Anda di halaman 1dari 7

“REPTIL”

1. Ciri-ciri Reptil
a. Ciri-ciri Umum
 Hewan ini bertulang belakang maka dikelompokkan dalam sub Phyllum Vertebrata
 habitat ada di darat dan ada yang di air
 Poikilotermis (Berdarah dingin) : Suhu badan berubah mengikut suhu
disekitarnya. Karena reptilia berdarah dingin, maka mereka tidak dapat mengontrol
suhu badan mereka.
 Fertilisasi internal, memiliki alat kopulasi, telur besar dengan banyak yolk,
berselaput kulit lunak atau bercangkok tipis. Dan biasanya telurnya bercangkang
keras.
b. Ciri-ciri Khusus
 Tubuh terdiri atas kepala, leher, badan dan ekor
 Tubuh dibungkus oleh kulit kering menanduk biasanya dengan sisik atau
bercarapak; beberapa ada yang memiliki kelenjar pada permukaan kulit.
 Kulit reptilia sangat keras, kering, dan bersisik. Kulit reptil yang keras disebabkan
adanya zat kapur (zat kitin) seperti pada kura-kura.
 Mempunyai dua pasang anggota gerak, yang masing-masing 5 jari dengan kuku
runcing. Pada yang masih hidup di air kakinya mempunyai dayung dan pada ular
bahkan tidak memilikinya
 Bergerak dengan menggunakan perut (melata), seperti ular dan ada juga yang
menggunakan keempat kakinya, seperti buaya, komodo, biawak, kadal, dan penyu.
 Skeletonya mengalami penulangan secara sempurna.
 Jantung terdiri atas 4 ruangan yang belum sempurna yaitu dua serambi dan dua bilik.
 Pernapasan selalu dengan paru-paru, tetapi pada penyu kadang bernafas
menggunakan kloaka.
 Memiliki 12 pasang nervi cranialis.
 Segentasi secara meroblastik, mempunyai membran embrionis.
 Telur yang sudah dibuahi dikeluarkan dari tubuh betina dan berkembang di alam
bebas (ovipar), ada juga telur yang berada di tubuh induknya hingga menetas
(ovovivipar)
2. Struktur dan Fungsi
a. Morfologi
 Pada bagian kepala berbentuk seperti piramid; dan terdapat mulut, 1 pasang mata,
dan telinga luar.
 Pada bagian leher panjang dan berlanjut dengan badan, bagian leher ini hanya
ditandai oleh adanya lekukan saja.
 Pada bagian badan terdapat 2 pasang alat gerak, yaitu bagian anterior dan posterior.
 Pada bagian ekor yang berbentuk silindris, pada kadal panjangnya lebih kurang 2,5
kali panjang badan ditambah kepala.
b. Anatomi dan Fisiologi
Sistem Integumen. Integument adalah jaringan penutup permukaan, seperti kulit dan
mukosa. Lapisan terluar dari integument yang menanduk tidak mengandung sel-sel
saraf dan pembuluh darah. Tidak mengandung kelenjar keringat. Bagian ini mati, dan
lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi.
Lapisan ini akan ikut hilang apabila hewan berganti kulit.
Sistem kerangka, pada reptilia dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu endoskeleton
dan eksoskeleton. Endoskeleton terdiri dari skeleton aksial dan apendikular. Skeleton
aksial terdiri dari tengkorak, kolumna vertebralis, sternum, dan rusuk. Sedangkan
skeleton apendikular terdiri dari gelang bahu, alat gerak bagian anterior (humerus,
radius dan ulna, karpal dan falang, dan pada ujung akhir terdapat cakar). Pada bagian
posterior terdiri dari femur, tibia dan fibula, tarsal dan metatarsal (terdapat pada bagian
proksimal), juga terdapat falang dan berakhir dengan cakar. Fisiologi sistem skeleton,
fungsi utama skeleton itu adalah menyokong, melindungi, untuk menggerakan
(menyediakan titik-titik origo dan insertio otot-otot).
