Anda di halaman 1dari 18

Kebijakan Telefarmasi pada

Pelayanan Kefarmasian Dalam


Era Pandemi Covid 19
http://www.free-powerpoint-templates-design.com

Engko Sosialine Magdalene, Apt, M.Biomed


Direktur Jenderal Kefarmasian dan Allat Kesehatan

Disampaikan dalam Peringatan World Pharmacist Day


25 September 2020
OUTLINE

Upaya Kefarmasian di masa pandemi Covid-19

Teknologi Informasi dalam Pelayanan Kefarmasian

Kebijakan E Farmasi dan Telemedisin

Penutup
UPAYA KEFARMASIAN
DALAM PENANGANAN COVID-19

1. Meningkatkan aksesibilitas sediaan farmasi, alat kesehatan


dan PKRT yang dibutuhkan dalam penanganan Covid-19
2. Melakukan pelayanan kefarmasian sesuai standar
3. Mendorong pemanfaatan teknologi digital dalam
penyelenggaraan pelayanan kefarmasian
Manajemen Tatakelola Obat
Pemilihan/Seleksi *
Monitoring & ⚫ FORNAS
Protokol Tatalaksana Covid-19
Evaluasi ⚫ Standar
⚫ NIE atau EUA

Penggunaan: Pelayanan
Kefarmasian Perencanaan
dan
⚫Good Prescribing Practice Peran Apoteker Pembiayaan
⚫Good Pharmacy Practice
⚫FORNAS ⚫RKO
⚫Pedoman Teknis Analisis
Farmakoekonomi
Pengadaan
Distribusi ⚫E-Purchasing (e-Katalog)
⚫ E-Logistik ⚫Cara lain sesuai Perpres
Sesuai dengan kebutuhan
masing-masing daerah ⚫ LP-LPO Pengadaan B/J Pemerintah
⚫ Good Distribution Practice
PBF
⚫ Good Storage Practice
⚫ E-Monev Katalog

Penyaluran Impor
Penyimpanan
atau Logistik Produksi Bahan Baku Bahan Baku
Farmasi 4.0
Prinsip-prinsip Industri 4.0 untuk penerapan SMART PHARMACY

Interoperabilitas Keterbukaan Keputusan


Sistem Bantuan Teknis
Informasi Terdesentralisasi

Kemampuan Kemampuan sistem


manusia dan mesin Representasi digital untuk melakukan Penggunaan
untuk dari dunia fisik secara mandiri tanpa otomatisasi untuk
mengkomunikasikan dengan arah dari manusia melakukan tugas dan
informasi secara mengintegrasikan dan menyesuaikan membuat informasi
lancar (data sensor dan data real- output atau proses tentang proses untuk
dianalisis dalam time dengan sebagai tanggapan pengambilan
konteksnya) dengan informasi kontekstual terhadap informasi keputusan manusia
cara yang berarti baru
MANFAAT TEKNOLOGI INFORMASI DALAM
PELAYANAN KEFARMASIAN
Menyediakan informasi
yang cepat dan akurat
Memperbaiki
automatisasi alur kerja
Meningkatkan
kolaborasi antar tenaga
kesehatan
Menjamin pemberian
obat “5R” (tepat: Mengurangi human
pasien, obat, dosis, error pada titik-titik
rute, waktu) pelayanan melalui
Clinical Decision
Support (alerts,
guidelines)
Contoh 4.0 dalam Pelayanan Farmasi

Automated
Pharmacy Dispensing
Information Cabinet
System (PIS) (terintegrasi
dengan PIS)

Electronic CDDS (Clinical


prescribing Decision
Pelayanan
/CPOE Support
berbasis
(Computerized System) : Alert
barcode
Physician Order system,
Entry) guidelines

Your Date Here Your Footer Here 7


Teknologi Informasi dalam Pelayanan Kefarmasian

Manajemen Farmasi Farmasi Klinik

E-Prescribing- Dispensing
Supply Chain Penerimaan Resep
• Peningkatan Mutu Penerimaan obat Penghitungan Harga Obat
• Penurunan Biaya Pendistribusian obat Pembuatan Label/Etiket Obat
• Memudahkan Pengelolaan stok Pembuatan Copy Resep
Penggunaan Penyerahan Obat
Laporan
Laporan Stock Obat E-Farmasi
Laporan Jumlah Resep
yang Terlayani Pengantaran Obat
Laporan Narkotika,
Psikotropika
Pelayanan Informasi
Laporan Obat ED
Obat Online
Your Date Here Your Footer Here 8
KONSEP SISTEM MANAJEMEN SUPLAI OBAT MELALUI PSEF

Drug supply management


closed loop service for on
e-Purchasing line and off line
integration providing the
one-stop full chain service
PSEF
of on line order, on line
Pengelolaan Obat quick response of
Industri medicine availability,
Farmasi location, price, delivery
time, payment (in future),
e-Logistik
continuously optimizes the
user experience in
medicine purchasing.
PBF/
Distributor
National Inventory Instalasi
Control Farmasi Konvergensi:
Prov/Kab/Kot • revolusi digital
• kebutuhan obat JKN
e-PBF • ilmu kefarmasian
FasKes
(Apotek,RS, Klinik, • pelayanan obat
PSEF • big data and analytics
Puskesmas)
Pelayanan Obat • daya saing industri
farmasi
Pengaturan E-Farmasi terkait Pelayanan
Kefarmasian
1)meningkatkan aksesibilitas, keterjangkauan, dan kualitas pengelolaan dan pelayanan
kefarmasian kepada masyarakat,
2)memberikan kemudahan pengelolaan dan pelayanan kefarmasian dengan menggunakan
aplikasi berbasis teknologi informasi,
3)menjamin kepastian hukum penyelenggaraan pengelolaan dan pelayanan kefarmasian
secara elektronik; dan
4)memberikan pilihan secara objektif kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi
pelayanan kefarmasian secara elektronik

