Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

PERILAKU KESEHATAN LANJUT


tentang
Difusi Inovasi

Oleh
Muhammad Zikra
1710104076

Dosen Pembimbing
Nurul Prihastita Rizyana, M.KM

STIKES ALIFAH PADANG


PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN
2020/2021
KASUS
Ny. “ G”, perempuan, 19 tahun, tinggal di Semarang, bersama orang tuanya.
Suaminya seorang buruh bangunan bekerja dari pagi sampai sore. Tinggal satu
rumah dengan anggota keluarga lainnya.
Ny “ G” hanya tamat SMP dan mempunyai seorang bayi laki-laki berumur 3
bulan, lahir di bantu oleh bidan dan dukun yang merupakan keluarganya. Bayi
lahir normal DAN Ny “G” Sehat setelah proses persalinan selesai. Keluarganya
berasal dari keluarga kurang mampu, mengharuskan Ny G merawat bayi sesuai
dengan budaya dan pengetahuan yang dimiliki
Ny G cenderung kurang bergaul dan jarang berkecimpung dalam kegiatan sosial
dimasyarakat. Dari segi perkembangan bayi Ny “ G” sering sakit dan hanya
berobat ke puskesmas, namun karena kondisi dan higiene rumah yang kurang
mendukung sehingga mempengaruhi rumbuh kembang bayi. Sejak lahir belum
pernah diperiksakan di posyandu untuk ditimbang dan imunisasi. Sejak lahir
bayinya sudah diberikan susu formula karena ketidaktahuan orang tua terhadap
ASI ekslusif.
TUGAS MAHASISWA
1. Menentukan Masalah Ny “G”
a.
b.
c. Dst
2. Akar penyebab masalah Ny” G”
3. Intervensi untuk merubah perilaku
Pada kasus ini pemberian intervensi dilakukan secara bertahap dari
minggu ke minggu. Pemberian intervensi ini juga dilakukan pada beberapa
objek yang terkiat dengan Ny”G”
a. Tahapan awareness
b. Tahap interest
c. Tahap evaluation
d. Tahap trial
e. Tahap adopsi
4. Rincian intervensi yang dilakukan
Rincian intervensi pada point 3
5. Hasil perubahan perilaku
Tabel ini menjelaskan hasil perubahan perilaku Ny” G” yang telah
diberikan intervensi selama 4 minggu.

MINGGU INTERVENSI PERUBAHAN RESPON


KE - PERILAKU
I
II
III
IV

Jawaban :
1. Menentukan Masalah Ny “G”
a. Bayi Ny “ G” sering sakit
b. Ny G cenderung kurang bergaul dan jarang berkecimpung dalam
kegiatan sosial dimasyarakat
c. Bayi Ny “ G sejak lahir belum pernah diperiksakan di posyandu untuk
ditimbang dan imunisasi
d. Pengetahuan orang tua yang kurang tentang asi eksklusif
2. Akar penyebab masalah Ny” G
a. Kondisi dan higiene rumah yang kurang mendukung perkembangan
bayi
b. Ny G takut dengan kehidupan sosial masyarakat karena Ny g telah
mempunyai bayi pada saat umur 19 tahun
c. Keluarga Ny G berasal dari keluarga tidak mampu
d. Ny g merawat bayi berdasarkan budaya dan pengetahuan yang dimiliki
3. Intervensi untuk merubah perilaku
Pada kasus ini pemberian intervensi dilakukan secara bertahap dari minggu
ke minggu. Pemberian intervensi ini juga dilakukan pada beberapa objek
yang terkait dengan Ny”G”
a. Tahapan awareness
Adanya kesadaran dari Ny G dan keluarganya untuk meningkatkan
pengetahuan tentang asi eksklusif, melakukan pemeriksaan di posyandu
(penimbangan berat badan bayi dan imunisasi) dan peduli terhadap
higiene rumahnya
b. Tahap interest
Ny g dan keluarganya mempertimbangkan keputusan yang diambil
dalam merawat bayi, apakah masih merawat bayi berdasarkan
budayanya, apakah perlu melakukan pemeriksaan ke posyandu dan
apakah penting melakukan higiene di rumahnya
c. Tahap evaluation
Ny g dan keluarganya mengambil keputusan terhadap pertimbangan yang
telah diambil dalam merawat bayi, pemeriksaan ke posyandu dan higiene
rumah.
d. Tahap trial
Ny g dan keluarganya mecoba untuk meningkatkan pengetahuan tentang
asi eksklusif, melakukan pemeriksaan di posyandu (penimbangan berat
badan bayi dan imunisasi) dan peduli terhadap higiene rumahnya
e. Tahap adopsi
Ny g dan keluarganya menerapkan tahap trial menjadi kehidupan sehari
hari sehinga perkembangan bayi Ny g dan keluarganya sehat.
4. Rincian Intervensi
a. Tahap pengetahuan
Tenaga kesehatan melakukan penyuluhan kepada Ny G dan keluarganya
tentang pentingnya penimbangan bayi, pemberian imunisasi dan higiene
rumah.
Tahapan ini juga memperhatikan beberapa hal yaitu :
1) Karakteristik sosial ekonomi
Tahapan ini memperhatikan bagaimana keadaan sosial ekonomi pada
Ny g dan keluarganya. Dari hal ini karakteristik sosial ekonomi Ny
G dari pendidikannya adalah SMP dan suaminya bekerja sebagai
buruh serta keluarga kurang mampu.
2) Nilai – nilai pribadi
Nilai nilai pribadi yang ada pada Ny G adalah sudut padang. Ny g
cenderung kurang bergaul dan jarang berkecimpung dalam kegiatan
sosial dimasyarakat karena Ny G telah punya bayi pada saat ia
berumur 19 tahun
3) Pola komunikasi
Dengan latar belakang Ny G yang pendidikannya SMP, maka
seorang tenaga kesehatan harus bisa menyampaikan pesan kesehatan
yang mudah dimengerti oleh Ny G
b. Tahap persuasi.
Pada tahap ini Ny G dan keluarga tertarik pada penimbangan bayi,
pemberian imunisasi dan higiene rumah.serta Ny dan G dan keluarganya
berusaha untuk dapat informasi tentang hal tersebut.
Atribut yang ada pada tahap persuasi adalah
1) Relative advantage (keuntungan relatif)
a) Menambah pengetahuan Ny G dan keluarganya.
b) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat
c) Meningkatkan kinerja dalam bidang kesehatan bagi Ny G dan
keluarganya
2) Compatibility (keselarasan)
Kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan tidak bertentangan
dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, kaum wanita
disana diperbolehkan mengembangkan diri sehingga tidak ada
kesulitan dalam mengajak mereka berpartisipasi.
3) Complexity (kerumitan inovasi)
Kegiatan ini termasuk rumit untuk diterapkan dari segi pengetahuan
para Ny G, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk
dipelajari.
4) Triability (dapat dicoba)
Kegiatan ini bisa diujicobakan kepada Ny G dan keluarganya.
Bentuk percobaannya adalah bagaimana cara meciptakan higiene
rumah yang bersih dans sehat.
5) Observability (dapat diamati)
a) Program ini bisa diamati dengan baik karena interaksi yang
intensif antara tenaga kesehatan dan Ny G dan keluarganya
b) Tenaga kesehatan melakukan evaluasi kinerja dan memberikan
saran atau masukan terhadap hambatan yang mereka hadapi, dan
memberikan tips-tips praktis yang mudah dicerna oleh Ny G dan
keluarganya
c. Tahap pengambilan keputusan
Pada tahap ini tenaga kesehatan akan melakukan evaluasi tentang
kelebihan dan kekurangan dari kegiatan. Cara mengevaluasi pelatihan
dan motivasi ini adalah dengan mendatangi rumah setiap anggota
kelompok untuk melihat bagaiman higiene rumah Ny g dan keluarganya
d. Tahap implementasi.
Pada tahap ini Ny G dan keluarganya menentukan manfat dari kegiatan
dan menerapkan manfaat dari kegiatan
e. Tahap Konfirmasi
Pada tahap ini Ny G dan keluarganya menerima hasil penyuluhan dengan
baik.
5. Hasil perubahan perilaku
Tabel ini menjelaskan hasil perubahan perilaku Ny” G” yang telah diberikan
intervensi selama 4 minggu.
MINGGU PERUBAHAN
INTERVENSI RESPON
KE PERILAKU
Memberikan Pengetahuan Ny Ny G dan
informasi asi eksklusif G dan keluarga keluarga mau
meningkat menerima
I
tentang asi informasi
eksklusif tentang asi
eksklusif
Memberi tahu Ny G Keluarga Adanaya
dan keluarga kenapa mengetahui keiniginan Ny
pentingnya kenapa penting G dan
melakukan melakukan keluarganya
II penimbangan berat penimbangan untuk
badan bayi berat badan bayi melakukan
penimbangan
berat badan
bayi
Motivasi kepada Ny Ny G dan Adanaya
G dan keluarga agar Keluarga yakin keiniginan Ny
bayinya mau dan percaya G dan
melakukan imunisasi bahwa imunisasi keluarganya
III diperlukan untuk untuk
membangun melakukan
perkembangan imunisasi
tubuh

Melakukan kunjungan Ny G dan Ny G dan


IV untuk melihat higiene keluarganaya keluarganya
rumah dan memberikan paham betapa mampu
leaflet kepada Ny G pentingnya mengerti ilmu
tentang pentingnya higiene rumah yang telah
higiene rumah dipelajari dan
menerapkannya
dalam
kehidupan
sehati – hari

Anda mungkin juga menyukai