Anda di halaman 1dari 2

Cara Menyusun Bab Pendahulian KTI

Bagian inti di dalam KTI adalah bab pendahuluan, bab pembahasan, dan bab penutup. Bagian
pendahuluan merupakan bagian paling awal dalam bagian inti KTI yang harus disusun terlebih
dahulu. Pada saat menyusun KTI seperti skripsi, seorang mahasiswa harus mengajukan proposal
penelitiannya/penulisannya yang berupa bab pendahuluan. Berikut adalah sistematika umum bab
pendahuluan.

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan/Penelitian
1.4 Manfaat Penulisan/Penelitian

1.1 Latar Belakang

Secara umum latar belakang adalah bagian bab pendahuluan yang berisi alasan pentingnya
penelitian atau disusun KTI. Latar belakang terdiri atas beberapa paragraf pengenalan pentingnya
topik. Ada banyak teknik dalam penyusunanya, tetapi bisa digambarkan bahwa penuangan gagasan-
gagasannya adalah seperti segitiga terbalik yang dimulai dari gagasan paling umum menuju gagasan
paling khusus (secara deduktif).

Jika sebuah latar belakang terdiri atas lima paragraf, isi paragraf-paragraf tersebut secara
berurutan adalah sebagai berikut:
Paragraf ke-1: Paragraf kutipan (fakta umum).
Paragraf ke-2: Deskripsi umum tentang objek penulisan atau penelitian (fakta temuan/fakta
pribadi)
Paragraf ke-3: Deskripsi permasalahan pada objek penelitian.
Paragraf ke-4: Sedikit tentang penelitian sebelumnya dan yang membedakannya dengan
penelitian yang sedang dilakukan.
Paragraf ke-5: Alasan pentingnya topik disusun atau pentingnya diteliti.

1.2 Rumusan Masalah


Bagian berikutnya dalam bab pendahuluan adalah rumusan masalah. Rumusan masalah yang
baik adalah rumusan masalah yang disampaikan dengan kalimat yang formal dan jelas. Oleh karena
itu, sebaiknya digunakan kalimat pertanyaan dengan kata tanya yang tepat. Jumlah pertanyaan
dalam KTI tida perlu terlalu banyak. Jumlah pertanyaan cukup dengan dua atau tiga kalimat tetapi
rumusannya sudah mencakup semua gagasan yang akan dituangkan di dalam bab pembahasan/isi
KTI. Dua pertanyaan yang paling umum digunakan adalah:
a. Mengapa ....
b. Bagaimana ...

Pertanyaan a) merupakan alasan atau sebab hal terkait dengan permasalahan topik dan pertanyaan
b) merupakan solusi yang ditawarkan oleh penulis/peneliti.

1.3 Tujuan Penulisan/Penelitian


Rumusan kalimat tujuan penulisan/penelitian adalah merujuk pada rumusan yang telah disusun
(pada 1.2). Jika rumusan masalah terdiri atas dua persoalan, tujuan penulisan/penelitian juga terdiri
atas dua hal, begitu seterusnya. Rumusan kalimat tujuan penulisan/penelitian sebaiknya sinkron
dengan yang disusun dalam kalimat rumusan masalah karena bagian-bagian dalam KTI adalah satu
tubuh, tidak boleh ada bagian yang tida sesuai di antara bagian yang satu dan yang lainnya. Akan
lebih mudah dan jelas ika kopipaste dari kalimat pada rumusan masalah dengan menghilangkan kata
tanya dan menggantikannya dengan kata/istilah yang sesuai dengan operasional kalimat.
a. Mendeskripsikan ...
b. Menjelaskan ...
1.4 Manfaat Penulisan/Penelitian
Sebenarnya subbab manfaat penulisan/penelitian ini tidak harus ada bergantung pada
kebutuhan atau pedoman yang ditetapkan oleh institusi terkait. Rumusan manfaat
penulisan/penelitian berbeda dengan rumusan pada tujuan penulisan/penelitian.Jika kalimat pada
rumusan tujuan penulisan/penelitian itu merujuk pada rumusan persoalan, rumusan kalimat pada
manfaat penulisan atau penelitian adalah terkait dengan kegiunaan KTI disusun. Rumusan bisa
dirangkai sebagai berikut:
a. Bagi akademisi/ilmuwan/peneliti ...
b. Bagi institusi terkait
c. Bagi masyarakat ...

Anda mungkin juga menyukai