Anda di halaman 1dari 4

KLASIFIKASI MAKHLUK HDUP

1. Klasifikasi
Dalam sejarah perkembangan biologi, terdapat beberapa system klasifikasi yang digunakan untuk
mengelompokkan makhluk hidup agar memudahkan kita dalam mempelajari beragam keanekaragaman
hayati didunia ini danmengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup satu dengan makhluk
hidup yang lain.
A. Sistem Klasifikasi 2 Kingdom (Linnaeus, 1735)
1. Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Plantae meliputi makhluk hidup yang memiliki dinding sel dari bahan selulosa da berklorofil
sehingga mampu melakukan fotosintesis.
Contoh: Ganggang, tumbuhan lumut, tumbuhan paku.
Dalam klasifikasi 2 kingdom, bakteri dan jamur termasuk dalam kingdom plantae walaupun tidak
memiliki klorofil
2. Kingdom Animalia (Hewan)
Animalia meliputi makhluk hidup yang tidak memiliki dinding sel, klorofil, dan bergerak bebas.
Contoh: hewan bersel satu (Protozoa), hewan berpori (Porifera), hewan berongga (Coelenterata), cacing
(Vermes), hewan lunak (Molusca), dan hewan bertulang belakang (Chordata).

B. Sistem Klasifikasi 3 Kingdom (Erns Haeckel, 1866)


Dalam system klasifikasi ini, Heckel menambahkan kingdom Protista sebagai organisme netral
yang tidak memiliki ciri sebagai tumbuhan maupun hewan. Jadi Sistm klaifikasi 3 kingdom terdiri dari
Protista, Plantae, dan Animalia.

C. Sistem Klasifikasi 4 Kingdom (Herbert. F. Copeland, 1938)


Dalam sistem klasifikasi 4 Kingdom, terjadi penambahan satu kingdom, yakni kingdom Monera
yang meliputi bakteri dan alga biru-hijau.

D. Sistem Klasifikasi 5 Kingdom (Robert Whittaker, 1969)


Robert mengusulkan kingdom tambahan untuk Fungi dengan pertimbangan perbedaan
organisme dalam mendapatkan makanan (nutrisi). Klasifikasi lima kingdom inilah yang dijadikan sebagai
standar pembelajaran hingga saat ini.
E. Sistem Klasifikasi 6 Kingdom (Woesedkk, 1969)
Woese mengusulkan untuk memisahkan kingdom monera menjadi dua kingdom,yaitu
eubacteria dan kingdom archaebacterial dengan alasan bahwa archaea memiliki RNA polymerase yang
lebih kompleksdari bacteria , keamudian dinding sel archaea juga tidak mengandung peptidoglikan
seperti bacteria.

2. Kunci Determinasi
Untuk mengidentifikasi makhluk hidup yang baru saja dikenal, kita memerlukan alat
pembanding erupagambar, realia atau specimen (awetan hewan dan tumbuhan), hewan atau tumbuhan
yang sudah diketahui namanya, atau kunci identifikasi. Kunci identifikasi disebt juga kunci determinasi.
Penggunaan kunci determinasi pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus. Salah satu
kunci identifikasi ada yang disusun dengan menggunakan ciri-ciri taksonomi yang saling berlawanan.
Tiap langkah dalam kunci tersebut terdiri atas dua alternatif (dua ciri yang saling berlawanan) sehingga
disebut kunci dikotomi.
Cara menggunakan kunci determinasi adalah sebagai berikut:
1. Bacalah dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan, yaitu nomor 1a.
2. Cocokkan ciri-ciri tersebut pada kunci determinasi dengan ciri yang terdapat pada makhluk
hidup yang diamati.
3. Jika ciri-ciri pada kunci tidak sesuai dengan ciri makhluk hidup yang diamati, harus beralih
pada pernyataan yang ada di bawahnya dengan nomor yang sesuai. Misalnya pernyataan 1a
tidak sesuai, beralihlah ke pernyataan 1b.
4. Jika salah satu pernyataan ada yang cocok atau sesuai dengan ciri yang dimiliki organisme
yang diamati, catatlah nomornya. Lanjutkan pembacaan kunci pada nomor yang sesuai
dengan nomor yang tertulis di belakang setiap pernyataan kunci.
5. Jika salah satu pernyataan ada yang cocok atau sesuai dengan makhluk hidup yang diamati,
alternative lainnya akan gugur, begitu seterusnya hingga diperoleh nama family, ordo, kelas
dan divisio atau filum dari makhluk hidup yang diamati.
Contoh kunci determinasi jagung
1. a. Tumbuhan dengan ciri batangnya termasuk dalam batang tidak sejati atau tidak memiliki alat
tubuh yang menyerupai batang ………….. Lumut hati
b. Tumbuhan dengan batang sejati atau memiliki alat tubuh yang menyerupai batang … (2)
2. a. Pada batang tidak diketemukan pembuluh …………….Lumut daun
b. Pada batang terdapat jaringan pembuluh …………………. (3)
3. a. Tumbuhan tidak berbunga ……………………………………..(4)
b. Tumbuhan berbunga atau memiliki organ yang berfungsi seperti bunga … (4)
4. a. Pada daun terdapat bintik kuning atau coklat, jika ditekan akan keluar serbuk kecil
….Tumbuhan
paku
b. Pada daun tidak diketemukan adanya bintik kuning atau coklat …….. (5)
5. a. Tumbuhan tidak dengan bunga sejati, pada ujung ranting atau ketiak daun terdapat badan
berbentuk kerucut yang menghasilkan bakal biji …….. Gymnospermae
b. Tumbuhan dengan bunga sejati dan tidak mempunyai organ berbentuk kerucut pada ujung
atau ketiak daunnya …… (6)
6. a. Berakar serabut ……………………….. (7)
b. Berakar tunggang ………………………..(8)
7. a. Batang berongga ……………………..Padi
b. Batang tidak berongga ……………………….. Jagung
8. a. Bunga berbentuk kupu-kupu …………….Kacang
b. Bunga berbentuk terompet ………………….. Terong

Kunci determinasi jagung adalah: 1b – 2b – 3b – 4b – 5b – 6a – 7b

3. Kladogram dan Pohon Filogenetik


A. Kladogram
Kladogram adalah diagram yang menunjukkan hubungan dari organisme yang terkait erat.
Kladogram merupakan salah satu jenis pohon filogeni tapi kladogram hanya menunjukkan hubungan
antara klad (suatu kelompok taksonomi yang memilikisatu leluhur bersama dan semua keturunannya
juga berasal dari moyang tersebut) dengan nenek moyang yang sama.
Klad disatukan di ujung garis sehingga anggota klade tertentu bisa memiliki karakteriktik yang
sama. Klad disusun menggunakan perbedaan molekuler, bukan karakteristik morfologi. Namun,
kladogram dapat disusun dengan menggunakan data morfologi dan perilaku.
Berikut contoh kladogram dari hewan
B. Pohon Filogenetik
Pohon filogenetik adalah diagram yang menunjukkan antara organisme berdasarkan
karakteristik, latar belakang genetik, dan hubungan evolusioner. Dibandingkan dengan kladogram,
pohon filogenetik lebih lengkap karena disusun dengan jarak yang menandakan waktu evolusi. Pohon
filogenetik diagambarkan seperti pohon bercabang dimana panjang cabang sebanding dengan jarak
evolusioner.
Ahli biologi mempertimbangkan banyak karakteristik organisme termasuk morfologi, anatomi,
perilaku, biokomia molekuler dan fosil untuk membangun pohon filogenetik.
Berikut contoh pohon filogenetik hewan Metazoa

Anda mungkin juga menyukai