Kitab Kuntara Raja Niti
Kitab Kuntara Raja Niti
Ayat 2. Mak bupakkalan ghagah, artinya didalam negeri akan tercela apabila
tidak ada tempat pemandian khusus baik khusus pria maupun wanita,
bila mandi bercampur baur disatu tempat.
Ayat 3. Mak busesat, artinya didalam negeri akan tercela apabila tidak
memiiki balai adat tempat bermusyawarah sehingga permasalahan
tidak pernah dimusyawarahkan bersama.
Ayat 4. Mak bulanggah mak bumusigit, artinya didalam negeri akan tercela
apabila tidak memiliki masjid atau langgar tempat beribadah,
menunjukan masyarakat tidak pernah sholat berjamaah sebagai
kerukunan beragama dalam beribadah.
Ayat 5. Mak ngagantung kalekep, artinya didalam suatu negeri akan tercela
apabila tidak menggantungkan kentongan sebagai pertanda keamanan
lingkungan tidak diperdulikan dengan tidak adanya ronda malam.
Ayat 6. Mak bugeduk, artinya didalam negeri akan tercela apabila tidak
mempunyai beduk, maksudnya suatu negeri tidak ada alat untuk
mengingatkan waktu untuk beribadah sebagai hamba Allah swt.
Ayat 7. Hun kughuk tiyuh mak ngenah dandan batin , artinya didalam negeri
akan tercela apabila orang lain yang masuk kewilayah itu tidak
melihat tanda atau perbedaan rumah seorang pemimpin dengan
masyarakat biasa, jadi menunjukan bahwa masyarakat tidak patuh
dan menghormati pemimpin.
Ayat 9. Kughang kanan, artinya didalam negeri akan tercela apabila terjadi
kekurangan persediaan makanan, sehingga terjadi kelaparan.
Ayat 10.Punyimbang lom tiyuh mak sai tungkul , artinya didalam negeri akan
tercela apabila para pemimpin dalam wilayah negeri itu sudah tidak
seiya sekata, maksudnya hanya salung menonjolkan diri sendiri tidak
perlu dengan pemimpin lainya bahkan saling bermusuhan.
Ayat 1. Cawa sai sepuluh sudi cukup, artinya satu kata sudah cukup dari
pada sepuluh tapi bertele-tele, maksudnya suatu negeri akan
berbahagia jika pendududknya dlam menyelesaikan suatu masalh
tidak bertele-tele atau terlalu banyak kiasan, tidak terlalu banyak
pembicaraan yang tidak bermanfaat.
Ayat 2. Muli meghanai lamen ghanta sapuk , artinya bujang gadis yang rajin
bekerja, maksudnya suatu negeri akan berbahagia jika bujang
gadisnya sebagai generasi penerus kader yang kreatif, tidak malas,
maka masa depan bangsa akan cerah.