Anda di halaman 1dari 10

Analisis Biaya Pelabuhan dan Biaya Bongkar Muat Terhadap Pendapatan

PT. Abdi Nusantara Indonesia Line Cabang Gresik

(Analysis of Port Costs and Loading and Unloading Costs on Income PT. Abdi
Nusantara Indonesia Line Branch of Gresik)

Zaini Miftach, Putu Pasek

Jurusan Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga, Program Diploma Pelayaran,


Universitas Hang Tuah Surabaya

Abstrak : Di era modern seperti sekarang ini perusahaan di bidang jasa khususnya di bidang keagenan
selalu dituntut untuk melaksanakan kegiatan secara cepat dan maksimal. Perusahaan pelayaran yang
menyediakan pelayanan keagenan kapal harus dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan benar.
Di sini agen bertindak sebagai pihak yang mewakili pemilik kapal dalam mempersiapkan segala sesuatu
agar kegiatan kapal selama di pelabuhan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Agen juga harus
mempersiapkan fasilitas sebelum kapal tiba dan memastikan kegiatan bongkar muat dapat berjalan dengan
baik, sehingga dapat memberikan pelayanan sepenuhnya terhadap kepentingan kapal selama di pelabuhan.
Setelah selesainya seluruh kegiatan pelayanan jasa yang telah diberikan kepada kapal, perusahaan
keagenan membuat perhitungan atas seluruh biaya pelayanan tersebut. Tugas akhir ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh biaya pelabuhan dan biaya bongkar muat terhadap pendapatan yang ada di PT.
Abdi Nusantara Indonesia Line. Metode penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif deskriptif. Langkah-langkah yang seharusnya diambil oleh perusahaan untuk menekan
biaya-biaya tersebut dengan cara meningkatkan koordinasi antara pihak perusahaan dengan customer,
agar proses pengiriman barang tidak terhambat dan biaya yang bersangkutan dapat ditekan semaksimal
mungkin oleh PT.Abdi Nusantara Indonesia Line.
Kata kunci : biaya pelabuhan, biaya bongkar muat

Abstract : In the modern era, as now companies in the services sector, especially in agency always
required to implement activities quickly and the maximum. The shipping company that provides shipping
agency services should be able to carry out its tasks properly. Here the agent acts as a party representing
the shipowner in preparing everything for the activities during the ship in port can be implemented as
planned. Agencies also must prepare the facility before the ship arrives and ensure loading and
unloading activities can be run well so that it can provide completely against the interests of the ship
while in port. After completion of all services activities that have been given to the ship, the agency
company make the calculation on the entire cost of the service. This final project aims to determine the
effect of port charges and costs of loading and unloading of the revenue that is in PT. Abdi Nusantara
Indonesia Line. The research method taken in this research is descriptive qualitative method. Steps
should be taken by the company to reduce costs by improving the coordination between the company and
its customers that the delivery process is not hampered and their expense can be reduced as much as
possible by PT. Abdi Nusantara Indonesia Line.
Keywords: Port Charges, Loading and Unloading Costs

Alamat korespondensi:
Zaini Miftach, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah, Jalan A. R. Hakim 150, Surabaya.
e-mail: jurnal_pdp@yahoo.co.id

PENDAHULUAN kapal dan juga segala keperluan yang


Setiap angkutan laut yang berlayar dibutuhkan oleh kapal. Namun tidak
pasti akan singgah di pelabuhan untuk semua kapal memiliki cabang di
melakukan pemuatan atau pelabuhan yang akan disinggahinya.
pembongkaran barang, serta embarkasi Sehingga pemilik kapal (Principal)
dan debarkasi penumpang.Disini diatur harus menunjuk salah satu perusahaan
rencana kedatangan/keberangkatan pelayaran yang berada di pelabuhan

