Anda di halaman 1dari 10

Latar Belakang

Masalah kependudukan merupakan salah satu masalah yang sangat


kompleks dalam suatu negara. Baik tidaknya kependudukan dapat menentukan
arah negara tersebut. Tiga komponen utama yang mempengaruhi suatu
kependudukan adalah fertilitas (kelahiran), mortalitas (kematian), dan migrasi
(perpindahan).
Migrasi sebagai salah satu komponen merupakan contoh mobilitas yang
terjadi saat ini. Peninjauan migrasi secara rasional sabgat penting untuk ditelaah
khusus dengan memperhatikan adanya kepadatan dan persebaran penduduk yang
kurang merata.
Migrasi adalah salah satu fenomena penduduk yang dipelajari dalam studi
geografi. Migrasi merupakan salah satu dari tiga faktor dasar yang mepengaruhi
pertumbuhan penduduk. Migrasi dapat meningkatkan jumlah penduduk apabila
jumlah penduduk yang masuk ke suatu daerah lebih banyak daripada jumlah
penduduk yang meninggalkan wilayah tersebut. Sebaliknya, migrasi dapat
mengurangi jumlah penduduk jika jumlah penduduk yang masuk ke suatu wilayah
lebih sedikit daripada jumlah penduduk yang meninggalkan wilayah tersebut.
Berdasarkan Sensus Penduduk (SP) tahun 1971, 1980, 1990, 2000, dan
2010 tidak satu provinsi pun yang tidak mengalami migrasi penduduk, baik migrasi
masuk maupun migrasi keluar. Migrasi dapat didefinisikan sebagai perpindahan
penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain, baik sifatnya permanen (bertempat
tinggal di tempat yang baru paling sedikit 340 hari) atau semi permanen (hanya
tinggal selama 15 hari dihitung dari awal kepindahannya ke tempat tersebut), yang
melewati batas administratif atau batas bagian dalam suatu negara atau daerah atau
juga melampaui batas politis atau batas negara.
Migrasi internal adalah gerakan penduduk baik yang dilakukan oleh individu
maupun kelompok yang masuk dan keluar dari daerah asal penduduk tersebut ke
daerah tujuan yang masih berada di dalam satu negara. Sedangkan, migrasi
internasional lebih mengacu pada perpindahan penduduk baik yang dilakukan oleh
individu maupun kelompok yang melewati batas suatu Negara.
Migrasi pada umumnya dipengaruhi berbagai faktor, tergantung pada
karakteristik daerah asal, daerah tujuan dan individu yang melakukan migrasi, serta
adanya perbedaan nilai kefaedahan antar satu daerah dengan daerah lainnya.
Meninggalkan daerah asal ke daerah tujuan tentu disebabkan adanya sesuatu yang
lebih menarik dan menguntungkan, sementara di daerah asal dirasakan tidak lagi
menarik dan kurang menguntungkan.migrasi dapat dilihat dari berbagai faktor
diantaranya: 1) ekonomi, seperti sempitnya pemilikan lahan, rendahnya upah dan
pendapatan, terbatasnya lapangan pekerjaan diluar sektor pertanian, keterbatasan
modal, dan kemiskinan. 2) demografi, seperti tingginya pertumbuhan penduduk,
banyaknya angkatan kerja, dan tingginya beban tanggunan. 3) fisik, adanya
hambatan-hambatan fisik seperti keadaan cuaca, tata air, dan topografi, yang tidak
menguntungkan, lahan yang kurang subur dan keterbatasan sumber daya alam. 4)
keamanan, seperti rawannya keamanan dan tidak adanya ketenangan hidup. 5)
sosial budaya, seperti adanya kejenuhan terhadap ikatan-ikatan terhadap adat,
keterbatasan fasilitas sosial budaya seperti pendidikan, kesehatan, hiburan dan
sebagainya. Secara umum faktor penentu migrasi cenderung pada satu kesimpulan
yang hampir sama yaitu, faktor ekonomi dan non ekonomi. Beberapa teori tentang
migrasi menyebutkan bahwa, faktor ekonomi merupakan salah satu faktor penting
yang mempengaruhi terjadinya migrasi. Seseorang cenderung melakukan migrasi
dengan harapan dapat memperbaiki kondisi ekonominya.
