Oleh:
Prof. Dr. Ir. Wahyudi Sutopo, ST, M.Si
C: Cognitif (C1 : Pengetahuan, C2 : Pemahaman, C3 : Penerapan, C4 : Analisis C5 : Sintesis, C6 : Penilaian); P : Psikomotorik (P1 :
Menirukan, P2 : Manipulasi, P3 : Ketepatan, P4 : Artikulasi); A: Afektif (A1 : Menerima, A2 : Menanggapi, A3 : Menilai, A4 :
Mengelola, A5 : Menghayati);
3. Pengantar Materi: Sub CMPK-1 (1)
Memahami konsep dasar analisis dan estimasi biaya (AEB) untuk penyediaan informasi perencanaan dan
pengendalian perusahaan
1. Mampu menjelaskan konsep dasar analisis dan estimasi biaya (U2, Bab 1).
2. Mampu menjelaskan etika dalam analisis dan estimasi biaya (U2, Bab 2).
3. Mampu menjelaskan klasifikasi biaya dan metode pengumpulan biaya (U2, Bab 3)
4. Mampu menjelaskan elemen dasar sistem laporan keuangan dan menyusun laporan keuangan (U2, Bab 4)
Sistem Manufaktu Cost Accounting
Biaya (cost) adalah pengorbanan sumber ekonomi
dengan satuan uang, yang terjadi atau akan terjadi dan
untuk tujuan tertentu.
Proses Penjurnalan
JURNAL
Laporan
Neraca
Rekening2
Dalam Buku Laporan2
Besar Lain
1. Biaya: pengorbanan sumber ekonomi diukur dengan satuan uang untuk tujuan tertentu
2. Klasifikasi biaya: pengelompokan dan elemen biaya secara sistematis untuk pengelolaan biaya.
3. Pengumpulan biaya: pencatatan biaya dari mendapatkan bahan baku sampai kepada pengakuan produk selesai
4. Jurnal: pencatatan seluruh jenis transaksi pada suatu perusahaan dengan prinsip debit-kredit
5. Posting: prosedur pemindahan data transaksi dari jurnal umum ke buku besar
6. Harga pokok - biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk
7. Laporan keuangan merupakan alat yang menunjukkan kondisi dan informasi keuangan suatu perusahaan
8. Neraca cerminan posisi kekayaan, kewajiban dan modal perusahaan pada suatu waktu tertentu
9. Laporan Laba Rugi cerminan hasil dari kegiatan operasional perusahaan dalam suatu periode tertentu yang terdiri
dari penjualan operasional, biaya operasional, dan pendapatn/biaya non-operasional.
3. Pengantar Materi: Sub CMPK-1 (3)
Pengumpulan Biaya
Langkah-langkah dalam proses produksi sebagai
Karakteristik Sistem Make to Sistem Make to
berikut: Order Stock
1. Mendapatkan bahan baku 1. Dasar kegiatan
2. Menghitung besarnya bahan baku yang dipakai
2. Tujuan produksi
dalam produksi
3. Penggunaan tenaga kerja 3. Sifat produksi
4. Pengakuan biaya overhead pabrik yang terjadi 4. Sifat produk
5. Pengumpulan
5. Pengalokasian dan pembebanan biaya overhead biaya
pabrik 6. Penghitungan
6. Pengakuan produk selesai dan produk yang HPP
masih dalam proses
Contoh SOAL #01:
Berikut ini adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh suatu perusahaan percetakan di dalam bulan Agustus 20X1:
• Biaya kertas Rp 20.000.000,00 • Biaya depresiasi mesin Rp. 10.000.000,00
• Biaya tinta Rp 25.000.000,00 • Biaya listrik Rp. 4.000.000,00
• Biaya benang untuk jilid Rp 2.500.000,00 • Biaya depresiasi gedung Rp. 1.000.000,00
• Biaya lem untuk jilid Rp 3.000.000,00 • Biaya pemeliharaan Rp. 1.500.000,00
• Biaya buruh cetak - jilid Rp 2.600.000,00 • Biaya adm. dan umum Rp. 2.000.000,00
• Biaya mandor Rp.6.000.000,00 • Biaya pemasaran Rp. 1.000.000,00
Lakukan klasifikasi biaya dengan menentukan:
1. Biaya produksi vs biaya non produksi 4. Biaya produk vs biaya periode
2. Biaya produksi langsung vs biaya produksi tidak langsung 5. Biaya terkendali vs biaya tidak terkendali
3. Biaya tetap vs biaya variable 6. Biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku, dan BOP
3. Pengantar Materi: Sub CMPK-2 (1)
Mampu menentukan estimasi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik
• Hanya menggunakan satu tahap proses pengolahan • Proses produksi melalui lebih dari satu tahapan pengolahan
• Tiap biaya yang terjadi tidak perlu diidentifikasi • Biaya yang masuk terjadi perlu diberi identifikasi untuk
departemen mana yang mengeluarkan biaya tersebut membedakan departemen mana yang mengeluarkan biaya
tersebut
Soal # 05: PT. Logistindo berproduksi “Battery Mobil Listrik” atas dasar pesanan. Pada Bulan Desember 20XX perusahaan menerima tiga macam pesanan
dengan identifikasi P1, P2 dan P3, dengan jumlah pesanan sebanyak 1.000 unit, 1.500 unit dan 2.000 unit. Transaksi yang dilakukan pada bulan tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Membeli bahan baku secara kredit, yaitu bahan baku X sebanyak 5.000 unit @ Rp 5.000,- bahan baku Y sebanyak 10.000 unit @ Rp 4.000,-.
