Anda di halaman 1dari 33

COAL

QUALITY
MANAGEMENT

SBU BATUBARA
Jakarta, 4 September 2023

www.idsurvey.id
IDSurvey adalah Holding BUMN Jasa Survei Indonesia
yang berfokus pada TIC (Testing, Inspection,
Certification)beranggotakan:
PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero),
PT Sucofindo dan
PT Surveyor Indonesia.

Kami hadir untuk memberi solusi kepastian atas produk


maupun jasa secara menyeluruh untuk memberikan
dampak positif terhadap proses bisnis melalui kapabilitas,
kompetensi serta pengalaman kami yang sudah berdiri
lebih dari 50 tahun.

IDSurvey merupakan wajah Indonesia di mata dunia yang


memberikan jawaban atas kebutuhan jasa pemastian dan
berkomitmen untuk memberikan dampak kepada

COAL QUALTY MANAGEMENT


seluruh lapisan bisnis dalam bidang TIC.

2
MENGAPA PENGENDALIAN KUALITAS BATUBARA DIBUTUHKAN?

SPESIFIKASI MONITORING OPERATION


PENJUALAN
KETIDAKPASTIAN SELISIH
PROBELM

3
OPTIMALISASI CADANGAN

OPTIMALISASI PRODUK

PEMASTIAN SPESIFIKASI

4
Coal Quality Control

INSPEKSI
o Coal Getting
o Coal Hauling
LABORATORIUM o Coal Stocking

TM, Proximate, TS, GCV, HGI


KONSULTASI
o Coal Getting Plan
o Stockpile Management
o Coal Blending Plan

5
Tahapan Penambangan
Batubara Discharge Port
▪ Superintending
▪ Pembongkaran batubara
▪ Penumpukan batubara di
Loading Port Stockpile

▪ Pemuatan Batubara sesuai spesifikasi


penjualan
▪ Superintending
ROM/Stockpile

▪ Penumpukan Batubara
▪ Pengelompokan Batubara
Coal Mining ▪ Rencana Blending

▪ Pengupasan Tanah Pucuk


▪ Pengupasan OB
Eksplorasi ▪ Penambangan Batubara
▪ Pengangkutan Batubara
▪ Potensi Cadangan
▪ Quality Model
▪ Stripping Ratio
▪ Amdal
6
Pelaksanaan pembersihan lapisan batubara sebelum dilakukan penggalian dan
pengangkutan batubara, sehingga dapat diperoleh batubara yang bersih dan bebas
kontaminasi.

Melakukan identifikasi dan Memastikan pekerjaan coal Menentukan alat dan metode Mengawasi pelaksanaan
penilaian resiko bahaya dan cleaning sesuai dengan peta untuk pembersihan batubara. pekerjaan pembersihan area
JSA yang berkaitan dengan dan instruksi dari Menjelaskan prosedur kerja batubara
pekerjaan coal cleaning yang Departemen (Pengawas QC). kepada operator.
dilakukan.

7
COAL CLEANING
Plan coal cleaing

Mempersiapkan peta area coal


cleaning

Menyiapkan peta Rencanakan alat yang akan


lokasi pekerjaan coal digunakan untuk coal
Koordinasi dengan Mine Operation
cleaning. cleaning sesuai dengan
kondisi kemiringan lapisan
batubara (dip)
Memastikan area yang akan di
cleaning

Pembuatan parit di low wall Memastikan area coal


cleaning sesuai dengan
peta lokasi. Mempersiapkan drainage di Aktivitas
Wall untuk menghindari pembersihan lapisan
Mempersiapkan unit yang sesuai limpahan air hujan masuk ke atas batubara
untuk cleaning lapisan batubara hendaknya dilakukan
pada day shift.

Coal cleaning

Koordinasi dengan Memastikan lokasi yang akan


Mine Operation dibersihkan sebagian besar
untuk RCC material overburden telah
Material cleaning segera
dipisahkan ke area disposal.
dibuang ke disposal

8
Plan coal cleaing dan coal getting

✓ Memastikan kegiatan coal cleaning sudah dilakukan dan tidak ada material di
Mempersiapkan peta area
coal roof yang masih tertinggal serta tidak terkontaminasi material pengotor. coalgetting

Memastikan pemisahan antara Clean Coal dan Dirty Coal.


✓ Apabila area subcrop, dimana material pengotor banyak mengisi cleat batubara, Mempelajari peta lokasi coal getting

dimasukkan ke dalam produk High Ash (HA).


