Nama : Suparyana
NIK : 11000090
Jabatan : CPP Lati Superintendent
Masa Kerja : 25 Tahun
Status :K2
Assistant Geologist ( 1995 – 1997 )
Junior Geologist ( 1997 – 1998 )
Pit Control Jr. Supv. ( 1998 – 2001 )
Pit Geologist ( 2001 – 2002 )
Quality Controller ( 2003 – 2004 )
Production Quality Control ( 2004 - 2007 )
Production Quality & Delivery Control ( 2008 - 2011 )
Coal Precessing Plant supervisor ( 2011 – 2013 )
Production Quality & Delivery Control / PQDC Officer ( 2014 – 2017 )
CPP Superintendent ( 2017 – Now )
Pengalaman :
Pelatihan eksplorasi dan survey ( Jepang ) : Okt 2004 – Mar 2005
Pemecahan masalah sponcomb ( Hainan China ) : Jan 2019
Pemecahan masalah sponcomb dan sticky coal ( PKT Bontang ) : 2016 - 2017
2
Kata kunci “ CPP “
Penimbangan
Plant Peremukan
Pengangkutan
Pemuatan Penumpukan
3
PENDAHULUAN
TUJUAN PELATIHAN
4
PROSES PENAMBANGAN BATUBARA
Pembersihan lahan
Pemindahan tanah Reklamasi
Pemboran blasting Pemindahan OB OB Disposal
To CPP
ROM Stockpile
Crushed Stockpile
Crusher
Radial Conveyor
5
PROSES PENGAPALAN BATUBARA
Underland
Barge Loading
Conveyor
Gearless Vessel
6
Diagram Alir Operasional CPP PT BC
P-MNO-05_Prosedur Penumpukan Batubara
7
SEKILAS CPP PT BC
8
SEKILAS CPP PT BC
CPP LMO
Timbangan 250 ton
Stockpile & ROM 555.000 mt
Crusher 1, 7 dan 9 1000 tph (end & side dump)
Crusher 2 650 tph ( end dump )
BLC 3000 tph
CPP SMO
Stockpile 60.000 mt
ROM 1 118.000 mt
ROM 2 212.000 mt
Total 390.000 mt
9
PENIMBANGAN
Forecast harian DT Batubara dari tambang diterima oleh Petugas Timbangan untuk diarahkan
ke ROM dan atau ke Hopper Crusher.
Penimbangan batubara adalah proses penentuan berat muatan batubara dalam satu unit
hauler.
Ada 2 jenis hauler yaitu side dump dan rear dump ( DT )
Truk dari tambang akan ditimbang berat kosong dengan berat isian sehingga diperoleh berat
netto batubara. hasil timbangan diawasi bersama oleh petugas jembatan timbang PT Berau
Coal dan Mitra kerja
Kapasitas Jembatan timbang antara 60 -250 ton
Pencatatan hasil penimbangan dilakukan supersivor dan dilaporkan setiap akhir shift
Pengawas melakukan monitor terhadap berjalannya proses penimbangan
Jembatan timbang dilakukan kalibrasi 1 tahun sekali oleh metrologi
10
STOCKPILING
Pengawasan Stockpile Stockpiling adalah kegiatan
penumpukan batubara yang sudah
melalui proses crushing
Potensi bahaya
• Beda ketinggian
• Debu jalan dan batubara yang
menghalangi jarak pandang
• Material lunak
• Jalan tidak standar
• Terkena kucuran
• Terperosok
• Unit DT Terbalik
11
STOCKPILING
Pengawasan Timbangan
Petugas Timbangan
- Memastikan Forecast telah di terima dan di
setujui /TTD supv Mining BC
- Batubara dari tambang di arahkan sesuai
dengan DOP CPP
- Memastikan petugas penumpukan ada di
lokasi penumpukan di stockpile
- Mengarahkan DT batubara dari tambang ke
ROM dan atau ke hopper crusher
Potensi bahaya
• Ramp Timbangan 1,5 kali lebar unit DT
• Debu jalan hauling menuju Timbangan
• Kabut di malam hari
• Kabel Listrik melintas akses jalan DT batubara
menuju stock pile
• Bahaya petir saat kondisi hujan dan atau mendung
• Jalan menuju timbangan dan stock pile undulasi
12
STOCKPILING
Daily Operation Plan (DOP) dan Pelaporan
0 0
Monitoring supply & estimasi stock PLTU shift 1 Monitoring supply & estimasi stock PLTU shift 2
Opening stock di PLTU 610,152 MT Opening stock di PLTU 739,810 MT
S upply to PLTU 349,658 MT Supply to PLTU - MT
Keterangan lain :
Rehandling :
CH Buma, 1 x Enddump,S eam Q
CH Buma ,2 x trailer Seam R & Seam Q
RC 2C Ke FS 1B
Keterangan lain :
Rehandling :
CH Buma, 2 x Enddump,Seam P
CH Buma, 2 x trailer seam R & Seam Q
