Ringkasan Sherwood
Ringkasan Sherwood
Pada volume tidal rerata 500 mL/napas dan Efek Pola Bernapas Pada Ventilasi Alveolus
kecepatan pernapasan 12 kali/menit, ventilasi paru
adalah 6000 ml atau 6 liter udara yang dihirup dan
dihembuskan dalam satu menit pada kondisi
Hasilnya adalah penurunan aliran udara ke alveolus
itu
Jika seseorang secara sengaja bernapas dalam
(misalnya, volume tidal 1200 mL) dan lambat
(misalnya kecepatan napas 5 kali/mnt), ventilasi
paru adalah 6000 mL/mnt, sama seperti ketika Efek O2 pada Otot Polos Arteriol Paru
bernapas tenang, tetapi ventilasi alveolus iika aliran darah lebih besar daripada aliran udara
meningkat menjadi 5250 mL/mnt dibandingkan ke suatu alveolus, kadar O2 di alveolus dan
angka istirahat sebesar 4200 mL/mnt. Sebaliknya, jaringan sekitar turun di bawah normal karena
jika seseorang sengaja bernapas secara dangkal darah yang banyak akan mengekstraksi lebih
(misalnya volume tidal 150 mL) dan cepat banyak O2 dari alveolus dibandingkan biasanya.
(frekuensi 40 kali/mnt), ventilasi paru akan tetap Penurunan lokal konsentrasi O2 menyebabkan
6000 mL/mnt; namun, ventilasi alveolus akan 0 vasokonstriksi arteriol paru yang mendarahi
mL/mnt. Pada hakikatnya, orang tersebut hanya
anayaman kapiler ini sehingga aliran darah
menghirup dan menghembuskan udara di ruang
berkurang untuk menyamai aliran udara yang
mati anatomik tanpa adanya pertukaran berguna
antara udara atmosfer dengan darah di alveolus. lebih kecil
Individu tersebut dapat secara sengaja melakukan
peningkatan konsentrasi O2 alveolus akibat
pola bernapas ini hanya untuk beberapa menit
aliran udara yang terlalu besar dibandingkan
sebelum kehilangan kesadarannya, pada saat pola
bernapas kembali normal. Kini menjadi jelas dengan aliran darah menyebabkan
manfaat melakukan secara refleks penambahan vasodilatasi paru, yang meningkatkan aliran
kedalaman bernapas dibandingkan dengan darah agar sesuai dengan aliran udara yang
kecepatan napas ketika ventilasi paru meningkat lebih besar
sewaktu berolahraga. Ini adalah cara paling efisien
untuk meningkatkan ventilasi alveolus. Ketika
volume
Menurut hukum difusi Fick, kecepatan difusi suatu karena tekanan sirkulasi paru yang rendah. Selama
gas melalui suatu lembaran jaringan juga olahraga, saat tekanan tekanan darah paru
bergantung pada luas permukaan dan ketebalan meningkat karena bertambahnya curah jantung,
membran yang harus dilewati oleh gas yang banyak kapiler paru yang semula tertutup menjadi
berdifusi serta konstanta difusi gas tersebut. terbuka. Hal ini meningkatkan luas perukaan darah
yang tersedia untuk pertukaran. Selain itu,
membran alveolus lebih teregang daripada normal.
Faktor-faktor di tingkat jaringan mendorong tempat CO2 pembentuk asam dikeluarkan dan
pelepasan O2 dari hemoglobin. lingkungan lokal lebih dingin. karena itu, afinitas
Hb terhadap O2 meningkat di lingkungan kapiler
Efek CO2 pada % saturasi Hb paru, memperkuat efek peningkatan Po2 dalam
pengikatan O2 ke Hb.
untuk Po2 tertentu, jumlah O2 dan Hb yang
berikatan lebih sedikit. Efek ini pentingkarena Pco2 Efek 2,3-bisfofogliserat pada % saturasi Hb
darah meningkat di kapiler sistemik sewaktu CO2
berdifusi menuruni gradien tekanan parsial dari sel suatu faktor di dalam sel darah merah juga dapat
ke dalam darah. Adanya CO2 tambahan di darah memengaruhi derajat pengikatan O2-Hb: 2,3-
pada efeknya menurunkan afinitas Hb terhadap bisfosfogliserat (BPG). Konstituen eritrosit ini, yang
O2 sehingga Hb membebaskan lebih banyak O2 di diproduksi sewaktu sel darah merah melakukan
tingkat jaringan dibandingkan jika hanya metabolisme, dapat berikatan secara reversibel
penurunan Po2 di kapiler sistemik yang dengan Hb dan mengurangi afinitasnya terhadap
merupakan faktor penentu % saturasi Hb. O2. menggeser kurva O2-Hb ke kanan,
meningkatkan pembebasan O2 sewaktu darah
Efek Asam pada % saturasi Hb mengalir melalui jaringan. Produksi BPG oleh sel
darah merah secara bertahap meningkat jika Hb di
Peningkatan keasaman juga menggeser kurva ke darah arteri terus-menerus mengalami ..............
kanan. Karena CO2 menghasilkan asam karbonat yaitu, ketika HbO2 arteri di bawah normal.
(H2CO3), darah menjadi lebih asam di tingkat Keadaan ini dapat terjadi pada orang yang tinggal
kapiler sistemik sewaktu darah menyerap CO2 dari di tempat tinggi atau pada mereka yang mengidap
jaringan. Penurunan afinitas Hb terhadap O2 yang tipe-tipe tertentu penyakit sirkulasi atau
terjadi karena peningkatan keasaman ini pernapasan atau anemia. Dengan membantu
menambah jumlah O2 yang dibebaskan di tingkat membebaskan O2 dari Hb di tingkat jaringan,
jaringan untuk Po2 tertentu. peningkatan BPG membantu ketersediaan O2 bagi
afinitas Hb terhadap O2 meningkat di lingkungan jaringan meskipun pasokan O2 arteri berkurang
kapiler paru, memperkuat efek peningkatan Po2 secara kronis.
dalam pengikatan O2 ke Hb.
Efek Bhor