53
54 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 9, Nomer 1, September 2018

tertentu untuk melayani segala bisa dan memungkinkan untuk ditekan


keperluan kapal selama berada di serta cara untuk menekan biaya-biaya
pelabuhan tersebut. Kegiatan pelayanan tersebut.
tersebut dinamakan pelayanan keagenan Berdasarkan permasalahan di atas
kapal. maka penulis tertarik untuk mengangkat
Dengan semakin pesatnya masalah dengan judul “Analisis Biaya
pertumbuhan jumlah perusahaan Pelabuhan Dan Biaya Bongkar Muat
penyedia jasa keagenan di Indonesia, Terhadap Pendapatan PT. Abdi
maka persaingan usaha di bidang Nusantara Indonesia Line (ANIL)
tersebut juga semakin ketat. Oleh karena Cabang Gresik”.
itu setiap perusahaan penyedia jasa Berdasarkan latar belakang
keagenan harus mempunyai strategi masalah, maka rumusan masalah dalam
yang handal untuk memenangkan penelitian ini adalah
persaingan. - Bagaimana pengaruh Biaya Pelabuhan
PT. Abdi Nusantara Indonesia terhadap pendapatan PT. Abdi
Line yang menjalankan bisnis dibidang Nusantara Indonesia Line cabang
keagenan melakukan tugas koordinasi Gresik ?
termasuk juga memastikan bahwa - Bagaimana pengaruh Biaya Bongkar
ketika kapal masuk ke kolam atau Muat terhadap pendapatan PT. Abdi
tempat sandar palabuhan, pelaksanaan Nusantara Indonesia Line cabang
pandu, dan kapal-kapal tunda dilakukan Gresik ?
dengan baik. Selain itu, kegiatan Berdasarkan rumusan masalah
Prosedur Pemuatan dan Pembongkaran yang ada, maka tujuan penelitian ini
Muatan untuk kapal-kapal keagenan adalah
perlakuannya sama dengan prosedur - Ingin mengetahui pengaruh Biaya
melayani kapal milik di dalam Pelabuhan terhadap pendapatan di
pelaksanaan kegiatan B/M. Namun PT.Abdi Nusantara Indonesia Line
harus koordinasi dengan Principal atau cabang Gresik.
Charterer serta mengikuti petunjuknya - Ingin mengetahui pengaruh Biaya
untuk memastikan bahwa Bongkar Muat terhadap pendapatan di
pembongkaran/ pemuatan kapal PT.Abdi Nusantara Indonesia Line
dikerjakan dengan baik oleh perusahaan cabang Gresik.
bongkar muat.
Dalam satu tahun terakhir yaitu METODE PENELITIAN
dari tahun 2013-2014, PT. Abdi Dalam pemecahan masalah yang
Nusantara Indonesia Line mengalami ada suatu penelitian diperlukan
penurunan pendapatan. Hal tersebut penelitian yang hati-hati, teratur dan
terjadi karena faktor Biaya Pelabuhan terus-menerus, sedangkan untuk
dan Biaya Bongkar Muat Barang mengetahui bagaimana seharusnya
merupakan biaya yang berpengaruh langkah penelitian harus dilakukan
terhadap pendapatan pada PT. Abdi dengan menggunakan metode penelitian.
Nusantara Indonesia Line dan juga Metode penelitian adalah suatu teknik
berdasarkan data yang diperoleh adalah atau cara mencari, memperoleh,
turunnya pendapatan, alasan kenapa mengumpulkan atau mencatat data, baik
penulis ingin membahas tentang biaya berupa data primer maupun data
pelabuhan dan biaya bongkar muat sekunder yang digunakan untuk
adalah karena ingin mengetahui keperluan menyusun suatu karya ilmiah
biaya-biaya apa saja yang sekiranya dan kemudian menganalisa
Zaini M., Putu Pasek: Analisis Biaya Pelabuhan dan Biaya Bongkar Muat … 55

faktor-faktor yang berhubungan dengan timbulnya variabel dependent (terikat).”


