ABSTRAK
Fungsi pondasi adalah meneruskan atau mentransfer beban dari struktur diatasnya. Beban struktur atas
tersebut harus ditransfer ke lapisan tanah yang cukup keras agar pondasi mampu memikul beban tersebut
contoh kasusnya pondasi tiang. Di Kalimantan Barat umumnya dan lokasi Kota Pontianak khususnya yang
ternyata adalah lebih dominan tanah lempung lunak bahkan gambut, jika disitu akan dibangun gedung
bertingkat misalnya, maka faktor berat struktur dan pondasi dalam tentunya sudah mewarnai strategi
perencanaan yang harus dikerjakan. Berdasarkan kearifan budaya lokal, terciptalah suatu pondasi yang cocok
untuk pembangunan daerah tersebut. Pondasi yang tercipta ini yaitu pondasi tiang tongkat. Penelitian
sebelumnya dilakukan dengan uji pembebanan (loading test) terhadap pondasi tiang tongkat beton dengan
kedalaman ± 3,8 m di bawah permukaan tanah dan tapak beton dengan 2 ukuran berbeda yaitu 60x60cm, dan
80x80cm. Dari penelitian ini didapat nilai daya dukung total atau daya dukung pelat dan pondasi. Penelitian
yang dilakukan sekarang ini, untuk mengetahui nilai kontribusi antara tapak dan tiang. Hal ini dikarenakan
nilai daya dukung tiang pada pondasi tiang tongkat beton, tidak akan sama dibandingkan dengan pondasi tiang
tunggal.
Kata kunci: Daya dukung, Pondasi, Tiang tongkat, Laci.
2
2. Keruntuhan geser setempat (Local Shear Qu
Failure).
Qs
L
Qp
Gambar 4. Pola keruntuhan geser setempat
(Local Shear Failure). Gambar 6. Kapasitas Daya Dukung
Tiang
a. Persamaan Daya Dukung Ujung Tiang
3. Keruntuhan geser baji/penetrasi (Punching (Qp) Dengan Metode Mayerhof
Shear Failure). (1976)
Qp = Ap. qp
= Ap. (qp1 + qp2)
=Ap. (cu.Nc*+ q’.Nq*)
(Nilai Nc dan Nq didapat dari tabel
faktor daya dukung mayerhof dan
diambil dari sudut geser untuk daya
dukung ujung tiang ( p)
Qu = Qp + Qs
3
b. Persamaan Daya Dukung Selimut 3.3. Kapasitas Daya Dukung Laci
Tiang (Qs) Pada Tanah Lempung Berdasarkan Uji Laboratorium
Dengan Metode Alpha (Tomlinson, Daya dukung batas laci berdasarkan uji
1986) laboratorium dihitung dengan metode Terzaghi
Maka :
Qu = . Ao. Sf
Gambar 8. Faktor daya dukung α
Sf : diasumsikan 3,5
3.2. Kapasitas Daya Dukung Tiang
Berdasarkan Uji Lapangan Sondir 4. Hasil dan Analisa
Daya dukung batas tiang (Qu) dengan 4.1. Hasil Daya Dukung Tiang
menggunakan metode Schmertmann & Berikut ini adalah data hasil uji
Nottingham. pembebanan dengan menggunakan metode
Persamaan : Quick Maintained Load Test yang diambil
Qp= . masing-masing data dari tiga sampel. Sebelum
fondasi dibebani,fondasi dibiarkan selama 1 –
.
Qs = , . [∑ .
. . +∑ . . ] 3 minggu dari tiga sampel dengan tujuan friksi
yang ada didalam tanah akan bereaksi terhadap
Qu = Qp + Qs fondasi.
4
tunggal. Nilai daya dukung untuk pendekatan Tabel 3. Perbandingan Daya Dukung Total
analisa perhitungan data laboratorium dan data (Laci dan Tiang)
sondir diasumsikan dalam kondisi sama 60x60 cm 2629,51 Kg
dengan penelitian sebelumnya. Sedangkan Tes Laboratorium
80x80 cm 3257,66 Kg
penelitian loading test yang diakukan sekarang
ini dalam kondisi friksi bekerja pada seluruh 60x60 cm 1482,11 Kg
selimut tiang yang tertanam. Tes Sondir
80x80 cm 1838,81 Kg
60x60 cm 1614,17 Kg
4.2. Hasil Daya Dukung Laci Elastis Plastis
Dalam pengujian ini diambil dua ukuran 80x80 cm 2147,90 Kg
laci yang berbeda yaitu 60x60 cm dan 80x 80 60x60 cm 1984,13 Kg
*Loading Test Chin
cm. 80x80 cm 2380,95 Kg
60x60 cm 1612,53 Kg
Mazurkiewich
Tabel 2. Hasil Perhitungan Daya Dukung Laci 80x80 cm 2259,41 Kg
Berdasarkan Pendekatan Analisa Perhitungan 60x60 cm 1908,17 Kg
Tes Laboratorium 865,93 Kg Elastis Plastis
80x80 cm 2101,87 Kg
Tes Sondir 533,40 Kg **Loading 60x60 cm 1893,27 Kg
Chin
Laci Test 80x80 cm 2171,91 Kg
Elastis plastis 631,50 Kg
60x60 cm 60x60 cm 2065,67 Kg
Loading Chin Mazurkiewich
653,33 Kg 80x80 cm 2331,17 Kg
Test
Mazurkiewich 713 Kg
Tes Laboratorium 1.541,68 Kg Dari Tabel 3. diatas, nilai daya dukung
total tiang dan laci pada setiap perbandingan
Tes Sondir 984,27 Kg
Laci analisa daya dukung menunjukkan hasil yang
Elastis plastis 825,20 Kg berbeda. Nilai daya dukung terbesar dari
80x80 cm perbandingan daya dukung total, yaitu daya
Loading Chin 931,97 Kg
Test dukung dari hasil laboratorium. Berikut ini
Mazurkiewich 978,50 Kg adalah analisa kontribusi pondasi tiang dan
laci :
5
Qu total laci 60 = 1960,515 kg Qu total laci 60 = 1482,11 kg
Qu total laci 80 = 1838,81 kg
Qu total laci 80 = 2629,785 kg Qu laci 60 = 533,40 kg
Qu laci 80 = 948,27 kg
Qu laci 60 = 631,50 kg
Kontribusi
Qu laci 80 = 825,20 kg Laci 60 = 533,40/1482,11 .100% = 35,99 %
Laci 80 = 948,27/1838,81 .100% = 51,57 %
Kontribusi
55
Laci 60 = 631,50/1960,515 .100% = 32,21 %
Persentase Kontribusi
50
Laci 80 = 825,20/2629,785 . 100% = 31,38 % 45
40
(%)
35 35
Persentase Kontribusi
34 30
33 40 60 80
32 Dimensi Laci (cm)
(%)
31
30 Gambar 12. Persentase kontribusi laci
40 60 80 berdasarkan data sondir
Dimensi Laci (cm)
70
Nilai Kontribusi (%)
45 Qu tiang 80 = 1804,585
40
Kontribusi
(%)
6
68,8 65
Persentase Kontribusi
Persentase Kontribusi
68,6
60
68,4
68,2 55
68
(%)
(%)
67,8 50
67,6 45
40 60 80 40 60 80
Dimensi Laci (cm) Dimensi Laci (cm)
Gambar 14. Persentase kontribusi tiang Gambar 16. Persentase kontribusi tiang
berdasarkan loading test berdasarkan data sondir
66
64 terhadap daya dukung keseluruhan
62
60 pengujian sebelumnya
58 Qu total laci 60 = 1614,17 kg
(%)
56
54 Qu total laci 80 = 2147,90 kg
52
50
40 60 80 Dari analisa data sondir didapat :
Qu tiang 60 = 1415,55 kg
Dimensi Laci (cm)
Qu tiang 80 = 1338 kg
Qu laci 60 = 1614,17 – 1415,55 = 198,62 kg
Gambar 15. Persentase kontribusi tiang
Qu laci 80 = 2147,90 – 1338 = 809,90 kg
berdasarkan data laboratorium
Kontribusi
Dari hasil perhitungan daya dukung
Laci 60 = 198,62/1614,17 .100% = 12,30 %
berdasarkan data sondir
Laci 80 = 809,90/2147,90 .100% = 37,71 %
Qu total laci 60 = 1482,11 kg 40
Persentase Kontribusi
15
Kontribusi 10
Laci 60 = 948,71/1482,11 .100% = 64,01 % 40 60 80
Laci 80 = 890,54/1838,81 .100% = 48,43 %
Dimensi Laci (cm)
7
45 5.2. Saran
Nilai Kontribusi (%) 40 Adapun saran untuk pembahasan lebih
35 penelitian lanjut penulis menyarankan sebagai berikut :
30 sebelumn a. Metode pelaksanaan yang dilakukan harus
25 ya sama untuk mendapatkan hasil
20 perbandingan yang mendekati dengan
15 penelitian
10 yang diuji penelitian sebelumnya.
