Anda di halaman 1dari 7

Nama : I Made Aris Aditya Nugraha

NIM : 1905551088

Kelompok : 11

MODUL IV
INSTALASI DAN KONFIGURASI DHCP SERVER, DNS SERVER
SERTA WEB SERVER BERBASIS LINUX

Tujuan
1. Memahami konsep Routing dalam jaringan komputer
2. Memahami perbedaan Static Routing dan Dynamic Routing
3. Memahami protokol-protokol Routing
4. Melakukan pembuatan Static Routing dan Dynamic routing
5. Memahami pembuatan Network Address Translation
Tugas Pendahuluan
1. Sebutkan dan jelaskan macam-macam distro linux !
2. Jelaskan tentang DHCP server, apa saja tugasnya, serta jelaskan cara
kerjanya. Kenapa DHCP server diperlukan ?
3. Jelaskan tentang DNS server, apa saja tugasnya, serta jelaskan cara
kerjanya. Kenapa DNS server diperlukan ?
4. Jelaskan tentang Web server, apa saja tugasnya, serta jelaskan cara
kerjanya. Kenapa Web server diperlukan ?

Jawaban
1. Macam-Macam Distro Linux
Distro linux adalah sistem operasi yang dibagun dari kernel linux dengan
penambahan komponen lain berupa module, aplikasi, service ataupun package
lain agar tercipta sistem operasi dengan tujuan yang spesifik yang telah ditentukan
oleh pihak pengembang.
Pihak pengembang Linux lalu mengeluarkan dan mendistribusikan Linux
versi mereka ke public , hasil pengembangan inilah yang di sebut dengan
DISTRO. Macam – macam distro Linux sangat banyak. Berikut adalah macam –
macam distro Linux beserta penjelasannya.
1.1. Red Hat
Red Hat ini merupakan salah satu Distro Linux yang dikembangkan oleh
salah satu perusahaan bernama Red Hat Inc dan seringkali juga disebut Red Hat
Linux, namun pada tahun 2003 diganti menjadi Red Hat Enterprise Linux dimana
khusus untuk lingkungan perusahaan. Sistem operasi yang satu ini juga yang
pertama kali mempopulerkan penggunaan sistem RPM Package Manager.

1.2. CentOS
CentOS merupakan singkatan dari Community Enterprise Operating
System dan merupakan salah satu contoh Distro Linux yang dikembangkan oleh
The CentOS Project. Sistem operasi ini dibuat menggunakan kode sumber yang
berasal dari Red Hat, sehingga produk CentOs sangat mirip dengan Red Hat
Enterprise Linux.

1.3. Fedora
Fedora merupakan salah satu Distro Linux yang dkembangkan dan
didukung oleh Red Hat namun dibuat oleh tim khusus bernama Fedora Project.
Nama Fedora diambil dari salah satu karakter dalam logo Red Hat. Sama halnya
dengan Red Hat, sistem operasi Fedora juga menggunakan sistem RPM Package
Manager.

1.4. openSUSE
openSUSE merupakan salah satu sistem operasi yang didirikan diatas
kernel Linux atau biasa disebut Distro Linux. openSUSE Project selaku pihak
pengembang menciptakan sistem operasi ini dengan tujuan agar penggunaan
Linux dapat lebih maju dengan kinerjanya yang stabil dan ramah pengguna.
openSUSE ini lebih sering digunakan sebagai sistem operasi desktop/ server.
1.5. Mandrake (Mandriva)
Sistem operasi Mandrake atau yang juga bisa disebut Mandriva Linux
merupakan salah satu jenis Distro Linux yang dikembangkan oleh suatu
perusahaan bernama Mandriva. Sama halnya dengan Fedora, sistem operasi
Mandrake ini juga menggunakan sistem RPM Package Manager.

