa infeksi kuman H. Pylori lebih tinggi dari pada anak-
anak tetapi lebih rendah dari pada dinegara berkembang, yakni sekitar 30%
(Hirlan, 2006)
Penggunaan anti biotik dicurigai memengaruhi penularan kuman di komunitas
karena mampu mengeradiksi infeksi kuman tersebut, walaupun persentase
keberhasilannya rendah. Pada awalnya infeksi mukosa lambung akan
menunjukan respon inflamasi akut. Gastritis akut akibat H. Pylori sering
diabaikan sehingga penyakitnya berlanjut menjadi kronik (Hirlan 2006).
Hal ini berpengaruh timbulnya gastritis, diantaranya pengeluaran asam
lambung yang berlebihan. Pertahankan dinding lambung yang lemah, infeksi H.
Pylori ketika asam lambung melemah, gangguan gerakan saluran cerna, stress
psikologis (Misnadiarly 2009).
Penyebab terjadinya gastritis obat analgetik antiinflamsi, terutama aspirin,
bahan kimia, misalnya lisol, merokok, alkohol, stress fisik yang disebabkan luka
bakar, sepsis trauma, pembedahan, kerusakan saraf, refluks usus lambung,
endokrin (Inayah 2004).
Obat analgetik antiinflamsi terutama aspirin, bahan kimia misalnya lisol,
merokok, alkohol, stres fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma,
pembedahan, gagal pernapasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat,
refluk usus lambung,endokrin (Inayah 2004).
Gastritis sering terjadi akibat diet sembrono individu maka terlalu banyak,
terlalu cepat atau makan makanan yang terlalu berbumbu /mengandung
mikroorganisme. Penyebab lain mencangkup dengan alkohol, aspirin, refluks
empedu. Bentuk teeberat dari gastritis akut disebabkan oleh mencerna makanan
atau alkali kuat, yang dapat menyebabkan mukosa menjadi ganggren/perforasi,
pembentukan jaringan perut dapat terjadi (Smltze, dkk 2001).

1.1.3 Tanda dan gejala


1.Gastritis akut
 Nyeri epigastrum, hal ini terjadi karena adanya peradangan pada mukosa
lambung.
 Mual, kembung, muntah merupakan salah satu keluhan yang sering muncul.
Hal ini dikarenakan adanya regenerasi mukosa lambung yang
mengakibatkan mual hingga muntah.
 Dietemukan pula perdarahan saluran cerna berupa hematesis dan melena,
kemudian disusul dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan.
2.Gastritis kronis
 Pada pasien gastritis kronis umumnya tidak mempunyai keluhan, hanya
sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nause dan pada pemeriksaan
fisik tidak ditemukan kelainan.
1.1.4 Faktor Risiko Gastritis
Faktor risiko gastritis adalah menggunakan obat aspirin atau anti radang non
steroid, infeksi kuman helicobacter pylori, memiliki kebiasaan mengkonsumsi minuman
beralkohol, memiliki kebiasaan merokok, sering mengalami stress, pola makan yang
tidak teratur serta terlalu banyak mengkonsumsi makanan pedes dan asam.

2.1.5 Patofisiologi

Erosis mukosa lambung adalah penyebab utamaperdarahan gastrointestinal


bagian atas. Salisilat dalam tingkat yang lebih kecil obat-obatan anti peradangan bukan
steroid dapat merusak sawar mukosa lambung merangsang difus balik ion hidrigen dan
akhirnya menimbulkan perdarahan. Kebanyakan lesi terjadi pada pasien dengan
kelainan berat. Kerusakan mukosa barier sehingga difus balik ion H+ meningkat,
perfusi mukosa lambung terganggu, jumlah asam lambung. Faktor ini saling
berhubungan misalnya, stress fisik yang dapat menyebabkan perfusi mukosa lambung
terganggu sehingga timbul infrak kecil, disamping itu sekresi asam lambung juga
terpacu (Inayah 2004).

Aspirin dan obat antiinflamsi nonsteroid Merusak mukosa lambung melalui


beberapa mekanisme. Obat-obqt ini dapat menghambat aktivitas siklooksigenase
mukosa. Siklooksigenase merupakan enzim yang penting untuk pembentukan
prostaglandin dari asam arakidonat. Prostaglanding merupakan salah satu faktor denesif
mukosa lambung yang amat penting. Selain menghambat produksi Prostaglanding
mukosa, aspirot dan aobat anti inflamsi nonsteroid tentu dapat merusak mukosa secara
topikal. Kerusakan topikal terjadi karena kandungan asam dalam obat tersebut bersifat
korosif sehingga dapat merusak sel-sel epitel mukosa dan juga dapat menurunkan
sekresi bikarbonat mucus oleh lambung sehingga kemampuan paktor devensife
terganggu (Hirlan, 2001).
1.2.6 Phatway
1.2.7 Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik menurut Dermawan (2010) dan Doenges (2000) sebagai
berikut :

1. Radiology : Sinar X gastrointestinal bagian atas.

2. Endoskopi : gastroscopy ditemukan mukosa yang hiperemik

3. Laboratorium : mengetahui kadar asam hidroklorida

4. EGD (Esofagagastriduodenoskopi) : tes diagnostik kunci untuk perdarah


gastritis, dilakukan untuk melihat sisi perdarahan atau derajat ulkus jaringan atau
cidera.

5. Pemeriksaan Histopalogi : tampak kerusakan mukosa karena erosi tidak


pernah melewati mukosa muskularis.

6. Anlisa gaster : dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah, mengkaji


aktivitas sekretori mukosa gaster, contoh peningkatan asam hidroklorik dan
pembentukan asam noktura.

7. I penyebab usus duodenal

8. Feses : tes Feses akan positif H. Pylori kreatinin: biasanya tidak meningkat
bila perfusi ginjal dipertahankan.

9. Amonia : dapat meningkatkan apabila disfungsi hati berat mengganggu


metabolisme dan eksresi urea atau transfisi darah lengkap dan jumlah besar
diberikan.

10. Natrium : dapat meningkat sebagai kompensasi hormonal terhadap


simpanan cairan tubuh.

11. Kalium : dapat menurun pada awal karena pengosongan gaster berat/muntah
atau diare berdarah, peningkatan kadar kalium dapat terjadi setelah tranfusi
darah.
12. Amilase Serum : Meningkat dengan ulkus duodenal, kadar rendang diduga
gastritis

1.2.8 Komplikasi

Komplikasi penyakit gastritis menurut (Muttaqin dan Sari, 2011) antara lain :

