Anda di halaman 1dari 27

KARYA ILMIAH REMAJA

Munculnya wabah covid-19

membawa pengaruh besar terhadap masyarakat

OLEH :

Nama : Wildatul Fajriya R

Kelas : XII IPS 3

NO : 33

SMA NEGERI 1 NALUMSARI

TAHUN PELAJARAN 2019 / 2020


Munculnya wabah covid-19
membawa pengaruh besar terhadap masyarakat

i
LAPORAN PENGESAHAN

Karya Ilmiah Yang Berjudul “Munculnya Wabah Covid-19 Membawa


Pengaruh Besar Terhadap Masyarakat” telah disahkan dan disetujui ini pada :

Hari                 : Minggu

ii
Tanggal           : 5 april 2020

Disusun Oleh

Guru Bk Nama Penyusun

Wiji,S. Pd Wildatul Fajriya R

NIP.196610141993031006 .

iii
Mengetahui,

Kepala SMA N 1 NALUMSARI

IDA FITRININGSIH,S,Pd,M.Pd

NIP:197012022000032003

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa,karena berkat rahmat dan karunia-NYA, Sehingga saya  dapat menyelesaikan
“Karya Ilmiah Yang Berjudul Munculnya Wabah Covid-19 Membawa Pengaruh
Besar Terhadap Masyarakat “ dengan lancar dan sebaik-baiknya.

iv
   Dalam penyusunan Karya Ilmiah Yang Berjudul Munculnya Wabah
Covid-19 Membawa Pengaruh Besar Terhadap Masyarakat, tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Ida Fitriningsih,S,Pd, M.Pd, Selaku Kepala Sekolah SMA N 1


NALUMSARI
2. Bapak Wiji,S. Pd Selaku Guru BK
3. Bapak/Ibu Guru Serta Karyawan SMA N 1 NALUMSARI
4. Semua pihak yang telah memberikan dukungan,Keterangan dan informasi 
sehingga penulis dapat menyelesaikan Pembuatan laporan karya wisata ini.

Penulis telah berusaha dengan segala kemampuan dalam  menyusun


laporan ini. Namun penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak
yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini berguna bagi penulis


khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Jepara, 5 April 2020

v
Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL................................................................................................i

LAPORAN PENGESAHAN...................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1  Latar Belakang Masalah................................................................................1

1.2  Rumusan Masalah.........................................................................................1

1.3  Tujuan Penulisan...........................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

KAJIAN PUSTAKA................................................................................................3

2.1 Pandemi COVID-19.......................................................................................3

2.2 Gejala COVID-19..........................................................................................3

2.3 Pencegahan COVID-19..................................................................................4

BAB III....................................................................................................................6

METODE PENELITIAN.........................................................................................6

3.1 Sampel Dan Populasi Yang Diteliti Isu Covid 19..........................................6

3.2 Pengumpulan Data Penelitian Covid 19(Media Massa Yg Digunakan Dlm


Laporan Covid 19).............................................................................................13

vi
3.3 Dampak Covid 19 Dlm Segala Bidang Di Masyarakat Global...................13

3.4 Keunggulan Dan Kelemahan Lockdown Dg Physical Des.........................14

BAB IV..................................................................................................................15

Hasil dan Pembahasan...........................................................................................15

BAB V....................................................................................................................18

PENUTUP..............................................................................................................18

4.1 Kesimpulan..................................................................................................18

4.2 Saran.............................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah

Latar belakang virus Corona atau COVID-19, kasusnya dimulai dengan


pneumonia atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini
diduga berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai
jenis daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular,
kelelawar, dan berbagai jenis tikus.

Kasus infeksi pneumonia misterius ini memang banyak ditemukan di pasar


hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar dan
hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus
sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa jenis
yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.

Sebelum COVID-19 mewabah, dunia sempat heboh dengan SARS dan


MERS, yang juga berkaitan dengan virus Corona. Dengan latar belakang tersebut,
virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki gejala
yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga mengakibatkan
infeksi lebih parah dan gagal organ.

1.2  Rumusan Masalah


1. Bagaimana Sampel Dan Populasi Yang Diteliti Isu Covid 19?
2. Bagaimana Pengumpulan Data Penelitian Covid 19 (Media Massa Yg
Digunakan Dlm Laporan Covid 19)?
3. Dampak Covid 19 Dlm Segala Bidang Di Masyarakat Global?
4. Bagaiman Keunggulan Dan Kelemahan Lockdown Dg Physical Des?

1
1.3  Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Sampel Dan Populasi Yang Diteliti Isu Covid 19
2. Untuk mengetahui Pengumpulan Data Penelitian Covid 19 (Media
Massa Yg Digunakan Dlm Laporan Covid 19)
3. Untuk mengetahui Dampak Covid 19 Dlm Segala Bidang Di
Masyarakat Global
4. Untuk mengetahui Keunggulan Dan Kelemahan Lockdown Dg
Physical Des

1.4  Manfaat Penulisan


Manfaat penulisan ini yaitu menjelaskan secara mendalam dan terperinci
tentang Pandemi Covid 19

1.5  Metode Penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah menggunakan
metode pustaka yaitu penulis menggunakan media pustaka dalam penyusunan
makalah ini.

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pandemi COVID-19

Kelelawar, ular, dan berbagai hewan eksotis lain hingga kini masih dianggap
sebagai vektor virus Corona atau COVID-19. Terlepas dari benar-tidaknya
informasi tersebut, COVID-19 membuktikan diri mampu menular antarmanusia.
Penularan sangat cepat hingga Organisasi Kesehatan Dunia WHO menetapkan
pandemi virus Corona atau COVID-19 pada (11/3/2020).

Pandemi atau epidemi global mengindikasikan infeksi COVID-19 yang sangat


cepat hingga hampir tak ada negara atau wilayah di dunia yang absen dari virus
Corona. Peningkatan jumlah kasus terjadi dalam waktu singkat hingga butuh
penanganan secepatnya. Sayangnya, hingga kini belum ada obat spesifik untuk
menangani kasus infeksi virus Corona atau COVID-19.

WHO menyatakan saat ini Eropa telah menjadi pusat pandemi virus Corona
secara global. Eropa memiliki lebih banyak kasus dan kematian akibat COVID-19
dibanding China. Jumlah total kasus virus Corona, menurut WHO, kini lebih dari
136 ribu di sedikitnya 123 negara dan wilayah. Dari jumlah tersebut, nyaris 81
ribu kasus ada di wilayah China daratan. Italia, yang merupakan negara Eropa
yang terdampak virus Corona terparah, kini tercatat memiliki lebih dari 15 ribu
kasus.

2.2 Gejala COVID-19

Ciri-ciri virus Corona pada gejala awal mirip flu sehingga kerap diremehkan
pasien. Namun, berbeda dengan flu biasa, infeksi virus Corona atau COVID-19
berjalan cepat, apalagi pada pasien dengan masalah kesehatan sebelumnya.

Gejala ringan kasus infeksi virus Corona atau COVID-19:

3
1. Batuk

2. Letih

3. Sesak napas dan ngilu di seluruh tubuh

4. Secara umum merasa tidak enak badan

Gejala berat kasus infeksi virus Corona atau COVID-19:

1. Kesulitan bernapas

2. Infeksi pneumonia

3. Sakit di bagian perut

4. Nafsu makan turun

Ciri-ciri virus Corona atau COVID-19 dan gejalanya kebanyakan muncul 2-10
hari setelah kontak dengan virus. Tapi pada beberapa kasus, ciri-ciri awal
Coronavirus dan gejalanya baru muncul sekitar 24 hari. Untuk membedakan ciri-
ciri awal Corona dan flu biasa, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Dalam 14 hari sempat bepergian ke negara yang dianggap sumber virus Corona

2. Sempat kontak dengan pasien yang mengalami infeksi Corona

Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 yang masih mewabah bisa dicegah
dengan cara yang sederhana. Berikut empat cara pencegahan virus Corona atau
COVID-19:

2.3 Pencegahan COVID-19

Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 yang masih mewabah bisa dicegah
dengan cara yang sederhana. Berikut empat cara pencegahan virus Corona atau
COVID-19,

1. Cuci tangan

4
Saat cuci tangan dengan sabun dan air minimal dilakukan selama 20 detik. Jika
tak ada air dan sabun bisa dengan hand sanitizer dengan kandungan alkohol
minimal 60 persen. Cuci tangan harus dilakukan sebelum dan setelah beraktivitas.

