55 162 1 PB
55 162 1 PB
(Analysis of Port Costs and Loading and Unloading Costs on Income PT. Abdi
Nusantara Indonesia Line Branch of Gresik)
Abstrak : Di era modern seperti sekarang ini perusahaan di bidang jasa khususnya di bidang keagenan
selalu dituntut untuk melaksanakan kegiatan secara cepat dan maksimal. Perusahaan pelayaran yang
menyediakan pelayanan keagenan kapal harus dapat melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan benar.
Di sini agen bertindak sebagai pihak yang mewakili pemilik kapal dalam mempersiapkan segala sesuatu
agar kegiatan kapal selama di pelabuhan dapat berjalan sesuai dengan rencana. Agen juga harus
mempersiapkan fasilitas sebelum kapal tiba dan memastikan kegiatan bongkar muat dapat berjalan dengan
baik, sehingga dapat memberikan pelayanan sepenuhnya terhadap kepentingan kapal selama di pelabuhan.
Setelah selesainya seluruh kegiatan pelayanan jasa yang telah diberikan kepada kapal, perusahaan
keagenan membuat perhitungan atas seluruh biaya pelayanan tersebut. Tugas akhir ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh biaya pelabuhan dan biaya bongkar muat terhadap pendapatan yang ada di PT.
Abdi Nusantara Indonesia Line. Metode penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif deskriptif. Langkah-langkah yang seharusnya diambil oleh perusahaan untuk menekan
biaya-biaya tersebut dengan cara meningkatkan koordinasi antara pihak perusahaan dengan customer,
agar proses pengiriman barang tidak terhambat dan biaya yang bersangkutan dapat ditekan semaksimal
mungkin oleh PT.Abdi Nusantara Indonesia Line.
Kata kunci : biaya pelabuhan, biaya bongkar muat
Abstract : In the modern era, as now companies in the services sector, especially in agency always
required to implement activities quickly and the maximum. The shipping company that provides shipping
agency services should be able to carry out its tasks properly. Here the agent acts as a party representing
the shipowner in preparing everything for the activities during the ship in port can be implemented as
planned. Agencies also must prepare the facility before the ship arrives and ensure loading and
unloading activities can be run well so that it can provide completely against the interests of the ship
while in port. After completion of all services activities that have been given to the ship, the agency
company make the calculation on the entire cost of the service. This final project aims to determine the
effect of port charges and costs of loading and unloading of the revenue that is in PT. Abdi Nusantara
Indonesia Line. The research method taken in this research is descriptive qualitative method. Steps
should be taken by the company to reduce costs by improving the coordination between the company and
its customers that the delivery process is not hampered and their expense can be reduced as much as
possible by PT. Abdi Nusantara Indonesia Line.
Keywords: Port Charges, Loading and Unloading Costs
Alamat korespondensi:
Zaini Miftach, Program Diploma Pelayaran, Universitas Hang Tuah, Jalan A. R. Hakim 150, Surabaya.
e-mail: jurnal_pdp@yahoo.co.id
53
54 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 9, Nomer 1, September 2018
Dari data yang ditunjukkan di kalau tidak melewati batas atau tenggat
atas kita dapat melihat bahwa PT. Abdi waktu kegiatan bongkar muat yang
Nusantara Indonesia Line Cabang telah ditentukan oleh pihak PT. Pelindo.
Gresik pada tahun 2014 dengan Namun, PT. Abdi Nusantara Indonesia
bermodal awal atau anggaran sebesar Line Cabang Gresik beberapa kali
Rp5.000.000.000 yang telah disediakan sering melanggar atau melewati waktu
oleh perusahaan telah berhasil kegiatan bongkar muat yang telah
mendapatkan pendapatan kotor usaha ditentukan, misal oleh Pelindo
selama satu tahun sebesar perusahaan diberikan waktu untuk
Rp6.754.987.700 dan mendapatkan laba kegiatan bongkar muat selama 3 hari
bersih sebesar Rp491.133.525. Pada tetapi PT. Abdi Nusantara Indonesia
tahun 2014 PT. Abdi Nusantara Line tidak bisa melaksanakan kegiatan
Indonesia Line Cabang Gresik juga tersebut tepat pada waktunya dan
dengan bermodal Rp5.000.000.000 perusahaan pun mendapatkan penalti
berhasil mendapatkan pendapatan kotor atau Cash (denda sesuai peraturan yang
selama setahun sebesar telah ditetapkan oleh PT. Pelindo) yang
Rp6.420.193.000 dan mendapatkan laba dalam hal ini perusahaan mau tidak mau
bersih sebesar Rp465.018.750. PT. harus membayar denda tersebut. Hal ini
Abdi Nusantara Indonesia Line Cabang yang menyebabkan semakin besarnya
Gresik mengalami penurunan pengeluaran dan berdampak pada biaya
pendapatan. Untuk ukuran sebuah pelabuhan dan biaya bongkar muat yang
perusahaan yang bergerak di dalam seharusnya biaya tersebut tidak perlu
bidang pelayaran pemasukan atau laba dikeluarkan oleh perusahaan.