Sistem otot, sangat banyak macamnya karena diperlukan untuk pergerakan di darat dan
di air. Otot yang terdapat pada bagian kepala, leher, dan alat gerak sangat berbeda.
Morfologi sistem muskulator. Otot terdiri dari serabut yang bergaris yang mulai
melintasi persendian skeleton. Akhir dari serabut otot yang sedikit bergerak disebut
origo, yang banyak bergerak disebut insertio. Fisiologi sistem muskular. Kontaksi otot
mencakup : tidak ada perubahan volume total jaringan otot (otot menebal dan
bersamaan waktu otot memendek).
Sistem pencernaan makanan, terdiri dari alat pencernaan makanan terdiri dari mulut,
rongga mulut, faring, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar dan kloaka. Sedangkan
kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar lambung, hati, pankreas, dan kelenjar usus.
Glandula digestaria, terdiri dari hepar dan pancreas, empedu yang dihasilkan oleh hepar
ditampung kantong yang disebut vesica fellea. Hepar terdiri atas 2 lobi, yaitu sinister
dan dekter dan berwarna coklat kemerahan. Vesica fellea terletak pada tapi coudal
lobus dexter hepatis. Pancreas terletak dalam suatu lengkung antara ventriculus dan
duodenum.
3 jenis bisa yang digunakan untuk melumpuhkan mangsa, perlindungan diri ataupun
untuk membantu pencernaannya, yaitu :
a) Haemotoxin ; bisa yang menyerang sistem peredaran darah yaitu dengan cara
menyerang sel-sel darah. Contoh famili yang memiliki bisa tipe ini adalah:
Colubridae dan Viperidae.
b) Cardiotoxin ; masih berkaitan dengan sistem peredaran darah, bisa jenis ini
menyerang jantung dengan cara melemahkan otot-otot jantung sehingga detaknya
melambat dan akhirnya dapat berhenti. Contoh Famili yang memiliki bisa jenis ini
tidak spesifik. Dalam arti, banyak famili yang sebagian anggotanya memiliki bisa
jenis ini.
c) Neurotoxin ; bisa yang menyerang syaraf, menjadikan syaraf mangsanya lemah
sehingga tidak dapat bergerak lagi dan dapat dimangsa dengan mudah. Famili
Elapidae dan Hydrophiidae asdalah contoh famili yang memiliki bisa tipe ini.
Sistem respirasi, Organ pernafasan terdiri dari : Larinx - Rima glottidis - Trachea
biffucatio trachea - Bronchus  -  Pulmo. Mempunyai trachea yang panjang dimana
dinding disokong oleh sejumlah cincin cartilago. Larinx terletak di ujung anterior
trachea. Dinding larinx ini disokong oleh cartilago cricoida dan cartilago anytenoidea.
Kearah posterior trachea membentuk percabangan (bifurcatio) menjadi bronchus kanan
dan bronchus kiri, yang masing-masing menuju ke pulmo kanan dan pulmo kiri.
Sedangkan alat pernafasannya adalah paru-paru.
Sistem sirkulasi, terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung terdiri dari sinus
venosus yang kecil, 2 atrium dan 2 ventrikel. Ventrikel pada buaya telah terpisah secara
sempurna menjadi 2 bagian, akan tetapi pada bagian dasar arcus aorta terdapat foramen
panizae. Fungsi dari foramen ini dipakai pada saat reptilia berenang di air. Sedangkan
pada reptilia lain tidak ada pemisahnya.
Sistem Ekskresi, Sistem ekskresi pada reptil berupa : Ginjal - Paru-paru – Kulit -
Kloaka. alat pengeluaran pada reptilia berupa sepasang ginjal bentuknya pipih, terletak
pada bagian dorsal posterior rongga tubuh. Urin yang dihasilkan disalurkan melalui
ureter dan selanjutnya dikeluarkan melalui kloaka. Kloaka merupakan lubang untuk
mengeluarkan zat-zat hasil metabolisme.
