Anda di halaman 1dari 64

Suparti

MIKROSKOP

i
MIKROSKOP
Pengarang Suparti
Editor Sulistiono
Layout Ferry Andriyan August
Perwajahan Ferry Andriyan August
Ilustrator Sugiatno
Desain Sampul Gatot

ISBN : 978-979-067-072-3
Cetakan tahun : 2010

Buku ini diset dan dilay out menggunakan


Adobe PageMaker 7.0, Photoshop CS,
dengan font Trebuchet MS12pt.

Penerbit:
PT. SINDUR PRESS
Jl. Pleburan VIQ/64, Semarang
Telp. (024) 6580335, 6582901
Fax. (024) 6582903, 6581440

ii
Kata Pengantar

Apakah semua makhluk hidup dapat diamati dengan jelas secara


langsung, tanpa menggunakan alat bantu? Bagaimana pula saat melakukan
pengamatan sel atau jaringan pada makhluk hidup? Dapatkah melihat dengan
jelas bagian-bagiannya? Mereka terlalu kecil untuk dapat di amati langsung
dengan mata telanjang. Untuk melakukan pengamatan tersebut kita perlu
menggunakan alat bantu agar dapat memperjelas objek pengamatan. Alat
bantu tersebut salah satunya adalah mikroskop.
Dalam buku Mikroskop ini akan diuraikan tentang sejarah penemuan
mikroskop, jenis dan fungsi-fungsinya, cara menggunakan berikut
perawatannya, serta beberapa hal yang berkaitan dengan mikroskop.
Dengan membaca buku ini, pembaca diharapkan dapat menambah
wawasan seputar mikroskop dan memahami arti penting mikroskop bagi
masyarakat.

Penyusun

iii
Daftar Isi

Kata Pengantar iii


Daftar Isi iv

BAGIAN 1 Sejarah Mikroskop 1

BAGIAN 2 Struktur Mikroskop 5


A. Pengenalan Bagian-Bagian Mikroskop 5
B. Fungsi Bagian-Bagian Mikroskop 8

BAGIAN 3 Jenis-Jenis Mikroskop dan Manfaatnya 12


A. Mikroskop Sederhana 13
B. Mikroskop Majemuk 16
C. Mikroskop Bukan Optik 30

BAGIAN 4 Cara Menggunakan Mikroskop 39


A. Penyinaran yang Baik 42
B. Mempersiapkan Penelitian Sederhana 43
C. Cara Membuat Preparat Sederhana 49
D. Perawatan Mikroskop 51

BAGIAN 5 Keselamatan Kerja 53

Glosarium 59
Daftar Pustaka 60

iv
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
BAGIAN 1
Sejarah Mikroskop
Ilmu pengetahuan tentang mikroskop diperkirakan dimulai ketika
beberapa nenek moyang kita pada zaman prasejarah memungut suatu
kepingan bulat batu kristal atau keping vulkanis dan melihat benda-benda
lain diperbesar oleh batu kaca itu. Kita tahu bahwa selama ribuan tahun
manusia telah berusaha bagaimana cara memperluas kekuatan
penglihatannya dengan pertolongan alat yang dapat memperbesar benda
yang dilihat. Para pemahat kuno di Timur Tengah menggunakan bola kaca
yang diisi dengan air untuk memperbesar benda-benda yang sedang
dipahatnya. Bulatan batu kristal digunakan dengan cara yang sama. Lensa
baca yang sederhana banyak terdapat dalam masa Kekaisaran Romawi.
Perkembangan dalam bidang ini lambat selama berabad-abad berikutnya.
Namun, pada akhir abad XVI penggosokan lensa telah menjadi suatu seni
yang sangat maju.

Mikroskop 1
Mendekati akhir abad XVI, suatu kejutan besar terjadi ketika seorang
ahli optik berkebangsaan Belanda menggabungkan beberapa lensa untuk
membuat mikroskop gabungan yang dikenal untuk pertama kalinya.
Perbaikan dalam lensa dan rancangan peralatannya dilanjutkan pada tahun-
tahun berikutnya yang berlangsung sampai sekarang. Ilmu pengetahuan
tentang mikroskop masih terus berkembang sebagaimana sebelumnya.
Mikroskop awalnya dibuat tahun
1590 oleh Zaccharis Janssen dan Hans,
seorang tukang kacamata dari Belanda.
Selanjutnya pada tahun 1610, Galileo,
seorang ahli fisika modern dan astronomi
menggunakan mikroskop untuk
mengamati gejala alam. Beberapa tahun
kemudian Antonie van Leuwenhoek dari
Belanda membuat mikroskop dengan satu
lensa yang dapat membesarkan objek
yang diamati sampai 300 kali. Tahun 1663
Robert Hooke, ilmuwan Inggris meneliti
serangga dan tumbuhan dengan
mikroskop. Ia menemukan sel-sel kecil
gabus.
Zacharias Janssen adalah seorang
ilmuwan yg brasal dari Belanda. Antony Van Leuwenhoek orang yang
Dia adalah penemu mikroskop
pertama.
pertama kali menggunakan mikroskop
Sumber: Adipedia.Com walaupun dalam bentuk sederhana pada
bidang mikrobiologi. Mikroskop berasal
dari kata ‘mikro’ yang berarti kecil dan scopium (penglihatan). Mikroskop
adalah suatu benda yang berguna untuk memberikan bayangan yang
diperbesar dari benda-benda yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
telanjang. Mikroskop terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi
tersendiri.

2 Mikroskop
Penemu kuman Antony van
Leeuwenhoek lahir di Delft, Negeri
Belanda. Dia berasal dari keluarga
kalangan menengah dan hampir sepanjang
hidupnya menjadi pegawai
pemerintahan. Penemuan Leeuwenhoek
yang besar tak lain akibat hobinya
memicingkan mata lewat kaca mikroskop.
Leeuwenhoek membuat mikroskop Antony van Leeuwenhoek
sendiri. Beliau sama sekali bukan Sumber: files.wordpress.com

penggosok lensa profesional dan belum


pernah mendapat didikan khusus di bidang itu. Namun demikian, keahlian
yang dikembangkan amat luar biasa, jauh melampaui kebiasaan para
profesional pada saat itu.
Leeuwenhoek melakukan banyak penemuan penting. Ia adalah or-
ang pertama yang menjabarkan spermatozoa (1677), dan merupakan salah
seorang yang mula-mula menjabarkan darah merah dan darah putih. Dia
menentang teori tentang generasi spontan bentuk sederhana dari
kehidupan dan memaparkan banyak bukti-bukti yang berlawanan dengan
itu. Dia mampu menunjukkan, misalnya, bahwa hewan kecil pemakan
darah tak bersayap berkembang biak dalam cara serupa dengan insekta
bersayap. Penemuan terbesarnya muncul tahun 1674 tatkala ia membuat
penelitian pertama kali terhadap kuman.
Jika diperbandingkan hingga saat kini, satu-satunya alat untuk
memperbesar benda-benda kecil atau melihat secara terperinci benda-
benda yang lebih besar adalah mikroskop optik yang tergantung pada
pemanfaatan sinar yang dapat dilihat, yaitu suatu bentuk radiasi. Alat
seperti ini masih banyak digunakan. Namun, mereka telah diperlengkapi
dengan berbagai tipe mikroskop bukan-optik yang berdasar pada jenis
radiasi lainnya seperti sinar-X, ion, dan elektron serta berdasarkan pada

Mikroskop 3
getaran suara berfrekuensi tinggi. Alat ini telah memberikan pembesaran
yang jauh lebih tinggi daripada yang mungkin diberikan oleh jenis yang
terdahulu. Dengan alat tertentu sejenis ini kita bahkan dapat melihat
molekul dan atom secara sendiri-sendiri.

Pada saat pertama kali diciptakan, mikroskop masih dalam bentuk sangat sederhana
kemudian berkembang semakin canggih sampai sekarang.
Sumber: upload.wikimedia.org

4 Mikroskop
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
BAGIAN 2
Struktur Mikroskop

A. Pengenalan Bagian-Bagian Mikroskop


Bentuk dan jenis mikroskop memang bermacam-macam, tetapi pada
intinya hampir sama prinsip kerjanya.
Bagian-bagian mikroskop dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian,
yaitu bagian optik, penerangan, dan mekanis. Bagian optik berkaitan
dengan lensa yang dapat membuat bayangan benda menjadi lebih besar
sesuai keperluan. Pada bagian ini terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa
objektif (yang dekat dengan benda) dan lensa okuler (yang dekat dengan
mata). Bagian penerangan berhubungan dengan pencahayaan agar dapat
melihat objek dengan jelas. Sementara, bagian mekanis berguna untuk
menggerakkan dan mengatur fokus saat mengamati objek. Pada bagian
ini menjadikan pemakai mikroskop merasa nyaman karena kemudahannya
saat memakai alat ini.

Mikroskop 5
Perhatikan gambar mikroskop berikut ini dan amati masing-masing
bagiannya.

Mikroskop dan bagian-bagiannya


Sumber: Ensiklopedia Populer Anak (1998)

Berikut ini akan diuraikan tentang bagian-bagian mikroskop yang


meliputi bagian optik, bagian penerangan, dan bagian mekanis.

1. Bagian Optik
Bagian ini berupa lensa-lensa yang mampu membuat bayangan benda
menjadi lebih besar. Ada dua macam lensa, lensa yang dekat dengan
mata disebut lensa okuler atau lubang pengintai. Kekuatan perbesaran
biasanya tertulis pada permukaanya, misalnya 10× dan lain-lain. Lensa
yang dekat dengan benda/objek pengamatan disebut lensa objektif dan

6 Mikroskop
terpasang pada revolver. Kekuatan perbesaran berbeda-beda misalnya
10×, 20×, maupun 40×. Lensa objektif dapat diatur sesuai dengan pilihan
yang kita perlukan dengan cara memutar revolver (tempat lensa objektif).
Masih ada satu lagi lensa kondensor yang berfungsi mengumpulkan cahaya
atau menerangi objek yang diamati.
Perbesaran yang tampak pada pengamatan merupakan hasil kali dari
lensa okuler dan lensa objektif yang digunakan. Contohnya, bila kamu
menggunakan lensa okuler 10 x dan objektif 20 x maka perbesarannya
adalah 10 x 20 atau sama dengan 200 x. Ini berarti benda yang diamati
melalui mikroskop telah diperbesar 200 x.

2. Bagian Penerangan
Salah satu syarat sediaan (preparat) dapat diamati dengan jelas
adalah pencahayaan yang cukup. Untuk menangkap dan memantulkan
cahaya yang masuk, mikroskop dilengkapi dengan reflektor berupa cermin.
Cermin tersebut memiliki 2 sisi, datar dan cekung. Permukaan yang datar
digunakan jika sumber cahaya cukup terang, sedangkan bagian yang cekung
digunakan bila cahaya kurang terang.
Di bawah meja objek, dapat kita temukan bagian yang berfungsi
mengatur banyaknya cahaya yang masuk. Bagian ini disebut diafragma,
di dalamnya terdapat lubang-lubang berupa lingkaran yang dapat diputar,
ada yang besar maupun kecil. Semakin kecil diafragma yang digunakan
semakin kecil pula cahaya yang masuk ke dalam mikroskop, demikian
juga sebaliknya.

3. Bagian Mekanis
Bagian mekanis berguna untuk menggerakkan dan memudahkan
penggunaan mikroskop. Bagian tersebut di antaranya landasan/dasar/kaki
mikroskop dan pegangan mikroskop. Selain itu, ada bagian yang berguna
untuk pengatur fokus, yaitu pemutar kasar (makrometer) dan pemutar
halus (mikrometer).

Mikroskop 7
B. Fungsi Bagian-Bagian Mikroskop
Secara garis besar bagian-bagian mikroskop yang terdiri atas bagian
optik, bagian penerangan, dan bagian menanis telah diuraikan secara sekilas.
Berikut ini akan diuraikan lebih detil fungsi tiap-tiap bagian mikroskop sebagai
berikut.
1. Lensa Okuler
Untuk memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif

Lensa okuler
Sumber: wapedia.mobi

Lensa okuler dan dudukannya


Sumber: wapedia.mobi

8 Mikroskop
2. Tabung Mikroskop
Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
3. Tombol pengatur fokus kasar
Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung
mikroskop turun atau naik dengan cepat
4. Tombol pengatur fokus halus
Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung
mikroskop turun atau naik dengan lambat

Tombol pengatur fokus


Sumber: wapedia.mobi

Tombol pengatur fokus halus


Sumber: wapedia.mobi
5. Revolver
Untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan
6. Lensa Objektif
Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang
diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x,
10x, dan 40x.

Mikroskop 9
7. Lengan Mikroskop
Untuk pegangan saat membawa mikroskop
8. Meja Preparat
Untuk meletakkan objek (benda) yang akan diamati
9. Penjepit Objek Glass
Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar tidak bergeser
pada saat diteliti.
10. Kondensor
Merupakan lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya yang masuk dalam mikroskop
11. Diafragma
Berupa lubang-lubang yang ukurannya kecil sampai selebar lubang
pada meja objek. Diagframa berfungsi untuk mengatur banyak
sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop

Diagframa pada mikroskop


Sumber: wapedia.mobi

12. Reflektor/cermin
Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop.
Ada 2 jenis cermin, yaitu cermin datar dan cekung. Bila sumber
cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung, Akan
tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang
menembus ruangan, gunakan cermin datar.

10 Mikroskop
13. Kaki Mikroskop
Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas
meja.

Kaki mikroskop
Sumber: wapedia.mobi

Mikroskop 11
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
BAGIAN 3
Jenis-Jenis Mikroskop
dan Manfaatnya
Apakah semua makhluk hidup dapat diamati dengan jelas secara
langsung, tanpa menggunakan alat bantu? Bagaimana pula mengamati makhluk
hidup yang bersel satu? Saat melakukan pengamatan sel atau jaringan pada
makhluk hidup dapatkah melihat dengan jelas bagian-bagiannya? Makhluk
bersel satu terlalu kecil untuk dapat di amati langsung dengan mata kita
atau disebut dengan mikroskopis. Untuk mengamati hewan bersel satu atau
benda mikroskopis, kita perlu menggunakan alat bantu untuk dapat
memperjelas objek pengamatan. Alat bantu tersebut dapat berupa kaca
pembesar (lup) maupun mikroskop.
Mikroskop adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil
untuk dilihat dengan mata telanjang. Tanpa bantuan mikroskop kita tidak
dapat mengamati bagian-bagian sel/jaringan dengan jelas dan terperinci.

12 Mikroskop
Mikroskop dapat membuat objek pengamatan yang kecil terlihat lebih
besar.
Bentuk dan jenis mikroskop berkembang sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mikroskop yang paling
sederhana adalah mikroskop cahaya, mikroskop stereo sampai yang mod-
ern seperti mikroskop elektron. Semakin modern, perbesaran yang
dihasilkan semakin besar dan rinci.

A. Mikroskop Sederhana
Alat optik seperti halnya lensa genggam, kacamata dan kaca
pembesar, semuanya dikenal sebagai mikroskop sederhana. Alat ini
masing-masing hanya mempunyai satu tahap pembesaran yaitu hanya
terdapat 1 sistem lensa yang mungkin hanya dibuat oleh lensa tunggal
atau beberapa lensa yang disatukan bersama-sama.

Beberapa jenis alat optik yang dikenal sebagai mikroskop sederhana.


Sumber: www.optikkita.com

Mikroskop 13
Mikroskop sederhana biasa yang dikenal sebagai lensa genggam,
biasanya terdiri atas lensa tunggal yang cembung kedua sisinya. Ketika
lensa ini difokuskan pada benda, bayangan tidak akan muncul jika benda
itu terletak pada fokus utama lensa jelasnya, sejauh jarak fokus dari lensa.

Benda

Bayangan

Fokus

Gambar A.
Benda (anak panah) berada pada suatu jarak yang lebih fokus pada lensa.
Bayangannya sejati dan terbalik.

Gambar A memperlihatkan apa yang akan terjadi jika benda pada


suatu jarak yang lebih jauh daripada jarak fokus lensanya. Sinar cahaya
lewat melalui lensa dan difokuskan pada benda sepanjang bidang bayangan
yang lebih kurang sejajar terhadap lensa. Pengamat yang memperhatikan
melalui lensa pada benda itu melihat suatu bayangan, yaitu pada sisi
lensa dengan pengamat. Bayangan itu terletak terbalik.
Bayangan ini disebut bayangan sejati sebab ia dapat diproyeksikan
pada layar yang berada dalam bidang fokus di sisi lensa yang sama dengan
sisi pengamat.
Sekarang kitapun tahu bahwa bila memperhatikan suatu benda
dengan lensa genggam agar mendapatkan suatu pemandangan perbesaran
bayangan berposisi tegak. Agar hal ini dapat terjadi benda harus
ditempatkan pada jarak yang kurang dari panjang fokus dari lensa itu
(gambar B).

14 Mikroskop
Fokus
Benda

Bayangan

Gambar B.
Benda (anak panah) berada pada jarak yang kurang dari jarak fokus pada
lensa. Bayangannya maya dan tegak.

Sinar cahaya memantul dari benda itu melalui lensa dan kemudian
memencar. Tidak akan ada bayangan sejati yang terbentuk pada lensa di
sisi pengamat. Namun, mata manusia memproyeksikan sinar yang muncul
kembali melalui lensa dari tempat mereka datang (perhatikan garis titik-
titik pada gambar B). Sinar itu kemudian membentuk suatu bayangan tegak
yang diperbesar pada sisi yang sama pada bendanya. Gambar ini disebut
maya atau bayangan sekunder. Bayangan ini tidak sejati dalam arti ia tidak
dapat secara langsung diproyeksikan pada layar yang ada pada bidang fokus.
Namun, gambar itu dapat difotokan. Juga suatu bayangan maya dapat
diperlakukan seperti halnya suatu benda yang dapat dilihat melalui lensa
lain, sehingga dapat menghasilkan perbesaran yang lebih tinggi.
Kita dapat melakukan pengetesan gejala optik seperti yang
digambarkan di atas dengan suatu demonstrasi sederhana dengan bantuan
lensa genggam. Peganglah lensa genggam tersebut kira-kira 1/3m dari
mata dan amatilah melalui alat itu pada suatu benda yang hampir
menyentuh lensa. Kemudian dengan perlahan gerakkan benda itu menjauh.
Pada mulanya kita akan melihat gambar benda itu dalam keadaan tegak
dan diperbesar merupakan suatu bayangan maya. Kemudian akan terdapat

Mikroskop 15
cahaya dan warna kabur yang samar-samar. Benda itu sekarang jauh dari
jarak fokus pada lensa itu. Seumpamanya masih menjauhkan jarak benda
itu, bayangan itu akan muncul lagi lebih besar tetapi terbalik. Bayangan
ini adalah bayangan sejati.
Kekuatan perbesaran rata-rata lensa genggam dapat ditentukan
secara mudah. Letakkan sebuah buku tegak dengan punggungnya
menghadap kita. Lihat pada tulisan cetak yang dekat dengan dasar
punggung melalui lensa genggam. Gerakkan kembali lensa itu ke belakang
dengan perlahan sehingga bayangan itu menjadi kabur. Buku itu sekarang
berada pada fokus lensa utama. Jarak buku dari lensa menggambarkan
jarak fokus lensa. Ukur jarak ini dengan penggaris bertanda cm. Kemudian
bagilah jarak fokus itu dalam 25 cm-an, jika telah mengukurnya dengan
satuan cm. Nomor ini dapat diperoleh secara matematika. Hasilnya
merupakan kekuatan perbesaran lensa. Oleh karena itu, jika panjang
fokusnya 5 cm kekuatan perbesaran ialah 5 sebab 25:5 = 5.

B. Mikroskop Majemuk
Jika kita ingin memperoleh perbesaran yang tinggi dengan suatu
lubang (apertura) yang lebar pada mikroskop optik, kita harus memakai
suatu sistem optik majemuk. Pada sistem ini setidak-tidaknya 2 sistem
lensa yang berbeda dan terpisah digunakan. Kita menentukan kombinasi
sistem semacam itu dalam mikroskop majemuk. Pada dasarnya mikroskop
ini terdiri atas dua macam lensa, (1) lensa objektif yang dekat dengan
benda yang harus dilihat dan (2) lensa mata atau okuler yang terletak
pada jarak yang tertentu dari benda dan dekat dengan mata si pengamat.
Mikroskop majemuk standar merupakan tipe yang sering digunakan
oleh pelajar. Spesimen yang akan dilihat umumnya dipasang di atas slide
kaca yang seringkali ditutupi dengan kaca penutup yang tipis, atau kaca
penutup. Slide itu secara erat ditempatkan pada suatu pentas datar yang
diletakkan pada suatu dasar atau penyangga. Sinar cahaya masuk dari samping
alat itu di bawah pentas dan dipantulkan ke atas oleh suatu kaca menuju

16 Mikroskop
kondensor. Kondensor itu biasanya terbuat dari beberapa lensa yang
memusatkan sinar pada spesimen. Dari kondensor sinar cahaya dipusatkan
lewat ke atas melalui lubang dalam pentas menuju spesimen. Di bawah
pentas, terdapat suatu alat yang mengontrol lubang lensa. Baik diafragma
iris maupun piringan logam putar berisi sejumlah lubang yang berbeda.
Pada mikroskop yang bertipe biasa tidak ada kondensor atau alat
pengontrol lubang lensa. Sinar dari sumber luar dipantulkan langsung dari
cermin menuju spesimen.
Lensa objektif dan lensa mata ditempatkan pada tabung atau laras
yang ditopang pada dasar yang sama dengan pentas. Beberapa lensa
objektif, yang mempunyai kekuatan berbeda dipasang pada batang
moncong yang berputar. Masing-masing objektif dapat diputar dalam posisi
yang bergantian dalam laras tersebut. Objektif dalam semua jenis
mikroskop yang baik terdiri atas setidak-tidaknya 2 lensa dan umumnya
lebih banyak. Lensa mata biasanya mempunyai 2 lensa.
Spesimen tersebut terletak tepat di luar fokus utama dari objektif
dan, oleh karenanya, lensa menghasilkan suatu bayangan yang diperbesar,
sejati, terbalik dari spesimen itu. Bayangan ini masih diperbesar lebih
lanjut oleh lensa mata. Oleh karena bayangan ini jatuh di antara lensa
mata dan fokus utamanya, maka yang dihasilkannya adalah suatu bayangan
maya. Sinar cahaya yang keluar dari lensa mata dan jatuh di retina mata
si pengamat adalah divergen. Namun, mata yang memproyeksikan sinar
divergen tersebut kembali membentuk suatu bayangan maya yang jauh
lebih besar. Bayangan ini terbalik, seperti halnya bayangan sejati yang
terbentuk oleh lensa objektif. Melalui penggunaan tombol pengontrol jarak
antara lensa objektif dengan spesimen dan antara lensa objektif dengan
lensa mata dapat disesuaikan secara teliti sehingga dapat memperlihatkan
secara jelas spesimen itu ke dalam fokus.
Jumlah keseluruhan pembesaran mikroskop adalah hasil kali
pembesaran lensa objektif dan lensa mata. Jadi, jika objektif
memperbesar suatu benda 40 x dan lensa mata memperbesar 10 x,
mikroskop itu akan mempunyai perbesaran 400 x .

Mikroskop 17
Kekuatan pengurai atau resolusi adalah sama pentingnya seperti
pembesaran. Resolusi adalah kemampuan membedakan secara jelas antara
struktur halus dan struktur detail ruang yang berdekatan. Dimisalkan 2
garis digambarkan terlalu dekat satu sama lain sehingga 100.000 utas
garis itu hanya akan menempati ruang 1 cm. Mikroskop yang dapat
menguraikan kedua garis itu yaitu yang akan membuatnya terpisah satu
dari yang lainnya sehingga mereka dapat terlihat dengan jelas merupakan
suatu alat yang berkekuatan luar biasa. Perbesaran yang lebih dari 2000 x
dengan pengurai yang baik, telah diperoleh dengan menggunakan
mikroskop majemuk yang sangat baik. Perbesaran yang lebih tinggi dapat
dicapai tetapi tenaga pengurai yang tidak memadai akan menyebabkan
pembesaran seperti itu tidak ada gunanya.

Mikroskop majemuk
Sumber: 1.bp.blogspot.com

18 Mikroskop
Mikroskop Binokular

Berbagai perbaikan telah dilakukan dalam tipe dasar mikroskop


majemuk seperti yang telah kita gambarkan di atas. Hingga, peralatan
yang disebut mikroskop binokular mempunyai 2 lensa mata meskipun hanya
mempunyai sebuah lensa objektif. Setelah sinar cahaya melalui lensa
objektif mereka dibiaskan oleh sebuah prisma, sehingga sebagian dari
sinar itu lewat menuju 1 mata dan sebagian sinar lainnya menuju ke mata
yang lainnya. Oleh karena masing-masing mata melihat pada medan yang
sama yang disajikan oleh lensa objektif tunggal, mikroskop binokular itu
tidaklah memberikan stereoskopi atau penglihatan 3 dimensi. Namun,
alat ini memberikan gambaran yang lebih jelas daripada yang diberikan
oleh mikroskop monokular atau mikroskop dengan 1 lensa mata, dan juga
secara luas telah banyak dipakai.

Mikroskop majemuk dasar, apakah itu monokular ataukah binokular,


telah mengungkapkan dunia yang tidak tampak sampai sekarang yang oleh
mikroskop sederhana tidak dapat diungkapkannya. Alat itu membantu
kita untuk melihat secara jelas hewan dan tanaman bersel tunggal, sel-sel
individu dari organisme bersel banyak, bakteri, struktur halus dari jaringan
organik, gambar dekat daripada serat tekstil dan gambaran dekat benda
lainnya yang tidak terhitung jumlahnya yang telah memungkinkan adanya
suatu pemahaman yang lebih jelas terhadap benda hidup dan benda mati.

Mikroskop majemuk dasar mempunyai berbagai pembatasan. Lensa


objektif yang berkekuatan tinggi mempunyai suatu panjang fokus yang benar-
benar pendek dan harus digunakan secara dekat sekali dengan spesimen
yang diperiksa. Bukan hanya bayangan akhir yang terbalik tetapi juga gerakan
daripada spesimen juga terbalik. Oleh karena itu, jika ameba yang
sebenarnya bergerak ke arah kiri, di bawah mikroskop dia akan kelihatan
bergerak ke kanan. Medan penglihatan kita benar-benar dibatasi. Lagi pula
kedalaman fokus itu sangat dangkal. Kedalaman fokus bergantung pada

Mikroskop 19
derajat bagian yang berbeda dari suatu spesimen dalam dimensi vertikal
yang berada dalam fokus. Apabila kedalaman fokus rendah, hanya sebagian
spesimen berada dalam fokus. Bagian di atas dan di bawah seksi ini akan
berada di luar fokus. Oleh karena itu, bila mikroskop standar dipakai untuk
mengamati jaringan biologis, spesimen itu harus diiris sangat tipis dengan
alat yang disebut mikrotom. Karena spesimen yang disediakan dengan cara
ini sangat transparan, maka sangat perlu untuk mewarnainya agar diperoleh
struktur yang terinci.

1. Mikroskop Binokular Stereoskopi

Mikroskop binokular stereoskopi memberikan pemandangan


stereoskopi yang murni. Alat ini sebenarnya terdiri atas 2 mikroskop
yang masing-masing mempunyai objektif dan lensa mata tersendiri.
Mereka dihubungkan menjadi satu ditopang pada alas yang sama.
Prisma yang berada di antara objektif dan lensa mata menegakkan
bayangan yang terbalik dalam mikroskop standar. Karena kedua mata
melihat spesimen dari sudut yang sedikit berlainan, gambaran itu
diterima oleh 1 mata sedikit berbeda daripada yang diterima oleh
mata yang lain. Otak menggabungkan kedua bayangan itu ke dalam
suatu gambar majemuk; dengan demikian memberikan gambar 3-
dimensi, pemandangan sisi yang tepat pada benda yang dalam
pengamatan.
Tipe mikroskop seperti ini menggunakan cahaya pantulan,
bukannya cahaya transmisi. Hal ini sangat berfaedah dalam
pembedahan spesimen biologi. Sebenarnya, alat ini kadang-kadang
disebut sebagai mikroskop pembedah. Alat ini juga berguna dalam
meneliti benda-benda seperti fosil, kuman, mineral dan mata uang
logam. Sayangnya kekuatan pembesaran pada mikroskop pembedah
ini agak rendah. Batas praktis pembesaran pada instrumen tersebut
tidak lebih dari 1OOx.

20 Mikroskop
Parasit yang dilihat dengan
menggunakan mikroskop
binokular stereoskopi
Sumber: www.parasitologie

2. Mikroskop Polarisasi

Mikroskop Polarisasi
Sumber: psg.bgl.esdm.go.id

Mikroskop 21
Cahaya biasa bergetar tegak lurus terhadap arah perjalanan-
nya. Cahaya mungkin bergetar ke segala arah dengan tegak lurus
pada sinar cahaya secara naik turun dan dari 1 sisi ke sisi lainnya.
Bagaimanapun, bila cahaya itu diarahkan melalui suatu potongan
prisma khusus, katakanlah, dari kristal mineral kalsit, maka hanya
bergetar dalam suatu bidang dataran yang melalui kristal itu. Kita
katakan bahwa cahaya itu telah dipolarisasikan mendatar. Jika kita
menempatkan kristal kedua yang jenisnya sama di belakang kristal
pertama, keduanya akan dapat dipasang sedemikian rupa sehingga
cahaya polarisasi datar tersebut akan melewati kedua kristal itu
dan cahaya itu akan terlihat. Jika sekarang kita memutar kristal
yang kedua 90°, dataran getaran saling tegak lurus dan tidak ada
cahaya yang akan lewat. Namun, suatu benda yang diletakkan antara
kedua kristal itu akan mempengaruhi cahaya sehingga suatu gambaran
benda akan muncul ke dalam mata. Kristal pertama yang
menghasilkan polarisasi asli cahaya itu disebut polarisator. Kristal
kedua yang melakukan analisis terhadap benda yang dipasang di
antara kedua kristal itu dikenal sebagai analisator.
Prinsip ini telah diambil dalam mikroskop polarisasi. Polarisator
diletakkan di antara sumber cahaya dan spesimen yang ada di atas
pentas mikroskop. Analisator disisipkan di antara lensa objektif dan
lensa mata. Dia mempolarisasikan cahaya dalam suatu arah tepat
membentuk sudut 90° terhadap kristal pemolarisasi lainnya. Jika
tidak ada spesimen di atas pentas, tidak akan ada cahaya yang
datang ke mata pengamat, sebab kristal yang ada di atas telah
sepenuhnya menutup cahaya yang lewat ke dalam mikroskop melalui
kristal bagian bawah. Lapangan pandangan tampak gelap sama sekali.
Seumpama sekarang suatu spesimen dari zat kristal
ditempatkan di atas slide yang dipasang secara khusus pada pentas
mikroskop. Suatu bayangan dapat terlihat bahkan dengan kedua
kristal polarisasi yang diatur seperti semula. Hal ini disebabkan oleh
spesimen yang telah mempengaruhi sinar polarisasi yang masuk dari

22 Mikroskop
bawah. Keadaan ini telah mengubah bidang getar sehingga bagian
tertentu cahayasekarang dapat lewat melalui polarisator bagian atas
analisator dan diteruskan ke mata peneliti.

Pentas mikroskop polarisasi berupa bundaran dan bebas


berputar pada suatu poros, bingkainya bertanda derajat. Bilamana
pentas diputar, spesimen akan menjadi bergantian terang dan gelap
dalam suatu rangkaian yang tertentu. Hal ini akan memperlihatkan
berbagai macam warna. Dengan menghubungkan gejala seperti itu
dengan derajat ke mana pentas telah diputar, seorang ahli kimia
atau ahli metalurgi dapat menentukan sifat-sifat optik spesimen
itu. Dia kemudian akan dapat menggunakan sifat ini untuk
mengidentifikasi dan memberi ciri kepada spesimen yang ada di
atas pentas mikroskop. Dapat dicatat bahwa beberapa bahan seperti
kaca dan tipe kristal tertentu, tidak mempunyai efek seperti itu
terhadap cahaya yang terpolarisasi sehingga tetap gelap jika dilihat
memakai suatu mikroskop polarisasi.

3. Mikroskop Fluoresen

Sumber: upload.wikimedia.org Sumber: static-p4.fotolia.com

Mikroskop Fluoresen

Mikroskop 23
Dalam mikroskop biasanya pemeriksa melihat gambaran
spesimen/preparat yang diperbesar melalui cahaya yang telah
ditransmisi oleh atau dipantulkan dari spesimen. Dalam mikroskop
fluoresen, spesimennya berpendar yaitu melepaskan gelombang
cahayanya sendiri jika gelombang ini dirangsang oleh radiasi dari
bagian luar. Radiasi ini mungkin merupakan jenis cahaya kasatmata
tertentu atau ultraviolet.
Bahan-bahan tertentu termasuk berbagai mineral dapat dibuat
berpendar tanpa perlakuan khusus. Untuk jaringan dan sel biologi,
zat pewarna fluoresen harus diberikan pada spesimen itu. Radiasi
yang menyebabkan spesimen berpendar tidaklah menghasilkan
pembentukan gambaran tetapi dihilangkan oleh filter (saringan).
Bagian yang berpendar tampak cemerlang, biasanya berwarna,
sedangkan latar belakangnya gelap.
Dalam bahan-bahan, seperti mineral yang dapat berpendar
tanpa perlakuan khusus, derajat dan jenis fluoresensinya bergantung
pada bahan kimiawi unsur-unsur itu. Dengan demikian, mikroskop
dapat membantu menentukan komposisi kimiawinya. Dalam bahan
(seperti jaringan dan sel) yang harus dipersiapkan secara khusus
dengan zat pewarna, efek yang diakibatkan oleh bahan tambahan
ini pada spesimen memberikan informasi yang berharga tentang
benda itu. Fluoresen kadang-kadang dianalisis dengan alat
spektroskop yang menempel pada mikroskop.

4. Mikroskop Lapangan Gelap


Mikroskop ini menyebabkan benda yang diamati kelihatan
terang terhadap latar yang gelap. Suatu piringan yang buram yang
disebut stop dipasang dalam kondensor di bawah pentas sehingga
tidak ada cahaya langsung yang mengenai spesimen dari bawah.
Cahaya yang dipantulkan dari cermin di bawah kondensor lewat
sekitar stop dan dipantulkan dari dinding kondensor. Mereka datang
menuju suatu fokus di atas spesimen dalam bentuk suatu kerucut

24 Mikroskop
cahaya yang berlubang. Akibatnya adalah suatu gambar spesimen
yang terang dengan latar belakang gelap di sekelilingnya. Kontras
yang meningkat menyebabkannya lebih mudah melihat spesimen
yang lebih atau kurang bening dan juga mudah mengamati warnanya.
Bahkan mungkin juga untuk mengamati selapis tipis bahan yang
terletak di atas permukaan spesimen itu.

5. Mikroskop Ultra
Mikroskop ini telah berkembang jauh sebelum mikroskop
lapangan gelap. Mikroskop ini betul-betul suatu alat lapangan gelap.
Suatu berkas cahaya yang kuat difokuskan secara langsung pada
spesimen dengan sudut 90° dari sumber sistem mikroskop optik.
Karena tidak ada cahaya yang menerangi benda dari bawah, cahaya
itu muncul pada suatu latar belakang yang gelap.

Mikroskop ultra
Sumber: upload.wikimedia.org

Mikroskop 25
6. Mikroskop Fase
Gelombang cahaya diperlambat dalam derajat yang berbeda
sewaktu gelombang cahaya melalui bagian yang berbeda pada
spesimen atau melalui slide transparan di tempat spesimen itu
diletakkan. Gelombang yang berlainan ini keluar dari fase dan mereka
saling mempengaruhi. Dalam mikroskop fase ini (yang juga disebut
mikroskop fase kontras), perubahan fase selanjutnya berwujud dalam
bentuk cahaya yang melalui sistem optik. Perubahan ini menambah
perbedaan fase yang ditimbulkan oleh spesimen itu. Hasil interferensi
menghasilkan suatu gambar kontras. Tidak ada prosedur pewarnaan
yang cermat ataupun preparat lain yang diperlukan oleh spesimen
yang mungkin benar-benar merupakan benda hidup.

Mikroskop Fase
Sumber: www.google.co.id

26 Mikroskop
Melalui penggunaan mikroskop fase, kristal transparan yang
tidak berwarna yang tidak membiaskan cahaya pada derajat yang
sama seperti halnya cairan di mana mereka dicelupkan mungkin
masih kelihatan dengan jelas. Kristal ini akan terlalu transparan untuk
diamati pada medan yang cerah dari mikroskop biasa. Mikroskop
fase digunakan untuk mempelajari berbagai macam benda termasuk
tanah liat dan debu, makanan, lemak, minyak, sabun, plastik, cat,
pigmen, karet, dan tekstil. Dengan mikroskop ini seseorang dapat
dengan jelas memerinci berbagai jenis sel atau jaringan yang mungkin
terlalu transparan untuk dipelajari secara efektif dengan mikroskop
biasa.

7. Mikroskop Interferensi
Mikroskop interferensi berhubungan erat dengan mikroskop
fase. Dalam hal ini, dua lapangan, yang satu berimpit pada yang
lainnya, diperuntukkan bagi penglihatan. Satu lapangan berisikan
suatu bayangan spesimen dan disebut lapangan bayangan. Yang lainnya
disebut lapangan referensi, yang berbeda dari yang pertama dalam
beberapa hal,
menurut model yang
khusus. (1) Lapangan
ini makin dibentuk
oleh cahaya yang tidak
mempunyai hubungan
dengan benda. (2)
Lapangan mungkin
berisi suatu bayangan
benda yang ada di luar
fokus. (3) Lapangan
mungkin berisi
bayangan benda yang
Mikroskop interferensi telah diubah sedikit
Sumber: www.ptb.de

Mikroskop 27
menyamping. Interferensi ditekankan oleh adanya perbedaan pada
jalan cahaya yang dihasilkan oleh kontur permukaan kalau bendanya
buram; oleh perbedaan ketebalan kalau bendanya transparan.
Mikroskop interferensi teristimewa telah bermanfaat dalam
penelitian biologi.

8. Mikroskop Ultraviolet

Mikroskop ultraviolet
Sumber: www.azonano.com

Meskipun peralatan ini menggunakan sinar ultraviolet yang tidak


tampak, mikroskop ini umumnya dimasukkan kelompok peralatan
optik. Alasannya adalah bahwa dalam spektrum elektromagnetik,
radiasi ultraviolet berdekatan dengan violet yang menduduki sisi
spektrum cahaya kasatmata. Sebenarnya, tidak ada batasan pemisah
yang jelas antara radiasi ultraviolet dan violet, melainkan hanya
28 Mikroskop
perubahan sedikit demi sedikit dari satu warna ke warna lain, seperti
halnya dengan panjang gelombang lain.

Pada mikroskop ultraviolet, sinar ultraviolet bertindak untuk


membentuk suatu bayangan spesimen. Bayangan yang tak kasatmata
diubah menjadi kasatmata dengan bantuan layar fluoresen, atau
tabung televisi khusus, atau suatu film foto ultraviolet yang sensitif.

Sumber sinar ultraviolet biasanya berupa suatu tabung busur


merkuri atau jenis tabung khusus berupa tabung sinar katode. Ultra-
violet difokuskan dengan bantuan lensa kuarsa atau lensa fluorit,
sebab kaca menghalangi se-bagian besar ultraviolet. Dalam
menghasilkan bayangan televisi dari sinar ultraviolet digunakan suatu
tabung pengubah ultraviolet. Alat ini menghasilkan suatu aliran
elektron dalam menanggapi bayangan ultraviolet yang datang dari
mikroskop. Bayangan ini kemudian direproduksi pada layar.

Dalam mikroskop ultraviolet titik layang, suatu berkas sinar


ultraviolet yang dihasilkan oleh sejenis tabung sinar katode mencacah
spesimen menjadi suatu pola tertentu. Sinyal ultraviolet yang didapat
dari spesimen itu direproduksi secara elektronik ketika cahaya
membuat bayangan di atas layar tabung sinar katode lainnya.
Mikroskop ultraviolet terutama bermanfaat dalam melihat rincian
secara jelas dalam suatu sel dan jaringan biologis.

9. Mikroskop optik tipe lainnya


Sebagai tambahan terhadap berbagai mikroskop seperti
disebutkan di atas, dapat disebutkan beberapa mikroskop tipe lain.
Pada mikroskop proyeksi, bayangan diproyeksikan ke atas layar
sehingga sejumlah orang akan melihatnya dalam waktu yang
bersamaan. Bayangan mikroskop televisi dipindahkan pada suatu
tabung kamera televisi. Hal ini dapat diperlihatkan oleh televisi
pada sejumlah pengamat pada jarak tertentu dari spesimen. Lensa
objektif dan lensa mata pada mikroskop inversi berada di bawah

Mikroskop 29
pentas dan cahayanya ada di atas pentas ketika cahaya itu
ditransmisikan melalui spesimen. Sumber cahaya diatur di bawah
pentas ketika cahaya itu dipantulkan dari suatu benda gelap.
Mikroskop pembanding merupakan kombinasi daripada dua
mikroskop yang terpasang pada cantelan yang berlainan, yang satu
berada di samping yang lainnya dan dihubungkan oleh lensa mata
khusus. Dengan memperhatikan kedua bayangan yang terbentuk
berdampingan, benda pada ukuran mikroskopis telah siap
diperbandingkan.

C. Mikroskop Bukan Optik


Mikroskop bukan optik memperbesar benda dengan bantuan radiasi
panjang-gelombang yang pendek, seperti yang dikeluarkan oleh sinar-X,
ion, dan elektron. Dengan memakai alat ini perbesaran yang jauh lebih
tinggi dapat diperoleh daripada dengan mikroskop optik. Hal ini disebabkan
oleh perbesarannya yang bergantung pada panjang gelombang radiasi
yang digunakan. Semakin pendek panjang-gelombang semakin tinggilah
perbesarannya.
Seperti yang kita sebutkan di atas mikroskop optik dapat melakukan
perbesaran sampai kira-kira 2000 x . Bayangan pembesaran yang dilakukan
oleh mikroskop bukan optik dapat memberikan perbesaran sampai ratusan
ribu kali atau bahkan lebih. Pembesaran yang lebih dari sejuta kali telah
dicapai oleh beberapa instrumen ini.
Salah satu masalah utama dalam merancang suatu instrumen bukan
optik adalah mengubah bayangan yang tidak kasatmata yang dihasilkan
oleh radiasi dengan menggunakan alat itu menjadi kasatmata. Hal ini
dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu (1) dengan menggunakan
layar fluoresen yang menanggapi secara langsung terhadap radiasi yang
tidak tampak itu, (2) dengan menyediakan film foto yang sensitif terhadap
radiasi yang takkasatmata, (3) dengan menggunakan tabung televisi dan

30 Mikroskop
sinar katode khusus. Oleh karena itu, suatu instrumen bukan optik setidak-
tidaknya menggunakan 2 bentuk radiasi (satu di antaranya adalah cahaya).
Masalah lainnya dalam mikroskop bukan optik adalah cara memfokuskan
radiasi yang takkasatmata. Lensa kaca dalam hal ini tidak dapat digunakan
sebab mereka tidak mempunyai efek terhadap hal itu atau bahkan mengubah
jenis radiasi seperti ini. Alat untuk pemfokus lain harus disediakan. Dalam
hal mikroskop bukan optik tertentu medan magnet atau listrik dipergunakan
sebagaimana yang akan kita terangkan berikut ini.
Suatu keadaan hampa udara harus dipertahankan dalam lingkungan
suatu mikroskop nonoptik sebab udara atau gas-gas lainnya mungkin akan
menghalangi jalannya radiasi atau memperlemahnya. Radiasi yang terlalu
kuat tentulah akan merusak atau menghancurkan spesimen yang sedang
diperiksa. Dengan demikian, hanya benda yang dapat menahan kondisi
kerja semacam ini yang dapat diselidiki dengan peralatan semacam itu.
Semua faktor ini membuat kebanyakan instrumen bukan optik
menjadi kompleks, terlalu besar, mahal, dan sukar digunakan. Pemakaian
peralatan ini, seolah-olah mempunyai keterbatasan dalam melakukan riset.
Namun, kemajuan dalam bidang ini pada akhir-akhir ini tidak hanya telah
menambah kekuatan dan revolusi instrumen bukan optik tetapi juga telah
membuatnya lebih fleksibel dan sesuai dalam penelitian pada objek-
objek yang lebih luas.

1. Mikroskop Sinar-x
Peralatan sinar-X telah digunakan selama bertahun-tahun di antaranya
adalah untuk diagnosis medis dan untuk penelitian struktur kristal bahan
padat. Sinar-X biasanya dihasilkan dalam suatu tabung khusus yang disebut
tabung sinar-X. Katode atau elektrode negatif biasanya merupakan suatu
gulungan filamen kawat tungsten. Target atau elektrode positif terbuat
dari logam berat. Ketika arus listrik bervoltase tinggi dihidupkan katode
dipanaskan untuk membuang arus elektron yang bergerak dengan cepat.

Mikroskop 31
Oleh karena elektron ini menghantam target, sinar-X dipantulkan dari
target. Sinar ini dapat menembus bahkan bahan yang relatif tebal (padat).
Bila suatu benda ditempatkan pada lintasan sinar-X, beberapa bagian
dari benda mungkin buram terhadap sinar ini. Bayangan hasil dari sinar-X
yang tidak kasatmata direkam sebagai suatu bayangan yang tipis secara
langsung pada layar fluoresen atau pada film sinar-X. Struktur benda itu
kemudian diungkapkan sebagai suatu pola cahaya dan bayang-bayang.
Film sinar-X yang biasa tidak memberikan bayangan yang diperbesar.
Salah satu dari metode mikroskop sinar-X yang paling sederhana adalah
meletakkan spesimen secara langsung di atas film sinar-X. Setelah
pencahayaan sinar-X dilakukan, suatu bayangan yang tidak membesar
terekam pada film. Bayangan itu kemudian dibesarkan secara fotografi.
Proses ini dikenal sebagai mikroradiografi kontak.

Mikroskop sinar-X
Sumber: www.microscopehelp.com

32 Mikroskop
2. Mikroskop Bermedan Emisi Dan Bermeoan Ion
Dalam mikroskop bermedan emisi, spesimennya merupakan suatu
ujung jarum membulat yang dipasang pada suatu tabung hampa yang tinggi
yang berhadapan dengan layar fosforesen. Ketika suatu voltase negatif
yang tinggi diterapkan pada ujung jarum itu, maka elektron dipancarkan.
Elektron mengenai layar fosforesen dan menghasilkan suatu bayangan
kasatmata permukaan ujung jarum yang tampak sangat diperbesar.

Mikroskop bermedan ion


Sumber: crann.tcd.ie

Mikroskop 33
Sebuah bayangan yang sangat diperbesar dihasilkan oleh mikroskop
bermedan ion. Dalam alat ini, tabungnya diisi dengan sejumlah gas yang
bertekanan rendah, biasanya helium. Bilamana voltase tinggi diterap-
kan, atom helium yang berhubungan dengan permukaan ujung jarum,
masing-masing akan melepaskan elektron dan akan menjadi ion helium
positif. Mereka akan diakselerasikan ke arah layar fosforesen yang akan
menyajikan bayangan yang kasatmata. Resolusi dalam mikroskop bermedan
ion adalah sedemikian baik dan perbesarannya pun sedemikian hebat
(yaitu 1 juta x atau lebih) sehingga ion-ion logam secara individual dapat
terlihat.

3. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron telah berkembang sejak awal tahun 1930 dan
berbagai macam tipe sekarang bermunculan. Mikroskop ini jauh lebih
kuat daripada mikroskop optik walaupun perbesaran yang hebat seperti
pada mikroskop bermedan ion belum tercapai. Dengan mikroskop elektron
perbesaran sampai 14 juta kali telah dapat tercapai.
Untuk memahami kerja mikroskop elektron, sebaiknya kita meninjau
kembali beberapa fakta mengenai elektron. Elektron sering dianggap
sebagai partikel zat yang teramat kecil, yang masing-masing membawa
muatan listrik negatif. Namun, dalam beberapa hal elektron bertindak
seperti gelombang. Gelombang elektron mempunyai kecepatan, intensitas,
dan panjang-gelombang yang khas, yaitu mereka dapat dipantulkan,
dibiaskan, dan disebarkan. Namun, ada perbedaan yang penting antara
gelombang cahaya dan gelombang elektron. Tidak seperti gelombang
cahaya, gelombang elektron sangat terpengaruh oleh medan listrik dan
medan magnet. Lagipula, gelombang elektron dengan mudah dapat
disebarkan atau diserap oleh lembaran tipis ketimbang zat padat atau
oleh gas.
Sinar elektron menggantikan radiasi cahaya dalam mikroskop
elektron. Sinar itu, difokuskan oleh "lensa" yang terdiri atas medan mag-

34 Mikroskop
net atau medan listrik yang dibentuk sedemikian rupa untuk dipakai sesuai
dengan tujuannya sebagai lensa. Medan listrik itu dihasilkan oleh
elektrode; medan elektromagnetik, oleh elektromagnet.

Mikroskop elektron
Sumber: crann.tcd.ie

Mikroskop transmisi elektron


Semua bagian yang bekerja pada mikroskop elektron bertempat
dalam suatu tabung vertikal yang panjangnya lebih dari 1 m. Di bagian
puncak dari tabung itu terdapat sebuah senapan elektron yang dipakai
untuk menghasilkan elektron. Sebuah filamen tungsten dalam senapan itu
dipanasi sampai suatu suhu yang sangat tinggi. Bagian ini memancarkan
elektron yang kemudian diakselerasi. Sinar elektron dipusatkan oleh

Mikroskop 35
gulungan kondensor sebelum dia jatuh pada spesimen yang telah dipasang
di atas tempat spesimen. Apakah spesimen itu akan memencarkan,
menyerap, atau memantulkan elektron bergantung pada ketebalan pada
bagian yang berlainan. Hal ini akan menyebabkan kontras dalam bayangan.

Mikroskop transmisi elektron


Sumber: www.azonano.com

Elektron itu selanjutnya melalui suatu gulungan objektif yang


bertindak sebagai sebuah lensa, yang menghasilkan suatu bayangan yang
mewakili tahap pertama dari perbesaran. Bayangan itu kemudian
diproyeksikan di atas layar fluoresen tingkat pertengahan yang dapat
dilihat melalui lensa mata yang terdapat dalam tabung. Bayangan itu
dapat difokuskan dengan mengubah aliran listrik yang menghasilkan medan
magnet, sehingga bayangan yang jelas diperoleh. Sinar elektron sekarang
lewat melalui suatu kumparan proyektor yang memberikan suatu tingkatan
perbesaran yang masih lebih tinggi. Bayangan itu kemudian diproyeksikan
pada layar fluoresen terakhir yang terlihat melalui suatu jendela atau
beberapa jendela dalam tabung untuk difokuskan dan diteliti untuk yang
terakhir. Bayangan itu dapat direkam pada lempengan fotografi yang
terpasang di bawah layar.

36 Mikroskop
Dalam beberapa model, tabung vertikal mikroskop elektron
terpasang di puncak suatu kedudukan yang menaungi peralatan listrik dan
pompa hampa. Pada model lainnya, roda gigi ini berada pada lemari
yang tinggi dan tabung vertikal ini diletakkan di depan lemari tersebut.
Spesimen yang digunakan dalam mikroskop elektron harus sangat
tipis dan kering. Spesimen ini biasanya harus diperlakukan secara khusus
untuk mempertinggi ketajamannya terhadap sinar elektron. Spesimen
itu diletakkan di atas suatu film tipis yang terbentang di atas lubang pada
penyangga spesimen. Bagian spesimen yang lebih tebal dan yang lebih
tinggi sering terlindungi dengan timbunan logam berat yang buram. Dalam
beberapa hal tertentu, tiruan permukaan spesimen mungkin terbentuk.
Suatu film yang menghasilkan cairan yang menyembur di atas permukaan
itu. Setelah mengering film itu dikupas dan diletakkan pada tempat
spesimen. Spesimen disisipkan dalam tabung melalui suatu alat pengunci
yang tak dapat dimasuki udara dalam ruangan khusus. Sebarang udara
yang telah masuk tabung sepanjang spesimen itu harus dipompakan ke
luar sebelum instrumen itu digunakan.

Mikroskop emisi elektron


Pada mikroskop emisi elektron spesimen dibuat untuk memancar-
kan elektron sehingga membentuk bayangannya sendiri pada layar atau
film. Spesimen itu biasanya suatu elektrode logam dalam bentuk kawat,
filamen, atau lempengan. Spesimen memencarkan elektron di bawah
pengaruh arus listrik atau melalui pemboman oleh bermacam-macam
bentuk radiasi atau partikel. Dalam beberapa kejadian, suatu sinar elektron
digunakan untuk merangsang spesimen agar melepaskan elektronnya
sendiri. Lensa-lensa elektron tidak diperlukan benar dalam peralatan ini
meskipun mereka akan digunakan untuk memfokuskan. Mikroskop emisi
elektronik terbatas untuk menyelidiki logam yang merupakan elektrode
ataupun film tipis dari bahan yang telah diendapkan dalam elektrode
seperti ini.

Mikroskop 37
Masih ada berbagai mikroskop lain. Di antaranya adalah mikroskop
pencacah elektron. Alat ini membentuk suatu bayangan spesimen dengan
memisahkan benda itu dalam suatu pola tertentu dengan suatu sinar
elektronik yang menyembur. Sinyalnya ditransmisikan pada alat elektronik
yang mengubah bayangan itu menjadi bayangan kasatmata yang diperbesar
dalam tabung sinar katode jenis televisi. Tipe lainnya adalah mikroskop
pemisah atom. Dengan menggunakan suatu sinar elektron yang dihasilkan
oleh sebuah akselerator, mesin setinggi 3 tingkat itu menghasilkan
bayangan hitam-putih atom jauh di dalam benda padat. Fotomikro seperti
itu memperlihatkan bagaimana atom saling berikatan dan juga berguna
dalam menyelidiki bahan eksotik dan dalam memperkembangkan yang
baru.
Mikroskop elektron telah digunakan dalam berbagai bidang. Alat ini
merupakan suatu alat yang benar-benar bermanfaat bagi penelitian
biologi. Melalui pemakaian mikroskop elektronlah, misalnya, para ilmuwan
pa-da mulanya mempelajari tentang struktur virus khusus yang dikenal
sebagai bakteriofag. Mikroskop elektron telah memperdalam pengetahuan
orang tentang pola sel-sel hewan dan tanaman serta bakteri. Protein
besar dan molekul asam inti telah terungkap melalui bantuan peralatan
ini. Alat ini telah memberikan pelayanan dalam bidang patologi dengan
menunjukkan secara jelas perubahan yang belum terungkapkan sampai
sekarang dalam jaringan yang berpenyakit. Mikroskop elektron ini telah
menjadi suatu alat penelitian yang hebat dalam kimia dan fisika serta
metalurgi. Alat ihi telah mempunyai banyak kegunaan dalam menganalisis
hasil industri dan juga dalam pengontrol produksi.

38 Mikroskop
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
BAGIAN 4
Cara Menggunakan
Mikroskop

Mikroskop adalah peralatan yang dipakai untuk mengamati benda-


benda kecil. Bila seorang tukang jam memeriksa kerja sebuah jam dengan
teropongnya, dia menggunakan salah 1 jenis mikroskop. Demikian juga
orang yang menggunakan kaca pembaca untuk melihat dan membaca dalam
surat kabarnya. Seorang dokter yang menghitung sel-sel darah dalam 1
tetes darah juga menggunakan sebuah mikroskop.
Mikroskop membuat benda-benda kecil kelihatan lebih besar
daripada wujud sebenarnya. Hal ini disebut perbesaran. Mikroskop juga
dapat membuat kita melihat pola-pola terperinci yang tidak tampak oleh
mata telanjang. Hal ini disebut penguraian.

Mikroskop 39
Bagian mikroskop yang dapat memper-besar gambaran dan
menguraikan hal yang sekecil-kecilnya disebut lensa. Mikroskop yang
memperbesar dalam 1 tingkat dengan sistem lensa disebut mikroskop
sederhana. Teropong tukang jam dan kaca biasa yang sederhana adalah
contoh-contoh mikroskop sederhana. Mikroskop yang memperbesar dalam
tahap berurutan dengan memakai 2 lensa yang terpisah disebut mikroskop
bersusun (ganda). Satu jenis mikroskop biologi untuk siswa adalah contoh
mikroskop bersusun. Akan tetapi, perlu diingat bahwa terdapat banyak
jenis mikroskop yang berbeda.
Bagian optik pada sebuah mikroskop berupa lensa-lensa yang mampu
memperbesar benda atau memperbesar dan memperlihatkan hal yang
sekecil-kecilnya atau menguraikannya. Lensa-lensa ini terletak di dalam
badan tabung yang tersusun dan terpisah pada jarak tertentu serta berada
pada baris yang sejajar dari benda ke arah mata.
Susunan lensa yang terdekat dengan benda disebut objektif. Susunan
ini membantu pembesaran tingkat pertama kali. Kekuatan perbesaran
biasanya terukir pada sisi objektif. Mikroskop mungkin mempunyai 2 objektif
atau lebih dengan kekuatan yang berbeda, misalnya 10 x dan 43 x. Objektif
ini terbawa oleh berputarnya ujung mikroskop yang menyebabkan mudahnya
perputaran dari arah yang satu ke arah lain. Ketika memutar hidung
mikroskop, terdengar bunyi "klik" yang menyatakan bahwa objektif telah
terkunci pada suatu kedudukan tertentu.
Susunan lensa yang berdekatan dengan tempat (lubang) mata disebut
okuler atau lubang pengintai. Tempat ini merupakan bagian pembantu
kedua pada pembesaran. Kekuatan perbesarannya biasanya terukir pada
permukaannya misalnya 10 x.
Demikianlah, terhadap benda yang diamati pertama kali dilakukan
pengaturan pembesaran pada objektif dan selanjutnya diperbesar dengan
mengatur okuler. Jumlah pembesaran yang tampak sesuai dengan hasil
kali kedua pembesaran yang digunakan. Contohnya, bila memakai objektif

40 Mikroskop
34 x dan okuler 10 x, jumlah pembesaran adalah 43 x 10 atau sama
dengan 430 kali lebih besar.
Bagian yang berhubungan dengan iluminasi atau penerangan berguna
untuk melihat objek. Kita hanya dapat melihat sesuatu melalui mikroskop
bila cahaya benda itu mencapai mata. Beberapa mikroskop diperlengkapi
dengan lampu yang mengirimkan sinar melewati benda ke dalam tabung
mikroskop. Sedangkan mikroskop lainnya mempunyai cermin yang dapat
digerakkan untuk menangkap cahaya alam atau buatan dan memantulkannya
ke dalam mata. Cermin tersebut biasanya mempunyai 2 muka yang berupa
cermin datar dan cermin cekung. Permukaan cermin datar dipakai untuk
menerima sumber cahaya alami cahaya matahari. Cermin cekung
digunakan untuk memusatkan cahaya dari sumber buatan.
Sebagian besar mikroskop juga mempunyai penyekat khusus yang
mengatur pancaran cahaya yang memasuki tabung mikroskop. Penyekat
ini mungkin berupa lempeng diafragma atau pupil diafragma. Lempeng
diafragma merupakan lempeng logam dengan berbagai ukuran bentuk
lingkaran. Lempeng itu dapat diputar lurus ke atas menurut lingkaran
yang diingini dengan badan tabung dan demikian juga dengan lensanya.
Semakin kecil lingkaran semakin kecil nyala cahaya yang masuk ke dalam
mikroskop. Pupil diafragma adalah se-rupa dengan pupil pada mata.
Pupil ini dapat terbuka lebar-lebar atau ditutup sampai sekecil ujung
jarum.
Bagian mekanis pada mikroskop memberi kemudahan dan
kenyamanan pemakaian mikroskop. Ada landasan berat yang berupa pilar
penyangga tegak, lengan pelengkung, dan mimbar yang disebut pentas.
Benda yang diperiksa diletakkan di atas lubang pada pentas dan dieratkan
dengan jepit pentas. Penghubung inklinasi membantu untuk memiringkan
mikroskop itu pada sudut yang serasi agar dapat memeriksa dengan
nyaman.
Roda-roda pengatur khusus membantu gigi persneling menaikkan
dan menurunkan tabung untuk membuat fokus pada mikroskop itu.

Mikroskop 41
Bilamana benda sudah kelihatan dengan jelas, berarti bahwa benda sudah
dalam keadaan terfokus. Bilamana gambar itu tidak jelas berarti bahwa
benda belum terfokus. Biasanya ada 2 roda pengatur: roda pengatur kesat
yang besar dan roda pengatur penjelas yang kecil.

A. Penyinaran yang Baik


Dalam ketiadaan cahaya, kita dalam keadaan seperti orang buta.
Agar dapat melihat suatu benda, diperlukan adanya cahaya. Ada 3 cara
yang umum agar cahaya dapat sampai ke mata.
(1) Cahaya pantulan: sinar cahaya dari sumber-sumber di luar yang
melambung dari permukaan benda dan mencapai mata Anda;
(2) Cahaya pindahan: yaitu sinar cahaya dari sumber luar yang lewat
melalui benda itu dan mencapai mata;
(3) Luminesin: adalah cahaya yang dipancarkan oleh benda itu sendiri
yang mencapai mata.

Dalam kerja mikroskop, kita biasanya bergantung pada cahaya


pindahan. Cermin mengarahkan sinar cahaya melalui benda yang berada
di atas pentas mikroskop. Cahaya itu kemudian melewati objektif dan
terus ke atas tabung melalui lubang pengintai menuju ke mata. Gambar
bayang-bayang yang dihasilkan berupa aneka macam warna terang dan
gelap terhadap latar belakang yang bercahaya cemerlang. Hal ini dikenal
sebagai suatu iluminasi pada medan yang terang.
Bilamana contoh yang berada di atas pentas terlalu tebal sehingga
cahaya tidak dapat menembusnya, maka mata tidak dapat melihat apa-
apa melainkan kegelapan pada lubang pengintai. Akan tetapi, pengaturan
penyinaran dapat diubah sehingga sinar cahaya memantul pada permukaan
slide dan mengembalikan ke arah mata. Dengan cara ini kita mendapatkan
pandangan permukaan benda itu: suatu gambaran yang menyala cemerlang
terhadap latar belakang hitam. Hal ini dikenal sebagai iluminasi pada
medan yang gelap.

42 Mikroskop
Kita akan berkonsentrasi pada iluminasi pada medan yang terang
sebab hal ini adalah jenis peralatan yang paling umum digunakan.
Gerakkanlah cermin pada mikroskop. Perhatikan bagaimana cermin itu
menangkap cahaya baik yang alami maupun yang dari sebuah lampu.
Dengan memutar cermin, dapat mengirimkan sinar pantulan ke mana pun
kita inginkan. Letakkan objektif yang berdaya rendah (10 x) sederet
dengan lubang pengintai dan perhatikan bilamana kita dapat mengarahkan
sinar cahaya melalui lubang pada pentas dan ke atas melalui tabung
mikroskop. Perhatikan melalui lubang pengintai. Lubang itu harus dipenuhi
dengan lingkaran cahaya yang terang dan jelas.
Geserlah lubang pengintai secara menyeluruh dan perhatikan lagi.
Bila tabung itu masih dipenuhi dengan sinar, kita siap untuk melanjutkan
pekerjaan, tetapi coba untuk memeriksanya sekali lagi.
Tanpa mengubah cahaya, gantilah lubang pengintai dengan memutar
bagian ujung hingga objektif yang berdaya tinggi itu berbunyi, menandai
bahwa objektif sudah pada tempatnya. Bagaimanakah perubahan dalam
objektif mempengaruhi terangnya cahaya yang mencapai mata? Objektif
yang manakah memerlukan lebih banyak cahaya untuk memberikan kepada
mata kesamaan tingkat terang: daya rendah ataukah daya tinggi?

B. Mempersiapkan Penelitian Sederhana


Bila kita mengetahui bagaimana memasang mikroskop, kita siap
untuk memperhatikan bermacam-macam slide contoh. Akan tetapi, teknik
mikroskop yang baik memerlukan banyak latihan. Maka janganlah tergesa-
gesa menggunakan benda-benda itu. Mulailah dengan pelan dan buatlah
kemajuan setapak demi setapak. Berikut ini suatu pendekatan yang
disarankan untuk mempelajari teknik mikroskop yang baik.

Persiapan
Kita akan mempersiapkan penelitian yang sederhana kemudian
menggunakannya untuk mempelajari bagaimana mempergunakan

Mikroskop 43
mikroskop. Pertama kali, aturlah mikroskop pada suatu kedudukan yang
enak. Menggunakan mikroskop pada kedudukan yang sempit sehingga dada
menekan meja sangat melelahkan. Hal yang sama buruknya bila harus
menjulurkan leher supaya dapat mencapai lubang pengintai. Oleh sebab
itu, pilihlah kursi dan meja yang enak dipakai. Letakkan mikroskop itu
pada tempat yang aman di atas meja, jangah meletakkannya terlalu dekat
dengan tepi meja dan jangan pula diletakkan di atas buku catatan. Dengan
mikroskop yang sudah terletak secara tepat, aturlah cahaya dan peralatan
yang telah siap untuk dipakai.
Percobaan yang harus dilakukan dalam penelitian sederhana ini
diantaranya adalah penelitian terhadap air empang.

Air empang mengandung hewan kecil yang hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop.
Sumber: http.multiply.com

Setiap empang air tawar mengandung hewan kecil yang tak terhitung
banyaknya. Beberapa di antaranya mungkin kelihatan seperti bintik putih
yang tipis berjalan cepat kian kemari. Yang lainnya tidak tampak oleh
mata telanjang. Untuk menyelidiki dunia yang menakjubkan ini, hanya
membutuhkan setetes air empang untuk diletakkan di bawah mikroskop.

44 Mikroskop
Kumpulkan contoh-contoh air empang dari tempat yang berlainan.
Botol susu bayi dapat menjadi tempat penyimpan yang baik sekali. Dalam
setiap botol itu bubuhkan sedikit lumpur atau kotoran dari dasar empang
dengan air. Tambahlah beberapa campuran dari tanaman air setempat.
Tutuplah botol itu dan bawalah pulang. Untuk penelitian, letakkan setetes
air itu di tengah slide dan tutuplah dengan kaca penutup.
Telitilah medan itu di bawah daya rendah untuk menentukan jasad
hidup itu. Bilamana mula-mula belum menemukan sesuatu, jangan buang
contoh itu begitu saja. Mungkin jasad hidup yang ada di situ sangat jarang.
Periksalah beberapa tetes dari bagian yang berlainan pada botol itu,
sebelum memutuskan bahwa tidak ada sesuatu yang terlihat. Bila tidak
dijumpai satu pun benda hidup, biarkan botol itu tidak diusik selama
beberapa hari sehingga jasad hidup yang ada akan dapat membiak lebih
banyak.

Penelitian dengan Benda Hidup


Isilah sebuah botol besar dengan air keran kira-kira 2/3 penuh. Biarkan
botol itu terbuka selama 3 atau 4 hari sehingga udara dapat larut di dalamnya.
Potonglah beberapa jerami atau rumput kering lainnya dalam bentuk irisan
pendek dan masukkan 2 genggam ke dalam air itu. Tutup botol itu dan
biarkan semaian itu mengeram kira-kira 2 minggu. Bilamana ingin lebih cepat,
tambahlah air kolam atau air akuarium pada semaian itu.
Bilamana semaian itu sudah siap, periksalah beberapa tetes yang diambil
dari beberapa bagian yang berbeda di dalam botol itu. Kita akan menjadi
keheranan melihat betapa banyaknya jasad renik yang berbeda-beda yang
muncul misalnya bakteri, protozoa, dan bahkan sel tanaman dan hewan yang
wujudnya bermacam-macam. Penambahan jerami akan tetap subur selama
berbulan-bulan. Hanya dengan menambah air yang teroksigen pada setiap
saat, untuk menggantikan air yang telah menguap. Catatlah jasad hidup yang
hidup dan harus menambah catatan itu terus-menerus.
Kehidupan di dalam persemaian selalu mengalami perubahan. Jika
keadaannya baik, jasad hidup akan berkembang biak dengan cepatnya.
Peledakan populasi seperti itu bagaimanapun segera akan menghabiskan

Mikroskop 45
makanan yang cukup tersedia dan memenuhi pesemaian dengan ampas.
Penghuni mulai menyusut. Akan tetapi, sesuatu yang buruk bagi suatu
jasad hidup akan bermanfaat bagi lainnya. Satu keadaan yang menyebabkan
kematian suatu jenis jasad hidup mungkin menyebabkan peledakan populasi
jenis lainnya. Kita dapat menyaksikan naik turunnya populasi pada setiap
peliharaan dengan hanya membiarkan pesemaian ini untuk beberapa bulan
dan amati dari waktu ke waktu.

Perbedaan Kristalisasi
Persiapkan suatu larutan pekat garam dalam air mendidih. Letakkan
setetes larutan ini di atas slide tanpa memakai kaca penutup. Perhatikan
di bawah objektif berdaya rendah dan catatlah betapa jernihnya cairan
itu. Perhatikan lagi slide itu pada selang 30 menit kemudian. Oleh karena
airnya menguap, kristal garam yang indah muncul. Lihatlah kristal itu
pada saat berkembang.
Cobalah memperhatikan kristal itu pada penerangan yang berlatar
gelap. Tutupi semua sinar cahaya yang berasal dari bawah pentas. Letakkan
lampu kecil yang bertegangan tinggi sehingga cahayanya terarah ke atas
pentas dari samping. Sekarang kita melihat kristal itu dengan cahaya
pantulan dan bukan cahaya pindahan. Cobalah pula mempersiapkan kristal
dari unsur lainnya seperti gula, garam Epsom, tembaga sulfat, sakarin,
larutan teh, dan sebagainya.

Percobaan dengan Jamur Roti


Roti yang dibiarkan dalam suatu tempat yang lembab dan gelap
akan segera berjamur. Jamur roti kelihatan seperti bulu kapas yang
berwarna abu-abu kotor dengan bintik-bintik berisi spora. Ketika masak
(berwarna hitam) bintik-bintik itu pecah dan melepaskan sel-sel produktif
yang mikroskopis. Pindahkan sedikit jamur itu pada setetes air atau minyak
mineral yang terdapat di atas slide. Periksalah di bawah daya rendah.
Kemudian berilah penutup kaca dan putarlah pada daya tinggi. Perluas
penyelidikan kita dengan memeriksa jenis jamur lainnya misalnya jamur-
jamur yang tumbuh di atas keju atau buah-buahan.

46 Mikroskop
Jamur roti jika diamati dengan mikroskop
Sumber: myscienceblogs.com
Jamur roti
Sumber: zoecormier.files.wordpress.com

Percobaan dengan pewarna


Beberapa benda sangat sukar untuk dilihat di bawah mikroskop sebab
mereka mempunyai sedikit warna atau tidak berwarna. Masalah ini dapat
dipecahkan dengan membubuhkan zat pewarna pada benda itu. Pola
yang berbeda dalam benda itu akan menyerap zat pewarna secara berbeda;
sebagian akan berwarna tua, sebagian lagi berwarna muda, dan yang lain
tidak berwarna sama sekali. Oleh karena itu, zat pewarna mewujudkan
kontras dalam penglihatan dari yang semula tidak tampak.
Beberapa zat warna dapat bertindak sebagai pemberi warna. Cobalah
yodium, mertiolat, merkurokrom, atau gentian violet. Satu atau lebih benda-
benda ini biasanya ditemukan di dalam kotak obat-obatan di rumah.
Pencungkil gigi dapat dimanfaatkan dengan mencelupkannya ke dalam bahan
pewarna dan memukulkannya ke dalam cairan yang berada di dalam slide.
Pada slide pertama yang berwarna lembut, garuklah beberapa sel dari
permukaan bagian dalam pipi kita dengan memakai ujung pencukil gigi yang
tumpul. Goreskan garukan itu di atas slide, tambahkan setetes air dan
cemarilah dengan yodium seperti yang digambarkan di atas. Letakkan penutup
kaca dan periksalah di bawah daya rendah dan daya tinggi. Perhatikan bahwa
sel berwarna cokelat muda, sedangkan butir-butir tertentu dan intinya yang
ada di dalam sel itu muncul dengan warna cokelat tua.
Kita juga dapat membuat sebuah slide dengan menggunakan irisan
yang sangat tipis dari bagian dalam kentang. Letakkan irisan ini pada slide.

Mikroskop 47
Bubuhkan setetes air dan penutup kaca. Periksalah di bawah daya rendah.
Sekarang geserlah tetes yodium di bawah kaca penutup dan perhatikan
yodium itu mendekati tepi kentang itu. Suatu perubahan yang menakjubkan
akan tampak. Begitu yodium menyinggung kentang, maka berubahlah
kentang menjadi biru tua atau ungu. Jika slide itu cukup baik, akan terlihat
bahwa sel kentang itu sendiri belum berubah ungu. Hanya butir-butir pati
di dalam sel terpengaruh oleh yodium. Dengan kata lain, yodium itu
menyebabkan terlihatnya butir-butir pati yang semula tidak terlihat pada
slide yang tidak diberi zat perwarna.
Yodium, mertiolat, merkurokrom, dan gentian violet beracun sehingga
membunuh jasad hidup yang tercemar zat ini. Oleh karena itu, mereka
digunakan sebagai antiseptik. Mungkin warna makanan yang beracun dari
dapur kita akan mencemari sel-sel hidup tanpa membunuhnya.
Gunakan zat pewarna sehemat-hematnya. Terlalu banyak pencemaran
akan mengubah warna benda menjadi kabur gelap sehingga hal yang kecil
sama sekali tak tampak.

Lakukan Pengamatan lainnya


Seperti yang dapat Anda lihat, banyak benda dapat diamati dengan
mikroskop. Sedikit dari apa yang telah di sebutkan dapat di coba. Sewaktu
bekerja, banyak ide-ide baru akan muncul dengan sendirinya.

48 Mikroskop
C. Cara Membuat Preparat Sederhana
Untuk membuat preparat sederhana, perlu menyiapkan alat bantu
berupa silet, kaca objek, kaca penutup, dan bahan pewarna. Bahan
pewarna digunakan untuk memudahkan dalam pengamatan, misalnya lugol,
biru metilen (methylene blue), atau eosin. Mari kita membuat preparat.
Caranya adalah sebagai berikut:
a) Gunakan gabus atau batang umbi kayu sebagai alat bantu untuk
mempermudah menyayat bagian tumbuhan (akar/daun/batang)
kemudian sayat/dibelah ditengahnya.
b) Selipkan daun pada belahan gabus, kemudian sayatlah dengan silet
setipis mungkin untuk mendapatkan penampang melintang daun.
c) Selipkan akar/batang pada belahan gabus, kemudian sayatlah dengan silet
setipis mungkin, untuk mendapatkan penampang melintang akar/batang.

Diagram urutan cara membuat


sayatan melintang
Sumber: Dokumen penerbit

Mikroskop 49
Setelah mendapatkan sayatan setipis mungkin, langkah berikutnya
adalah sebagai berikut.
a) Letakkan jaringan/objek yang akan diamati pada kaca preparat yang
telah ditetesi air, kemudian tutup dengan kaca penutup.
b) Tambahkan setetes pewarna (yodium/metilen biru/merku-rokrom
agar objek pengamatan lebih jelas.
c) Jika cairan melimpah, seraplah dengan menggunakan kertas lensa/
tisu, tetapi jangan terlalu banyak cairan yang dikeluarkan.
d) Amati di mikroskop mulai dengan perbesaran lemah.

Diagram cara meletakkan objek pada kaca preparat


Sumber: Dokumen penerbit

50 Mikroskop
D. Perawatan Mikroskop
Mikroskop merupakan
peralatan yang berharga yang
harus diperlakukan dengan baik.
Untuk membawa mikroskop itu,
pegang tangkainya dengan satu
tangan. Letakkan tangan yang satu
lagi pada bagian bawah untuk
menopangnya. Jangan mengayun
atau melambungkan, atau
menggetarkannya sewaktu Cara membawa mikroskop dengan aman
Sumber: 2.bp.blogspot
meletakkan mikroskop itu.
Janganlah mencoba mengangkat mikroskop pada tubuh tabungnya. Akan
ada bagian dari mikroskop yang terlepas dan jatuh ke lantai bila
memegangnya secara demikian.
Kita tidak dapat mengobservasi dengan baik dan jelas dengan
mikroskop yang kotor atau slide yang kotor. Peralatan harus dibersihkan
setiap saat akan digunakan. Gunakan kain yang lembut untuk membersihkan
bagian logamnya. Bersihkan kaca dan semua lensanya. Akan tetapi, harus
berhati-hati, sebab debu adalah musuh lensa yang terbesar. Kaca optik
yang dipakai untuk membuat lensa dapat tergores dengan mudahnya.
Bila mengusap lensa dengan maksud mau membersihkannya dari debu,
partikel pengikis seperti pasir akan menyebabkan goresan. Debu harus
dibersihkan dari kaca dan lensa dengan penyemprot berbentuk lampu
atau kotoran disingkirkan dengan sikat bulu onta.
Tentu saja semakin sedikit debu yang mengenai lensa semakin
berkuranglah kemungkinan terjadi goresan. Jadi, jagalah selalu lubang
pengintai pada tabung untuk mencegah pengotoran debu pada bagian
belakang objektif. Pakailah penutup debu dari plastik pada mikroskop

Mikroskop 51
bila tidak menggunakannya atau simpanlah mikroskop itu di dalam
kotaknya.
Sidik jari yang mengotori lensa menyebabkan kita tidak mungkin
melihat sesuatu secara jelas. Betapapun hati-hatinya, lensa itu akan
menjadi kotor juga. Misalnya, karena jari tangan yang menyentuh objektif,
bulu mata berminyak mengotori lubang pengintai, dan sebagainya.
Lensa yang kotor harus dibersihkan dengan kain lembut, kapas
pengisap atau kertas lensa yang telah dibasahi dengan air bersabun,
alkohol, atau lisol. Berhati-hatilah terhadap hal yang menghancurkan.
Misalnya, jika pembersihan sampai ke bagian sistem lensa, hal itu dapat
sekaligus melepaskan semen yang menahan sistem itu.

52 Mikroskop
○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○ ○
BAGIAN 5
Keselamatan Kerja
Ruang laboratorium tentu dipenuhi oleh alat-alat laboratorium
lengkap dengan bahan kimia. Agar terhindar dari kejadian yang tidak
diinginkan, kamu perlu memperhatikan keselamatan selama bekerja/
belajar di ruang laboratorium.
Keselamatan kerja dalam laboratorium mencakup cara penyimpanan,
pemakaian, dan perawatan alat atau bahan laboratorium, serta langkah
pertolongan/penanggulangan kecelakaan. Laboratorium yang baik selalu
dilengkapi dengan tempat penyimpanan. Alat/bahan sesuai dengan sifat
atau jenis alat/bahan tersebut.
Khususnya bahan kimia yang mudah menguap, mudah terbakar,
beracun atau berbahaya harus memiliki tempat khusus yang tertutup atau
dilengkapi dengan cerobong uap. Bahan kimia cair sebaiknya tidak
diletakkan di tempat yang lebih tinggi dari kepala kita sehingga
mempersulit pengambilan dan harus disimpan dalam botol/wadah tertutup

Mikroskop 53
rapat, serta tidak terkena panas atau cahaya matahari secara langsung.
Usahakan semua botol penyimpanan bahan berlabel untuk menghindari
kekeliuran dalam pemakaian. Alat-alat yang rawan rusak atau rawan pecah
disimpan dalam lemari tertutup dan aman.
Biasakan segera mencuci tangan jika terkena atau setelah
menggunakan bahan-bahan kimia cair maupun yang padat. Lebih aman
gunakan sarung tangan karet. Jika bahan kimia mengenai mata, cucilah
mata dengan air sebanyak-banyaknya sampai tidak terasa pedih. Pastikan
selalu ada perlengkapan P3K dan alat pemadam kebakaran di laboratorium
serta pahami cara penggunaannya!

Sumber: en.wikipedia.org

Beberapa Bahan Kimia di Laboratorium


a. Aluminium sulfat (Aluminium sulphate) Al2(SO4)316H2O. Berupa
kristal garam berwarna putih, larut dalam air, dan dapat digunakan
sebagai pengganti tawas.

54 Mikroskop
b. Amoniak (Amonia) NH4OH. Larutan mudah menguap, jika terkena
kulit atau mata menyebabkan iritasi, uapnya dapat mengganggu
pernapasan, dan jika tertelan mengakibatkan kerusakan dalam perut.
Semakin pekat larutannya semakin berbahaya. Amonia digunakan
sebagai larutan basa.
c. Asam sulfat teknis (Sulphuric acid, technical) H2SO4. Zat cair tak
berwarna, bersifat racun, sangat korosif jika terkena kulit,
menimbulkan luka yang parah, dan dapat merusak kain. Asam sulfat
teknis digunakan sebagai asam kuat.
d. Asam klorida pekat (Hidrochloric acid, concentrated) HCl. Zat cair
tidak berwarna dengan sifat dan fungsinya sama dengan asam sulfat.
e. Etanol C2H5OH biasanya disebut alkohol berupa zat cair tidak
berwarna, mudah menguap dan terbakar, jika diminum mema-
bukkan. Etanol digunakan sebagai pelarut, dapat juga sebagai
desinfektan.
f. Formalin 40% (Formalin). Larutan 40% formaldehida (HCHO) di dalam
air, tidak berwarna, mudah menguap, beracun, berfungsi sebagai
pencegah hama atau bahan pengawet, misalnya untuk mengawetkan
hewan-hewan kecil dalam botol.
g. Gliserol (Gliserol) CH2OH.CHOH.CH2OH disebut juga gliserin, berupa
cairan agak kental mudah larut dalam air.
h. Glukosa (Glucose) C6H12O6. Kristal tak berwarna, mudah larut dalam
air, termasuk monosakarida.
i. Kloroform (Cloroform) CHCl2. Zat cair tak berwarna, bersifat ra-
cun, uapnya dapat menganggu pernapasan, digunakan sebagai obat
bius dan pelarut.
j. Metilen blue (Methylene blue) C66H18N3SCl zat padat berbentuk
serbuk.
k. Eosin (Eosin). Zat padat larut dalam air atau alkohol digunakan dalam
Biologi sebagai pewarna jaringan sehingga mudah diamati, misalnya
dalam pengamatan tranportasi air oleh jaringan tumbuhan.
l. Natrium hidroksida teknis (Sodium Hydroxide, technical) NaOH.

Mikroskop 55
Zat padat berupa kristal putih sangat mudah menyerap uap air dan
udara sehingga mudah mencair, bersifat racun dan korosif, jika
terkena kulit menyebabkan luka bakar.
m. Kobalt (II) klorida (Cobalt (II) Clorida) COCI26H2O. Zat padat ber-
bentuk kristal merah, sangat mudah menyerap air dan udara, dalam
keadaan kering berwarna biru, dan digunakan untuk menguji
kelembaban udara atau menguji kadar air dalam suatu benda.
n. Yodium kristal (Iodine, Crystal). Zat padat berwarna abu-abu,
kehitaman, mudah menyublim dengan uap berwarna ungu, dan
korosif. Berbahaya jika tertelan atau terkena kulit. Yodium digunakan
segai reagen dalam uji Amilum seperti halnya Lugol. Lugol adalah
larutan yodium dalam kalium yodida.
o. Fenolftalin (Fenolftalein) C2OH14O4, padat tidak berwarna. Larutan
1% dalam alkohol digunakan sebagai indikator asam basa. Jika ke
dalam larutan basa ditambahkan dua atau tiga tetes larutan fenolftalin
maka larutan tersebut dapat berubah menjadi biru tua jika ditetesi
dengan larutan kanji.
p. Natrium klorida (Sodium cloride) NaCl. Zat padat berupa kristal
warna putih sering disebut garam dapur.
q. Kalium iodida (Potasium iodide) K
I. Zat padat berupa kristal tak berwarna, elektrolis larutan ini
membebaskan yodium yang berwarna cokelat pada anoda dan warna
cokelat tersebut dapat berubah menjadi biru tua jika ditetesi dengan
larutan kanji.
r. Kalium permanganat (Potassium permangate) KMNO4. Zat padat
berupa kristal berwarna ungu tua, larutannya dalam air berwarna
ungu, sebagai oksidator kuat, jika dicampur dengan gliserin atau
senyawa organik lain dapat meimbulkan letusan.
s. Kalium natrium tartrat (Potassium sodium tartrate) COOK.(CHOHO)2
COONa4H2O. Zat padat berupa kristal warna putih, larut dalam air
digunakan sebagai larutan fehling untuk menguji adanya bahan
pereduksi seperti aldehida dan gula.

56 Mikroskop
t. Ada dua macam fehling, yaitu fehling A dan fehling B. Fehling A larutan
tembaga sulfat berwarna biru, sedangkan fehling B adalah larutan
natrium tartrate yang dicampur dengan Natrium Hidroksida, tidak
berwarna. Pemakaian fehling A dan fehling B dicampur sama banyak.
u. Kalsium oksida (Calcium oxide) CaO disebut juga kapur tohor, dapat
digunakan untuk membuat air kapur dengan menambah air.

Beberapa Simbol di Laboratorium


Mudah terbakar Minyak Ekstrem mudah menyala, artinya zat
tanah, cair yang mempunyai suhu kurang dari
alkohol, 0oC dan titik didih kurang atau sama
kerosin dengan 35oC. Sangat mudah menyala,
artinya bahan yang dapat terbakar
pada keadaan normal. Cairan dengan
suhu nyala di bawah 21oC termasuk
dalam golongan ini. Mudah terbakar,
artinya bahan padat yang mudah
terbakar pada suhu kurang dari atau
sama dengan 35oC dan zat cair dengan
suhu nyala sama atau lebih dari 21oC

Korosif Asam Korosif artinya bahan-bahan yang


dan dapat merusak jaringan hidup jika
Basa bersentuhan.
kuat

Beracun/ toksik Merkuri, Beracun artinya suatu zat yang dapat


sianida menimbulkan kecelakaan, penderitaan,
ataupun kematian apabila tertelan,
terhirup, atau terserap melalu kulit.

Iritasi/ Kloroform Iritasi artinya bahan-bahan yang


berbahaya umumnya tidak korosif tetapi dapat
mengakibatkan ketidaknyamanan
apabila bersentuhan dengan kulit atau
bagian tubuh lainnya sehingga dapat
menimbulkan hilangnya pigmen atau
melepuh.

Mikroskop 57
Iritasi/ Kloroform Iritasi artinya bahan bahan yang
berbahaya umumnya tidak korosif tetapi dapat
mengakibatkan ketidaknyamanan
apabila bersentuhan dengan kulit atau
bagian tubuh lainnya sehingga dapat
menimbulkan hilangnya pigmen atau
melepuh.

Radioaktif Ura- Bahan radioaktif artinya bahan-bahan


nium, yang dapat memancarkan sinar-sinar
pluto- radioaktif atau radiasi dapat
nium mengakibatkan efek racun dalam waktu
singkat atau lama.

Mudah meledak Campuran Mudah meledak/eksplotif artinya


hidrogen bahan-bahan yang mudah meledak
dan apabila terkena gesekan, benturan,
oksigen panas, atau kontak dengan api.

Sumber: upload.wikimedia.org

58 Mikroskop
Glosarium
bakteriofag : virus yang biasa menyerang bakteri dan dapat menyebabkan
hancurnya bakteri tersebut
fokus : titik api; titik atau daerah terkecil tempat berkas cayaha
mengumpulkan atau menyebar setelah berkas cahaya yang datang
berada dalam keadaan paralel dengan sumbu cermin atau lenca
iluminasi : penerangan (dengan sinar matahari atau sinar buatan, seperti
lampu
kasatmata : dapat dilihat dengan mata; nyata; konkret
metahiry : ilmu tentang pengerjaan logam secara kimiawi dan secara
mekanis sehingga dari biji kemudian diperoleh logam yang berguna
mikroskopis : bersangkutan dengan mikroskop; sifat ukuran yang sangat
kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang sehingga
diperlukan mikroskop untuk melihatnya dengan jelas
mikrotom : alat untuk memotong penampang (bagian) yang sangat tipis,
misalnya jaringan tanaman untuk diamati di bawah mikroskop
patologi : ilmu tentang penyakit
polarisasi : proses, pembuatan, cara menyinari; penyinaran
prisma : zat padat yang mempunyai bentuk geometris dengan dua bidang
sejajar yang identik
slide : kepingan kaca/film bening
spesimen : bagian kelompok atau bagian dari keseluruhan; contoh
spora : alat perbanyakan yang terdiri atas satu atau beberapa sel yang
dihasilkan dengan berbagai cara pada tumbuhan rendah, berukuran
sangat halus, mudah tersebar oleh air, angin, binatang, dsb dan
dapat tumbuh langsung pada kapang (bakteri, dsb) atau tidak
langsung pada paru-pakuan menjadi individu baru

Mikroskop 59
Daftar Pustaka
Ensiklopedi Nasional Indonesia. 1997. Jakarta: PT Delta Pamungkas.
Oemarjati, Boen S. 2000. Taksonomi Avertebrata Pengantar Praktikum
Laboratorium. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
Sujiranto. 2006. IPA Biologi 1 untuk SMP/MTs Kelas VII. Semarang: Aneka
Ilmu.
http://www.w3.org
http://wordpress.com
http://gurungeblog.wordpress.com
http://www.wikipedia.org

60 Mikroskop

Anda mungkin juga menyukai