1. Perdarahan saluran cerna bagian atas merupakan kedaruratan medis


2. Ulkus peptikum, jika prosesnya hebat.
3. Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah berat.
4. Anemia pernisiosa, keganasan lambung.
1.2.9 Penatalaksanaan
Gastritis diatasi dengan menginstrusikan pasien untuk menghindari alkohol dan
makanan sampai gejala berkurang. Bila pasien mampu makan nelalai mulut, diet
mengandung gizi dianjurkan. Bila gejala menetap, cairan perlu diberikan secara
parenteral.Bila perdarahan terjadi, maka penatalaksanaan adalah serupa dengan
prosedur yang dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas. Bila
gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat adam atau alkali,
pengobatan terdiri dari pengengenceran dan penetralisasian agen penyebab.
Terapi pendukung mencangkup intubasi, analgesik dan sedatif, antasida serta
cairan intravena. Endoskopi Fiberopatik mungkin diperlukan.pembedahan
darurat mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan pergorasi (Smeltzer
dkk, 2001).
2.2 Proses Keperawatan
2.2.1 Pengkajian
Anamnese
A. Biodata
Nama, umur, alamat, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, agama, kultur
B. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri ulu hati
C. Riwayat penyakit sekarang
Meliputi keluhan atau gangguan yang berhubungan dengan penyakit yang di
rasakan saat ini . Dengan adanya nyeri ulu hati , mual , muntah, pusing, lemas .
Dan perlu di tanyakan kapan keluhan itu muncul ,apa tindakan yang telah di
lakukan untuk menurunkan atau menghilangkan keluhan keluhan tersebut.
D. Riwayat penyakit dahulu
Pengkajian yang mendukung adalah dengan mengkaji apakah sebelumnya klien
pernah menderita ulkus peptikum .
2.2.2 Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
GCS :
Ciri tubuh : kulit ,rambut, postur tubuh
Tanda vital : nadi,suhu tubuh, tekanan darah, pernafasan
Head to toe
Kepala
Inspeksi : bentuk kepala , distribusi, warna ,kulit kepala
Palpasi : nyeri tekan di kepala
Wajah
Inspeksi : bentuk wajah ,kulit wajah
Palpasi : nyeri tekan pada wajah
Mata
Inspeksi : bentuk mata, sclera, konjungtiva, pupil
Palpasi : nyeri tekan pada bola mata , warna mukosa konjungtiva ,warna mukosa
sclera
Hidung
Inspeksi : bentuk hidung ,pernafasan cuping hidung ,secret
Palpasi : nyeri tekan pada hidung
Mulut
Inspeksi : bentuk mulut ,bentuk gigi
Palpasi : nyeri tekan pada lidah ,gusi ,gigi
Leher
Inspeksi : bentuk leher ,warna kulit pada leher
Palpasi : nyeri tekan pada leher
Dada
Inspeksi : bentuk dada ,pengembangan dada ,frekuensi pernafasan
Palpasi : pengembangan paru pada inspirasi dan ekspirasi ,fokal premitus ,nyeri
tekan
Perkusi : batas jantung ,batas paru ada / tidak penumpukan secret
Auskultasi : bunyi paru dan suara nafas
Payudara dan ketiak
Inspeksi : bentuk,benjolan
Palpasi : ada / tidak nyeri tekan ,benjolan
Abdomen
Inspeksi : bentuk, warna kulit abdomen
Auskultasi : bising usus ,bising vena ,pergesekan hepar
Perkusi : batas hepar , batas ginjal ,ada / tidak penimbunan cairan di perut
Genitalia
Inspeksi : bentuk alat kelamin, distribusi rambut kelamin,warna rambut
kelamin ,benjolan
Palpasi : nyeri tekan pada alat kelamin
Integumen
Inspeksi : warna kulit ,benjolan
Palpasi : nyeri tekan pada kulit
Ekstremitas
Atas :
Inspeksi : warna kulit, bentuk tangan
Palpasi : nyeri tekan ,kekuatan otot
2.2.3 Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut pada bagian inflamasi mukosa lambung
2. Volume cairan kurang dan kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat dan output cair yang berlebihan (mual dan muntah).
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anoteksia.
4. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik.
5. Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang penyakit.

BAB III
PEMBAHASAN
5.1 Asuhan Keperawatan Pada NY. T Dengan Gangguan Pada Sistem
Percernaan Gastritis Di Ruang Anyelis 4 UPT Puskesmas Bayongbong
5.1.1 Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama : NY. T
Umur : 27 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Sunda
Pendidikan : SD
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Buruh
Tanggal masuk : 15 februari 2020
Tanggal pengkajian : 15 Februari 2020
Diagnosa medis : Gastritis
No CM :-
Alamat : Kp. Cigangsa
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. A
Umur : 31 Tahun
Jenis kelamin. : Laki-laki
Agama. : Islam
Suku Bangsa. : Sunda
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Buruh
Hub. Dengan klien. : Suami
Alamat. : Kp.Cigangsa

5.1.2 Riwayat Kesehatan


a. Keluhan Utama
Klien mengeluh mual muntah
b. Riwayat kesehatan sekarang
Pada saat di lakukan pengkajian pada tanggal 15 Februari 2020 jam
13.34,klien mengeluh mual muntah,
c. Riwayat penyakit dahulu
Menurut penuntun klien ,klien tidak pernah mengalami penyakit
yang di alami saat ini
d. Riwayat penyakit keluarga
Menurut penuturan klien , di dalam keluarga nya tidak terdapat
riwayat penyakit yang sama dengan klien ,dan juga tidak terdapat
penyakit keturunan
5.1.3 Pemeriksaan Fisik
a. KU
Penampilan : lemah
Kesadaran. : Compos mentis
b. TTV
TD. : 120/80 mmHg
Nadi. : 88×/menit
Respirasi : 20×/ menit
Suhu. : 37,0°C
5.1.4 Pemeriksaan fisik
1. Kulit
Warna kulit tidak anemis ,kuku tangan dan kuku kaki pendek, kulit
tubuh secara umur tampak bersih, turgor kulit kembali <3 detik
2. Kepala dan wajah
Bentuk kepala simetris, rambut rapih,kulit kepala bersih ,tidak ada
lesi di bagian wajah
3. Mata
Penyebaran alis dan bulu mata merata , mata tampak melotot dan
besar , sklera putih, konjungtiva tidak anemis , reflek baik menutup
secara spontan, mata bagian luar tampak bersih
4. Hidung
Bentuk hidung simetris , tidak terdapat pernafasan cuping hidung,
rongga hidung tampak bersih ,sekret (-)
5. Mulut
Bibir kering, tidak ada lesi, tidak ada nyeri
6. Telinga
Bentuk simetris, serumen (-)
7. Leher
Tidak ada benjolan di bagian leher
8. Dada
Tidak di kaji
9. Abdomen
Nyeri ulu hati
10. Genitalia
Tidak di kaji
11. Ekstremitas
Tangan
Bentuk : simetris
Kaki
Bentuk : simetris