Sistem Reproduksi/Perkembangbiakan, pada hewan jantan terdiri dari testes dengan
saluran yaitu vas defferens yang bermuara pada kloaka. Penis (alat kelamin khusus ;
HEMIPENIS) terletak pada ventral dasar dari kloaka. Sedangkan pada hewan betina
terdiri dari 1 pasang ovarium dengan salurannya yaitu oviduk yang bermuara pada
kloaka. Telur yangsudah masak sebelum masuk ke oviduk melalui corong yang
terdapat pada pangkal oviduk. Telur yang sudah dibuahi di oviduk, sebelum diletakkan
diselubungi albumen terlebih dahulu.
Sistem syaraf, terdiri dari otak dan sistem syaraf tepi.
Otak dan bagian-bagiannya:
 dua buah bulbus olfaktorius yang panjang dan keduanya dihubungkan dengan
tractus opticus ke hemisfere.
 Hemisfere serebral
 Dua buah lobus optikus yang berbentuk oval, terletak di sebelah belakang
hemisfer serebral
 Traktus optikus dan syaraf optik, terletak di ventral hemisfere
 Serebelum, berbentuk seperti buh pir terletak di belakang lobus optikus.
 Medula oblobgata, terletak di ventro lateral serebelum, berdekatan dengan tali
saraf spinal, yang selanjutnya dilanjutkan dengan
 Infundibulum
 Hipofisis.
Sistem saraf terdiri dari:
 12 pasang saraf kranial
 Saraf kranial berpasangan terdapat pada setiap ruas tubuh
Sistem Indra
Organ sensori terdiri dari:
 kuncup perasa pada lidah
 organ olfaktorius terdapat pada hidung
 mata, memiliki kelenjar lakrimal yang berfungsi untuk melindungi kornea atau
lensa dari kekeringan ketika berada di darat. Pada mata juga terdapat membran
niktitan yang berfungsi untuk melindungi mata pada saat berenang di air,
membran ini terletak di sudut anterior mata.
 Telinga, memiliki lubang pendengar luar dengan membran timpani pada bagian
dalamnya, dilanjutkan dengan telinga tengah dan telinga dalam. Bagian telinga
dalam dengan rongga mulut terdapat saluran penghubung yang disebut saluran
eustacheus
3. Sistematika
Kelas reptilia dibagai menjadi 4 ordo, yaitu:
a. Rhyncocephalia (contohnya: Tuatara)
 tengkoraknya bersifat diapsid (mempunyai dua cekungan didaerah temporal )
 tulang-tulang gostralia (tulang-tulang perut) berkembang dengan baik.
 celah kloaka melintang
 di atap kepala terdapat mata parietal dengan lensa dan retina
 mempunyai bentuk serupa kadal, berkulit tanduk dan bersisik, bergranula,
punggungnya berduri pendek. Tulang rahang mudah digerakkan. Contoh yang
masih hidup di Australia :Sphenodon punctatum (Tuatara).
 karnivora dan mencari makan di malam hari.
 Habitat hidupnya di air atau di daratan.
 Ordo Rhynchocephalia bereproduksi secara ovipar dengan fertilisasi internal.
b. Chelonia / Testudinata (contohnya: Penyu, Kura-kura, dan Bulus)
 Tubuh terlindung di antara karapaks dan plastron. Cangkang bagian atas disebut
karapaks, sedangkan bagian bawahnya disebut plastron. Cangkang merupakan
bagian dari tulang belakang dan modifikasi tulang rusuk yang berfungsi sebagai
pelindung dari pemangsanya.
 Chelonia yang hidup di laut adalah penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu
belimbing (Dermochelys coriacea) yang memiliki kaki berbentuk dayung untuk
berenang.
 kepala dengan leher, ekor dan kaki semua menonjol keluar diantara karapaks dan
plastron.
 Dua lubang hidung dekat ujung anterior kepala.