pokok-pokok permasalahan Dalam judul tugas akhir ini terdapat
Dalam penelitian ini digunakan variabel bebas yaitu “Analisis Biaya
metode kualitatif deskriptif, yaitu Pelabuhan dan Biaya Bongkar Muat”
penelitian yang memberi gambaran adalah biaya sebuah kapal selama berada
secara cermat mengenai individu atau di pelabuhan, merupakan variabel
kelompok tertentu tentang keadaan dan bebas. Maksud dari variabel bebas
gejala yang terjadi (Koentjaraningrat, adalah bahwa dari judul diatas
1993:89). Dikatakan deskriptif karena merupakan salah satu yang dapat secara
bertujuan memperoleh pemaparan yang aktif mempengaruhi, antara lain:
objektif khususnya mengenai analisis a) Biaya Pelabuhan, meliputi Biaya
tentang pendapatan PT. Abdi Nusantara pandu, Biaya labuh, Biaya
Indonesia Line. tunda/tambat, Biaya clearence
in/out.
Definisi Operasional Variabel b) Biaya Bongkar Muat
Operasional variabel adalah Barang,meliputi Biaya
seperangkat petunjuk yang lengkap Stevadoring, Biaya TKBM,
tentang apa yang harus diamati dan Biaya lashing (mengikat barang),
bagaimana mengukur suatu variabel Biaya pencarian muatan
atau konsep definisi operasional (Canvasing), Biaya dunnage
tersebut membantu penulis untuk (alas muatan).
mengklasifikasi gejala di sekitar ke 2. Variabel Terikat
dalam kategori khusus dari variabel. Menurut Sugiyono (2012:59)
Operasional variabel dapat diartikan pengertian variabel terikat yaitu :
juga sebagai penarikan batasan yang “Variabel terikat merupakan variabel
lebih menjelaskan ciri-ciri spesifik yang yang dipengaruhi atau yang menjadi
lebih detail dari suatu konsep. Dengan akibat, karena adanya variabel bebas.”
tujuan diharapkan peneliti dapat Dalam judul tugas akhir ini terdapat
mencapai suatu bentuk tolak ukur yang variable terikat yaitu “Pendapatan
sesuai dengan hakikat variabel yang PT.Abdi Nusantara Indonesia Line
sudah didefinisikan konsepnya, maka (ANIL) Cabang Gresik” adalah suatu
peneliti harus memasukkan hasil yang diperoleh dari suatu
operasionalnya yang akan digunakan penjualan jasa oleh suatu perusahaan
untuk variabel yang akan diteliti. merupakan variabel terikat dan yang
Dalam penelitian yang berjudul dapat secara aktif dipengaruhi.
“Analisis Biaya Pelabuhan dan Biaya Pendapatan sangat berpengaruh bagi
Bongkar Muat Terhadap Pendapatan PT. kelangsungan suatu perusahaan semakin
Abdi Nusantara Indonesia Line (ANIL) besar pendapatan yang diperoleh
Cabang Gresik” memiliki dua variabel semakin besar penghasilan perusahaan
yang nantinya akan dijadikan sebagai tersebut.
kerangka dalam penulisan penelitian ini,
diantaranya adalah Populasi Dan Sampel
1. Variabel Bebas Populasi
Menurut Sugiyono (2012:59) Adapun populasi dalam penelitian
pengertian variabel bebas yaitu : ini adalah seluruh Dokumen Biaya
“Variabel bebas adalah merupakan Pelabuhan Dan Biaya Bongkar Muat
variabel yang mempengaruhi atau yang PT.Abdi Nusantara Indonesia Line
menjadi sebab perubahannya atau Cabang Gresik.
56 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 9, Nomer 1, September 2018

