Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

ADMINISTRASI NEGARA
Di
KANTOR BPBD KOTA PADANG

DISUSUN OLEH
YOSEP RIZAL
NIM 191263201088

DOSEN : Dra. REFLINDA, M.Pd

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


STIA ADABIAH PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah mata kuliah “ADMINISTRASI NEGARA”.
Shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad
SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah
untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah administrasi negara
di program studi Ilmu Administrasi Negara pada Yayasan STIA Adabiah
Padang. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Bapak/Ibu selaku dosen pembimbing mata kuliah
kewirausahaan dan kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam penulisan


makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ..................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang........................................................................... 1

B. Dasar-Dasar Hukum................................................................... 2

C. Rumusan Penulisan.................................................................... 3

D. Tujuan Penulisan........................................................................ 4
Bab II Pembahasan
A. Sejarah Singkat BPBD Kota Padang.......................................... 5

B. VISI, MISI, Tujuan dan Sasaran BPBD Kota Padang................ 5

C. Tugas Pokok BPBD Kota Padang...................................................7

D. Fungsi BPBD.............................................................................. 8

E. Struktur Oranisasi BPBD Kota Padang...................................... 8


F. Rincian Tugas dan Fungsi Jabatan............................................ 9
Bab III Penutup
A. Kesimpulan................................................................................. 22
B. Saran........................................................................................... 23
Daftar Pustaka ...................................................................................... 24

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bencana alam adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh
faktor alam dan/ atau faktor Non alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda, dan dampak psikologis.

Di dalam aline Ke-IV Pembukaan Undang – Undang Dasar 1945 diamanatkan


bahwa Negara Republik Indonesia berkewajiban melindungi segenap bangsa dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahtraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan
kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Amanat tersebut dilaksanakan
oleh pemerintah dan pemerintah daerah bersama, dalam hal ini perlindungan
terhadap kehidupan dan penghidupan termasuk atas perlindungan bencana, dalam
rangka mewujudkan kesejahtraan umum yang berlandaskan Pancasila, sehingga
dibentuklah Badan Penanggulangan Bencana (BPB) yang telah dituangkan dalam
Undang – Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Pemerintah dan pemerintah Daerah menjadi penanggungjawab dalam


penyelenggaraan penanggulangan bencana. Penanggulangan bencana merupakan
bagian integral dari pembangunan nasional, yaitu serangkaian kegiatan
penanggulangan bencana sebelum, pada saat maupun sesudah terjadinya
bencana. Pemerintah bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan
penanggulangan bencana meliputi fokus rekontruksi dan rehabilitasi dari
pascabencana, baik yang berada dipusat yaitu Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) maupun yang berada didaerah yang disebut BPBD.

1
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah sebuah lembaga khusus
yang menangani Penanggulanagan bencana (PB) di daerah, baik ditingkat Provinsi
maupun Kabupaten/Kota.

Sejak tahun 2008 dibentuk BNPB di tingkat pusat, sendangkan di provinsi


dan kabupaten/kota dibentuk BPBD. Pembentukan lembaga tersebut merupakan
amanat Undang – undang RI No. 24 tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.
Badan tersebut dibentuk untuk membantu masyarakat dalam rangka menanggulangi
masaalah kebencanaan yang terjadi. Ketentuan mengenai pembentukan, fungsi,
tugas stuktur organisasi dan tata kerja lembaga BNPB diatur dalam Peraturan
Presiden No. 8 Tahun 2008 Tentang BNPB, sendangkan ketentuan mengenai
BPBD diatur dengan peraturan daerah masing – masing.

Maka dalam rangka pelaksanaan UU No. 24 tahun 2007 tentang penanggulangan


bencana dibentuklah BPBD Kota Padang. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Padang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang.

B. DASAR-DASAR HUKUM
Dasar aturan dan hukum dalam menghadapi bencana :
1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom
Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran
Negara Tahun 1956 Nomor 20);
2. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4723);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Nomor
5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran

2
4. Kotamadya Daerah Tingkat II Padang (Lembaran Negara Tahun 1980 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3164);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 43, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4829);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Pendanaan dan
Pengelolaan Bantuan Bencana (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 44
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4830);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2020
tentang Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 Dilingkungan
Pemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor
249);
8. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 03 Tahun
2016 tentang Sistem Komando Penanganan Darurat Bencana;
9. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Penanggulangan
Bencana (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 03, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 12);

10.Peraturan Kota Padang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kota Padang (Lembaran Daerah Tahun 2016 Nomor 6,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 87);

C. RUMUSAN PENULISAN
Berdasarkan latar belakang diatas maka saya tertarik mengambil judul tentang
“Deskripsi Umum Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang:
1. Sejarah singkat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang.
2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran BPBD.
3. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kota Padang.
4. Rincian tugas dan Fungsi Jabatan pada BPBD Kota Padang.
5. Diklat yang pernah diikuti.

3
6. Program Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang.

D. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Agar kita dapat mengetahui tentang tugas pokok dan fungsi Badan
Penanggulanagan Bencana Daerah di Kota Padang.
2. Mengetahui Rincian tugas dan Fungsi Jabatan pada BPBD Kota Padang.
3. Mengetahui program dan kegiatan badan Penanggulanagan Bencana Daerah
Kota Padang.
4. Mengetahui terbentuknya Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota
Padang.

5. Dan juga salah satunya agar terlaksanaanya tugas yang diberikan oleh
Bapak/Ibu Dosen.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH SINGKAT BPBD KOTA PADANG

Badan penanggulangan Bencana Kota Padang terbentuk berdasarkan Perwako


Padang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang.

Sempat bergabung BPBD Kota Padang dan Pemadam Kebakaran Kota Padang
tahun 2015 dan pisah lagi tahun 2017 sesuai dengan Perwako Kota Padang Nomor
95 Tahun 2016 Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Fungsi dan Tata Kerja
Badan Penanggulangan Bencana Daerah.

Sampai sekarang BPBD Kota Padang memiliki struktur organisasi lengkap dan
memiliki Pusdalops PB yang bertugas sebagai pusat dalam pengendalian operasi
kebencanaan di Kota Padang sesuai dengan Perwako Padang Nomor 58 Tahun
2016 tentang Pembentukan, Tugas dan Fungsi Pusat Pengendalian Operasi
Penanggulangan Bencana.

B. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BPBD KOTA PADANG

1. Visi.
Terwujudnya Masyarakat Kota Padang yang Tangguh dan Siap-Siaga Dalam
Menghadapi Bencana”

5
2. Misi, Tujuan dan Sasaran.
No Misi Tujuan Sasaran
1 Melindungi a. Meningkatkat a. Adanya pengetahuan,
masyarakat Kota pengetahuan dan kemampuan dasar,
Padang dari kesiapsiagaan sarana dan prasarana
ancaman masyarakat dalam dasar masyarakat
bencana menghadapi kondisi untuk menghadapi
wilayah Kota Padang berbagai potensi
yang rawan bencana bencana di wilayah
b. Meningkatkan Kota Padang.
kesadaran dan b. Peningkatan
mengurangi resiko pengetahuan dan
bencana akibat peran serta
dampak negatif masyarakat dalam
perkembangan Kota mengurangi resiko
Padang. bencana akibat
c. Meningkatkan dampak negatif
kesadaran perkembangan
masyarakat tentang wilayah Kota Padang.
pentingnya c. Peningkatan
pelestarian dan pengetahuan dan
pengendalian peran masyarakat
kerusakan lingkungan dalam upaya
dalam mengurangi pelestarian dan
resiko bencana. pengendalian
kerusakan lingkungan
untuk mengurangi
resiko bencana.
2 Membangun Meningkatkan kapasitas a. Peningkatan
sistem kelembagaan dan SDM kapasitas
penanggulangan aparatur penanggulangan kelembagaan BPBD
bencana yang bencana Kota Padang dalam

6
handal. penanganan bencana.
b. Peningkatan kualitas
SDM aparatur BPBD
Kota Padang dalam
pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya.
3 Meyelenggarakan Meningkatkan kerjasama a. Peningkatan
penanggulangan dan sinergitas upaya kerjasama multi
bencana secara penanggulangan stakeholder di Kota
terencana, bencana. Padang dalam
terpadu, penanganan bencana
terkoordinir, dan didaerah.
menyeluruh. b. Peningkatan
pendukungan
pemerintah dan
Provensi pemerintah
Sulawesi Selatan
dalam upaya
penanggulangan
bencana di Kota
Padang.

C. TUGAS POKOK BPBD KOTA PADANG


1. Tugas Pokok BPBD
Berdasarkan Perwako Padang Nomor 58 Tahun 2016 tentang Pembentukan,
Tugas dan Fungsi Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana pada
BPBD Kota Padang, maka Kedudukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) adalah perangkat daerah yang dibentuk dalam rangka melaksanakan
tugas dan fungsi penanggulangan bencana daerah Kota Padang, dipimpin oleh
seorang Kepala Badan yakni Sekretaris Daerah secara Ex-Officio yang berada
dan bertanggung jawab kepada Walikota. Tugas BPBD Kota Padang adalah
sebagai berikut :

7
a. Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan pemerintah
daerah dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam usaha
penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana,
penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekontruksi secara adil dan merata.
b. Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana berdasarkan peraturan perundang – undangan.
c. Menyusun, menetapkan dan menginformasikan Peta rawan bencana.
d. Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana.
e. Melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada wilayahnya.
f. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada kepala
daerah setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam
kondisi darurat bencana.
g. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang.
h. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari
anggaran Pendapatan dan belanja daerah.

i. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

D. FUNGSI BPBD

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mempunyai fungsi :

1. Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan


penanganan pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efesien.
2. Pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu dan menyeluruh.

3. Melaksanakan kegiatan lainnya yang berkaitan dengan penanggulangan


bencana daerah sesuai petunjuk arahan Walikota.

E. STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH


(BPBD) KOTA PADANG
Susunan organisasi Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Palopo terdiri
dari:

8
1. Kepala Pelaksana
Kepala badan penanggulangan bencana terdiri dari 1 (satu) orang setingkat
eselon II a secara ex-officio dijabat oleh Sekretaris Daerah.
2. Unsur Pengarah
Unsur pengarah BPBD terdiri dari, Instansi terkait dan Tenaga Profesional/Ahli.
3. Unsur Pelaksana
Unsur pelaksana BPBD terdiri dari, 1 (satu) Kepala pelaksana badan
penanggulangan bencana setingkat eselon II b, 1 (satu) Sekretaris, 3 (tiga)
Kepala Bidang setingkat eselon 3 III b dan 9 (sembilan) Kepala Sub
Bagian/Seksi setingkat eselon IV a, dan Staf dengan jumlah disesuaikan dengan
kebutuhan. Secara terinci diuraikan sebagai berikut :
a. Sekretaris terdiri dari :
1) Sub bagian Keuangan,
2) Sub bagian Umum dan Kepegawaian, dan
3) Sub bagian Program
b. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan
1) Kepala Seksi Pencegahan
2) Kepala Seksi Kesiapsiagaan
c. Bidang Kedaruratan dan logistik
1) Kepala Seksi Kedaruratan
2) Kepala seksi logistik
d. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi
1) Kepala seksi rehabilitasi
2) Kepala seksi rekonstruksi

e. Pusdalops PB

F. RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN


1. Unsur Pengarah
Unsur pengarah mempunyai tugas memberikan masukan dan saran kepada
kepala BPBD dalam Penanggulangan Bencana. Untuk melaksanakan tugas,
unsur pengarah mempunyai fungsi :

9
a. Menyusun konsep pelaksanaan kebijakan Penanggulangan Bencana Daerah
b. Memantau, dan

c. Mengevaluasi dalam penyelenggaraan Penanggulangan Daerah.

2. Unsur Pelaksana
Unsur Pelaksana BPBD dipimpin oleh seorang Kepala Pelaksana yang
membantu Kepala BPBD dalam penyelenggaraan tugas BPBD sehari-hari, dan
mempunyai tugas melaksanakan penanggulangan bencana secara terintegrasi
meliputi pra-bencana, tanggap darurat dan pasca bencana, yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala BPBD. Dan mempunyai fungsi :
 Pengkoordinasian dengan satuan kerja perangkat daerah lainnya di daerah,
instansi vertikal yang ada di daerah, lembaga usaha dan/atau pihak lain yang
diperlukan pada tahap pra-bencana dan pasca Bencana.
 Pengkomandoan melalui pengerahan sumber daya manusia, peralatan,
logistik dari satuan kerja perangkat daerah lainnya, instansi vertikal yang ada
di daerah, serta langkah-langkah lain yang diperlukan dalam rangka
penanganan darurat Bencana.

 Pelaksanaan secara terkoordinasi dan terintegrasi dengan satuan kerja


perangkat daerah lainnya di daerah, instansi vertikal yang ada di daerah
dengan memperhatikan kebijakan penyelenggaraan penanggulangan
bencana dan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

a. Kepala Pelaksana
Tugas pokok :
1) Memimpin dan membina badan dalam pelaksanaan tugas secara
operasional yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan kebijakan pemerintah kota.
2) Menyiapkan perumusan kebijakan umum pemerintah kota di bidang
penanggulangan Bencana.

10
3) Menetapkan kebijakan teknis di bidang penanggulangan bencana sesuai
dengan kebijakan umum Pemerintah Kota.
4) Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi dan / atau lembaga
lainnya di bidang penanggulangan bencana.

Fungsi :
1) Pelaksanaan pengendalian urusan ketatausahaan Badan
2) Pelaksanaan pengendalian penyusunan program kerja jangka pendek,
jangka menengah dan jangka panjang.
3) Pelaksanaan dan pengendalian kebijakan teknis di bidang pencegahan,
kesiapsiagaan, kedaruratan, logistic, rehabilitasi dan rekontruksi bencana
di Kota.
4) Pelaksanaan pengendalian pengelolaan data dan informasi di bidang
pencegahan, ke siapsiagaan, kedaruratan, logistik, rehabilitasi dan
rekontruksi bencana di Kota.
5) Pelaksanaan pengendalian dan pengawasan terhadap kegiatan program
kerja di bidang pencegahan, kesiapsiagaan, kedaruratan, logistik,
rehabilitasi dan rekontruksi bencana di Kota.
6) Pelaksanaan pengendalian, pemantauan, monitoring, dan evaluasi
pelaksanaan kegiatan di bidang pencegahan, kesiapsiagaan,
kedaruratan , logistik, rehabilitasi dan rekontruksi bencana di Kota.
7) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi dan/atau
lembaga terkait lainnya di bidang pencegahan, kesiapsiagaan,
kedaruratan, logistik, rehabilitasi dan rekonstruksi bencana.
8) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Walikota dan
Kepala BPBD sesuai dengan bidang tugasnya.

b. Sekretaris
Tugas pokok :

11
Membantu Kepala Pelaksanaan dalam mengkoordinasikan penyusunan
perencanaan strategis, program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka
panjang, pembinaan dan pelayanan administrasi, kepegawaian, penataan
arsip, dokumentasi, ketatalaksanaan dan hubungan masyarakarat,
pengelolaan keuangan, aset, perlengkapan, rumah tangga, pengendalian
serta evaluasi dan pelaporan.

Fungsi :
1) Pengkoordinasian, sinkronisasi dan integrasi program perencanaan dan
perumusan kebijakan di lingkungan BPBD Kota.
2) Pengkoordinasian penyusunana anggaran yang bersumber dari APBK,
APBD, APBN, bantuan, pinjaman dan/atau hibah luar negeri.
3) Pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, hukum dan
peraturan perundang-undangan, organisasi, tatalaksana, peningkatan
kapasitas sumberdaya manusia, keuangan, aset, perlengkapan, dan
rumah tangga.
4) Pembinaan dan pelaksanaan hubungan masyarakat dan protokol.
5) Fasilitas pelaksanaan tugas dan fungsi unsur pengarah penanggulangan
Bencana.
6) Pengkoordinasian penyajian data dan informasi kebencanaan di wilayah
kota.
7) Pengkoordinasian dalam penyusunan laporan penanggulangan bencana,
laporan akuntabilitas kinerja, laporan keterangan pertanggungjawaban
Walikota dan laporan penyelenggaraan Pemerintah Kota.
8) Pengkoordinasian pelaksanaan penyusunan program kerja tahunan,
jangka menengah dan jangka panjang.
9) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi dan/atau
lembaga terkait lainnya sesuai bidang tugas dan fungsinya.

12
10)Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala
Pelaksana.

Sub Bagian :
1) Sub bagian Keuangan

Mengelola administrasi keuangan dan pertanggungjawaban keuangan.

2) Sub bagian Umum

Mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi umum,


kepegawaian, penataan arsip, dokumentasi, ketatalaksana, hubungan
masyarakat, aset, perlengkapan dan rumah tangga.

3) Sub bagian Program

Melaksanakan penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan


jangka panjang, rencana strategis, penganggaran, melakukan monitoring,
evaluasi dan analisis data dalam rangka pelaporan pelaksanaan kebijakan
penanganan dan pengurangan resiko bencana di lingkungan BPBD
menyusun laporan akuntabilitas kinerja, laporan keterangan
pertanggungjawaban walikota dan laporan penyelenggaraan Pemerintah
Kota serta penyajian data dan informasi.

c. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan


Membantu Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan
kebijakan penanggulangan bencana di bidang pencegahan, mitigasi,
kesiapsiagaan dan peringatan dini pada saat prabencana serta
pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi kerentanan dengan
mempertimbangkan nilai-nilai kearifan lokal.
Fungsi :
1) Perumusan kebijakan di bidang pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan dan
peringatan dini pada prabencana serta pemberdayaan masyarakat
dengan mempertimbangkan nilai-nilai kerifan local;

13
2) Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang pencegahan,
mitigasi, kesiapsiagaan dan peringatan dini pada prabencana serta
pemberdayaan masyarakat dalam rangka pengurangan resiko bencana;
3) Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga terkait di
bidang pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan dan peringatan dini pada
prabencana serta pemberdayaan masyarakat; dan
4) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala
Pelaksana sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Sub Bagian :
1) Kepala Seksi Pencegahan

Membantu Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan dalam


melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penanggulangan bencana melalui
kegiatan pencegahan dan mitigasi pada tahapan prabencana dan
pemberdayaan masyarakat serta pelaksanaan retribusi pemadam.

2) Kepala Seksi Kesiapsiagaan

Membantu Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan dalam


melaksanakan fasilitas dan koordinasi penanggulangan bencana melalui
kegiatan kesiapsiagaan dan peringatan dini pada tahapan prabencana
dan pemberdayaan masyarakat.

d. Kepala Bidang Kedaduratan dan Logistik


Tugas pokok :
Membantu Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan
kebijakan penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat yang meliputi
kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan
kebutuhan dasar, pemulihan pelayanan keagamaan, perlindungan terhadap
kelompok renta, pengurusan pengungsi, penyelamatan serat pemulihan
segera prasarana dan sarana vital.
Fungsi :

14
1) Perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada saat
tanggap darurat, meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban,
harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, pemulihan pelayanan
keagamaan, perlindungan terhadap kelompok rentan, pengurusan
pengungsi, penyelamatan serta pemulihan segera prasarana dan sarana
vital.
2) Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan
bencana pada saat tanggap darurat, meliputi kegiatan penyelamatan dan
evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, pemulihan
pelayanan keagamaan, perlindungan terhadap kelompok rentan,
pengurusan pengungsi, penyelamatan serta pemulihan segera prasarana
dan sarana vital.
3) Pelaksanaan fungsi komando penanggulangan bencana pada saat
tanggup darurat.
4) Pelaksanaan hubungan kerja di bidang penanggulangan bencana pada
saat tanggap darurat, meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi
korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, pemulihan pelayanan
keagamaan, perlindungan terhadap kelompok rentan, pengurusan
pengungsi, penyelamatan serta pemulihan segera prasarana dan sarana
vital.
5) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan instansi dan/atau
lembaga terkait lainnya di bidang kedaruratan dan logistik.
6) Pelaksaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Pelaksana
sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Sub Bagian :
1) Kepala Seksi Kedaruratan
Membantu Kepala Bidang Kedaruratan dan logistik dalam melaksanakan
fasilitas dan koordinasi penanggulangan bencana melalui kegiatan
penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, perlindungan dan
pengurusan pengungsi, pemulihan pelayanan keagamaan dan
perlindungan terhadap kelompok rentan.
15
2) Kapala Seksi Logistik

Membantu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik dalam melaksanakan


fasilitasi dan koordinasi penanggulangan bencana melalui kegiatan
pemenuhan kebutuhan dasar, penyediaan peralatan, pemulihan segera
prasarana dan sarana vital.

e. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi


Tugas pokok :

Membantu Kepala Pelaksana dalam mengkoordinasikan dan melaksanakan


kebijakan penanggulangan bencana pada saat pasca bencana dalam
kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi.

Fungsi :
1) Perumusan kebijakan di bidang penanggulangan bencana pada pasca
bencana;
2) Pengkoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidang penanggulangan
bencana pada pasca bencana;
3) Pelaksanaan penyusunan program/perencanaan teknis, pengelolaan data
dan pengawasan di bidang rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana;
4) Pelaksanaan koordinasi dan kerjasama teknis dengan instansi dan/atau
lembaga terkait lainnya di bidang rehabilitasi dan rekontruksi pasca
bencana;
5) Pengkoordinasian dan pelaksanaan rehabilitasi pemberdayaan ekonomi
dan peningkatan kondisi social, budaya, pelayanan publik, pelayanan
utama dalam masyarakat pada pasca bencana;
6) Pengkoordinasian kegiatan rehabilitasi pemberdayaan ekonomi dan
peningkatan kondisi social, budaya, pelayanan publik, pelayanan utama
dalam masyarakat pada pasca bencana;

16
7) Pengkoordinasian dan pelaksanaan rehabilitasi dan rekontruksi sarana
dan prasarana umum pasca bencana;
8) Pengkoordinasian dan pelaksanaan perencanaan teknis kegiatan relokasi;
dan
9) Pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala
Pelaksanaan sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

Sub Bagian :
1) Kepala Seksi Rehabilitasi

Membantu Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi dalam


melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penanggulangan bencana melalui
kegiatan rehabilitasi pada saat pasca bencana.

2) Kepala Seksi Rekonstruksi

Membantu Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi dalam


melaksanakan fasilitasi dan koordinasi penanggulangan bencana melalui
kegiatan rekontruksi pada saat pasca bencana.

f. Pusdalops PB
Tugas Pokok Pusdalops PB adalah sebagai berikut:
1) Sebelum Bencana :
Memberikan dukungan kegiatan pada saat sebelum bencana (pengumpul,
pengolah, penyaji data dan informasi kebencanaan) secara rutin.
2) Saat Bencana
Memberikan dukungan pada Posko Tanggap Darurat dan Pelaksanaan
Kegiatan Darurat.
3) Pasca Bencana

17
Memberikan dukungan kegiatan pada saat setelah bencana terjadi
(penyedia data dan informasi khususnya dalam pelaksanaan rehabilitasi
dan rekonstruksi).

Fungsi Pusdalops PB adalah sebagai berikut:


1) Fungsi penerima, pengolah dan pendistribusi informasi kebencanaan.
2) Fungsi penerima, pengolah dan penerus peringatan dini kepada instansi
terkait dan masyarakat.
3) Fungsi tanggap darurat sebagai fasilitator pengerahan sumber daya
untuk penanganan tanggap darurat bencana secara cepat tepat, efsien
dan efektif.

4) Fungsi koordinasi, komunikasi dan sinkronisasi pelaksanaan


penanggulangan bencana.

Guna mencapai kinerja Pusdalops PB yang baik, maka masing-masing


personil bekerja sesuai dengan tugas yang diemban pada mereka. Tugas
masing-masing personil Pusdalops PB adalah sebagai berikut:
1) Pengawas
Adalah personil maupun sekelompok orang yang mempunyai kemampuan
untuk melakukan fungsi pengawasan secara sistematis dalam kinerja,
rencana dan tujuan manajemen Pusdalops untuk mendukung proses
penanggulangan bencana. Pengawas Pusdalops PB yang berada di
BPBD Kota Padang, dapat terdiri dari unsur pejabat eselon I dan II yang
terkait, sedangkan pengawas untuk tingkat BPBD Kota Padang, dapat
terdiri dari unsur pengarah maupun pejabat terkait di bidang kebencanaan
didaerah yang ditetapkan melalui surat keputusan Kepala BPBD Kota
Padang atau Kepala Daerah
2) Manajer Pusdalops PB3

18
a) Mempunyai tugas memberikan arahan kepada seluruh anggota
Pusdalops PB dalam perencanaan, penyelenggaraan, pengumpulan,
pengolahan data dan informasi kebencanaan serta analisa guna
mendukung proses penanggulangan bencana.
b) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap operasional kerja
Pusdalops PB.
c) Memeriksa, menyetujui, menandatangani dan menyampaikan laporan
harian kepada Kepala Badan.
d) Menerima arahan dari Kepala Badan atau Pejabat lain yang
berwenang.
e) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait.

f) Menetapkan peningkatan fungsi atau aktivasi Pusdalops PB menjadi


Posko Tanggap Darurat pada status keadaan darurat bencana, di
bawah kendali operasi Deputi Bidang Penanganan Darurat di BNPB
atau Bidang Tanggap Darurat dan Logistik di BPBD.

3) Supervisor
a) Melaksanakan program dari Manajer Pusdalops PB.
b) Memimpin, dan melakukan monitoring serta evaluasi kerja operator
untuk menjalankan tugas sesuai dengan kompetensi masing-masing.
c) Selalu siaga memantau informasi kejadian bencana.
d) Melakukan analisa kejadian bencana.
e) Memeriksa dan merangkum laporan kegiatan dari operator dan dan
bertanggungjawab menyusunnya menjadi laporan harian untuk
Manajer Pusdalops PB.
f) Memeriksa laporan harian dan bertanggung jawab terhadap isi laporan
harian di Pusdalops PB

19
g) Mengkoordinir serah terima piket kepada petugas piket selanjutnya.

4) Operator
a) Melakukan pantauan kejadian bencana, cuaca, titik api, tinggi muka
b) air, tinggi gelombang, gempa, tsunami melalui BMKG (Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofsika); kondisi gunungapi melalui
PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi dan Bencana Geologi); informasi
terkait lainnya baik dari dalam maupun luar negeri yang menyediakan
informasi kebencanaan dan laporan-laporan yang berhubungan
dengan tugasnya seperti : LAPAN (Lembaga Penerbangan dan
Antariksa Nasional), Kementerian Kehutanan, Centre for Remote
Imaging, Sensing and Processing (CRISP), National University of
Singapore (NUS), InaTEWS, NOAA (National Oceanic and
Atmospheric Administration), Pasifc Tsunami Warning Center (PTWC),
kemudian hasil pantauan dicatat ke dalam log book.
c) Melakukan pantauan dengan mengakses situs, tayangan televisi,
siaran radio di media elektronik, maupun cetak yang berkaitan dengan
kebencanaan dan tugas-tugasnya dan kemudian mencatatnya di log
book.
d) Melakukan komunikasi dengan Pusdalops PB BPBD, K/L terkait untuk
verifkasi, cross check, pemutakhiran data dengan menggunakan radio
komunikasi, telepon dan peralatan komunikasi lainnya.
e) Menerima, menyiapkan berita/informasi dan menginformasikan
secepatnya tentang peringatan dini dan perkembangan kondisi
mutakhir penanggulangan bencana setelah diverifkasi kepada pejabat
berwenang di BNPB/BPBD menggunakan alat komunikasi yang
tersedia.
f) Memproduksi peta-peta tematik dan database sesuai dengan
kebutuhan.
g) Mampu mengatasi permasalahan minor sarana informasi dan
komunikasi.

20
h) Melakukan perawatan harian dari sarana dan peralatan kerja yang
dimiliki.

i) Menyiapkan laporan harian.

5) Koordinator Administrasi
a) Melaksanakan dan mengawasi kegiatan pengelolaan administrasi
umum, SDM, penyusunan program dan keuangan Pusdalops PB.
b) Melaksanakan pengaturan jadwal operasional personil dengan
mekanisme 24/7.
c) Melaksanakan ketersediaan sarana pendukung operasional PB dan
urusan rumah tangga kantor.
d) Melaksanakan sistem pengendalian intern.

e) Melakukan koordinasi dengan supervisor untuk menyusun dan


mempersiapkan laporan dan/atau bahan publikasi yang diperlukan.

6) Keuangan
a) Mengelola uang operasional.
b) Membuat rencana anggaran biaya kegiatan.
c) Membayar tagihan sesuai dengan kegiatan yang diajukan.
d) Memotong/memungut dan menyetorkan pajak sesuai dengan
ketentuan perpajakan yang berlaku.

e) e. Menyusun dan melaksanakan administrasi keuangan lainnya.

7) Sarana dan Prasarana


a) Mempersiapkan kebutuhan sarana pendukung operasional Pusdalops
b) PB.

c) Melakukan perawatan dan perbaikan peralatan, perlengkapan


pendukung operasional Pusdalops PB.

8) Dokumentasi
a) Mendokumentasikan laporan kegiatan Pusdalops PB secara periodik.
21
b) Mengembangkan sistem kearsipan yang sesuai di dalam Pusdalops
PB.
c) Mengolah informasi secara profesional, mengklasifkasikannya dan
bertanggung jawab atas hasil-hasilnya.
d) Merancang suatu sistem layanan/penggunaan arsip untuk berbagai
kepentingan secara aman, tepat sasaran, tepat guna dan tepat waktu.
e) Mengumpulkan, menyediakan, memelihara naskah laporan, data-data
dan hal-hal lain yang berkaitan dengan kebencanaan dalam bentuk
digital maupun cetak.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penanggulangan bencana merupakan bagian integral dari pembangunan nasional,
yaitu serangkaian kegiatan penanggulangan bencana sebelum, pada saat maupun
sesudah terjadinya bencana. Pemerintah bertanggungjawab terhadap
penyelenggaraan penanggulangan bencana meliputi fokus rekontruksi dan
rehabilitasi dari pascabencana, baik yang berada dipusat yaitu Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun yang berada didaerah yang disebut
BPBD.

22
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah sebuah lembaga khusus
yang menangani Penanggulanagan bencana (PB) di daerah, baik ditingkat Provinsi
maupun Kabupaten/Kota.

Badan penanggulangan bencana di Kota Padang terbentuk berdasarkan Peraturan


Daerah Kota Padang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan
Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang, sebagai
Penjabaran dari amanah Undang – Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana. Yang secara ex-officio
dipimpin oleh 1 (satu) orang Kepala Badan yakni Sekretaris Daerah ( SEKDA Kota
Padang), Unsur pengarah, dan Unsur pelaksana.

Struktur organisasi BPBD Kota Palopo, terdiri dari :


1. Kepala BPBD Kota Padang
2. Unsur pengarah terdiri dari, Instansi terkait dan Tenaga Profesional/Ahli.
3. Unsur pelaksana terdri dari :
a. Kepala pelaksana
b. Sekretaris, terdiri dari : Sub bagian Keuangan, Sub bagian program, dan Sub
bagian umum dan kepegawaian.
c. Kepala bidang pencegahan dan kesiapsiagaan, terdiri dari : kepala seksi
pencegahan dan kepala seksi kesiapsiagaan.
d. Kepala bidang kedaruratan dan logistik, terdiri dari : kepala seksi kedaruratan
dan kepala seksi logistik.
e. Kepala bidang rehabilitasi dan rekonstruksi, terdiri dari : kepala seksi
rehabilitasi dan kepala seksi rekonstruksi.

B. SARAN

Dilihat dari program dan kegiatan BPBD Kota Kota Padang saat ini bahwa masih
banyak kekurangan dan pembenahan yang ada pada BPBD kota Kota Padang
harus dan perlu dibenahi. Pemerintah kota Kota Padang harusnya benar – benar
memberikan fasilitas dan memfasilitasi BPBD kota Kota Padang saat ini, agar

23
kedepannya BPBD kota Kota Padang bisa memberikan kinerja yang baik pada
daerah kota Kota Padang sesuai dengan Visi, misi BPBD Kota Kota Padang.

DAFTAR PUSTAKA

 Harbani, Pasolong. (2011). Teori Administrasi Publik. Bandung : Alfabeta.

 Keban, Yeremias T. (2008). Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik Konsep,


 Teori dan Isu. Yogyakarta: Gava Media.

 Mangkunegara. (2001). Manajemen Sumber Daya Perusahaan. Bandung: PT


 Remaja Rosdakarya.

24
 https://bpbd.kuningankab.go.id/sites/balopenda/files/halaman-
lampiran/RENSTRA_BPBD_KNG_14_18.pdf
 https://myfileall.blogspot.com/2017/07/makalah-tentang-administrasi.html
 https://media.neliti.com/media/publications/99934-ID-analisis-kinerja-badan-
penanggulangan-be.pdf

25

Anda mungkin juga menyukai