Pelayanan dengan menggunakan e-farmasi tetap harus memberikan pelayanan


Kefarmasian sesuai standar yang berlaku secara bertanggung jawab

RANCANGAN RMK TENTANG


PELAYANAN KEFARMASIAN SECARA ELEKTRONIK
e-Farmasi
(RPMK tentang Pelayanan Kefarmasian Secara Elektronik)

PSEF memberikan informasi


pilihan apotek yang dapat
melayani. Pasien/Masyarakat
berhak memilih APOTEK

Resep
Elektronik
PASIEN DOKTER/ 1. Apotek menyiapkan obat
Pasien mendatangi sesuai resep dan/atau
FASYANKES pembelian obat bebas/obat
dokter/fasyankes untuk Dokter menyampaikan
PSEF
pemeriksaan dan bebas terbatas sesuai aplikasi.
resep elektronik 2. Apotek membuat informasi
penegakkan diagnosis. kepada apotek melalui obat secara tertulis.
PSEF 3. Apotek dapat melakukan
penghantaran atau
bekerjasama dengan pihak
ketiga
Masyarakat dapat membeli
obat bebas/obat bebas terbatas
Pasien juga dapat melalui aplikasi MASYARAKAT
mengunggah resep ke
aplikasi PSEF.
?
setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan
RUMAH SAKIT ? pelaksanaan pelayanan kefarmasian dengan menggunakan
(IFRS) Sistem Elektronik Farmasi
TELEMEDICINE
SURAT EDARAN NOMOR HK.02.01/MENKES/303/2020
Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Catatan Digital
Teknologi Informasi Hasil pelayanan telemedicine
Dokter menggunakan teknologi dicatatkan dalam catatan digital
informasi dan komunikasi untuk atau manual yang dipergunakan
mendiagnosis, mengobati, oleh Dokter sebagai dokumen
rekam medik.
mencegah, dan/atau
mengevaluasi kondisi kesehatan
pasien sesuai dengan
kompetensi dan kewenangannya.

Rahasia Kedokteran
Resep Elektronik *
Dokter yang menuliskan resep Data Pasien (rekam medik) harus
elektronik obat dan/atau alat dijaga kerahasiaannya sebagai
kesehatan harus bertanggung jawab bagian dari Rahasia Kedokteran dan
terhadap isi dan dampak yang Perlindungan Data Pribadi, serta
mungkin timbul dari obat yang ditulis dipergunakan sesuai dengan
dalam resep elektronik. ketentuan peraturan perundang-
*Penulisan resep elektronik dikecualikan untuk obat golongan narkotika dan psikotropika. undangan.
Penulisan Resep Elektronik dalam Telemedisin
Tertutup Terbuka
konsultasi
Pasien
Resep Pasien
konsultasi Dokter
Aplikasi kode identifikasi
R/Elektronik resep elektronik

Fasilitas
Dokter Fasilitas
Pelayanan Pelayanan
Kefarmasian Kefarmasian

Pelayanan Kefarmasian
Standar
Pelayanan
mengacu Kefarmasian
Apoteker
Jasa Pengantaran atau Penyelenggara
PENGANTARAN Sistem Elektronik Kefarmasian harus :
Menjamin keamanan dan mutu sediaan
Pengantaran dilakukan melalui Jasa farmasi, alat kesehatan, BMHP dan/atau
Pengantaran atau Penyelenggara suplemen kesehatan.
Sistem Elektronik Kefarmasian Menjaga kerahasiaan pasien.
Pengantaran dengan menggunakan wadah
yang tertutup dan tidak tembus pandang.
Memastikan sediaan farmasi, alat
kesehatan, BMHP dan/atau suplemen
kesehatan yang di antar sampai pada
tujuan.
Mendokumentasikan proses serah terima.
Pengantaran melengkapi dengan dokumen
pengantar dan nomor telepon yang dapat
dihubungi.
APOTEKER wajib menyampaikan informasi
sediaan Farmasi, alat kesehatan, BMHP dan/atau
suplemen kesehatan kepada PASIEN secara tertulis
dan/atau melalui sistem elektronik.

Pasien yang telah menerima sediaan farmasi, alat


kesehatan, BMHP, dan/atau suplemen kesehatan
harus menggunakan obat sesuai dengan resep
dan informasi dari apoteker
Peran Apoteker di Fasyankes pada Masa Pandemi

Melakukan konseling kepada tenaga


PIO & Konseling kesehatan dan pasien serta melayani
informasi obat.

Menjamin
Proaktif dalam menjamin ketersediaan
Ketersediaan
obat untuk komunitas dan negaranya
Obat

Menjamin penggunaan obat dengan


Menjamin dosis yang sesuai, memperhatikan
apt. Kris
pengobatan potensi interaksi obat, komplikasi yang
yang rasional mungkin timbul dari terapi yang
digunakan
Public Health
Educator Membagikan informasi tentang
pencegahan dan penanganan COVID-19
PENUTUP

1. Pengaturan terkait Pelayanan Kefarmasian secara elektronik disusun untuk memberikan


jaminan perlindungan kepada masyarakat dalam pemanfaatan penggunaan teknologi
informasi dalam pelayanan kefarmasian.
2. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan melalui telemedicine dapat dilakukan selama
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat atau di masa pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19), dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19)
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 Kav 4-9 Jakarta 12950
Telp. (021)5201590 ext 2029, 8011

Anda mungkin juga menyukai