Nihil
terkait
4. Jika ada ketidaksesuaian maka CPP
Restock : Nihil Restock : Nihil
Maintenance : CR-02,UnSched Maint,(Bearing Gearbox Feeder),07:30 - 18:00,Wita Maintenance : CR-02,UnSched Maint,(Bearing Gearbox Feeder),18:00 - 07:30,Wita
CV 05 Weekly Maint (11:00 - 16:35) CR-07 Tripper tidak bisa geser (03:10- 03:15). Wita
CR-01 Stop traiiler 36 tidak bisa maju (04:35 - 05:15) Wita
General : Support Barging & Dozing Kucuran General : Support Barging & Dozing Kucuran
Spontcom Rom & Stock Pile Spontcomb Rom & Stock pile
CPP Supt
Forecast Shift 2 Forecast Shift 1
- Coal Getting : 20.000 MT ( BUMA : 20.000 ) - Coal Getting : 20.000 MT ( BUMA : 20.000 )
- Coal Barging : MV. Yue Dian 8,MV.Koun Shun - Coal Barging : Waiting shipment
Daily Production
- Plan coal getting 34.066,667 MT
- Actual Coal Getting 33.795,040 MT
- Daily Achievement 99,20%
- Plan coal crushing 34.066,667 MT
- Actual Coal crushing 34.767,726 MT
- Daily Achievement 102,06%
- Plan coal barging 33.844,833 MT
- Actual Coal barging 37.138,712 MT
- Daily Achievement 109,73%
13
STOCKPILING
Pengawasan Stockpile
Petugas Crusher / Operator Plant
mengoperasionalkan mesin crusher
batubara yang di dumping dari unit
DT batubara dari mining dan atau
dari stockpile
UNIT SUPPORT LV
1 Sesuai dengan F-SFO-01.02 P2H Unit
2 METAL CATCHER
- Noise
- Vibrasi
- Oil level
3 METAL DETECTOR
4 MECHANICAL SAMPLER
Potensi bahaya - Kondisi fisik
• Beda ketinggian - Noise / bunyi
• Debu Batubara hasil crusher - Vibrasi
• Kontaminasi Material batubara - Skirting
• Jalan tidak standar
• Terkena kucuran
• Terperosok
14
KONDISI JALAN OPERASIONAL
STOCKPILING
Pengawasan Stockpile
Pengawas Stockpiling adalah
Pengawas yang mengawasi kegiatan
penumpukan batubara yang sudah
melalui proses crushing
15
ROM & STOCKPILE
STOCKPILING
KONTAMINAN
Material pengotor batubara yang
bukan berasal dari batuan di sekitar
batubara
DILUSI
16
ROM & STOCKPILE
STOCKPILING
BONE COAL
Material pengotor batubara berwarna
hitam kecoklatan, mempunyai tekstur
membutir dan mengendap di dalam
lapisan batubara secara melensa dan
berlapis yang sangat keras dan lebih
berat daripada batubara
COAL SIZE
17
ROM & STOCKPILE
STOCKPILING
SPONTANEOUS COMBUSTION
Proses terbakarnya batubara secara
sendiri dan alami yang dipengaruhi
oleh alam dan batubara itu sendiri
18
OPERASIONAL
STOCKPILING
CRUSHER
19
OPERASIONAL
STOCKPILING
COAL BARGING
COAL SPRAYING
20
OPERASIONAL
STOCKPILING
REHANDLING
21
REHANDLING
STOCKPILING
22
REHANDLING
STOCKPILING
23
ROM & STOCKPILE
STOCKPILING I-MNO-05.10-IK RE-HANDLING
24
APD ( Alat Pelindung Diri ) yang di Gunakan
25
APD ( Alat Pelindung Diri ) yang di Gunakan
26
METODE REHANDLING
STOCKPILING
CHANNEL CPP
LMO 151.200
BMO 151.300
SMO 151.400
27
METODE REHANDLING
STOCKPILING
FRONT LOADING
28
METODE REHANDLING
STOCKPILING
FRONT LOADING
29
METODE REHANDLING
STOCKPILING
4 ANTRIAN DT
• DT antri dengan jarak minimal • DT antri dengan jarak minimal • DT antri kombinasi samping dan
1x panjang unit 1x lebar unit depan unit, dengan jarak
• DT yang antri berada di depan • DT yang antri berada di samping menyamping minimal 1x lebar
DT yang dimuat, dalam kondisi DT yang dimuat, WA manuver unit dan memanjanjang minimal
siap manuver mundur mundur untuk pengisian 1x panjang unit
• DT yang antri berada di dua
lokasi, satu di depan DT yang
sedang loading, satu di samping
dan siap untuk manuver maju
pada posisi DT yang berada di
depan unit
30
METODE REHANDLING
STOCKPILING
32
CRUSHING ACTIVITY
CRUSHING
33
CRUSHING ACTIVITY
CRUSHING
34
PENANGGULANGAN PENYUMBATAN
CRUSHING
SEBELUM SAAT
Buka manhole dan bersihkan material yang