 Mata lateral, dengan kelopak mata atas dan bawah, mempunyai membrane niktitas.
 Tidak ada telinga luar. membran timpani tertutup dengan selapis kulit.
 Pinggiran mulut terbentuk dari rahang bersat tanduk, tidak bergigi dan lidah tidak
dapat menjulur.  Kaki dengan cakar
 Lubang kloaka ventral pada dasar ekor.
 Habitatnya di perairan (tawar dan laut)
c. Squamata (bersisik)
 Tidak mempunyai kaki ( tidak mempunyai telapak kaki ).
 Sisik mengalami pergantian secara periodik (molting)
 Lubang telinga, tulang dada (sternum), dan kandung kemih tidak ada.
 Mandibula dihubungkan di bagian anterior oleh sebuah ligamentum.
 Bola mata tidak dapat digerakkan, tertutup oleh sisi transparan.
 Tidak mempunyai kelopak mata.
 Lidah panjang, bercabang dua dapat dijulurkan keluar
 Habitatnya di daratan
 Contohnya: Serpentes, Lacertilia, dan Amphisbaena
 Sebagian jenis ulat bersifat ovovivipar, yaitu telur menetas di dalam tubuh induk.
d. Crocodilia
 Tubuh terbagi menjadi kepala, leher, badan, ekor.
 Kaki dengan jari yang bercakar kuat. Kaki depannya berjari lima, sedangkan kaki
belakang berjari empat sebagian berselaput untuk berenang.
 Berkulit tebal dan lidah pipih tidak dapat dijulurkan. Dipangkal lidah terdapat
lipatan transversal sebagai penutup faring sewaktu membuka mulut diair. Tidak
mempunyai kandung kemih. Crocodilia memiliki sisik tebal dari keratin dan
diperkuat dengan lempengan tulang yang disebut skuta sebgai pelindung.
 Sisik rontok satu persatu tidak seperti ular.
 Mulut panjang. Moncong tumpul dengan deretan gigi pada rahang bawah tepat
menancap pada gigi yang terdapat pada rongga pada deretan rahang atas sehingga
pada saat moncong mengatup hanya deretan gigi pada rahang atas saja yang
terlihat
 Dua lubang hidung pada moncong.
 Mata besar lateral, mempunyai kelopak mata atas dan bawah.
 Membrane niktitans tembus cahaya.
 Lubang telinga tertutup oleh lipatan kulit.
 Anus merupakan celah longitudinal dibelakang pangkal kaki belakang. Kulit
dengan lempeng-lempeng berzat tanduk, tersusun membujur tubuh.
 Buaya memiliki ekor tebal berotot.
 Habitatnya di air dan di darat.
 Contohnya: Buaya, Aligator, Senyulong, dan Caiman.
 bernapas saat di dalam air.jantungnya beruang empat namun memiliki pori di
antara bilik kiri dan kanan.
4. Peranan Reptil bagi kehidupan
 Sebagai predator alami, contohnya ular memekan tikus, bengkarung memakan
serangga.
 Sebagai bahan pangan, contohnya daging ular, daging kura-kura, dan telur penyu.
 Minyak ular atau racun ular dimanfaatkan manusia sebagai bahan obat-obatan. Bagi
sebagian orang daging ular di jadikan makanan karena dipercaya memiliki khasiat
sebagai obat. Bisa ular juga sebagai penawar gigitan ular. 
 Beberapa reptilia juga merugikan, misalnya ular memangsa hewan ternak dan ular
berbisa dapat membunuh manusia.
 Banyak jenis kadal dan ular yang menguntungkan manusia karena memakan serangga
dan rodentia.
 Kulit buaya, ular, dan biawak serta penyu yang diperdagangkan sebagai bahan baku
pembuatan tas, sepatu dll.
 Kulit keras dari kura-kura/penyu juga dimanfaatka untuk sisir dan macam hiasan yang
lain (sendok, dsb)

Anda mungkin juga menyukai