Anda di halaman 1dari 54

Limestone

Materi Pembahasan

Genesa Batu Kapur

Eksplorasi Batu Kapur

Eksploitasi Batu Kapur

Pengolahan Batu Kapur

Kegunaan Batu Kapur


GENESA
BATU KAPUR
Apa Itu Batu Kapur?
Batu Kapur / Batu Gamping / Limestone
(CaCO3) adalah batuan sedimen yang terdiri
dari mineral calcite (calcium carbonate).
Sumber utama calcite ialah organisme laut.
Terbentuknya Batu Kapur

ORGANIK

MEKANIK

KIMIA
1. Organik
• Sebagian besar batu gamping di alam terjadi
secara organik, jenis ini berasal dari
pengendapan cangkang atau rumah kerang
dan siput, foraminifera atau ganggang berasal
dari kerangka binatang koral / kerang.
2. Mekanik

• Untuk batu gamping yang terjadi secara


mekanik, sebetulnya bahannya tidak jauh
berbeda dengan jenis batu gamping yang terjadi
secara organic.
• Yang membedakannya adalah terjadinya
perombakan dari bahan batu kapur tersebut
yang kemudian terbawa oleh arus dan biasanya
diendapkan tidak jauh dari tempat semula.
3. Kimia
• Sedangkan yang terjadi secara kimia adalah jenis batu
gamping yang terjadi dalam kondisi iklim dan suasana
lingkungan tertentu dalam air laut ataupun air tawar.
Proses Terbentuknya
• Batu kapur terbentuk dari endapan calcite
atau aragonite. Sumber utama calcite berasal
dari organisme laut, dari karang-karang yang
semakin lama akan semakin menumpuk dan
membentuk sebuah formasi batu kapur.
• Dibeberapa daerah
endapan batu batu
gamping seringkali
ditemukan di gua
dan sungai bawah
tanah. Hal ini
terjadi sebagai
akibat reaksi tanah.

• Air hujan yang mengandung CO3 dari udara


maupun dari hasil pembusukan zat-zat organic
di permukaan, setelah meresap ke dalam tanah
dapat melarutkan batu gamping yang dilaluinya.
Stalaktit dan
Stalagmit

• Kapur juga dapat


terbentuk melalui
evaporasi.
Contoh:
• Stalaktit •Dalam gua, tetesan air merembes
• Stalagmit dari atas memasuki gua melalui
• Formasi gua celah gua atau pori di langit-langit
lainnya (atau gua. Ketika air menguap, setiap
disebut kalsium karbonat yang dilarutkan
dalam air akan disimpan di langit-
“Speleothems”).
langit gua.
• Seiring waktu, proses evaporasi
mengakumulasi kalsium karbonat di langit-
langit gua. Deposit tersebut disebut Stalaktit.

• Jika tetesan jatuh ke dasar dan menguap maka


akan terbentuk Stalagmit yang bisa tumbuh
menjulang ke atas.
EKSPLORASI
BATU KAPUR
KARST
Ciri- Ciri Karst

Cekungan
Ciri- Ciri Karst

Bukit-Bukit Runcing dan Kasar


Ciri- Ciri Karst

Sungai di bawah
Sinking Stream permukaan tanah
Metode Tidak Langsung Geofisika

Metode Geolistrik
Metode Geolistrik

Pemasangan 2 titik elektroda


di permukaan tanah dan 2 titik
Resistivitas lain untuk mengukur beda
(Tahanan Jenis) potensial di permukaan yang
sama

Mapping
ρa >125 Ohm.meter Sounding
Metode Eksplorasi Geolistrik
Survei Lokasi  Pengambilan Data

Bagaimana Prosedur Eksplorasi Kompas Geologi

Geolistrik?
Resistivity Meter Palu Geologi

GPS
Kabel
Elektroda Penghubung

Metode ini bertujuan untuk mengetahui variasi susunan lapisan


batuan bawah tanah secara vertikal.
Metode Geolistrik
1. Jika a = b = c
Wenner A
2. Jika a=c≠b
Schlumberger V
a c

M A B N
Pengolahan Data
InterpreVes
Nilai resistivitas semu
Software Kedalaman batuan