Sampel Metode Interview


Sampel dari penelitian ini adalah Adapun data wawancara yang
Dokumen Biaya Pelabuhan dan Biaya diperoleh peneliti dengan bagian
Bongkar Muat PT. Abdi Nusantara keuangan PT. ANIL adalah faktor biaya
Indonesia Line Cabang Gresik tahun apa saja yang mempengaruhi
2013 dan 2014. pendapatan pada PT. Abdi Nusantara
Indonesia Line Cabang Gresik.
Data Yang Diperlukan
Dalam penyusunan tugas akhir ini Teknik Analisis Data
penulis menggunakan sumber data Data yang dianalisis dalam
yaitu; penelitian ini berupa data hasil
Data Primer pengamatan dan data hasil wawancara.
Data primer adalah data yang Data pengamatan didapat terutama
diperoleh oleh dari sumber data pertama dari interaksi-interaksi antara penulis
atau tangan pertama di lapangan. dan para informan. Data wawancara
Berdasarkan pendapat yang ada, penulis dalam penelitian ini merupakan data
menyimpulkan bahwa data primer utama yang menjadi bahan analisis
merupakan data utama yang didapatkan untuk menjawab masalah penelitian.
langsung dari apa yang akan diteliti. Dengan harapan eksplorasi yang bebas
Data sekunder bisa menggali sebanyak mungkin
Dalam penelitian ini peneliti informasi yang berkaitan dengan
mengambil data sekunder dari data yang masalah penelitian. Analisis Data
digunakan yaitu laporan keuangan dalam tugas akhir ini adalah:
tahunan yang berkaitan dengan kegiatan 1. Melakukan analisis biaya pelabuhan
keagenan selama tahun 2013-2014 oleh terhadap pendapatan PT.ANIL
PT.Abdi Nusantara Indonesia Line tahun 2013-2014.
Cabang Gresik. 2. Melakukan analisis biaya bongkar
muat terhadappendapatan
Metode Pengumpulan Data PT.ANIL tahun 2013-2014.
Metode Observasi PEMBAHASAN
Adapun data yang diperoleh atau Analisis Tentang Biaya Pelabuhan
dikumpulkan oleh peneliti dari
Biaya pelabuhan adalah
penelitian ini adalah Penulis mengamati
biaya-biaya yang harus dikeluarkan
langsung untuk mengetahui biaya
ketika kapal mulai memasuki suatu
pelabuhan dan biaya bongkar muat yang
pelabuhan tertentu setelah kapal tiba
terjadi di lapangan, sehingga peneliti
dibatas terluar perairaan pelabuhan,
dapat menentukan informan yang akan
kapal-kapal dari laut lepas harus
diteliti.
mematikan mesin kapal dan kapal harus
Metode Dokumentasi
berlabuh sementara menunggu giliran
Metode dokumentasi adalah
ditarik oleh pandu laut melalui alur laut
metode yang dipergunakan dalam
pelabuhan menuju ke kolam pelabuhan.
mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip, Disini pengelola pelabuhan sudah
surat kabar, agenda dan sebagainya. mulai menjual jasa-jasa pelabuhan yang
Adapun data yang ingin diperoleh secara umum meliputi biaya antara lain
adalah laporan laba/rugi PT. Abdi sebagai berikut:
Nusantara Indonesia Line Cabang a) Pilotage yaitu uang pandu waktu
Gresik. kapal dipandu masuk atau keluar
Zaini M., Putu Pasek: Analisis Biaya Pelabuhan dan Biaya Bongkar Muat … 57

pelabuhan dan untuk pemindahan 5. Letter of Appointment dari


tambat atau tempat berlabuh owners/kapal.
b) Towage yaitu uang tunda waktu 6. Tonnage certificate (copy)
masuk atau keluar pelabuhan dan dari owners/kapal.
pindah tambat atau tempat berlabuh 7. Master Cable dari master
mencakup semua biaya resmi, yang menyatakan bahwa
overtime, premi resmi. kapal akan masuk ke
c) Mooring & Unmooring yaitu biaya pelabuhan.
untuk menambat/melepaskan 8. ISSC (International Ship
tambatan kapal termasuk biaya Security Certificate) dari
untuk mooring boat dan mooring owners.
gang. 9. Ship Particulars dari
d) Harbor dues yaitu uang labuh harus owners/kapal.
diberikan catatan tarif yang 10. Crew List sebagai laporan
digunakan harian atau abonemen. pemberitahuan ke imigrasi.
e) Light dues yaitu biaya yang 11. Cargo Manifest/Bill of
dikeluarkan untuk uang rambu atau Loading (copy) dari
lalu lintas pada alur pelayaran. owner/charterers sebagai
f) Quay dues yaitu uang dermaga laporan ke Bea & Cukai
perlu dijelaskan tarif yang dan port authority.
digunakan bila terdapat lebih dari - Clearance port health service
satu sistem tarif, hanya uang yaitu biaya yang berhubungan
dermaga yang dihitung berdasarkan dengan port health centre.
gross tonnage kapal. h) Biaya lain-lain, yaitu meliputi
semua biaya yang belum tercantum
g) Ships clearance: berdasarkan permintaan kapal yang
- Clearance port administration ditagih sesuai tarif yang berlaku.
yaitu biaya untuk melaporkan
Analisis Biaya Bongkar Muat
kedatangan kapal serta izin-izin Muatan kapal tediri dari dua jenis
yang berhubungan dengan port utama, yaitu barang keluar dan barang
administration. Document for masuk. Barang keluar di sebut juga
In/Out Clearance : sebagai muatan keluar dan barang
a. Dokumen-dokumen tersebut di masuk disebut juga sebagai muatan
bawah ini harus dipersiapkan masuk. Berikut ini adalah proses
sebelum tiba di pelabuhan: pemuatan barang keluar dan
1. PPKA (Pemberitahuan pembongkaran barang masuk dari kapal
Keagenan Kapal Asing) yang harus diperhatikan oleh keagenan
dari Sea Comm. kapal.
2. PPKB (Pusat Pelayanan
Kapal dan barang) dari port Biaya muatan umum atau break
authority. bulk cargo secara garis besar meliputi
3. RKSP (Rencana biaya-biaya sebagai berikut:
Kedatangan Sarana 1) Stevedoring adalah biaya yang
Pengangkut) diajukan oleh dikeluarkan untuk pekerjaan
agen ke Bea & cukai. bongkar atau muat dari kapal ke
4. Memorandum Pemeriksaan dermaga.
Dokumen Kapal diajukan 2) Palletizing/depaletizing adalah
ke harbor master. biaya untuk menyusun barang atau
58 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 9, Nomer 1, September 2018

melepaskan pallet pada barang 6) Lashing yaitu biaya untuk mengikat


yang dipalet. barang di palka/deck agar tidak
3) Biaya atau gaji tenaga kerja bergeser atau terlepas dari
bongkar muat yang meliputi tenaga kedudukannya semula untuk
supervisi bongkar muat, seperti mencegah kerusakan pada barang
foreman, tally, checker, dan saat kapal berlayar.
buruh/kuli. 7) Shifting yaitu biaya pemindahan
4) Dunnage, biaya pembelian material muatan atas permintaan/persetujuan
untuk dunnage (alas muatan), master dapat berlangsung dengan
meliputi biaya pengangkutan cara hatch-hatch, hatch-deck-hatch,
material untuk dunnage ke kapal hatch-shed-hatch.
menyusun atau mengatur dunnage 8) Transhipment yaitu biaya untuk
sebagai persiapan untuk melaksanakan tranship cargo yang
bongkar/muat biaya transportasinya bisa terjadi di pelabuhan bongkar
sampai di kapal dan biaya maupun pelabuhan muat. Biaya di
penggunaannya di atas kapal. pelabuhan muat adalah biaya
5) Tank cleaning yaitu biaya yang tranship dari port origin ke main
biasanya dikeluarkan untuk loading port.
pekerjaan atau kegiatan
membersihan palka/cargo tank.

PT. ABDI NUSANTARA INDONESIA LINE


LAPORAN LABA/RUGI
PER 1 JANUARI s/d 31 DESEMBER
TAHUN 2013 – 2014

Keterangan 31 Desember 2013 31 Desember 2014


ANGGARAN/MODAL AWAL 5.000.000.000 5.000.000.000
PENDAPATAN USAHA 6.420.193.000 6.754.987.700
Biaya Keagenan :
- Biaya Pelabuhan 2.525.894.500 2.621.140.500
- Biaya Bongkar Muat 2.335.219.000 2.497.588.000
- Biaya Permintaan Kebutuhan Kapal 169.723.000 174.339.000
- Biaya Kesehatan/Karantina Kapal 130.050.000 136.114.000
Biaya Gaji Pegawai 400.600.000 420.600.500
Biaya Asuransi 72.350.000 75.560.000
Biaya Transportasi/Perjalanan Dinas 20.680.000 23.675.500
Biaya Listrik,Telepon, & Air 94.155.000 96.340.500
Biaya Peralatan & Perlengkapan Kantor 45.125.000 47.250.000
Biaya Lain-lain 6.371.500 7.535.000
JUMLAH 5.800.168.000 6.100.143.000
Pendapatan Penyewaan Gudang 107.000.000 110.000.000
LABA SEBELUM PAJAK 513.025.000 544.844.700
JUMLAH 620.025.000 654.844.700
BEBAN PAJAK PENGHASILAN 155.006.250 163.711.175
JUMLAH LABA YANG DIDAPAT 465.018.750 491.133.525
Zaini M., Putu Pasek: Analisis Biaya Pelabuhan dan Biaya Bongkar Muat … 59