Motif tersebut berkembang karena adanya ketidakmerataan pembangunan
antardaerah. Pembangunan yang lebih terkonsentrasi di perkotaan menyebabkan
perkembangan kota menjadi lebih pesat dibandingkan desa, yang kemudian
melahirkan “urban bias”. Istilah urban bias ini dimaksudkan untuk melukiskan
pembangunan yang lebih menitikberatkan pada pembangunan kota dibandingkan
desa. Migrasi penduduk pada hakekatnya merupakan refleksi perbedaan
pertumbuhan ekonomi dan tidak kemerataan fasilitas pembangunan antara satu
daerah dengan daerah lain. Penduduk dari daerah yang tingkat pertumbuhannya
kurang akan gerak menuju ke daerah yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang
lebih tinggi. Kondisi seperti inilah yang mendorong masyarakat untuk mencari
daerah baru yang dianggap cocok dan bisa hidup lebih layak. Perkembangan kota
demikian, sesuai dengan fungsi kota itu sendiri, berupa pusat perekonomian,
teknologi, pendidikan, maupun pusat pemerintahan yang menjadi daya tarik daerah
tujuan.

Rumusan Masalah
Dalam makalah ini rumusan masalah yang akan dibahas adalah :
1. Apakah pengertian migrasi ?
2. Apa saja faktor serta alasan terjadinya migrasi?
3. Berapa jenis migrasi yang ada?
4. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari migrasi serta upaya
penanggulangannya?

Tujuan
Tujuan yang diharapkan melalui makalah ini adalah agar mengatahui apa itu
migrasi, mulai dari pengertian, faktor penyebabnya, alasan terjadinya, jenis-jenisnya,
hingga dampak yang ditimbulkan.

Pembahasan
Perpindahan penduduk yang berlangsung dalam masyarakat ada dua macam
sebagai berikut
Perpindahan vertikal, yaitu pindahnya status manusia dari kelas rendah ke kelas
menengah, dari pangkat yang rendah ke pangkat yang lebih tinggi, atau sebaliknya.
Perpindahan horizontal, yaitu perpindahan secara ruang atau secara geografis dari
suatu tempat ke tempat yang lain. Peristiwa inilah yang sering disebut dengan
migrasi, meskipun tidak setiap gerak horizontal disebut migrasi.
Fenomena migrasi merupakan salah satu dari mobilitas penduduk yang tidak dapat
dilepaskan dari proses perubahan menyeluruh dari kehidupan ekonomi global.
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari satu
tempat ketempat lain melampaui batas politik atau batas negara lain. Pada tataran
yang lebih makro aktivitas ini sesungguhnya berada dalam satu frame dengan peta
perubahan hubungan global, baik dalam bidang ekonomi, sosial, budaya maupun
politik.
Oleh karena itu, paling kurang terjadi dua hal yang penting untuk menjelaskan
mengapa aktivitas ini makin berkembang dalam skala yang sulit untuk diprediksi.
Pertama, secara teoritis aktivitas ini sering kali dikaitkan dengan suatu bentuk
perubahan dalam struktur sosial, yaitu suatu aktivitas yang mencoba
menghubungkan antara aktivitas migrasi atau distribusi sumber daya sosial (social
resources). Kedua, bahwa aktivitas ini juga sering dikaitkan dengan suatu proses
relasional dalam suatu proses pembangunan dengan elemen-elemen sosial dan
kelompok-kelompok sosial yang ada dalam suatu komunitas.
Lebih spesifik lagi, pada mulanya aktivitas ini dianggap sebagai suatu proses
kolonialisasi, baik yang dilakukan untuk kepentingan ekonomi maupun politik. Selain
itu ada dua dimensi penting dalam penelahan migrasi ini yaitu dimensi waktu dan
dimensi daerah. Untuk dimensi waktu menurut BPS batasannya adalah menetap
selama 6 bulan didaerah migran tersebut. Sedangkan untuk dimensi daerah
batasannya unit wilayah dibagi dalam beberapa provinsi menurut BPS. Migrasi ini
juga dijadikan salah satu alternatif pemerintah dalam pemerataan jumlah penduduk
dan mengurangi angka pengangguran. Terbukti dengan peningkatan jumlah migran
dari tahun ketahun yang sangat spektakuler.
Dalam konteks yang lebih luas, meningkatnya arus migrasi dapat mempengaruhi
terjadinya perubahan komposisi penduduk di daerah yang terkait dan juga
mempengaruhi pola komunikasi baik individu maupun kolektif dalam komunitas yang
berbeda. Ini berarti dalam intensitas yang tinggi migarsi dapat memberikan pengaruh
modernisasi pada daerah tujuan migrasi. Sehingga mendorong percepatan
modernisasi dan pengalihan teknologi di daerah tersebut. Dengan begitu dapat
terjadi peningkatan kesejahteraan.
2.2 Faktor –faktor terjadinya Migrasi
Berikut beberapa faktor-faktor pendorong terjadinya migrasi di daerah asal :
1. Makin berkurangnya sumber-sumber alam, menurunnya permintaan atas
barangbarang tertentu yang bahan bakunya makin sulit diperoleh seperti hasil
tambang, kayu atau bahan dari pertanian.
2. Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal akibat masuknya teknologi
yang menggunakan mesin-mesin.
3. Adanya tekanan-tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku di daerah
asal.
4. Tidak cocok lagi dengan adat, budaya dan kepercayaan di tempat asal.
5. Alasan pekerjaan atau perkawinan yang menyebabkan tidak bisa
mengembangkan karir pribadi.
6. Bencana alam, baik banjir, kebakaran, gempa bumi, musim kemarau panjang
atau adanya wabah penyakit.
Kebanyakan migrasi dilakukan guna mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik
lagi dibanding daerah asal. Selain faktor pendorong yang menyebabkan maraknya
migrasi daerah tujuan juga mengambil bagian yang penting sebagai salah satu
faktor terjadinya migrasi. Berikut beberapa faktor-faktor penarik yang mendorong
terjadinya migrasi :
1. Adanya rasa superior di tempat yang baru atau kesempatan untuk memasuki
lapangan pekerjaan yang cocok.
2. Kesempatan mendapatkan pendapatan yang lebih baik
3. Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi
4. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya :
iklim, perumahan, sekolah, dan fasilitas-fasilitas kemasyarakatan lainnya.
5. Tarikan dari orang yang diharapkan sebagai tempat berlindung
6. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat
kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang dari desa atau kota kecil.
Berdasarkan penjelasan di atas diketahui bahwa faktor pendorong dan penarik
merupakan faktor utama yang menyebabkan migrasi. Rata-rata migrasi disebabkan
oleh keadaan ekonomi di daerah asal yang sangat tidak mendukung. Oleh sebab itu,
migrasi dijadikan harapan baru dalam meningkatkan kesejahteraan mereka.
Selain ada faktor pendorong dan penarik, ada juga faktor penghambat yang menjadi
kendala dalam kegiatan ini. Faktor-faktor penghambat ini bisa berupa penolakan
atas kedatangan orang lain di daerah mereka sampai pada tahap melakukan isolasi
terhadap daerahnya. Serta pikiran yang takut akan pengambil alihan hasil sumber
daya yang ada kepihak lain. Di masyarakat yang tradisional sumber daya
merupakan warisan dari nenek moyang mereka yang harus di jaga dan di rawat
dengan baik. Karena masih percaya akan kutukan dari nenek moyang. Di tandai
dengan masih adanya istilah tanah adat dalam suatu daerah yang mesti dijaga. Bagi
daerah yang seperti ini sangat sulit sekali adanya orang asing masuk kedaerah
tersebut.
Tetapi untuk saat ini, semua daerah bebas di masuki oleh orang lain asalkan mereka
tetap mengikuti tata aturan yang berlaku dikalangan masyarakat. Keterbukaan ini
telah membuat terjaadinya alih teknologi yang dibawa pendatang kedaerah tersebut.
2.3 Alasan atau Penyebab terjadinya Migrasi
Alasan yang menyebabkan manusia / orang pelakukan aktifitas migrasi :
1. Alasan Politik / Politis
Kondisi perpolitikan suatu daerah yang panas atau bergejolak akan membuat
penduduk menjadi tidak betah atau kerasan tinggal di wilayah tersebut.
2. Alasan Sosial Kemasyarakatan
Adat-istiadat yang menjadi pedoman kebiasaan suatu daerah dapat menyebabkan
seseorang harus bermigrasi ke tempat lain baik dengan paksaan maupun tidak.
Seseorang yang dikucilkan dari suatu pemukiman akan dengan terpaksa melakukan
kegiatan migrasi.
3. Alasan Agama atau Kepercayaan
Adanya tekanan atau paksaan dari suatu ajaran agama untuk berpindah tempat
dapat menyebabkan seseorang melakukan migrasi.
4. Alasan Ekonomi
Biasanya orang miskin atau golongan bawah yang mencoba mencari peruntungan
dengan melakukan migrasi ke kota. Atau bisa juga kebalikan di mana orang yang
kaya pergi ke daerah untuk membangun atau berekspansi bisnis.
5. Alasan lain
Contohnya seperti alasan pendidikan, alasan tuntutan pekerjaan, alasan keluarga,
alasan cinta, dan lain sebagainya.
2.4 Jenis−jenis Migrasi dan Pola Perpindahan Penduduk
Secara umum migrasi dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Migrasi internasional (migrasi antarnegara)
Migrasi internasional (migrasi antarnegara) adalah perpindahan penduduk dari suatu
Negara ke Negara lain. Migrasi internasional meliputi imigrasi, emigrasi, dan
remigrasi.
Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari Negara lain ke suatu Negara dengan tujuan
menetap.
Emigrasi, yaitu berpindahnya penduduk atau keluarnya penduduk dari suatu Negara
ke Negara lain dengan tujuan menetap.
Remigrasi, yaitu kembalinya penduduk dari suatu Negara ke Negara asalnya.
2. Migrasi internal (migrasi nasional)
Migrasi internal (migrasi nasional) adalah perpindahan penduduk yang masih berda
dalam lingkup satu wilayah Negara. Perpindahan yang merupakan migrasi internal
antara lain sebagai berikut.
• Urbanisasi, adalah prepindahan dari daerah pedesaan ke daerah
perkotaan. Berikut faktor-faktor penyebab urbanisasi.
Faktor daya tarik desa ( contohnya : upah tenaga kerja di kota lebih tinggi daripada
desa, lapangan pekerjaan formal maupun informal di kota lebih banyak daripada di
desa, dan banyak hiburan dan fasilitas kehidupan yang lain).
Faktor daya dorong desa ( contohnya : Sempitnya lahan pertanian di desa,
sempitnya lapangan pekerjaan di luar sektor pertanian, rendahnya upah tenaga
kerja di desa, kurangnya fasilitas hburan dan kehidupan, adanya kegiatan pertanian
di desa yang bersifat musiman, dan adanya keinginan penduduk untuk memperbaiki
taraf hidup).
• Transmigrasi, adalah perpindahan penduduk, yang diprakarsai dan
diselenggarakan pemerintah, dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang
belum padat penduduknya. Macam-macam transmigrasi :
Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang dibiayai oleh pemerintah mulai dari
daerah asal sampai ke daerah tujuan transmigrasi.
Transmigrasi spontan, yaitu transmigrasi yang dilakukan penduduk atas biaya,
kesadaran, dan kemauan sendiri.
Transmigrasi sektoral,yaitu transmigrasi yang biayanya ditanggung bersama antar
pemerintah daerah asal transmigran dengan pemerintah daerah yang dituju.
Transmigrasi khusus, yaitu transmigrasi dalam rangka pembangunan proyek-proyek
tertentu, seperti transmigrasi bedol desa dan transmigrasi pramuka.
Transmigrasi swakarsa, yaitu transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung
oleh transmigran atau pihak lain (bukan pemerintah).
Selain itu ada juga jenis migrasi yang didasarkan pada sifatnya yaitu :
1. Migrasi sirkuler atau migrasi musiman adalah migrasi yang terjadi jika
seseorang berpindah tempat tetapi tidak bermaksud untuk menetap di tempat tujuan
migrasi.
2. Migrasi ulang-alik adalah orang berpindah setiap hari meninggalkan tempat
tinggalnya pergi ke tempat lain untuk bekerja atau berdagang.
Jenis−jenis migrasi lainnya :
• Evakuasi, yaitu perpindahan penduduk karena gangguan bencana alam atau
keamanan.
• Weekend, yaitu perginya orang-orang kota untuk mencari tempat berudara
sejuk.
• Forensen, yaitu orang-orang yang tinggal di desa tetapi bekerja di kota,
sehinggasetiap hari menglaju (pergi dan pulang).
• Turisme, yaitu orang-orangyang bepergian ke luar untuk mengunjungi tempat-
tempat pariwisata di daerah/Negara yang dituju.
• Reuralisasi, yaitu kembalinya pelaku urbanisasi ke daerah pedesaan.
• Repatriasi, adalah kembalinya suatu warga negara dari negara asing yang
pernah menjadi tempat tinggal menuju tanah asal kewarganegaraannya.
Seharusnya kegiatan ini dijadikan suatu hal yang dapat mengurangi jumlah
pengangguran yang ada, tetapi banyak juga kegiatan migrasi di sertai juga dengan
migran budaya. Sehingga kebudayaan di daerah migran menjadi tergangu dengan
adanya kebudayaan yang di bawa para imigran tersebut. Kebudayaan yang positif
dapat membawa daerah tersebut menjadi lebih modern dan high technology, tetapi
jika budaya itu mengarah pada hal-hal yang negatif maka akan merusak daerah itu
seperti penggunaan narkoba.
Dalam konteks yang lebih kontemporer, aktivitas migrasi ini berkaitan langsung
dengan kegiatan ekonomi dalam konteks pembangunan ekonomi. Proses
perubahan ini paling kurang meliputi lima aspek yang secara langsung memiliki
implikasi penting dalam proses pembangunan ekonomi :
1. Tumbuhnya kesadaran akan pentingnya kesempatan kerja antar negara.
2. Meningkatnya apresiasi masyarakat antar negara dalam hubungan-hubungan
sosial, budaya, dan ekonomi.
3. Berkembangnya suatu hubungan yang baru.
4. Munculnya kesepakatan-kesepakatan migran antar negara.
5. Terjadinya peningkatan pendapatan sebagai implikasi langsung dari remiten
dan besarnya volume migrasi kembali.
Kelima aspek ini dalam proses pembangunan, baik nasional maupun internasional
menjadi dasar alternatif dalam perumusan arah kebijakan pembangunan yang
mempertimbangkan posisi migran. Hal ini mengingat bahwa suatu proses
pembangunan merupakan suatu proses improvisasi kualitas seluruh sumber daya
yang ada yang ditujukan untuk peningkatan standar hidup manusia. Migrasi antar
negara ini merupakan suatu bentuk manifestasi dari kebebasan melakukan pilihan
ekonomi sebagai konsekuensi leburnya sistem ekonomi lokal ke dalam sistem yang
lebih global. Dengan leburnya sistem ekonomi telah menciptakan bentuk-bentuk
hubungan yang baru yang lebih moderat dan terbuka.
Tetapi tidak selamanya setiap orang senang dengan istilah migrasi, ada sebagian
orang yang tetap bertahan di daerah asal. Mereka beranggapan bahwa migrasi
dapat menghilangkan kebudayaan dan adat istiadat di daerah mereka. Biasanya
masyarakat yang masih memandang seperti ini adalah mereka yang memiliki pola
piker yang tradisional yang menekankan pada unsur budaya.
Pola Perpindahan (Mobilitas) Penduduk Suatu Daerah
Pola perpindahan (Mobilitas) penduduk dibedakan menjadi empat mecam sebagai
berikut.
1. Pola perpindahan harian, yaitu perpindahan penduduk setiap hari dari desa
ke kota untuk mencari makan. Setiap hari melakukan perjalanan pergi pulang/nglaju
(pergi pada pagi hari dan pulang pada sore hari).
2. Pola perpindahan musiman, yaitu perpindahan tempat tinggal penduduk yang
dilakukan pada musim-musim tertentu. Contoh : perpindahan penduduk dari kaki
pegunungan Himalaya, bila musim dingin turun ke daerah lembah, sedangkan saat
musim panas mereka akan kembali ke daerah semula.
3. Pola perpindahan menetap, yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat ke
tempat lain dengan tujuan menetap sekurang-kurangnya enam bulan lamanya.
Pola perpindahan tidak menetap, yaitu perpindahan penduduk Dallam jangka waktu
pendek, tidak begitu teratur waktunya, dan hanya berdasarkan kebutuhan, contoh :
salesman atau pedagang keliling yang melakukan promosi produk dari suatu
perusahaan.
2.5 Dampak Positif dan Negatif Migrasi serta Usaha Penanggulangannya
Dampak positif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan
• Berkurangnya jumlah penduduk sehingga mengurangi jumlah
pengangguran.
• Meningkatnya kesejahteraan keluarga di desa, karena mendapat kiriman
dari yang pergi, terutama dari yang sudah hidup layak.
• “Seimbangnya” lapangan pekerjaan di desa dengan angkatan kerja yang
tersisa, karena banyak orang yang meninggalkan desa.
Dampak negatif migrasi terhadap daerah yang ditinggalkan
• Berkurangnya tenaga kerja muda daerah.
• Kurang kuatnya stabilitas keamanan karena hanya tinggal penduduk tua.
• Semakin berkurangnya tenaga penggerak pembangunan di desa.
• Terbatasnya jumlah kaum intelektual di desa karena penduduk desa yang
berhasil memperoleh pendidikan tinggi di kota pada umunya enggan kembali ke
desa.
Dampak positif migrasi terhadap daerah yang dituju
• Jumlah tenaga kerja bertambah.
• Integrasi penduduk desa-kota semakin tampak.
Dampak negatif terhadap daerah yang dituju
• Semakin padat jumlah penduduknya.
• Banyak terdapat pemukiman kumuh.
• Lalu lintas jalan semakin padat.
• Lapangan kerja semakin berkurang sehingga banyak dijumpai
pengangguran tuna wisma, tuna susila, dan tindak kejahatan.
• Terdapat kesenjangan ekonomi dalam kehidupan di masyarakat.
Usaha-usaha Pemerintah dalam Menanggulangi Permasalahan Akibat Migrasi
Usaha-usaha untuk mengatasi permasalahan akibat migrasi desa-kota antara lain
sebagai berikut.
1. Membuka lapangan kerja baru di desa melalui kegiatan padat karya.
2. Membangun sarana dan prasarana baru di bidang transportasi antardesa.
3. Melaksanakan pembangunan regional melalui pembangunan kota-kota satelit
di sekitar kota tujuan utama, seperti Tangerang, Bekasi, Depok, dan Bogor yang
merupakan kota satelit Jakarta.
4. Melaksanakan program pembangunan pedesaan dengan mengembangkan
potensi desa sehingga penduduk desa tidak perlu lagi meniggalkan desanya untuk
mencari pekerjaan.
5. Mengadakan “politik kota tertutup”, yaitu larangan keras bagi penduduk yang
tidak ber-KTP dan tidak mempunyai penghasilan tetap untuk menetap di kota yang
dituju.
6. Menggalakkan kegiatan industry kecil/industri rumah tangga di desa.
7. Meningkatkan produktivitas pertanian dengan cara intensifikasi (sapta usaha
tani) dan diversifikasi pertanian.

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini dapat ditarik kesimpulan yaitu:
• Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari
satu tempat ketempat lain melampaui batas politik atau batas negara lain.
• Faktor terjadinya migrasi ada dua yaitu, faktor pendorong dan faktor penarik.
• Alasan terjadinya migrasi bisa disebabkan oleh alasan politis, sosial
kemasyarakatan, agama atau kepercayaan, ekonomi dan alasan lainnya.
• Secara umum migrasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu, migrasi
internasional seperti imigrasi, emigrasi dan remigrasi, serta migrasi internal seperti
urbanisasi dan transmigrasi.
3.2 Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan melalui makalah ini yaitu kepada mahasiswa
ataupun pembaca untuk terus menambah wawasan kita dalam bidang
kependudukan karena kita semua adalah bagian dari penduduk itu sendiri.

Daftar Pustaka
http://bataviase.co.id/node/769846
http://gembelzblog.blogspot.com/2011/01/pertumbuhan-penduduk-dunia.html
http://matersblog.blogspot.com/2010/04/ jenis-jenis-migrasi-dan-faktor-faktor.html
http://zebots.blogspot.com/2010/10/ pengertian-migrasi.html

Anda mungkin juga menyukai