QUALITY
MANAGEMENT
SBU BATUBARA
Jakarta, 4 September 2023
www.idsurvey.id
IDSurvey adalah Holding BUMN Jasa Survei Indonesia
yang berfokus pada TIC (Testing, Inspection,
Certification)beranggotakan:
PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero),
PT Sucofindo dan
PT Surveyor Indonesia.
2
MENGAPA PENGENDALIAN KUALITAS BATUBARA DIBUTUHKAN?
3
OPTIMALISASI CADANGAN
OPTIMALISASI PRODUK
PEMASTIAN SPESIFIKASI
4
Coal Quality Control
INSPEKSI
o Coal Getting
o Coal Hauling
LABORATORIUM o Coal Stocking
5
Tahapan Penambangan
Batubara Discharge Port
▪ Superintending
▪ Pembongkaran batubara
▪ Penumpukan batubara di
Loading Port Stockpile
▪ Penumpukan Batubara
▪ Pengelompokan Batubara
Coal Mining ▪ Rencana Blending
Melakukan identifikasi dan Memastikan pekerjaan coal Menentukan alat dan metode Mengawasi pelaksanaan
penilaian resiko bahaya dan cleaning sesuai dengan peta untuk pembersihan batubara. pekerjaan pembersihan area
JSA yang berkaitan dengan dan instruksi dari Menjelaskan prosedur kerja batubara
pekerjaan coal cleaning yang Departemen (Pengawas QC). kepada operator.
dilakukan.
7
COAL CLEANING
Plan coal cleaing
Coal cleaning
8
Plan coal cleaing dan coal getting
✓ Memastikan kegiatan coal cleaning sudah dilakukan dan tidak ada material di
Mempersiapkan peta area
coal roof yang masih tertinggal serta tidak terkontaminasi material pengotor. coalgetting
Belum Bersih
Coal Getting
9
COAL GETTING SUPERVISION
CLEANING
Plan coal cleaing dan coal getting
1
1 Memastikan kegiatan coal
cleaning sudah dilakukan dan
tidak ada material di coal
Mempersiapkan peta area
coal getting
DIRTY COAL
SUBCROP
COAL
3
Apabila area subcrop, dimana material
Koordinasi antara Engineering, Mine 1 pengotor banyak mengisi cleat batubara,
Operation, dan QC dimasukkan ke dalam produk High Ash
GETTING (HA)
Coal cleaning
DILUTION
QC memastikan coal cleaning sudah
benar-benar bersih.
51 Memastikan batubara yang akan di coal
getting tidak terdapat dilution dan
tidak terkontaminasi dengan material
pengotor.
Tidak Bersih
Coal Cleaning Bersih PEMISAHAN
Coal Getting
6
1 Pemisahan batubara sesuai
rencana coal getting
10
Menyesuaikan penggunaan
alat coal loading dengan tebal,
Alat loading/muat batubara harus
dilakukan pengecekan kelayakan operasi
dan kelengkapan kuku bucket, track dan
Memastikan alat coal loading bersih dari
material pengotor yang dapat
menyebabkan terjadinya kontaminasi dan
Contoh Inspeksi
kondisi batubara dan alat
angkutnya.
bagian lain yang berpotensi lepas atau
terjatuh pada saat operasi.
penurunan kualitas batubara yang
dikehendaki Coal Getting
COAL GETTING COAL GETTING COAL GETTING Pada Area PIT
Fine coal, dirty coal, sampah atau Alat gali untuk ketebalan batubara
Daerah yang ada sisipan/parting >10
cm harus dikerjakan pada siang hari material hasil coal cleaning harus minimal 100 cm meter adalah alat gali
untuk menghindari kontaminasi dan dibuang ke disposal sebelum dimulai kapasitas di atas 20 ton dan kurang dari
penggalian untuk menghindari 100 cm meter untuk alat gali maksimal 20
daerah tersebut harus diberi tanda.
kontaminasi. ton
11
Sisakan batubara di floor maksimal 5
cm sesuai dengan jenis batubara.
Truck angkut baknya harus bersih,
dan tidak ada material lain yang
Truck angkut batubara ketika
dimuat, tidak boleh parkir di atas
batubara (kecuali untuk batubara
Contoh Inspeksi
masih tertinggal didalamnya.
dengan ketebalan > 3 meter).
Coal Getting
COAL GETTING COAL GETTING COAL GETTING Pada Area PIT
Bila ada bagian alat gali yang terlepas Bekas lokasi penggalian bila akan Bila lokasi berdebu atau penggalian tidak
yang mengakibatkan kontaminasi, ditinggal atau pindah lokasi, maka mengikuti ketentuan segera operasi
segera lokasi segera menginformasikan lokasi tersebut harus terlebih dahulu dihentikan untuk sementara sampai
ke Pengawas di Stock Pile untuk bersih dari fine coal, dirty coal, sampah kondisi normal kembali.
dilakukan pengecekan sebelum masuk dan drainage harus berfungsi dengan
hopper. baik.
COAL GETTING COAL GETTING COAL GETTING
PENGOTOR GENANGAN
Tgl Patok : 27-Feb-23 Tgl Genangan: 27-Feb-23
Progress : CLOSE Progress : CLOSE
NOTES :
Terdapat Pengotor Dan Sebaran
NOTES : LOKASI : SEAM B BARAT
Terdapat Genangan Air Dan
Batu Pack Di Seam B Barat Lumpur Di Front Seam A Barat SAMPAH
Remarks/ Summary : Remarks/ Summary : Tgl Temuan: Remarks/ Summary:
27-Feb-23
Coal Getting tidak boleh
Harus Dilakukan Perilisan Progress : Sudah Di Action Oleh Tim
melewati batas patok
Air / Paritan NOTES : SCI Terhadap Temuan
BB Yang Terkontaminan Terdapat Temuan Sampah Sampah
Segera Diloading Sebagai OB Plastik Di Front Seam B
LOKASI : SEAM B BARAT LOKASI : SEAM B BARAT Barat
LOKASI: SEAMBBARAT 12
GENANGAN ALIRAN AIR
Tgl Genangan: 27-Feb-23 Tgl Genangan: 27-Feb-23
Progress : X Progress : X
NOTES : NOTES :
Terdapat Genangan Air Di Terdapat Aliran Air Ke Area
Front Seam A Barat Front BB Seam A Barat
13
COAL GETTING SUPERVISION
LOKASI: SEAMATIMUR
SAMPAH
Tgl Temuan: 27-Feb-23
Progress :
NOTES :
Terdapat Temuan Sampah
Plastik Di Front Seam A
Timur
Remarks/ Summary :
Sudah Di Action Oleh Tim
SCI Terhadap Temuan
BEFORE PROGRESS AFTER Sampah
LOKASI: SEAMBBARAT
SAMPAH
Tgl Temuan: 27-Feb-23
Progress :
NOTES :
Terdapat Temuan Sampah
Plastik Di Front Seam B
Barat
Remarks/ Summary :
Sudah Di Action Oleh Tim
SCI Terhadap Temuan
Sampah
BEFORE PROGRESS AFTER
14
COAL GETTING SUPERVISION
NOTES :
Terdapat Pengotor Dan Sebaran Batu Pack Di
Seam B Barat
15
17-02-2023 ROOF
ISSUE 10Cm C le a n in g
50Cm K u a lit a s AB
Dijadikan OB
NOTES :
BEFORE ➢ Terdapat Genangan Air Di
Area Front Seam A Barat
➢ Sudah Dilakukan Perilisan
Air
17-02-2023
16
Proses peremukan batubara pada unit peremuk batubara didukung oleh
peralatan mekanis yang terangkai menjadi satu rangkaian peralatan yang
salingberhubungan dalam satu kegiatan
Sistem yang digunakan ada beberapa macam tergantung dari jenis material dan ukuran di
antaranya adalah :
✓ Sistem Jaw crusher
✓ Sistem Ring hammer
✓ Sistem Hammer mill
✓
17
Sistem Sistem
Jaw crusher Hammer mill
Sistem
Ring hammer Sistem
Double Roller
18
Diameter Roller Keterangan
Parameter nilai
C 0.766 sudut nip 20 / 30 / 40
D1 (mm) 200 feed size/ top size
D2 (mm) 50 gap/output size
0.766*D1 153.2
0.766*D1-D2 103.2
D-0.766D 0.234
D (mm) 441.03
Kapasitas Crusher
W (m) 1 lebar roller
L (m) 0.05 jarak antar roller/gap =D2
1 bulk density
N (rpm) 300 putaran (range 50-300)
Q (t/H) 1246.34 kapasitas
actual 25% Q 311.58
Power
Wi 13 dari tabel work index
86.55 flow rate=Q
Db2 (m) 0.2
19
Karakteristik material berperan penting dalam Untuk menjaga kualitas material dari crushing plant,
kualitas produk akhir hasil dari crushing plant. peralatan yang digunakan dalam beroperasi harus
Material yang masuk ke crusher akan sesuai. Pemilihan peralatan crusher tergantung pada
mempengaruhi kinerja crusher, baik dari dan banyaknya bahan yang akan
komposisi material, dan dihancurkan. Parameter parameter seperti
. Selain itu, material yang kecepatan alat, jenis alat dan pemeliharaan alat yang
mengandung pengotor, seperti getah, material mudah sangat terkait tingkat keberhasilan
terlalu basah dan terlalu kering, besi, kayu, dan menghasilkan produk yang berkualitas.
plastik dapat berpengaruh pada kinerja crusher,
menyebabkan produktivitas crusher menjadi
lebih rendah.
Operasi yang efisien dari crusher memiliki peranan penting dalam produktivitas
crusher. tidak hanya desain dan tata letak peralatan, tetapi juga biaya operasi harus
dipertimbangkan untuk mencapai performa terbaik dari crushing plant. Proses ini
akan terwujud oleh operator yang berpengalaman dalam bekerja.
20
Stockpile Management
Pembuatan Layout Pengaturan Pemastian Kuantitas Inspeksi Stockpile Pengaturan Pembuatan Rencana
Stockpile dan Akses Penumpukan dan dan Kualitas yang (Kondisi Bedding, Perputaran produk Blending yang sesuai
Alat Muat dan Pengelompokan masuk ke Stock ROM Saluran Air, Akses) masuk, stock awal dengan Spesifikasi
Angkut produk sesuai RCG dengan melakukan Inspeksi Alat harus dapat Sales Contract
sampling produk Mekanis Yang dikeluarkan paling
aktual Bekerja di StockROM awal (FIFO)
21
Self Combustion Contamination Quality Environment
22
Stock ROM Supervision
Hj A
Hj B Hj D
Hj C Hj A
23
Stock ROM Supervision
24
KEGIATAN INSPEKSI STOCKPILE
Hasil Pengotor dari lokasi Stockpile
25
temperature sebaiknya dilakukan setiap hari terhadap
tumpukan stockpile dengan menggunakan thermocouple, (bisa
disesuaikan terhadap jenis batubara yang memiliki potensi self heating
yang cepat)
26
Monitoring Temperatur Saat Loading
27
Durasi Temp. Fenomena Menghasilkan Gas
(ºC)
General Oxidation period 25~30 Peningkatan suhu sebagian
30~40 Penurunan kelembapan Penghirupan uap
40~50 Kering, dekomposisi kayu air dan gas dalam
50~69 Menghasilkan bau parafin batubara
Peningkatan suhu dengan cepat
60~100 (terutama meningkat dengan cepat H2O, CO (sekitar 80ºC)
di sekitar 84ºC)
Peningkatan suhu lebih cepat
Early Heating Period 100~150 (peningkatan gas pembakaran CO2 (sekitar 150ºC)
spontan)
150~200 Peningkatan suhu yang cepat CH4 (sekitar 250ºC)
Pembentukan Ethane,
Sedikit penguraian batubara gas Ethylene sebanding
200~300
dan lebih kuat dari bau dengan kenaikan suhu
simulatif
Initial Heating Period A great increase in
300~500 Pengapian dan Karbonisasi batubara amount of Smoke
Various gas (H2 Gas
Generation)
Latter Heating Dekomposisi ke-2 batubara, Sejumlah besar gas dan
Period 500~800 coalition dan pembakaran gas asap, Kebakaran stok
batubara
Skema yang menunjukkan proses self ignition dari Pemanasan dan akumulasi
29
Kontaminasi ini biasa berupa :
– Terdapatnya sparepart kendaraat berat/potongan logam
– Kawat, besi, kayu, plastik, kaleng minuman, karet ban, dll
– Kontaminasi di daerah stockpile.
Hasil Kontaminasi
30
▪ Monitor kualitas dan kuantitas terhadap batubara yang masuk
dan keluar ke/dari stockpiles
Sampling (bagian terpisah dari materi ini) ✓ Catat dengan akurat penempatan sector dari setiap
pengiriman batubara yang ditumpuk di stockpile
✓ Catat dengan akurat dari sector mana batubara yang
akan direclaim/diambil/diloading.
✓ Monitor secara akurat, sisa batubara (kelebihan
batuabara pada stockpile/timbunan apabila sudah tidak
dibutuhkan).
✓ Monitor secara akurat, kelebihan batubara (batubara
sisa, setelah semua batubara selesai dipindahkan sesuai
data yang masuk).
✓ Memiliki prosedur operasional untuk mengatasi deficit
atau kekurangan batubara
▪ Menyimpan catatan historical dari pergerakan batubara
sebagai bukti.
31
Superintending Load/Dis Port
1. Rencana Pemuatan
- Collecting Data Kualitas dan Kuantitas Produk Yang Tersedia di Stockpile
- Evaluasi dan Pengelompokan Produk untuk mengetahui kesiapan Kualitas, Kuantitas dan Kondisi produk dengan
spesifikasi dan waktu rencana loading
2. Persiapan Kargo, Alat muat dan Tongkang/truck
- Schedule kargo: Kualitas/ Kuantitas, umur stock dan urutan dimuat (FIFO)
- Alat pemuatan: kemampuan loading rate, tanggal muat
- Schedule barges/truck: Jumlah, nama barge/plat truck, ukuran, tanggal lines up di jetty/urutan truck
- Schedule ETA mother vessel sejak pemuatan barge pertama.
32
TERIMA KASIH