✓ Memastikan jika terdapat parting dengan ketebalan >10 cm, maka setelah coal
Koordinasi antara Engineering, Mine
getting lapisan batubara di atas parting, harus dilakukan pembersihan parting Operation, dan QC

sebelum pengambilan batubara di bawah parting. Jika parting dengan ketebalan


Memastikan area yang akan di coal
getting sudah di coal cleaning
<10 cm, maka batubara dan parting langsung di coal getting tanpa ada
pemisahan parting.
✓ Memastikan batubara yang akan di coal getting tidak terdapat dilution dan tidak
Coal cleaning
terkontaminasi dengan material pengotor.
✓ Khusus untuk batubara Seam L (area tengah ke timur), dimasukkan ke dalam
QC memastikan coal cleaning sudah
benar-benarbersih.
produk High Sulfur (HS).

Belum Bersih

Coal Cleaning Bersih

Coal Getting

9
COAL GETTING SUPERVISION

CLEANING
Plan coal cleaing dan coal getting
1
1 Memastikan kegiatan coal
cleaning sudah dilakukan dan
tidak ada material di coal
Mempersiapkan peta area
coal getting
DIRTY COAL

Mempelajari peta lokasi coal getting


21 Memastikan pemisahan antara
Clean Coal dan Dirty Coal.

SUBCROP
COAL
3
Apabila area subcrop, dimana material
Koordinasi antara Engineering, Mine 1 pengotor banyak mengisi cleat batubara,
Operation, dan QC dimasukkan ke dalam produk High Ash
GETTING (HA)

Memastikan area yang akan di coal


SUPERVI PARTING
4
getting sudah di coal cleaning
Memastikan jika terdapat
1 parting dengan ketebalan >10

SION cm, maka dipisah

Coal cleaning

DILUTION
QC memastikan coal cleaning sudah
benar-benar bersih.
51 Memastikan batubara yang akan di coal
getting tidak terdapat dilution dan
tidak terkontaminasi dengan material
pengotor.

Tidak Bersih
Coal Cleaning Bersih PEMISAHAN
Coal Getting
6
1 Pemisahan batubara sesuai
rencana coal getting

10
Menyesuaikan penggunaan
alat coal loading dengan tebal,
Alat loading/muat batubara harus
dilakukan pengecekan kelayakan operasi
dan kelengkapan kuku bucket, track dan
Memastikan alat coal loading bersih dari
material pengotor yang dapat
menyebabkan terjadinya kontaminasi dan
Contoh Inspeksi
kondisi batubara dan alat
angkutnya.
bagian lain yang berpotensi lepas atau
terjatuh pada saat operasi.
penurunan kualitas batubara yang
dikehendaki Coal Getting
COAL GETTING COAL GETTING COAL GETTING Pada Area PIT

Fine coal, dirty coal, sampah atau Alat gali untuk ketebalan batubara
Daerah yang ada sisipan/parting >10
cm harus dikerjakan pada siang hari material hasil coal cleaning harus minimal 100 cm meter adalah alat gali
untuk menghindari kontaminasi dan dibuang ke disposal sebelum dimulai kapasitas di atas 20 ton dan kurang dari
penggalian untuk menghindari 100 cm meter untuk alat gali maksimal 20
daerah tersebut harus diberi tanda.
kontaminasi. ton

COAL GETTING COAL GETTING COAL GETTING

Di prioritaskan penggalian searah


Target elevasi harus selalu
dengan kemiringan coal floor-nya.
Memastikan sisi dindingnya tidak dikontrol
ada bahaya longsor.
GENANGAN
Tgl Genangan: 27-Feb-23 Remarks/ Summary :
COAL GETTING COAL GETTING Progress : X Harus Dilakukan Perilisan Air
NOTES : / Paritan
Terdapat Genangan Air Di
Front Seam A Barat

11
Sisakan batubara di floor maksimal 5
cm sesuai dengan jenis batubara.
Truck angkut baknya harus bersih,
dan tidak ada material lain yang
Truck angkut batubara ketika
dimuat, tidak boleh parkir di atas
batubara (kecuali untuk batubara
Contoh Inspeksi
masih tertinggal didalamnya.
dengan ketebalan > 3 meter).
Coal Getting
COAL GETTING COAL GETTING COAL GETTING Pada Area PIT