Memastikan penggunaan menghalangi Perhatikan posisi kaki dan
APD yang sesuai pijakan kaki
SETELAH
Hidupkan breaker di MCC dan start manual melalui local switch
Putar balik jika terjadi penyumbatan. Jika normal, lepas sistem LOTO
35
PENANGGULANGAN PENYUMBATAN
CRUSHING
36
CRUSHING
Pelaporan apabila terjadi kontaminan
37
PENANGGULANGAN PENYUMBATAN
CRUSHING
38
TRUCK LOADING CONVEYOR
TRUCK LOADING ACTIVITY
. Pra kegiatan
APA ITU TRUCK LOADING
CONVEYOR (TLC)?
39
TRUCK LOADING CONVEYOR
TRUCK LOADING ACTIVITY
Pra Kegiatan
1. Menyiapkan kelengkapan APD & Komunikasi dengan operator dan driver unit truck
2. Check kelayakan kondisi Truck Loading
3. Check kondisi kelayakan emergency stop
4. Check semua kelengkapan kelayakan safety divice
5. Koordinasi dengan dengan electrician terjalin dengan baik
40
TRUCK LOADING CONVEYOR
TRUCK LOADING ACTIVITY
Aktivitas Kegiatan
2. Curahan batubara diawasi agar tidak terjadi tumpahan dari vessel (BMO1) (IK -Truck loading
conveyor)
- Tanda berhenti truck
- Komunikasi antara operator primover dgn operator truck loader dengan radio komunikasi di
frekwensi yang sama
41
TRUCK LOADING CONVEYOR
TRUCK LOADING ACTIVITY
42
TRUCK LOADING CONVEYOR
TRUCK LOADING ACTIVITY
Pasca Kegiatan
43
BARGING ACTIVITY
BARGING
Potensi bahaya
• Terjatuh dalam tunnel
• Penerangan tunnel kurang
• Pengukuran gas di dalam tunnel kurang atau
berlebih (CO, H2O, dll)
• Benda berputar (roller/belt conveyor)
• Asap spon comb
44
BARGING ACTIVITY
Kesiapan power supply ke electric di komunikasikan
45
Pengawasan Kegiatan Barging Batu Bara
Memuat batu bara ke dalam tongkang (barging)
Sebelum Pekerjaan
1. Periksa kelengkapan unit HT dan Radio Rig
2. Periksa komunikasi radio 3 arah antara pihak CPP, Group Leader dan
Surveyor dengan Channel CPP
3. Minta informasi ke PKO 22/Port Office mengenai rencana pemuatan,
kapal dan surveyor pemuatan (Gunakan channel 71 marine)
4. Pastikan ke Surveyor bahwa ruang muat sudah dilakukan pengecekan
dan dalam keadaan bersih (Menggunakan channel 13(Lati &
Sambarata), channel 10 (Suaran) Marine )
5. Pastikan daftar pasang surut dari Tide Table sudah diketahui sebagai
referensi selama melakukan pemuatan (Sesuaikan jumlah muatan
dengan estimasi pasang surut untuk mencegah kapal kandas )
6. Komunikasikan dengan pihak CPP dan pihak tugboat untuk pengaturan
posisi chute di atas tongkang
- Posisi chute berada tepat di atas bagian tengah (sentral) antara sisi kiri
dan kanan ruang muat tongkang
- Arahkan pihak CPP untuk mengatur pergerakan chute jika belum sentra
7. Kelengkapan dust suppression di pastikan kelayakannya oleh Plant
Operator secara visual di belt conveyor jetty ( BLC )
8. Infokan ke pihak CPP bahwa pemuatan sudah bisa dilaksanakan
(Gunakan channel CPP )
46
Pengawasan Kegiatan Barging Batu Bara
Memuat batu bara ke dalam tongkang (barging)
Saat Aktifitas
47
Pengawasan Kegiatan Barging Batu Bara
Memuat batu bara ke dalam tongkang (barging)
48
Pengawasan Kegiatan Barging Batu Bara
Memuat batu bara ke dalam tongkang (barging)
Setelah Aktifitas
49
PENANGANAN SPONCOMB
KEGIATAN PENUNJANG
SEBELUM SAAT
SETELAH
50
Kegiatan Penunjang Coal Processing Plant
Penanganan Spontanious Combustion
Sebelum Pekerjaan
51
Kegiatan Penunjang Coal Processing Plant
Penanganan Spontanious Combustion
Saat Aktifitas
Setelah Aktifitas
52
Kegiatan Penunjang Coal Processing Plant
Pengecekan Level Endapan & Perencanaan Pembersihan Sediment Pond CPP
1. CPP Supervisior melakukan pengecekan visual terhadap level endapan setiap sediment
pond CPP secara berkala. Hasil pengecekan dicatat dalam data base shiftly report.