2. Jangan menyentuh tempat umum

Ketika berada di fasilitas umum, sebaiknya jangan menyentuh tombol lift,


pegangan pintu, pegangan tangga atau eskalator. Jika harus menyentuh, sebaiknya
gunakan tisu atau lengan baju dan segera cuci tangan setelahnya.

3. Hindari keramaian

Kasus infeksi virus Corona atau COVID-19 mudah menyerang saat di tempat
ramai. Karena itu, usahakan tidak berada di keramaian apalagi dalam ruangan
berventilasi buruk. Bila terpaksa berada di keramaian, jangan sembarangan
menyentuh wajah, hidung, dan mata, apalagi bila belum cuci tangan.

4. Rajin membersihkan rumah

Bersih-bersih rumah menggunakan cairan disinfektan menjadi upaya lain


mencegah kasus infeksi virus Corona atau COVID-19. Setelah cara-cara
pencegahan ini dilakukan, jangan lupa gunakan masker saat beraktivitas di luar
rumah.

5
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Sampel Dan Populasi Yang Diteliti Isu Covid 19

 Rabu (1/4)
Jumlah kasus positif Corona atau Covid-19 di Indonesia masih bertambah.
Pada hari ini, Rabu (1/4), terhadi penambahan 149 orang. Sehingga total
kasus positif Corona menjadi 1.677 kasus.
Untuk kasus pasien sembuh juga mengalami penambahan 22 orang.
Sehingga total pasien sembuh menjadi 103 orang. Sedangkan angka
kematian karena kasus Corona juga bertambah 21 orang. Sehingga total
menjadi 157 kasus meninggal.
 Selasa (31/3)
Jumlah kasus positif Corona atau Covid-19 di Indonesia terus bertambah.
Terdapat penambahan sebanyak 114 kasus positif. Sehingga menjadi 1.528
kasus positif Corona di Indonesia.
 Selain itu, ada penambahan enam pasien corona yang sembuh. Sehingga
total 81 orang pasien sembuh. Ada tambahan 14 kasus kematian baru
akibat virus Corona. Sehingga total menjadi 136 kasus.
 Senin (30/3)
Jumlah kasus positif Corona atau Covid-19 di Indonesia terus bertambah.
Pada Senin (30/3) terjadi penambahan 129 kasus positif Corona. Sehingga
totalnya mencapai 1.414 orang.
Dari jumlah tersebut, pasien yang meninggal dunia sebanyak 122 orang.
Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh dari Corona Covid-
19 juga bertambah. Sampai saat ini, sebanyak 75 pasien sudah dinyatakan
sembuh dari Corona Covid-19.
 Minggu (29/3)
Jumlah kasus positif virus Corona atau Covid-19 di Indonesia terus

6
bertambah. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad
Yuri menyebutkan, ada penambahan 130 kasus positif Cocid-19. Dengan
demikian, total sudah 1.285 orang positif Virus Corona.
Selain itu ada penambahan 5 orang pasien yang sembuh. Sehingga total
jadi 64 orang yang dinyatakan sembuh dari Corona. Sedangkan untuk
angka kematian yang diakibatkan Covid-19, bertambah 12 kasus.
Sehingga totalnya menjadi 114 kasus meninggal.
 Sabtu (28/3)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad
Yurianto menungkapkan, penularan virus Corona terus terjadi. Terbukti
dengan bertambahnya 109 kasus positif Corona. Sehingga menjadi 1.155
kasus positif.
 Pasien sudah sembuh bertambah 13 orang. Total pasien sembuh menjadi
59 orang. Kasus kematian bertambah 15 orang. Sehingga menjadi 102
orang yang meninggal akibat kasus ini.
 Jumat (27/3)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad
Yurianto menyebutkan ada 153 kasus baru yang didapatkan dalam 24 jam
terakhir. Ini menggambarkan masih ada penularan dan masih ada sumber
penyakit dan kontak yang terjadi.
 Sehingga total kasus positif Corona di Indonesia menjadi 1.046 kasus.
Dalam 24 jam terakhir, ada 11 pasien sembuh dan diperbolehkan pulang.
Sehingga total pasien sembuh menjadi 46. Selain itu, ada sembilan
kematian baru dalam 24 jam terakhir. Jumlah total pasien meninggal
menjadi 87 orang.
 Kamis (26/3)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad
Yurianto menyampaikan, data sampai hari ini, Kamis (26/3), total ada 893
kasus positif Corona atau Covid-19. Terjadi penambahan 103 kasus positif
Corona.

7
 Untuk pasien yang sembuh, terjadi penambahan 4 kasus menjadi 35 orang.
Sedangkan untuk jumlah pasien meninggal dunia, bertambah sebanyak 20
kasus. Total 78 kasus meninggal.
 Rabu (25/3)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad
Yurianto menyampaikan perbaikan data kasus positif yang tercatat
kemarin atau Selasa (24/3) adalah 685 kasus, bukan 686. Pada hari ini,
Rabu (25/3), ada penambahan kasus positif Corona sebanyak 105 kasus.
Sehingga total menjadi 790 kasus.
 Untuk kasus pasien sembuh bertambah satu orang menjadi 31 orang.
Sementara untuk kasus kematian setelah diverifikasi ulang, data pada
kemarin adalah 55 orang. Hari ini bertambah tiga kasus menjadi total 58
kasus.
 Selasa (24/3)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad
Yurianto menuturkan, terjadi penambahan kasus positif Corona sebanyak
107. Sehingga total menjadi 686 kasus positif. Tidak terjadi penambahan
kasus sembuh masih tetap 30 orang. Penambahan kasus meninggal 7 orang
menjadi 55 orang.
 Senin (23/3)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad
Yurianto menuturkan, terjadi penambahan kasus baru 65 orang. Sehingga
total kasus positif Corona hingga hari ini, Senin (23/3) mencapai 579
kasus.
 Kemudian ada penambahan satu pasien yang dua kali negatif dan
dinyatakan sembuh, sehingga total menjadi 30 orang yang sembuh.
Kemudian satu tambahan kasus meninggal, sehingga jadi 49 kasus.
 Minggu (22/3)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad
Yurianto mengatakan, hingga hari ini ada tambahan 64 kasus positif yang

8
sedang menjalani perawatan. Sehingga total kasus positif di Indonesia
mencapai 514 orang.
 Selain itu ada penambahan kasus sembuh setelah dua kali pemeriksaan lab
dinyatakan negatif dan dipulangkan. Ada tambahan 9 orang, jadi total ada
29 orang yang sembuh.
Ada pula penambahan kasus meninggal sebanyak 10 orang. Sehingga total
kasus meninggal 48 orang.
 Sabtu (21/3)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad
Yurianto memaparkan, ada penambahan kasus baru 81 orang. Sehingga
total kasus 450 orang. Jumlah kasus sembuh 20 orang. Kemudian ada
penambahan kasus kematian 6 orang. Sehingga total yang meninggal 38
orang.
 Jumat (20/3)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad
Yurianto menuturkan, pada hari ini terdapat penambahan 60 kasus positif
Corona atau Covid-19. Sehingga total hingga hari ini, Jumat (20/3)
terdapat 369 kasus positif.
 Selain itu ada penambahan satu kasus sembuh, sehingga total menjadi 17
pasien sembuh. Dia menambahkan, untuk kasus meninggal ada
penambahan 7 orang sehingga total jadi 32 orang.
 Kamis (19/3)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad
Yurianto mengatakan, ada penambahan kasus positif secara signifikan.
"Sekarang terlaporkan kasus positif ada 309," ujar Yuri di kantor BNPB,
Kamis (19/3).
 Penambahan terbanyak dari DKI Jakarta. Peningkatan 52 kasus positif
Corona menjadi 210 di Jakarta. Di Banten juga ada penambahan 10 kasus
menjadi 27 kasus. DIY terjadi penambahan dua kasus menjadi lima kasus.
Di Jawa Barat terjadi penambahan dua kasus menjadi 26.

9
 Di Jawa Tengah terjadi penambahan empat kasus menjadi total 12 kasus.
Jawa Timur penambahan satu kasus jadi total sembilan kasus. Di
Kalimantan Barat tercatat dua kasus. Di Kalimantan Timur penambahan
dua kasus jadi tiga kasus. Di Provinsi Bali satu kasus. Kepulauan Riau
terjadi penambahan dua kasus sehingga total 3 orang.
 Ada satu kasus di Sulawesi Utara. Sedangkan di Sumatera Utara terjadi
penambahan satu kasus menjadi dua kasus. Di Sulawesi Tenggara ada tiga
kasus dan di Sulawesi Selatan ada dua kasus. Lampung tetap satu kasus,
Riau ada penambahan satu kasus menjadi dua kasus.
 Dari jumlah itu, total kasus kematian 25 kasus. Dengan persentase
kematian 8 persen dari total kasus. "Angka ini memang tinggi," kata Yuri.
 Hingga hari ini,total keseluruhan menjadi 15 orang.
 Rabu (18/3)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad
Yurianto mengaku timnya menemukan banyak tambahan kasus positif
Corona. Penambahan 55 kasus positif. "Total sampai hari ini, 227 kasus
positif," ujar Yuri.
 Tambahan itu berasal dari: Banten 4 kasus positif. Yogyakarta 1 kasus
positif. DKI 30 kasus positif. Jawa Barat 12 kasus positif. Jawa Tengah 2
kasus, Sumatera Utara 1 kasus, Lampung 1 kasus, Riau 1 kasus,
kalimantan timur 1 kasus.
 Untuk pasien yang sudah sembuh dan dipulangkan mencapai 11 kasus.
Rinciannya, 1 kasus di Banten, di Jakarta ada 9 kasus, Jawa Barat 1 kasus.
"Jadi yang sudah sembuh dan dipulangkan 11 kasus."
 Untuk kasus yang meninggal, pemerintah menyebut ada RS yang sejak
tanggal 12 hingga 17 Maret belum memberikan data. Sehingga ketika data
diperbaharui, terjadi lonjakan jumlah kasus meninggal.
 "Data sudah diperbaiki. Setelah diakumulasi, kasus meninggal sampai 18
Maret yaitu Bali 1 meninggal, Banten 1 meninggal, DKI Jakarta 12
meninggal, Jawa Barat 1 meninggal, Jawa Tengah 2 meninggal, Jawa

10
Timur 1 meninggal, Sumatera Utara 1 meninggal. Jadi total 19
meninggal," katanya.
 Selasa (17/3)
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad
Yurianto memaparkan, kasus positif virus Corona atau Covid-19 melonjak
menjadi 172 orang. Dari jumlah itu, 7 orang dinyatakan meninggal
dunia.Penambahan terbanyak dari DKI Jakarta, kemudian dari Jatim,
kemudian dari Jateng dan dari Kepri.
 Secara umum kondisi yang dirawat sudah membaik. Dia
menyebutkan,sudah ada 9 orang yang sembuh dan pulang. Beberapa orang
lagi menunggu pemeriksaan kedua.
 Senin (16/3)
Juru bicara pemerintah untuk Kasus Corona, Achmad Yurianto
menuturkan, kasus positif Corona di Indonesia bertambah 17 kasus pada
Senin (16/3). Total menjadi 134 kasus. Penambahan 17 kasus berasal dari
Jawa Barat 1 orang, Banten 1 orang dan Jawa Tengah 1 serta DKI Jakarta
ada 14 kasus.
 Minggu (15/3)
Jumlah pasien positif terinfeksi virus Covid-19 atau Corona di Indonesia
bertambah menjadi 117 orang. Jubir Pemerintah khusus penanganan virus
corona, Achmad Yurianto mengungkapkan terdapat 21 kasus baru,
penambahan ini didominasi dari Jakarta.
Jumlah pasien kasus positif Corona yang sembuh bertambah tiga menjadi
delapan orang. Namun tidak disebutkan kasus nomor berapa yang baru
dinyatakan sembuh.
 Sabtu (14/3)
Juru bicara penanganan kasus virus corona Achmad Yurianto
mengungkapkan kasus pasien positif virus corona atau Covid-19 kembali
bertambah. Kini total menjadi 96 kasus. Salah satunya adalah Menteri
Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menhub dipastikan positif terpapar
virus corona atau Covid-19.

11
 Jumlah pasien positif Corona yang sembuh bertambah dua yakni kasus 1
dan 3. Sehingga total pasien sembuh menjadi lima orang.
 Satu pasien kasus positif Corona meninggal dunia. Namun tidak
disebutkan kasus nomor berapa yang meninggal.
 Jumat (13/3)
Pemerintah mengumumkan pasien positif Corona Covid-19 di Indonesia
total menjadi 69 orang. Pada Jumat (13/3), pasien positif corona
bertambah 35 orang dari semula 34 pasien saja. Dari seluruh pasien positif
itu, ada dua balita. Dua anak itu diberi nomor medis Kasus-49 dan Kasus-
54.
 Pasien positif Corona Kasus 35, 36 dan 50 meninggal dunia.
 Kamis (12/3)
Pasien positif Corona kasus 25 meninggal dunia. Kejadian pertama kasus
positif Corona meninggal dunia.
 Pada tanggal ini pula, tiga pasien kasus positif Corona dinyatakan sembuh.
Yakni kasus 6, 14 dan 19.
 Rabu (11/3)
Jumlah pasien positif terpapar virus corona atau Covid-19 di Indonesia
bertambah. Total menjadi 34 kasus positif. Dengan kondisi rata-rata sakit
ringan.
 Selasa (10/3)
Pemerintah kembali mengumumkan penambahan kasus positif virus
Corona atau Covid-19 di Indonesia. Pasien yang positif bertambah 8 orang
dan jika ditotal dengan yang sebelumnya menjadi 27 kasus.
 Minggu (8/3)
Pemerintah kembali mengumumkan dua kasus baru positif virus corona
atau Covid-19. Sampai hari ini, total enam kasus positif corona terdeteksi
di Indonesia.
 Jumat (6/3)
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad

12
Yurianto menyebut ada dua lagi pasien yang dinyatakan positif corona.
Pasien itu memang sudah dalam perawatan di ruang isolasi Rumah Sakit
Penyakit Infeksi Sulianti Saroso. Total menjadi empat kasus.
 Senin (2/3)
Kasus positif Corona di Indonesia pertama kali disampaikan Presiden Joko
Widodo di Istana Presiden. Presiden Joko Widodo mengumumkan dua
orang di Indonesia positif terjangkit virus corona. Dua WNI itu tersebut
sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

3.2 Pengumpulan Data Penelitian Covid 19(Media Massa Yg Digunakan Dlm


Laporan Covid 19)

a. Observasi yaitu Pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan,


pendengaran, penciuman, pembau, perasa). Pencatatan hasil dapat
dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik
b. Kajian Pustaka yaitu mencari data dengan membaca buku dan mencari
dari situs-situs internet.

3.3 Dampak Covid 19 Dlm Segala Bidang Di Masyarakat Global


a. Penutupan sekolah
b. Kekerasan rumah tanggaPekerja perempuan:
c. Tenaga kesehatan di garis depan
d. Pekerja rumah tangga migran
e. Dampak ekonomi jangka panjang

13
3.4 Keunggulan Dan Kelemahan Lockdown Dg Physical Des

Menurutnya, kebijakan lockdown dibutuhkan agar masyarakat yang berprofesi


sebagai karyawan atau pekerja memiliki alasan yang jelas untuk bekerja dari
rumah tanpa harus mengalami pemotongan upah atau gaji.

Ia menyatakan bahwa lockdown merupakan kebijakan yang dibutuhkan untuk


membatasi ruang interaksi masyarakat. Pasalnya, lanjut Andri, beberapa fasilitas
kesehatan di kota-kota di Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah akan kewalahan
bila jumlah pasien yang diduga terjangkit virus corona mengalami peningkatan
secara drastis.
Pemerintah sudah semestinya lebih mengutamakan kesehatan dan keselamatan
masyarakat dibandingkan stabilitas ekonomi. Menurutnya, perekonomian
Indonesia sudah pasti tertekan tanpa kebijakan lockdown sekalipun. 

Andri pun menyatakan bahwa pemerintah tidak bisa mempertahankan ekonomi


dan berpura-pura bahwa kondisi Indonesia aman. Menurutnya, Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) tidak akan tertekan bila dunia internasional menaruh
kepercayaan pada Indonesia.

Menurutnya, lockdown yang dilakukan di Indonesia tidak perlu seperti yang


diterapkan di Italia hingga mengerahkan aparat bersenjata. Menurut Andri,
kebijakan lockdown cukup berupa pelarangan agar masyarakat bekerja di kantor,
cukup di rumah semua. 

14
BAB IV

Hasil dan Pembahasan

Pemerintah Indonesia, -dan Pemerintahan negara lainnya tengah berjibaku


menekan penyebaran Virus Corona. Meski tak sebanyak di Wuhan, namun
keresahan akibar Covid-19  juga dirasakan negeri kita tercinta. Per hari ini kasus
menunjukkan sudah 700 an lebih orang terjangkit COVID-19 dan sekitar 50 an
meninggal dunia, dengan kesembuhan hingga 30 orang lebih.

Kelelahan menangani sejumlah pasien seolah tak digubris tenaga medis,


demi memberikan mereka harapan melalui sebuah penanganan. Sesuai arahan
presiden, seluruh faskes dan juga hal yang berkenaan dengan perawatan didukung
oleh pemerintahan. Termasuk menggelontorkan sejumlah dana.

Tak hanya itu, aneka imbauan dan anjuran juga disosialisasikan. Bersinergi
dengan berbagai pemangku kepentingan. Agar seluruh pantauan bisa didapatkan
secara faktual dan sesuai dengan yang ada dilapangan. Meski tak menampik
kenyataannya memang sulit dilakukan. Wabah yang besar pastilah membutuhkan
upaya penanganan dan pencegahan yang besar pula. Bayangin aja ada berapa juta
penduduk yang mesti diperhatikan.

Sayangnya, pemerintah seolah disudutkan. Anjuran-anjuran dan imbauan


tak cukup membuat mereka (warga) mengerti. Aneka berita hoax yang
menyesatkan hingga tudingan miring yang tak berdasar. Jika pemerintah tak
serius tangani, buat apa sosialisasi yang sangat penting untuk hadapi pandemi ini.
Tak hanya itu, penjagaan pintu masuk diperketat lagi, pensiapsiagaan petugas
hingga thermal scanner. Di bandara, pusat kota hingga bus umum. Semua demi
pencegahan pandemi ini.

15
Hal ini makin diperparah dengan panic buying. Orang-orang dengan
pengetahuan terbatas seolah menganggap hal ini akhir dari segalanya. Hingga
menimbun segala macam kebutuhan. Termasuk memborong masker dan akhirnya
membuat harga melonjak fantastis, Miris, kan?

Padahal, menurut laporan terkini menyebutkan bahwa pengunaan masker


tidaklah  mampu menangkal virus Covid-19. Temuan ini bahkan, diperjelas oleh
Eli Perencevich, profesor pengobatan dan epidemiologi dari Universitas Iowa,
Amerika Serikat.

Atau lebih tepatnya, masker justru harus dipergunakan bagi mereka yang
sedang sakit atau kekebalan tubuhnya rendah. Nah, kan! Yang paling penting
ialah menerapkan pola hidup sehat. Sering-sering cuci tangan dengan sabun, dan
air yang mengalir. Atau bisa pula menggunakan hand sanitizer.

Menggali informasi terkait pencegahan pandemi ini begitu penting, agar


pemahaman akan wabah ini kian meningkat. Pasalnya, bukan hanya satu atau dua
orang saja yang mesti diedukasi, ini se -indonesia Raya yang jumlahnya saja
jutaan. Namun, kecanggihan teknologi yang dihadirkan tak bersesuaian dengan
pemikiran mereka tentang situasi terkini. Warganet malah justru memojokkan
pemerintahan. Membuat meme-meme yang dipakai menjadi bahan bullyan.

Warga Indonesia yang dikenal santun justru saling mencecar dan mencari
pembenaran yang tidak masuk akal. Lalu, yang terjadi justru perpecahan. Jika hal
ini terjadi, Indonesia mau digimanakan? Padahal kondisi tengah genting, yang
diperparah dengan aneka berita hoax yang membelokkan ekspektasi publik
kepada pemerintah.

Sudah bukan saatnya hoax-hoax merugikan diperdebatkan. Kini waktunya


untuk menggalang dan menciptakan sinergitas antar seluruh warga Indonesia
dalam menangani wabah Corona. Contohlah negara-negara lain yang bahu
membahu melawan COVID-19 ini. Mereka belomba-lomba nemuin vaksin dna
obat buat Corona.

16
Berkontribusi buat negeri meski secuil dengan menyebarkan berita baik dan
bermanfaat lebih baik kan? Daripada mengumbar keburukan, ya mending ikut
dukung pemerintahan. Karena kita tidak akan tahu kapan pandemi ini akan
berakhir. Bisa jadi besok, bulan depan atau bahkan tahun depan. Sayang, kan,
tenaga buat dipakai menghujat berlebihan, padahal tidak tahu kondisi di lapangan.
Pemerintah sudah maksimal mengambil bagian, sehingga kalian jangan bikin
komentar yang berlebihan. Atau yang lebih memprihatinkan kalian ribut di
medsos, atau justru rebutan nimbun barang-barang buat stok  dirumah.  Sudah
selayaknya kita menghentikan drama saling hujat dan bahu membahu melawan
Virus Corona.

17
BAB V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Orang-orang yang hidup di dan melakukan perjalanan ke daerah-daerah dimana


virus ini menyebar berpotensi terjangkit Virus Corona. Saat ini, Virus Corona
menyebar di Tiongkok, dimana kasus Virus Corona paling banyak terdeteksi.
Pasien Virus Corona di negara lain adalah mereka yang baru saja melakukan
perjalanan ke Tiongkok, atau tinggal, atau bekerja dan berkontak secara dekat
dengan pasien Virus Corona.

Pekerja medis yang merawat pasien Virus Corona memiliki risiko terinfeksi virus
ini yang sangat besar, sehingga mereka membutuhkan prosedur pencegahan
secara ekstra

4.2 Saran

 Perbanyak cuci tangan menggunakan air dan sabun paling tidak selama 20
detik, terutama sebelum Anda keluar kamar mandi; sebelum makan; dan
setelah Anda buang ingus, atau batuk, atau bersin.
 Jika air dan sabun tidak tersedia, gunakanlah pembersih tangan alkohol
dengan kandungan alkohol sebanyak minimal 60%
 Hindari menyentuh wajah sebelum Anda cuci tangan
 Hindari kontak dekat dengan orang-orang sakit
 Tinggal di rumah jika Anda sakit
 Tutupi mulut Anda saat batuk dan bersin dengan menggunakan tisu
 Perbanyak membersihkan barang-barang Anda serta perabotan di rumah
Anda

18
DAFTAR PUSTAKA

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200317161737-20-484261/untung-
dan-rugi-jokowi-tetapkan-lockdown-corona
https://www.suara.com/health/2020/03/25/144000/pandemi-virus-corona-ketahui-
makna-dan-tujuan-istilah-covid-19
https://www.cigna.co.id/health-wellness/yang-perlu-anda-ketahui-tentang-
coronavirus
https://www.timesindonesia.co.id/tag/karya-tulis-ilmiah

19

Anda mungkin juga menyukai