Bila ada bagian alat gali yang terlepas Bekas lokasi penggalian bila akan Bila lokasi berdebu atau penggalian tidak
yang mengakibatkan kontaminasi, ditinggal atau pindah lokasi, maka mengikuti ketentuan segera operasi
segera lokasi segera menginformasikan lokasi tersebut harus terlebih dahulu dihentikan untuk sementara sampai
ke Pengawas di Stock Pile untuk bersih dari fine coal, dirty coal, sampah kondisi normal kembali.
dilakukan pengecekan sebelum masuk dan drainage harus berfungsi dengan
hopper. baik.
COAL GETTING COAL GETTING COAL GETTING

PENGOTOR GENANGAN
Tgl Patok : 27-Feb-23 Tgl Genangan: 27-Feb-23
Progress : CLOSE Progress : CLOSE
NOTES :
Terdapat Pengotor Dan Sebaran
NOTES : LOKASI : SEAM B BARAT
Terdapat Genangan Air Dan
Batu Pack Di Seam B Barat Lumpur Di Front Seam A Barat SAMPAH
Remarks/ Summary : Remarks/ Summary : Tgl Temuan: Remarks/ Summary:
27-Feb-23
Coal Getting tidak boleh
Harus Dilakukan Perilisan Progress : Sudah Di Action Oleh Tim
melewati batas patok
Air / Paritan NOTES : SCI Terhadap Temuan
BB Yang Terkontaminan Terdapat Temuan Sampah Sampah
Segera Diloading Sebagai OB Plastik Di Front Seam B
LOKASI : SEAM B BARAT LOKASI : SEAM B BARAT Barat

LOKASI: SEAMBBARAT 12
GENANGAN ALIRAN AIR
Tgl Genangan: 27-Feb-23 Tgl Genangan: 27-Feb-23
Progress : X Progress : X
NOTES : NOTES :
Terdapat Genangan Air Di Terdapat Aliran Air Ke Area
Front Seam A Barat Front BB Seam A Barat

Remarks/ Summary : Remarks/ Summary :


Harus Dilakukan Perilisan Air Aliran Air Harus Diarahkan
/ Paritan Ke Paritan

LOKASI: SEAMABARAT LOKASI: SEAMABARAT CLOSE


SAMPAH SAMPAH
Tgl Temuan: 27-Feb-23 Tgl Temuan: 27-Feb-23
Progress : Progress :
NOTES : NOTES :
Terdapat Temuan Sampah Terdapat Temuan Sampah
Plastik Di Front Seam B Plastik Di Front Seam B
Barat Timur

Remarks/ Summary : Remarks/ Summary :


Sudah Di Action Oleh Tim Sudah Di Action Oleh Tim
SCI Terhadap Temuan SCI Terhadap Temuan
Sampah Sampah

LOKASI: SEAMBBARAT LOKASI: SEAMBTIMUR

13
COAL GETTING SUPERVISION
LOKASI: SEAMATIMUR
SAMPAH
Tgl Temuan: 27-Feb-23
Progress :
NOTES :
Terdapat Temuan Sampah
Plastik Di Front Seam A
Timur

Remarks/ Summary :
Sudah Di Action Oleh Tim
SCI Terhadap Temuan
BEFORE PROGRESS AFTER Sampah

LOKASI: SEAMBBARAT
SAMPAH
Tgl Temuan: 27-Feb-23
Progress :
NOTES :
Terdapat Temuan Sampah
Plastik Di Front Seam B
Barat

Remarks/ Summary :
Sudah Di Action Oleh Tim
SCI Terhadap Temuan
Sampah
BEFORE PROGRESS AFTER

14
COAL GETTING SUPERVISION

NOTES :
Terdapat Pengotor Dan Sebaran Batu Pack Di
Seam B Barat

15
17-02-2023 ROOF
ISSUE 10Cm C le a n in g

50Cm K u a lit a s AB
Dijadikan OB
NOTES :
BEFORE ➢ Terdapat Genangan Air Di
Area Front Seam A Barat
➢ Sudah Dilakukan Perilisan
Air

17-02-2023

AFTER 100 Cm K u a lit a s AB


C o lle c t &
Dijadikan OBS e le c t iv e

16
Proses peremukan batubara pada unit peremuk batubara didukung oleh
peralatan mekanis yang terangkai menjadi satu rangkaian peralatan yang
salingberhubungan dalam satu kegiatan

Hopper adalah media atau wadah pada rangkaian unit crushing


plantyang berfungsi sebagai tempat penerima material umpan yang
berasal dari ROMsebelum material itu dipecah. Hopperyang merupakan
bak penampungan batubara berfungsi untuk menjaga kestabilan
pengumpanan pada conveyor terhadap terjadinya tenggang waktu
permberian pengisian ke dalam hopper