1.6. Debian
Debian bisa dibilang sebagai distro Linux yang populer dan terbaik
dikarenakan Debian adalah distro Linux yang banyak digunakan untuk kebutuhan
bahasa pemrograman, hal tersebut membuat Debian merupakan distro yang sangat
akrab di kalangan programmer profesional.
Debian juga populer sebagai basis untuk pengembangan distro Linux,
tidak sedikit distro Linux yang berbasis Debian dan malah lebih populer dari
Debian. Karena itu, jarang pemula memakai Debian tetapi banyak pemula lebih
akrab dengan distro yang berbasis Debian, seperti Linux Mint misalnya.

1.7. Ubuntu
Ubuntu merupakan suatu sistem operasi yang berbasiskan pada Debian
dan dikembangkan oleh suatu perusahaan dari Afrika Selatan yang bernama
Canonical ltd. Asal penamaan dari Ubuntu ini juga berasal dari bahasa Afrika
Selatan yang berarti kemanusiaan. Dengan sifatnya sebagai OS open source,
Ubuntu sengaja diprioritaskan untuk kepentingan umum atau server.

1.8. Mint
Linux Mint merupakan Distro berbasis Ubuntu dan Debian yang
menawarkan tampilan sederhana dan gampang diakses. Linux Mint memiliki tiga
mode tampilan. Ketiganya adalah MATE, Cinnamon, dan Xfce. Ketiga mode ini
menawarkan pengalaman penggunaan yang ramah bagi pemula. Hal ini karena
tampilan dan navigasinya cenderung mirip dengan Windows, sehingga pengguna
Windows yang mencoba Linux Mint akan mudah beradaptasi.
Linux Mint juga merupakan distro yang menawarkan pengalaman
pengguna yang baik dan inovatif. Fitur-fitur yang dimiliki distro ini juga
tergolong bagus dan stabil. Apalagi dukungan komunitas dari pengguna Linux
Mint tergolong besar.

1.9. Zorin
Zorin ini merupakan salah satu Distro Linux yang memiliki tampilan
grafis sangat mirip dengan Windows, bahkan termasuk pada aplikasi –
aplikasinya. Sejak awal tujuan pembuatan sistem operasi ditujukan agar para
pengguna yang terbiasa dengan Windows dapat menikmati fitur dari Linux tanpa
harus mengalami kesulitan.

2. DHCP server
DHCP merupakan singkatan dari Dinamyc Host Configuration Protocol
adalah sebuah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada
komputer yang memintanya. komputer yang memberikan nomor IP inilah yang
disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang melakukan request
disebut DHCP Client. fungsi DHCP Seperti yang sudah diterangkan. fungsi
DHCP ini adalah dapat memberikan nomor IP secara otomatis kepada komputer
yang melakukan request.
Cara kerja DHCP Server menggunakan 4 tahapan proses untuk
memberikan konfigurasi jika, client memiliki NIC dan memerlukan nomor IP
lebih dari satu maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-
sendiri, yaitu sebagai berikut.
2.1. IP Least Request
Tahapan pertama klien yang akan terhubung untuk pertama kalinya pada
sebuah jaringan akan mencari apakah terdapat DHCP server yang bekerja di
jaringan tersebut. Jika ditemukan, klien akan meminta alamat IP pada DHCP
server tersebut.

2.2. IP Least Offer


Tahap kedua yaitu DHCP server mendengar broadcast dari klien yang
baru terhubung pada jaringan tersebut. Selanjutnya server kemudian memberikan
penawaran terhadap klien yang baru tehubung pada jaringan tersebut berupa
alamat IP address.

2.3. IP Least Selection


Klien yang melakukan permintaan sebelumnya akan menyetujui
penawaran yang telah diberikan oleh DHCP server. Selanjutnya, klien
memberikan pesan kepada DHCP server untuk meminta agar DHCP
meminjamkan salah satu alamat IP yang tersedia dalam DHCP-pool, atau
jangakauan alamat IP yang bisa digunakan oleh host yang terhubung, yang
dimilikinya.

2.4. IP Least Acknowledge


DHCP server akan memberi respon pesan dari klien dengan mengirimkan
paket acknowledge berupa alamat IP dan informasi lainnya. DHCP server lalu
memperbaharui database yang dimilikinya. Klien akan melakukan inisialisasi
dengan mengikat atau binding nomor alamat IP yang telah diberikan, setelah itu
klien sudah bisa beroperasi dalam jaringan tersebut.

3. DNS server
Domain Name System (DNS) merupakan sebuah sistem yang berfungsi
menerjemahkan alamat IP ke nama domain atau sebaliknya dari nama domain ke
alamat IP. Dengan adanya DNS server, pengguna tidak perlu lagi menghapalkan
alamat IP dari sebuah komputer atau situs pada jaringan internet, pengguna hanya
tinggal menghapalkan host name atau domainnya saja. Alasan kenapa DNS
Server penting adalah karena DNS dapat memudahkan pengguna dalam
mengakses situs yang telah dibuat, karena secara umum manusia lebih mudah
mengingat kata daripada angka, sehingga pengguna internet lebih mudah
mengingat alamat situs berupa domain dibandingkan alamat IP. Klien DNS
disebut dengan resolver dan DNS Server disebut sebagai name server.
Cara kerja dari DNS Server dimulai ketika resolver mengirimkan
permintaan ke name server berupa queries. Setelah menerima queries tersebut,
name server akan memproses dengan cara melakukan pengecekan ke database
lokal DNS, menghubungi name server lainnya atau mengirimkan pesan failure
jika permintaan tersebut tidak ditemukan di database manapun. Proses ini disebut
dengan forward lookup query atau permintaan dari klien dengan cara memetakan
nama komputer ke alamat IP.

4. Web server
Web Server adalah suatu perangkat lunak (software) dalam server yang
berfungsi untuk menerima permintaan (request) dari client atau browser berupa
halaman website melalui protokol HTTP/ HTTPS, lalu merespon permintaan
tersebut dalam bentuk halaman website berupa dokumen HTML atau PHP. Dapat
disimpulkan bahwa web server adalah software yang berfungsi sebagai pemberi
layaan kepada web client (browser) seperti Chrome, Mozilla, Opera, Safari, dan
lainya, agar browser tersebut dapat menampilkan halaman website yang diminta.
Tata kerja dari web server dimulai ketika seorang klien yang berada
dalam jaringan menggunakan browser, selanjutnya web browser tersebut akan
mengirimkan sebuah permintaan berupa HTTP atau HTTPS yang akan direspon
dan dikirim kembali hasilnya dalam bentuk halaman-halaman web yang
umumnya berbentuk dokumen HTML. Terdapat banyak web server yang ada,
web server yang paling banyak digunakan saat ini adalah apache dan microsoft
internet information service
Daftar Pustaka
[1] Hermawan Riyadi. 2019. “Pengertian Distro Linux dan Macam-Macam
Distro Linux yang Perlu Anda Ketahui”. Available:
https://www.nesabamedia.com/distro-linux/#Pengertian_Distro_Linux.
[2] Unknown. “Pengertian Web Server dan Cara Kerjanya, Fungsi, serta
Contoh Web Server”. Available:
https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-web-
server.html.
[3] Yasin K. 2018. “Apa Itu Web Server dan Fungsinya?”. Available:
https://www.niagahoster.co.id/blog/web-server-adalah/.
[4] Nadia Agatha. 2020. “Apa Itu DNS? Bagaimana Cara Kerja DNS?”.
Available: https://www.hostinger.co.id/tutorial/apa-itu-dns/.
[5] Dantonkoto. 2014. “Pengertian DHCP Server, Fungsi Dan Cara Kerjanya”.
Available: https://dantonkoto.web.id/asj/pengertian-dhcp-server-fungsi-
dan-cara-kerjanya/.

Anda mungkin juga menyukai