5.1.5 Aktivitas Sehari hari

No Aktifitas Di Rumah Di PKM


1. Nutrisi Makan 1 porsi x/hari IMakan 1 porsi ×/hari
habis. tidak habis.
.Minum (air putih) 4-6Minum(air putih) 3-5
gelas×/hari gelas×/hari
2. Eliminasi Bab 2×/hari. Bab 1×/hari
Warna kuning,lunak, Warna kuning,
Bab+Bak ke kamar lunak, Bab+Bak ke
mandi kamar mandi
3. Istirahat&Tidur Jam tidur siang (2 Jam tidur siang (1
jam). jam)
Jam tidur malam (8 Jam tidur malam (5
jam) jam)
4. Kebersihan diri Mandi 2×/hari Tidak pernah
Gosok gigi 2×/hari Hanya sekali
Keramas 2×/hari Tidak pernah

5.1.6 Pemeriksaan Penunjang


Pemeriksaan Laboratorium
Tgl 16 februari 2020

Pemeriksaan Hasil Nila normal


Darah lengkap
Hemoglobin 12.0 L:13,5-180/
P:11,5-16,
5gd
Leukosit 10.000 4.000-
11.000/emm
LED Dificorw - L. 0-15/ P:0-
20mm/d
Eosinofit - 0,3%
Basofil - 0,1%
S tab 6-10%
Segmen 70 50-80
Limfosit 20 20-24
Monosit 9 4-8
Hematokrit 40 L :40-54/ P :
35-47
Trombosit 355 150.000-
450.000
GDA 137 <140mg/d

5.1.7 Pemberian Teraphy


1. Terpasang infus Rl 20 ggt
2. Terapi obat
Antasida 3×1 : obat untuk meredakan asam lambung naik
Ranitidine 2×1 ampul : obat untuk mengatasi efek samping dari
antibiotic
Ceftiaxone 2×1 ampul : obat anti biotik untuk mencegah infeksi
Omeprazole : obat untuk menurunkan asam lambung

5.1.8 Analisa Data

No. Diagnosa Etiologi Masalah


Keperawatan
1. Do : klien Nyeri
tampak
meringis, skala
nyeri 3
Ds : Nyeri yang
terasa panas dan
perih dibagikan
ulu hati serta
perut terasa
kembung
Do : Klien
tampak
meringis, skala
nyeri 3
-
Td:120/70mmhg
N : 88x/menit
RR : 20x/menit
2. Ds : klien ⬇ Perubahan
menyatakan Masukan nutrisi nutrisi
mual adekuat kurang dari
-klien ⬇ kebutuhan
mengatakan Anoreksia, mual,
tidak nafsu muntah
makan ⬇
Kontraksi otot
lambung

Asam lambung
meningkat

Aktivitas
lambung
meningkat

Hipotalamus

Diagnosa Keperawatan

1.Nyeri akut pada bagian inflamasi mukosa lambung

2.Volume cairan kurang dan kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake


yang tidak adekuat dan output cair yang berlebih (Mual dan muntah.
Diagnosa Perencanaan
Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
Nyeri berhubungan -setelah dilakukan -pantau keluhan -Untuk mengetahui
dengan iritasi intervensi selama nyeri perlu letak nyeri dan
mukosa lambung 2x24jam, diperhatikan lokasi, memudahkan
diharapkan nyeri intensitas nyeri, intervensi yang akan
dapat berkurang dan skla nyeri serta dilakukan. Intervensi
-klien mengatakan dianjurkan untuk dini pada contoh
bahwa nyeri mulai melaporkan nyeri nyeri dapat
menghilang segera. memudahkan
-klien tampak -tanda-tanda vital pemulihan otot
terlihat begitu -Anjurkan klien dengan menurunkan
tenang untuk istirahat tegangan otot.
-Ttv masih dalam selama fase akut -Respon outonomik
batas normal -berikan obat meliputi perubahan
sesuai resep dokter. pada Td, Nadi, RR,
-antasida 3 dd I yang berhubungan
-ranitiden 2 dd dengan penghilang
ampul nyeri.
-cefriaxone 2 dd I -mengurangi nyeri
ampul. yang diperbuat oleh
gerakan.
-menghilangkan atau
mengurangi keluhan
nyeri pada klien.
Kekurangan -setelah dilakukan -Kolaborasi -intake cairan yang
volume cairan intervensi selama pemberian anti adekuat akan
kurang dari 2x24jam biotik ranitiden 2 mengurangi resiko
kebutuhan tubuh diharapkan dd I dehidrasi pasien
berhubungan kebutuhan nutrisi -Observasi mukosa -Mukosa bibir dan
dengan intake yang pasien terpenuhi bibir dan kulit turgor kulit
tidak adekuat dan -nafsu makan yg Anjurkan pasien mengidentifikasikan
output cairan yang mulai membaik makan sedikit tapi adanya kekurangan
berlebih (mual dan -mual serta muntah sering asupan nutrisi dan
muntah) hilang -dan serta berikan cairan
-porsi makan di informasi tentang -makanan yang
habiskan(1 porsi) pentingnya nutrisi mencangkupi jumlah
-penuhi kebutuhan pertikel dalam
individual lambung membantu
Anjurkan minum menetralisir
keasaman sekresi
lambung.

3.1.11 Catatan Tindakan Keperawatan

No Dx Tgl/jam Implementasi Respon


15-02-2020 Mengobservasi ttv Td :120/70mmHg
07.45 N : 88x/menit
RR : 20x/menit
S : 36,8°c
08.05 Mengobservasi Klien mengatakan
tingkat nyeri dan nyeri dibagikan
lokasi nyeri perut
08. 30 Memberikan terapi Obat dimasukkan
obat seperti melalui selang iv
cefriaxone (intra vena) rl,
reaksi alergi (tdk)
10.10 Memberikan Klien menganggur
informasi tentang mengerti mengenai
pentingnya nutrisi penjelasan perawat

3.1.12 Catatan perkembangan

Tgl/jam Diagnosa SOAP Pelaksana


15-02-2020 S : Klien Lisa nurhasanah
07.45 mengatakan nyeri
perut dan terasa
panas setan terasa
perih
O : Klien tampak
lemah
-Td :110/70mmHg
N: 88x/menit
S: 36,8°c
A : Nyeri terasa
sebagian
P : Memberikan
kompres hangat saat
nyeri timbul
-Kolaborasi
pemberian terapi
oleh dokter
S : Klien Lisa nurhasanah
mengatakan mual
sudah menghilang
-klien mengatakan
bahwa nafsu
makannya mulai
meningkat
O : - Mukosa bibir
lembab
-turgor kulit cukup
-BB 55kg
A:
ketidakseimbangan
nutrisi terasa
sebagian
P : lanjutkan
intervensi
-Anjurkan klien
untuk sedikit tapi
sering
- memberi motivasi
klien supaya
menghabiskan
makanannya
-melakukan terapi
sesuai dokter

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Gastritis adalah suatu proses inflamasi mukosa dari sulamukosa
lambung dan secara proses hispatologi dapet dibuktikan dengan
adanya inflamasi sel-sel radang pada daerah tersebut.

Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi berbentuk dari


beberapa kondisi yang semuanya, itu mengakibatkan peradangan
pada lambung. Biasanya peradangan tersebut akibat dari infeksi
bakteri yang sama dengan bakteri yang dapat mengakibatkan borok
dilambung yaitu helicobacter pylori. Tetapi faktor-faktor lain, seperti
trauma fisik dapat juga menyebabkan gastritis gejala dan tanda-tanda
penyakit ini sama antara satu dengan yang lainnya.

4.2 Saran
Saya sarankan kepada masyarakat yang sering mengalami atau
mempunyai anggota keluarga yang memiliki gejala penyebab
gastritis atau nyeri lambung agar segera memeriksa diri ke pelayanan
kesehatan terdekat agar dapat dilakukan penanganan secara dini.

Daftar pustaka

Anda mungkin juga menyukai