2. Pemakaian bahan baku untuk tiap pesanan:
Pesanan Bahan Baku X Bahan Baku Y
P1 2.000 unit 4.000 unit
P2 1.500 unit 3.000 unit
P3 1.000 unit 2.000 unit
3. Gaji dan upah untuk tiap pesanan:
Pesanan Gaji dan Upah
P1 Rp 14.000.000,-
P2 Rp 12.000.000,-
P3 Rp 8.000.000,-
4. Biaya overhead dibebankan pada tiap pesan dengan tarif 75% dari biaya tenaga kerja langsung.
5. Biaya overhead pabrik sesungguhnya adalah P1 = Rp 10.100.000,-; P2 = Rp 9.200.000,-; P3 = Rp 5.900.000,-.
6. Semua pesan telah selesai dan diambil pemesannya.
Soal: susun jurnal yang dibutuhkan dan hitung harga pokok pesanan tiap unit!
3. Pengantar Materi: Sub CMPK-3 (3)
Harga Pokok Produksi pada system Product Costing – Make to Oder (MTO)
1. Mencatat pembelian bahan baku Biaya PS-P1 PS-P2 PS-P3 Total PS
Persediaan Bahan Baku Rp 65.000.000,- BBB 26.000 19.500 13.000 58.500
Hutang Dagang Rp 65.000.000,- BTKL 14.000 12.000 8.000 34.000
Perhitungan: BOP 10.500 9.000 6.000 25.500
Total 50.500 40.500 27.000 118.000
Bahan baku X = 5.000 x Rp 5.000,- = Rp 25.000.000,-
Bahan baku Y = 10.000 x Rp 4.000,- = Rp 40.000.000,- +
Rp 65.000.000,- 7. Mencatat harga pokok produk yang diserahkan
2. Mencatat pemakaian bahan baku Harga Pokok Produksi Rp 118.000.000,-
BDP - Biaya Bahan Baku Rp 58.500.000,-
Persediaan Produk Selesai Rp 118.000.000,-
Persediaan Bahan Baku Rp 58.500.000,-
3. Mencatat biaya gaji & upah 8. Mencatat transaksi penjualan
Gaji & Upah Rp 34.000.000,- Kas Rp 118.000.000,-
Kas Rp 34.000.000,- Penjualan Rp 118.000.000,-
BDP - Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 34.000.000,-
Gaji & Upah Rp 34.000.000,- Harga pokok per unit:
Perhitungan: P1= Rp 14.000.000,-; P2= Rp 12.000.000,-P3= Rp 8.000.000,-
1. HPP per unit P1= Rp 50.500.000,- : 1.000 = Rp 50.500,-
4. Mencatat biaya overhead pabrik dibebankan
BDP - Biaya Overhead Pabrik Rp 25.500.000,- 2. HPP per unit P2= Rp 40.500.000,- : 1.500 = Rp 27.000,-
BOP Dibebankan Rp 25.500.000,- 3. HPP per unit P3= Rp 27.000.000,- : 2.000 = Rp 13.500,-
Perhitungan: P1 = 75% x Rp 14.000.000,- = Rp 10.500.000,-;
P2 = 75% x Rp 12.000.000,- = Rp 9.000.000,- P3 = 75% x Rp 8.000.000,- = Rp
6.000.000,- +
5. Mencatat biaya overhead pabrik sesungguhnya
BOP Sesungguhnya Rp 25.200.000,-
6. Berbagai Rekening di Kredit Rp 25.200.000,-
Mencatat produk selesai
Persediaan Produk Selesai Rp 118.000.000,-
BDP - Biaya Bahan Baku Rp 58.500.000,-