bersih dengan jumlah Rp400.000.000 –
Rp500.000.000 masih terbilang kecil Faktor-faktor yang mempengaruhi
atau masih bisa dikatakan perusahaan biaya pelabuhan dan biaya bongkar
mengalami kerugian dan mengapa muat
dikatakan rugi karena PT. Abdi
Nusantara Indonesia Line Cabang Dari hasil observasi secara
Gresik sebenarnya bisa mendapatkan langsung di lapangan dan wawancara
laba yang lebih dari itu, apabila atau interview secara langsung peneliti
perusahaan melakukan penekanan pada dengan pihak agen pelayaran, TKBM,
biaya-biaya yang bisa ditekan. bagian operasional dan bagian keuangan,
Penurunan ini dipengaruhi oleh biaya peneliti mengetahui faktor-faktor apa
pelabuhan dan biaya bongkar muat. saja yang mempengaruhi biaya, yaitu
Penurunan laba setiap tahunnya a.) Kurangnya kordinasi antara pihak
diakibatkan karena jumlah besarnya kapal dan agen yang mewakili
biaya pelabuhan seperti biaya pandu, perusahaan pelayaran dan
biaya tunda, biaya tambat, biaya labuh, terjadinya delay atau keterlambatan
dan biaya dermaga dan juga hal ini menyebabkan biaya yang
pengeluaran biaya untuk keperluan tinggi dan bila terjadi kapal delay
kegiatan bongkar muat seperti biaya terjadi pemborosan untuk
stevadoring, biaya TKBM (meliputi membayar biaya tanggung yang
Foreman, Tally, Checker, buruh/kuli), sudah dipesan selama delay (tug
biaya lashing (biaya untuk mengikat boat, pandu, buruh pelabuhan, dan
barang di palka/deck) dll. Biaya-biaya sebagainya).
di atas sebenarnya merupakan biaya b.) Keterlambatan bongkar muat yang
yang wajar dikeluarkan oleh perusahaan, terjadi di dermaga ketika kapal baru
60 Jurnal Aplikasi Pelayaran dan Kepelabuhanan, Volume 9, Nomer 1, September 2018
saja sandar waktu malam hari Nusantara Indonesia Line dengan cara
biasanya tidak langsung melakukan sebagai berikut.
kegiatan bongkar barang dan a.) Lebih ditingkatkannya koordinasi
menunggu atau menunda beberapa antara jadwal kapal dengan
jam juga bisa sampai pagi hari baru pemesanan dan penyediaan fasilitas
melakukan kegiatan bongkar, hal pelabuhan sehingga kapal terhindar
ini disebabkan karena kurangnya dari delay dan biaya yang tinggi
kordinasi dan persiapan yang dan bila terjadi kapal delay tiba di
matang antara pihak pelayaran suatu pelabuhan, maka harus segera
dengan foreman, checker,tally, dan diberitahukan sehingga tidak terjadi
buruh. pemborosan untuk membayar biaya
c.) Proses pencarian muatan yang tanggung yang sudah dipesan
membutuhkan waktu cukup lama selama delay (tug boat, pandu,
dan hal ini membuat kapal pun buruh pelabuhan, dan sebagainya).
terpaksa harus berlabuh. b.) Koordinasi juga harus dilakukan
Pengiriman barang yang biasanya dengan pihak gudang, foreman, dan
mengalami keterlambatan kapal dalam hal mengefisiensikan
pengiriman menuju ke dermaga muatan dalam kegiatan bongkar
dikarenakan kurangnya kordinasi muat. Penekanan biaya bongkar
antara pihak perusahaan dengan muat dapat dilakukan dalam hal
pemilik atau pengirim barang dan sebagai berikut seperti cargo
mengakibatkan keterlambatan handling yaitu cara handling
proses bongkar muat. Hal ini muatan yang sesuai untuk
berdampak pada bertambahnya masing-masing jenis muatan agar
pengeluaran biaya. aman atau tidak rusak dan
Langkah-langkah penekanan biaya penggunaan alat yang tepat,
pelabuhan dan biaya bongkar muat misalnya tidak memakai sling
PT. Abdi Nusantara Indonesia kawat untuk karung kopi, lada, pala,
Line sebenarnya bisa saja menekan tembakau, dan lain-lain.
biaya pelabuhan dan biaya bongkar c.) Kecepatan bongkar maupun muat,
muat dengan cara sebisa mungkin lebih yaitu agar sejak kapal sandar di
memperhatikan kegiatan di bidang dermaga sebaiknya harus sudah
bongkar muat semakin cepat proses dimulai langsung kegiatan bongkar
bongkar atau muat pada suatu ataupun muat secepatnya tanpa
pelabuhan semakin sedikit biaya yang menundanya meskipun itu hanya
dikeluarkan dan begitu pula sebaliknya sebentar pengaturan stowage plan
semakin lama proses bongkar atau muat juga harus diperhatikan dan
disuatu pelabuhan, maka biaya yang direncanakan dengan baik untuk
dikeluarkan akan semakin banyak atau menunjang kegiatan bongkar muat.
membengkak dikarenakan semakin
bertambahnya biaya yang sebenarnya
KESIMPULAN DAN SARAN
tidak perlu dikeluarkan. Dalam hal ini
Kesimpulan
PT. Abdi Nusantara Indonesia Line juga
harus memperhatikan tentang masalah Berdasarkan hasil penelitian dan
muatan yang sebenarnya menjadi salah mengacu pada pembahasan dari
satu masalah yang nyata. Dan hal ini penelitian ini, maka dapat ditarik
sebenarnya dapat diatasi oleh PT. Abdi kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut.
Zaini M., Putu Pasek: Analisis Biaya Pelabuhan dan Biaya Bongkar Muat … 61