Rockworks
Interpretasi Data

Sifat fisika batuan


 Tahan jenisnya
 Porositas
 Permeabilitas batuan
 Kandungan mineral
EKSPLOITASI
BATU KAPUR
Eksploitasi Batu Gamping
I.Alat-alat yang Digunakan pada Penambangan
Batukapur :
1.Alat bor yaitu crawler drill

2.Alat gali muat yaitu Power Shovel ,Back Hoe,dan Bulldozer

3.Alat angkut yaitu Dump Truck

4.Alat penghancur material yaitu Hammer Crusher


II.Penambangan Batu Kapur

Penambangan Batu Kapur dilakukan secara


terbuka/Open Pit Mining yaitu dengan Quarry
Clearing
1.Clearing
Kegiatan pembersihan tempat kerja dari
pohon-pohon besar dan kecil
2.Stripping Overburden
untuk membuang tanah penutup (over burden) yang
mana lapisan penutup mempunyai ketebalan 0,1-5
meter yang terdiri dari batu gamping lapuk, silica,dan
rijang
Stripping Overburden 1
Stripping Overburden 2
3.Drilling (Pemboran)
4.Blasting (sebelum dilakukannya peledakan ada
perencanaan peledakan)
Bertujuan untuk memisahkan material yang diinginkan
dari batuan induknya sehingga memudahkan dalam
proses selanjutnya.
Preparing Blasting
Blasting
5.Loading (Pemuatan)Hauling (Pengangkutan)
yang terdiri dari :
• Pengangkutan I (pemindahan material di daerah
tambang dari loading area menuju dumping point).
• Rock Sliding (pemindahan material batu kapur dengan
menggelincirkan material ke lereng bukit dengan sudut
elevasi 70°-80° dari dumping point ke loading area
• Pengangkutan II (pemindahan material batu kapur dari
loading area ke crusher)
Loading and Hauling
6.Crushing
Keuntungan penambangan dengan cara ini

Ø Dapat diusahakan adanya cara penirisan alamiah


dengan membuat medan kerja sedikit miring ke
arah luar dan di tepi jalan masuk dibuatkan saluran
air.

Ø Alat-angkut bermuatan bergerak ke arah bawah


yang berarti mendapat bantuan gaya gravitasi.
Dengan demikian waktu pengangkutannya (cycle
time) menjadi lebih singkat.
Kerugian penambangan dengan cari ini

Ø Meterial penutup harus dikupas dan dibuang sekaligus sebelum


penambangan dilakukan, berarti diperlukan modal yang besar untuk
mengongkosi pengupasan material penutup.

Ø Karena jalan masuknya miring, kalau pengemudi-pengemudi alat-alat


angkut kurang hati-hati karena ingin dapat premi produksi, maka hal ini
akan dapat menyebabkan kecelakaan, terutama pada jalan masuk yang
berbentuk spiral.
PENGOLAHAN
BATU KAPUR
Proses Pengolahan
• Pembuatan Kapur Tohor (CaO)
Reaksi: CaCO3---> CaO + CO2 

• Pembuatan Kapur Padam (Ca(OH)2)


Reaksi: CaO + H2O ---> Ca(OH)2 + Panas 
Pembuatan Kapur Tohor

Proses dengan menggunakan Proses Semi- Kontinu Proses Kontinu


Tungku Batch
Proses dengan menggunakan Tungku Batch

Kapasitas : ± 20 ton (± 7 meter)


Suhu : 900 – 1500 C
Bahan Bakar : Kayu, Batubara.
Proses Semi Kontinu
Dibagi dalam 3 Zona :
1. Zona Pemanasan Awal /
PreHeating (± 900 -
1000 oC)
2. Zona Kalsinasi /
Calcination
  (± 1400 - 1500 oC)
3. Zona Pendinginan /
Cooling (± 150 - 200 oC)

Shaft Kiln
Proses Kontinu
Dibagi dalam 4 Zona : 1. Zona Kalsinasi 3. Zona Burning
2. Zona Transisi 4. Zona Cooling

Rotary Kiln
Pembuatan Kapur Padam

Proses Kering Proses Basah


KEGUNAAN
BATU KAPUR
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai