Karakteristik WIlayah
Terletak di Provinsi Jawa Timur.
Daerah dataran rendah yang cukup subur dan sangat cocok untuk pengembangan
komoditi pertanian dan perkebunan, sehingga dikenal sebagai daerah / lumbung
pangan dan penghasil devisa negara sektor perkebunan di Propinsi Jawa Timur.
Secara administratif wilayah Kabupaten Jember terbagi menjadi 31 kecamatan
Kecamatan terluas adalah Tempurejo dengan luas 524,46 Km2 atau 15,9% dari
total luas wilayah Kabupaten Jember. Kecamatan yang terkecil adalah Kaliwates,
seluas 24,94 Km2 atau 0,76%.
Kabupaten Jember berada pada ketinggian 0–3.300 meter di atas permukaan laut
(dpl) ).
Ketinggian daerah perkotaan Jember kurang lebih 87 meter di atas permukaan
laut (dpl).
http://pertanian.jatimprov.go.id/index.php/komoditas/sentra-hortikultura/14-kab-
jember
Sumber :
http://bappeda.jatimprov.go.id/bappeda/wp-content/uploads/potensi-kab-kota-2013/kab-
jember-2013.pdf
Karakteristik Masyarakat
Mayoritas suku masyarakat Kabupaten Jember adalah Suku Jawa dan Madura.
Kabupaten Jember merupakan daerah penghasil komoditas Tembakau terbesar
dan terbaik di Indonesia. Tembakau Jember di Jawa Timur ini banyak
dimanfaatkan terutama untuk bahan pembungkus cerutu (dekblad) yang di ekspor
ke luar negeri yaitu Bremen ,Jerman, dan lain-lain.
Produksi Padi di Kabupaten Jember merupakan yang tertinggi di Indonesia.
Sekitar 1.4 juta ton untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional. Oleh karena itu
Kabupaten Jember pantas sebagai salah satu sentra lumbung pangan nasional.
Sebagian besar penduduk masih bekerja sebagai petani, perekonomian Jember
masih banyak ditunjang dari sektor pertanian.
Penjelasan Festival
Visi
Menjadikan Jember sebagai kota wisata mode pertama di Indonesia bahkan di dunia.
Misi
Suatu proses atau perjalanan yang membawa banyak manfaat bagi pengembangan dunia
pendidikan kita ( SDM ), kesenian, budaya dan perkembangan perekonomian.
Konsep JFC
EDUCATION ( Pendidikan )
Melalui in house training para peserta diberikan pengetahuan merancang busana, fashion
run way, fashion dance, presenter, rias dan make up dan melalui ajang kompetisi
(olympiade) terlahir SDM yang percaya diri, terlahir instruktur, leader, koreographer,
presenter , singer . Enterpreneur dll. Melalui penggalian potensi diri peserta dengan
memberikan kesempatan untuk pengembangan kreativitas melalui kompetisi akan terlahir
ide-ide baru baik dibidang seni tari/ dance, merancang busana , aksesories dll. Bagi
Penonton juga menambah wawasan tentang budaya daerah dan budaya luar yang
beraneka ragam.
ENTERTAINMENT (Hiburan)
Sebagai even ekslusif yang dapat menjadi hiburan bagi masyarakat menyeluruh dari
segala lapisan baik profesi, usia, pendidikan, latar belakang ekonomi dan sebagainya.
EXHIBITION (Pameran)
Menjadi pusat study atau research perihal Fashion Carnaval, menjadi obyek pengambilan
photo bagi photographer professional dan banyak lainnya.
Melalui penyelenggaraan event yang mempunyai konsep yang jelas, SDM yang
berkwalitas, berkesinambungan, menarik , memperoleh dukungan dari masyarakat,
pemerintah dan wakil rakyat memungkinkan untuk menjadi potensi wisata unggulan yang
dapat menggerakkan potensi wisata lainnya ( perhotelan, restaurant, transportasi,
souvenir, makanan khas dll. )
Sumber : http://www.jemberfashioncarnaval.com/main.php?com=4e
Biografi JFC
Nama : Dynand Fariz
Tempat, tanggal lahir : Kabupaten Jember, Jawa Timur, 23 Mei 1963.
Wafat : Kabupaten Jember, 17 April 2019 (55 Tahun)
Karier :
Pendiri House of Dynand
Penggagas Jember Fashion Carnaval
Pengajar di ESMOD Jakarta
Dynand yang lahir pada tanggal 23 Mei 1963 di Kabupaten Jember, jawa Timur
menyelesaikan pendidikan di IKIP Surabaya dengan mengambil jurusan seni rupa. Lulus
kuliah, Dynand akhirnya menjadi seorang dosen di IKIP Surabaya dan mengajar seni
rupa. Kemudian Ia mulai tertarik dengan merancang busana. Sampai mendapatkan
beasiswa di sekolah ESMOD di Jakarta. Masuknya Dynand ke sekolah terkemuka itulah
yang akhirnya mengantarkannya pada posisi yang ia pijak saat ini, seorang desainer
karnaval dengan prestasi segudang.
Selama tiga tahun Dynand Fariz menimba ilmu di ESMOD, mulai dari tahun 1996-1996
Dynand pun melangkah lebih jauh lagi dan sampai mendapatkan beasiswa training
teacher di ESMOD Perancis pada 1999.
Sampai akhirnya Dynand membangun komunitas Jember Fashion Carnaval untuk terus
berkarya, sekaligus mengembangkan diri dan terus berinovasi di bidang fesyen, utamanya
tren fesyen karnaval.
Jerih payahnya selama ini pun terbayar, hingga akhirnya secara rutin menyelenggarakan
festival fashion tahunan sejak 2003 dan pada tahun 2014 lalu, Dynan terlibat dalam
perancangan busana yang dikenakan oleh peserta Miss Universe perwakilan Indonesia,
Elvira Devinamira, yang berkompetisi dalam Miss Universe 2014 yang diselenggarakan
di Florida, Amerika Serikat pada 25 Januari 2014. Atas kreativitas Dynan, Elvira yang
mengenakan kostum seberat 20 kg bertema The Chronicle of Borobudur, itu memenangi
penghargaan Best National Costume.
Sumber :
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150831180824-277-75696/dynand-fariz-
mulai-dari-dokter-guru-sampai-jadi-desainer