40 60 80 b. Diharapkan penelitian berikutnya dilakukan
uji kedalaman tiang yang bervariasi, agar
Dimensi Laci (cm)
didapatkan nilai daya dukung yang
optimum.
Gambar 19. Perbandingan persentase
c. Melakukan pengembangan terhadap
kontribusi laci berdasarkan loading test
penelitian dengan memberikan ukuran laci
penelitian sebelumnya dan yang telah diuji
atau tebal laci yang lebih bervariasi.
6. Daftar Pustaka
5. Kesimupulan Dan Saran Bowles, Joseph E. 1992. Analisis dan Desain
5.1. Kesimpulan Pondasi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Dari hasil pembahasan mengenai
beberapa perhitungan metode yang
Bowles, Joseph E. 1999. Sifat-Sifat Fisis dan
dipergunakan berdasarkan data uji lapangan,
Geoteknis Tanah (Mekanika Tanah).
dan data uji laboratotium dapat diambil
Jakarta: Erlangga.
kesimpulan sebagai berikut :
a. Semakin luas penampang laci pondasi,
Das, Braja M. 1998. Mekanika Tanah
maka nilai kontribusi laci yang dihasilkan
(Prinsip-prinsip Rekayasa geoteknis) Jilid
akan semakin tinggi. Pada hasil
1. Jakarta: Erlangga.
laboratorium kenaikan kontribusi laci 60 ke
laci 80 adalah 14,39%, pada hasil sondir
Das, Braja M. 1998. Mekanika Tanah
15,58%.
(Prinsip-prinsip Rekayasa geoteknis) Jilid
b. Dari hasil penelitian ini, didapat bahwa
2. Jakarta: Erlangga.
tidak adanya kesamaan metode penelitian.
Sehingga hasil penelitian yang telah diuji
Hardiyatmo, H.C. 1992. Mekanika Tanah Jilid
tidak bisa dibandingkan dengan hasil
1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
penelitian sebelumnya. Hal ini dikarenakan
metode pemancangan tiang penelitian
Hardiyatmo, H.C. 1966. Teknik Fondasi 1.
sebelumnya dilakukan dengan cara
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
ditumbuk, sedangkan penelitian yang
dilakukan sekarang ini yaitu dengan cara
Holtz, R.D. and Kovacs, W.D., An
ditekan.
Introduction to Geotechnical
c. Semakin lama waktu penanaman tiang,
Engineering, Prentice-Hall, Inc.,
maka nilai daya dukung yang dihasilkan
Englewood Cliffs, New Jersey, 1981
semakin besar. Hal ini disebabkan nilai
friksi yang bekerja pada selimut tiang akan
Saputra, A. (2016). Skripsi. Studi Daya
kembali seperti keadaan sebelumnya.
Dukung Pondasi Tiang Tongkat Beton
d. Untuk laci tidak dilakukan penanaman
Dengan Tapak Grid.
berdasarkan variabel waktu seperti pada
penanam tiang pondasi. Hal ini dikarenakan
Terzahi, K. & Peck, R. 1984. Mekanika Tanah
tanah pada laci tidak terganggu sehingga
dalam Praktek Rekayasa Jilid 1
tidak mempengaruhi daya dukung laci.
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
e. Untuk mencari kenaikan nilai daya dukung
berdasarkan varibel waktu yang ditentukan,
Tomlinson, M.J. 1994. Pile Design and
rumus mazurkiewich tidak dapat digunakan
Construction Practice. London, UK: E &
karena hasil yang didapat menunjukkan
FN Spon.
penurunan nilai daya dukung.