Sistem yang digunakan ada beberapa macam tergantung dari jenis material dan ukuran di
antaranya adalah :
✓ Sistem Jaw crusher
✓ Sistem Ring hammer
✓ Sistem Hammer mill

17
Sistem Sistem
Jaw crusher Hammer mill

Sistem
Ring hammer Sistem
Double Roller

18
Diameter Roller Keterangan
Parameter nilai
C 0.766 sudut nip 20 / 30 / 40
D1 (mm) 200 feed size/ top size
D2 (mm) 50 gap/output size
0.766*D1 153.2
0.766*D1-D2 103.2
D-0.766D 0.234
D (mm) 441.03
Kapasitas Crusher
W (m) 1 lebar roller
L (m) 0.05 jarak antar roller/gap =D2
1 bulk density
N (rpm) 300 putaran (range 50-300)
Q (t/H) 1246.34 kapasitas
actual 25% Q 311.58
Power
Wi 13 dari tabel work index
86.55 flow rate=Q
Db2 (m) 0.2

19
Karakteristik material berperan penting dalam Untuk menjaga kualitas material dari crushing plant,
kualitas produk akhir hasil dari crushing plant. peralatan yang digunakan dalam beroperasi harus
Material yang masuk ke crusher akan sesuai. Pemilihan peralatan crusher tergantung pada
mempengaruhi kinerja crusher, baik dari dan banyaknya bahan yang akan
komposisi material, dan dihancurkan. Parameter parameter seperti
. Selain itu, material yang kecepatan alat, jenis alat dan pemeliharaan alat yang
mengandung pengotor, seperti getah, material mudah sangat terkait tingkat keberhasilan
terlalu basah dan terlalu kering, besi, kayu, dan menghasilkan produk yang berkualitas.
plastik dapat berpengaruh pada kinerja crusher,
menyebabkan produktivitas crusher menjadi
lebih rendah.

Operasi yang efisien dari crusher memiliki peranan penting dalam produktivitas
crusher. tidak hanya desain dan tata letak peralatan, tetapi juga biaya operasi harus
dipertimbangkan untuk mencapai performa terbaik dari crushing plant. Proses ini
akan terwujud oleh operator yang berpengalaman dalam bekerja.

20
Stockpile Management

Pembuatan Layout Pengaturan Pemastian Kuantitas Inspeksi Stockpile Pengaturan Pembuatan Rencana
Stockpile dan Akses Penumpukan dan dan Kualitas yang (Kondisi Bedding, Perputaran produk Blending yang sesuai
Alat Muat dan Pengelompokan masuk ke Stock ROM Saluran Air, Akses) masuk, stock awal dengan Spesifikasi
Angkut produk sesuai RCG dengan melakukan Inspeksi Alat harus dapat Sales Contract
sampling produk Mekanis Yang dikeluarkan paling
aktual Bekerja di StockROM awal (FIFO)

21
Self Combustion Contamination Quality Environment

Monitoring Monitoring Monitoring terkait


terhadap Monitoring aspek
terhadap kualitas serta
temperature lingkungan
kuantitas
stockpile kontaminasi

22
Stock ROM Supervision

Penimbunan Coal Bedding Stock ROM Pemantauan Coal Bedding

Hj A

Hj B Hj D

Hj C Hj A

Layout Jetty APAW Layout stockpile

23
Stock ROM Supervision

Kondisi Stock ROM yang tidak standar


berpotensi menurunkan kualitas dan kuantitas
produk batubara
✓ Tidak ada bedding
✓ Tidak ada saluran air

24
KEGIATAN INSPEKSI STOCKPILE
Hasil Pengotor dari lokasi Stockpile

Hasil Pengotor dari lokasi PIT

25
temperature sebaiknya dilakukan setiap hari terhadap
tumpukan stockpile dengan menggunakan thermocouple, (bisa
disesuaikan terhadap jenis batubara yang memiliki potensi self heating
yang cepat)

Apabila batubara dengan yang mencapai temperature


55°C sebaiknya segera dilakukan treatment.

