Anda di halaman 1dari 10

06

Nama : Hafiidh Yahya Budiman


NIM : 205130100111006
Kelas : 2020A
No. absen : 06

UJIAN TENGAH SEMESTER

PENDIDIKAN PANCASILA

1. Ir. Soekarno pada tanggal 1 juni 1945 mengemukakan pendapatnya tentang dasar
negara Indonesia, yaitu lima butir yang kemudian dikenal dengan nama Pancasila.
Sebutkan lima butir tersebut secara berurutan. Jika lima butir tersebut masih belum
diterima oleh anggota sidang, Soekarno masih bisa memerasnya menjadi Tri Sila dan
Eka Sila. Jelaskan dengan sitematis!

JAWABAN :

Lima butir yang kemudian di sebut sebagai Pancasila yaitu :


1. Ketuhanan yang maha Esa
- Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
- Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk
agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
- Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
- Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang
menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
06

- Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah


sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
- Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa kepada orang lain.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab


- Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis
kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
- Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia, Mengembangkan
sikap saling tenggang rasa dan tepa selira, Mengembangkan sikap tidak
semena-mena terhadap orang lain.
- Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
- Berani membela kebenaran dan keadilan.
- Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa
lain.

3. Persatuan Indonesia
- Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan
bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
- Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
- Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
- Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
- Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
- Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
- Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
06

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat,kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan
- Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia
mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
- Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
- Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan
bersama.
- Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
- Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai
hasil musyawarah.

5. Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.


- Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
- Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
- Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
- Menghormati hak orang lain.
- Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
- Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan
terhadap orang lain, Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah. Tidak menggunakan hak milik untuk
bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum.
- Suka bekerja keras, Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat
bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
- Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata
dan berkeadilan sosial.

Sedangkan pengertian sistemastis Tri Sila dan Eka Sila adalah Trisila (3
Sila) tidak bisa lepas dari Ekasila (1 Sila), maupun Pancasila (5 Sila), sebab
ketiganya adalah utuh sebagai satu kesatuan. Seperti yang Bung Karno sampaikan
Trisila itu meliputi, Sosio-nasionalisme,Sosio-demokrasi,Ketuhanan. Sedangkan
yang dimaksud dengan EKASILA oleh Ir. Soekarno adalah dasar dari bangsa
06

Indonesia yang hanya terdiri dari satu sila atau satu dasar saja yakni GOTONG
ROYONG. Ekasila sendiri adalah istilah yang mengakar pada bahasa Sanskerta
yang terdiri atas dua kata yakni EKA (artinya satu) dan SILA (artinya dasar).

2. Filsafat sebagai “Mother of Science” setidaknya memiliki cabang ilmu yaitu


Metafisika atau Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi. Jelaskan ketiga cabang ilmu
filsafat tersebut. Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki dua pengertian yang
berbeda yaitu pancasila sebagai genetivus objektivus dan pancasila sebagai genetivus
subjectivus. Jelaskan pengertian keduanya!

JAWABAN :

1. Metafsika: yang menyelidiki ihwal kenyataan yang abstrakdi balik hal-hal fisik.
Louis Katsoff dalam bukunya Elemen gf Pbilasopby (1953) membagi bidang
metafsika menjadi lebih spesifik, yakni ontologi, yang menyelidiki ihwal ada
(being), kenyataan baik yang abstrak maupun kongkrit, beserta elemen-elemen
ontologis seperti eksistensi, penampakan, substansi, perubahan, kesatuan atau
homogenitas, kejamakan atau pluralitas; dan kasmalogi, yang menyelidiki ihwal
alam semesta dan unsur-unsur dasarnya, seperti hakikat ruang, waktu, gerak.

2. Epistemologi: yang menyelidiki ihwal pengetahuan dan kebenaran, beserta elemen-


elemen epistemologis seperti akal, metode, ilmu, subjek, pemahaman, pengetahun,
objek pengetahuan, validitas pengetahuan, subjektivitas-objektivitas pengetahuan.

3. Aksiologi: yang menyelidiki ihwal nilai. Nilai yang spesifik terkait dengan baik-
buruk diselidiki dalan bidang etika yang terkait dengan indah-tidak indah diseliki
dalam bidang logika atai yang menuelidiki ihwal aturan-aturan berpikir dan cara-
cara pengambilan kesimpulan yang benar, agar terhindar dari kesalahan berpkir
atau fallancy.

Pancasila sebagai sistem filsafat atau filsafat Pancasila mengandung dua macam
pengertian yang berbeda:
06

- genetious objektious yaitu Pancasia menjadi objek material bagi kajian


filsafat, tetapis juga Pancasila memungkinkan menjadi model berpikir atau
mode of thought
- genetivus subjektious, sudut pandang atau point of view yang digunakan untuk
melihat dan memikirkan tentang kenyataan. Dalam perspektif inilah kita
memahami Pancasila sebagai pandangan hidup: cara pandang melihat
kenyataan dunia.

3. Sesuai dengan yang anda pelajari, Notonegoro mengatakan bahwa Pancasila sebagai
sistem filsafat bisa diuji dengan teori ‘causa’. Yaitu adanya a). causa materialis, b).
causa formalis, c). causa finalis dan d). causa efecient. Jelaskan maksud dari teori
causa tersebut!

JAWABAN :

Teori causa adalah teori yang menyebutkan macam-macam faktor atau alasan yang
digunakan untuk menetapkan Pancasila sebagai dasar filsafat negara.

a. Causa materialis (berupa materi)


Bangsa Indonesia sebagai asal mula bahan/materi yang terdapat dalam adat
kebiasaan, kebudayaan, dan dalam agama-agamanya.

b. Causa formalis (berupa bentuk)


Bung Karno bersama Bung Hatta menjadi pembentuk negara (the founding father)
sebagai asal mula bentuk.

c. Causa finalis (berupa tujuan)


Bung Karno bersama Bung Hatta beserta anggota BPUPKI menyusun rencana
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dimana terdapat pancasila, dan juga
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang menerima
rencana tersebut dengan beberapa perubahan dan kemudian ditetapkan menjadi
calon dasar filsafat negara
06

d. Causa eficient (berupa asal mula karya)


PPKI sebagai asal mula karya yaitu yang menjadikan pancasila sebagai dasar
filsafat negara yang sebelumnya telah ditetapkan menjadi calon dasar filsafat
negara.

4. Sesuai dengan yang anda pelajari, a). apa yang dimaksud dengan ideologi?, b). ada
beberapa macam tipekal ideologi, sebutkan dan jelaskan. c). serta jelaskan fungsi dari
sebuah ideologi. Dan d). jelaskan bagaimana proses pembentukan ideologi. e).
Meskipun idelogi memiliki pebedaan dengan ideologi yang lain namun pada dasarnya
semua ideologi memiliki persamaan. Apa saja persamaan ideologi tersebut.

JAWABAN :

a) Ideologi adalah suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan dan


kepercayaan yang bersifat dinamis. Ideologi merupakan cara pandang membentuk
karakter berpikir dalam mewujudkan keinginan atau cita-cita. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ideologi merupakan kumpulan konsep bersistem
yang dijadikan asas pendapat (kejadian) yang memberikan arah dan tujuan untuk
kelangsungan hidup. Ideologi cara berpikir seseorang atau golongan tertentung.
ideologi juga paham, teori, dan tujuan yang merupakan satu program sosial
politik. Ideologi berasal dari bahasa Yunani yang sudah ada sejak zaman Planton
dan Aristoteles yaitu pada abad ke 5 dan ke 4 sebelum Masehi. Ideologi berasal
dari kata idealogia atau ajaran mengenai idea. Istilah ideologi merupakan
gabungan dari dua kata, yaitu idea (gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita,
fenomena) dan logos (ilmu, akal).

b) Ada beberapa macam tipekal ideologi, sebutkan dan jelaskan


• Ideologi konservatif : ideologi yang memelihara keadaan yang ada (status quo)
untuk mempertahankan ideologinya.
• Kontra ideologi : Ideologi yang memberikan kesempatan bagi masyarakat
untuk memunculkan ideologi-ideologi tandingan atau yang bersifat
menyimpang.
• Ideologi Reformis : Ideologi yang sesuai dengan kehendak dan dapat selalu
berubah, sehingga tidak ada ketetapan untuk ideologi ini.
06

• Ideologi Revolusioner : Ideologi dalam masyarakat yang diubah untuk tujuan


dari ideologi revolusioner

c) Jelaskan fungsi dari sebuah ideologi Fungsinya sebagai penafsir dan landasan
atas kejadian di alam sekitar serta sebagai orientasi dasar tujuan dalam kehidupan
manusia. Fungsinya juga sebagai pedoman hidup dalam kehidupan tentang apa
yang sebaiknya dilakukan, tata aturan hak asasi manusia, dan pedoman kewajiban
masyarakat Indonesia.

d) Jelaskan bagaimana proses pembentukan ideologi Pada awalnya, adanya


pemikiran tokoh yang dapat menjadi ideologi jika dipengaruhi penyusunan
sistem-sistem operasional sosial masyarakat. Seperti Marx yang berpendapat
kemudian dimodifikasi secara lebih konkrit oleh Lenin hingga terebntuklah
ideologi. Tokoh yang dapat membangun ideologi sebelumnya harus bisa membuat
jarak dengan realitas, sehingga dapat dibedakan dengan problematika yang terjadi.

e) Persamaan dari ideologi-ideologi yang adaWalaupun ideologi memiliki beragam


jenis, tetapi ideologi memiliki persamaan, yaitu sama-sama memiliki cita-cita
yang harus digapai dan sifatnya tetap. Ideologi juga sama-sama memiliki tujuan
dan dasar yang sama.

5. Jelaskan secara lugas dan sistematis bagaimana perkembangan penerapan Pancasila


pada masa Orde Lama, Orde Baru dan Masa Reformasi? (tidak kurang dari 4
paragraf).

JAWABAN :

Orde Lama (1945-1966)


Pada masa orde lama, Indonesia menjalani proses peralihan dari masyarakat
terjajah menjadi masyarakat merdeka. Saat itu adalah proses pencarian penerapan
bentuk Pancasila. Orde lama terjadi pada tiga periode berbeda yaitu periode 1945-
1950, periode 1950-1959, serta periode 1959-1966. Di tahun 1945-1950, Indonesia
sebagai negara peralihan dari bangsa terjajah menjadi bangsa yang merdeka menjalani
06

proses adaptasi penerapan ideologi bangsa, yaitu Pancasila. Beberapa masyarakat ada
yang setuju dan sebagian merasa keberatan. Kemudian di tahun 1950-1959, sistem
demokrasi berhasil diterapkan melalui pemilu 1955 yang dilakukan untuk memilih
anggota konstituante. Akan tetapi, para anggota yang terpilih tidak dapat menyusun
UUD seperti yang diharapkan. Sehingga, pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Soekarno
mengeluarkan Dekrit Presiden 1959 untuk membubarkan Konstituante dan
membatalkan UUDS 1950 menjadi UUD 1945. Pada periode 1959-1966, Soekarno
selaku presiden mengubah sistem pemerintahan menjadi sistem Demokrasi
Terpimpin. Selain itu, presiden memperluas peran militer dalam unsur politik dengan
menggabungkan POLRI dan TNI menjadi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik
Indonesia).
Semenjak diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia secara
resmi menjadi negara merdeka dan berdaulat, PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945
secara resmi telah mengangkat Ir. Soekarno dan Muhammad Hatta sebagai presiden
dan wakil presiden negara Indonesia. Pada masa ini, secara tersirat negara Indonesia
menganut sistem prisidensial, dimana presiden dan wakil presiden merupakan
pemimpin tertinggi negara dalam menjalankan kekuasaan. Namun begitu, sistem
presidensial segera berubah menjadi sistem parlementer sejak dikeluarkannya
Maklumat Wakil Presiden 16 oktober 1945 dan Maklumat Pemerintah 14 november
1945, yakni merupakan awal sistem presidensial dan pemberlakuan sistem multipartai
dalam politik formal Indonesia.

Orde Baru (1966-1998)


Orde Baru dimulai dengan naiknya Soeharto menjadi presiden menggantikan
Soekarno pada tanggal 22 Februari 1967. Awal orde baru, Presiden Soeharto harus
mengatasi kekacauan yang ada di indonesia, Soeharto melakukan beberapa upaya
pemulihan, yaitu:
1. Rencana Pembangunan Lima Tahun (Replita).
2. Pemilu.
3. Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengalaman
Pancasila.
4. Pemerataan pembangunan.
06

Selama menjalankan pemerintahan, beberapa masalah juga timbul dan memicu


demonstrasi yang terjadi pada tanggal 13-14 Mei 1998, di antaranya adalah:
1. Maraknya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
2. Hak menyatakan pendapat yang dibatasi.
3. Peran ganda (dwifungsi) ABRI.

Akhirnya pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya
setelah menjabat menjadi presiden selama tiga puluh tahun. Dengan demikian
berakhir pula masa Orde Baru.

Wajah Orde Baru lambat laun semakin menampilkan sikap otoriternya.


Pancasila sebagai dasar negara ditafsir secara tunggal dan dijadikan alat untuk
menopang kekuasaan Soeharto, sekaligus juga dijadikan benteng ampuh untuk
menekan kelompok-kelompok yang menyuarakan sccara kritis penyalahgunaan
kekuasaan yang dilakukan oleh Orde Baru. Stabilitas politik dijadikan tameng yang
ampuh menekan kelompok-kelompok oposisi demi langgengnya praktik kebijakan
orde baru yang dipenuhi oleh nepotisme, kolusi, maupun korupsi. Namun kondisi ini
pun menemukan batasnya. Suara-suara kerinduan, maupun tuntutan nkan sunsana
kererbukaan (demokrasi) menemui momentumnya. Pada 21 mei 1998, rakyat,
mahasiswa, LSM, maupun rakyat Indonesia secara luas menyerukan
"reformasi".Soeharto akhirnya lengser.

Reformasi (1998-sekarang)
Sejak masa-masa Orde Baru berkuasa, Pancasila benar-benar merupakan
seperangkat ideologi untuk menopang kuasaan rezim otoriter. Anggota, tokoh,
maupun organisasi yang berusaha menyuarakan suara kritis terhadap kebijakan
pemerintah Socharto akan dicap sebagai anti-Pancasila, tidak Pancasilais, dill. Oleh
karena itu, sejak "Reformasi" berhasil menggulingkan kekuasaan Soeharto, image
rakyat Indonesia sangatlah buruk terhadap Pancasila. Pancasila dianggap sebagai
sesuatu indoktrinasi yang dijejalkan oleh pemerintah di segala lini kehidupan rakyat
dengan tujuan untuk menyeragamkan perbedaan yang ada di dalam masyarakkat.
Pemerintah seolah merupakan aktor satu-satunya yang Maba Tahu yang bisa
menentukan "apa yang benar" dan "apa yang salah". Akibatnya pada tahun-tahun
awal reformasi, Pancasila seolah dilupakan dan ditinggalkan.
06

Era reformasi dimulai dengan pergantian presiden dari Soeharto ke B.J. Habibie
yang mulanya berperan sebagai wakil presiden. Kepemimpinan tersebut dimanfaatkan
untuk mereformasi segala tatanan pemerintahan terdahulu. Langkah-langkah yang
diambil oleh Habibie yaitu:
1. Membentuk kabinet reformasi pada tanggal 22 Mei 1998.
2. Memperbaiki sistem ekonomi dengan menaikkan nilai tukar rupiah dan
rekontruksi perekonomian nasional.
3. Mereformasi bidang politik.
4. Mengeluarkan Undang – Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan
Menyatakan Pendapat di Muka Umum.
5. Menyelesaikan masalah dwi fungsi ABRI.
6. Mereformasi bidang hukum.
7. Mengadakan sidang istimewa MPR untuk membuat ketetapan-ketetapan baru.

Anda mungkin juga menyukai