Anda di halaman 1dari 7

Share 0 More Next Blog» Create Blog Sign In

COAL QUALITY CONTROL


Semoga blog ini bermanfaat untuk pengawasan kualitas batubara, utamanya coal flow management.

Senin, 15 April 2013

Translate this page


Coal Quality Control
En glish
Coal Quality Control adalah pengawasan terhadap spec kualitas batubara agar sesuai produk yang
ditargetkan dalam pemasaran (marketing) ke pelanggan (customer / buyer). Microsoft® Translator

Aspek coal quality control antara lain : Indonesia 3


- kondisi geologi (patahan, lipatan, washout, pinch out, burn coal, parting, interburden, intrusi,
pelapukan, dll)
- data kualitas insitu (data bor, channel sampling, peta kualitas, dll)
- proses penambangan
- proses penumpukan sebelum crushing (inpit stock dan ROM)
- pengangkutan (direct maupun rehandle)
- proses pencampuran (blending)
- proses peremukan (crushing)
- proses penumpukan hasil crushing (main stock yard, stock pile, port stock yard)
- proses pengapalan (direct barging, transhipment, shipment)
Today 4
Total 9039
Proses Penambangan : Online 2

Stats Amazing Get this


Proses penambangan harus mengikuti standar operasional prosedur yang telah ditetapkan agar
kualitas batubara terjaga dan tercipta good mining practice.

Cuteki cute pics

Arsip Blog

▼ 2013 (10)
► Mei (1)

converted by Web2PDFConvert.com
▼ April (9)
Memotong / Memangkas
Tumpukan Batubara
Dengan Meng...
Ripping / Menggaru Pada
Batubara
Fly Rock
Tumpahan / Ceceran
Batubara
Penamaan Seam
Batubara
Coal Left
Big Coal
Cleat
Coal Quality Control

Mengenai Saya
Key Mining
Assalamu 'alaikum.
Melalui media ini saya
ingin berbagi ilmu dan informasi
kepada pembaca blog, semoga apa
yang disajikan dalam blog ini
bermanfaat. Penulis menyadari bahwa
blog ini tidak sepenuhnya sempurna,
untuk itu mohon masukan, saran,
informasi atau kritik untuk
Peta Kualitas Insitu menyempurnakan blog ini. Terima
Untuk memastikan coal quality control, sebaiknya perlu adanya peta kualitas insitu batubara yang kasih. Wassalamu 'alaikum. Hormat
menjadi pegangan atau panduan dalam pengawasan operasional penambangan sehingga dapat Saya, R. Eko Kurniawan
menjadikan parameter maupun pembanding antara plan dan aktual. Peta kualitas insitu batubara Lihat profil lengkapku
sebaiknya disajikan dalam grid yang memuat data kualitas insitu batubara dari data pemboran inti
(coring) yang telah dilakukan (infill maupun development). Peta kualitas insitu batubara ini harus
memuat block atau section dan strip.

Seorang coal quality controler sebaiknya selalu meng-update data titik kontrol (control point) yang
diambil di lapangan saat aktivitas expose batubara maupun penambangan batubara. Selanjutnya data
yang diambil tersebut diplotkan pada peta kualitas insitu batubara sehingga diketahui data
sebenarnya dan kemajuan pengambilan batubaranya.

Hasil sampling (misal : channel sampling) juga dapat ditambahkan di peta kualitas insitu batubara
untuk melengkapi data yang belum ada atau sebagai pembanding.

Data insitu ini kita perlukan untuk crosscheck antara coal blending plan dengan aktual hasil blending
setelah proses crushing. Sehingga bila ada penyimpangan kualitas batubara segera dapat diketahui
penyebabnya dan harus dilakukan perbaikan agar tidak terulang atau terjadi kembali. Hal ini dapat
kita jadikan eviden untuk mencegah reject kualitas.

Peralatan (Equipment)

Equipment ini meliputi alat muat, alat pendukung dan alat angkut. Semuanya harus :
- layak dan lulus uji komisioning
- telah dilakukan pre start chek atau P2H sebelum dioperasikan
- bersih
- khusus digunakan untuk aktivitas batubara

converted by Web2PDFConvert.com
Lokasi Pemuatan (Front Loading)

Lokasi pemuatan (front loading) harus terbebas dari genangan air, lumpur, material ob, material
topsoil / subsoil, material scoria, flying rock atau batuan terbang akibat peledakan(blasting), dan lain-
lain. Pada malam hari harus ada lampu penerangan (tower lamp) dengan standar pencahayaan 5 Lux
untuk menjaga keselamatan kerja dan kualitas batubara.

(pada gambar front loading batubara dekat dengan sump yang berpotensi air bisa meluap atau bocor
ke arah front loading batubara tersebut jika tanggul / barrier sump tidak kuat)

(pada gambar terlihat batubara berpotensi terkena kontaminasi yaitu material ob lepas maupun
genangan air)

Penambangan batubara (coal mining)

Batubara expose diproses menjadi clean coal (batubara bersih) sebagai berikut:
Batubara expose harus terbebas dari kontaminasi dan dilusi serta freeface batubara atau
coal line harus terbuka semua.
Atap batubara dibersihkan (cleaning roof atau top coal) menggunakan excavator yang
berpelindung gigi bucket (cutting edge).Material hasil cleaning roof jika secara visual
prospek diusahakan maka bisa dijadikan batubara kotor (dirty coal) yang nantinya
diproses menjadi clean coal melalui proses pencucian (washing) pada washing plant.Perlu
diingat jika ada kegiatan peledakan (blasting) yang lokasinya berdekatan dengan lokasi
batubara expose tersebut proses cleaning roof jangan terlalu luas / dihentikan sementara
karena akan terkena flying rock (batuan terbang akibat peledakan), dan proses cleaning
roof dapat dilanjutkan kembali setelah kegiatan peledakan (blasting) selesai.
Jika kodisi batubara terdapat coal banded (lapisan batubara dengan banyak sisipan
parting tidak beraturan) yang sekiranya memepengaruhi kualitas maka coal banded
tersebut dapat dibuang / dikeruk dengan excavator tadi.
Jika ada lapisan parting > 7 cm pada batubara tersebut maka parting tersebut harus
dibuang dan batubara di bawah parting > 7 cm tersebut harus dilakukan cleaning roof lagi.
Jika ada lapisan parting ≤ 7cm pada batubara tersebut maka parting dapat digabung
dengan batubara dengan catatan kualitas lapisan batubara di atas maupun di bawah
parting tersebut sama.Hal ini disebut komposit (composite).
Jika ada lapisan parting ≤ 7cm pada batubara tersebut maka parting harus dibuang dan
batubara di bawah parting ≤ 7 cm tersebut harus dilakukan cleaning roof lagi, dengan
catatan kualitas lapisan batubara di atas dan di bawah parting tersebut berbeda.Hal ini
disebut play.Komposit tidak dilakukan karena kualitas total akan drop.
Jika kondisi batubara keras (hardness) dalam proses pembongkaran memerlukan
excavator gigi bucket (teeth bucket) atau ripping oleh dozer jangan sampai membongkar
parting > 7 cm pada batubara tersebut.
Jika loading batubara menggunakan excavator gigi bucket (teeth bucket) jangan sampai
membongkar floor (lapisan di bawah lantai batubara).Tentunya akan meninggalkan
batubara sisa loading, hal ini nanti dilanjutkan loading dengan excavator yang berpelindung
gigi bucket (cutting edge) untuk menghindari kontaminasi terhadap floor. Batubara
sebelum floor disisakan 20 cm yang nantinya dloading dijadikan dirty coal.
Alat muat (loader), alat pendukung (support / auxiliary) dan alat angkut (hauler) harus
bagus (layak) dan bersih sebagaimana yang telah disebutkan di atas tadi.
Batubara yang akan dimuat tidak boleh berupa bongkah besar (big coal) harus dikecilkan
terlebih dahulu dengan excavator.
Pemberian label atau almamater nama seam batubara pada alat angkut (hauler).
Pemberian label training pada alat muat (loader), alat pendukung (support / auxiliary) dan
alat angkut (hauler) jika operatornya masih dalam tahap pelatihan.
Jika kondisi gelap utamanya malam hari di front loading batubara harus ada lampu
penerangan (tower lamp).
House keeping yaitu tidak membuang sampah sembarangan di area tambang terutama
front loading batubara.
Catatan : PT. Indominco Mandiri (batubara dengan parting di atas 7cm harus dipisah), PT. Berau Coal
(batubara dengan parting di atas 10cm harus dipisah), PT. Arutmin Indonesia Tambang Satui
(batubara dengan parting di atas 10cm harus dipisah), PT. Arutmin Indonesia Tambang Senakin
(batubara dengan parting di atas 15cm harus dipisah)

converted by Web2PDFConvert.com
Kontaminan
Kontaminan berupa logam (misal : besi) maupun non logam (misal : plastik, kertas, bungkus
makanan, botol minuman, puntung rokok, kain atau majun, batuan, lumpur, kayu, daun, bahan bakar
minyak, dll)

(pada gambar terlihat kontaminasi batuan pada batubara)

(pada gambar terlihat kontaminasi lumpur hasil scrap grader pada batubara)

(pada gambar terlihat kontaminasi bungkus makanan pada batubara)

ROM (Run Of Mine) Management adalah adalah manajemen penempatan dan distribusi batubara
hasil penambangan batubara untuk digunakan dalam proses pencampuran (blending) dalam kegiatan
crushing.Distribusinya yaitu batubara hasil penambangan distok di ROM (Pit to ROM) atau batubara
hasil penambangan langsung masuk penggilingan (Pit to Crusher) maupun batubara stok dari ROM
masuk ke penggilingan (ROM to Crusher).Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

Penumpukan Batubara Di ROM

Kebijakan penumpukan batubara di ROM antar perusahaan batubara mempunyai standar dan regulasi
berbeda-beda. Berikut beberapa contohnya :

A. Contoh penumpukan berdasarkan kualitas cv dan sulfur (untuk semua seam kualitas low ash) :
Stock HCV-High Sulfur
Stock HCV-Medium Sulfur
Stock HCV-Low Sulfur
Stock MCV-High Sulfur
Stock MCV-Medium Sulfur
Stock MCV-Low Sulfur
Stock LCV-High Sulfur
Stock LCV-Medium Sulfur
Stock LCV-Low Sulfur
Stock Dirty Coal
B. Contoh penumpukan berdasarkan kualitas cv dan sulfur (untuk semua seam kualitas medium ash)
:
Stock HCV-High Sulfur
Stock HCV-Medium Sulfur
Stock HCV-Low Sulfur
Stock MCV-High Sulfur
Stock MCV-Medium Sulfur
Stock MCV-Low Sulfur
Stock LCV-High Sulfur
Stock LCV-Medium Sulfur
Stock LCV-Low Sulfur
Stock Dirty Coal
C. Contoh penumpukan berdasarkan kualitas cv dan sulfur (untuk semua seam kualitas high ash) :
Stock HCV-High Sulfur
Stock HCV-Medium Sulfur
Stock HCV-Low Sulfur
Stock MCV-High Sulfur
Stock MCV-Medium Sulfur
Stock MCV-Low Sulfur
Stock LCV-High Sulfur
Stock LCV-Medium Sulfur
Stock LCV-Low Sulfur

converted by Web2PDFConvert.com
Stock Dirty Coal
D. Contoh penumpukan berdasarkan kualitas cv dan ash ( untuk semua seam kualitas low sulfur) :
Stock HCV-High Ash
Stock HCV-Medium Ash
Stock HCV-Low Ash
Stock MCV-High Ash
Stock MCV-Medium Ash
Stock MCV-Low Ash
Stock LCV-High Ash
Stock LCV-Medium Ash
Stock LCV-Low Ash
E. Contoh penumpukan berdasarkan kualitas cv dan ash ( untuk semua seam kualitas medium
sulfur) :
Stock HCV-High Ash
Stock HCV-Medium Ash
Stock HCV-Low Ash
Stock MCV-High Ash
Stock MCV-Medium Ash
Stock MCV-Low Ash
Stock LCV-High Ash
Stock LCV-Medium Ash
Stock LCV-Low Ash
F. Contoh penumpukan berdasarkan kualitas cv dan ash ( untuk semua seam kualitas high sulfur) :
Stock HCV-High Ash
Stock HCV-Medium Ash
Stock HCV-Low Ash
Stock MCV-High Ash
Stock MCV-Medium Ash
Stock MCV-Low Ash
Stock LCV-High Ash
Stock LCV-Medium Ash
Stock LCV-Low Ash
G. Contoh penumpukan berdasarkan produk kualitas :
Stock Ash 8
Stock Ash 10
Stock DC (Drop Cut)
Stock SC (Structure)
Stock RF (Roof / Floor)
Stock Ecocoal
FIFO (First In First Out)
FIFO adalah pengaturan distribusi stok batubara di ROM yaitu batubara yang lebih awal masuk di
ROM juga lebih didahulukan keluar dari ROM. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar stok batubara di
ROM tidak terbakar secara spontan (spontaneous combustion).

Perawatan ROM

Tebal bedding coal adalah 50 cm. Dalam kegiatan rehandling (mengambil stok batubara di ROM) alat
muat tidak boleh menyodok terlalu dalam terhadap bedding coal untuk menghindari kontaminasi
terhadap batubara.
Alat muat di ROM yaitu excavator, wheel loader.
Perawatan tanggul pengaman (bundwall / safety berm), perawatan jalan, pembuangan lumpur / spoil
di ROM tidak boleh menyebabkan kontaminasi terhadap stok batubara di ROM tersebut.

Pemberian Label / Almamater

Alat angkut (dump truck) di ROM harus diberi label atau almamater sesuai kualitas batubara yang
dimuat.
Alat muat dan alat angkut di ROM harus diberi label atau almamater training jika operatornya masih
dalam tahap pelatihan.

(pada gambar terlihat dump truck batubara memakai label / almamater nama seam sesuai batubara
yang akan diangkut dump truck tersebut)

Drainase
Sistem drainase atau dewatering yang terencana, bagus dan terpelihara di ROM.Kondisi ROM di
buat cembung sehingga tidak terjadi genangan air di ROM yang berpotensi kontaminasi terhadap
batubara.

Penerangan
Sistem penerangan yang bagus di ROM sehingga aktivitas di ROM berjalan baik.

Blending
Penyajian sistem blending yang tepat dan akurat dalam membantu proses crushing.Kelancaran
distribusi batubara sesuai blending yang diinformasikan.

Kontaminan
Tidak ada material penyebab kontaminasi terhadap kualiatas batubara di ROM , seperti: logam,
lumpur, batu, sampah, bahan bakar minyak (fuel), oli, kayu, plastik, sampah, dan lain-lain.

Coal Crushing Management adalah manajemen proses crushing batubara untuk menghasilkan
produk batubara yang dipesan oleh pembeli (buyer).Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:

Blending
Kesesuaian dan akurasi blending dalam proses crushing batubara.

Kontaminan

converted by Web2PDFConvert.com
Tidak ada material penyebab kontaminasi seperti: logam, lumpur, batu, sampah, bahan bakar minyak
(fuel), oli, kayu, plastik, sampah, dan lain-lain yang mengganggu proses crushing.

MSY (Mine Stock Yard) Management adalah manajemen penempatan batubara hasil proses
crushing untuk persiapan diangkut (hauling).

Penumpukan Batubara Di Mine Stock Yard

Kebijakan penumpukan batubara di mine stock yard antar perusahaan batubara mempunyai standar
dan regulasi berbeda-beda. Di bawah ini salah satu contohnya:
Stock HCV-HTS (High Calorie Value - High Total Sulfur)
Stock HCV-MTS (High Calorie Value - Medium Total Sulfur)
Stock HCV-LTS (High Calorie Value - Low Total Sulfur)
Stock MCV-HTS (Medium Calorie Value - High Total Sulfur)
Stock MCV-MTS (Medium Calorie Value - Medium Total Sulfur)
Stock MCV-LTS (Medium Calorie Value - Low Total Sulfur)
Stock LCV-HTS (Low Calorie Value - High Total Sulfur)
Stock LCV-MTS (Low Calorie Value - Medium Total Sulfur)
Stock LCV-LTS (Low Calorie Value - Low Total Sufur)
Perawatan MSY

Tebal bedding coal adalah 50 cm. Dalam kegiatan hauling di MSY alat muat tidak boleh menyodok
terlalu dalam terhadap basement untuk menghindari kontaminasi terhadap batubara hasil crushing.
Alat muat di MSY yaitu excavator, wheel loader.
Perawatan tanggul pengaman (bundwall / safety berm), perawatan jalan, pembuangan lumpur / spoil
di MSY tidak boleh menyebabkan kontaminasi terhadap stok batubara hasil crushing di MSY
tersebut.

Drainage
Sistem drainage atau dewatering yang terencana, bagus dan terpelihara di MSY. Kondisi MSY di
buat cembung sehingga tidak terjadi genangan air di MSY yang berpotensi kontaminasi terhadap
batubara.

Penerangan
Sistem penerangan yang bagus di MSY sehingga aktivitas di MSY berjalan baik.

Coal Hauling Management adalah manajemen pengangkutan batubara hasil crushing. Hal-hal yang
perlu diperhatikan adalah:

FIFO (First In First Out)


FIFO adalah memprioritaskan mengangkut batubara hasil crushing yang lebih dulu daripada hasil
crushing setelahnya, dalam hal ini kualitas batubara hasil crushing sama dan sesuai permintaan atau
pesanan pembeli (buyer).Hal ini untuk menghindari batubara hasil crushing terbakar secara spontan
(spontaneous combustion).

Perawatan Basement
Dalam kegiatan hauling di MSY alat muat tidak boleh menyodok terlalu dalam terhadap basement
untuk menghindari kontaminasi terhadap batubara hasil crushing.
Alat muat di MSY yaitu excavator, wheel loader.

Kontaminan
Tidak ada material penyebab kontaminasi seperti: logam, lumpur, batu, sampah, bahan bakar minyak
(fuel), oli, kayu, plastik, sampah, dan lain-lain yang mengganngu proses hauling.Terutama alat muat
dan alat angkut.

PSY (Port Stock Yard) Management adalah manajemen penempatan stok batubara hasil crushing
yang telah diangkut menuju PSY untuk persiapan distok sementara atau langsung dikirim ke pembeli
(buyer) melalui prose pengapalan (shipment).

Diposkan oleh Key Mining di 08.52

Rekomendasikan ini di Google

2 komentar:
fadli 12 Mei 2013 17.42
thanks a lot..
Balas

Sony Creative 17 Oktober 2013 06.53


Luar biasa bung. Terima kasih
Balas

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: Select profile...

Publikasikan Pratinjau

converted by Web2PDFConvert.com
Posting Lebih Baru Beranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Google+ Followers

Total Tayangan Laman

2,174

R. Eko Kurniawan. Template Awesome Inc.. Gambar template oleh molotovcoketail. Diberdayakan oleh Blogger.

converted by Web2PDFConvert.com

Anda mungkin juga menyukai