Dari data yang ditunjukkan di kalau tidak melewati batas atau tenggat
atas kita dapat melihat bahwa PT. Abdi waktu kegiatan bongkar muat yang
Nusantara Indonesia Line Cabang telah ditentukan oleh pihak PT. Pelindo.
Gresik pada tahun 2014 dengan Namun, PT. Abdi Nusantara Indonesia
bermodal awal atau anggaran sebesar Line Cabang Gresik beberapa kali
Rp5.000.000.000 yang telah disediakan sering melanggar atau melewati waktu
oleh perusahaan telah berhasil kegiatan bongkar muat yang telah
mendapatkan pendapatan kotor usaha ditentukan, misal oleh Pelindo
selama satu tahun sebesar perusahaan diberikan waktu untuk
Rp6.754.987.700 dan mendapatkan laba kegiatan bongkar muat selama 3 hari
bersih sebesar Rp491.133.525. Pada tetapi PT. Abdi Nusantara Indonesia
tahun 2014 PT. Abdi Nusantara Line tidak bisa melaksanakan kegiatan
Indonesia Line Cabang Gresik juga tersebut tepat pada waktunya dan
dengan bermodal Rp5.000.000.000 perusahaan pun mendapatkan penalti
berhasil mendapatkan pendapatan kotor atau Cash (denda sesuai peraturan yang
selama setahun sebesar telah ditetapkan oleh PT. Pelindo) yang
Rp6.420.193.000 dan mendapatkan laba dalam hal ini perusahaan mau tidak mau
bersih sebesar Rp465.018.750. PT. harus membayar denda tersebut. Hal ini
Abdi Nusantara Indonesia Line Cabang yang menyebabkan semakin besarnya
Gresik mengalami penurunan pengeluaran dan berdampak pada biaya
pendapatan. Untuk ukuran sebuah pelabuhan dan biaya bongkar muat yang
perusahaan yang bergerak di dalam seharusnya biaya tersebut tidak perlu
bidang pelayaran pemasukan atau laba dikeluarkan oleh perusahaan.
bersih dengan jumlah Rp400.000.000 –
Rp500.000.000 masih terbilang kecil Faktor-faktor yang mempengaruhi
atau masih bisa dikatakan perusahaan biaya pelabuhan dan biaya bongkar
mengalami kerugian dan mengapa muat
dikatakan rugi karena PT. Abdi
Nusantara Indonesia Line Cabang Dari hasil observasi secara
Gresik sebenarnya bisa mendapatkan langsung di lapangan dan wawancara
laba yang lebih dari itu, apabila atau interview secara langsung peneliti
perusahaan melakukan penekanan pada dengan pihak agen pelayaran, TKBM,
biaya-biaya yang bisa ditekan. bagian operasional dan bagian keuangan,
Penurunan ini dipengaruhi oleh biaya peneliti mengetahui faktor-faktor apa
pelabuhan dan biaya bongkar muat. saja yang mempengaruhi biaya, yaitu
Penurunan laba setiap tahunnya a.) Kurangnya kordinasi antara pihak
diakibatkan karena jumlah besarnya kapal dan agen yang mewakili
biaya pelabuhan seperti biaya pandu, perusahaan pelayaran dan
biaya tunda, biaya tambat, biaya labuh, terjadinya delay atau keterlambatan
dan biaya dermaga dan juga hal ini menyebabkan biaya yang
pengeluaran biaya untuk keperluan tinggi dan bila terjadi kapal delay
kegiatan bongkar muat seperti biaya terjadi pemborosan untuk
stevadoring, biaya TKBM (meliputi membayar biaya tanggung yang
Foreman, Tally, Checker, buruh/kuli), sudah dipesan selama delay (tug
biaya lashing (biaya untuk mengikat boat, pandu, buruh pelabuhan, dan
barang di palka/deck) dll. Biaya-biaya sebagainya).
di atas sebenarnya merupakan biaya b.) Keterlambatan bongkar muat yang
yang wajar dikeluarkan oleh perusahaan, terjadi di dermaga ketika kapal baru
60 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 9, Nomer 1, September 2018

saja sandar waktu malam hari Nusantara Indonesia Line dengan cara
biasanya tidak langsung melakukan sebagai berikut.
kegiatan bongkar barang dan a.) Lebih ditingkatkannya koordinasi
menunggu atau menunda beberapa antara jadwal kapal dengan
jam juga bisa sampai pagi hari baru pemesanan dan penyediaan fasilitas
melakukan kegiatan bongkar, hal pelabuhan sehingga kapal terhindar
ini disebabkan karena kurangnya dari delay dan biaya yang tinggi
kordinasi dan persiapan yang dan bila terjadi kapal delay tiba di
matang antara pihak pelayaran suatu pelabuhan, maka harus segera
dengan foreman, checker,tally, dan diberitahukan sehingga tidak terjadi
buruh. pemborosan untuk membayar biaya
c.) Proses pencarian muatan yang tanggung yang sudah dipesan
membutuhkan waktu cukup lama selama delay (tug boat, pandu,
dan hal ini membuat kapal pun buruh pelabuhan, dan sebagainya).
terpaksa harus berlabuh. b.) Koordinasi juga harus dilakukan
Pengiriman barang yang biasanya dengan pihak gudang, foreman, dan
mengalami keterlambatan kapal dalam hal mengefisiensikan
pengiriman menuju ke dermaga muatan dalam kegiatan bongkar
dikarenakan kurangnya kordinasi muat. Penekanan biaya bongkar
antara pihak perusahaan dengan muat dapat dilakukan dalam hal
pemilik atau pengirim barang dan sebagai berikut seperti cargo
mengakibatkan keterlambatan handling yaitu cara handling
proses bongkar muat. Hal ini muatan yang sesuai untuk
berdampak pada bertambahnya masing-masing jenis muatan agar
pengeluaran biaya. aman atau tidak rusak dan
Langkah-langkah penekanan biaya penggunaan alat yang tepat,
pelabuhan dan biaya bongkar muat misalnya tidak memakai sling
PT. Abdi Nusantara Indonesia kawat untuk karung kopi, lada, pala,
Line sebenarnya bisa saja menekan tembakau, dan lain-lain.
biaya pelabuhan dan biaya bongkar c.) Kecepatan bongkar maupun muat,
muat dengan cara sebisa mungkin lebih yaitu agar sejak kapal sandar di
memperhatikan kegiatan di bidang dermaga sebaiknya harus sudah
bongkar muat semakin cepat proses dimulai langsung kegiatan bongkar
bongkar atau muat pada suatu ataupun muat secepatnya tanpa
pelabuhan semakin sedikit biaya yang menundanya meskipun itu hanya
dikeluarkan dan begitu pula sebaliknya sebentar pengaturan stowage plan
semakin lama proses bongkar atau muat juga harus diperhatikan dan
disuatu pelabuhan, maka biaya yang direncanakan dengan baik untuk
dikeluarkan akan semakin banyak atau menunjang kegiatan bongkar muat.
membengkak dikarenakan semakin
bertambahnya biaya yang sebenarnya
KESIMPULAN DAN SARAN
tidak perlu dikeluarkan. Dalam hal ini
Kesimpulan
PT. Abdi Nusantara Indonesia Line juga
harus memperhatikan tentang masalah Berdasarkan hasil penelitian dan
muatan yang sebenarnya menjadi salah mengacu pada pembahasan dari
satu masalah yang nyata. Dan hal ini penelitian ini, maka dapat ditarik
sebenarnya dapat diatasi oleh PT. Abdi kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut.
Zaini M., Putu Pasek: Analisis Biaya Pelabuhan dan Biaya Bongkar Muat … 61

1. PT. Abdi Nusantara Indonesia Line bidang atau masalah pengiriman


Cabang Gresik mengalami barang.
penurunan pendapatan pada tahun
2013 sampai dengan 2014. Hal ini Saran
disebabkan adanya pendapatan 1. Bagi Perusahaan untuk
perusahaan yang menurun memperbaiki dan mengelola
disebabkan oleh biaya pelabuhan pengeluaran biaya operasional
seperti biaya pandu, biaya labuh, dengan baik, supaya kas perusahaan
biaya tambat, biaya sandar dan dapat digunakan dengan terarah,
lain-lain dikarenakan imbas dari terutama pada perusahaan PT. Abdi
proses bongkar muat yang kurang Nusantara Indonesia Line Cabang
efisien. Gresik yang mengalami penurunan
2. PT. Abdi Nusantara Indonesia Line pendapatan pada tahun 2014 dan
Cabang Gresik mengalami 2015. Oleh sebab itu perusahaan
penurunan pendapatan pada tahun harus mengambil langkah-langkah
2013 sampai 2014.Penurunan untuk memperbaiki kinerja
pendapatan dipengaruhi oleh biaya perusahaan.
bongkar muat yang dikeluarkan oleh 2. Perencanaan kegiatan mulai sandar
PT. Abdi Nusantara Indonesia Line kapal, bongkar muat perlu dibenahi
Cabang Gresik seperti lamanya melihat akibat yang ditimbulkan
waktu yang terbuang di pelabuhan. agar nantinya tidak berdampak pada
Waktu yang terbuang ini terjadi pengeluaran biaya dan biaya yang
karena harus menunggu adanya dikeluarkan dapat ditekan
muatan yang akan diangkut maupun semaksimal mungkin oleh PT. Abdi
karena proses bongkar tidak dapat Nusantara Indonesia Line Cabang
dilakukan karena penerima belum Gresik.
siap. Penggunaan gudang untuk 3. Hendaknya perusahaan selalu
mengatasi masalah ini dapat menerapkan pengamatan dan
mengurangi waktu tunggu di evaluasi keuangan pada kegiatan
pelabuhan, tetapi akan menambah operasionalnya, agar perusahaan
biaya pengelolaan muatan. Sehingga dapat menilai kinerja setiap tahun,
penggunaan gudang tergantung pada sehingga nantinya dapat diketahui
tersedianya muatan untuk diangkut, apakah ada peningkatan kinerja
sehingga ada pemasukan tambahan ataupun tidak, serta harus lebih
untuk menutupi tambahan biaya. ditingkatkan atau diperluas link
3. Proses bongkar atau muat yang antara perusahaan pelayaran dengan
belum tepat waktu bisa disebabkan perusahaan atau perindustrian di
oleh kurangnya koordinasi antara bidang pengiriman muatan.
perusahaan dengan pemilik barang DAFTAR PUSTAKA
dan tenaga kerja bongkar muat dan Dykman,Thomas R. (2000). Akuntansi
prosedur penyelesaian dokumen Intermediate, Edisi Ketiga, Jilid
yang baik, mengantisipasi akibat Satu terjemahan Munir Ali.
keadaan dan mengoptimalkan fungsi Jakarta: Erlangga.
dan lokasi pelabuhan. Kurangnya Hadibroto, S. Sukadam, Sudradjat.
luasnya link dan kerjasama antara (1985). Akuntansi Intermediate.
perusahaan pelayaran dengan Jakarta:PT. Ichtiar Baru Van
peruahaan atau industri lain dalam Hoeve.
62 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 9, Nomer 1, September 2018

Harahap, Sofyan Safri. (1993). Teori


Akuntansi. Jakarta:PT. Raja
Grafindo Persada.
Kam, Vernon. (1998). Accounting
Theory. Edisi Kedua terjemahan
Suwardjono. Yogyakarta: BPFE.
Niswonger, C. Rollin, Fess, Philip E.
(1999). Prinsip-Prinsip Akuntansi.
Edisi Ketujuh Belas.
Jakarta:Erlangga.
Husaini Usman dan Purnomo. (2008).
Metodologi Penelitian Sosial.
Jakarta: Penerbit PT. Bumi
Aksara.
Arif Furchan. (1992). hal 21. Pengantar
Metode Penelitian Kualitatif.
Surabaya: Usaha Nasional.
Ahmad Sunhaj. (1996). hal 108. Teknik
Penulisan Kualitatif dalam
Penelitian Kualitatif dalam
Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan.
Malang: Kalimasada Press.
Lexy J. Moleong. (1994) hal 112.
Metode Penelitian Kualitatif.
Bandung:Remaja Rosda Karya.
Nazir, Moh. (2005). Metode Penelitian.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Sugiyono. (1999). Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sarwono, Jonathan. (2006). Metode
Penelitian Kuantitatif & Kualitatif.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Silalahi, U. (2006). Metode Penelitian
Sosial. Bandung: Unpar Press.
Blaxter, L., Hughes, C., & Tight, M.
(2001). How To Research.
Maidenhead: Open University
Press.
Soewedo, Hananto dan Engkos Kosasih.
(2007). Manajemen Perusahaan
Pelayaran Suatu Pendekatan
Praktis Dalam Bidang Usaha
Pelayaran. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai