Anda di halaman 1dari 51

ENERGI FOSIL (BATUBARA),

PROSES, PEMANFAATAN DAN


PRODUK

Anisa Fatma Aulia 02211640000081


Nurul Rahma 02211740000000
Mentari Fitria Susanto 02211740000020
Andhika Shafian M.N. 02211740000072

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
BATU BARA

Merupakan salah satu bahan bakar fosil; batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk
dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses
pembatubaraan. Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.
Berdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas
dan waktu, batubara umumnya dibagi dalam beberapa kelas:

Lignit Sub-bituminus Bituminus Antrasit

memiliki warna hitam yang


merupakan batubara peringkat Antrasit merupakan batubara paling
rendah dimana kedudukan
mempunyai kandungan air, zat Batubara jenis ini tinggi tingkatan yang mempunyai
terbang, dan oksigen yang tinggi
lignit dalam tingkat klasifikasi serta memiliki kandungan merupakan batubara kandungan karbon lebih dari 93%
batubara berada pada daerah karbon yang rendah. Sifat-sifat yang berwarna hitam dan kandungan zat terbang kurang
transisi dari jenis gambut ke tersebut menunjukkan bahwa dari 10%. umumnya lebih keras,
dengan tekstur ikat- kuat dan seringkali berwarna hitam
batubara. berwarna hitam dan batubara jenis sub-bituminus ini
memiliki tekstur seperti kayu. merupakan batubara tingkat an yang baik. mengkilat seperti kaca
rendah.
Sumber : World Coal Association
Keuntungan Batu Bara

Keberlimpahan
Teknologi yang sudah dikenal
Tingkat efisiensi
Produsen Batu Bara terbesar tahun 2016
PERAN BATU BARA DALAM MEMELIHARA KESELAMATAN KOMBINASI ENERGI
DUNIA

Cadangan batu bara sangat banyak

Tersedia dari berbagai sumber yang banyak pada pasar dunia yang terpasok dengan baik.

Pembangkit listrik tenaga uap tidak tergantung pada cuaca dan dapat digunakan sebagai pendukung
pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga air.
Jalur pasokan batu bara tidak perlu penjagaan yang
membutuhkan biaya yang tinggi.
Mudah disimpan di pembangkit-pembangkit listrik dan persediaannya dapat digunakan
dalam keadaan darurat.

Batu bara tidak memerlukan jaringan pipa dengan tekanan tinggi atau jalur pasokan khusus.
BATUBARA DI INDONESIA

Indonesia adalah salah satu produsen dan eksportir batubara terbesar di dunia. Sejak tahun 2005, ketika melampaui
produksi Australia, Indonesia menjadi eksportir terdepan batubara thermal. Berdasarkan informasi yang disampaikan
oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia, cadangan batubara Indonesia diperkirakan habis kira-
kira dalam 83 tahun mendatang apabila tingkat produksi saat ini diteruskan.

Berkaitan dengan cadangan batubara global, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-9 dengan sekitar 2.2 persen
dari total cadangan batubara global terbukti berdasarkan BP Statistical Review of World Energy. Sekitar 60 persen dari
cadangan batubara total Indonesia terdiri dari batubara kualitas rendah yang lebih murah (sub-bituminous) yang
memiliki kandungan kurang dari 6100 cal/g
Produksi Batubara di Indonesia
Produksi, Ekspor, Konsumsi dan Harga Batubara
Domestic Coal User

Source : - Companies Listed Above


- Indonesian Cement Association
- Directorate Enterprises Supervision of Coal Per Feb 2015
3 Hal pendukung meningkatnya produksi
dan ekspor batubara di Indonesia

Kebutuhan Dunia Ketersediaan Letak Strategis


Batubara adalah kekuatan dominan di dalam
pembangkitan listrik. Paling sedikit 27 persen Indonesia memiliki cadangan batubara kualitas Indonesia memiliki posisi geografis strategis
dari total output energi dunia dan lebih dari 39 menengah dan rendah yang melimpah. Jenis untuk pasar raksasa negara-negara
persen dari seluruh listrik dihasilkan oleh batubara ini dijual dengan harga kompetitif di berkembang yaitu RRT dan India.
pembangkit listrik bertenaga batubara karena pasar internasional (ikut disebabkan karena Permintaan untuk batubara kualitas rendah
kelimpahan jumlah batubara, proses upah tenaga kerja Indonesia yang rendah). dari kedua negara ini telah naik tajam
ekstrasinya yang relatif mudah dan murah, dan karena banyak pembangkit listrik bertenaga
persyaratan-persyaratan infrastruktur yang batubara baru yang telah dibangun untuk
lebih murah dibandingkan dengan sumberdaya mensuplai kebutuhan listrik penduduknya
energi lainnya. yang besar.
PROSES PENAMBANGAN BATUBARA

Pengupasan Tanah Coal Cleaning


Land Clearing Penutup Membersihkan pengotor
Pembersihan lahan (Stripping Overburden) pada permukaan
pertambangan Material lunak : Penggalian batubara
Alat : Buldozer Ripper dan bebas Alat : excavometer
Mesin potong chainsaw Material Kuat : Peledakan

Penimbunan Tanah Penambangan


Pengupasan Tanah Penutup BatuBara
Pucuk (Overburden (Coal Getting)
Menyelamatkan Removal) Coal getting merupakan
tanah yang Ada 2 cara : proses pengambilan
mengandung unsur 1. Backfiling batubara dari
hara 2. Penimbunan pembersihan (cleaning)
Langsung sampai pengisian
(loading) batu bara ke
alat angkut untuk
kemudian di angkut ke
tempat penampungan
PROSES PENAMBANGAN BATUBARA

Pengangkutan Batu
Bara Crushing Preparasi Transhipment
(Coal Hauling) proses pemecahan pemisahan batubara proses pemindahan
pengangkutan batubara batubara dari ukuran menjadi batubara bersih batubara dari kapal
(coal hauling) dari lokasi besar menjadi ukuran dari pengotornya. tongkang ke kapal besar
tambang (pit) menuju kecil.
stockpile atau langsung ke Alat : Crusher
unit pengolahan.

ROM Stock Stockpile Coal Barging


proses homogenisasi proses pemindahan
dan atau batubara dari
pencampuran stockpile menuju
batubara untuk barge
menyiapkan kualitas
yang dipersyaratkan.
Pengolahan Batubara
KONSEP ASURANSI

Peningkatan Proses Proses Proses


Nilai tambah Karbonisasi Gasifikasi Liquefacation
Batubara

Proses konversi batubara


• Peremukan/Crushing Proses peningkatan menjadi produk lain seperti
• Pencampuran/Blending Proses konversi batubara
kualitas batubara dengan cairan melalui proses
• Pencucian/Washing menjadi gas pirolisis, indirect
cara dipanaskan di dalam
• Mengolah batubara liquefacation, dan direct
menjadi bricket batubara tanur pada suhu 600°C-
800°C liquefacation
Terdapat dua jenis produk utama batubara yaitu
PRODUK
1. Metallurgical coal atau Batubara High Rank
UTAMA
Dimanfaatkan sebagai kokas dalam industri metalurgi/peleburan logam BATUBAR
2. Steam coal atau Batubara Medium to Low Rank
A
Dimanfaatkan sebagai bahan bakar boiler pada PLTU.
Selain itu, terdapat batubara yang berkualitas rendah (nilai
kalori < 5.100 kkal/kg, adb) yang dapat dimanfaatkan secara
langsung sebagai bahan bakar PLTU Mulut Tambang atau
dimanfaatkan secara non konvensional melalui teknik
upgrading brown coal, coal liquefaction, coal gasification, dan
sebagainya.
Sumber : World Coal Association
Sumber : World Coal Association
Tabel 1. Komsumsi Domestik Batubara Indonesia 2000 - 2009

Sumber : KESDM, 2015


Tabel 2. Target DMO, Revisi Target DMO dan Realisasi Konsumsi Batubara Domestik 2011
Pemanfaatan Batubara
Sebagai Sumber Tenaga Pembangkit Listrik

25%
Batubara memainkan peran penting dalam pembangkit
listrik di seluruh dunia. Pembangkit listrik berbahan bakar batu 38%
bara saat ini memasok 38% listrik global dan, di beberapa
negara, bahan bakar batubara menghasilkan persentase listrik 10%
yang lebih tinggi.
4%
23%

Sumber : World Coal Association


Industri Metalurgi

Produksi baja global bergantung pada batubara. Lebih dari 71% baja yang
diproduksi saat ini menggunakan batu bara. Batubara metalurgi - atau batubara
kokas - adalah unsur penting dalam proses pembuatan baja. Produksi baja
mentah dunia adalah 1,6 miliar ton pada 2017.

Sumber : World Coal Association


Industri Semen

Konsumsi Bahan Bakar Total


Dalam Produksi Semen

5%
10%
Batubara digunakan sebagai sumber energi
dalam produksi semen. Diperlukan sejumlah besar
energi untuk menghasilkan semen. Diperlukan sekitar
200 kg batu bara untuk menghasilkan satu ton semen
dan sekitar 300-400 kg semen diperlukan untuk
menghasilkan satu meter kubik beton.

85%

Sumber : World Coal Association


Transportasi

Bahan bakar cair dari batubara memberikan alternatif yang layak untuk produk minyak
konvensional dan dapat digunakan dalam infrastruktur pasokan yang ada. Beberapa pabrik
percontohan Coal-To-Liquid (CTL) sedang dikembangkan di Cina. CTL saat ini menyediakan 20%
dari kebutuhan transportasi Afrika Selatan termasuk 7,5% bahan bakar jet.

Sumber : World Coal Association


Produk Pembakaran Batubara

Produk pembakaran batubara meliputi:


• Fly ash
• Bottom ash
• Boiler slag
• Flue gas desulphurisation gypsum
• Material lain seperti, fluidised bed combustion ash,
cenospheres, and scrubber residues
Fly ash dapat digunakan untuk menggantikan atau menambah
semen dalam beton. Di AS, misalnya, lebih dari setengah dari
beton yang dihasilkan dicampur dengan fly ash
Realisasi Kebutuhan Batubara Nasional
100
JUTA TON

90
80
70
60
Kebutuhan DMO rata-rata untuk
50 PLN sekitar 64%; IPP : 17%;
40
30
PLTU non PLN dan IPP : 2 %;
20 Semen,Pupuk, dll: 16 %; dan
10
0
Industri Metallurgi: 1%
2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Direktorat Jendral Moneral dan Batubara


Rencana Kebutuhan Batubara Dalam Negeri
Keterangan :

PLTU Berdasarkan data RUPTL


Tahun 2015-2019
Metalurgi :
1. PT. Krakatau Steel, PT.
Meratus Jaya Iron, PT.
Krakatau Posco, PT.
Antam berdasarkan data
yang disampaikan
2. PT. Vale berdasarkan data
Tahun 2013
Pupuk berdasarkan data yang
disampaikan PT. Pupuk
Indonesia
Semen berdasarkan :
PT. Holcim dan PT. Semen
ndonesia berdasarkan data yang
disampaikan
Tekstil berdasarkan data
sebelumnya, dengan asumsi naik
8% pertahun
Kertas berdasarkan Data
Sebelumnya, dengan asumsi naik
7% pertahun
Briket berdasarkan data dari
AUBI

Sumber : Direktorat Jendral Moneral dan Batubara


37
PROYEKSI PERMINTAAN DARI PLTU 2015 - 2024

Sumber : Direktorat Jendral Moneral dan Batubara


Perhitungan Kebutuhan Batu Bara PLTU

Penentuan kebutuhan batubara dilakukan dengan cara konversi dari energi listrik yang dihasilkan sesuai
kapasitas PLTU dan energi yang disediakan dari pembakaran batubara dengan tingkat efisiensi tertentu.
Jumlah kalori yang diperlukan PLTU (CalPLTU) per tahun ditentukan dengan persamaan sebagai berikut.

Dengan P adalah kapasitas dalam satuan MW, CF adalah faktor kapasitas (%), dan 𝑒𝑃𝐿𝑇𝑈 adalah
efisiensi boiler PLTU (%). dengan mengetahui jumlah kalori yang dibutuhkan PLTU, dapat diketahui jumlah
batubara yang diperlukan, yaitu sebagai berikut:

Sumber : Bappenas
Contoh Perhitungan Kebutuhan Batu Bara PLTU Nagan Rayan
(Aceh) tahun 2017

• Nilai spesifikasi kualitas kalori batubara bagi PLTU existing digunakan berdasarkan data
spesifikasi kualitas CV batubara tipikal sebesar 4000 kkal/kg.
• Faktor kapasitas (perbandingan antara jumlah produksi listrik selama periode operasi terhadap
jumlah produksi terpasang selama kurun waktu tertentu atau selama 1 tahun) dinyatakan dengan
notasi CF, yaitu diasumsikan sebesar 70 %.
• Waktu operasi per tahun adalah 8.760 jam (24 jam x 365 hari/tahun).
• Efisiensi plant dengan bahan bakar batu bara pada PLTU (ePLTU ) adalah 35%.
• Faktor konversi nilai kalori dari kWh/kg menjadi kkal/kg adalah 860,421 kkal/kWh.
• Kapasitas(P) PLTU adalah 220 MW

Sumber : Bappenas
Penyelesaian

CalPLTU(kcal per tahun) = 3,316306702.1012

; CV= 4000kkal/kg

Batubara yang dibutuhkan PLTU (ton/tahun) = 829.076,6755 ton batubara / tahun

Sumber : Bappenas
Pertanyaan

Proses pembuatan baja diperjelas


Proses Pembuatan Baja
• proses Bassemer (asam)

Lapisan bagian dalam terbuat dari batu tahan api yang mengandung kwarsa asam atau aksid asam
(SiO2), Bahan yang diolah besi kasar kelabu cair, CaO tidak ditambahkan sebab dapat bereaksi dengan
SiO2,

SiO2 + CaO -> CaSiO3

• proses Thomas (basa)

Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [ kalsium karbonat dan
magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 – 2 %,
Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5),
untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO),

3 CaO + P2O5 Ca3(PO4)2 (terak cair)


• Proses Thomas (basa)

Lapisan dinding bagian dalam terbuat dari batu tahan api bisa atau dolomit [kalsium karbonat dan
magnesium (CaCO3 + MgCO3)], besi yang diolah besi kasar putih yang mengandung P antara 1,7 – 2 %,
Mn 1 – 2 % dan Si 0,6-0,8 %. Setelah unsur Mn dan Si terbakar, P membentuk oksida phospor (P2O5),
untuk mengeluarkan besi cair ditambahkan zat kapur (CaO),

3CaO + P2O5 -> Ca3(PO4)2 (terak cair)

• Proses siemens martin

Menggunakan sistem regenerator (± 3000 0C.). Fungsi dari regenerator adalah:


- Memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur
- Sebagai fundamen/ landasan dapur
- Menghemat pemakaian tempat
- Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih,
- Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (sio2),
- Besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % mgco3 + 60 % caco3)
• Proses siemens martin

Menggunakan sistem regenerator (± 3000 0C.). Fungsi dari regenerator adalah:


- Memanaskan gas dan udara atau menambah temperatur dapur
- Sebagai fundamen/ landasan dapur
- Menghemat pemakaian tempat
- Bisa digunakan baik besi kelabu maupun putih,
- Besi kelabu dinding dalamnya dilapisi batu silika (sio2),
- Besi putih dilapisi dengan batu dolomit (40 % mgco3 + 60 % caco3)
Reaksi Pembakaran Batubara
Pembakaran Batu Bara Antracite
Batubara antracite mengandung 83,9 % C, 1,3 % N2, 0,7 % O2 dan 0,7 % S
Jadi, CO2 yang dihasilkan dari proses
pembakaran batubara adalah sebesar 3,0792
lb CO2/ lb batubara

Sumber : Patabang, Daud. 2009. Analisis


Kebutuhan Udara Pembakaran Untuk
Membakar Berbagai Jenis Batu Bara. Jurnal
Smartek, 7 (4) : 279 - 282 .
Perhitungan Heating Value dengan
Kalori Meter

Anda mungkin juga menyukai