BDP - Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp 34.000.000,-
BDP - Biaya Overhead Pabrik Rp 25.500.000,-
3. Pengantar Materi: Sub CMPK-3 (3)
Latihan SOAL UTS 01
TGEC adalah perusahaan yang memproduksi komponen mesin berdasarkan pesanan pelanggan. Pada bulan Januari
200x pesanan (Job) yang sedang dikerjakan adalah sebagai berikut :
Data Produk dalam proses awal Januari 200x
Job # 1 Job # 2 Job # 3
(Ribu Rp) (Ribu Rp) (Ribu Rp)
Biaya Bahan Baku 4.000 8.000 3.300
Biaya T. Kerja 2.000 4.000 2.200
Biaya O. Pabrik 1.000 2.000 1.100
Total 7.000 14.000 6.600
Data tentang biaya tambahan untuk menyelesaikan pesanan adalah berikut ( Ribu Rp ) :
- Bahan baku : 20.000, yang dialokasikan sebagai berikut: Job #1 : 40%; Job #2 : 40% dan Job # 3 : 20%.
- Biaya tenaga kerja: 40.000 untuk tiap-tiap Job.
- Biaya Operasional Pabrik : 20 % dari biaya tenaga kerja untuk tiap-tiap Job.
- Harga jual per unit : Job #1 : 2,0; Job #2 : 2,2 dan Job # 3 : 1,8.
- Asumsikan Harga pokok pesanan per unit semua sama yaitu sebesar 2,0.
Soal :
II-1 : Hitung jumlah produk yang dibuat ditiap-tiap Job (Job #1, Job #2 dan Job #3).
II-2 : Hitunglah Laba / Rugi dari tiap-tiap Job (Job #1, Job #2 dan Job #3).
Laba/Rugi = Total Nilai Penjualan – Total Biaya
3. Pengantar Materi: Sub CMPK-3 (4)
Product Costing Untuk Berbagai Kondisi Produk
Sisa Bahan Laku di Jual :
Product Costing Sisa Bahan - pengurang biaya overhead pabrik sesungguhnya
- pengurang biaya bahan baku pada pesanan yang bahannya tersisa
Penyebab Catat:
Produk Catat - akibat sulitnya pengerjaan, penambah biaya produks
- Akibat kegiatan normal: penambahan BOP
- Kesalahan pengerjaan: rugi produk cacat
3. Pengantar Materi: Sub CMPK-3 (5)
Process Costing
1. Process Costing merupakan cara penentuan harga pokok produksi yang dibebankan untuk suatu kegiatan
produksi dalam suatu periode kemudian dibagi ke jumlah hasil yang diproduksi dalam periode tersebut.
2. Semua elemen biaya produksi dibebankan berdasarkan biaya sesungguhnya.
3. Elemen biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan tarif di muka sedangkan biaya lainnya didasarkan
pada biaya sesungguhnya.
4. Biaya bahan baku dan bahan pembantu dijadikan satu ke dalam biaya bahan.
5. Biaya konversi: biaya tenaga kerja dan biaya overhead
6. Biaya tenaga kerja yang digunakan pada sistem MTS tidak dibedakan antara biaya tenaga kerja langsung
dan tidak langsung.
7. Pada sistem MTS, biaya overhead pabrik adalah semua biaya di pabrik selain biaya bahan dan biaya
tenaga kerja
8. Untuk mencari total unit ekuivalen dalam satu periode apabila ada sejumlah A produk dari periode
sebelumnya dengan tingkat penyelesaian X%, sejumlah B produk selesai dan sejumlah C produk di
akhir periode dengan tingkat penyelesaian Y%, maka:
9. Tahapan Proses Produksi: Laporan Produksi, Biaya yang dibebankan, dan perhitungan harga pokok
10.Tahapan produksi: sata tahap dan lebih dari satu tahap
3. Pengantar Materi: Sub CMPK-3 (6)
Contoh soal #06:
PT Silogbis merupakan perusahaan
yang berproduksi dengan sistem
MTS melalui satu tahapan Laporan Harga Pokok Produksi Januari 20X1
Laporan produksi
pengolahan. Pada bulan Januari
Produk Masuk proses 12000
2011, perusahaan tersebut memiliki Produk selesai dikirim ke gudang 10000
data sebagai berikut : Produk dalam proses akhir 2000
1. Selama bulan januri 20X1, Tingkat penyelesaian BB 100% BK 80%
perusahaan menggunakan 12000
bahan sebesar Rp
9.000.000,00. Gaji dan upah Biaya yang dibebankan
pada bulan tersebut Rp Elemen Biaya Unit Ekuivalen Total Biaya biaya/unit
7.540.000,00. Sedangkan biaya Biaya Bahan 10000 + 2000 x 100% = 12000 Rp 9,000,000.00 Rp 750.00
overhead pabrik sebesar Rp Tenaga Kerja 10000 + 2000 x 80% = 11600 Rp 7,540,000.00 Rp 650.00
Overhead pabrik 10000 + 2000 x 80% = 11600 Rp 8,120,000.00 Rp 700.00
8.120.000,00.
Rp 24,660,000.00 Rp 2,100.00
2. Produk yang diproses selama
bulan tersebut sebanyak 12.000 Perhitungan Harga Pokok
unit terdiri dari 10.000 unit Produk selesai dikirim ke gudang = 10000 x Rp 2,100.00 = Rp 21,000,000.00
produk sudah selesai dan 2.000 Produk dalam proses akhir (2000 unit)
unit produk dalam proses Biaya Bahan = 2000 x 100% x Rp 750.00 = Rp 1,500,000.00
penyelesaian dengan tingkat Tenaga Kerja = 2000 x 80% x Rp 650.00 = Rp 1,040,000.00
penyelesaian biaya bahan 100% Overhead pabrik = 2000 x 80% x Rp 700.00 = Rp 1,120,000.00
dan biaya konversi sebesar 80%. Rp 3,660,000.00
Dari data tersebut diminta Jumlah yang dibebankan Rp 24,660,000.00
untuk membuat LHPP bulan
Januari 2011 beserta jurnalnya
3. Pengantar Materi: Sub CMPK-3 (7)
Konsep Process Costing
Definisi Biaya Bahan
Tenaga Kerja
Biaya Yang
Terlibat Biaya Konversi
Process
Costing Overhead Pabrik
Unit Ekuivalen
satu tahap
Metode
Pengumpulan Tahapan Proses lebih dari
Biaya Produksi
satu tahap
Metode Rata-rata
Product Costing
Metode LIFO
Penghitungan
HPP Metode FIFO
3. Pengantar Materi: Sub CMPK-3 (8)
Process Costing Untuk Berbagai Kondisi Produk
Produk
Produk
Produk
Tidak
Normal
Normal
1. UE : produk selesai baik + produk cacat normal + (produk dalam proses x tingkat penyelesaian)
2. UE= produk selesai baik + produk cacat + (produk dalam proses x tingkat penyelesaian)
3. UE = produk selesai + produk rusak + (produk dalam proses x tingkat penyelesaian)
4. UE = Produk selesai + produk hilang + (produk dalam proses x tingkat penyelesaian)
3. Pengantar Materi: Sub CMPK-3 (9)
Contoh :
PT Logistindo merupakan perusahaan yang bergerak dengan sistem MTS dan memiliki satu
departemen produksi. Pada bulan Agustus 20x1 perusahaan melakukan pencatatan mengenai data
dan biaya produksi.
Produk yang masuk kedalam proses pada bulan tersebut sebanyak 25.000 unit. Dari jumlah
tersebut sebanyak 20.000 unit telah selesai dan merupakan produk baik. Sebanyak 3.000 unit hilang
di akhir proses sedangkan 2.000 unit lainnya masih dalam proses pengerjaan dengan tingkat
penyelesaian biaya bahan 100% dan biaya konversi sebesar 75%.
Biaya produksi untuk bulan tersebut adalah :
Biaya Produksi
Biaya Bahan Rp 17.500.000,00
Biaya Tenaga Kerja Rp 8.575.000,00
Biaya Overhead Rp 7.350.000,00
Dari data tersebut buatlah laporan harga pokok produksi beserta jurnal yang diperlukan.
3. Pengantar Materi: Sub CMPK-3 (10)
LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI AGUSTUS 20X1
Laporan Produksi
Produk Masuk Proses 25000 unit
Produk Selesai Langsung Baik 20000 unit
Produk Hilang Akhir Proses 3000 unit
Produk Dalam Proses Akhir
Tingkat Penyelesaian BB 100% BK 75% 2000 unit
25000 unit
Biaya yang Dibebankan
Elemen Biaya Unit Ekuivalen Total Biaya Biaya / unit
Biaya Bahan 20000 + 3000 + 2000 x 100% = 25000 Rp 17.500.000 Rp 700
Tenaga Kerja 20000 + 3000 + 2000 x 75% = 24500 Rp 8.575.000 Rp 350
Overhead Pabrik 20000 + 3000 + 2000 x 75% = 24500 Rp 7.350.000 Rp 300
Rp 33.425.000 Rp 1.350
Penyesuaian Produk Hilang Rp 202,5
Harga pokok produk setelah penyesuaian Rp 1.552,5
Perhitungan Harga Pokok
Harga pokok produk selesai
Produk selesai = 20000 x Rp 1.350 Rp 27.000.000
Produk hilang = 3000 x Rp 1.350 Rp 4.050.000
Produk selesai dikirim ke gudang = 20000 x Rp 1.552,5 Rp 31.050.000
Produk dalam proses akhir (2000 unit)
Biaya Bahan = 2000 x 100% x Rp 700 = Rp 1.400.000
Tenaga Kerja = 2000 x 75% x Rp 350 = Rp 525.000
Overhead Pabrik = 2000 x 75% x Rp 300 = Rp 450.000
Rp 2.375.000
Jumlah yang dibebankan Rp 33.425.000
3. Pengantar Materi: Sub CMPK-3 (11)
• M.N. Afif dan D.R.Rahmawati (2017), Analisis perhitungan harga pokok produksi teh sedap
wangi menggunakan metode harga pokok proses pada PT. Sariwangi A.E.A, Jurnal Akunida,
Vol. 3 No. 1, Juni 2017
• Kustanto (2015) Analisis harga pokok produksi dengan metode variable costing (Studi Kasus di
CV. Sumber Mulyo. Klaten), SKRIPSI, Teknik Industri UMS.
• M.N, Afif, Rismawati (2019), Analisis harga pokok produksi untuk menentukan harga jual
produk garment, JURNAL AKUNIDA, Vol. 5 NO. 1, JUNI 2019
3. Pengantar Materi: Sub CMPK-4 (1)
Mampu menentukan harga berdasarkan pendekatan berbasis pasar maupun estimasi biaya
1. Penentuan harga terhadap produk atau jasa tergantung pada permintaan dan penawaran terhadap
produk/jasa tersebut.
2. Tiga faktor utama yang mempengaruhi permintaan dan penawaran yaitu : konsumen, kompetitor, biaya.
• Digunakan untuk produk dengan horizon < 1 tahun
Penentuan Harga Jangka Pendek
(short-run pricing) • Sifat produk sementara atau berada pada pasar persaiangan
sempurna
3. Pendekatan berdasar pada pasar (Market-based) biasa digunakan oleh perusahaan yang beroperasi pada
pasar yang kompetitif
Perusahaan yang berada pada kompetisi ini harus menerima harga yang ditetapkan oleh pasar.
4. Penentuan Harga dengan Pendekatan Cost-Based
Sudut pandang Cost-based yaitu berdasarkan berapa banyak biaya yang dibutuhkan untuk membuat satu
produk tertentu, berapa harga yang ditetapkan supaya dapat menutup biaya produksi, dan mencapai
target tingkat pengembalian atas investasi.
3. Pengantar Materi: Sub CMPK-4 (3)
PENGEMBANGAN MODEL ESTIMASI BIAYA PARAMETRIK UNTUK BATTERY-PACK SEPEDA MOTOR
LISTRIK KONVERSI DENGAN PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING
Battery-pack • Terdapat 2 jenis kendaraan listrik, new design of electric vehicle dan sepeda motor listrik
bergerak dari konversi
penelitian ke • Smart UNS menjadi perusahaan yang telah melakukan penelitian dan pengembangan terhadap
komersilisasi sepeda motor listrik konversi dengan menggunakan baterai lithium-Ion sebagai substitusi sumber
energy ICE sepeda motor konvensional.
• Dan saat ini battery-pack bergerak dari penelitian ke pasar komersial, sehingga biaya produksinya
menjadi perhatian.
Battery Pack
3. Pengantar Materi: Sub CMPK-4 (5)
PENGEMBANGAN MODEL ESTIMASI BIAYA PARAMETRIK UNTUK BATTERY-PACK SEPEDA MOTOR
LISTRIK KONVERSI DENGAN PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING
• • •
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
biaya parametrik dari estimasi biaya parametrik bagi perusahaan bagian
battery-pack dengan dari batery-pack dengan perencanaan dalam
menerapkan activity-based menerapkan activity based menghitung estimasi biaya
costing? costing. menggunakan model yang
• Apa faktor yang paling • Mengetahui faktor yang telah terbentuk.
berpengaruhi terhadap paling mempengaruhi unit • Memberi saran kepada
biaya produksi battery- cost produk jadi battery- perusahaan untuk
pack sepeda motor listrik pack sepeda motor dijadikan sebagai bahan
konversi? konversi. pertimbangan bagi pihak
manajemen perusahaan
agar menerapkan dan
menggunakan activity
based costing untuk
menghitung unit cost
produk jadi.
• Membantu perusahaan
dalam mengalokasikan
sumber daya dengan tepat.
• Penelitian ini diharapkan
mempunyai manfaat untuk
menambah wacana
penelitian selanjutnya.
3. Pengantar Materi: Sub CMPK-4 (5)
PENGEMBANGAN MODEL ESTIMASI BIAYA PARAMETRIK UNTUK BATTERY-PACK SEPEDA MOTOR
LISTRIK KONVERSI DENGAN PENDEKATAN ACTIVITY BASED COSTING
Pengumpulan data
Identifikasi aktivitas
Rekapitulasi Model Parametrik berdasarkan Aktivitas
Aktivitas Activity Cost Driver Model Parametrik
Identifikasi cost driver dan Jam Kerja
cost center Order
Jumlah Order
Jam Kerja
Inbound Logistik
Jumlah Material
Pengembangan model Material Handling Jumlah Produk
parametrik berdasarkan Penyimpanan Produk Jam Mesin
aktivitas
Perawatan mesin Jam Kerja
Administrasi Jam Kerja
Perhitungan Estimasi Biaya Penelitian dan Pengembangan Jumlah Proyek Penelitian
1 Periode Depresiasi manufacturing equipment Jumlah hari
Biaya energi listrik proses produksi Jam Mesin
Analisis
3. Pengantar Materi: Sub CMPK-4 (3)
Estimasi Biaya dan Harga (aplikasi pemecaha masalah nyata):
1. SD Susanti, Y Yuniaristanto, W Sutopo, RW Astuti (2020), Parametric cost estimation model for li-ion battery pack of e-
motorcycle conversion based on activity based costing.
2. Sutopo, W., Erliza, A., Ardiansyah, A. Yuniaristanto, Y., Nizam, M. (2016), Parametric cost estimation for controlling
the development of electric vehicle prototype, Jurnal Mekanikal- An International Journal, June 2016 Vol. 39, Issue No
1, pp. 56-68, e – ISSN 2289-3873; http://mech.utm.my/vol-39-june-2016/
3. Sutopo, W., Nizam, M., Purwanto, A., Atikah, N., Putri, A.S., (2016), A cost estimation application for determining
feasibility assessment of Li-Ion battery in mini plant scale, International Journal on Electrical Engineering and
Informatics, 8 (1), pp. 189-199.
4. W. Sutopo, N. Atikah, A. Purwanto, D. Danardono D.P.T., M. Nizam, (2014), A cost estimation model to assess the
feasibility of li-ion battery development based on targeted cost by market approach, The Second International
Conference on Electric Vehicle Technology (ICEVT-2014), Sanur-Bali, Indonesia, 24 – 25 Nov., 2014, pp. 447-451.
5. Ardiansyah, R., Sutopo, W., Nizam, M. (2014). A parametric cost estimation model to develop prototype of electric
vehicle based on activity-based costing, IEEE International Conference on Industrial Engineering and Engineering
Management, 6962439, pp. 385-389, 2014
6. Ardiansyah, R., Sutopo, W., Nizam, M. (2013). A parametric cost estimation model to develop Sutopo, W., Atikah, N.,
Purwanto, A., Nizam, M. The battery 10 kWh: A financial analysis of mini manufacturing plant, Proc. of Joint Int. Conf.
on rICT and ICEV-T 2013, 6741512, 2013.
4. Penutup
Apakah sub CMPK 1 s/d 4 – dapat memberi kemampuan akhir :
Mampu menghitung dan menganalisis biaya terkait dengan rancangan yang dihasilkan?