2. Endapan mencapai ¾ kapasitas sediment pond maka CPP Supervisor membuat rencana
kerja pembersihan sediment pond.
Rencana kerja pembersihan sediment pond harus memuat informasi paling tidak:
Lokasi/identitas sediment pond yang akan di bersihkan;
Tanggal rencana pembersihan;
Estimasi waktu yang diperlukan untuk pembersihan;
Jumlah excavators dan dump truck yang akan digunakan;
Rencana lokasi dumping;
Forcest kualitas; dan
Pengawas yang akan ditugaskan
3. Rencana kerja harus diketahui dan disetujui CPP Superintendent dan didistribusikan ke
bagian terkait 3 hari sebelum pelaksanaan pembersihan sediment pond.
53
Kegiatan Penunjang Coal Processing Plant
Loading Fine Coal
1. Pengawas CPP berdasarkan rencana kerja pembersihan sediment pond
berkoordinasi dengan pihak terkait/mitra kerja agar dapat mengarahkan 1
unit excavator sekelas PC 200 dan atur jarak dumping
2. Pengawas CPP harus memastikan:
• Kesiapan dan keamanan peralatan sebelum pelaksanaan pekerjaan
(excavator dan dump truck sudah di P2H dan kondisinya layak untuk
dioperasikan);
• Kesiapan dan keamanan lokasi sebelum pelaksanaan pekerjaan;
• Landasan/dudukan excavator yang stabil;
• Jalur jalan (termasuk area manuver) yang akan dilewati dump truck
aman;
• Komunikasi 2 arah yang efektif dilakukan antara operator excavator dan
dump truck;
• Kualitas dan kebersihan fine coal yang diloading (perlu ditiriskan, dapat
dijadikan produk atau tidak dapat dijadikan produk) melalui pengamatan
visual; dan
• fine coal yang sangat berair (lumpur) dapat ditiriskan pada tempat
penirisan sebelum diloading ke dump truck.
3. Operator excavator menginformasikan volume (ritase) fine coal yang
diloading dari masing-masing sediment pond kepada Pengawas CPP di
akhir pekerjaan.
4. Pengawas CPP mencatat volume fine coal yang di loading pada shiftly
report .
54
Kegiatan Penunjang Coal Processing Plant
Loading Fine Coal
55
Kegiatan Penunjang Coal Processing Plant
Dumping Fine Coal
1. CPP Supervisor bertanggung jawab atas pelaksanaan crushing dan stockpiling fine coal
yang akan dijadikan produk.
Crushing terhadap fine coal harus memperhatikan;
• Kualitas fine coal itu sendiri yang diperoleh dari hasil sampling ataupun forecast;
• Kualitas fresh coal atau ROM produk; dan
• Proses blending dilakukan di dalam crusher (blending in crush) sehingga fine coal dapat
tercampur dengan baik sebagai produk.
2. Stockpiling (penumpukan batubara) hasil crushing fine coal yang merupakan produk
disesuaikan dengan tipe kualitas dari analisa atau forecast. CPP Supervisor harus melakukan
pendataan produk pada laporan stock status / stock opname.
57
Kegiatan Penunjang Coal Processing Plant
keselamatan kerja dan lingkungan di area CPP
58