Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN

“PEMBERIAN OBAT ANALGESIK MELALUI BOLUS IV”

Nama : Iriani Matarru Ruangan : Bernadeth IIA


NIM : NS Hari / Tanggal : Selasa, 4 Agustus 2020

No Keterangan Penjelasan
1 Tindakan Keperawatan : Pemberian obat melalui bolus IV adalah cara
“Pemberian obat analgesik” memasukkan obat ke dalam pembuluh darah
melalui selang infus menggunakan spuit.
Nama Klien : Ny. S Analgesik adalah obat pereda nyeri untuk
Umur : 41 tahun menghilangkan rasa sakit akibat peradangan,
Diagnosa Medis : Post Op Tiroidektomi prosedur invasif, sakit gigi, sakit kepala, dan
nyeri otot.

2 Diagnosa Keperawatan Nyeri Akut berhubungan dengan Agen


Pencedera Fisik
- Struma disebut juga goiter / gondok adalah
suatu pembengkakan pada leher oleh karena
pembesaran kelenjar tiroid akibat kelainan
glandula tiroid dapat berupa gangguan fungsi
atau perubahan susunan kelenjar dan
morfologinya
- Pada pasien dengan struma biasanya
mengalami nyeri post op tiroidektomi, dan
nyeri sangat dirasakan pada daerah leher
yang dapat menganggu pasien saat menelan
dan batuk, dan, untuk itu sangat perlu
diberikan pemberian obat analgesik untuk
meredakan nyeri yang dirasakan.
DS :
- Pasien mengatakan nyeri dirasakan pada
luka post-op dan bertambah saat pasien
banyak bergerak atau tidur ke sisi kanan,
batuk, dan menelan
- Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
seperti tertusuk-tusuk
- Pasien mengatakan nyeri hanya terasa
pada luka post-op
- Pasien mengatakan nyeri dirasakan
hilang timbul dan berlangsung ± 2-5
menit
DO :
- Skala nyeri : 5
- Tampak meringis

3 Tujuan Tindakan - Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat


diabsorpsi dari pada dengan injeksi
parenteral lain
- Untuk menghindari terjadinya kerusakan
jaringan
- Untuk memasukkan obat dalam jumlah
yang lebih besar
- Untuk memudahkan pemberian obat injeksi
IV tanpa harus menyuntikkan jarum ke
tubuh pasien

4 Prinsip dan rasional tindakan Langkah Kerja dan Rasional :


1. Persiapan Perawat
R/ Dapat meminimalkan resiko terjadinya
kesalahan dalam pelaksanaan tindakan
2. Persiapan Pasien
R/ Untuk menginformasikan tindakan yang
akan dilakukan dan memberikan informasi
kepada pasien tujuan dilakukan tindakan
tersebut.
3. Persiapan Lingkungan
R/ Untuk menjaga privasi pasien dan
memberikan posisi yang aman dan nyaman
bagi pasien
4. Persiapan Alat
R/ Persiapan sebelum melakukan tindakan
agar saat di ruang pasien tidak ada alat yang
terlupakan.
Alat : - Catatan pemberian medikasi
- Obat dalam ampul atau vial sesuai
program
- Kapas alcohol
- Handscoon bersih
- Spuit (3 ml/5 ml/ 10 ml/) untuk
mempersiapkan obat
- Safety box
- Nierbekken
5. Menjelaskan kepada pasien tindakan yang
akan dilakukan
R/ Agar pasien memahami tujuan tindakan
yang akan dilakukan
6. Mencuci tangan dan memakai handscoon
bersih
R/ Mencegah transmisi mikroorganisme
7. Periksa keadaan obat (nama obat, warna, dan
tanggal kadaluarsa)
R/ Menjamin keakuratan medikasi
8. Pastikan kembali identitas pasien
R/ Untuk memastikan bahwa pasien yang
benar mendapat obat yang benar
9. Siapkan obat dari ampul atau vial sesuai
dengan pesanan medis (pertahankan teknik
aseptik). Aspirasi jika ada udara.
R/ Mencegah transmisi MO dan menjamin
keakuratan dosis
10. Atur posisi yang nyaman bagi pasien
R/ Agar pasien merasa nyaman saat diberikan
tindakan / pemberian obat.
11. Identifikasi portal injeksi yang terdekat
dengan klien.
R/ Untuk mengetahui portal yang memiliki
lingkaran yang menunjukkan tempat
memasukkan jarum.
12. Bersihkan portal dengan swab alcohol,
biarkan hingga kering.
R/ Mencegah transmisi MO
13. Hentikan aliran IV dengan menutup klem
atau memencet selang infus diatas sisi injeksi
R/ Agar obat langsung masuk ke dalam
pembuluh darah
14. Tahan portal dengan kuat
R/ Memudahkan saat penusukan
15. Insersikan jarum spuit yang berisi obat
melalui bagian tengah portal.
R/ Tempat atau lokasi yang benar
memungkinkan medikasi yang benar
16. Tarik batang pendorong (plunger) spuit untuk
mengaspirasi sedikit darah.
R/ Masuknya darah kedalam spuit
mengindikasikan bahwa jarum berada di
dalam pembuluh darah
17. Setelah mengamati ada darah lanjutkan
dengan menginjeksikan obat dengan
kecepatan yang diprogramkan.
R/ Penyuntikan yang cepat dapat
menimbulkan rasa nyeri dan dapat berakibat
fatal bagi pasien.
18. Buka klem atau slang
R/ Untuk mengalirkan kembali cairan
19. Setelah menginjeksikan medikasi, tarik spuit
dan masukkan jarum ke tutup pelindung.
R/ Sebagian besar cedera tertusuk jarum yang
tidak disengaja terjadi selama menutup
kembali jarum.
20. Periksa kembali kecepatan tetesan infus.
R/ Agar sesuai dengan yang telah
diprogramkan
21. Buang peralatan yang telah digunakan sesuai
dengan praktik yang berlaku di institusi.
R/ Mencegah cedera pada petugas/orang lain.
22. Buka dan buang sarung tangan.
R/ Mencegah transmisi organisme
23. Mencuci tangan.
R/ Pencegahan infeksi nosokomial.

5 Bahaya dan Pencegahan Bahaya :


1. Salah Pasien
Pencegahan : Melakukan identifikasi
sebelum memberikan obat dengan
mengecek nama dan tanggal lahir.
2. Salah obat
Pencegahan : Pastikan keakuratan medikasi
3. Salah dosis
Pencegahan : Pastikan memberikan dosis
sesuai kebutuhan.

6 Hasil yang didapatkan / pencapaian Ketorolac telah diberikan kepada pasien dengan
tujuan dosis sesuai instruksi dokter.
Makna : Keluhan pasien terhadap nyerinya
mulai berkurang.

7 Identifikasi masalah yang lain - Mengatakan kepada pasien untuk


menghindari posisi tidur ke sebelah kanan
dan mengurangi aktivitas.
- Mengatakan kepada pasien untuk
menghindari makanan yang bertekstur padat
dan kasar untuk mencegah nyeri saat
menelan

8 Evaluasi Diri - Melakukan tindakan sesuai SOP


- Memberikan posisi nyaman bagi pasien

Anda mungkin juga menyukai