bisa dengan membongkar tumpukan batubara agar panas dari


self heating batubara tersebut berkurang

26
Monitoring Temperatur Saat Loading

Monitoring Temperatur Stockpile

27
Durasi Temp. Fenomena Menghasilkan Gas
(ºC)
General Oxidation period 25~30 Peningkatan suhu sebagian
30~40 Penurunan kelembapan Penghirupan uap
40~50 Kering, dekomposisi kayu air dan gas dalam
50~69 Menghasilkan bau parafin batubara
Peningkatan suhu dengan cepat
60~100 (terutama meningkat dengan cepat H2O, CO (sekitar 80ºC)
di sekitar 84ºC)
Peningkatan suhu lebih cepat
Early Heating Period 100~150 (peningkatan gas pembakaran CO2 (sekitar 150ºC)
spontan)
150~200 Peningkatan suhu yang cepat CH4 (sekitar 250ºC)
Pembentukan Ethane,
Sedikit penguraian batubara gas Ethylene sebanding
200~300
dan lebih kuat dari bau dengan kenaikan suhu
simulatif
Initial Heating Period A great increase in
300~500 Pengapian dan Karbonisasi batubara amount of Smoke
Various gas (H2 Gas
Generation)
Latter Heating Dekomposisi ke-2 batubara, Sejumlah besar gas dan
Period 500~800 coalition dan pembakaran gas asap, Kebakaran stok
batubara

Skema yang menunjukkan proses self ignition dari Pemanasan dan akumulasi

stockpile batubara (sasaki and other 2014)


dengan oksidasi (kenaikan suhu internal) à
Exhalation of heat à kenaikan suhu internal
dan suhu tetap, pengeringan kelembapan
internal dan suhu yang meningkat dengan
cepat, spontaneous combustion
(pembakaran spontan).
28
• Kontaminasi dapat mempengaruhi kualitas batubara serta
performance daripada miner/penambang.
• Kontaminasi dapat terjadi mulai dari tambang, proses handling, di
stockpile maupun pada saat pengapalan.
• Hal ini dapat mengakibatkan claim atau complain dari buyer.
• Kontaminasi di daerah tambang, kontaminasi yang umum terbawa
pada saat expose batubara antara lain overburden yang berupa
clay, tanah/ batuan lainnya, yang berakibat meningkatnya
kandungan abu (ash content ).
• Kontaminasi pada proses rehandling, terjadi saat proses
pengangkutan batubara.

29
Kontaminasi ini biasa berupa :
– Terdapatnya sparepart kendaraat berat/potongan logam
– Kawat, besi, kayu, plastik, kaleng minuman, karet ban, dll
– Kontaminasi di daerah stockpile.

Stockpile yang kurang bagus juga dapat menyebabkan


suatu kontaminasi terhadap batubara itu sendiri terutama
dari base/dasar dari stockpile akibat manuver-manuver
dari dozer/loader sehingga terbawa material bedding
stockpile yang berupa tanah, lempung atau batu splite.
Penyebab Kontaminasi

Hasil Kontaminasi
30
▪ Monitor kualitas dan kuantitas terhadap batubara yang masuk
dan keluar ke/dari stockpiles
Sampling (bagian terpisah dari materi ini) ✓ Catat dengan akurat penempatan sector dari setiap
pengiriman batubara yang ditumpuk di stockpile
✓ Catat dengan akurat dari sector mana batubara yang
akan direclaim/diambil/diloading.
✓ Monitor secara akurat, sisa batubara (kelebihan
batuabara pada stockpile/timbunan apabila sudah tidak
dibutuhkan).
✓ Monitor secara akurat, kelebihan batubara (batubara
sisa, setelah semua batubara selesai dipindahkan sesuai
data yang masuk).
✓ Memiliki prosedur operasional untuk mengatasi deficit
atau kekurangan batubara
▪ Menyimpan catatan historical dari pergerakan batubara
sebagai bukti.

31
Superintending Load/Dis Port
1. Rencana Pemuatan
- Collecting Data Kualitas dan Kuantitas Produk Yang Tersedia di Stockpile
- Evaluasi dan Pengelompokan Produk untuk mengetahui kesiapan Kualitas, Kuantitas dan Kondisi produk dengan
spesifikasi dan waktu rencana loading
2. Persiapan Kargo, Alat muat dan Tongkang/truck
- Schedule kargo: Kualitas/ Kuantitas, umur stock dan urutan dimuat (FIFO)
- Alat pemuatan: kemampuan loading rate, tanggal muat
- Schedule barges/truck: Jumlah, nama barge/plat truck, ukuran, tanggal lines up di jetty/urutan truck
- Schedule ETA mother vessel sejak pemuatan barge pertama.

3. Supervisi Pemuatan dan Pembongkaran Produk Barge


- Barges condition: Kebersihan ruang muatan; fit sideboard; Draft mark, Barge floating dan table displacement
- Cargo loaded : sudut kemiringan, susunan muatan
- Draft survey and sampling : pembacaan draf; density air; cara sampling; lokasi sampling; sample handling.

32
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai